Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Pembagian wewenang dokter pengirim rujuakan dan dokter penerima rujukan: Interval
referral (dokter menyerahkan wewenang & tanggung jawab penderrita untuk jangka
waktu tertentu), colateral referal (satu masalah kedokteran khusus), cross referal
(sepenuhnya), split referral (beberapa dokter).
(3). Proses kegiatan AKM
Input (perangkat administrasi: sumber, tata cara dan kesanggupan) proses
(Perencanaan,pelaksanaan&pengendalian,pengawasan dan tanggung jawab/ POACE
planning, organizing, actualing, controling, evaluation) output (pelayanan kesehatan
yang efektif dan efisien)
(4). PHC (Primary Health Care): kontak pertama individu, keluarga atau masyarakat
dengan sistem pelayanan kesehatan. Atau upaya kesehatan yg esensial yg secara
universal mudah dijangkau oleh perorangan dna keluarga dalam masyarakat dgn cara yg
dpt diterima oleh mereka dgn peran serta penuh mereka dan dgn biaya yg dpt ditanggung
oleh masyarakat dan Negara yg bersangkutan.
Konsep PHC : bagian integral dari SKN & pembangunan Sosialekonomi, perlu peran
serta masyarakat, pelayanan kesmas dari oleh untuk masyarakat. PHC meliputi:
perbaikan gizi, penyediaan air bersih, sanitasi dasar, KIA dan KB, imunisasi, pencegahan
dan pengendalian penyakit, pendidikan kesehatan, pengobatan.
Puskesmas : unit pelaksana tekhnis dari dinkes kabupaten/kota yang bertanggung jawab
terhadap pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan.
Fungsi puskesmas : sebagai pusat penggerak pembanguan berwawasan
kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan keluarga & masyarakat, pusat pelayanan
kesehatan strata 1 (yankesmas, yankes perorangan).
Tujuan puskesmas : mendukung tercapainya tujuan pembanguan kesehatan
nasional meningkatkan kesadaran, kemauan, kemauan hidup sehat
Visi puskesmas : tercapainya kecamatan sehat menuju indonesia sehat
Upaya puskesmas : Upaya wajib(upaya KIA dan KB, upaya promkes, upaya
kesling, upaya perbaikan gizi, upaya pengobatan dasar, upaya pemberantasan dan
2. teori snehandu: perubahan perilaku dipengaruhi oleh niat, otonomi pribadi, dukungan
sosial, situasi saat perilaku terjadi, ketersediaan informasi)
3. Teori WHO : perubahan perilaku dipengaruhi oleh pola pikir dan perasaan, orang
panutan, Sumber daya dan budaya.
4. Teori CBC (communication behavioral change) :fungsi/peran petugas/agen perubahan
dipasangkan dgn perubahan perilaku dari sasaran/target yg diharapkan.
5. Teori HBM (health beliefs model): utk merubah/melakukan modifikasi perilaku
individu baik langsung sebagai perorangan/sebagai anggota kelompok
tertentu/komunitas. Setiap variable dlm bagan dpt dipergunakan utk tujuan penelitian
maupun kegian/upaya HE-HP.
6. pesan/informasi/inovasiv(KPDIC stage : knowledge, persuasion., decision,
implementation, confirmation) harus memenugi kriteria: bermanfaat, compatible,
kompleksitas rendah, dapat dicoba dan dapat diamati
(9). Pendidikan kesehatan : upaya pendidikan dan mengkomunikasikan informasi
terkait kesehatan dg tujuan berdampak positif pada kondisi sehat dari sasaran kesehatan.
Promosi kesehatan : suatu proses yang memungkinkan individu/ masy sehingga mereka
memiliki kendali atas berbagai faktor yang memengaruhi kondisi sehat mereka.
Promkes merupakan pendidikan kesehatan puls, karena selain mengubah perilaku
seseorang juga dilakukan kegiatan ke kelompok pemungkin dan kelompok pendorong.
