PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRI K BIDANG KEAHLIAN : KETENAGALISTRIKAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK PEMBANGKITAN PROYEK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BERORIENTASI KETERAMPI DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JEND ERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003 MODUL PEMBELAJARAN KODE : MKH.KP (1) 37 KOMPONEN DAN SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK BIDANG KEAHLIAN : KETENAGALISTRIKAN PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK PEMBANGKITAN PROYEK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BERORIENTASI KETERAMPILAN HIDUP DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 200 3 KATA PENGANTAR Bahan ajar ini disusun dalam bentuk modul/paket pembelajaran yang berisi uraian materi untuk mendukung penguasaan kompetensi tertentu yang ditulis secara sequensial, sistematis dan sesuai dengan prinsip pembelajaran dengan pendekatan kompetensi (Competency Based Training). Untuk itu modul ini sangat sesuai dan mudah untuk dipelajari secara mandiri dan individual. Oleh karena itu kalaupun modul ini dipersiapkan untuk peserta diklat/siswa !" dapat digunakan juga untuk diklat lain yang sejenis. #alam penggunaannya, bahan ajar ini tetap mengharapkan asas keluwesan dan keterlaksanaannya, yang menyesuaikan dengan karakteristik peserta, kondisi $asilitas dan tujuan kurikulum/program diklat, guna merealisasikan penyelenggaraan pembelajaran di !". %enyusunan Bahan &jar !odul bertujuan untuk menyediakan bahan ajar berupa modul produkti$ sesuai tuntutan penguasaan kompetensi tamatan !" sesuai program keahlian dan tamatan !". #emikian, mudah' mudahan modul ini dapat berman$aat dalam mendukung pengembangan pendidikan kejuruan, khususnya dalam pembekalan kompetensi kejuruan peserta diklat. (akarta, )* #esember +)), #irektur #ikmenjur, #r. -r. .ator %riowirjanto /-% *,)0123*4 Proteksi Sistem Tenaga Listrik iii DAFTAR ISI "&5& %6/.&/5&7 88888888888888888888 #&95&7 -- 88888888888888888888888... %65& "6#U#U"&/ !O#U: 8888888888888888 ;alaman i ii iv - %6/#&;U:U&/ * &. #eskripsi 88888888888888888.8888 * B. %rasyarat 888888888888888888888. * <. %etunjuk %enggunaan !odul 8888888888.888 * #. 5ujuan &khir8888888888888888888.. * 6. tandar "ompetensi88888..88888888888 + 9. <ek "emampuan 88888888888888.888.. 4 -- %6!B6:&(&7&/ 2 &. 76/<&/& B6:&(&7 -=& 888888888888 2 B. "6.-&5&/ B6:&(&7. 888888888888888 0 KEGIATAN BELAJAR 1 0 &. 5ujuan "egiatan 888888888888.888 0 B. Uraian !ateri 8888888888888.888 0 <. 7angkuman 88888888888888888 *4 #. 5ugas * 888888888888888888.. *2 6. (awaban 5ugas * 888888888888888 *0 KEGIATAN BELAJAR 2 *1 &. 5ujuan "egiatan 888888888888.888 *1 B. Uraian !ateri 8888888888888.888 *1 <. 7angkuman 88888888888888888 +> #. 5ugas +888888888888888888.. ,) 6. (awaban 5ugas +888888888888888 ,* KEGIATAN BELAJAR 3 ,, &. 5ujuan "egiatan 888888888888.888 ,, B. Uraian !ateri 8888888888888.888 ,, <. 7angkuman 88888888888888888 ,3 #. 5ugas * 888888888888888888.. ,> 6. (awaban 5ugas * 888888888888888 4) --- 6?&:U&- 888888888888888888888. 4* "U/<- (&=&B&/ 888888888888888888 43 -? %6/U5U% 8888888888888888888888. 2) #&95&7 %U5&"& 88888888888888888888. 2* :&!%-7&/ MKH. MKH. MKH. MKH. MKH. MKH. MKH. MKH. MKH. 05 LI (1) 07 LI (1) 09 KE (1) 10 KE (1) 12 KE (1) 13 LD (1) 14 LD (1) 16 LD (1) 17 LD (1) 120 100 80 80 80 40 40 80 80 06 MKH. LI (1) 11 KE (1) 15 LD (1) 80 80 MKH. 08 LI (1) 40 PETA POSISI MODUL KOMPETENSI SMK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK MKH. 01 LI (1) 80 MKH. 02 LI (1) 80 MKH. 03 LI (1) 40 PEMELIHARAAN INSTALASI MKH. 04 LI (1) 100 A 80 MKH. MKH. MKH. 01 LI (1) 80 MKH. 01 LI (1) B 80 PEMELIHARAAN SARANA PENUNANG PEMELIHARAAN INSTRUMEN KONTROL PEMELIHARAAN KELISTRIKAN MKH .P!(1) 23 40 MKH. 24 P!(1) 40 MKH. P!(1) 25 80 MKH. P!(1) 26 80 MKH. 27 P!(1) 80 A 39 MKH. K!(1) 80 MKH. K!(1) 40 80 MKH. 42 K!(1) 120 MKH. 18 KT(1) 80 MKH. 19 KT(1) 80 MKH. 37 KP(1) 120 MKH. 38 KP(1) 120 T"#$%&% P"'"(%)*+**$ K"(%&,+%#*$ P"'-*$.#%, L"/"( 1 MKH. K!(1) 41 100 MKH. 28 LG(1) 40 MKH. 32 LG(1) 80 MKH. 33 LG(1) 120 MKH. 34 LT(1) 80 MKH. 35 LT(1) 80 MKH. 36 LT(1) 80 MKH. 20 LE(1) 80 MKH. 21 LE(1) 80 MKH. 22 LE(1) 80 MKH. LG(1) 29 40 POSISI MODUL MKH. LG(1) 30 40 MKH. LG(1) 31 MKH. MKH. MKH. MKH. MKH. MKH. MKH. MKH. MKH. 05 LI (1) 07 LI (1) 09 KE (1) 10 KE (1) 12 KE (1) 13 LD (1) 14 LD (1) 16 LD (1) 17 LD (1) 120 100 80 80 80 40 40 80 80 06 MKH. LI (1) 11 KE (1) 15 LD (1) 80 80 MKH. 08 LI (1) 40 PETA POSISI MODUL KOMPETENSI SMK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK MKH. 01 LI (1) 80 MKH. 02 LI (1) 80 MKH. 03 LI (1) 40 PEMELIHARAAN INSTALASI MKH. 04 LI (1) 100 A 80 MKH. MKH. MKH. 01 LI (1) 80 MKH. 01 LI (1) B 80 PEMELIHARAAN SARANA PENUNANG PEMELIHARAAN INSTRUMEN KONTROL PEMELIHARAAN KELISTRIKAN MKH .P!(1) 23 40 MKH. 24 P!(1) 40 MKH. P!(1) 25 80 MKH. P!(1) 26 80 MKH. 27 P!(1) 80 A 39 MKH. K!(1) 80 MKH. K!(1) 40 80 MKH. 42 K!(1) 120 MKH. 18 KT(1) 80 MKH. 19 KT(1) 80 MKH. 37 KP(1) 120 MKH. 38 KP(1) 120 T"#$%&% P"'"(%)*+**$ K"(%&,+%#*$ P"'-*$.#%, L"/"( 1 MKH. K!