Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Daftar Isi
Kuliah 1 Anatomi I..............................................................................................................
Kuliah 2 Anatomi II ............................................................................................................
Kuliah 3 Embriologi ...........................................................................................................
Kuliah 4 Histologi I ............................................................................................................
Kuliah 5 Histologi II............................................................................................................
Kuliah 6 Genetika(Non-disjuntion).....................................................................................
Kuliah 7 Fisiologi I..............................................................................................................
Kuliah 8 Fisiologi II............................................................................................................
Kuliah 9 Fisiologi III...........................................................................................................
Kuliah 10 Struktur, Fungsi Plasenta dan Cairan Amnion....................................................
Kuliah 11 Adaptasi Maternal...............................................................................................
Kuliah 12 Gangguan/Masalah pada Kehamilan I...............................................................
Kuliah 13 Gangguan/Masalah pada Kehamilan II..............................................................
Kuliah 14 Obat-obat teratogenik.........................................................................................
Kuliah 15 Persalinan Normal..............................................................................................
Kuliah 16 Persalinan Patologis............................................................................................
Kuliah 17 Gangguan Pasca Persalinan................................................................................
Kuliah 18 Perdarahan Pasca Persalinan dan Syok hemorrhagic.........................................
Kuliah 19 Gangguan Psikiatri dalam Persalinan dan Nifas.................................................
Kuliah 20 Payudara, laktasi dan gangguannya....................................................................
Kuliah 21 Kontrasepsi.........................................................................................................
Kuliah 22 Infertilitas............................................................................................................
Kuliah 23 Disfungsi Seksual...............................................................................................
Kuliah 24 Masalah di Bidang Ginekologi (Infeksi)............................................................
Kuliah 25 Masalah di Bidang Ginekologi (Tumor).............................................................
solusio
previa
vasa previa
3)
Lain-lain - kelainan faktor pembekuan darah
c.
Dia 1)
Prosedur Diagnostik
Ultrasonografi
Spekulum
Status koagulasi
Tes Kleihauer-Betke
Pen
atalaksanaan
Tatalaksana - Abc S
Cairan kristaloid
Cari pertolongan
Resusitasi Hemodinamik
Perawatan Janin
a) Solusio Plasenta
a. Definisi
b. Faktor risiko
c. Diagnosis
d. Penatalaksanaan
b) Plasenta Previa
a. Definisi
b. Faktor risiko
c. Diagnosis
d. Penatalaksanaan
c) Vasa Previa
a. Definisi
b. Faktor risiko
c. Diagnosis
d. Penatalaksanaan
2) Perdarahan Postpartum
a. Definisi
Definisi Tradisional
Kehilangan darah > 500 mL pada persalinan pervaginam
Kehilangan darah > 1000 mL pada seksio caesaria
Definisi Fungsional
Kehilangan darah yang potensial mengakibatkan ketidakstabilan
hemodinamik
Insiden
sekitar 5% dari seluruh persalinan
b. Etiologi
1) Penyebab primer :
Tonus. - Atoni uterus
Tissue. - sisa jaringan / bekuan darah
Trauma.
- laserasi, ruptur, inversi
Trombin ( Coagulopathy)
2) Penyebab skunder :
Infeksi .
Sisa plasenta.
Sub involusi dari plac. Site.