(10). Konsep Pencegahan BLUM: status kesehatan seseoran/masyarakat secara garis
besar dipengaruhi oleh 2 faktor : internal (genetik/keturunan, perilaku
individu/masyarakat/populasi sasaran) dan eksternal (lingkungan fisik sosial biologis
dan saran & prasanan pelayanan kesehatan)
EPIDEMIOLOGI
(1). Ukuran epidemiologi: untuk mengetahui besarnya masalah kesehatan, penyebab
masalah kesehatan dan besarnya dampak suatu faktor pada masalah kesehatan.
a. Ukuran besarnya masalah: raw number (angka mentah), rasio (proporsi,rate
{angka/laju}, prevalence, cumulative incidence, incidence density rate.
b. Ukuran penyebab masalah: relative risk (RR) dan odds ratio (OR)
c. Ukuran dampak suatu faktor pd masalah kesehatan:
1. diantara mereka yg terpapar : attributable risk AR dan attributable percent AR%
2. didalam suatu populasi: population attributable risk PAR, dan PAR %
Ilmu GIzi
(1). KEP : adalah suatu penyakit/kondisi klinis yg disebabkan oleh defisiensi energy dan
protein, dan sering disertai defisiensi nutrient yg lain. KEP adalah seseorng yg kurang
gizi yg disebabkan oleh rendahnya konsumsi energy dan protein dalam makanan seharihari dan atau gangguan penyakit tertentu.
(2). Defisiensi Vitamin A : dampaknya akan gangguan fungsi penglihatan (rabun senja
jd fx penglihatan berkurang terutama pd malam hari), rentan thdp penyakit infeksi (krja
limfosit tdk efektif dan tubuh rentan thd infeksi), kebutaan, terserang penyakit
kronis/kanker,gangguan perutumbuhan, gangguan pd system pernafasan (ISPA),
gangguan pertumbuhan tulang dan gigi, gangguan pd system integument (kulit dan
rambut kering dan kasar, gk mampu memproduksi keringat yg fx na utk mnjaga
kelembaban kulit), gangguan system reproduksi (kemandulan, berpengaruh thd
produktivitas hormone steroid dan seks pada laki-laki yg akan berfungsi dlm proses
pematangan sperma)
Padahal vitamin A adalah salah 1 zat gizi mikro yg diperlukan oleh tubuh yang berguna
utk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata, dia jg vitamin
antioksidan yg larut dalam minyak dan penting bagi penglihatan dan pertumbuhan tulang.
(3). Obesitas : merupakan keadaan indeks massa tubuh (IMT) anak yg berada diatas
persentil ke-95 pada grafik tumbuh kembang anak sesuai jenis kelaminnya. Obesitas
merupakan penyakit krn ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan
energy, yakni konsumsi kalori berlebih dibandingkan dgn kebutuhan atau pemakaian
energy.
Faktor penyebab obesitas : keturunan, kebiasaan makan, status sosial ekonomi,
penurunan aktivitas sehari-hari, kecanggihan teknologi, kondisi keamanan yg kurang
menjamin, ruang yg terbatas, kelainan neurologic.
(4). KARBOHIDRAT, Atau hidrat arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya
sebagai penghasil energy, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Fungsinya
sebagai sumber energy (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan sel sel
jaringan tubuh, didlm hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat zat toksik tertentu.
Manfaatnya adalah membantu metabolisme lemak dan protein.
(5). MINERAL, adalah unsur anorganik yang diperlukan untuk kehidupan manusia.
Unsur unsur ini adalah bahan yang paling dasar dari semua senyawa yang lebih kompleks.
Mineral dibutuhkan dalam jumlah yang lebih besar oleh tubuh disebut makromineral.
Makromineral yang diperlukan oleh tubuh minimal 100 miligram perhari. Yang termasuk
dalam macromineral adalah calcium, fosfor, sulfur, potassium, magnesium, sodium,
chloride. Fungsi mineral: menjaga keseimbangan asam basa tubuh, katalis reaksi-reaksi
biologis, komponen dari bagian-bagian tubuh yang penting, menjaga keseimbangan air,
transmisi impuls syaraf, mengatur kontraksi otot, membantu pertumbuhan jaringan tubuh.
(6). Penilaian status gizi secara langsung dan tidak langsung, status gizi adalah
keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi, dibedakan
antara status gizi buruk, kurang, baik, atau lebih. Atau status gizi adalah tingkat keadaan
gizi seseorang yang dinyatakan menurut jenis dan beratnya keadaan gizi misalnya gizi
lebih, baik, kurang dan buruk.