(1) 41 100 MKH. 28 LG(1) 40 MKH. 32 LG(1) 80 MKH. 33 LG(1) 120 MKH. 34 LT(1) 80 MKH. 35 LT(1) 80 MKH. 36 LT(1) 80 MKH. 20 LE(1) 80 MKH. 21 LE(1) 80 MKH. 22 LE(1) 80 MKH. LG(1) 29 40 POSISI MODUL MKH. LG(1) 30 40 MKH. LG(1) 31 Proteksi SistemTenaga Listrik * I. PENDAHULUAN A. DESKRIPSI MODUL !odul ini bertujuan untuk memiberikan pengetahuan, ketrampilan dan sikap peserta pelatihan tentang Proteksi Sistem Tenaga B. PRASYARAT ebelum mempelajari modul ini peserta pelatihan sudah harus mempelajari lebih dahulu modul &nalisa istem 5enaga. C. HASIL BELAJAR etelah selesai mempelajari modul ini, peserta diharapkan mampu @ *. !emilih komponen' komponen dari suatu sistem proteksi berdasarkan persyaratan kualitas proteksi yang ditentukan +. !enentukan breaking capacity komponen proteksi melalui perhitungan "?& hubung singkat baik dalam prosentase maupun dalam sistem per unit ,. !emilih rating circuit breaker dan sekering D. PENILAIAN Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta dalam mengikuti modul ini, akan dilakukan evaluasi baik terhadap aspek pengetahuan maupun aspek ketrampilan. &spek pengetahuan dilaksanakan melalui latihan'latihan dan test tertulis, sedangkan aspek ketrampilan melalui tugas praktek secara pengamatan langsung terhadap proses kerja, hasil kerja dan sikap kerja. E. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL !odul A%er$orma %roteksi dengan kode modul !";. "% (*B ,1 ini dibagi dalam , kegiatan belajar yang tersusun secara sistimatis dimana anda harus pelajari secara + Proteksi SistemTenaga Listrik tuntas setiap kegiatan belajar mulai dari kegiatan belajar *, + dan , secara berturut' turut. ebelum anda beralih ke kegiatan belajar berikutnya anda harus mengerjakan test per$ormance yang telah disiapkan pada setiap akhir pokok bahasan/kegiatan belajar. Untuk meyakinkan jawaban anda bias menggunakan kunci jawaban yang sudah tersedia, %ada akhir anda mempelajari modul ini anda harus mengerjakan soal yang sudah disediakan pada lembar evaluasi tanpa kunci jawaban. #an untuk meyakinkan jawaban anda, anda bisa menggunakan kunci jawaban yang telah tersedia. Untuk lulus dari modul ini anda harus telah mengerjakan latihan *,+ dan , serta mengerjakan evaluasi akhir dengan benar F. STANDAR KOMPETENSI "ode "ompetensi @ "&&.;"% (*B & Unit "ompetensi @ !emelihara %roteksi 7uang :ingkup @ Unit kompetensi ini berkaitan dengan pemahaman tentang prosedur pemeliharaan proteksi pada stasiun pembangkit. %ekerjaan ini mencakup identi$ikasi komponen proteksi dan prosedur bongkar pasang komponen proteksi sesuai standard an peraturan yang berlaku serta pembuatan laporan pelaksanaan pekerjaan ub kompetensi * @ !emahami prosedur pemeliharaan proteksi "U" @ *. !asing' masing komponen dapat diidenti$ikasi sesuai dengan gambar teknik yang berlaku di perusahaan. +. %rosedur/instruksi kerja pemeliharaan dapat dijelaskan sesuai dengan standar unit pembangkit ub "ompetensi + @ !empersiapkan pelaksanaan pemeliharaan proteksi. "U"@ *. %erlengkapan kerja untuk pemeliharaan diidenti$ikasi sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan. +. %erlengkapan kerja untuk pemeliharaan disiapka n sesuai kebutuhan pemeliharaan ub "ompetensi , @ !elaksanakan pemeliharaan proteksi "U" @ *. %roteksi atau komponennya dibongkar sesuai dengan rencana kerja dan prosedur/instruksi kerja perusahaan. +. "omponen %roteksi dibersihkan sesuai dengan rencana kerja dan prosedur/instruyksi kerja perusahaan. ,. "omponen %roteksi dipasang sesuai dengan rencana kerja dan prosedur/instruyksi kerja perusahaan ub "ompetensi 4@ !embuat laporan pemeliharaan "U" @ :aporan dibuat sesuai dengan $ormat dan prosedur/instruksi kerja yang ditetapkan oleh perusahaan %engetahuan @ !emahami prinsip kerja proteksi dan karakteristik proteksi sebagai pengetahuan dasar dalam pemeliharaan proteksi sistem tenaga listrik "etrampilan @ !elakukan pemilihan proteksi sistem tenaga yang sesuai dengan karakteristik sistem proteksi tenaga listrik ikap @ %emilihan peralatan proteksi dilakukan dengan cermat serta mengikuti prosedur kerja yang berlaku. "ode !odul @ !";."% (*B ,1 G. CEK KEMAMPUAN /o. :atihan/ 5ugas yang telah kerjakan ;asil 5gl %ara$ assessor Ca 5idak *. +. ,. 4. :atihan * :atihan + :atihan , 6valuasi akhir "eterangan assessor@ 7ekomendasi assessor 88888888,88888888888 &ssessor, II. PEMBELAJARAN A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIKLAT !odul ini akan e$ekti$ jika dipelajari dilaboratorium proteksi dengan menggunakan trainer sesuai dengan kebutuhan kegiatan belajar. Untuk pelaksanaan tugas praktek dibawah bimbingan seorang instructor dengan rencana belajar sebagai berikut@ No M!"#$ %&' ($)"*+#$ M,*$ T&''* S"*"-$ T&''* K"!"#&'& *. #asar'dasar proteksi +. %roteksi beban lebih dan hubung singkat. ,. <ircuit breaker dan sekering B. KEGIATAN BELAJAR KEGIATAN BELAJAR I DASAR.DASAR PROTEKSI A. TUJUAN etelah mempelajari unit ini peserta pelatihan diharapkan mampu @ !enjelaskan tentang prinsip dasar proteksi sistem tenaga !enjelaskan tentang persyaratan kualitas proteksi !enyebutkan komponen' komponen &%&,"' 0+1,"#&% B. URAIAN MATERI I 1.1. P"&(/,*,& "eandalan dan keberlangsungan suatu sistem tenaga listrik dalam melayani konsumen sangat tergantung pada sistem proteksi yang digunakan. Oleh sebab itu dalam perencangan suatu sistem tenaga, perlu dipertimbangkan kondisi' kondisi gangguan yang mungkin terjadi pada sistem, melalui analisa gangguan. #ari hasil analisa gangguan dapat ditentukan sistem proteksi yang akan digunakan, spesi$ikasi switchgear, rating circuit breaker (<BB serta penetapan besaran'besaran yang menentukan bekerjanya suatu relay (setting relayB untuk keperluan proteksi. %ada unit ini tidak dibahas tentang analisa gangguan karena analisis gangguan telah dibahas pada modul. !odul ini akan membahas tentang karakter serta gangguan' gangguan pada sistem tenaga listrik meliputi generator, trans$ormator daya, jaringan dan busbar. !odul ini juga akan membahas tentang sistem proteksi yang digunakan pada sistem tenaga listrik. 