Está en la página 1de 11

BAB III

DIAGNOSIS KEHAMILAN

I.

Tanda dan Gejala Kehamilan


Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin adalah kira-kira 280 hari (40

minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan,
triwulan I dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu, triwulan II dari 12 sampai 28 minggu dan
triwulan III dari 28 sampai 40 minggu. Diagnosis kehamilan dapat ditegakkan dengan riwayat
kesehatan dan pemeriksaan klinis berdasarkan tanda dan gejala kehamilan. Tanda dan Gejala
Kehamilan meliputi:
1. Tanda tidak pasti kehamilan
a. Amenorea (tidak dapat haid)
Wanita hamil umumnya tidak akan mengalami menstruasi selama kehamilan hal
ini terjadi akibat beberapa hal. Pada masa ovulasi, ovum matang akan dikeluarkan dari
Folikel deGraf matang di ovarium, selanjutnya sisa folikel tersebut akan berubah menjadi
korpus luteum yang aktif mensekresikan hormon progesterone yang berfungsi untuk
menginduksi perubahan sekresi endometrium sebagai tempat yang sesuai untuk
melekatmya ovum. Bila ovum tidak dibuahi korpus luteum akan mengalami regresi dan
seiring itu juga lapisan endometrium akan luruh dan terjadilah proses menstruasi.
Sedangkan pada wanita hamil korpus luteum tidak mengalami regresi karena
dipertahankan oleh gonadotropin yang dihasilkan oleh trofoblas, sehingga pada wanita
hamil tidak akan mengalami menstruasi. Meskipun demikian apabila seorang wanita
mengalami amenorea, keluhan tersebut tidak dapat dijadikan suatu patokan pasti untuk
mendiagnosis kehamilan karena pada beberapa kondisi seperti pasien dengan penyakit
kronis, tumor hipofisis, stress emosional juga dapat menyebabkan seseorang mengalami
tidak dating bulan.
Pada pasien yang hamil, peristiwa hari pertama haid terakhir penting fungsinya
supaya dapat menaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan akan terjadi,
dengan memakai rumus Neagie: HT 3 (bulan + 7).

b. Mual dan muntah

Biasa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama.
Sering terjadi pada pagi hari disebut morning sickness. Pada trimester awal dapat
terjadi mual muntah disertai dengan dehidrasi dan ketonuria yang disebut hyperemesis
gravidarum.

c. Mengidam
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi menghilang
dengan makin tuanya kehamilan.

d. Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat. Biasanya hilang
sesudah kehamilan 16 minggu.

e. Anoreksia (tidak ada selera makan)


Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, tetapi setelah itu nafsu
makan timbul lagi.

f. Mamae menjadi tegang dan membesar.


Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang
merangsang duktus dan alveoli payudara.

g. Frekuensi miksi meningkat


Pasien yang sedang hamil terutama pada trimester pertama dan trimester akhir.
Pada trimester awal pasien mengeluh sering buang air kecil karena adanya dorongan
mekanik fundus uteri ke kandung kemih sebagai akibat terjadinya pelunakan dan
kompresibilitas serviks sehingga bagian ini berkurang kemampuannya untuk menahan
beban akibat pembesaran uterus sehingga uterus terjatuh ke depan (hiperantefleksio).
Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan karena uterus akan semakin
membesar dan keluar dari rongga pelvis. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena
kandung kemih ditekan oleh kepala janin.

h. Konstipasi atau obstipasi


Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan

oleh pengaruh

hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk buang air besar

i. Pigmentasi (perubahan warna kulit)


Pada pasien yang sedang hamil terjadi pigmentasi kulit akibat stimulasi melanosit
yang dipicu oleh peningkatan estrogen dan progesterone. Bagian sering mengalami
pigmentasi antara lain areola mamae, linea mediana abdomen, payudara, bokong dan
paha. Pada daerah wajah (dahi, hidung, pipi, dan leher) dapat terjadi hiperpigmentasi
yang disebut Chloasma gravidarum.

Gambar 1. Linea mediana

Gambar2. Striae gravidarum

Gambar 3. Pigmentasi pada areola mamae


j. Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi berdarah). Sering terjadi pada triwulan
pertama.

k. Varises
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi

penampakan

pembuluh darah vena. Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genetalia
eksterna, kaki dan betis, dan payudara.

