Está en la página 1de 35

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013

Daftar Isi
Kuliah 1 Anatomi I..............................................................................................................
Kuliah 2 Anatomi II ............................................................................................................
Kuliah 3 Embriologi ...........................................................................................................
Kuliah 4 Histologi I ............................................................................................................
Kuliah 5 Histologi II............................................................................................................
Kuliah 6 Genetika(Non-disjuntion).....................................................................................
Kuliah 7 Fisiologi I..............................................................................................................
Kuliah 8 Fisiologi II............................................................................................................
Kuliah 9 Fisiologi III...........................................................................................................
Kuliah 10 Struktur, Fungsi Plasenta dan Cairan Amnion....................................................
Kuliah 11 Adaptasi Maternal...............................................................................................
Kuliah 12 Gangguan/Masalah pada Kehamilan I...............................................................
Kuliah 13 Gangguan/Masalah pada Kehamilan II..............................................................
Kuliah 14 Obat-obat teratogenik.........................................................................................
Kuliah 15 Persalinan Normal..............................................................................................
Kuliah 16 Persalinan Patologis............................................................................................
Kuliah 17 Gangguan Pasca Persalinan................................................................................
Kuliah 18 Perdarahan Pasca Persalinan dan Syok hemorrhagic.........................................
Kuliah 19 Gangguan Psikiatri dalam Persalinan dan Nifas.................................................
Kuliah 20 Payudara, laktasi dan gangguannya....................................................................
Kuliah 21 Kontrasepsi.........................................................................................................
Kuliah 22 Infertilitas............................................................................................................
Kuliah 23 Disfungsi Seksual...............................................................................................
Kuliah 24 Masalah di Bidang Ginekologi (Infeksi)............................................................
Kuliah 25 Masalah di Bidang Ginekologi (Tumor).............................................................

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013

Kuliah 18 Perdarahan Pasca Persalinan dan Syok hemorrhagic


dr. Pande Geriawan, Sp.OG
A. Perdarahan Obstetrik
Prinsip
Tegakkan diagnosis secara cepat
Kenali sumberdaya dan kemampuan untuk kompensasi
Resusitasi aktif pada perdarahan masif
Identifikasi penyebab dasar
Mengatasi penyebab
1) Perdarahan antepartum
Objektif
a.
Defi Perdarahan pervaginam antara usia kehamilan 20 minggu
hingga melahirkan
nisi dan insiden
Insiden
2%-5% dari seluruh kehamilan
Berbagai penyebab perdarahan antepartum
solusio plasenta
40%- 1% kehamilan
Tidak terklasifikasi
35%
plasenta previa
20%- % kehamilan
Lesi saluran genital bawah 5%
Lain-lain
b.
Etio 1)
Servikal

Perdarahan kontak (misalnya: koitus, paplogi dan Faktor


smear, neoplasia, pemeriksaan dalam)
Resiko

inflamasi (misalnya: infeksi)

Dilatasi dan penipisan servik (misalnya


pada persalinan, servik inkompeten)
2)
Plasenta

solusio

previa

ruptura sinus marginalis

vasa previa
3)
Lain-lain - kelainan faktor pembekuan darah
c.
Dia 1)
Prosedur Diagnostik

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik - Jangan


gnosis
lakukan pemeriksaan dalam

Ultrasonografi

tes pasti untuk plasenta previa

kurang berguna pada solusio plasenta

Monitor elektronik janin

untuk menilai kesejahteraan janin dan


kontraksi uterus

Spekulum

Lakukan pemriksaan USG lebih dahulu


FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana
[0970121023]

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013


jika memungkinkan

jangan lakukan Periksa Dalam


2)
Laboratorium

Darah Lengkap, Golongan Darah, Rh, Coombs

Status koagulasi

INR, PTT, fibrinogen atau waktu


pembekuan

2 - 4 unit PRC yang telah di cross matched


bedside clot test

Tes Kleihauer-Betke

vaginal dan/atau darah maternal

Tes maturitas paru janin jika Grav. <35 mgg


d.

Pen
atalaksanaan

Tatalaksana - Abc S

Jelaskan pada pasien

Observasi ibu dan janin

Infus dengan kateter vena ukuran besar

Cairan kristaloid

DPL dan status koagulasi

Cek golongan darah dan cross match

Cari pertolongan

Resusitasi Hemodinamik

Resusitasi dini secara agresif untuk melindungi


janin dan organ maternal dari hipoperfusi dan untuk
mencegah DIC

Stabilisasi tanda vital

Infus kristaloid dengan kateter vena ukuran besar

Hemoglobin serial dan status koagulasi

Oksigen konsumsi meningkat sampai dengan


20% pada kehamilan

Perawatan Janin

Posisi lateral meningkatkan curah jantung sampai


30%

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013


Pertimbangkan amniosentesis untuk tes
kematangan paru

Pemantauan DJJ dan kontraksi (persalinan)

Monitor berkala sedikitnya 4 jam untuk


membuktikan adanya perdarahan janin, solusio, fetal
maternal transfusion

a) Solusio Plasenta
a. Definisi

b. Faktor risiko

c. Diagnosis

Terlepasnya plasenta dari tempat implantasi sebelum waktunya


Klasifikasi
Total - kematian janin
Parsial janin dapat mentoleransi terlepasnya 30-50% bagian
plasenta
hipertensi: pada kehamilan dan sebelumnya
Trauma abdomen
Penyalahgunaan obat (kokain dan obat bius)
Riwayat solusio sebelumnya
Peregangan uterus berlebihan
gemelli, polihidramnion
merokok, khususnya >1 bungkus /hari

Gambaran klinis solusio plasenta


Perdarahan pervaginam tanpa nyeri, terus menerus
Adanya faktor risiko
status hemodinamik mungkin tidak berhubungan
dengan jumlah perdarahan pervaginam (pada jenis concelead

Mungkin dapat terjadi gawat janin

uterus - nyeri, irritabel, kontraksi atau tetanik

Dengan USG dapat disingkirkan adanya plasenta previa


dan dapat menunjukkan adanya perdarahan retroplasenta

d. Penatalaksanaan

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013

b) Plasenta Previa
a. Definisi

b. Faktor risiko

c. Diagnosis

Plasenta menutupi ostium atau letak rendah


Klasifikasi
total
- seluruhnya menutupi os
partial
- sebagian menutupi os
marginal - cukup dekat dengan os sehingga dapat meningkatkan
resiko perdarahan pada saat dilatasi dan penipisan serviks
Riwayat plasenta previa sebelumnya
Riwayat seksio caesaria atau operasi uterus
multiparitas (5% pada pasien grand multipara)
Gravida tua
Kehamilan multipel
merokok
Gambaran Klinis Plasenta Previa
Perdarahan pervaginam, biasanya tidak nyeri ( kecuali pada
persalinan)
Status hemodinamik ibu menggambarkan jumlah perdarahan
pervaginam
Dapat ditoleransi dengan baik oleh janin kecuali jika ibu tidak
stabil
uterus tidak nyeri, tidak irritabel, lunak
Dapat menyebabkan letak janin abnormal
Ultrasonografi memperlihatkan adanya plasenta previa

d. Penatalaksanaan

c) Vasa Previa
a. Definisi
b. Faktor risiko
c. Diagnosis
d. Penatalaksanaan

Pembuluh darah pada selaput ketuban berjalan melewati servix


Insersi vellamentosa atau lobus suksenturiata
Apt test - Kleihauer test dari darah vagina
bradikardia janin (terminal) berawal takikardia atau sinusoidal
Prognosis
Mortalitas janin sebesar 50-70%
Komplikasi
ex-sanguinasi setelah amniotomi