1.2. P#$&-$) D-# P#o!"0-$ etelah kita membahas lebih lanjut tentang %rinsip #asar %roteksi 5enaga :istrik, maka terlebih dahulu kita perlu diketahui tentang @ aB. &pa yang dimaksud dengan #aya %roteksi istem 5enaga -tu D Cang dimaksud dengan proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dilakukan kepada peralatan'peralatan listrik yang terpasang pada suatu sistem tenaga misanya generator, trans$ormator jaringan dan lain'lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. "ondisi abnormal itu dapat berupa antara lain @ hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, $rekuensi sistem rendah, asinkron dan lain' lain. bB. !engapa %roteksi diperlukan D %roteksi itu diperlukan @ *. Untuk menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan' peralatan akibat gangguan (kondisi abnormal operasi sistemB. emakin cepat reaksi perangkat proteksi yang digunakan maka akan semakin sedikitlah pengaruh gangguan kepada kemungkinan kerusakan alat +. Untuk cepat melokalisir luas daerah terganggu menjadi sekecil mungkin ,. Untuk dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi kepada konsumsi dan juga mutu listrik yang baik. 4. Untuk mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik. %engetahuan mengenai arus'arus yang timbul dari pelbagai tipe gangguan pada suatu lokasi merupakan hal yang sangat esensial bagi pengoperasian sistem proteksi secara e$ekti$. (ika terjadi gangguan pada sistem, para operator yang merasakan adanya gangguan tersebut diharapkan segera dapat mengoeprasikan circuit'circuit yang tepat untuk mengeluarkan sistem yang terganggu atau memisahkan pembangkit dari jaringan yang terganggu. angat sulit bagi seorang operator untuk mengawasi gangguan' gangguan yang mungkin terjadi dan menentukan <B mana yang diperoperasikan untuk mengisolir gangguan tersebut secara manual. !engingat arus gangguan yang cukup besar, maka perlu secepat mungkin dilakukan proteksi. ;al ini perlu suatu peralatan yang digunakan untuk mendeteksi keadaan' keadaan yang tidak normal tersbut dan selanjutnya mengistruksikan circuit'circuit yang tepat untuk bekerja memutuskan rangkaian atau sistem yang terganggu. %eralatan tersebut kita kenal dengan relay. 7ingkasnya proteksi dan tripping otomatik circuit'circuit yang sehubungan mempunyai dua $ungsi pokok @ !engisolir peralatan yang terganggu agar bagian'bagian yang lainnya tetap beroperasi seperti biasa. !embatasi kerusakan peralatan akibat panas lebih (over heatingB, pengaruh gaya' gaya mekanik dst. "oordinasi antara relay dan circuit breaker (<BB dalam mengamati dan memutuskan gangguan disebut sebagai sistem proteksi. Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam mempertahankan arus kerja maksimum yang aman. (ika arus kerja bertambah melampaui batas aman yang ditentukan dan tidak ada proteksi atau jika proteksi tidak memadai atau tidak e$ekti$, maka keadaan tidak normal dan akan mengakibatkan kerusakan isolasi. %ertambahan arus yang berkelebihan menyebabkan rugi'rugi daya pada konduktor akan berkelebihan pula. %erlu diingat bahwa pengaruh pemanasan adalah sebanding dengan kwadrat dari arus @ H = 1 2 Rt Joules #imana @ ; - E E panas yang dihasilkan ((ouleB arus konduktor (ampereB 7 t E E tahanan konduktor (ohmB waktu atau lamanya arus yang mengalir (detikB %roteksi harus sanggup menghentikan arus gangguan sebelum arus tersebut naik mencapai harga yang berbahaya. %roteksi dapat dilakukan dengan Sekering atau Circuit Breaker %roteksi juga harus sanggup menghilangkan gangguan tanpa merusak peralatan proteksi itu sendiri. Untuk ini pemilihan peralatan proteksi harus sesuai dengan kapasitas arus hubung singkat !"reaking capacityF atau 7epturing <apacity. #isamping itu proteksi yang diperlukan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut @ *. ekering atau circuit breaker harus sanggup dilalui arus nominal secara terus menerus tanpa pemanasan yang berlebihan (overheatingB. +. Overload yang kecil pada selang waktu yang pendek seharusnya tidak menyebabkan peralatan bekerja ,. %roteksi harus bekerja walaupun pada overload yang kecil tetapi cukup lama sehingga dapat menyebabkan overheating pada rangkaian penghantar. 4. %roteksi harus membuka rangkaian sebelum kerusakan yang disebabkan oleh arus gangguan yang dapat terjadi. 2. %roteksi harus dapat melakukan GpemisahanF (discriminativeB hanya pada rangkaian yang terganggu yang dipisahkan dari rangkaian yang lain yang tetap beroperasi. %roteksi overload dikembangkan jika dalam semua hal rangkaian listrik diputuskan sebelum terjadi overheating. (adi disini overload action relati$ lebih lama dan mempunyai $ungsi inverse terhadap kwadrat dari arus. %roteksi gangguan hubung singkat dikembangkan jika action dari sekering atau circuit breaker cukup cepat untuk membuka rangkaian sebelum arus dapat mencapai harga yang dapat merusak akibat overheating, arcing atau ketegangan mekanik. 