Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Probablity Sampling
Probability Sampling ialah teknik untuk memberikan peluang yang sama pada setiap
anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dengan kata lain cara pengambilan
sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen
populasi. Probability sampling terbagi menjadi beberapa cara yaitu :
a. Simple Random Sampling ( Sampel Random Sederhana )
Simple random sampling ialah cara pengambilan sampel dari anggota populasi
dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi
tersebut. Contoh: Ada pembiayaan pembangunan pendidikandasar di Sumatera Selatan,
sampelnya adalah seluruh SD dan SMP yang ada di Sumatera Selatan. Terhadap seluruh SD
dan SMP itu dilakukan pemilihan secara random tanpa pengelompokan terlebih dahulu,
dengan demikian peluang SD maupun SMP untuk terpilih sebagai sampel sama.
c.
kelompok/kluster/blok) dengan jumlah desa tiap kecamatan mungkin berbeda pula . Maka
dalam Sample random berkelompok :
Peneliti cukup mengambil dari 15 kecamatan (N = 15) tersebut hanya 5 kecamatan saja
(sebagai kluster sampel), jadi n = 5.
Pada kelima kluster sampel tersebut, dilakukan pengukuran dari seluruh desa sehingga
diperoleh total 50 desa sampel.
e. Sample Random Bertingkat ( Multi Stage Sampling )
Metode pengambilan sampel yang proses pengambilan sampelnya dilakukan dalam
dua tahap (two-stage sampling) atau lebih. Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat,
baik bertingkat dua maupun lebih. Contoh : Provinsi, kabupaten, kecamatan, desa. Misalnya
kita ingin meneliti berat badan dan tinggi badan murid SMA. Sesuai kondisi dan perhitungan,
maka jumlah sampel yang akan diambil 2000.
2. Non-Probability Sampling
Non-Probability Sampling merupakan teknik pengambilan sampel tidak dipilih
secara acak. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan
atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. Macam-macam
Non-Probability Sampling sebagai berikut:
a. Purposive Sampling (Sampel Pertimbangan)
Purposive Sampling merupakan Satuan sampling yang dipilih berdasarkan
pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki
karakteristik yang dikehendaki. Teknik ini digunakan terutama apabila hanya ada sedikit
orang yang mempunyai keahlian (expertise) di bidang yang sedang diteliti.
Contoh: Peneliti ingin meneliti permasalahan seputar daya tahan mesin tertentu. Maka
sampel ditentukan adalah para teknisi atau ahli mesin yang mengetahui dengan jelas
permasalahan ini. Atau penelitian tentang pola pembinaan olahraga renang. Maka sampel
yang diambil adalah pelatih-pelatih renang yang dianggap memiliki kompetensi di bidang ini.
b. Accidental Sampling (Sampel tanpa sengaja)
Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan faktor
sponantanitas, artinya siapa saja yang tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai
dnegan karakteistik maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden).
Contoh: Seorang ilmu ahli bahasa Inggris ingin mengetahui sejauh mana pengaruh
buku yang dikarangnya. Cara pengambilan sampel, yaitu: dibatasi jumlah sampelnya
misalnya 30 orang, setiap orang yang datang ke lembaganya (para siswa diberi informasi dan
apabila berminat sesuai dengan kemampuannya dijadikan responden), setelah dipelajari buku
selama satu minggu, responden segera memberi kabar atau saran tentang buku yang
dipelajarinya.
c.