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013

2) Perdarahan Postpartum
a. Definisi
Definisi Tradisional
Kehilangan darah > 500 mL pada persalinan pervaginam
Kehilangan darah > 1000 mL pada seksio caesaria
Definisi Fungsional
Kehilangan darah yang potensial mengakibatkan ketidakstabilan
hemodinamik
Insiden
sekitar 5% dari seluruh persalinan
b. Etiologi

1) Penyebab primer :
Tonus. - Atoni uterus
Tissue. - sisa jaringan / bekuan darah
Trauma.
- laserasi, ruptur, inversi
Trombin ( Coagulopathy)
2) Penyebab skunder :
Infeksi .
Sisa plasenta.
Sub involusi dari plac. Site.

c. Faktor resiko

1) HPP Antepartum
Riwayat HAP sebelumnya atau plasenta manual
Solusio plasenta, terutama jika tidak terdeteksi
Kematian fetus intrauterine
plasenta previa
Hipertensi dalam kehamilan dengan proteinuria
Regangan berlebihan pada uterus (mis. gemelli, polihidramnion)
Kelainan perdarahan sebelum kehamilan (mis. ITP)
2) HPP Intrapartum
Persalinan operatif s.c atau pervaginam dengan alat
Persalinan lama
Persalinan cepat
induksi atau augmentasi
Korioamnionitis
Distosia bahu
Versi podalik internal dan ekstraksi bayi kembar yang kedua
Koagulopati yang didapat (mis. HELLP, DIC)
3) HPP Pospartum
Laserasi atau episiotomi
retensi plasenta/plasenta abnormal
Ruptura uteri
Inversi uteri
Koagulopati yang didapat (mis. DIC)

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013


d. Diagnosis

4)
Apakah telah terjadi HPP
Pertimbangkan faktor risiko
Observasi perdarahan pervaginam
Nilai perdarahan dari vagina
INGAT
o Perkiraan kehilangan darah
o manipulasi lanjutan dapat memperbesar kehilangan darah
o kehilangan darah dapat ditoleransi pada saat tertentu
Pertimbangkan penyebab
Lakukan pemeriksaan fundus
Inspeksi traktus genital bawah
Eksplorasi uterus
sisa plasenta
ruptura uteri
inversi uteri
Lakukan pemeriksaan koagulasi
Gejala dikaitkan kehilangan darah.
%
ml
Tekanan
Gejala dan tanda
darah
10-15 500-1000
normal
Palpitasi,tachikardi dan
menguap
15-25 1000-1500
Mulai turun
Weakness,sweating,
tachikardi
25-35 1500-2000
70-80
Restlessness,pallor,olig
ouri
35-45 2000-3000
50-70
Collaps,air hunger dan
anuria
PROPOSED CLASSIFICATION
0
< 500
< 10
WASPADA
(normal)
Alert line
1
500-1000
15
minimal
IV line
Alert line
2

1200-1500

20-25

Urin
menurun
Nadi
meningkat
RR
meningkat
Hypotensi
Nadi
mengecil

Resusitasi
aktif

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013


3

e. Pencegahan

f. Tatalaksana

1800 lebih

30
lebih

Hipotensi
Tachikardi
Akral
dingin
Tachipnoe
syock

Resusitasi
aktif
terkendali

Waspada
manajemen aktif kala tiga
Oxytocin profilaksis
o 10 U IM
o 20 U/L N/S IV tetesan cepat
Penjepitan dan Pemotongan tali pusat dini
Penegangan tali pusat terkendali dengan penekanan suprapubik
arah berlawanan
Tatalaksana - Abc S
Bicara dan observasi pasien
Jalur IV besar (No 16 gauge)
Kristaloid- jumlah banyak!
Hitung Darah lengkap (DPL)
Golongan darah dan Cross-matched
Minta PERTOLONGAN!
Tatalaksana - Nilai fundus
simultan dengan ABC
Atonia merupakan penyebab utama Perdarahan Post partum
Jika lembek masase bimanual
o singkirkan inversio uteri
o mungkin terdapat trauma traktus bagian bawah
o evakuasi bekuan darah dari vagina dan servik
o membutuhkan eksplorasi manual pada saat ini
Tatalaksana - Kompresi Bimanual

Tatalaksana - Oxytocin
5 units IV bolus
20 units per L N/S IV tetesan cepat
10 unit intramyometrial diberikan transabdominal
Tatalaksana - Eksplorasi Manual
FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana
[0970121023]

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013


Jika dengan kompresi bimanual dan oksitosin respon tidak ada
lanjutkan dengan eksplorasi
Eksplorasi manual akan:
Singkirkan adanya inversio uteri
Palpasi luka servik
Evakuasi sisa plasenta atau bekuan darah dari uterus
Singkirkan adanya ruptura uteri atau dehisens
Reposisi Uterus yang inversi

Tatalaksana - Uterotonika Tambahan


ergotamine hati-hati pada hipertensi
o 0.25 mg IM or 0.125 mg IV
o Dosis maksimum 1.25 mg
Cytotec (misoprostol) hati-hati pada asma
o 400 mg pr or po
o 800-1000 mg per rektal
Tatalaksana - Perdarahan dengan kontraksi Uterus baik (keras)
Eksplorasi traktus genitalia bawah
dibutuhkan
o analgesia yang sesuai
o eksposur yang baik dan lampu
Perbaikan surgikal yang tepat
o dapat di tampon sementara dengan balon Foley atau kasa)
Tatalaksana - Perdarahan Uterus Berlanjut
Kemungkinan kosgulopati - INR, PTT, waktu pembekuan,
fibrinogen
Bila koagulopati abnormal:
o koreksi dengan faktor pembekuan, platelets
Bila koagulasi normal:
o siapkan Kamar Operasi
o singkirkan ruptura uteri, mungkin perlu reparasi
o pertimbangkan ligasi uteri/ hipogastrik , histerektomi
PASTIKAN bahwa anda siap untuk melakukan resusitasi !!!!
Pertimbangkan akan perlunya Foley catheter, CVP, arterial line, dll
Pertimbangkan perlunya bantuan orang yang lebih ahli
B. Syok dalam Kebidanan