1.3. P"#-%#!& K,*$!- P#o!"0-$ &da beberapa persyaratan yang sangat perlu diperhatikan dalam suatu perencanaan sistem proteksi yang e$ekti$ yaitu @ aB. elektivitas dan #iskrimanasi 6$ektivitas suatu sistem proteksi dapat dilihat dari kesanggupan sistem dalam mengisolir bagian yang mengalami gangguan saja bB. tabilitas i$at yang tetap inoperati$ apabila gangguan' gangguan terjadi diluar Hona yang melindungi (gangguan luarB. cB. "ecepatan Operasi i$at ini lebih jelas, semakin lama arus gangguan terus mengalir, semakin besar kerusakan peralatan. ;al yang paling penting adalah perlunya membuka bagian'bagian yang terganggu sebelum generator' generator yang dihubungkan sinkron kehilangan sinkronisasi dengan sistem selebihnya. =aktu pembebasan gangguan yang tipikal dalam sistem' sistem tegangan tinggi adalah *4) ms. #imana mendatnag waktu ini hendak dipersingkat menjadi 3) ms sehingga memerlukan relay dengan kecepatan yang sangat tinggi (very high speed relayingB dB. ensitivitas (kepekaanB Caitu besarnya arus gangguan agar alat bekerja. ;arga ini dapat dinyatakan dengan besarnya arus dalam jaringan aktual (arus primerB atau sebagai prosentase dari arus sekunder (tra$o arusB. eB. %ertimbangan ekonomis #alam sistem distribusi aspek ekonomis hampir mengatasi aspek teknis, oleh karena jumlah $eeder, tra$o dan sebagainya yang begitu banyak, asal saja persyaratan keamanan yang pokok dipenuhi. #alam sistem'sistem trtansmisi justru aspek teknis yang penting. %roteksi relati$ mahal, namun demikian pula sistem atau peralatan yang dilindungi dan jaminan terhadap kelangsungan peralatan sistem adalah vital. Biasanya digunakan dua sistem proteksi yang terpisah, yaitu proteksi primer atau proteksi utama dan proteksi pendukung (back upB $B. 7ealiabilitas (keandalanB i$at ini jelas, penyebab utama dari GoutageF rangkaian adalah tidak bekerjanya proteksi sebagaimana mestinya (mal operationB. gB %roteksi %endukung %roteksi pendukung (back upB merupakan susunan yang sepenuhnya terpisah dan yang bekerja untuk mengeluarkan bagian yang terganggu apabila proteksi utama tidak bekerja ($ailB. istem pendukung ini sedapat mungkin indenpenden seperti halnya proteksi utama, memiliki tra$o'tra$o dan rele'rele tersendiri. eringkali hanya triping <B dan tra$o'tra$o tegangan yang dimiliki bersama oleh keduanya. 5iap'tiap sistem proteksi utama melindungi suatu area atau Hona sistem daya tertentu. &da kemungkinan suatu daerah kecil diantara Ho na' Hona yang berdekatan misalnya antara tra$o'tra$o arus dan circuit breaker' circuit breaker tidak dilindungi. #alam keadaan seperti ini sistem back up (yang dinamakan remote back upB akan memberikan perlindungan karena berlapis dengan Hona'Hona utama seperti pada gambar berikut ini@ 3 2 3 1 3 2 3 1 4 4 4 4 #am"ar 1 $iagram sistem tenaga dengan daera% proeksi "erlapis %ada sistem distribusi aplikasi back up digunakan tidak seluas dalam sistem tansmisi, cukup jika hanya mencakup titik'titik strategis saja. 7emote back upa bereaksi lambat dan biasanya memutus lebih banyak dari yang diperlukan untuk mengeluarkan bagian yang terganggu. 1.1. Ko2)o&"&. Ko2)o&"& S$-!"2 P#o!"0-$ "omponen'komponen sistem proteksi terdiri dari @ <ircuit Breaker (%!B 7elay 5ra$o arus (<5B 5ra$o te gangan (%5B "abel kontrol upplay (batereB ;ubungan komponen'komponen proteksi ini dalam suatu sistem proteksi dapat dilihat pada gambar berikut ini @ CB I$,"+(12# PT P CT dc supply R"(*3 G #am"ar 2 $iagram rangkaian sistem proteksi 3. R&'0,2& 1 %roteksi dan automatic tripping <ircuit Breaker (<BB dibutuhkan untuk@ *. !engisolir peralatan yang terganggu agar bagian'bagian yang lainnya tetap beroperasi seperti biasa. +. !embatasi kerusakan peralatan akibat panas lebih (overheatingB, pengaruh gaya mekanik dan sebagainya. %roteksi harus dapat menghilangkan dengan cepat arus yang dapat mengakibatkan panas yang berkelebihan akibat gangguan H = & 2 R't Joules %eralatan proteksi selain sekering adalah peralatan yang dibentuk dalam suatu system koodinasi relay dan circuit breaker %eralatan proteksi dipilih berdasarkan kapasitas arus hubung singkat ABreaking capacityI atau A7epturing <apcityI. elain itu peralatan proteksi harus memenuhi persyaratansbb@ *. elektivitas dan #iskriminasi +. tabilitas ,. "ecepatan operasi 4. ensitivitas (kepekaanB. 2. %ertimbangan eko nomis. 0. 7ealibilitas (keandalanB. 7. %roteksi pendukung (back up protectionB (. L!$/& I *. (elaskan dengan singkat mengapa proteksi dibutuhkan. (awab @ 88888888888888888888888888888888 88888888888888888888888888888888 88888888888888888888888888888 +. (elaskan apa yang dimaksud dengan ABreaking <apacityI atau A7epturing <apacityIpada sistem proteksi. (awab @ 88888888888888888888888888888888 88888888888888888888888888888888 88888888888888888888888888888 ,. (elaskan apa yang dimaksud lektivitas dan #iskriminasi pada suatu system proteksi (awab @ 88888888888888888888888888888888 88888888888888888888888888888888 88888888888888888888888888888 4. (elaskan apa yang dimaksud dengan proteksi pendukung (back up protectionB pada suatu sistem proteksi. (awab @ 88888888888888888888888888888888 88888888888888888888888888888 2. ebutkan komponen dasar sistem proteksi (awab @ 88888888888888888888888888888888 88888888888888888888888888888888 8888888888888888888888888888................ ................................................................................................................................ ". K,&3$ J45& *!$/& 1. Jawaban soal no 1. a. Untuk mengisolir peralatan yang terganggu agar bagian'bagian yang lainnya tetap beroperasi seperti biasa. b. !embatasi kerusakan peralatan akibat panas yang berkelebihan (overheatingB serta pengarug gaya'gaya mekanik. Jawaban soal no. 2 "esanggupan untuk menghilangkan gangguan tanpa merusak peralatan proteksi itu sendiri. Jawaban soal no. 3 "esanggupan sistem dalam mengisolir gangguan pada bagian yang mengalami gangguan saja. Jawaban soal no. 4 uatu sistem perlindungan berlapis yang dirancang apabila proteksi utama tidak bekerja. Jawaban soal no. 5 "omponen dasar sistem proteksi@ *. <ircuti breaker. +. 7elay ,. 5ra$o arus (<5B 4. 5ra$o tegangan (%5B 5. upply (batereiB Pr oteksi SistemTenaga Listrik *1 KEGIATAN BELAJAR 2 PROTEKSI BEBAN LEBIH DAN HUBUNG SINGKAT A. TUJUAN etelah mempelajari unit ini peserta pelatihan diharapkan mampu @ !enjelaskan tentang karakteristik gangguan, beban lebih dan hubung singkat !enghitung besarnya arus hubung singkat dan k?& hubung singkat !enentapkan Breaking <urrent <apacity B. URAIAN MATERI 2 2.1. P#o!"0-$ B"5& L"5$/ (& H,5,&' S$&'0! ) P#o!"0-$ B"5& *"5$/ (o6"#*o() G(rus BatasF (Current RatingB dari elemen sekering dan circuit breaker tidak akan melampui kapasitas arus yang mengalir pada konduktor/ komponen listrik yang diproteksi. &rus batas dari alat proteksi adalah suatu harga arus yang sanggup secara terus menerus mengalirkan arus tanpa kerusakan, jika terjadi beban lebih , arus yang tinggi dari batas normal akan me mbangkitkan panas pada konduktor yang sebanding dengan kwadrat arus dan waktu (; E - + tB #am"ar 21 *3 Pr oteksi SistemTenaga Listrik .ambar ini memperlihatkan bahwa proteksi beban lebih sensiti$ temperatur. =aktu pemutusan menjadi berkurang pada temperatur ruang yang tinggi dari pada temperatur yang rendah. "enaikan temperatur kabel tidak melampaui batas aman. 5emperatur maksimum kabel biasanya didasarkan pada temperatur sekitar maksimum 4) o <. #am"ar 22 .ra$ik pada gambar di atas ini menunjukkan hubungan antara kenaikan beban lebih dan arus. =aktu pemutusan yang diambil lebih rendah. ;al ini dikenal dengan sebutan G&n)erse*time c%aracteristicF. ebagai contoh peralatan proteksi yang direncanakan untuk ini adalah minitur overload circuit breaker (!<BB. %eralatan ini harus sanggup terus menerus beroperasi pada arus batas nominal dan harus trip pada batas waktu maksimum + jam untuk arus *+2J arus nominal atau maksimum , detik untuk 0))J arus nominal. -nverse'time characteristic biasanya menggunakan circuit breaker yang sampai dengan *) kali arus nominal. #imana pada harga ini akan memutus dengan segera. *> Pr oteksi SistemTenaga Listrik bB. %roteksi ;ubung ingkat %roteksi untuk arus hubung singkat biasanya ditentukan oleh impedansi dari rangkaian yang terganggu. Besarnya impedansi dari rangakian biasanya dinyatakan dalam satuan per unit (p.uB atau presentase (JB. ebagai contoh misalnya sebuah trans$ormator dinyatakan mempunyai impedansi sebesar 2J jika disupply pada tegangan normal *))J akan menghasilkan arus beban penuh, maka besarnya arus hubung singkat yang dihasilkan oleh trans$ormator tersebut adalah +) kali arus beban penuh atau sama dengan @ (&rus beban penuh K *)) B 2 "enaikan arus pada suatu rangkaian instalasi mengakibatkan kenaikan kemampuan power supply untuk mensupply arus hubung singkat yang tinggi. <ontoh @ uatu distribusi , phasa 4*2 volt melalui trans$ormator 2)) k?& dengan impedansi 2J. ;itung besarnya arus hubung singkat jika pada rangkaian distribusi terjadi gangguan hubung singkat , phasa. %enyelesaian @ Besarnya arus beban penuh yang mengalir pada distribusi sama dengan @ k?a K *))) 2)) K *))) , K tegagan nominal *,1, K 4*2 0>0 & Besarnya arus hubung singkat pada keadaan ini adalah @ 0>0 K *)) 0>0 K *)) J K impedansi 2 *,,>+) & &rus hubung singkat adalah merupakan arus hubung singkat , phasa yang simetris. Besarnya arus gangguan hub ung singkat antar dua phasa sama dengan 31J kali besarnya arus hubung singkat , phasa. edangkan untuk gangguan dua phasa dengan netral tidak lebih dari 2)J kali besarnya arus gangguan tiga phasa. Besarnya arus gangguan tiga phasa simetris dikenal juga dengan sebutan GProspecti)e +ault currentF atau G"reaking current, emua peralatan proteksi seperti sekering dan circuit breaker yang terpasang pada suatu rangkaian instalasi arus sanggup memikul arus yang sangat besar ini tanpa mengalami kerusakan mekanik pada peralatan. 5abel %rospective <urrent 5ransormer 5rans$ormer k?a hort circuit output !?& %ropective $ault current 2)) *))) *2)) *) +) ,) *,.>)) +1.3)) 4*.1)) 5rans$ormator 2)) k?& dipasang pada suatu jaringan distribusi seperti pada gambar. ;itunglah impedansi per phasa trans$ormator dalam ohm jika level arus gangguan propective trans$ormator seperti pada tabel. #am"ar 2- 2.2. A#,- H,5,&' S$&'0! S$2"!#$- Untuk menghitung besarnya arus hubung singkat (lhsB, perttama yang perlu diketahui adalah besarnya reaktansi rangkaian (KB. (ika tegangan pada titik gangguan sama dengan 6, maka @ lhs 6 ampere K (uga yang perlu diperhatikan dalam menghitung besarnya arus hubung singkat adalah besarnya dari sistem supply sebagai contoh @ ebuah motor , phasa 4) ;%, 4)) volt cos E ),3 lag dihubungkan pada suatu invinite busbar melalui trans$ormator 2) k?&, akan berbeda besarnya arus hubung singkat jika motor tersebut di atas dihubungkan melalui trans$ormator 2)) k?&. 2 . 3 1 0