Secara langsung:
1. Penilaian secara antropometri, Merupakan pengukuran dimensi tubuh dan
komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur antara lain : Berat badan, tinggi
badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit. Antropometri telah
lama di kenal sebagai indikator sederhana untuk penilaian status gizi perorangan
maupun masyarakat. Antropometri sangat umum di gunakan untuk mengukur
status gizi dari berbagai ketidakseimbangan antara asupan energi dan protein.
2. Penilaian secara klinis, penilaian status gizi secara klinis yaitu penilaian yang
mengamati dan mengevaluasi tanda-tanda klinis atau perubahan fisik yang
ditimbulkan akibat gangguan kesehatan dan penyakit kurang gizi. Perubahan
tersebut dapat dilihat pada kulit atau jaringan epitel, yaitu jaringan yang
membungkus. permukaan kulit tubuh seperti rambut, mata, muka, mulut, lidah,
gigi dan lain- lain serta kelenjar tiroid. Pemeriksaan klinis: medical history,
pemeriksaan fisik
3. Penilaian secara biokimia, dalam penilaian status gizi memberikan hasil yang
lebih tepat dan objektif dari pada menilaian konsumsi pangan dan pemeriksaan
lain. Pemeriksaan biokimia dapat mendeteksi defisiensi zat gizi lebih dini.
Pemeriksaan biokimia yang sering digunakan adalah tehnik pengukuran
kandungan sebagai zat gizi dan subtansi kimia lain dalam darah dan urin.
4. Penilaian secara biofisik, Penentuan status gizi secara biofisik adalah melihat
kemampuan fungsi jaringan dan perubahan struktur. Tes kemampuan fungsi
jaringan meliputi kemampuan kerja dan energi serta adaptasi sikap. Tes
perubahan struktur dapat dilihat secara klinis seperti pengerasan kuku,
pertumbuhan rambut tidak normal, dan penurunan elastisitas kartilago, sedangkan
yang tidak dapat dilihat secara klinis biasanya dilakukan dengan pemeriksaan
radiologi. Penilaian status gizi secara biofisik sangat mahal, memerlukan tenaga
yang profesional dan dapat diterapkan dalam keadaan tertentu saja. Penilaian
biofisik dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu uji radiologi, tes fungsi fisik, dan
sitologi.
Secara tidak langsung:
1. Statistik vital: Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan
menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian
berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan
data lainnya yang berhubungan dengan gizi.
2. Faktor ekologi: Menurut Bengoa (dikutip oleh Jelliffe, 1966), mailnutrisi
merupakan masalah ekologi sebagai hasil yang saling mempengaruhi (Multiple
Overlapping) dan interaksi beberapa faktor fisik, biologi dan lingkungan budaya.
Jumlah makanan yang tersedia tergantung pada keadaan lingkungan iklim, tanah,
irigasi, penyimpanan, transportasi dan tingkat ekonomi dari penduduk. Disamping
itu, budaya juga berpengaruh seperti kebiasaan makan, prioritas makanan dalam
keluarga, distribusi dan pantangan makanan bagi golongan rawan (Supariasa, dkk,
2002)
3. Survei konsumsi makanan: Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan
status gizi secara tidak langsung dengan menilai jumlah dan jenis zat gizi yang
dikonsumsi dan membandingkan dengan baku kecukupan, agar diketahui
kecukupan gizi yang dapat dipenuhi.
(7). LEMAK: 1g lemak dapat memberikan sumbangan energy sebesar 9kkal, lemak dan
minya berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh manusia, meningkatkan jumlah
energy serta menambah lezatnya suatu hidangan. Fungsi lemak: penghasil energy,
pembangun/pembentu struktur tubuh, penghasil asam lemak esensial, pembawa vitamin
larut dalam lemak, pemberi citarasa dan pengemulsi.
(8). Gangguan akibat kekurangan idodium : sekumpulan gejala atau kelainan yang
ditimbulkan karena tubuh mengalami kekurangan iodium secara terus menerus dalam
waktu lama yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Makin banyak kekurangan iodium yg dialami makin banyak komplikasi atau kelainan
yang ditimbulkannya, meliputi pembesaran kelenjar tiroid berbagai stadium sampai
timbul bisu tuli dengan gangguan mental akibat kretinisme.