c. Faktor resiko
1) HPP Antepartum
Riwayat HAP sebelumnya atau plasenta manual
Solusio plasenta, terutama jika tidak terdeteksi
Kematian fetus intrauterine
plasenta previa
Hipertensi dalam kehamilan dengan proteinuria
Regangan berlebihan pada uterus (mis. gemelli, polihidramnion)
Kelainan perdarahan sebelum kehamilan (mis. ITP)
2) HPP Intrapartum
Persalinan operatif s.c atau pervaginam dengan alat
Persalinan lama
Persalinan cepat
induksi atau augmentasi
Korioamnionitis
Distosia bahu
Versi podalik internal dan ekstraksi bayi kembar yang kedua
Koagulopati yang didapat (mis. HELLP, DIC)
3) HPP Pospartum
Laserasi atau episiotomi
retensi plasenta/plasenta abnormal
Ruptura uteri
Inversi uteri
Koagulopati yang didapat (mis. DIC)
4)
Apakah telah terjadi HPP
Pertimbangkan faktor risiko
Observasi perdarahan pervaginam
Nilai perdarahan dari vagina
INGAT
o Perkiraan kehilangan darah
o manipulasi lanjutan dapat memperbesar kehilangan darah
o kehilangan darah dapat ditoleransi pada saat tertentu
Pertimbangkan penyebab
Lakukan pemeriksaan fundus
Inspeksi traktus genital bawah
Eksplorasi uterus
sisa plasenta
ruptura uteri
inversi uteri
Lakukan pemeriksaan koagulasi
Gejala dikaitkan kehilangan darah.
%
ml
Tekanan
Gejala dan tanda
darah
10-15 500-1000
normal
Palpitasi,tachikardi dan
menguap
15-25 1000-1500
Mulai turun
Weakness,sweating,
tachikardi
25-35 1500-2000
70-80
Restlessness,pallor,olig
ouri
35-45 2000-3000
50-70
Collaps,air hunger dan
anuria
PROPOSED CLASSIFICATION
0
< 500
< 10
WASPADA
(normal)
Alert line
1
500-1000
15
minimal
IV line
Alert line
2
1200-1500
20-25
Urin
menurun
Nadi
meningkat
RR
meningkat
Hypotensi
Nadi
mengecil
Resusitasi
aktif
e. Pencegahan
f. Tatalaksana
1800 lebih
30
lebih
Hipotensi
Tachikardi
Akral
dingin
Tachipnoe
syock
Resusitasi
aktif
terkendali
Waspada
manajemen aktif kala tiga
Oxytocin profilaksis
o 10 U IM
o 20 U/L N/S IV tetesan cepat
Penjepitan dan Pemotongan tali pusat dini
Penegangan tali pusat terkendali dengan penekanan suprapubik
arah berlawanan
Tatalaksana - Abc S
Bicara dan observasi pasien
Jalur IV besar (No 16 gauge)
Kristaloid- jumlah banyak!
Hitung Darah lengkap (DPL)
Golongan darah dan Cross-matched
Minta PERTOLONGAN!
Tatalaksana - Nilai fundus
simultan dengan ABC
Atonia merupakan penyebab utama Perdarahan Post partum
Jika lembek masase bimanual
o singkirkan inversio uteri
o mungkin terdapat trauma traktus bagian bawah
o evakuasi bekuan darah dari vagina dan servik
o membutuhkan eksplorasi manual pada saat ini
Tatalaksana - Kompresi Bimanual
Tatalaksana - Oxytocin
5 units IV bolus
20 units per L N/S IV tetesan cepat
10 unit intramyometrial diberikan transabdominal
Tatalaksana - Eksplorasi Manual
FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana
[0970121023]
10
11
12
Catatan:
13
14
15
Catatan:
16
Kuliah 21 Kontrasepsi
dr. I Nyoman Rudi Susantha, SpOG
17
Kuliah 22 Infertilitas
dr. I Nyoman Rudi Susantha, SpOG
Fertilitas
Koagulasi dan
Konsentrasi
likuefaksi
Motilitas spermatozoa
Viskositas
Morfologi
18
2) Masalah vagina
3) Masalah serviks
4) Masalah uterus
5) Masalah tuba
6) Masalah ovarium
7) Masalah peritoneum
Volume N: 2,0
Uji imunologi
5,0 ml
pH
fruktosa
Sumbatan
Peradangan
kelainan konginetal
Sumbatan kanalis servikalis
Lendir serviks yang abnormal
Malposisi dari serviks
Uji pasca senggama
setelah 2 hari abstinensia
pada hari ke 14 siklus haid
Beberapa pemeriksaan :
