Está en la página 1de 25

RANGKUMAN

MATERI UTK UJIAN IKM


Oleh : I Gede Ardi Pratama

AKM
(1). Batasan AKM : suatu proses yang menyangkut perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengawasan, penkoordinasian den penilaian terhadap sumber, tata cara dan
kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan akan kesehatan,
perawatan kedokteran serta lingkungan yang sehat dengan jalan menyediakan dan
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang ditujukan pada perorangan, kelompok
maupun masyarakat.
Ruang lingkup AKM : mencakup semua fungsi administrasi (perencanaan,
pelaksaanaan, penilaian) dan mencakup semua bentuk yankes (promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif)
Manfaat AKM : dapat dikelolanya perangkat kesehatan yang dimiliki secara efektif dan
efisien, kebutuhan dan tututan akan kesehatan dapat terpenuhi secara tepat dan sesuai,
yankes dapat diselenggarakan dan disediakan sebaik-baiknya.
(2). SKN (system kesehatan nasional): suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa
indonesia untuk mencapai derajat kesehatan optimal sebagai perwujudan kesejahteraan
umum sesuai dengan pembukaan uud 1945.
Subsistem SKN : sistem yankes(pelayanan kedokteran & pelayanan kesehatan
masyarakat), sistem pembiayaan kesehatan, sistem sdm kesehatan, sistem obat dan
pembekalan kesehatan, sistem pemberdayaan masyarakat, sistem maajemen (AKM, info
kesehatan, hukum kesehatan. IPTEK).
Sistem yankes : usaha yang diselenggarakan sendiri/bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah dan mengobati
penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, kelompok maupun masyarakat.
Tujuan yankes : terselenggaranya upaya kesehatan yang tercapai, terjangkau, bermutu.
Sistem rujukan : suatu sistem penyelenggaraan yankes yang melaksanakan pelimpahan
tanggung jawab, timbal balik terhadap suatu kasus, penyakit, masalah kesehatan secara
vertical(dlm arti dari unit yg kemampuannya kurang kepada unit yg lebih mampu)/secara
horizontal(dlm arti antar unit yg setingkat kemampuannya)

Macam rujukan : 1.rujukan upaya kesehatn perorangan (rujukan kasus,spesimen, ilmu


pengetahuan), 2. Rujukan upaya kesehatan masyarakat (rujukan sarana dan logistik,
tenaga, operasional).

Pembagian wewenang dokter pengirim rujuakan dan dokter penerima rujukan: Interval
referral (dokter menyerahkan wewenang & tanggung jawab penderrita untuk jangka
waktu tertentu), colateral referal (satu masalah kedokteran khusus), cross referal
(sepenuhnya), split referral (beberapa dokter).
(3). Proses kegiatan AKM
Input (perangkat administrasi: sumber, tata cara dan kesanggupan) proses
(Perencanaan,pelaksanaan&pengendalian,pengawasan dan tanggung jawab/ POACE
planning, organizing, actualing, controling, evaluation) output (pelayanan kesehatan
yang efektif dan efisien)
(4). PHC (Primary Health Care): kontak pertama individu, keluarga atau masyarakat
dengan sistem pelayanan kesehatan. Atau upaya kesehatan yg esensial yg secara
universal mudah dijangkau oleh perorangan dna keluarga dalam masyarakat dgn cara yg
dpt diterima oleh mereka dgn peran serta penuh mereka dan dgn biaya yg dpt ditanggung
oleh masyarakat dan Negara yg bersangkutan.
Konsep PHC : bagian integral dari SKN & pembangunan Sosialekonomi, perlu peran
serta masyarakat, pelayanan kesmas dari oleh untuk masyarakat. PHC meliputi:
perbaikan gizi, penyediaan air bersih, sanitasi dasar, KIA dan KB, imunisasi, pencegahan
dan pengendalian penyakit, pendidikan kesehatan, pengobatan.
Puskesmas : unit pelaksana tekhnis dari dinkes kabupaten/kota yang bertanggung jawab
terhadap pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan.
Fungsi puskesmas : sebagai pusat penggerak pembanguan berwawasan
kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan keluarga & masyarakat, pusat pelayanan
kesehatan strata 1 (yankesmas, yankes perorangan).
Tujuan puskesmas : mendukung tercapainya tujuan pembanguan kesehatan
nasional meningkatkan kesadaran, kemauan, kemauan hidup sehat
Visi puskesmas : tercapainya kecamatan sehat menuju indonesia sehat
Upaya puskesmas : Upaya wajib(upaya KIA dan KB, upaya promkes, upaya
kesling, upaya perbaikan gizi, upaya pengobatan dasar, upaya pemberantasan dan

pencegahan penyakit menular). Upaya pengembangan (upaya kesehatan sekolah,


upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan lansia, upaya kesehatan gigi mulut, upaya
kesehatan jiwa). Upaya kesehatan penunjang (laborat dan kesehatan masyarakat
& pencatatan dan pelaporan)

(5). Kegiatan manajeman puskesmas: adalah rangkaian kegiatan yg bekerja secara


sistematik utk menghasilkan output puskesmas. Langkah 1 (perencanaan); perencanaan
tingkat puskesmas langkah 2 (pergerakan dan pelaksanaan); loka karya mini
langkah 3 (pengawasan,pengendalian,penilaian); Penilaian kinerja dan akrediatasi
Alur aktifitas manajemen di PKM : kegiatan tahun lalu data hasil kegiatan
penilaian kerja PKM permasalhan prioritas lokalpemecahan sesuai sumber
daya rencana pelaksanaan kegiatan loka karya mini tahunan (bulanan dan
tribulan)
(6). Sistem pembiayaan kesehatan : salah satu subsistem dari kesehatan yaitu tatanan
yang menghimpun berbagai upaya : penggalian, pengalokasian dan pembelanjaan
sumber daya kesehatan secra terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya
derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Anggaran pemerintah (APBD, APBN,
Bantuan LN), masyarakat (swasta, donator, asuransi, individual).
(7). SIM-RS (Sistem Informasi Manajemen) : suatu metode formal yang menyediakan
informasi data akurat dan tepat waktu pada pihak manajemen untuk melancarkan proses
pengambilan keputusan, perencanaan dan pengawasan, serta berbagai fungsi operasional
lainnya secara efektif. Dikerjakan dengan CIBS (computer based information system).
Sistem penilaian :
1. BOR (Bed occupational rate) H/(TTx365) . ideal : 75-80%
2. LOS (Length of stay)/ALS/ADS H/(D+d). Ideal 6-8 hari
3. Barber johnson (digunakan untuk mengukur adequacy of performance hospital
parameter) LOS (semakin pendek efektif), BOR ideal minimal 75%, TOI (turn
off interval) [(Bx365)-H]/ (D+d). Ideal 1-3 hari., BTO (Bed turn off interval,
semakin tinggi BTO semakin baik) (D+d)/ (Bx365). Ideal 20-30 hari.
(8). Teori dan metode perubahan perilaku : Perilaku merupakan fungsi dari
pengetahuan, sikap dan tindakan (PST). Teori perubahan perilaku :
1. teori L W green dan kreutur (8 fase : penilaian sosial, penilaian epidemiologi perilaku
dan lingkungan, penilaian ekologi dan pendidikan, penilaian administratif dan
kebijakan, pelaksanaan, evaluasi proses, evaluasi dampak, evaluasi hasil). PRECEDE
PROCEED.