Faktor faktor yang berhubungan dengan GAKI adalah faktor defisiensi iodium dan
iodium excess. Dan faktor zat lain.
Menurut buku, dampak kekurangan yodium: pada ibu hamil dikhawatirkan bayinya
mengalami cretinisme (tinggi badan dibawah ukuran normal), disertai dgn keterlambatan
perkembangan jiwa dna tingkat kecerdasan.
(2). Vektor Penyakit : vektor adalah menunjukan suatu carier organisme dari suatu
penyakit dpt berupa: V.mekanik (lalat) tidak terjadi perkembangbiakkan, mikroba dalam
tubuh vector, hanya memindahkan atau membawa saja. V.biologik (nyamuk anopheles)
trjadi perkembangbiakan mikroba dalam tubuh vector. Penyakit yg disebarkan oleh
vector tsb (vector borne disease, cthnya: pes pubo merupakan pandemic, malaria ada
diseluruh dunia kecuali gurun dan kutub, lauseborne thypus fever).
(3) Makanan:
a. teknik pengawetan makanan mengatur keseimbangan kandungan air&padatan,
pengendalian kegiatan mikrobal (fermentasi), penambahan bahan kimia (pengasapan,
pengawetan aroma & warna), perlakuan suhu tinggi/rendah, pengeringan pd suhu
rendah.
b. Efek toksis dari microbial dlm makanan, peracunan makanan dari microbial trjadi krn
2 kemungkinan, yaitu: intoksikasi makanan disbabkan oleh trbentuknya toksin dalam
makanan yg dihasilkan krn pertumbuhan mikroorganisme, dan infeksi yg disbabkan
oleh pemindahan mikroorganisme pathogen melalui makanan kedlm tubuh seseorang
c. Masalah kontaminasi dan kerusakan makanan (kontaminasi microbial pd maknan
segar, kontaminasi pd makanan siap saji,kontaminasi helminth)
d. Toksin dan microbial ( racun makanan alami spt racun tumbuhan pd singkong ada
HCd, racun makanan krn kegiatan manusia spt kerang2an mengandung merkuri,Pb)
e. Sanitasi susu dan pengawetan daging
(4) Air, besar manfaatnya terhadap kehidupan/kesehatan: sbagai pelarut pencernaan
makanan, sebagai pengedar bahan-bahan dalam berbagai faal tubuh, sebagai pengendali
suhu tubuh, sebagai sarana pembersih, sebagai sarana dalam kehidupan (perikanan,
pertanian,rekreasi,transportasi dll). Sumber air terdiri atas: air hujan/angkasa, air
permukaan, air tanah, mata air.
Air limbah, masalah air limbah dipicu oleh urbanisasi dan industrialisasi. Makin
menyempitnya area peresapan, terutama wilayah perkotaan. Pengelolaan air limbah yg
dilepas kelingkungan belum memenuhi syarat(masalah mental teknologi dan koreksi
alamt). Sumber air limbah: domestic dan kegiatan industry. Dlm air limbah terkandung
bahan kimia toksik, bahan yg menganggu ekosistem lainnya, energy(panas). Dampak
rekan kerja, stress kerja) , kimia (smua bahan kimia yg ada dilingkungan kerja spt bahan
baku, dll) , fisika (cahaya, iklim, suhu ditempat kerja, teknan udara, radiasi, bising)
(9). Penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja: adalah penyakit yg terjadi akibat
paparan faktor fisika, kimia, biologi, psikososial dan fisiologi/ergonomic pada tenaga
kerja, dimana tenaga kerja ketika awal bekerja diperusahaan belum menderita penyakit
tsb. Spt pneumoconiosis, hepatitis oleh krn bahan kimia, keracunan, tulis, pnyakit kulis
akibat kerja Raynaud syndrome, caisson disease.
(10). Surveillans kesehatan kerja: pemantauan perlu dilakukan terus menerus
(surveilan) untuk mengetahui keberhasilan suatu program K3 (kesehatan dan keselataman
kerja). Pemantauan dpt dilakukan pd tenaga kerja dan lingkungan kerja. Baik berupa
pemeriksaan kesehatan berkala dan pemeriksaan khusus maupun pengukuran paparan
langsung setelah shift kerja berakhir yang dsb biomonitoring.