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013

Kuliah 19 Gangguan Psikiatri dalam Persalinan dan Nifas


A. Hal-hal yang dapat mempengaruh kondisi kejiwaan ibu hamil
Ngidam
Mitos di Masyarakat
Jenis kelamin anak
Orang-orang di sekitar ibu hamil
B. Kondisi kesehatan yang berpengaruh pada kesehatan jiwa ibu hamil
Kondisi yang dialami bumil dapat berupa kecemasan terhadap berbagai hal
Kecemasan dapat menyebabkan ibu mudah marah, cepat tersinggung, sedih, murung dsb
Stres oleh dan karena kondisi fisik bumil bisa diatasi dengan berbagai cara
C. Kesehatan jiwa ibu bersalin dan nifas
Perlu dipahami kondisi fisik menjelang kelahiran bayi dan perasaan yang ditimbulkan
Dalam minggu-minggu terakhir kehamilan ibu dapat mengalami konflik perasaan terhadap
bayi dalam kandungannya (Takut mati, trauma kelahiran)
Kelahiran anak membutuhkan penyesuaian dalam berbagai hal
D. Kesehatan ibu menyusui
Pemberian ASI perlu kemampuan yg dipelajari ibu
Pemberian ASI yang benar akan menghasilkan keuntungan ganda
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang menyusui
E. Aspek Kesehatan Jiwa dlm pemeriksaan ibu hamil, bersalin, nifas dan menyusui
Bumil perlu pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali dalam masa kehamilan
Pemeriksaan bumil, nifas & menyusui hendaknya memasukkan unsur-unsur kesehatan jiwa
melalui pengambilan anamnesa
Pertanyaan yg diajukan
Pemeriksaan fisik yang difokuskan
Menumbuhkan kepercayaan pasien pada petugas untuk keberhasilan deteksi dini.
Mengenali gejala gangguan keswa pd bumil, bersalin nifas dan menyusui
F. Masalah Keswa Ibu Hamil, bersalin, Nifas dan Menyusui serta Penatalaksanaannya
Tanda-tanda ibu yang mengalami gangguan jiwa pasca persalinan
Tanda-tanda anak yang ibunya mempunyai masalah keswa selama periode perinatal
Masalah Keswa yang sering adalah depresi, anxietas dan psikotik
G. Depresi Pasca Persalinan
Survei epidemiologi di dunia :
Prevalensi gangguan depresi berat 2x pada perempuan dewasa daripada pria
Pada masa kehamilan resiko terkena depresi berat meningkat
Depresi pasca persalinan mempunyai efek negatif terhadap hubungan ibu-bayi selama
tahun pertama kehidupannya
Depresi pasca persalinan mempunyai efek bermakna thd perkembangan kognitif dan
emosi anak
H. Faktor Resiko Depresi
1. Faktor utama
2. Faktor penyerta
3. Gejala dan tanda depresi berat
a) Lima / lebih gejala berikut terdpt tiap hari atau minimal 2 minggu berturut-turut
FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana
[0970121023]

10

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013


b)Gejala tsb bukan disebabkan kondisi psikiatri lain
c) Gejala tsb menyebabkan hendaya / gangguan yg bermakna thd fungsi sehari-hari di
pekerjaan, sekolah dan kegiatan sosial
d)Gejala tsb tidak disebabkan oleh efek langsung dari penggunaan zat / kondisi medis
umum
e) Gejala tsb tdk merupakan gejala berkabung akibat kehilangan orang yg dicintai
Onset depresi pasca persalinan : 4 minggu atau ada juga sampai 1 tahun setelah
melahirkan
I. Penatalaksanaan Gangguan Depresi Pasca Persalinan
Informasikan kpd pasien dan keluarga bahwa depresi adalah gangguan yg lazim & tersedia
terapi yang efektif
Bila ada resiko bunuh diri, perlu pengawasan ketat
Identifikasi stres bantu pasien menghadapi dengan langkah nyata
Bantu pasien melawan pesimisme, pikiran negatif atau rasa bersalah
Libatkan suami / anggota keluarga yg lain
Pertimbangkan medikasi antidepresan pada kasus yang cukup berat atau bula konseling saja
tidak menolong.
Antidepresan :
Imipramin 1-3 x 25 mg
Fluoxetine 1-2 x 10-20 mg/ hari
Sertraline 1-2 x 50 mg/ hari
Rujuk pasien bila gejala cukup berat, terdapat resiko bunuh diri atau tidak ada perubahan
selama 3 minggu
GANGGUAN PSIKOTIK PASCA PERSALINAN (Post Natal)
Onset timbul 2-4 minggu setelah melahirkan (bisa juga 3 bln 1 th setelah melahirkan)
Bisa merupakan episode akut, kemudian menghilang atau menjadi eksaserbasi
Gangguan psikotik pasca persalinan merupakan kedaruratan psikiatri yang perlu pengobatan
segera
Dalam periode psikotik pasien tidak mampu menilai realitas dan dapat membahayakan dirinya
maupun bayinya
A. Jenis Gangguan psikotik pasca persalinan
1) Gangguan afektif bipolar
2) Gangguan skizoafektif
3) Depresi berat dengan gejala psikotik
B. Faktor Resiko Psikotik Post Natal
Riwayat psikotik pasca persalinan sebelumnya (kemungkinan akan mendapat psikotik pasca
persalinan kembali 50%-70%)
Riwayat gangguan afektif bipolar / skizofrenia sebelumnya (kekambuhan pasca persalinan
20%-50%)
Riwayat keluarga menderita gangguan afektif bipolar, skizofrenia, gg. Kepribadian skizoid/
paranoid
Pengguanaan zat yang menginduksi timbulnya psikotik seperti ganja & amfetamin
C. Gejala dan Tanda Psikotik
1) Gejala positif / gejala mayor
Halusinasi
Waham
FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana
[0970121023]

