Está en la página 1de 8

PERSPEKTIF INFORMASI

DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

5.1. OVERVIEW
Perspektif informasi dalam laporan keuangan bukanlah pendekatan yang mengakui
tanggung jawab individual dalam memprediksi kinerja perusahaan masa depan yang berfokus
kepada pemberian informasi yang berguna. Pendekatan mengakui bahwa pasar akan bereaksi
kepada informasi yang berguna dari suatu sumber, termasuk laporan keuangan.
5.2. OUTLINE OF THE RESEARCH PROBLEM
5.2.1. REASONS FOR MARKET RESPOSE
Prediksi-prediksi perilaku investor dalam merespon informasi laporan keuangan adalah
sebagai berikut:
1. Investor memiliki kepercayaan sebelumnya tentang hasil yang diekspektasikan dan
resiko-resiko saham perusahaan. Kepercayaan-kepercayaan ini diperoleh berdasarkan
informasi yang sudah dipublikasikan.
2. Dalam menerbitkan pendapatan bersih tahun berjalan, beberapa investor akan memisah
kedalam bentuk yang lebih jelas, dengan cara menganalisis angka-angka pendapatannya.
3. Para investor sudah merevisi kepercayaan mereka tentang profitabilitas dan pendapatan
di waktu mendatang akan cenderung membeli saham perusahaan pada harga pasar
mereka sekarang, dan sebaliknya bagi mereka yang sudah merevisi penurunan
kepercayaan (evaluasi mereka tentang resiko saham-saham ini mungkin juga direvisi).
4. Kita berekspektasi untuk mengamati saham-saham yang diperdagangkan akan meningkat
ketika perusahaan melaporkan pendapatan bersihnya.
5.2.2. FINDING THE MARKET RESPONSE
1. Teori pasar yang efisien mengindikasikan bahwa pasar akan bereaksi cepat terhadap
informasi baru. Oleh karena itu, perlu diketahui kapan pendapatan bersih yang
dilaporkan pertama kali dipublikasikan. Jika peneliti mencari volume dan dampak harga
maka tidak ada dampak yang diamati meskipun sebenarnya ada. Jika pasar efisien
bereaksi, seharusnya terjadi dalam narrow window atau di sekitar tanggal pengumuman.
2. Berita baik dan berita buruk dalam pendapatan bersih yang dilaporkan biasanya
dievaluasi dibandingkan dengan apa yang telah diekspektasikan oleh investor. Peneliti
harus mendapatkan kepastian apa yang diharapkan para investor atas pendapatan bersih
yang terjadi. Hal ini akan bisa ditemukan dengan menggunakan peramalan para analis
tentang pendapatan selama tiga bulan atau satu tahun atau mungkin dengan
memproyeksikan time series laporan pendapatan bersih sebelumnya.
3. Selalu banyak terdapat peristiwa yang terjadi yang mempengaruhi volume dan harga
saham perusahaan. Hal ini berarti bahwa pasar merespon laporan pendapatan bersih akan
sulit ditemukan.
5.2.3. SEPARATING MARKET-WIDE AND FIRM-SPECIFIC FACTORS
Persamaan model pasar adalah:
Rjt= j + jRMt + jt
Keterangan :
1

Rjt = Return pada sekuritas untuk periode t


RMt = Return pada portofolio pasar untuk periode t
jt = Selisih aktual dengan ekspektasi
j = Intercept
j = Slope