A 2 3 . 1 0 0 A Infinite Busbar Infinite Busbar Transformator 400! "0 #A $t % 0.1 Transformator 400! "000 #A $t % 0.1 & & "3 A 'otor 'otor #am"ar 2. &rus beban penuh motor @ 4) K 1,*,2 , K 4)) K ),3 24 & (ika terjadi gangguan hubung singkat pada titik 9 seperti yang terlihat pada gambar di atas maka @ a. Bilamana motor tersebut dihubungkan pada supply 2) k?& lhs 5egangan phasa * -mpedansi 4))/ , ),* sampai pada titik 9 +,*) & (adi circiuit breaker B*, yang terpasang pada rangkaian harus sanggup menahan arus sebesar +,*) ampere. b. Bilamana motor tersebut dihubungkan pada supply 2)) k?&, besarnya impedansi akan rendah karena konduktor yang lebih kecil lhs + 4))/ , ),* +,*) & <ircuit beraker B + harus sanggup menahan arus sebesar +,.*)) ampere. umber arus hubung singkat @ *. .enerator +. !otor sinkron atau kondensor sinkron ,. !otor induksi #am"ar 2/ 2.3. P#"-"&!-" R"-$-!&-$7 R"0!&-$ (& 08A B-" #alam menghitung besarnya arus hubung singkat, semua nilai tahanan dan reaktansi dinyatakan dalam presentase, pada suatu harga k?& base tertentu. %resentase resistensi (tahananB adalah suatu harga resistansi drop J 7 dari suatu tegangan normal bilamana mengalir arus beban penuh. J 7 #imana @ - 7 K *)) ? 7 adalah resitansi (tahananB dalam ohm J7 adalah prosentase tahanan - adalah arus beban penuh ? adalah tegangan nominal &tau L J L . ? *)) Ohm #engan mengalikan persamaan di atas ini dengan ? diperoleh @ J L . ? + L Ohm ?.*)) J L . (teganganB + Ohm (output dalam ?&B .*)) Bilamana tegangan dan daya output dinyatakan dalam k? dan k?& maka @ J L . (k?B + . *) L Ohm k?& (ika k?& dinyatakan dalam (k?&B b, maka prosentase reaktansi dalam k?& base @ L . (k?&B b JL *). (k?&B + <ara memilih k?& base adalah sebagai berikut @ *. k?& yang sama dengan k?& peralatan yang terbesar +. ama dengan jumlah total k?& yang ada ,. uatu nilai yang ditentukan sendiri untuk mempermudah perhitungan (ika J reaktansi pada suatu plant k?& dikonversi k?& base sebagai berikut J K pada k?& base. (k?&B b J K plant k?& plant k?& (k?&B b J K plant k?& + T,'- : ebuah trans$ormator mempunyai rating *).))) k?& dengan prosentase reaktansi 2J. Berapa persen harga reaktansi jika dinyatakan dalam +2.))) (k?&B b . Besarnya reaktansi dapat dikonversi dari suatu tegangan operasi ketegangan lainnya. !isalnya @ L* reaktansi tegangan 6* dan L+ reaktansi tegangan 6+ !aka L
6 + + . L* 6 + 2.1. C#.3# M"&'/$!,&' 08A /,5,&' -$&'0! #alam menghitung arus hubung singkat atau k?& hubung singkat adalah sebagai berikut @ *. .ambarlah diagram garis tunggal yang lengkap dengan indikasi dari setiap plant seperti batas nominal tegangan, tahanan dan reaktansi. +. "onversi nilai tahanan dan reaktansi dari generator dan trans$ormator ke dalam nilai J ,. %ilihlah k?& base dan konversi setiap nilai tahanan dan reaktansi dari plant k?& ke dalam k?& base 4. Bilamana semua reaktansi telah dinyatakan dalam k?& base yang sama, maka hitunglah reaktansi total sampai pada titik gangguan. 2. %erhitungan k?& hubung singkat adalah sebagai berikut @ k?& h.s *)) K k?& base J reaktansi *)) (k?&Bb J L lh.s(rmsB (k?&Bh.s ampere k? K , Bilama na reraktansi dinyatakan dalam ohm h.s(rmsB 5egangan ampere , K total reaktansi k?& h.s , K ih.s K tegang an *))) 2.9. S$-!"2 P"# U&$! istem per unit adalah suatu cara untuk menyatakan parameter dalam harga per unit @ %er unit %arameter %arameter base Untuk menyatakan besaran'besaran listrik seperti tegangan arus dan impedansi pada per unit base memerlukan pemilihan @ *. ?olt base atau k? base +. &mpere base atau k?& base KASUS 1 &nggap sistem pertama yang dipilih adalah volt base (?bB ampere base (*bB semua harga per phasa @ Ohm base Mb ?olt base ?b &mpere base lb ?olt per unit ?p.u ?olt ?olt base &rus per unit -p.u &mpere &mpere base Ohm per unit Mp.u Ohm Ohm base KASUS II Cang dipilih adalah k?& base (k?&Bb dan (k?Bb line to line @ &rus base -b (k?&Bb , (k?Bb Ohm base Mb (k?&Bb . *)))/ , (k?&Bb Ohm per unit Mp.u ohm phm base ohm (k?Bb + .*)))(k?&Bb )hm . (k?&Bb (k?Bb + .*))) #alam perhitungan arus hubung singkat per unit impedansi dapat dinyatakan pada k?& base yang berbeda. -mpedansi per unit (Mp.uB - adalah impedansi per unit yang dinyatakan pada (k?&B b - dan tegangan base (?bB - dan dikonversikan ke dalam (k?&Bb + dan tegangan base (?bB + . !aka @ -mpedansi per unit baru 3. R&'0,2& 2 %roteksi beban lebih ditujukan untuk memberikan perlindungan pada sistem atau peralatan terhadap pemanasan yang berlebihan akibat arus beban yang melebihi nominal. %roteksi beban lebih harus sensitive temperature. =aktu pemutusan menjadi berkurang pada temperature ruang yang tinggi daripada temperature yang rendah %roteksi hubung singkat di dasarkan pada besarnya arus hubung hubung singkat tiga $ase simetris yang dikenal dengan sebutan A%rospective $ault currentI atau ABreaking <urrentI Besarnya arus hubung singkat ditentukan oleh impedansi rangkaian yang terganggu dan dinyatakan dalam satuan per unit (p.uB atau presentase (2B. umber arus hubung singkat@ *. .enerator +. !otor sinkron atau condenser sinkron 3. !otor induksi. (. L!