11

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013


2) Gejala negatif / gejala minor
Gangguan tidur
Agitasi
Menarik diri
Pikiran dan pembicaraan yang miskin/ terbatas
Perubahan prilaku
Kehilangan motivasi
D. Gangguan psikotik post natal yang penting kita ketahui
1) Gangguan
Kriteria diagnostik
skizoafektif
a. Terdapat gejala episode depresif, manik atau
campuran
pada waktu yg bersamaan ditambah dengan gejala skizofrenia
b. Waham / halusinasi yang telh berlangsung minimal 2 minggu
c. Gejala memenuhi kriteria episode afektif pada fase aktif /
residual
2) Gangguan bipolar Kriteria diagnostik bipolar manik
a. Terdapat 1 atau lebih episode manik / campuran.
b. Episode manik minimal 1 minggu
c. Episode campuran : episode manik & depresif hampir setiap
hari minimal 1 minggu.
d. Gangguan ini cukup berat sehingga terjadi hendaya dalam
fungsi kerja / social.
e. Gangguan ini tidak disebabkan oleh kondisi medis umum atau
penggunaan zat.
E. Penatalaksanaan Gangguan Psikotik Post Natal
Informasikan pada pasien dan keluarga bahwa agitasi dan prilaku aneh adalah gejala
gangguan jiwa dan pasien tidak mampu mengendalikannya
Keadaan tersebut. Semakin dini diobati prognosisnya semakin baik, perlu pengobatan yang
berkesinambungan selama bbrp bulan setelah gejala menghilang
Upayakan keamanan bagi pasien dan orang yang merawatnya
Kurangi stres dan stimulasi
Libatkan suami dan anggota keluarga lain
Setelah gejala membaik, dorong pasien melakukan kegiatan sehari-hari
Bila prilaku membahayakan diri / orang lain maka pasien perlu dirawat di RS
Beri obat :
Antipsikotik :
Haloperidol 3 x 2-5 mg / hari
CPZ
2 x 100-200 mg / hari
Risperidone 2-3 x 1-2 g / harid

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

12

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013

Catatan:

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

13

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013

Kuliah 20 Payudara, laktasi dan gangguannya


dr. Oka Lely
A. Anatomi Mamma
Embrio primary bud
Masa pertengahan kehamilan
sec. bud
(15-25) asal dr glandula mammae
@sec. bud memanjang & bercabang lap. sel kubis lumen sentral
Lap. dlm ep. sekretori produksi susu
Lap. luar mioepitel : utk kontraksi mengeluarkan air susu
Gland. mammae matang 15-25 lobus
Lobus radier,dipisahkan jar. lemak
@lobus lobulus mbtk alveoli
Ep. sekretori di alveoli produksi air susu duktulus sinus laktiferus duktus
laktiferus muara di puting susu
Wanita dewasa linea mediana lat.,antara kosta II & IV lebar kesamping,dr pinggir
sternum smp linea aksilaris med.
Letak gland. mammae subkutan,menutupi m.pect.mayor,sebagian m. serratus ant. & m.
oblikus eks.
Mammilia : bag. menonjol pd puncak payudara, warna lbh gelap
Areola mammae : kalang susu, t.d: 20-24 kelj. Montgomery (utk lubrikasi)
Bentuk dan ukuran mammae bervariasi
Sbl pubertas <pubertas<adolesen<dewasa<saat menyusui
B. Pembentukan Air Susu
Interaksi yg baik poros hipothalamus-hipofise : syarat penting pd masa laktasi
Sbl dpt menghasilkan air susu3 tahapan pertumbuhan dan perkembangan mamma :
1. mammogenesis : hormon estr, prog, prolakt, grwth hormon, glukokortikoid dan
epithelial growth factor.
2. laktogenesis : awal terbentuknya air susu ibu hormon prolakt, menurunnya kadar estr,
prog, hPL (human placental lactogen), serta peran glukokortikoid dan insulin.
3. galaktopoesis : mempertahankan produksi air susu tetap ada turunnya hormon gonad,
isapan puting susu saat menyusui, growth hormone, glukokortikoid, insulin dan hormon
thiroksin dan hormon parathiroid.
Estr pertumbuhan duktus,duktulus & alveoli
Prog. pematangan optimal ep. sekresi alveoli
FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana
[0970121023]

14

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013


prolaktin, growth hormone, insulin, kortisol dan epithelial growth factor difrensiasi sel
kelenjar menjadi bagian sekresi dan bagian mioepitel
Prolakt. hormon terpenting untuk inisiasi produksi air susu namun tetap membutuhkan
suasana rendah estrogen
Estr. & prog. plasenta memblok pengaruh prolaktin terhadap fungsi sekresi epitel kelenjar
susu.
Shg laktasi belum bisa dimulai kecuali sudah adanya penurunan plasma estr., prog. dan
hPL segera setelah persalinan.
mekanisme pengisapan puting susu dan proses pengosongan saluran dan alveoli kelenjar
susu utk mempertahankan prod. air susu
Prolaktin dibutuhkan saat galaktopoesis
Bila tdk menyusui, konsentrasi menurun spt tdk hamil
Prolaktin keluar menyusui terusmenerus
Kecupan bayi thd puting susu refleks pelepasan oksitosin menyebabkan kontraksi
uterus dan juga kontraksi sel mioepitil yang terdapat disekitar alveoli dan duktuli air
susu akan muncrat ke luar (let down reflex/milk ejection reflex).
C. Proses Menyusui dan Rawat Gabung
Kesehatan reproduksi menyusui (laktasi) bayi oleh ibu yang baru melahirkan sangat
dianjurkan
Menyusui bayi prolactin reflex dan milk ejection reflex akan tetap terjaga
Bayi sehat tiga refleks intrinsic : refleks mencari (rooting reflex), refleks mengisap
(sucking reflex) dan refleks menelan (swallowing reflex).
Prinsip rawat gabung :
1. Bila tak ada kontra indikasi maka sesegera mungkin ibu menyusui bayi yang baru
dilahirkan.
2. Menyusui tanpa jadwal tertentu tetapi sesuai dengan kebutuhan bayi, makin sering dan
makin lama menyusui makin baik
3. Membersihkan dan merawat payudara dan menyusukan bergantian kanan dan kiri
4. Tidak memakai susu pengganti / susu botol
5. Melakukannya terus menerus secara eksklusif selama empat bulan
Meningkatkan let down / milk ejection reflex ibu melihat bayi, ibu mendengarkan suara
bayi, ibu mendekap dan mencium bayi serta ibu memikirkan untuk menyusui bayi.
Yang dapat menghambatnya adalah : ibu yang kacau pikiran, takut atau cemas yang
berlebihan.
D. Kontra Indikasi Menyusui
Mempunyai TBC infeksius
Mastitis yang berat
Menderita HIV / AIDS
Kanker payudara
Keadaan umum / gizi yang sangat buruk
Menderita cytomegalo virus dan hepatitis B, kecuali sudah mendapatkan iminisasi untuk
kedua hal tersebut.
Mengalami psikosis berat
E. Keuntungan laktasi bagi bayi
Mendapatkan makanan dengan komponen nutrisi terbaik
Mendapatkan kekebalan pasif non spesifik (berupa : faktor pertumbuhan laktobasilus
bifidus, laktoferin, lisozim dan laktoperoksidase) dan kekebalan non spesifik (berupa :
FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana
[0970121023]