Biopsi endometrium pengaruh hormonal
Histeroskopi terapi dan diagnosis
Histerosalpingografi
terapi
diagnostik
Penyebab infertilitas 25 50%
Kelainan anatomi
Peradangan
Pemeriksaan
Pertubasi
terapi
diagnosis
kelainan kongenital
kelainan anatomi dan fungsional
pemeriksaan untuk mengetahui ovulasi
perubahan lendir serviks
catatan suhu basal
sitologi vagina basal
pemeriksaan hormonal
biopsi endometrium
Keadaan organ genetalia interna
Pemeriksaan Laparoskopi diagnostik
terapi
diagnostic
Prognosis
umur suami
FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana
[0970121023]
19
Penangan infertilitas
Sesuai penyebabnya
Beberapa metode
Teknik Diagnosis
20
Pengobatan Infertilitas
KATEGORI
KRITERIA DIAGNOSIS
THERAPI
Disfungsi ovulasi
Oligo/amenore
Polycystic ovarian
disease
FSH: <5mLU/Ml
Clomifen, metformin
Pituitary
microadenoma
PROLACTIN >
20mlU/mL
Bromokriptin
Hypothalamic
amenorhea
FSH:<3 mlU/mL
Premature ovarian
failure
FSH:>40 mLU/mL
Anatomic
Abnormal hsg/us
Intrauterin adhesion
Uterine anomali
Obstruksi tuba
Myoma , hidrosalphing,
endometrioma,
neoplasma/kista ovarium
Abnormal semen
Male factor
LH : >15 mL U/mL
In vitro fertilisation
Icsi
21
Unexplained
Cervical factor
Abnormal pct/normal
semen
Vas. Reanastomosis
Varicocele ligation
Empiric therapy+ iui
Intrauterine insemination
22
23
3. Gangguan Orgasme
Ketidakmampuan
untuk
mencapai
atau
mempertahankan ereksi yang adekuat sampai selesainya
aktivitas seksual
Pengertian
DE ketidakmampuan mencapai/mempertahankan ereksi
yg cukup untuk melakukan hubungan seksual yg baik.
DE primer sejak semula tidak ereksi yg cukup
DE sekunder sebelumnya mampu setelah itu gagal
Etiologi dan manifestasi
Faktor fisik dan psikis
Fisik : hormonal,vaskulogenik, neurogenik dan iatrogenik
Psikis : semua faktor yang menghambat reaksi sexual thd
rangsangan sexual yg diterima
Faktor fisik selalu diikuti faktor psikis.
1) Gang.orgasmik wanita
Pengertian
Kriteria ED
24
4. Gangguan nyeri
seksual
Ejakulasi cepat
Tidak terkontrol
Tidak dikehendaki oleh pasangan
Mengganggu yg bersangkutan dan/pasangannya
Di AS 30 % pria ED
Etiologi ED
25
Parafilia adalah gang. seksual yang ditandai oleh khayalan seksual yang khusus dan
desakan serta praktek seksual yang kuat yang biasanya berulang kali dan menakutkan
Jenis-jenis
1. Ekhibisionisme Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan
seksual, atau perilaku yang berulang dan kuat untuk memamerkan
alat kelaminnya kepada orang yang tidak dikenal atau tidak menduga
Sekurangnya 6 bulan
2. Fetihisme
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual,
atau perilaku yang berulang dan kuat berupa pemakaian benda-benda
mati (mis. Pakaian dalam wanita)
Sekurangnya 6 bulan
Objeknya bukan perlengkapan pakaian wanita yang digunakan pada
cross dressing (berpakaian lawan jenis)
3. Frotteurisme
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual,
atau perilaku yang berulang dan kuat untuk menyentuh atau
bersenggolan dengan orang yang tidak menyetujuinya
Sekurangnya 6 bulan
4. Pedofilia
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual,
atau perilaku yang berulang dan kuat berupa aktivitas seksual dengan
anak prapuberitas atau anak-anak (biasanya berusia 13 tahun atau
kurang)
Sekurangnya 6 bulan
5. Masokisme
Mendapat kesenangan seksual karena disiksa atau didominasi
Seksual
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual,