Kedokteran Keluarga
(1). Cara pengedalian biaya kesehatan: upaya yg dilakukan oleh dokter keluarga dalam
bidang keuangan sedemikian rupa sehingga dgn kapitasi yg diterima dari badan asuransi
tidak sampai merugikan dokter keluarga. Perlu manajemen keuangan yg baik berupa: (a).
analisis actuarial pelayanan kesehatan yg ditanggung dr keluarga, angka pemanfaatan
yaitu angka kunjungan dan angka penyakit, unit biaya, biaya kapitasi, bandingkan biaya
kapitasi dgn perhitungan badan asuransi. (b) underwriting meliputi gol umur, jenis
kelamin, pekerjaan, pola dan kebiasaan hidup, riw kshtan dan riw kshtan kluarga
(2). Manfaat pelayanan kedokteran menyeluruh: terpenuhinya berbagai kebutuhan
dan tutuntan kesehatan memudahkan pemanfaatan pelayanan kesehatan, biaya kesehatan
akan lebih terkendali, mutu pelayanan akan lebih meningkat.
(3). Manfaat hubungan dokter-pasien: adalah agar dapat mengenal px selengkapnya,
dpt menjamin terselenggaranya pelaynan kedokteran scara trus menerus dan
berkesinambungan, dpt mempermudah penatalaksanaan masalah kshatan yg dihadapi
oleh px, dpt diatur pemakaian berbagai sumber keshatan yg dimiliki dan atau yg
dibutuhkan oleh kluarga scara lebih efektif dan efisien. Dpt memperkecil kmungkinan
trjdnya silang sengketa dan ataupun kesalahpahaman antara dokter dgn px.
(4) Pendekatan disease centered diagnosis: merupakan mode tradisonal yg didasarkan
atas sjarah, pemeriksaan & penelitian khusus dgn penekanan pd pembuatan diagnosis &
perawatan penyakitnya.termasuk detail2 ttg px sbg manusia, reaksi emosional thd
penyakitnya, keluarga, pngruh hub seksual dan waktu luang, cara hidup & lngkungannya.
Patient centered diagnosis, arti penyakit utk px, pngaruh utk kluarga, pngruh thd pkerjaan
pendapatan, pngruh psikologis, seksualitas dan sikap pd spiritual.
(5). Tata cara rujukan pasien:
1. Alasan dilakukannya rujukan harus dijelaskan selengkap-lengkapnya kpd px
2. Dokter yg melakukan rujukan harus berkomunikasi secara langsung dgn dokter
tempat rujukan
3. Keterangan ttg px yg disampaikan pada waktu rujukan harus lengkap tetapi gk
berlebihan
4. Sesuai dgn kode etik profesi, seyogyanya dokter yg dimintakan bantuan pelayanan
rujukan bersedia merujuk kembali px tsb apabila pelayanan rujukan telah selesai
dilaksanakan.
(6). Homecare, adalah kedatangan petugas kesehatan kerumah pasien untuk lebih
mengenal kehidupan pasien dan atau memberikan perotlongan kedokteran sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan pasien.
(7). Rekam medis adalah: berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien.
Wajib buat RM sesuai pasal 46 ayat 1 UU praktik kedokteran, dokter dan dokter gigi
wajib membuat RM dalam menjalankan praktik kedokteran disimpan paling lama 5 tahun
dan resume RM paling sedikit 25 tahun. RM sebagai salah 1 alat bukti tertulis
dipengadilan.
(8). Definisi Dokter keluarga menurut IDI, dokter yg dpt memberikan pelayanan
kesehatan yg berorientasi komunitas dgn titik berat kpd keluarga. Ia tidak hanya
memandang penderita sebagai individu yg sakit, tetapi sbagai bagian dari unit keluarga
dan tdk hnya menanti scra pasif tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau
keluarganya.
(9). 9 fx kluarga:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Rasio
+
+
+
+
Kadar sulfat
Interval
Ordinal
+
+
+
Suhu udara
+
+
+
Tingkat
pendidikan
Nominal
Suku bangsa
(7). Uji statistika parametric: statistic untuk data kuantitatif asumsi normal. Yang
termasuk data kuantitatif ratio dan interval.