5.2.4. COMPARING RETURNS AND INCOME


Hasil abnormal positif menunjukkan bukti bahwa investor rata-rata bereaksi secara baik
terhadap berita bagus yang tidak diharapkan pada pendapatan. Untuk hasil abnormal negatif
investor bereaksi kurang baik terhadap berita buruk yang tidak diharapkan.
Beberapa komplikasi muncul dalam membandingkan hasil dengan pendapatan,
antara lain:
1. Informasi spesifik lain seringkali muncul disekitar waktu pengumuman pendapatan
perusahaan.
2. Estimasi beta perusahaan, yang diperlukan untuk memisahkan hasil perusahaan-luas dan
perusahaan khusus. Jika estimasi beta berbeda dengan beta yang sesungguhnya, hal ini
akan mempengaruhi kalkulasi hasil abnormal, yang kemungkinan akan membiasakan
hasil penelitian.
Terdapat berbagai ancaman cara untuk menangani masalah komplikasi ini. Sebagai
contoh, tidak mustahil untuk mendapatkan opini kedua dalam beta dengan cara:
1. Mengestimasinya dari informasi laporan keuangan daripada dari data pasar. Sebagai
alternatif, beta dapat diestimasikan dari satu periode setelah pengumuman pendapatan
dan dibandingkan dengan estimasi dari suatu periode sebelum pengumuman.
2. Mengestimasi hasil perusahaan-tertentu dengan perbedaan antara penerimaan saham
perusahaan J selama periode 0 dan hasil rata-rata dalam sahamnya selama beberapa
periode sebelumnya. Atau, kita dapat mengambil perbedaan antara return perusahaan J
selama periode 0 dan hasil dalam portofolio pasar untuk periode yang sama.
5.3. STUDI BALL DAN BROWN
5.3.1. METHODOLOGY AND FINDINGS
Pada tahun 1968, Ball dan Brawn (BB) mulai melakukan penelitian pasar modal secara
empiris dalam bidang akuntansi. Mereka merupakan peneliti pertama yang memberikan bukti
ilmiah yang meyakinkan dimana pendapatan saham perusahaan merespon terhadap isi laporan
keuangan. Ball dan Brawn menguji sampel yang terdiri dari 261 perusahaan yang terdaftar di
NYSE selama sembilan tahun dari tahun 1957 sampai tahun 1965. Mereka memfokuskan diri
kepada isi informasi tentang pendapatan, dan mengeluarkan komponen-komponen laporan
keuangan lainnya seperti likuiditas dan struktur modal. Beberapa tahapan yang dilakukannya
adalah:
1. Hal pertama yang dilakukan Ball dan Brawn adalah mengukur isi informasi pendapatan,
dimana apakah pendapatan yang dilaporkan lebih besar daripada pasar yang diduga
(GN), atau lebih kecil daripada yang diduga (BN). Salah satu indikator yang digunakan
adalah pendapatan aktual tahunan. Oleh karena itu, perusahaan dengan pendapatan lebih
tinggi daripada tahun sebelumnya diklasifikasikan dengan GN, sedangkan perusahaan
dengan pendapatan lebih rendah dari tahun sebelumnya diklasifikasikan sebagai BN.
2. Mengevaluasi hasil pasar dalam saham dari perusahaan sampel mendekati waktu tiap-tiap
pengumuman pendpatan.
Aspek menarik dan penting dalam penelitian Ball dan Brawn adalah bahwa mereka
mengulangi kalkulasi pendapatan pasar saham tidak normal untuk wide windows yang masing-