2. teori snehandu: perubahan perilaku dipengaruhi oleh niat, otonomi pribadi, dukungan
sosial, situasi saat perilaku terjadi, ketersediaan informasi)
3. Teori WHO : perubahan perilaku dipengaruhi oleh pola pikir dan perasaan, orang
panutan, Sumber daya dan budaya.
4. Teori CBC (communication behavioral change) :fungsi/peran petugas/agen perubahan
dipasangkan dgn perubahan perilaku dari sasaran/target yg diharapkan.
5. Teori HBM (health beliefs model): utk merubah/melakukan modifikasi perilaku
individu baik langsung sebagai perorangan/sebagai anggota kelompok
tertentu/komunitas. Setiap variable dlm bagan dpt dipergunakan utk tujuan penelitian
maupun kegian/upaya HE-HP.
6. pesan/informasi/inovasiv(KPDIC stage : knowledge, persuasion., decision,
implementation, confirmation) harus memenugi kriteria: bermanfaat, compatible,
kompleksitas rendah, dapat dicoba dan dapat diamati
(9). Pendidikan kesehatan : upaya pendidikan dan mengkomunikasikan informasi
terkait kesehatan dg tujuan berdampak positif pada kondisi sehat dari sasaran kesehatan.
Promosi kesehatan : suatu proses yang memungkinkan individu/ masy sehingga mereka
memiliki kendali atas berbagai faktor yang memengaruhi kondisi sehat mereka.
Promkes merupakan pendidikan kesehatan puls, karena selain mengubah perilaku
seseorang juga dilakukan kegiatan ke kelompok pemungkin dan kelompok pendorong.
(10). Konsep Pencegahan BLUM: status kesehatan seseoran/masyarakat secara garis
besar dipengaruhi oleh 2 faktor : internal (genetik/keturunan, perilaku
individu/masyarakat/populasi sasaran) dan eksternal (lingkungan fisik sosial biologis
dan saran & prasanan pelayanan kesehatan)

EPIDEMIOLOGI
(1). Ukuran epidemiologi: untuk mengetahui besarnya masalah kesehatan, penyebab
masalah kesehatan dan besarnya dampak suatu faktor pada masalah kesehatan.
a. Ukuran besarnya masalah: raw number (angka mentah), rasio (proporsi,rate
{angka/laju}, prevalence, cumulative incidence, incidence density rate.
b. Ukuran penyebab masalah: relative risk (RR) dan odds ratio (OR)
c. Ukuran dampak suatu faktor pd masalah kesehatan:
1. diantara mereka yg terpapar : attributable risk AR dan attributable percent AR%
2. didalam suatu populasi: population attributable risk PAR, dan PAR %

(2). Desain penelitian epidemiologi:

ecological study: membandingkan data populasi dari dua wilayah/lebih. + mudah


terutama dlm mencakup wilayah yg luas, (-) tdk tersedia data ditingkat individu,
tdk dpt mastikan hub ditingkat individu.
Cross sectional: ngumpulin data ttgberbagai variable pd waktu yg bersamaan
Case control: membandingkan suatu paparan diantara populasi yg sakit dan
populasi yg tdk sakit, menghasilkan odds ratio OR
Cohort: membandingkan insidens suatu penyakit antara kelompok yg terpapar dan
kelompok yg tdk terpapar.
RCT : mirip kohort tapi paparan diberikan oleh peneliti scara acak-eksperimental
Penelitian eksperimental lain: before and after study.

(3) 5 levels of prevention dari leavell dan clark


1. pencegahan primer:
a. health promotion and disease prevention : makan makanan bergizi seimbang,
olga teratur, istirahat ckup
b. general specific protection: dgn cara imunisasi/vaksin,mnum obat malaria
swaktu krja smntara didaerah endemis
2. pencegahan sekunder
c. early diagnosis & prompt treatment: skrinning biar dpt obat yg tepat, medical
checkup.
d. Disability limitation(pncegahan kecacatan): mastiin trapi brjalan baik,
ngindari komplikasi (cegah infeksi sekunder)
3. pencegahan tersier
e. rehabilitation : rehab fisik (buat alis) rehab sosial (tdk dikucilkan)
(4). Patient savety: suatu system yg membuat asuhan patient di RS j daman dgn tujuan
terciptanya budaya keselamatan px di RS, mengakuntabilitas RS thd px dan masy,
menurunkan KTD di RS, terlaksana program2 pncgahan shga tdk trjadi pengulangan
KTD.
(5). Surveillance: sur (atas) veiller (pengamatan) bahasa pransis. Adalah suatu proses yg
trus menerus dan sistematis dari pngumpulan analisis interpretasi data epidemiologis
serta pemberian umpan balik kpd pihak2 terkait utk merencanakan dan mengevaluasi
tindakan pengendalian penyakit.
(6). Screening: usaha untuk mengidentifikasi pnyakit2 yg secara klinis belum jelas dgn
menggunakan pemeriksaan tertentu/prosedur lain yg dapat digunakan secara cepat utk
membedakan org org yg keliahatannya sehat tp punya kemungkinan sakit/benar2 sehat.

Tujuan screening: utk research/survey, utk perlindungan thd kesehatan masyarakat,


anjuran/petunjuk tertentu, utk mengurangi morbiditas & mortalitas bagain dari early
diagnose & promt treatment. Macam screening: mass screening, selective screening,
single disease screening.

(7). Epidemiologi Penyakit menular : penyakit menular terbanyak: 10 penyakit menular


terbanyak: sumber data morbiditas utama di Indonesia, pengumulan (sarana kesehatan
PKM klinik RS), pd umumnya mencakup penyakit infeksi ISPA dan diare, penyakit
infeksi endemic lain demam tifoid dan infeksi luka, penyakit spesifik wilayah malaria
kusta frambusia filariasis, masuk angin obs febris.
Kelemahan utama: hanya melaporkan kasus yg dijumpai, bukan semua kasus, angka
sesungguhnya tidak diketahui, dipengaruhi oleh unsur sosial budaya (spt: konsep disease,
illness, sickness dab perilaku mencari pengobatan tradisional/modern), dipengaruhi oleh
akses kesarana pelayanan kesehatan. Variasi proses dan fasilitas diagnose serta metode
pencatan dan pelaporan (penyakit yang sama bisa didaerah beda, ketepatan daerah bisa
dipertanyakan, adanya daerah keranjang sampah missal lain-lain.
(8). Epidemiologi Penyakit tidak menular: (non communicable disease) adalah
penyakit yg tidak disebabkan agen infeksius.
Kelompok besar penyakit: menular (kongenital , infeksi, imunologi) dan tidak menular
( trauma, mtabolik, neoplasma, degenerative, psikis)
(9). Epidemi : wabah/munculnya penyakit tertentu yang berasal dari sumber tinggal,
dalam suatu kelompok, populasi, masyarakat, atau wilayah yang melebihi tingkat
kebiasaan yg diperkirakan. Terjadi kasus baru jika melebihi prevalensi suatu penyakit.
Wabah: perjalanan suatu penyakit dgn cepat distribusi daerah tertentu sehingga dalam
waktu singkat jumlah penderita menjadi banyak, yg harus dibatasi dgn isolasi penderita
dari orang-orang lain disekitarnya. Spt cacar, demam kuning, kolera, relapsing fever,
parathypus, disentri basiler, diphteri, poliomyelitis.
KLB : kejadian kesakitan atau kematian yg menarik perhatian umum dan mungkin
menimbulkan kehebohan/ketakutan dikalangan masyarakat atau yg menurut pengalaman
epidemiologis dianggap adanya peningkatan yg berarti dan kejadian kesakitan / kematian
tsb
Endemi : keberadaan suatu penyakit yg terus menerut didalam populasi atau wilayah
tertentu.