15

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013


sistem komplemen, sitem seluler dan immunoglobulin) dari ibu.
Siap pakai dengan tempratur yang sesuai dan tidak repot.
Secara emosional lebih menguntungkan bayi
Secara epidemiologis merangsang lebih aktif sistem kekebalan aktif bayi yang sedang
tumbuh.
F. Kontra indikasi bayi untuk rawat gabung
Lahir asfiksia berat sehingga perlu perawatan intensif
Ada kelainan bawaan daerah mulut yang tak mungkin melakukan laktasi
Bayi kejang atau kesadarannya menurun
Bayi dengan kelainan jantung dan paru
G. Penggunaan Obat Saat Laktasi
Sebagian besar obat yang diberikan pada ibu akan masuk ke air susu ibu
kontra-indikasi obat obat saat ibu sedang laktasi bromokriptin, kokain, siklofospamid,
siklosporin, doksorubisin, lithium, methotreksat, pensiklidin, fenindion dan yodium
radioaktif.
H. Keuntungan Laktasi Bagi Ibu Dan Bayi
Ekonomis
Meningkatkan kontraksi uterus mempercepat involusi uterus
Meningkatkan jumlah produksi air susu
Meningkatkan hubungan emosional ibu anak secara lebih sempurna
Secara epidemiologis, ibu menyusui lebih terlindung dari kanker payudara
Bila dilakukan secara eksklusif selama empat bulan, akan dapat berfungsi sebagai
kontrasepsi alamiah.

Catatan:

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

16

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013

Kuliah 21 Kontrasepsi
dr. I Nyoman Rudi Susantha, SpOG

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

17

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013

Kuliah 22 Infertilitas
dr. I Nyoman Rudi Susantha, SpOG
Fertilitas

: kemampuan seorang istri untuk menjadi hamil dan melahirkan anak


hidup oleh suami yang mampu untuk menghamilinya
Infertilitas primer
: istri belum pernah hamil walaupun bersenggama dan dihadapkan
kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan. Pasangan suami
istri ( PASUTRI ) yang
Gagal membuahkan keturunan
Satu tahun
Merencanakan
Hubungan seks teratur
Tanpa metode KB
Infertilitas sekunder : istri pernah hamil akan tetapi kemudian tidak terjadi kehamilan
lagi walaupun bersenggama dan dihadapkan kepada kemungkinan
kehamilan selama 12 bulan. Pasangan suami istri ( PASUTRI )
yang
Gagal membuahkan keturunan yg berikutnya
Satu tahun
Merencanakan
Hubungan seks teratur
Tanpa metode KB

Empat penyebab infertilitas


1.
Faktor wanita
2.
Faktor laki
3.
Kombinasi laki dan wanita
4.
Unexplainned Infertil

Syarat pemeriksaan pasangan infertil:


Istri umur 20 30 thn, baru akan diperiksa setelah berusaha untuk mendapat anak selama 12
bulan
Istri umur 31 35 thn, dapat diperiksa pada kesempatan pertama datang
Istri umur 36 40 thn, hanya kalau belum punya anak dari perkawinan ini
Pemeriksaan infertil tidak dilakukan bila salah satu anggota pasangannya mengidap
penyakit yang dapat membahayakan kesehatan istri atau anaknya

Pemeriksaan masalah infertitas


1) Masalah sperma
Abstenensia 3 5 hari
Ditampung dalam botol 2 jam sebelum pemeriksaan
Makroskopis
Mikroskopis

Koagulasi dan

Konsentrasi
likuefaksi

Motilitas spermatozoa

Viskositas

Morfologi

Rupa dan bau


spermatozoa
FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana
[0970121023]

18

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013

2) Masalah vagina

3) Masalah serviks

4) Masalah uterus

5) Masalah tuba

6) Masalah ovarium

7) Masalah peritoneum

Volume N: 2,0

Uji imunologi
5,0 ml

pH

fruktosa
Sumbatan
Peradangan
kelainan konginetal
Sumbatan kanalis servikalis
Lendir serviks yang abnormal
Malposisi dari serviks
Uji pasca senggama
setelah 2 hari abstinensia
pada hari ke 14 siklus haid

Kelainan pada uterus


anatomi
konginetal

Peradangan atau infeksi

Beberapa pemeriksaan :
Biopsi endometrium pengaruh hormonal
Histeroskopi terapi dan diagnosis
Histerosalpingografi
terapi
diagnostik
Penyebab infertilitas 25 50%
Kelainan anatomi
Peradangan
Pemeriksaan
Pertubasi
terapi
diagnosis
kelainan kongenital
kelainan anatomi dan fungsional
pemeriksaan untuk mengetahui ovulasi
perubahan lendir serviks
catatan suhu basal
sitologi vagina basal
pemeriksaan hormonal
biopsi endometrium
Keadaan organ genetalia interna
Pemeriksaan Laparoskopi diagnostik
terapi
diagnostic

Prognosis
umur suami
FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana
[0970121023]

19

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013


umur istri
lama pernikahan
frekuensi senggama
cara penanganan dan fasilitas yang tersedia

Penangan infertilitas
Sesuai penyebabnya
Beberapa metode

Teknik Diagnosis

Post coital tes


abnormal

Screening dan Seleksi

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

20

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013

Pengobatan Infertilitas
KATEGORI

KRITERIA DIAGNOSIS

THERAPI

Disfungsi ovulasi

Oligo/amenore

Induksi ovulasi atau donor oosit

Polycystic ovarian
disease

FSH: <5mLU/Ml

Clomifen, metformin

Pituitary
microadenoma

PROLACTIN >
20mlU/mL

Bromokriptin

Hypothalamic
amenorhea

FSH:<3 mlU/mL

Clomifen atau gonadothropin

Premature ovarian
failure

FSH:>40 mLU/mL

Anatomic

Abnormal hsg/us
Intrauterin adhesion
Uterine anomali
Obstruksi tuba
Myoma , hidrosalphing,
endometrioma,
neoplasma/kista ovarium
Abnormal semen

Male factor

LH : >15 mL U/mL

LH: <3 mLU/mL

In vitro fertilisation

Icsi

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

21

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013

Unexplained

Tes not informative

Cervical factor

Abnormal pct/normal
semen

Vas. Reanastomosis
Varicocele ligation
Empiric therapy+ iui
Intrauterine insemination