masing terdiri dari 11 bulan sebelumnya dan 6 bulan sesudahnya bulan penerbitan saham (bulan
0).
5.3.2. CAUSATION VERSUS ASSOCIATION
Easton, Harris dan Ohlson (1992), yang menemukan bahwa asosiasi antara hasil saham
dengan pendapatan berbasis biaya historis akan membaik ketika jendela terbuka lebih luas,
hingga 10 tahun. Hal yang sama juga dilakukan oleh Warfield dan Wild (1992), yang
menemukan bahwa asoiasi antara hasil saham dan pendapatan saham untuk periode pelaporan
tahunan rata-rata lebih dari 10 kali asoisasi untuk periode waktu triwulan.
Baik hasil sebab maupun asosiasi selaras dengan bukti akuntansi yang memiliki
kandungan informasi. Dalam jangka panjang, pendapatan total yang diperoleh oleh perusahaan
adalah sama, tanpa mempedulikan basis akuntansi dan dalam batas akan mendekati pendapatan
dibawah kondisi ideal. Namun asosiasi narrow window memberikan dukungan yang lebih kuat
tentang efektivitas keputusan, hal itu karena asosiasi ini mengemukakan bahwa disinilah
informasi akuntansi secara nyata mengendalikan revisi kepercayaan investor dan oleh pada
akhirnya juga berdampak kepada hasil sekuritas.
5.3.3. EARNINGS LEVELS VERSUS EARNINGS CHANGES
Bill Cautious, secara khusus GN dalam pendapatan akan muncul ketika pendapatannya
tinggi. Terdapat dua konsepsi yang bertentangan dalam mengukur GN pada pendapatan: (1)
Tinggi, seperti dicontohkan pada contoh 3.1; (2) Tinggi daripada yang diramalkan. Untuk BN
kedua konsepsi akan menyebabkan terjadinya revisi kepercayaan investor.
Ohlson (1991)menunjukkan bahwa nilai pasar perusahaan pada waktu t akan dirumuskan
sebagai berikut:
1 Rr
pt
NI Dt
Rf
Kita juga merumuskan hubungan ini dari segi return saham, dengan membagi dengan nilai
perusahaan terbuka:
P Dt
pt t
1
Pt 1
Dari segi pendapatan saham:
1
Pt
[(1 R f )( NI t Dt ) a t ]
Rf
Ketika kita mengurangi kondisi ideal, masalah menjadi kurang jelas. Oleh karena itu,
menjadi masalah empiris tentang apakah pendapatan atau pendapatan yang tidak diduga
memberikan penjelasan secara lebih baik tentang pendapatan saham atau tidak, seperti
dikemukakan oleh Ohlson dan Shroff (1992) dan Kothari (1992). Masalah ini diuji oleh Easton
dan Harris (1991). Mereka membandingkan tingkat pendapatan bersih yang dilaporkan beserta
perubahan didalam pendapatan bersih yang dilaporkan (dimana perubahan dalam pendapatan
bersih mewakili pendapatan abnormal) untuk menjelaskan hasil sama satu tahun dari sampel
perusahaan selama periode waktu 1969 1986. Dengan menggunakan analisis regresi, maka
mereka mencatat hubungan antara hasil saham dengan perubahan dalam pendapatan bersih.
Terdapat hubungan yang lebih kuat antara pendapatan dengan tingkat pendapatan bersih.
Kedua variabel yang dikombinasi melakukan kinerjanya secara lebih baik dalam menjelaskan

hasil dari masing-masing variabel secara parsial. Hasil ini mengemukakan bahwa implikasi
teoritis dari pendapatan sebagai komponen fundamental dari nilai perusahaan dan return
sekuritas mengacu terhadap kondisi yang tidak ideal, setidaknya ketika hasil di ukur melalui
wide window satu tahun.
5.3.4. OUTCOME OF THE BB STUDY
Salah satu output penting dari Ball dan Brawn adalah terbukanya sejumlah besar masalah
pemanfaatan tambahan. Langkah logis berikutnya adalah menanyakan apakah substansi
pendapatan yang tak terduga berkorelasi dengan substansi respon pasar sama atau tidak
dinyatakan bahwa analisis Ball dan Brawn hanya didasarkan kepada tanda pendapatan yang tak
diduga. Yaitu, isi informasi pendapatan dalam penelitian Ball dan Brawn diklasifikasikan hanya
dengan GN dan BN, yang tentu saja dianggap sebagai pengukuran terlalu luas.
Beaver, Clarke, dan Wright pada tahun 1979 dalam penelitiannya menemukan bahwa
semakin besar perubahan dalam pendapatan yang tidak terduga maka akan semakin besar pula
respon pasar sahamnya. Hasil ini sejalan dengan CAPM dan dengan pendekatan manfaat
keputusan, karena semakin besar perubahan pendapatan yang tidak terduga maka akan semakin
besar pula kemungkinan investor untuk merevisi estimasi mereka pada earning power
perusahaan dan berdampak kepada hasil dari investasinya, hal lain sama.
5.4. EARNINGS RESPONSE COEFICIENT
Koefisien respon pendapatan (earning response coefficient) mengukur tingkat
sejauhmana pendapatan pasar abnormal dari suatu sekuritas dalam merespon komponen yang
tidak diduga dari pendapatan yang dilaporkan dari suatu perusahaan yang menerbitkan sekuritas
tersebut.
5.4.1. REASON FOR DIFFERENTIAL MARKET RESPONSE
Beta
Jika sekuritas memiliki beta tinggi, maka akan meningkatkan resiko portofilionya.
Konsekuensinya, tidak akan membayar sebanyak jika sekuritas memiliki beta rendah. Sebagai
akibatnya, beta tinggi dapat bertindak sebagai rem bagi permintaan terhadap sekuritas GN.
Ketika semua investor berpengalaman yang menolak resiko akan memikirkan hal ini, maka
permintaan atas saham perusahaan, seperti menerbitkan GN, maka akan lebih rendah nilai
betanya, yang lain dianggap sama. Memang, permintaan yang lebih rendah mengimplikasikan
kenaikan yang lebih rendah dalam harga pasar dan penerimaan dalam merespon GN, oleh karena
itu ERC lebih rendah. Bukti empiris tentang ERC yang lebih rendah untuk sekuritas beta yang
lebih tinggi sudah ditemukan oleh Collins dan Kothari (1989) dan oleh Easton dan Zmijewski
(1989).
Capital Structure
Untuk perusahaan yang menggunakan leverage tinggi, suatu kenaikan (misalnya) dalam
pendapatan (sebelum bunga) akan menambang kekuatan dan keamanan bagi obligasi dan
kewajiban yang belum terselesaikan lainnya, sehingga kebanyakan berita bagus dalam
pendapatan lebih banyak mengarah kepada debtholder dan bukannya pemegang saham. Dengan
demikian ERC untuk perusahaan dengan leverage tinggi akan lebih rendah daripada perusahaan
dengan sedikit hutang atau tidak ada hutang sama sekali, yang lain dianggap sama. Bukti empiris