Data yg harga.nilai dapat ditentukan besarnya. Ada 2 macam : diskret (terpisah/tdk ada
hubungannya cth jumlah anak, jumlah kabupaten/provinsi) dan continue (berlanjut/ada
hubungan spt: pengukuran BB, panjang tubuh, suhu badan). Contoh statstik parametric:
1. uji confidence interval (godnes of fit test) komparasi sampel dan populasi
2. Paired T-test
3. ANNOVA (two way) {2 dan 3 komparansi antar pengamatan dalam sampel yang
sama}
4. T-test 2 sampel bebas
5. ANNOVA (one way) {4dan5 komparansi antar sampel}
6. Uji korelasi pearson korelasi jumlah variable 2
(8) Uji statistica non parametric: uji statistic untuk data kualitatif, semikuantitatif, atau
kuantitaif asumsi tidak normal. SNP termasuk salah satu bagian dari statistic inferensi
atau statistic induktif. Uji SNP sering juga dsb statistic bebas distribusi (distribution free
(9). Korelasi dan regresi: adalah dua dari tiga teknik uji atau teknik analisis yang
digunakan pada pengujian hipotesa. Teknik yangg ketiga adalah Uji/teknik analisis
komparasi. Berikut perbedaan masing-masing teknik uji hipotesa tsb:
1. Teknik analisis komparasi, dapat menjawab adanya hubungan, walaupun tdk bisa
mnjwab seberapa besar kuatnya dan arah hubungan tsb. Tetapi teknik ini secara
sederhana mampu mendeteksi hubungan yg tdk linear.
2. Teknik analisis koreksi, dpt mnjwb hubungan & bagaimana hubungan tsb, yaitu
kuat (koefisien korelasi/asosiasi), dan arah (+/-). Tetapi teknik ini tidak bisa
mendeteksi hubungan yg sifatnya tdk linear (kec. Bila dilakukan transformasi data
yg cermat)
3. Metode regresi, digunakan utk melakukan prediksi/estimasi (memprediksi
outcome berdasarkan nilai/keadaan predictor tertentu). Tapi metode ini hanya
boleh digunakan bila secara teoritis sudah diketahui (dan tampak pada desain
penelitiannya) maka variable prediktornya dan mana variable outcomenya (pada
dimensi waktu dan predictor mendahului outcome)
(10). Kependudukan??
Metodologi riset
(1). Batasan penelitian, proses dengan pembuktian ilmiah utk mendapatkan informasi
baru/memperdalam ilmu dalam bidang tertentu dengan sistematis, logis, dan empiris.
(2). Filosofi dasar suatu penelitian, mencari kebenaran ilmiah dari pengetahuan yang
melalui proses: sistematis (punya tata urutan), logis (berdasarkan referensi bisa diterima
akal), empiris (berdasarkan fakta dan realita).
Judul penelitian: Keteraturan Ibu Hamil dalam Melakukan Antenatal Care (ANC)
sebagai Faktor Risiko terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Desa Pabean Kecamatan
Sedati Kabupaten Sidoarjo Periode Januari-Juli 2014
(10). Isi bab metode penelitian:
konsep.
Kasus
Kasus studi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang selama hamil
melakukan ANC di praktik bidan desa dan melahirkan bayi dengan BBLR
periode Januari-Juli 2014 di Desa Pabean, Kecamatan Sedati, Kabupaten
Sidoarjo sebanyak 8 orang.
2. Kontrol
Kontrol studi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang selama hamil
melakukan ANC di praktik bidan desa dan melahirkan bayi dengan BBLN di
Desa Pabean Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo selama periode JanuariJuli 2014 sebanyak 24 orang.
3.
D.
E.
F.
G.
Besar sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi studi (Budiarto, 2002). Besar sampel
untuk penelitian case control bisa memiliki proporsi 1 : 1, 1: 2 atau 1 : 3
antara jumlah kasus dan kontrol (Suyatno, 2010).
Sampel dianggap cukup bila besarnya 30 untuk memenuhi syarat tersebut
karena jumlah kasus ada 8 bayi dengan BBLR dan 24 bayi dengan berat
badan normal, sehingga besar sampel adalah 8 kasus + (3x8) kontrol = 32
bayi. Sampel ini diambil dari seluruh ibu nifas yang melakukan ANC di
praktik bidan desa yang bertempat tinggal di Desa Pabean Kecamatan Sedati
Kabupaten Sidoarjo.