Pandemi: epedemi yg melintasi Negara, benua, populasi yg besar kemungkinan ke


seluruh dunia
(10). Program P2M :
Tujuan: Menentukan angka kesakitan dan angka kematian serta mencegah terjadinya
penyakit sehingga menjadi masalah masyarakat.
Target dan Sasaran
a. Sasaran
1. Penderita dan keluarga yang kontak dengan penyakit menular
2. Murid SD
3. Masyarakat umum
b. Kegiatan
1. Surveillance Epidemiologi
2. Mengamati dan mengawasi kasus-kasus yang dapat menjadi masalah
masyarakat yang kemudian pelacakan dan pemberantasan
Karantina, tempat pengasingan dan atau tindakan sebagai upaya pencegahan masuk dan
tersebarnya hama dan penyakit/organisme penganggu dari luar negeri dan dari suatu area
ke area lain didalam negeri atau keluar dari dalam negeri.
Imunisasi,
tujuan
a. Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian terhadap penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu TBC, difteri, pertusis, tetanus neonatorum,
polio, campak dan hepatitis B.
b. Khusus
Tercapainya UCI (Universal Child Immunization) tahun 2009
1) Mencakup bayi (0-12 bulan) untuk vaksinasi HBO, BCG 1x, DPT 3x/ HB lanjut,
POLIO 4 x, Campak
2) Ibu hamil dengan TT 5x
3) Murid kelas I SD / MI dengan DT 1 x
4) Murid SD / MI kelas II-III untuk mendapatkan TT 1x
5) Calon pengantin wanita dengan TT 5x.
6)
Target dan Capaian
a. Sasaran

1) Bayi berusia 0-1 tahun (kurang 1 hari) untuk mendapatkan imunisasi


BCG serta mendapatkan imunisasi HEPATITIS, DPT, POLIO, dan 912 bulan, mendapatkan imunisasi Campak.
2) Ibu hamil dan wanita usia subur.
3) Murid kelas 1 SD / MI untuk mendapatkan DT.
4) Murid SD/Mi kelas II III untuk mendapatkan TT.
5) Calon pengantin wanita.

Ilmu GIzi
(1). KEP : adalah suatu penyakit/kondisi klinis yg disebabkan oleh defisiensi energy dan
protein, dan sering disertai defisiensi nutrient yg lain. KEP adalah seseorng yg kurang
gizi yg disebabkan oleh rendahnya konsumsi energy dan protein dalam makanan seharihari dan atau gangguan penyakit tertentu.
(2). Defisiensi Vitamin A : dampaknya akan gangguan fungsi penglihatan (rabun senja
jd fx penglihatan berkurang terutama pd malam hari), rentan thdp penyakit infeksi (krja
limfosit tdk efektif dan tubuh rentan thd infeksi), kebutaan, terserang penyakit
kronis/kanker,gangguan perutumbuhan, gangguan pd system pernafasan (ISPA),
gangguan pertumbuhan tulang dan gigi, gangguan pd system integument (kulit dan
rambut kering dan kasar, gk mampu memproduksi keringat yg fx na utk mnjaga
kelembaban kulit), gangguan system reproduksi (kemandulan, berpengaruh thd
produktivitas hormone steroid dan seks pada laki-laki yg akan berfungsi dlm proses
pematangan sperma)
Padahal vitamin A adalah salah 1 zat gizi mikro yg diperlukan oleh tubuh yang berguna
utk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata, dia jg vitamin
antioksidan yg larut dalam minyak dan penting bagi penglihatan dan pertumbuhan tulang.
(3). Obesitas : merupakan keadaan indeks massa tubuh (IMT) anak yg berada diatas
persentil ke-95 pada grafik tumbuh kembang anak sesuai jenis kelaminnya. Obesitas
merupakan penyakit krn ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan
energy, yakni konsumsi kalori berlebih dibandingkan dgn kebutuhan atau pemakaian
energy.
Faktor penyebab obesitas : keturunan, kebiasaan makan, status sosial ekonomi,
penurunan aktivitas sehari-hari, kecanggihan teknologi, kondisi keamanan yg kurang
menjamin, ruang yg terbatas, kelainan neurologic.
(4). KARBOHIDRAT, Atau hidrat arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya
sebagai penghasil energy, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Fungsinya
sebagai sumber energy (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan sel sel

jaringan tubuh, didlm hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat zat toksik tertentu.
Manfaatnya adalah membantu metabolisme lemak dan protein.
(5). MINERAL, adalah unsur anorganik yang diperlukan untuk kehidupan manusia.
Unsur unsur ini adalah bahan yang paling dasar dari semua senyawa yang lebih kompleks.
Mineral dibutuhkan dalam jumlah yang lebih besar oleh tubuh disebut makromineral.
Makromineral yang diperlukan oleh tubuh minimal 100 miligram perhari. Yang termasuk
dalam macromineral adalah calcium, fosfor, sulfur, potassium, magnesium, sodium,
chloride. Fungsi mineral: menjaga keseimbangan asam basa tubuh, katalis reaksi-reaksi
biologis, komponen dari bagian-bagian tubuh yang penting, menjaga keseimbangan air,
transmisi impuls syaraf, mengatur kontraksi otot, membantu pertumbuhan jaringan tubuh.
(6). Penilaian status gizi secara langsung dan tidak langsung, status gizi adalah
keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi, dibedakan
antara status gizi buruk, kurang, baik, atau lebih. Atau status gizi adalah tingkat keadaan
gizi seseorang yang dinyatakan menurut jenis dan beratnya keadaan gizi misalnya gizi
lebih, baik, kurang dan buruk.
Secara langsung:
1. Penilaian secara antropometri, Merupakan pengukuran dimensi tubuh dan
komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur antara lain : Berat badan, tinggi
badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit. Antropometri telah
lama di kenal sebagai indikator sederhana untuk penilaian status gizi perorangan
maupun masyarakat. Antropometri sangat umum di gunakan untuk mengukur
status gizi dari berbagai ketidakseimbangan antara asupan energi dan protein.
2. Penilaian secara klinis, penilaian status gizi secara klinis yaitu penilaian yang
mengamati dan mengevaluasi tanda-tanda klinis atau perubahan fisik yang
ditimbulkan akibat gangguan kesehatan dan penyakit kurang gizi. Perubahan
tersebut dapat dilihat pada kulit atau jaringan epitel, yaitu jaringan yang
membungkus. permukaan kulit tubuh seperti rambut, mata, muka, mulut, lidah,
gigi dan lain- lain serta kelenjar tiroid. Pemeriksaan klinis: medical history,
pemeriksaan fisik
3. Penilaian secara biokimia, dalam penilaian status gizi memberikan hasil yang
lebih tepat dan objektif dari pada menilaian konsumsi pangan dan pemeriksaan
lain. Pemeriksaan biokimia dapat mendeteksi defisiensi zat gizi lebih dini.
Pemeriksaan biokimia yang sering digunakan adalah tehnik pengukuran
kandungan sebagai zat gizi dan subtansi kimia lain dalam darah dan urin.
4. Penilaian secara biofisik, Penentuan status gizi secara biofisik adalah melihat
kemampuan fungsi jaringan dan perubahan struktur. Tes kemampuan fungsi
jaringan meliputi kemampuan kerja dan energi serta adaptasi sikap. Tes
perubahan struktur dapat dilihat secara klinis seperti pengerasan kuku,
pertumbuhan rambut tidak normal, dan penurunan elastisitas kartilago, sedangkan
yang tidak dapat dilihat secara klinis biasanya dilakukan dengan pemeriksaan
radiologi. Penilaian status gizi secara biofisik sangat mahal, memerlukan tenaga