dari ERC yang lebih rendah untuk perusahaan dengan LEVERAG tinggi sudah dilaporkan oleh
penelitian Dhaliwal, Lee, dan Fargher (1991).
Persistence
Persistence merupakan konsep yang cukup menantang dan memiliki manfaat. Satu
alasannya, seperti dikemukakan oleh Ramakrishnan dan Thomas (1991) adalah bahwa
komponen-komponen yang berbeda dari pendapatan bersih bisa memiliki persistence yang
berbeda. Sebagai contoh, anggaplah bahwa dalam tahun yang sama perusahaan berhasil
memperkenalkan produk baru dan perusahaan juga melaporkan keuntungan disposal atas pabrik
dan peralatan. Selanjutnya, persistence pendapatan merupakan rata-rata persistence yang berbeda
dari komponen-komponen pendapatan. Ramakrishnan dan Thomas membedakan tiga tipe
peristiwa pendapatan:
1. Permanen, diekspektasikan akan berlangsung secara tidak terbatas
2. Transitori, yang mempengaruhi pendapatan dalam tahun berjalan namun tidak pada tahun
berikutnya
3. Harga yang tidak relevan, konstan bernilai nol
Earnings Quality
Secara intuitif, kita berharap bahwa semakin tinggi ERC dalam pendapatan dengan
kualitas yang semakin tinggi. Sebagai satu masalah praktis, pengukuran kualitas pendapatan
kurang begitu jelas, ketika kemungkinan sistem informasi tidak secara langsung bisa diamati.
Beberapa pendekatan dapat digunakan, aantara lain:
1. Pendekatan yang terdapat pada Pasal 3.3.2, adalah untuk menduga kualitas pendapatan
dengan subtansi revisi ramalan pendapatan setelah pengumuman pendapatan.
2. Pendekatan yang dilakukan Bandyopadhyay (1994), yang meneliti ERC atas perusahaan
dengan usaha berhasil atau successful effort (SE) dengan bandingkan perusahaan full cost
(FC) yang bergerak di bidang minyak dan gas. Hasilnya adalah:
a. Selama tahun 1982-1985, ERC secara signifikan lebih besar untuk perusahaan SE
selama dua hari penerbitan pengumuman pendapatan triwulan dibandingkan dengan
perusahaan FC.
b. Selama tahun 1986-1990, ERC tidak mengalami perbedaan dan perubahan yang
signifikan.
2. Pendekatan yang dilakukan oleh Lev dan Tiagrajan 91993) (L&T). Pertama, Mereka
mengidentifikasikan 12 dasar yang digunakan oleh para analis didalam mengevaluasi
kualitas pendapatan. Hasilnya adalah:
a. Kelompok dengan higher-quality-earnings cenderung memiliki ERC yang lebih
tinggi.
b. Persistence pendapatan dan kualitas pendapatan berkorelasi positif.
Kedua, mereka menguji hubungan antara kualitas pendapatan dengan persistence
perusahaan sampel dan menemukan bahwa perusahaan dengan persistence yang tinggi
dan kualitas pendapatan yang tinggi memiliki ERC yang rata-rata lebih besar daripada
perusahaan dengan persistence tinggi dan kualitas pendapatwan yang rendah.
Growth Opportunity
GN dan BN dalam penerimaan saat ini dapat mengungkapkan prospek pertumbuhan
masa mendatang bagi perusahaan, dan oleh karena itu juga mengarah pada ERC yang lebih
tinggi. Kita bisa berfikir bahwa pendapatan bersih berdasar biaya historis tidak bisa
mengungkapkan secara jelas tentang pertumbuhan perusahaan ke depan. Diasumsikan bahwa