2. Tanda kemungkinan kehamilan (probable)


a. Pembesaran perut dan uterus
Setelah kehamilan 12 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan

mulai

pembesaran perut. Pada wanita hamil terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan
konsistensi dari

Rahim hal ini disebabkan oleh peningkatan konsentrasi hormone

estrogen dan progesterone yang menyebabkan hipertrofi endometrium Hipertrofi tersebut


dibarengi dengan peningkatan nyata dari jaringan elastin dan akumulasi jaringan fibrosa
sehingga struktur dinding uterus lebih kuat terhadap regangan dan distensi. Pada
pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan bentuknya makin lama
makin bundar.
Usia kehamilan

Tinggi fundus uteri

12 minggu

1/3 di atas simfisis

16 minggu

antara simfisis-pusat

20 minggu

2/3 di atas simfisis

22 minggu

Setinggi pusat

28 minggu

1/3 di atas pusat

34 minggu

pusat-prosesus xyphoideus

36 minggu

Setinggi prosesus xyphoideus

40 minggu

2 jari di bawah prosesus xyphoideus

Gambar 4. Pembesaran uterus

b. Pada pemeriksaan dapat ditemukan


i. Tanda Hegar
Tanda Hegar merupakan salah satu tanda yang terjadi akibat adanya
peningkatan vaskularisasi, kongesti dan edema jaringan dinding uterus dam
hipertrofi kelenjar serviks. Pada wanita hamil terjadi perubahan pada konsistensi
rahim menjadi lebih lunak, terutama daerah ismus serviks sehingga ujung-ujung jari
seakan dapat ditemukan bila ismus ditekan dari arah yang berlawanan.

Gambar 5. Tanda Hegar


http://intranet.tdmu.edu.ua/data/kafedra/internal/ginecology2/classes_stud/en/nurse/bsn/ptn/4/Nu
rsing%20Care%20of%20Childbearing%20Family_Practicum/08.%20Anatomy%20and%20phys
iology%20of%20pregnancy.htm

ii. Tanda Chadwick


Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina, dan
serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen.

iii. Tanda Piscaseck


Uterus mengalami pembesaran, kadangkadang pembesaran tidak rata tetapi di
daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus membesar ke
salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran.

Gambar 6. Tanda Piscaseck

iv. Tanda Goodell


Pelunakan serviks dikarenakan pembuluh darah dalam seriks bertambah dan karena
timbulnya udema dari serviks dan hiperplasia kelenjar-kelenjar serviks. Jaringan ikat
pada serviks banyak mengandung kolagen, akibar kadar estrogen meningkat,
menyebabkan hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak.
v. Tanda Braxton-Hicks
Merupakan suatu kontraksi uterus yang terjadi bila uterus dirangsang, misalnya
sewaktu palpasi atau sewaktu melakukan toucher.

d. Teraba Ballotemen
Pada bulan IV dan V janin lebih kecil dibandingkan dengan banyaknya air
ketuban, sehingga bila Rahim didorong ataupun digoyangkan maka anak akan melenting
di dalam rahin. Ballotement merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah
tanda adanya janin di dalam uterus.

e. Reaksi kehamilan positif


f. Peningkatan suhu basal
g. Tes kehamilan positif

Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorionic


gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi hari. Dengan
tes ini dapat membantu menentukan diagnosa kehamilan sedini mungkin.

3. Tanda pasti kehamilan


a. Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin.
Gerakan janin umumnya dapat mulai diraba dan dilihat pada kehamilan 20
minggu.
b. Denyut jantung janin
Pada keadaan normal berkisar antara 120-16- per menit. DJJ dapat didengar
dengan fetostetoskop mulai kehamilan 17-19 minggu atau dengan alat Doppler mulai
kehamilan 10-12 minggu. Denyut jantung janin dapat dinilai dengan beberapa alat
yaitu:
i. Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec
ii. Dicatat dan didengar dengan alat doppler
iii. Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
iv. Dilihat pada ultrasonografi.
c. Pemeriksaan Rontgen
Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen
d. Pemeriksaan ultrasonografi (USG)
Pada pemeriksaan dengan menggunakan USG kantung kehamilan mulai dapat
dideteksi pada kehamilan antara 5,5-6 mingg, kutub fetus mulai diidentifikasi pada
kehamilan antara 6,5-7 minggu, gerakan jantung fetus dapat dilihat pada kehamilan
minggu ke 7 dan gerakan anggota badan serta gerakan dada terlihat pada minggu ke 9
amenorrhea.

II. Diagnosis Banding Kehamilan


1. Hamil palsu (pseudosiesis): Biasanya terjadi pada pasien yang sangat ingin hamil. Pasien
pseudosiesis menunjukkan gejala-gejala yang sama seperti wanita hamil seperti mengeluh
amenorea, perut membesar, uterus sebesar biasa, tanda kehamilan pasti negatif.