4. Kriteria responden
a. Kriteria inklusi :
1) Memenuhi syarat sebagai kasus maupun kontrol.
2) Bersedia menandatangani informed consent.
b. Kriteria eksklusi
1) Menolak menjadi responden.
2) Responden dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan
penelitian (responden dalam keadaan sakit/tidak ada ditempat).
Variabel
1. Variabel independen : Keteraturan ANC
2. Variabel dependen : Berat Badan Bayi Lahir
Definisi operasional: suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yg dpt
diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan. Contoh: BBBL dan keteraturan
melakukan ANC
Prosedur penelitian
Teknik pengumpulan data:
a. Data primer
Data yang diperoleh dengan teknik wawancara menggunakan kuisioner.
b. Data sekunder
Data sekunder ini dikumpulkan menggunakan sumber dari dokumen atau
rekam medis berupa catatan lapangan dengan sumber data buku KIA dan
kohort ibu nifas di Desa Pabean Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.
1. Editing
Editing adalah memeriksa daftar data yang telah diserahkan oleh para
pengumpul data. Tujuannya adalah mengurangi kesalahan atau kekurangan
yang ada didata tersebut. Dalam hal ini melakukan pengecekan ulang dari
data yang telah dikumpulkan.
2. Scoring
Scoring adalah memberikan penilaian terhadap item pertanyaan pada
kuesioner yang diberikan kepada ibu nifas di Desa Pabean Kecamatan
Sedati Kabupaten Sidoarjo. Dalam penelitian ini, scoring penelitiannya
mencakup variabel yang diteliti yaitu variabel Berat Badan Bayi Lahir dan
Kepatuhan ANC. Penilaian dari variabel Berat Badan Bayi Lahir dan ANC
yaitu skor 1 : jawaban benar, skor 0 : jawaban salah.
3. Coding
Coding adalah memberikan kode untuk ibu nifas dari segi Berat badan Bayi
Lahir, Kode 1 : kurang, 2 : baik dan dari segi ANC, Kode 1 : kurang, 2 :
baik.
4. Entry
Entry adalah memasukkan data penelitian kedalam program SPSS dengan
menggunakan kode yang sudah diberikan untuk tiap variabel yang diteliti
dengan uji penelitian yaitu penghitungan Odds Ratio (OR).
5. Cleaningtabulating
Tabulating adalah pekerjaan membuat tabel. Tabulasi data adalah kegiatan
memasukkan yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau database
komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan
membuat tabel kontingensi (Hidayat, 2007). Dalam penelitian ini peneliti
memasukkan hasil data yang telah dikumpulkan dari catatan medis
kedalam tabel instrumen untuk kemudian diolah sehingga didapatkan
hasilnya. Data mentah yang didapat dari hasil wawancara berdasarkan
kuisioner yang diolah ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan
bantuan Microsoft Excel.
Analisis data :
1. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan secara deskriptif dari masing - masing variabel
dengan tabel distribusi frekuensi disertai penjelasan (Hastono, 2001).
Analisis univariat adalah analisis yang melibatkan hanya 1 variabel bebas
(Sastroasmoro, 2011).
2. Analisis bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk menyatakan analisis untuk dua variabel,
yakni 1 variabel efek dan 1 variabel faktor risiko (Sastroasmoro, 2011).
Masalah:
kurangnya pengetahuan masyarakat ttg TB
aktivitas yg sibuk
rasa takut kehilangan pekerjaan
kurangnya rasa percaya diri penderita
kurangnya kesadaran masyarakat utk hidup sehat
perilaku masyarakat yg malas memeriksakan diri
v kurangnya perhatian dari pemilik perusahaan
v kepadatan penduduk
sosialiasi kurang
keterbatasan tenaga analis laborat utk pemeriksaan spesimen
tidak ada ruang konseling
minim dana
Identifikasi pemecahan masalah
a. Memberikan peyuluhan-peyuluhan yang mudah dimengerti oleh masyarakat
b. Membuat ruang konseling atau mempergunakan ruang yang tidak dipergunakan
sebagai ruang konseling
c. Menambah tenaga analis laborat
d. Memberi reward