atau perilaku yang berulang dan kuat berupa tindakan (nyata atau
distimulasi) sedang dihina, dipukuli, diikat, atau hal lain yang
membuat menderita
6. Sadisme
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual,
Seksual
atau perilaku yang berulang dan kuat berupa tindakan (nyata atau
distimulasi) di mana penderitaan korban secara fisik atau psikologis
(termasuk penghinaan) adalah mengembirakan pelaku secara seksual
Sekurangnya 6 bulan
7. Veyourisme
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual,
atau perilaku yang berulang dan kuat berupa mengamati orang yang
telanjang yang tidak menaruh curiga, sedang membuka pakaian, atau
melakukan hubungan seksual
Sekurangnya 6 bulan
8. Fetihisme
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual,
FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana
[0970121023]
26
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang baik dan ilmiah
Baik pd pria dan wanita
Karena dpt mengganggu keharmonisan kehidupan seksual dan kualitas hidup
Prinsip Penatalaksanaan
Membuat diagnosa disfungsi seksual
Menentukan etiologi
Pengobatan sesuai dg etilogi
Pengobatan memulihkan fungsi seksual : pengobatan bedah dan non bedah ( konseling
seksual dan sex therapy,obat-obatan, alat bantu seks,serta pelatihan jasmani).
Kenyataan yang sering dijumpai
Tidak mudah mendiagnosa DS
Pasien tidak tidak dapat mengutarakan semua maslahnya pd dokter
Perbedaan persepsi antara dokter dan pasien tentang penyakit yg dihadapinya
Masalah DS melibatkan kedua belah pihak karena satu sama lain saling mempengaruhi
Perlu dual sex therapy dilakukan sendiri oleh dokter maupun dua orang dokter dg
wawancara terpisah
Membutuhkan konseling dan terapi tapi sedikit yg peduli.
27
Radang Kuman
dapat masuk tractus dengan berbagai jalan
Misal:
Korpus alienum
28
Leukorea
Leukorea (Fluor albus/ keputihan): cairan yang dikeluarkan dari alat genital yang tidak berupa
darah
Dibedakan:
Leukorea fisiologik: cairan mukus, banyak epitel, sedikit leukosit Misal: bayi baru lahir,
menjelang menarche, wanita yg dirangsang, sekitar ovulasi
Leukorea patologik: banyak leukosit Misal: infeksi vulva, vagina, adneksitis, neoplasma
(jinak maupun ganas) Cairan banyak leukosit, warna agak kekuningan s.d. hijau, kental,
berbau
Vulva Mons pubis / Radang Vulva (Vulvitis)
mons veneris Labia
Dibagi: Bersifat lokal Misal: infeksi pada kulit (folikel rambut,
mayora
kelenjar sebasea dan keringat, infeksi dari OUE, gland.
Gld. Bartholini
Paraurethralis, gland. Bartholini)
Marsupialization
Herpes Genitalis
29
Vagina
Serviks Uteri
Korpus Uteri
Flora
normal
vagina:
banyak
(basil
doderlein,stretokokus,stafilokokus, difteroid) Simbiosis terganggu
vaginitis nonspesifik
Terapi: antibiotika
Infeksi pada vagina: vaginitis; wanita masa pra pubertas dan
menopause lebih mudah
30
Adneksa dan
jaringan sekitarnya
Salpingo-ooforitis kronika
Hidrosalping
Piosalping
Salpingitis kronika
Kista tubo-ovarial,
abses tubo-ovarial
Abses ovarial
Salpingitis tuberkulosa
31
Non neoplastik
Neoplasti ( JinakGanas )
32
Atropi
Degenerasi hyalin
Degenerasi kistik
33
Tuba
Ovarium
Mioma subserosum
Mioma intraligamenter
Kehamilan
34
PENUNJANG DIAGNOSIS.
USG
Rontgent
Laparaskopi
Parasentesis.
PENATALAKSANAAN.
Neoplastik-----operasi
Non neoplastik------konservatif.
Curiga ganas bila :
1. Usia muda/tua
2. Bilateral
3. Ascites
4. Fixed
5. Dampak hormonal
35