$/& 2 So* : 4415 #5A R 6 045 7 I8.1 6 10A 9 L L1*: IN 6 10A 4415 5 5 :+10 6 I8.1 ; R #*-"( 6 10 ; 045 6 5 /1(, ". K,&3$ J45& L!$/& 2 J drop ? drop teg. penuh K *))J 2 K *))J 4*2 *,+J J7 - K 7 ? K *))J *) K ),2 4*2 K *))J *,+J #alam - @ #alam ?& @ #alam k?& @ J7 K k? + K *) 7 k?& *,+ K ),4*2 + K *) 4,*2 ),4>3 ),2 %enggunaan k?& base @ %ada k?& sebenarnya E 4,*2 k?& J7 7 . (k?&B *). k? + ),2 (4,2B *) K ),4*2 + *,+J %ada k?& base E *2 k?& J7 *2 4,*2 K *,+J 4,,,1J (k?&Bh.s *)) (k?&Bb JR Untuk harga k?& E 4,*2 (k?&Bh.s *)) K 4,*2 *,+ ,42,3, k?& Untuk harga (k?&Bb E *2 (k?&Bh.s *)) K *2 4,,,+ ,42,3, k?& -h.s (k?&B h.s ,42,3, 43* & , . k? ),4*2 K , <ek @ - h.s 5egangan , K total impedansi 4*2 41>& 43* & , K ),2 Proteksi SistemTenaga Listrik ,, KEGIATAN BELAJAR 3 CIRCUIT BREAKER DAN SEKERING A. TUJUAN etelah mempelajari unit ini peserta pelatihan diharapkan mampu @ !enyebutkan jenis'jenis circuit breaker serta bentuk karakteristik pemutusannya !enyebutkan jenis'jenis sekering serta bentuk karakteristik pemutusannya !emilih dan menentukan ukuran circuit breaker dan sekering sesuai dengan keperluan proteksi sistem tenaga B. URAIAN MATERI 3 3.1. C$#3,$! B#"0"# <ircuit breaker seperti halnya sekering adalah merupakan alat proteksi, walaupun circuit breaker dilengkapi dengan $asilitas untuk switching. 3.2. R!$&' (& A)*$0-$ #ibandingkan dengan sekering, pemakaian circuit breaker lebih bervariasi. 7ange circuit breaker dapat dikenal mulai dari type miniature circuit breaker (!<BB yang banyak digunakan untuk rangkaian penerangan sampai dengan yang kapasitasnya mega volt ampere pada power house. Untuk keperluan proteksi komersial dan industri lebih banyak digunakan type !oulded <ase <ircuit Breaker (!<<BB. Untuk pemakaian proteksi sistem , phasa lebih baik menggunakan circuit brreaker , phasa daripada menggunakan sekering, karena circuit breaker akan memberikan pemutusan secara simultan untuk , phasa dibandingkan dengan sekering. ,4 Proteksi SistemTenaga Listrik 3.3. K*-$:$0-$ C$#3,$! B#"0"# ebagaimana sekering, $ungsi proteksi circuit breaker adalah untuk memproteksi beban lebih dan hubung singkat. "lasi$ikasi circuit breaker ditentukan melalui triping action circuit breaker itu sendiri yaitu @ *. 5hermal +. !agnetic ,. 5hermal N magentic 4. olid state atau electronic *B 5hermal Untuk keperluan tripping type ini menggunakan bimetal yang dipanasi melalui arus beban lebih karena bimetal mengambil waktu untuk menaikkan panas, maka type circuit breaker ini mempunyai karakteristik inverse time limit untuk proteksi =aktu untuk trip tergantung pada kondisi temperatur ruang jadi sangat cocok untuk proteksi kabel atau proteksi yang memerlukan kelambatan waktu pemutusannya. +B !agnetic 5ype ini arus beban yang lewat melalui kumparan elektro magnetik akan menarik inti jangkar dan secara mekanik akan melepaskan pegangan circuit breaker dalam posisi GO/F (terjadi proses trippingB. !agnetic circuit breaker akan melengkapi trip yang segera (instanteneousB terutama pada overload yang cukup berat (biaanya *) kali arus beban penuhB atau pada keadaan hubung singkat. "arena medan magnet cukup kuat untuk menarik jangkar. "arena magnetic circuit breaker type ini operasionalnya bebas dari pengaruh suhu ruang, maka proteksi ini lebih cenderung untuk proteksi hubung singkat. ,2 Proteksi SistemTenaga Listrik ,B 5hermal N !agnetic <ircuit breaker type ini dilengkapi dengan thermal element untuk mendapatkan karakteristik dengan kelembaban waktu pemutusan (time delay characteristicB dari $asiltias pengaruh temperatur ruang. edangkan action magentik diperlukan untuk pemutusan segera. Bila terjadi beban lebih, maka diperlukan waktu untuk memanasi elemen bimetal (time delayB #engan beban lebih yang sangat besar atau hubung singkat, maka elemen magnetik yang akan mempengaruhi waktu tripping dan diatur *) kali arus nominal untuk melengkapi secara lengkap pemutusan instanteneuous dengan interruping time ),)*. 3.1. S0"#$&' (F,-") akering adalah suatu peralatan proteksi yang umum digunakan. ekering adalah suatu peralatan proteksi kerusakan yang disebabkan oleh arus berlebihan yang mengalir dan memutuskan rangkaian dengan meleburannya elemen sekering. ;al'hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sekering @ *. &rus nominal sekering (current ratingB adalah arus yang mengalir secara terus menerus tanpa terjadi panas yang berlebihan dan kerusakan +. 5egangan nominal (voltage ratingB yaitu tegangan kerja antar konduktor yang diproteksi atau peralatan ,. 5ime current protection yaitu suatu lengkung karakteristik untuk menentukan waktu pemutusan 4. %re arcing time adalah waktu yang diperlukan oleh arus yang besar untuk dapat meleburkan elemen sekering 2. &rcing time adalah waktu elemen sekering melebur dan memutuskan rangkaian sehingga arus jatuh menjadi nol ,0 Proteksi SistemTenaga Listrik 0. !inimum $using current adalah suatu harga minimun dari arus yang akan menyebabkan elemen sekering beroperasi (meleburB 1. 9using $actor adalah suatu perbandingan antara minimum $using current dengan curret rating dari sekering. Umumnya sekering yang tergolong pada semi enclosed mempunyai $aktor + dan untuk type ;7< mempunyai $aktor serendah mungkin *,+ 3. 