Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Disusun Oleh:
Fathur Al Baani/24030113120058/2013
Timbulan Sampah
(Juta ton/tahun)
8,7
21,2
1,3
2,3
5,0
38,5
22,4
Jumlah
Persentase
(Juta ton/tahun)
(%)
58%
Sampah Plastik
Sampah Kertas
Sampah Kayu
Sampah Kaca
Sampah Karet/kulit
Sampah Kain
Sampah Metal
Sampah Pasir
Sampah Lainnya
TOTAL
5,4
3,6
1,4
0,7
0,7
0,7
0,7
0,5
2,3
38,5
14%
9%
4%
2%
2%
2%
2%
1%
6%
100%
Sampah plastik membutuhkan waktu 100 sampai 500 tahun untuk dapat
terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Plastik yang terurai partikel
partikelnya akan mencemai tanah dan air. Sedangkan jika dibakar maka asap yang
dihasilkan akan beracun atau bersifat toksik, yang akan menimbulkan gangguan
dan penyakit pernapasan bagi yang menghirupnya. Selain itu, ada beberapa
dampak buruk lainnya, antara lain:
-
Toksik dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan memunuh
makanan
Sampah plastik akan mengganggu peresapan air didalam tanah
Munurunkan kesuburan tanah, karena plastik menghalangi sirkulasi
udara didalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang
banjir
Sampah plastik mengandung zat berbahaya bagi organisme atau hewan
di air sehingga menyebabkan kematian.
Alam yang indah, bersih, dan hijau merupakan dambaan bagi setiap umat
manusia. Keindahan akan menyenangkan pandangan mata yang senantiasa mata
akan dimanja olehnya. Kebersihan akan membawa kenyamanan bagi umat yang
merasakannya. Kehijauan akan memanjakan pandangan, merilekskan pikiran,
menyegarkan udara karena oksigen yang berhamburan dimana mana, seta
menciptakan suasana lingkungan yang menyehatkan bagi tubuh manusia.
Alam kini sudah jauh dari pandangan yang diimpikan manusia. Banyak
sampah berserakan, banyak sampah yang menimbulkan bau yang tidak sedap,
menjadi sumber berbagai penyakit. Sampah yang dihasilkan oleh manusia
membawa dampak negative bagi manusia sendiri. Terutama sampah plastik yang
sangat sulit untuk diuraikan. Perlu adanya solusi untuk memecahkan masalah ini.
Solusi yang pernah dilakukan oleh beberapa instansi adalah pengurangan
konsumsi plastik. Dimana hal ini sudah dilakukan oleh beberapa negara, antara
lain, Filipina, Australia, Hongkong, Taiwan, Irlandia, Skotlandia, Prancis, Swedia,
Finlandia, Denmark, Jerman, Swiss, Tanzania, Bangladesh, dan Afrika Selatan.
Singapura, sejak April 2007 berlangsung kampanye Bring Your Own Bag (bawa
langsung kantong anda sendiri), digelar oleh The National Environment Agency
(NEA). Dan Pemerintahan China juga telah mengeluarkan rancangan undangundang (RUU) mengatasi kantong plastik. Dan reaksi yang telah disiapkan antara
lain pelarangan penggunaan tas plastik di Departement Store.Para pembeli akan
dikenakan bayaran untuk kantong plastik dan akan diberlakukan standardisasi
produksi tas plastik.
Selain itu, Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITB pernah
menjalankan kampanye untuk memusuhi kantong plastik, seperti yang dilakukan
oleh Negara Singapura. HMTL berupaya membangun komunitas yang benarbenar sadar akan bahaya penggunaan plastik secara berlebihan. Acara Plastik
Phobia yang merupakan rangkaian dari Anti Plastik Campaign Bag atau
Kampanye Anti Kantong Plastik itu diwarnai oleh happening art dan aksi seni
instalasi dari mahasiswa Design Grafis ITB. Akan tetapi, solusi diatas kurang
efektif, karena hal itu akan berlangsung dengan baik jika adanya kesadaran yang
benar benar dari pelakunya sendiri (manusia) dan juga manusia selamanya akan
tetap bersentuhan dengan plastik, walaupun itu sedikit. Sedikit sedikit lama
lama akan menjadi bukit. Maka diperlukan solusi kreatif yang lebih inovatif dan
dapat membawa kesan inspiratif serta dengan pelaksanaan yang proaktif.
Solusi kreatif yang inovatif untuk mengatasi pencemaran oleh sampah
plastik ini adalah dengan memanfaatkan plastik plastik sebgai bahan dasar
pembuatan bahan bakar. Hal ini dilakukan dengan metode pirolisis, yaitu suatu