yang profesional dan dapat diterapkan dalam keadaan tertentu saja. Penilaian
biofisik dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu uji radiologi, tes fungsi fisik, dan
sitologi.
Secara tidak langsung:
1. Statistik vital: Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan
menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian
berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan
data lainnya yang berhubungan dengan gizi.
2. Faktor ekologi: Menurut Bengoa (dikutip oleh Jelliffe, 1966), mailnutrisi
merupakan masalah ekologi sebagai hasil yang saling mempengaruhi (Multiple
Overlapping) dan interaksi beberapa faktor fisik, biologi dan lingkungan budaya.
Jumlah makanan yang tersedia tergantung pada keadaan lingkungan iklim, tanah,
irigasi, penyimpanan, transportasi dan tingkat ekonomi dari penduduk. Disamping
itu, budaya juga berpengaruh seperti kebiasaan makan, prioritas makanan dalam
keluarga, distribusi dan pantangan makanan bagi golongan rawan (Supariasa, dkk,
2002)
3. Survei konsumsi makanan: Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan
status gizi secara tidak langsung dengan menilai jumlah dan jenis zat gizi yang
dikonsumsi dan membandingkan dengan baku kecukupan, agar diketahui
kecukupan gizi yang dapat dipenuhi.
(7). LEMAK: 1g lemak dapat memberikan sumbangan energy sebesar 9kkal, lemak dan
minya berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh manusia, meningkatkan jumlah
energy serta menambah lezatnya suatu hidangan. Fungsi lemak: penghasil energy,
pembangun/pembentu struktur tubuh, penghasil asam lemak esensial, pembawa vitamin
larut dalam lemak, pemberi citarasa dan pengemulsi.
(8). Gangguan akibat kekurangan idodium : sekumpulan gejala atau kelainan yang
ditimbulkan karena tubuh mengalami kekurangan iodium secara terus menerus dalam
waktu lama yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Makin banyak kekurangan iodium yg dialami makin banyak komplikasi atau kelainan
yang ditimbulkannya, meliputi pembesaran kelenjar tiroid berbagai stadium sampai
timbul bisu tuli dengan gangguan mental akibat kretinisme.
Faktor faktor yang berhubungan dengan GAKI adalah faktor defisiensi iodium dan
iodium excess. Dan faktor zat lain.
Menurut buku, dampak kekurangan yodium: pada ibu hamil dikhawatirkan bayinya
mengalami cretinisme (tinggi badan dibawah ukuran normal), disertai dgn keterlambatan
perkembangan jiwa dna tingkat kecerdasan.

Fungsi Yodium: digunakan utk memproduksi tiroksin. Hormone yg mengatur aktivitas


sebagai organ, mengontrol pertumbuhan, membantu proses metabolism, bahkan
menentukan berapa lama seseorang bertahan utk hidup.
(9). Anemia karena defisiensi zat besi : adalah anemia yg terjadi oleh karena jumlah zat
besi didalam tubuh berkurang. Pada wanita muda sering terdapat defisiensi besi tanpa
anemia. Konsumsi zat besi dapat diperoleh dari sumber lauk hewani (hati ayam, kerang,
udang, hati sapi, telur bebek/puyuh/ayam, daging sapi/ayam, ikan kembung), nabati
(kacang-kacangan, sayur-sayuran) namun zat besinya lebih sulit diserap oleh tubuh krn
dlm sayuran mengandung zat penghambat penyerapan zat besi. Tapi hal tsb dpt diatasi
dgn konsumsi vit.C utk membantu penyerapan zat besi didlm tubuh.
Penyebab anemia defisiensi zat besi: diet yg kurang, perdarahan(hipermenore, kehamilan,
dari saluran napas, saluran kemih), peningkatan penggunaan zat besi (percepatan
pertumbuhan pascanatal/pertumbuhan remaja), kehilangan darah fisiologik (mestruasi,
kehamilan), kehilangan darah patologis, penurunan pengambilan besi
(10). PROTEIN: Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh,
karena zat ini berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur. Dia merupakan komponen
fungsional dan strukturan utama sel-sel dalam tubuh. Semua enzim, zat pembawa dalam
darah, matriks intraseluler, dan sebagian besar hormone tersusun atas protein.
fungsi protein: Pertumbuhan (untuk anak) dan pemeliharaan (untuk orang dewasa),
Protein diubah menjadi asam amino yang diperlukan untuk membangun dan
mempertahankan jaringan tubuh, Pembentukan ikatan-ikatan essensial tubuh, Mengatur
keseimbangan air, Memelihara netralitas tubuh, Pembentukan antibody, Protein ikut serta
dalam fungsi sistem kekebalan tubuh. Mengangkut zat - zat gizi, Sumber energi.

Kesehatan Lingkungan dan Keselamatan Kerja


(1) Definisi Kesmas: ilmu dan seni dlm meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yg
setinggi-tingginya melalui upaya kesehatan : wajib (upaya KIA KB, kesehatan
lingkungan, promosi kesehatan, perbaikan gizi, pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular, pengobatan dasar), pengembangan (upaya kesehatan kerja, gigi mulut, lansia,
sekolah, jiwa) dan penunjang (laboratorium medis & kesehatan masyarakat, pencatan
&pelaporan),
Kesling: merupakan perkembangan dari sanitasi lingkungan. Sanittation of environment
merupakan bagian dari ilmu kesehatan masyarakat. Menurut P Walton: salah 1 aspek
dalam kesehatan masyarakat yg menyangkut bentuk2 kehidupan, substansi(bahan),
kekuatan(gaya),kondisi disekitar manusia yg dpt menekan utk mempengaruhi kesehatran
dan kesejahteraan manusia.

Sanitasi: pencegahan penakit dengan mengeliminasi atau mengendalikan faktor2


lingkungan yg membentuk mata rantai penularan penyakit. Indikator derajat kesehatan
masyarakat angkat kematian, angka kesakitan, angka harapan hidup, status gizi.
Indikator derajat kesehatan masyarakat: Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Bayi (AKB), Umur Harapan Hidup (UHH) dan status gizi.