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

22

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013

Kuliah 23 Disfungsi Seksual


dr. Semadha
Definisi
Secara luas : Ketidakmampuan menikmati hubungan seks secara penuh.
Secara khusus : Gangguan yang terjadi pd salah satu atau lebih dari keseluruhan siklus respons
seksual yang normal.
Siklus respon seksual
1) Fase Perangsangan ( Excitement Phase)
rangsangan fisik atau psikis, bisa cepat,lambat rangsangan erotik atau non erotik spt
pandangan, suara, bau, lamunan, pikiran,dan mimpi
2) Fase Plateau
fase tertinggi sebelum mencapai ambang batas orgasme
3) Fase Orgasme
kepuasan seks yg bersifat fisik dan psikologik akibat pelepasan memun ketegangan seksual
4) Fase Resolusi
Fase perubahan anatomik dan faal alat kelamin dan luar alat kelamin kekeadaan semula.
Etiologi disfungsi seksual
1) Faktor Fisik ( merupakan Faktor risiko)
Gangguan vaskuler
Penyakit sistemik( DM, hipertensi,hiperlipidemia)
Gangguan neurologik( stroke, multiple sclerosis)
Faktor neurogen (kerusakan ss blk,syaraf)
Gangguan hormonal(testosteron menurun,hiperprolaktinemi)
Gangguan anatomi penis
Faktor lain ( prostatektomi, merokok,obesitas)
2) Faktor Psikis
Faktor psikoseksual : depresi, anxietas
Orang muda: fisik baik
Disfungsi seksual pria dapat menyebabkan DS pd wanita
Masalah psikis spt perasaan bersalah, trauma hubungan seksual,kurang pengetahuan ttg
sex, keluarga kurang harmonis
DISFUNGSI SEKSUAL
7 Katagori ganggguan menurut DSM IV (DIAGNOSTIC AND STATISTICAL MANUAL OF
MENTAL DISORDERS)
1. Gangguan hasrat
seksual

Hasrat sexual dipengaruhi oleh H.testosteron,


kes.tubuh,psikis,pengalaman sexual sebelumnya

Dibagi menjadi dua:


1)
Hipoactive sexual Desire Disorder

Defisiensi atau tidak adanya fantasi


seksual dan hasrat untuk aktivitas seksual

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

23

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013


2)

Sexual Aversion Disorder

Keengganan terhadap atau menghindari


kontak seksual genital dengan pasangan seksual
Prevalensi dan manifestasi GDS

15 % pria dewasa mengalami dorongan sex hipoaktif

Umur 40-60 th keluhan terbanyak

GDS disebabkan faktor fisik dan psikis


o kejemuan
o perasaan bersalah
o stres berkepanjangan
o pengalaman sexual yg tidak menyenangkan
2. Gangguan rangsang
seksual

3. Gangguan Orgasme

1) Gang Rangsangan Seksual Wanita (Sexual Arousal Disorder)

Ketidakmampuan menetap atau rekuren untuk


mencapai atau mempertahankan respon lubrikasipembengkakan yang adekuat dari rangsangan seksual,
sampai selesainya aktivitas seksual
2) Gangguan Erektil Laki-laki

Disebut juga disfungsi erektil dan impotensi

Ketidakmampuan
untuk
mencapai
atau
mempertahankan ereksi yang adekuat sampai selesainya
aktivitas seksual

Pengertian
DE ketidakmampuan mencapai/mempertahankan ereksi
yg cukup untuk melakukan hubungan seksual yg baik.
DE primer sejak semula tidak ereksi yg cukup
DE sekunder sebelumnya mampu setelah itu gagal
Etiologi dan manifestasi
Faktor fisik dan psikis
Fisik : hormonal,vaskulogenik, neurogenik dan iatrogenik
Psikis : semua faktor yang menghambat reaksi sexual thd
rangsangan sexual yg diterima
Faktor fisik selalu diikuti faktor psikis.
1) Gang.orgasmik wanita

Keterlambatan atau tidak adanya orgasme yang


menetap atau rekuren setelah fase rangsangan seksual yang
normal
2) Gang. orgasmik Laki-laki
3) Ejakulasi Prematur( Ejakulasi Dini =ED)

Ejakulasi yang persisten atau rekuren pada


stimulasi yang minimal sebelum, pada, atau segera setelah
penetrai dan sebelum pasien menginginkan

Pengertian

ED ketidakmampuan mengontrol ejakulasi sampai


pasangan mencapai orgame paling sedikit 50%dari
melakukan hubungan sexual

Ejakulasi terjadi kurang dari 1-10 menit

Kriteria ED

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

24

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013

4. Gangguan nyeri
seksual

Ejakulasi cepat
Tidak terkontrol
Tidak dikehendaki oleh pasangan
Mengganggu yg bersangkutan dan/pasangannya

Prevalensi dan manivestasi ED

Terbanyak di klinik (> dari DE)

Di AS 30 % pria ED

Etiologi ED

Psikis dan fisik

Fisik : berkaitan dg serotonin 5-HT rendah

Psikis : kebiasaan ingin cepat2 orgasme


4) Ejakulasi terlambat (ET)
Tidak mampu ejakulasi di dalam vagina
Dg cara lain masturbasi dan oral sex
Atau sama sekali tidak dapat ejakulasi dg cara apapun
Pervalensi dan manivestasi ET
Dlm 10 tahun 4 pasien
E/ sebagian besar psikis : fanatisme agama kelamin
wanita kotor, takut kehamilan, trauma psikoseksual
5) Disfungsi orgasme
Terhambatnya/tidak tercapainya orgasme yg bersifat
persisten atau berulang setelah fase exitement selama
aktifitas sexual
E/ Fisik : peny. SSP multiple sclerosis, parkinson, lumbar
symphatectomy
Psikis: kecemasan, perasaan takut hamil, kejemuan thd
pasangan
Pria dg hambatan orgasme: ereksi baik, ejakulasi baiktapi
tidak ada sensasi erotik
6)
1) Dispareunia

Nyeri genital yang menetap atau rekuren yang


berhub. dg hubungan seksual baik pada laki-laki ataupun
perempuan

Pada pria hampir pasti karena infeksi pd penis,


buah pelir, klj prostat/klj asesoris lainnya
2) Vaginismus

Kontraksi/kekakuan otot pada sepertiga bagian


luar vagina yang terjadi secara involunter yang menghalangi
insersi penis dan hubungan seks

5. Disfungsi seksual krn


kondisi medis
6. Disfungsi seksual
akibat zat
7. Disfungsi seksual
yang tidak ditentukan
FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana
[0970121023]

25

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013


Fase Siklus Respon Seksual dan Disfungsi Seksual yang Menyertai
1.
Hasrat/Dorong Gangguan dorongan seksual hipoaktif, gang keengganan seksual, dll
an
2.
Rangsangan
Gangguan rangsangan seksual pada wanita, gang erektil laki-laki
(Excitement)
(impotensi),
3.
Orgasme
Gangguan Orgasmik perempuan, gang orgasmik laki-laki, ejakulasi
(Orgasm)
prematur, disfungsi seksual lain karena kondisi medis umum/zat
4.
Resolusi
Disforia pascasanggama, nyeri kepala pascasanggama
(Resolution)
Parafilia