pendapatan bersih sekarang menampakkan profitabilitas tinggi yang tidak terduga bagi beberapa
proyek investasi baru perusahaan. Hal ini bisa mengidikasikan kepada pasar bahwa perusahaan
akan menikmati pertumbuhan yang kuat di waktu mendatang. Salah satu alasannya adalah bahwa
agar profitabilitas yang tinggi tetap berlangsung, profit di masa mendatang akan meningkatkan
aset perusahaan. Selain itu, keberhasilan didalam proyek saat ini dapat mendorong kepada pasar
dimana perusahaan ini juga mampu mengidentifikasi dan mengimplementasikan proyek
tambahan yang berhasil di waktu kedepan, sehingga dapatr dinamakan sebagai perusahaan yang
tengah tumbuh. Perusahaan tersebut dapat dengan mudah menarik modal dan hal ini merupakan
sumber tambahan bagi pertumbuhan, dengan demikian, untuk satu tingkat berita bagus saat ini
dalam pendapatan mengemukakan kesempatan tumbuh, maka ERC akan memiliki nilai tinggi.
The Informativeness of Price
Harga pasar itu sendiri secara parsial merupakan informasi tentang nilai perusahaan di
waktu mendatang. Alasannya adalah bahwa agregat harga pasar semuanya secara publik
mengetahui informasi tentang perusahaan, bukan sekedar informasi akuntansinya saja Sebagai
akibatnya, harga yang semakin informative akan mengakibatkan semakin kecilnya kandungan
informasi atas pendapatan akuntansi berjalan, dimana yang lainnya dianggap tetap.
Indikator untuk daya informasi dari suatu harga adalah ukuran perusahaan, karena
semakin besar perusahaan maka akan semakin banyak berita. Namun demikian, Easton dan
Zmijewski (1989) menemukan bahwa ukuran perusahaan bukanlah variabel penjelas yang
signifikan bagi ERC, alasannya adalah bahwa indikator ukuran perusahaan untuk karakteristik
perusahaan lain, seperti resiko dan pertumbuhan, seperti halnya indikator untuk tingkat
informasi harga saham. Ketika faktor-faktor ini dikontrol, maka beberapa pengaruh ukuran
signifikan terhadap ERC nampaknya akan menghilang. Collins dan Kothari (1989) menyoroti
ukuran dengan mengubah wide window dimana hasil sekuritas diukur lebih awal untuk
perusahaan besar. Hal ini secara substansial memperbaiki hubungan antara perubahan didalam
pendapatan dengan return sekuritas, argumen menunjukkan bahwa pasar mengantisipasi
perubahan dalam earning power lebih cepat untuk perusahaan besar. Ketika hal ini dilakukan,
ukuran kemudian tidak memiliki kekuatan penjelas bagi ERC.
5.4.2 IMPLICATIONS OF ERC RESEARCH
1. Mendukung argumen untuk mengembangkan pengungkapan karakteristik dan substansi
instrumen keuangan, termasuk off-balance-sheet.
2. Pengungkapan komponen pendapatan bersih berguna bagi para investor.
3. Kemampuan para akuntan untuk memberikan informasi yang berguna bagi investor
akan meingkat ketika akuntan meningkatkan pemahaman secara lebih baik tentang
respon investor kepada informasi laporan keuangan.
5.5. EXTRAORDINARY ITEMS
Item-item ekstraordinari merupakan item-item yang diperoleh dari transaksi atau
keadilan-kejadian yang memiliki semua ciri-ciri berikut ini:
(a) tidak diduga terjadi secara sering selama bertahun-tahun
(b) bukan merupakan aktivitas bisnis yang dilakukan oleh organisasi tersebut
(c) tidak tergantung secara besar kepada keputusan atau determinasi oleh manajemen
atau pemilik