(2). Vektor Penyakit : vektor adalah menunjukan suatu carier organisme dari suatu
penyakit dpt berupa: V.mekanik (lalat) tidak terjadi perkembangbiakkan, mikroba dalam
tubuh vector, hanya memindahkan atau membawa saja. V.biologik (nyamuk anopheles)
trjadi perkembangbiakan mikroba dalam tubuh vector. Penyakit yg disebarkan oleh
vector tsb (vector borne disease, cthnya: pes pubo merupakan pandemic, malaria ada
diseluruh dunia kecuali gurun dan kutub, lauseborne thypus fever).
(3) Makanan:
a. teknik pengawetan makanan mengatur keseimbangan kandungan air&padatan,
pengendalian kegiatan mikrobal (fermentasi), penambahan bahan kimia (pengasapan,
pengawetan aroma & warna), perlakuan suhu tinggi/rendah, pengeringan pd suhu
rendah.
b. Efek toksis dari microbial dlm makanan, peracunan makanan dari microbial trjadi krn
2 kemungkinan, yaitu: intoksikasi makanan disbabkan oleh trbentuknya toksin dalam
makanan yg dihasilkan krn pertumbuhan mikroorganisme, dan infeksi yg disbabkan
oleh pemindahan mikroorganisme pathogen melalui makanan kedlm tubuh seseorang
c. Masalah kontaminasi dan kerusakan makanan (kontaminasi microbial pd maknan
segar, kontaminasi pd makanan siap saji,kontaminasi helminth)
d. Toksin dan microbial ( racun makanan alami spt racun tumbuhan pd singkong ada
HCd, racun makanan krn kegiatan manusia spt kerang2an mengandung merkuri,Pb)
e. Sanitasi susu dan pengawetan daging
(4) Air, besar manfaatnya terhadap kehidupan/kesehatan: sbagai pelarut pencernaan
makanan, sebagai pengedar bahan-bahan dalam berbagai faal tubuh, sebagai pengendali
suhu tubuh, sebagai sarana pembersih, sebagai sarana dalam kehidupan (perikanan,
pertanian,rekreasi,transportasi dll). Sumber air terdiri atas: air hujan/angkasa, air
permukaan, air tanah, mata air.
Air limbah, masalah air limbah dipicu oleh urbanisasi dan industrialisasi. Makin
menyempitnya area peresapan, terutama wilayah perkotaan. Pengelolaan air limbah yg
dilepas kelingkungan belum memenuhi syarat(masalah mental teknologi dan koreksi
alamt). Sumber air limbah: domestic dan kegiatan industry. Dlm air limbah terkandung
bahan kimia toksik, bahan yg menganggu ekosistem lainnya, energy(panas). Dampak

pembuangan air limbah: trjadinya perubahan ekosistem (prubahan struktur fungsi


ekosistem, menurunnya parameter DO dan meningkatny BOD dan COD, kematian
flora/fauna,kematian ikan krn kurang Oksigen) dan efek toksik pada rantai makanan.
(5). Pembuangan eksreta: tinja adalah bahan buangan yg dikeluarkan oleh tubuh
manusia yg secara normal berbentuk semi padat. Gangguan kesehatan krn tinja:
gangguan estetika, bau busuk, sebagai sarang vector penyakit, sumber pnyakit saluran
alat cerna, sumber pencemar tanah dan air tanah, menganggu ekosistem, penyuburan /
eutrofikasi dan akibat2nya. Teknik pembuangan tinja: syarat umum (ngindari
kontaminasi tanah permukaan, ngindari kontaminasi air tanah, airpermukaan, tdk
terjangkau oleh lalat dan binatang lainnya, trhindar dari bau & terlindung, murah &
mudah dlm pembuatan dan perawatannya), jenis pembuangan tinja : without water
carriage latrine (spt pit privy, vault privy, septic privy,chemical toilet, trech
latrine,overghung latrine) dan with water carriage latrine (septic tank)
(6). Pencemaran udara, masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, dan atau
komponen lain ke udara dan atau berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia/proses
alam sehingga kualitas udara turun sampai ketingga terendah yg mengakitbatkan udara
menjadi kuran/tdk dpt berfungsi lagi sesuai dgn peruntukannya)
Pencemaran air, menurut lokasi: angkasa (krn proses wash out dan rain out), badan air
(sumber pencemar: peristiwa alam, dari domestic/industry), air sumur (dari proses
pengambilan air, dari permukaan tanah, dari sumber pencemar disekitar).
Pencemaran sampah, sampah sebagai sarang vektro penyakit, sumber infeksi, sumber
pencemar, menganggu ekosistem dan estetika.
(7). Perumahan dan pemukiman, ditinjau dari aspek kesehatan, pemukiman.perumahan
harus mendpt perhatian krn : perumahan dpt menimbulkan kemudahan utk terjadinya
proses penularan penyakit, pencemaran lingkungan (limbah RT, sampah, kotoran
manusia), gg kesehatan yg ditimbulkan krn masalah lingkungan sosial. Syarat perumahan
yg sehat : 1. Fisiologis (pencahayaan, penghawaan,kebisingan,spase), 2. Psikologis
(menjamin da nada saran sifat privacy, ada ruangkeluarga, lingkungan yg sesuai,punya
halaman yg dpt ditanami, kandang hewann peliharaan dibuat terpisah dari rumah), 3.
Mencegah penularan penyakit (trsedianya airbersih/minum, bebas dari vektro/binatang
pengerat, tersedia pembuangan air limbah dan sampah, luas/ukuran kamar yg tdk
crowded,fasilitas utk masak,nyimpen makanan), 4. mencegah trjdnya kecelakaan (ada
ventilasi didapur,cukup intensitas cahaya, jauh dari pohon besar,lantai tdk licin,cara
nyimpan bahan beracun, ngatur posisi ruangan/letakkan barang).
(8). Faktor-faktor lingkungan kerja: faktor biologi (mikroorganisme : virus, bakteri,
jamur), fisiologi/ergonomi (desain dari peralatan, mesin, cara produksi, ruangan) ,
psikososial (faktor yg memengaruhi kesehatan jiwa tenaga kerja, spt hubungan sesame

rekan kerja, stress kerja) , kimia (smua bahan kimia yg ada dilingkungan kerja spt bahan
baku, dll) , fisika (cahaya, iklim, suhu ditempat kerja, teknan udara, radiasi, bising)
(9). Penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja: adalah penyakit yg terjadi akibat
paparan faktor fisika, kimia, biologi, psikososial dan fisiologi/ergonomic pada tenaga
kerja, dimana tenaga kerja ketika awal bekerja diperusahaan belum menderita penyakit
tsb. Spt pneumoconiosis, hepatitis oleh krn bahan kimia, keracunan, tulis, pnyakit kulis
akibat kerja Raynaud syndrome, caisson disease.
(10). Surveillans kesehatan kerja: pemantauan perlu dilakukan terus menerus
(surveilan) untuk mengetahui keberhasilan suatu program K3 (kesehatan dan keselataman
kerja). Pemantauan dpt dilakukan pd tenaga kerja dan lingkungan kerja. Baik berupa
pemeriksaan kesehatan berkala dan pemeriksaan khusus maupun pengukuran paparan
langsung setelah shift kerja berakhir yang dsb biomonitoring.