Parafilia adalah gang. seksual yang ditandai oleh khayalan seksual yang khusus dan
desakan serta praktek seksual yang kuat yang biasanya berulang kali dan menakutkan

Jenis-jenis
1. Ekhibisionisme Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan
seksual, atau perilaku yang berulang dan kuat untuk memamerkan
alat kelaminnya kepada orang yang tidak dikenal atau tidak menduga
Sekurangnya 6 bulan
2. Fetihisme
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual,
atau perilaku yang berulang dan kuat berupa pemakaian benda-benda
mati (mis. Pakaian dalam wanita)
Sekurangnya 6 bulan
Objeknya bukan perlengkapan pakaian wanita yang digunakan pada
cross dressing (berpakaian lawan jenis)
3. Frotteurisme
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual,
atau perilaku yang berulang dan kuat untuk menyentuh atau
bersenggolan dengan orang yang tidak menyetujuinya
Sekurangnya 6 bulan
4. Pedofilia
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual,
atau perilaku yang berulang dan kuat berupa aktivitas seksual dengan
anak prapuberitas atau anak-anak (biasanya berusia 13 tahun atau
kurang)
Sekurangnya 6 bulan
5. Masokisme
Mendapat kesenangan seksual karena disiksa atau didominasi
Seksual
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual,
atau perilaku yang berulang dan kuat berupa tindakan (nyata atau
distimulasi) sedang dihina, dipukuli, diikat, atau hal lain yang
membuat menderita
6. Sadisme
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual,
Seksual
atau perilaku yang berulang dan kuat berupa tindakan (nyata atau
distimulasi) di mana penderitaan korban secara fisik atau psikologis
(termasuk penghinaan) adalah mengembirakan pelaku secara seksual
Sekurangnya 6 bulan
7. Veyourisme
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual,
atau perilaku yang berulang dan kuat berupa mengamati orang yang
telanjang yang tidak menaruh curiga, sedang membuka pakaian, atau
melakukan hubungan seksual
Sekurangnya 6 bulan
8. Fetihisme
Adanya khayalan yang merangsang secara seksual, dorongan seksual,
FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana
[0970121023]

26

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013


Transvestik
9. Tdk
tergolongkan

atau perilaku yang berulang dan kuat berupa cross dressing


Sekurangnya 6 bulan
Skatologia Telepon
Nekrofilia
Parsialisme
Zoofilia
Koprofilia dan Klismafilia
Urofilia
Masturbasi
Don Juanisme: hiperseksualitas, kecanduan seks (laki)
Nimfomania: nafsu yang berlebihan / patologis untuk coitus (wanita)

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang baik dan ilmiah
Baik pd pria dan wanita
Karena dpt mengganggu keharmonisan kehidupan seksual dan kualitas hidup
Prinsip Penatalaksanaan
Membuat diagnosa disfungsi seksual
Menentukan etiologi
Pengobatan sesuai dg etilogi
Pengobatan memulihkan fungsi seksual : pengobatan bedah dan non bedah ( konseling
seksual dan sex therapy,obat-obatan, alat bantu seks,serta pelatihan jasmani).
Kenyataan yang sering dijumpai
Tidak mudah mendiagnosa DS
Pasien tidak tidak dapat mengutarakan semua maslahnya pd dokter
Perbedaan persepsi antara dokter dan pasien tentang penyakit yg dihadapinya
Masalah DS melibatkan kedua belah pihak karena satu sama lain saling mempengaruhi
Perlu dual sex therapy dilakukan sendiri oleh dokter maupun dua orang dokter dg
wawancara terpisah
Membutuhkan konseling dan terapi tapi sedikit yg peduli.

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

27

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013

Kuliah 24 Masalah di Bidang Ginekologi (Infeksi)


dr. I Nyoman Rudi Susantha, SPOG
Mekanisme pertahanan alat genitalia wanita
Terdapat hubungan dunia luar dengan cavum peritoneum
Memiliki mekanisme pertahanan
Misal:
Vulva: lebih resisten thd infeksi
Vagina: epitel tebal; Glikogen+kuman Dderlein
Serviks: lendir serviks alkalis dan kental
Cavum uteri: endometrium meluruh tiap bulan
Tuba fallopii: silia

Radang Kuman
dapat masuk tractus dengan berbagai jalan
Misal:

Coitus: penyakit kelamin (STD/ Sexual transmitted Disease)

Trauma vulva dan vagina

Korpus alienum

Dapat menjalar dari alat sekitar: appendisitis,

TB paru menyebabkan adneksitis tuberkulosa


FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana
[0970121023]

28

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013

Leukorea
Leukorea (Fluor albus/ keputihan): cairan yang dikeluarkan dari alat genital yang tidak berupa
darah
Dibedakan:
Leukorea fisiologik: cairan mukus, banyak epitel, sedikit leukosit Misal: bayi baru lahir,
menjelang menarche, wanita yg dirangsang, sekitar ovulasi
Leukorea patologik: banyak leukosit Misal: infeksi vulva, vagina, adneksitis, neoplasma
(jinak maupun ganas) Cairan banyak leukosit, warna agak kekuningan s.d. hijau, kental,
berbau
Vulva Mons pubis / Radang Vulva (Vulvitis)
mons veneris Labia
Dibagi: Bersifat lokal Misal: infeksi pada kulit (folikel rambut,
mayora
kelenjar sebasea dan keringat, infeksi dari OUE, gland.
Gld. Bartholini
Paraurethralis, gland. Bartholini)

Timbul bersama/ sbg akibat vaginitis Permulaan manifestasi dr


penyakit umum

Bartholinitis: Infeksi: Neisseria gonorrhoeae , Staphylococcus


aureus , Streptococcus faecalis, Escherichia coli , Pseudomonas
aeruginosa, Chlamydia trachomatis , Bacteroides fragilis,
Clostridium perfringens Akut: kelenjar membesar, merah, nyeri/
panas, isinya cepat menjadi nanah/ abses

Penatalaksanaan: bila masih ada radang diberi antibiotika; Abses:


dikeluarkan dengan sayatan Bila berulang-ulang: Kista Bartholini

Gland. Bartholini Abses Gland. Bartholini

Marsupialization
Herpes Genitalis

Infeksi: HSV 2 Ditularkan melalui hubungan seks (3 s/d 7 hari


pasca coitus)

Gejala: ditengah daerah radang dan edema tampak sejumlah


vesikel.