5.6. A CAVEAT ABOUT BEST ACCOUNTING POLICY


Kita telah menyatakan bahwa akuntan dapat diarahkan oleh reaksi pasar sekuritas dalam
menentukan kegunaan informasi akuntansi keuangan. Hal ini menarik kesimpulan bahwa
kebijakan akuntansi terbaik adalah salah satu yang menghasilkan respon harga pasar terbesar.
Investor kemungkinan akan menganggap informasi skuntansi sebagai sesuatu yang berguna
meskipun dari sudut pandang masyarakat biaya dari informasi ini lebih banyak daripada manfaat
kepada investor atau pasar modal.
SFAS 33 mewajibkan perusahaan AS untuk melaporkan informasi biaya tambahan, akan
tetapi tahun 1986 hal tersebut tidak dilanjutkan. Alasannya, tidak ditemukan reaksi pasar saham
incremental terhadap informasi biaya secara langsung disamping ini informasi pendapatan bersih
dengan biaya historis (studi Beaver dan Landsman, 1983). Arinya adalah sangat sulit untuk tidak
menyetujui keputusan menghentikan SFAS 33 dimana tidak ada satupun diketahui manfaatnya.

5.7.THE INFORMATION CONTENT OF RRA


Magliolo (1986) meneliti kemampuan teoritis RRA. Ia membandingkan nilai yang tidak
dikurangi dari cadangan bersih yang dilaporkan dalam RRA untuk suatu estimasi valuasi pasar
dari cadangannya. Magliolo juga menguji kemampuan elemen-elemen laporan laba rugi berdasar
RRA. Dan secara keseluruhan ditemukan bahwa RRA tidak mengukur nilai pasar dari cadangan
minyak dan gas sebagaimana diprediksikan dalam teori.
Doran, Collins, dan Dhaliwal (1998) juga meneliti isi informasi RRA. Dengan
menggunakan nalisis regresi, Doran, Collins, dan Dhaliwal menunjukkan bahwa selama 19791981 baik informas biaya maupun RRA memiliki kekuatan penjelas yang signifikan. Sebagai
konsekuensinya, investor akan secara khusus berkepentingan dengan informasi tentang cadangan
dan melakukan ekspektasi harga pasar selama periode 1979-1981.
Harris dan Ohlson (1987) menguji kemampuan informasi RRA untuk menjelaskan nilai
pasar aset minyak dan gas dari perusahaan produsen. Mereka menemukan bahwa niali buku aset
minyak dan gas memiliki kekuatan penjelas yang signifikan bagi nilai pasar dari aset-aset ini.
Selain itu Harris dan Ohlson juga menguji nilai manfaat dari informasi kuantitas cadangan.
Mereka menemukan bahwa informasi kuantitas tidak memiliki kekuatan penjelas incremental
malampaui RRA.
Ghicas dan Pastena (1989) menguji kandungan informasi incremental dari RRA. Mereka
menemukan bahwa ketika informasi analisis adalah merupakan beberapa kemampuan yang
tersedia, dimana RRA harus menjelaskan nilai perusahaan minyak menjadi tidak ada.
Beberapa kelemahan dari RRA:
1. Berkaitan dengan reliabilitas.
2. Penelitian menghadapi kesulitan metodologis yang lebih rumit daripada yang ditemukan
dalam reaksi pasar terhadap pendapatan bersih.
3. Informasi yang berbasis biaya historis tentang cadangan minyak dan gas bisa lebih
memiliki nilai relevan daripada yang diimplikasikan dalam pembahasan yang kami
kemukakan diatas.

También podría gustarte