Kedokteran Keluarga
(1). Cara pengedalian biaya kesehatan: upaya yg dilakukan oleh dokter keluarga dalam
bidang keuangan sedemikian rupa sehingga dgn kapitasi yg diterima dari badan asuransi
tidak sampai merugikan dokter keluarga. Perlu manajemen keuangan yg baik berupa: (a).
analisis actuarial pelayanan kesehatan yg ditanggung dr keluarga, angka pemanfaatan
yaitu angka kunjungan dan angka penyakit, unit biaya, biaya kapitasi, bandingkan biaya
kapitasi dgn perhitungan badan asuransi. (b) underwriting meliputi gol umur, jenis
kelamin, pekerjaan, pola dan kebiasaan hidup, riw kshtan dan riw kshtan kluarga
(2). Manfaat pelayanan kedokteran menyeluruh: terpenuhinya berbagai kebutuhan
dan tutuntan kesehatan memudahkan pemanfaatan pelayanan kesehatan, biaya kesehatan
akan lebih terkendali, mutu pelayanan akan lebih meningkat.
(3). Manfaat hubungan dokter-pasien: adalah agar dapat mengenal px selengkapnya,
dpt menjamin terselenggaranya pelaynan kedokteran scara trus menerus dan
berkesinambungan, dpt mempermudah penatalaksanaan masalah kshatan yg dihadapi
oleh px, dpt diatur pemakaian berbagai sumber keshatan yg dimiliki dan atau yg
dibutuhkan oleh kluarga scara lebih efektif dan efisien. Dpt memperkecil kmungkinan
trjdnya silang sengketa dan ataupun kesalahpahaman antara dokter dgn px.
(4) Pendekatan disease centered diagnosis: merupakan mode tradisonal yg didasarkan
atas sjarah, pemeriksaan & penelitian khusus dgn penekanan pd pembuatan diagnosis &
perawatan penyakitnya.termasuk detail2 ttg px sbg manusia, reaksi emosional thd
penyakitnya, keluarga, pngruh hub seksual dan waktu luang, cara hidup & lngkungannya.

Patient centered diagnosis, arti penyakit utk px, pngaruh utk kluarga, pngruh thd pkerjaan
pendapatan, pngruh psikologis, seksualitas dan sikap pd spiritual.
(5). Tata cara rujukan pasien:
1. Alasan dilakukannya rujukan harus dijelaskan selengkap-lengkapnya kpd px
2. Dokter yg melakukan rujukan harus berkomunikasi secara langsung dgn dokter
tempat rujukan
3. Keterangan ttg px yg disampaikan pada waktu rujukan harus lengkap tetapi gk
berlebihan
4. Sesuai dgn kode etik profesi, seyogyanya dokter yg dimintakan bantuan pelayanan
rujukan bersedia merujuk kembali px tsb apabila pelayanan rujukan telah selesai
dilaksanakan.
(6). Homecare, adalah kedatangan petugas kesehatan kerumah pasien untuk lebih
mengenal kehidupan pasien dan atau memberikan perotlongan kedokteran sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan pasien.
(7). Rekam medis adalah: berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien.
Wajib buat RM sesuai pasal 46 ayat 1 UU praktik kedokteran, dokter dan dokter gigi
wajib membuat RM dalam menjalankan praktik kedokteran disimpan paling lama 5 tahun
dan resume RM paling sedikit 25 tahun. RM sebagai salah 1 alat bukti tertulis
dipengadilan.
(8). Definisi Dokter keluarga menurut IDI, dokter yg dpt memberikan pelayanan
kesehatan yg berorientasi komunitas dgn titik berat kpd keluarga. Ia tidak hanya
memandang penderita sebagai individu yg sakit, tetapi sbagai bagian dari unit keluarga
dan tdk hnya menanti scra pasif tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau
keluarganya.
(9). 9 fx kluarga:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Holistic (biologis, psikologi, sosial ekonomi)


Fisiologis (APGAR)
Patologis ( SCREEM . Social Cultur religious economic educational medical)
Interaksi antar anggota keluarga
Fx keturunan (genogram)
Perilaku (pengetahuan sikap tindakan)
Non perilaku (lingkungan pelayanan kshatan keturunan)
Fx indoor
Fx outdoor

(10). APGAR SCORE:


Adaptation : bagaimana dukungan dari keluarga apabila ada salah seorang anggota
keluarga mengalami masalah, terutama utk masalah ksehatan. Adakah saling ketebukaan
didlm kluarga tsb
Partnership: komunikasi yg terjalin antar anggota kluarga apakah pd saat salah 1 anggota
kluarga memiliki masalah trutama masalah kshatan, didiskusikan bersama bgaimana
pmchannya
Growth: melihat apakah kluarga tsb dpt memenuhi kebutuhan2nya.
Affection : hub. Kasih sayang dan interaksi antar anggota keluarga antara istri dan suami,
ibu dan anak, ayah dan anak, diantara anak dan anak tsb
Resolve : kepuasan di dlm kluarga akan waktu dan kebersamaan yg diluangkan oleh
masing2 anggota keluarga bagi kluarganya.

Biostatistik dan Kependudukan


(1). Distribusi normal adalah karakteristik sampel sama percis dengan karakteristik
populasi (mesokurtosis), distribusi tidak normal karakteristik sampel tidak sama
persis dengan karakteristik populasi (skewed menceng kekiri kaki terpanjang dikiri)
(2). : error tipe 1 (kesalahan tipe 1)/tingkat penelitian, : error tipe II. Berkaitan dgn
suatu uji statistic yaitu statistic analitik/inferensial. Yaitu statistic yg mempelajari tata
cara penaikan kesimpulan mengenai keseluruhan populasi berdasar sampel (data yang
diamati populasi) pd statistic analitik menganalisa suatu sampel dan mengemukakan
suatu pendapat(hipotesa) awal yg disebut H0. Untuk menguji apakah H0 benar
diterima atau H0 salah ditolak menggunakan uji statistic (sekumpulan aturan//rumus
untuk mencapai suatu keputusan tentang hipotesa)
: error tipe I , Ho ditolak oleh uji statistic padahal kenyataannya dipopulasi ho benar
H1 diterima, untuk observasional 0,5% (non experimental), untuk analitik 0,01%
(eksperimental), dapat dikendalikan oleh sipeneliti krn kenyataannya benar tapi salah
mengambil kputusan.
: error tipe II, Ho diterima oleh uji statistic padahal kenyataannya dipopulasi Ho
sudah salah, H1 ditolak, akibatnya dua duanya salah (baik Ho dan h1) tidak dapat
dikendalikan oleh sipeneliti oleh karena memang data awalnya sudah salah akibatnya
salah semua).

(3). Penyajian data: keterangan yg dpt memberikan gambaran mengenai suatu


masalah/keadaan. data kasar/mentah: data yg belum diolah/diurutkan. Data array: data yg
sudah diurutkan sehingga lebih mudah pengolahan/penyajian datanya. Syarat datanya
representatif. Data dpt disajikan dalam bentuk table, diagram batang/garis/lingkaran pie,
pictogram(simbol2), histogram, ogif,polygon frekuensi.
(4). Statistika deskriptif: statistic yg mempelajari pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data dari suatu data sehingga dapat lebih memberikan makna. Dicari
mean/median/modus, simpangan baku/ratarata, rentangan/range
(5). Pengertian statistika analitik, statistic yg mempelajari tentang tatacara
pengambilan suatu keputusan (generalisasi) sehingga ada hipotesa dan uji hipotesa (tata
cara utk membuktikan hipotesa tsb benar/diterima atau salah/ditolak.
(6) Skala data:
Kelipatan
Selisih
jenjang
Beda
Ex