Biasanya di labia minora/ bagian dalam labia mayora dan


prepusium klitoridis

Diagnosis: gejala klinis, pembiakan dari luka dan tes serologis

Management: simptomatis; aplikasi lokal lar. 0.1% proflavine


diikuti dgn penyinaran sinar fluoresensi (20-30 watt) 10 s.d. 15 mnt
dgn jarak 15-20 cm

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

29

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013


Kondiloma
akuminatum

Berbentuk cauliflower (kembang kubis), bisa kecil sampai besar,


sendiri atau berkelompok Lokasi: vulva, perineum, perianal, vagina,
serviks

Etilogi: virus; lebih mudah ditemukan pada wanita hamil

Manajemen: bila kecil dgn larutan 10 pedofilin dlm alkohol/


gliserin; luas dgn pembedahan (kauterisasi)

Vagina

Serviks Uteri

Korpus Uteri

Flora
normal
vagina:
banyak
(basil
doderlein,stretokokus,stafilokokus, difteroid) Simbiosis terganggu
vaginitis nonspesifik
Terapi: antibiotika
Infeksi pada vagina: vaginitis; wanita masa pra pubertas dan
menopause lebih mudah

Gejala: leukorea; disertai gatal dan terasa panas; kadang


disertai vulvitis
Trikomoniasis: vulvovaginitis ok trikomonas vaginalis (parasit)

Penularan: hubungan seks; pada pria tidak manifes


(urethra atau prostat)

Management: metronidazole 500mg tiap 12 jam (selama


5 hari)
Kandidiasis: infeksi kandida albikans

Gejala: leukorea berwarna keputihan, sangat gatal

Manajemen: gentian violet 5-1%; Nistatin; Mycostatin


tablet vagina; derivat Imidiazole
Penghalang penting bagi masuknya kuman ke dalam genitalia
interna
Servisitis akuta: GO, infeksi postabortum/ postpartum serviks
merah, membengkak, lekorea mukopurulen
Servisitis kronika: Tidak khas Berupa kelanjutan dari servisitis
akuta
Endometritis akuta: endometrium mengalami edema dan
hiperemi

Penjalaran ascenden dari infeksi servisitis akuta; infeksi


postabortum/ postpartum; tindakan lain yg dilakukan dalam
cavum uteri

Penting: pencegahan agar infeksi tidak menjalar


Endometrirtis kronika Jarang

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

30

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013

Adneksa dan
jaringan sekitarnya

Gejala klinis: leukorea dan menoragia


Terapi: tergantung penyebanya
Ditemukan pada: TB Sisa jaringan abortus/partus
Bila terdapat corpus alienium di cavum uteri
Polip uterus
Tumor ganas uterus

Piometra Pengumpulan nanah di kavum uteri krn stenosis


kanalis servikalis

Metritis/miometritis Radang pada miometrium

Perimetritis Radang serosa yg meliputi uterus

Salpingo-ooforitis atau adneksitis


Radang tuba falopii dan radang ovarium (biasanya bersamaan)
salphingo-ooforitis atau adneksitis
Biasanya merupakan infeksi ascenderens (uterus) atau ekstra
vaginal
Penyebab infeksi: Infeksi GO Infeksi puerperal Infeksi post
abortum

Salpingo-ooforitis atau adneksitis Salpingo-ooforitis akuta


Mis.: Salpingo-ooforitis akuta Gejala: demam, lekositosis, rasa
nyeri
Terapi: Tirah baring, antibiotika, analgetika. Jarang pembedahan
Diperlukan jika: Ruptur piosalping atau abses Terdapat gejala
ileus

Salpingo-ooforitis kronika
Hidrosalping
Piosalping
Salpingitis kronika
Kista tubo-ovarial,
abses tubo-ovarial
Abses ovarial
Salpingitis tuberkulosa

Salpingo-ooforitis atau adneksitis


Terapi operasi Salpingo-ooforitis kronika:
Keluhan tetap ada setelah berulangkali pengobatan dan diatermi
Sering kambuh (reaktivasi)
Ada tumor
Apabila ada keluhan infertilitas

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

31

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013

Kuliah 25 Masalah di Bidang Ginekologi (Tumor)


dr. Pande Geriawan, Sp.OG SMF Obgyn RSUD Sanjiwani
Jenis Tumor Ginekologi
Kistik --- Solid

Non neoplastik

Neoplasti ( JinakGanas )

Tumor ovarium non neoplastik


Tumor akibat radang
Kista folikel
Kista korpus luteum
Kista lutein
Kista inklusi germinal
Kista endometrium
Kista Stein-Leventhal
TUMOR OVARIUM NEOPLASTIK JINAK
a. Kistik
Kistoma ovarii simplex
Kistadenoma ovarii serosum
Kistadenoma ovarii musinosum
Kista endometrioid
kista dermoid
b. Solid.
Fibroma,Leiomioma,fibroadenoma dll
Tumor Brenner
Tumor sisa adrenal.

TUMOR GINEKOLOGI Regio yang terpengaruh


Vulva
Vagina
Uterus
1) Ektoservik
Kista sisa jar. Embrional
Kista endometriosis
Kista Nabothi
Papiloma
Hemangioma
2) Endoservik
Polip : Suatu adenoma/adenofibroma
Asal dari selaput lendir endoservik
Berkembang ok radang.
Gampang diangkat
Mudah berdara
3) Endometrium
FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana
[0970121023]

32

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013


Polip
Adenoma/adenofibroma
Mioma submukosa---vagina---Geburt.
Polip plasenta
4) Miometrium
Fibromioma/Leiomioma/Fibroid.
Tak pernah terjadi sbl menarce
Berdasar lokasinya :
Submukosum
Intramural
Subserosum
Perubahan sekunder:

Atropi

Degenerasi hyalin

Degenerasi kistik

Degenerasi membatu ( Kalsifikasi )

Degenerasi merah ( Carneus Degeneration )

Degenerasi lemakkelanjutan deg. Hyalin.


Komplikasi
Degenerasi ganas
Torsi (Terpeluntir )
GEJALA
Perdarahan abnormal
Rasa nyeri
Akibat penekanan
Infertilitas
Abortus
Kelainan letak janin
PENATALAKSANAAN.
Konservatif
Operatif.

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

33

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013

Tuba
Ovarium

Fakta ttg tumor ovarium.


Silent tumor.
Gejala dan tanda ok :
pertumbuhan
Aktivitas hormon
Komplikasi
Sindroma Meigs
( Ascites dan hidrothorak )
DIAGNOSIS BANDING.

Mioma subserosum

Mioma intraligamenter

Kehamilan

Kandung kencing penuh

Ascites ok penyakit lain.


FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana
[0970121023]

34

CATATAN KULIAH BLOK REPRODUKSI February 15, 2013

PENUNJANG DIAGNOSIS.
USG
Rontgent
Laparaskopi
Parasentesis.
PENATALAKSANAAN.
Neoplastik-----operasi
Non neoplastik------konservatif.
Curiga ganas bila :
1. Usia muda/tua
2. Bilateral
3. Ascites
4. Fixed
5. Dampak hormonal

FKIK UNWAR ANGKATAN 2009 |IB Suryadi Putra Dwipayana


[0970121023]

35

También podría gustarte