2. Mioma uteri. Perut membesar, rahim membesar teraba padat kadang berbenjol-benjol,
tanda kehamilan negatif, perdarahan banyak saat menstruasi.
3. Kistoma ovarii. Mungkin ada menopause, perut membesar tapi pada periksa dalam uterus
sebesar biasa, tanda kehamilan negatif, lamanya pembesaran perut dapat melampaui umur
kehamilan.
4. Retensio urine. Uterus sebesar biasa, tanda kehamilan dan reaksi kehamilan negatif.
5. Menopause. Terdapat amenorea, umur wanita kira-kira diatas 43 tahun, uterus sebesar
biasa, tanda dan reaksi kehamilan negatif.
6. Hematometra. Terdapat amenorea yang dapat melampaui umur kehamilan, perut terasa
sakit setiap bulan, terjadi penumpukan darah dalam rahim, reaksi kehamilan negatif. Hal ini
disebabkan oleh himen imperforata.

Tabel 2. Perbandingan Antara Primipara Dan Multipara


Primipara

Multipara

Perut
Pusat
Rahim
Payudara

Tegang
Menonjol
Tegang
Tegang, tegak

Labia
Himen
Vagina
Serviks

Bersatu
Koyak beberapa tempat
Sempit dengan rugae utuh
Licin, lunak, tertutup

Pembukaan
Perineum

Mendatar lalu membuka


Masih utuh

Longgar, terdapat striae


Dapat datar
Agak lunak
Menggantung, agak lunak,
terdapat striae
Agak terbuka
Karankula himenalis
Lebar, rugae berkurang
Sedikit terbuka, teraba bekas
robekan persalinan
Membuka dan mendatar
Bekas luka episiotomi

III.

Penegakan Diagnosis Kehamilan


Diagnosis kehamilan dapat menentukan kehamilan dan lama kehamilan. Lama kehamilan

yang normal berkisar antara 37 minggu-40 minggu. Kehamilan sendiri dibagi menjadi 3
trimester, yaitu:
a. Kehamilan trimester 1 yaitu antara 0-12 minggu
b. Kehamilan trimester 2 yaitu antara 12-28 minggu

c. Kehamilan trimester 3 yaitu antara 28-40 minggu


Untuk menegakkan diagnosis kehamila, dapat dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang.

1. Anamnesis
Anamnesis yang baik dan cermat dapat membantu untuk memperkirakan kehamilan,
penggolongan kehamilan, memperkirakan prognosis dan rencana tindakan selanjutnya
untuk melakukan persalinan. Anamnesis dapat dilakukan secara cermat untuk dapat
menemukn tanda-tanda kehamilan.

Tabel Anamnesis Kehamilan


Trimester
I

Normal
- Tanggal haid terakhir
- Morning sickness
- Emesis
- Nyeri epigastrium

II

III

Gerak janin
Kaki bengkak
Nafsu makan
Nyeri epigastrium
Nyeri kepala
Penglihatan kabur
Gerak janin
Nafsu makan

Patologis
- Hiperemesis gravidarum
- Perdarahan
- Nyeri perut
- Pengeluaran cairan
- Demam
- Gerakan janin menghilang
- Pengeluaran cairan
- Perdarahan
tanda
preeklamsia/eklamsia

Gerak janin menghilang


Perdarahan
Badan panas
Pengeluaran cairan
Keluhan
preeklamsia/eklamsia

2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada wanita hamil harus dilakukan secara menyeluruh karena terjadi
perubahan banyak system akibat pengaruh hormonal. Pemeriksaan fisik pada ibu hamil
dapay dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Pemeriksaan umum
-

Keadaan umum dan tanda vital

Pemeriksaan thorax: Paru dan Jantung

b. Pemeriksaan khusus obstetri


-

Inspeksi: Chloasma gravidarum, hiperppigmentasi mamae, striae livid/alba, tinggi fundus


uteri dan gerak janin intrauterine

Palpasi: Pemeriksaan leopold


LEOPOLD I : kedua telapak tangan diletakkan di fundus untuk menentukan bagian apa
yang ada di atas
LEOPOLD II : kedua telapak tangan diletakkan dikedua sisi perut ibu, jika fetus situs
memanjang maka bagian punggung teraba tahanan yang keras dan yang lain bagian kecil
, jika melintang untuk menentukan di mana letak kepala
LEOPOLD III : ibu jari dan salah satu jari tangan kanan memegang daerah supra pubis
untuk mengetahui bagian apa dari fetus yang berada di bawah
LEOPOLD IV : kedua telapak tangan pada sisi perut ibu bagian bawah untuk
menentukan apakah bagian terendah sudah masuk rongga panggul

Auskultasi: DJJ

También podría gustarte