Rasio
+
+
+
+
Kadar sulfat

Interval

Ordinal

+
+
+
Suhu udara

+
+
+
Tingkat
pendidikan

Nominal

Suku bangsa

(7). Uji statistika parametric: statistic untuk data kuantitatif asumsi normal. Yang
termasuk data kuantitatif ratio dan interval.
Data yg harga.nilai dapat ditentukan besarnya. Ada 2 macam : diskret (terpisah/tdk ada
hubungannya cth jumlah anak, jumlah kabupaten/provinsi) dan continue (berlanjut/ada
hubungan spt: pengukuran BB, panjang tubuh, suhu badan). Contoh statstik parametric:
1. uji confidence interval (godnes of fit test) komparasi sampel dan populasi
2. Paired T-test
3. ANNOVA (two way) {2 dan 3 komparansi antar pengamatan dalam sampel yang
sama}
4. T-test 2 sampel bebas
5. ANNOVA (one way) {4dan5 komparansi antar sampel}
6. Uji korelasi pearson korelasi jumlah variable 2
(8) Uji statistica non parametric: uji statistic untuk data kualitatif, semikuantitatif, atau
kuantitaif asumsi tidak normal. SNP termasuk salah satu bagian dari statistic inferensi
atau statistic induktif. Uji SNP sering juga dsb statistic bebas distribusi (distribution free

statictics), karena prosedur pengujiannya tidak membutuhkan asumsi bahwa pengamatan


berdistribusi normal. Statistic non parametric digunakan dalam situasi sebagai berikut :
1. Apabila ukuran sampel sedemikian kecil sehingga distribusi sampel tidak
mendekati normal, dan apabila tidak asumsi yang dapat dibuang tentang bentuk
distribusi populasi yang menjadi sumber sampel.
2. Apabila digunakan data ordinal, yaitu data-data yang disusun dalam urutan atau
diklasifikasikan rangkingnya.
3. Apabila digunakan data nominal, yaitu data-data yang dapat diklasifikasikan
dalam kategori dan dihitung frekuensinya.

(9). Korelasi dan regresi: adalah dua dari tiga teknik uji atau teknik analisis yang
digunakan pada pengujian hipotesa. Teknik yangg ketiga adalah Uji/teknik analisis
komparasi. Berikut perbedaan masing-masing teknik uji hipotesa tsb:
1. Teknik analisis komparasi, dapat menjawab adanya hubungan, walaupun tdk bisa
mnjwab seberapa besar kuatnya dan arah hubungan tsb. Tetapi teknik ini secara
sederhana mampu mendeteksi hubungan yg tdk linear.
2. Teknik analisis koreksi, dpt mnjwb hubungan & bagaimana hubungan tsb, yaitu
kuat (koefisien korelasi/asosiasi), dan arah (+/-). Tetapi teknik ini tidak bisa
mendeteksi hubungan yg sifatnya tdk linear (kec. Bila dilakukan transformasi data
yg cermat)
3. Metode regresi, digunakan utk melakukan prediksi/estimasi (memprediksi
outcome berdasarkan nilai/keadaan predictor tertentu). Tapi metode ini hanya
boleh digunakan bila secara teoritis sudah diketahui (dan tampak pada desain
penelitiannya) maka variable prediktornya dan mana variable outcomenya (pada
dimensi waktu dan predictor mendahului outcome)
(10). Kependudukan??

Metodologi riset
(1). Batasan penelitian, proses dengan pembuktian ilmiah utk mendapatkan informasi
baru/memperdalam ilmu dalam bidang tertentu dengan sistematis, logis, dan empiris.
(2). Filosofi dasar suatu penelitian, mencari kebenaran ilmiah dari pengetahuan yang
melalui proses: sistematis (punya tata urutan), logis (berdasarkan referensi bisa diterima
akal), empiris (berdasarkan fakta dan realita).

(3). Dua pendekatan utama dalam penelitian, (A). pendekatan rasional


empiris/deduktif : dimulai adanya problematikadikaji secara teoritis dicari dasar
rasionalnya rumuskan hipotesa mengumpulkan data empiris (untuk uji hiporesa)
analisa kesimpulan. (B). pendekatan empiris rasional (induktif) : tanpa/belum ada
problematika dimulai mengumpulkan data empirisrasionalisasi/teoritisasi untuk
menafsirkan data empiriskesimpulan penelitian dengan generalisasi empiris,
komsep/teori. Jika proposisi/teori diuji lagi makan akan menjadi hipotesis.
(4). Hipotesis, merupakan dugaan sementara yang selanjutnya di uji kebenarannya
sesuai dengan model dan analisis yang cocok.
(5). Dua grand design penelitian kesehatan:
1. Penelitian intervensi, dimaksudkan utk mengubah pola perilaku/aktivitas.
Penelitian intervensi dilihat dari cara membandingkan kelompok subyek dibagi
menjadi 2 yaitu:
(a). penelitian intervensi parallel (sering digunakan). Rumus dasar rasio
prevalensi (RP): RP = a/(a+b) : c/(c+d)
(b
2. Study kasus control, dsbt juga case comparison (compeer)study, case referend
study, retrospective study. Untuk mengetahui berapa besar peranan faktor risiko
dalam menimbulkan penyakit.
(6). Populasi adalah suatu kelompok individu yang terdiri dari berbagai karakteristik.
dan sampel adalah bagian populasi yang mempunyai karakteristik relative sama dengan
populasi.
(7). Kriteria masalah kesehatan untuk penelitian FINER
Feasible: adanya objek penelitian, tersedianya dana, kemampuan keahlian sesuai disiplin
ilmu, tersedianya alat, bahan dan waktu
Interesting: masalah yang akan diteliti merupakan hal yang menarik perhatian terkini.
Novel: penelitian merupakan sesuatu yg baru/mengembangkan hasil penelitian
sebelumnya, bahkan mungkin merupakan bantahan atau konfirmasi hasil terdahulu.
Ethics: tidak bertentangan dengan etika keahlian maupun etika yang dianut masyarakat.
Relevan: sesuai dengan bidang keilmuan peneliti maupun sesuai dengan masalah yang
timbul. Selain itu bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, sebagai bahan
penentu kebijakan, maupun sebagai dasar penelitian selanjutnya.
(8). Prinsip penelitian kuantitatif dan kualitatif: pada suatu penelitian data yang
didapat dikelompokkan berdasarkan
a. data kualitatif: karakteristiknya bersifat kualitatif

b. data kuantitatif: data yg mempunya nilai yg dpt ditentukan besarnya yg termasuk


dalam data ini adalah skala interval dan ratio.
(9). Variable: suatu konsep yg bersifat khusus yg mengandung variasi nilai. Variable
disni merupakan sebutan umum yg mewakili smua atribut, dimensi atau nilai yg perlu
diamati.

Judul penelitian: Keteraturan Ibu Hamil dalam Melakukan Antenatal Care (ANC)
sebagai Faktor Risiko terhadap Berat Badan Bayi Lahir di Desa Pabean Kecamatan
Sedati Kabupaten Sidoarjo Periode Januari-Juli 2014
(10). Isi bab metode penelitian:
konsep.

Jenis Penelitian, Definisi Operasional, Kerangka

A. jenis penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan


menggunakan rancangan case control yaitu membandingkan antara kelompok
kasus dengan kelompok kontrol berdasarkan status terpaparnya dengan
menggunakan pendekatan retrospektif dimana efek diidentifikasi pada saat ini
kemudian faktor risiko diidentifikasi terjadinya pada waktu yang lalu.
B. Lokasi dan waktu penelitian : Penelitian dilakukan di Desa Pabean, Kecamatan
Sedati, Kabupaten Sidoarjo mulai tanggal 29 september 2014 sampai tanggal 24
Oktober 2014.
C. Subyek Penelitian
1.

Kasus
Kasus studi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang selama hamil
melakukan ANC di praktik bidan desa dan melahirkan bayi dengan BBLR
periode Januari-Juli 2014 di Desa Pabean, Kecamatan Sedati, Kabupaten
Sidoarjo sebanyak 8 orang.
2. Kontrol
Kontrol studi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang selama hamil
melakukan ANC di praktik bidan desa dan melahirkan bayi dengan BBLN di
Desa Pabean Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo selama periode JanuariJuli 2014 sebanyak 24 orang.

3.

D.

E.

F.
G.

Besar sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi studi (Budiarto, 2002). Besar sampel
untuk penelitian case control bisa memiliki proporsi 1 : 1, 1: 2 atau 1 : 3
antara jumlah kasus dan kontrol (Suyatno, 2010).
Sampel dianggap cukup bila besarnya 30 untuk memenuhi syarat tersebut
karena jumlah kasus ada 8 bayi dengan BBLR dan 24 bayi dengan berat
badan normal, sehingga besar sampel adalah 8 kasus + (3x8) kontrol = 32
bayi. Sampel ini diambil dari seluruh ibu nifas yang melakukan ANC di
praktik bidan desa yang bertempat tinggal di Desa Pabean Kecamatan Sedati
Kabupaten Sidoarjo.
4. Kriteria responden
a. Kriteria inklusi :
1) Memenuhi syarat sebagai kasus maupun kontrol.
2) Bersedia menandatangani informed consent.
b. Kriteria eksklusi
1) Menolak menjadi responden.
2) Responden dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan
penelitian (responden dalam keadaan sakit/tidak ada ditempat).
Variabel
1. Variabel independen : Keteraturan ANC
2. Variabel dependen : Berat Badan Bayi Lahir
Definisi operasional: suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yg dpt
diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan. Contoh: BBBL dan keteraturan
melakukan ANC
Prosedur penelitian
Teknik pengumpulan data:
a. Data primer
Data yang diperoleh dengan teknik wawancara menggunakan kuisioner.
b. Data sekunder
Data sekunder ini dikumpulkan menggunakan sumber dari dokumen atau
rekam medis berupa catatan lapangan dengan sumber data buku KIA dan
kohort ibu nifas di Desa Pabean Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.

H. Pengolahan data dan Analisis Data


Pengolahan data:
Pengolahan data bertujuan mengubah data mentah dari hasil pengukuran
menjadi data yang lebih halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian
lebih lanjut (Sudjana, 2010). Menurut Nakubo dan Achmadi (2009) kegiatan
pengolahan data meliputi :

1. Editing
Editing adalah memeriksa daftar data yang telah diserahkan oleh para
pengumpul data. Tujuannya adalah mengurangi kesalahan atau kekurangan
yang ada didata tersebut. Dalam hal ini melakukan pengecekan ulang dari
data yang telah dikumpulkan.
2. Scoring
Scoring adalah memberikan penilaian terhadap item pertanyaan pada
kuesioner yang diberikan kepada ibu nifas di Desa Pabean Kecamatan
Sedati Kabupaten Sidoarjo. Dalam penelitian ini, scoring penelitiannya
mencakup variabel yang diteliti yaitu variabel Berat Badan Bayi Lahir dan
Kepatuhan ANC. Penilaian dari variabel Berat Badan Bayi Lahir dan ANC
yaitu skor 1 : jawaban benar, skor 0 : jawaban salah.
3. Coding
Coding adalah memberikan kode untuk ibu nifas dari segi Berat badan Bayi
Lahir, Kode 1 : kurang, 2 : baik dan dari segi ANC, Kode 1 : kurang, 2 :
baik.
4. Entry
Entry adalah memasukkan data penelitian kedalam program SPSS dengan
menggunakan kode yang sudah diberikan untuk tiap variabel yang diteliti
dengan uji penelitian yaitu penghitungan Odds Ratio (OR).
5. Cleaningtabulating
Tabulating adalah pekerjaan membuat tabel. Tabulasi data adalah kegiatan
memasukkan yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau database
komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan
membuat tabel kontingensi (Hidayat, 2007). Dalam penelitian ini peneliti
memasukkan hasil data yang telah dikumpulkan dari catatan medis
kedalam tabel instrumen untuk kemudian diolah sehingga didapatkan
hasilnya. Data mentah yang didapat dari hasil wawancara berdasarkan
kuisioner yang diolah ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan
bantuan Microsoft Excel.
Analisis data :
1. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan secara deskriptif dari masing - masing variabel
dengan tabel distribusi frekuensi disertai penjelasan (Hastono, 2001).
Analisis univariat adalah analisis yang melibatkan hanya 1 variabel bebas
(Sastroasmoro, 2011).
2. Analisis bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk menyatakan analisis untuk dua variabel,
yakni 1 variabel efek dan 1 variabel faktor risiko (Sastroasmoro, 2011).

Analisis data dilakukan dengan penghitungan :


Rasio odds (RO) = odds pada kelompok kasus
odds pada kelompok kontrol
= a/c ad
Gambar Rumus Penghitungan Rasio Odds
b/d bc
Sumber : (Sastroasmoro, 2011)
Bila nilai ratio odds = 1, menunjukkan bahwa faktor yang diteliti ternyata
bukan merupakan risiko untuk terjadinya efek.
Bila nilai rasio odds > 1, menunjukkan bahwa benar faktor yang diteliti
merupakan faktor risiko.
Bila nilai rasio odds < 1, menunjukkan bahwa faktor tersebut merupakan
faktor protektif untuk terjadinya efek.
BAB I Pendahuluan : latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat hasil penelitian
BAB II Tinjauan Pustaka
BAB III Kerangka konsep dan hipotesis penelitian : Keteraturan ibu hamil dalam
melakukan antenatal care (ANC) merupakan faktor risiko terhadap berat badan bayi lahir
BAB IV Metode penelitian
BAB V Hasil dan analisis penelitian: gambaran umum, karakteristik responden
BAB VI Pembahasan
BAB VII Kesimpulan dan saran
KINERJA
Prioritas masalah : beberapa kegiatan yang menjadi program wajib Puskesmas dengan
kesenjangan antara target dan pencapaian. Kemudian dengan metode MCUA dicari
prioritas terbesarnya.
Paling besar Rendahnya penemuan suspect penderita TB, oleh petugas yaitu
sebesar 53,54% dari target 70% di Puskesmas Sedati.

Masalah:
kurangnya pengetahuan masyarakat ttg TB
aktivitas yg sibuk
rasa takut kehilangan pekerjaan
kurangnya rasa percaya diri penderita
kurangnya kesadaran masyarakat utk hidup sehat
perilaku masyarakat yg malas memeriksakan diri
v kurangnya perhatian dari pemilik perusahaan
v kepadatan penduduk
sosialiasi kurang
keterbatasan tenaga analis laborat utk pemeriksaan spesimen
tidak ada ruang konseling
minim dana
Identifikasi pemecahan masalah
a. Memberikan peyuluhan-peyuluhan yang mudah dimengerti oleh masyarakat
b. Membuat ruang konseling atau mempergunakan ruang yang tidak dipergunakan
sebagai ruang konseling
c. Menambah tenaga analis laborat
d. Memberi reward

e. Menambah anggaran dana


Prioritas Pemecahan Masalah / Solusi
Pengambilan prioritas pemecahan masalah/ solusi digunakan metode USG (Urgency
seriously Growth)
Rekap hasil USG
Rencana pelaksana kegiatan

También podría gustarte