5otal operating time adalah waktu total yang diambil oleh sekering secara lengkap dapat mengisolasi dengan gangguan. >. <ut o$$ ini adalah satuan $ungsi yang penting sekering ;7<. (ika elemen sekering melebur dan membatasi harga arus yang dicapai ini kita kenal dengan sebutan Garus cut o++, *). <ategori o$ duty. ekering diklasi$ikasikan pada kategori kesanggupan dalam menangani gangguan sesuai dengan harga arus prospective pada rangkaian. "atagori &* dan &+ untuk arus propecti$. *.O.k& dan 4.) k&. edangkan untuk kategori &<,, &<4 dan &<2 untuk arus *0,2 k&, ,, k& dan 40 k&. #am"ar ,1 Proteksi SistemTenaga Listrik T%)" S"0"#$&' &da dua type dasar sekering @ *. emi enclosed type adalah type untuk arus dengan rating yang rendah dan category o$ duty yang rendah +. <artridge type adalah merupakan type yang mempunyai kapasitas pemutusan yang tinggi (;igh'ruptring capacityB yang lebih dikenal dengan istilah ;7< $use. ,3 Proteksi SistemTenaga Listrik 3. R&'0,2& 3 ekering dan circuit breaker adalah peralatan proteksi untuk beban lebih dan hubung singkat. Berdasarkan sistem pemutusan circuit breaker mempunyai beberapa tipe yaitu@ *. 5ipe pemotosan thermal +. 5ipe pemutusan magnetic ,. 5ipe pemutusan thermal' magnetik 4. tipe pemutusan solid state atau elektronik. ekering adalah suatu peralatan proteksi yang umum digunakan yang memproteksi sistem atau komponen terhadap kerusakkan yang disebabkan oleh arus berlebihan. #alam pemilihan seksering harus diperhatikan criteria sebagai berikut@ *. &rus nominal sekering (current rattingB. +. 5egangan nominal (voltage rattingB. ,. "arakteristik pemutusan sekering (time N current characteristics protectionB. 4. %re arcing time 2. &rcing time 0. !inimum $ussing current 1. 9using $actor 3. 5otal operatiung time >. cut o$$ *). <ategory o$ duty Berdasarkan pemutusan sekering ada duatipe sekering yaitu@ *. emi enclosed type +. <artridge type ,> Proteksi SistemTenaga Listrik L!$/ & 3 *. (elaskan dengan singkat apa persamaan dan perbedaan sekering dan circuit breaker (awab@ 8888888888888888888888888888888 8888888888888888888888888888888 8888888888888888888888888888888 +. ebutkan 4 type circuit breaker berdasarkan tipe pemutusannya. (awab@ 8888888888888888888888888888888 8888888888888888888888888888888 8888888888888888888888888888888 ,. (elaskan apa yang dimaksud dengan Apre arcing timeI pada pemutusan sekering. (awab@ 8888888888888888888888888888888 8888888888888888888888888888888 8888888888888888888888888888888 4. (elaskan apa yang dimaksud dengan A$using $actorI ($actor sekeringB (awab@ 8888888888888888888888888888888 8888888888888888888888888888888 8888888888888888888888888888888 2. ebutkan dua tipe dasar sekering berdasarka tipe pemutusannya. (awab@ 8888888888888888888888888888888 8888888888888888888888888888888 8888888888888888888888888888888 .............................................................................................................................. 4) Proteksi SistemTenaga Listrik ". K,&3$ J45& *!$/& 3. Jawaban soal no.1 %ersamaan sekering dan circuit breaker kedua'duanya adalah digunakan untuk memproteksi sistem dan komponen kelistrikan terhadap gangguan beban lebih dan hubung singkat. Jawaban soal no.2 5ipe circuit breaker berdasarkan pemutusan adalah@ *. 5ipe pemutusan thermal +. 5ipe pemutusan magnetic ,. 5ipe pemutusan termal dan magnetic 4. 5ipe pemutusan solid state atau elektronik Jawaban soal no. 3 %re arcing time adalah waktu yang diperlukan oleh arus yang besar untuk dapat meleburkan elemen sekering. Jawaban soal no. 4 9using $actor adalah suatu perbandingan antara minimum $using current dengan current rating dari sekering. Jawaban soal no. 5 5ipe dasar sekering berdasarkan pemutusan@ *. emi enclosedtype +. <artridge type. 4* Proteksi SistemTenaga Listrik III. E8ALUASI . So* O5+"3!$: Berila% tanda silang pada sala% satu 0a1a"an yang paling tepat *. 9ungsi utama dari sistem proteksi pada satu sistem jaringan instalasi tenaga listrik adalah @ a. !endeteksi adanya gangguan b. !emutuskan gangguan dari sistem c. !endeteksi adanya gangguan dan me mutuskan bagian yang terganggu dari sistem d. !elakukan diskriminasi +. &lat proteksi yang tepat untuk memproteksi gangguan arus hubung singkat adalah @ a. Overload relay b. !<B dengan karakteristik pemutusan GaF c. ekering ($useB d. 6:<B ,. 7elay proteksi yang tepat untuk me mproteksi gangguan di dalam kumparan trans$ormator dan generator adalah @ a. #i$$erensial relay b. Over load relay c. Over current relay d. %ower reverse relay 4. %erbandingan antara arus lebur minimum (minimum $using currentB dengan arus batas (rating currentB sekering disebut @ a. &rus lebur minimum (minimum $using currentB b. &rus batas (rating currentB sekering 4+ Proteksi SistemTenaga Listrik c. 9aktor lebur ($using $actorB d. &rus lebih (over loadB 2. !inimum $using current dari sebuah ;7< 4)) & tegangan 00) volt adalah@ a. 3)) ampere b. 4)) ampere c. ,,,,, ampere d. 43) ampere 0. 7elay proteksi untuk arus yang besr biasanya menggunakan trans$ormator yang dikenal sebagai @ a. <urrent tras$ormator (<5B b. %otensial trtans$ormator (%5B c. %ower trans$ormator d. &uto trans$ormator 1. .ambar di bawah ini menunjukkan simbol !<B dengan karatkeristik pemutusan @ a. -nverse dan time de$inte time characteristic b. -nverse time dan instanteneuos time characteristic c. #e$inite time dan isntanteneuos time characteristik d. -nvers, de$inite dan instanteneuos time characteristic 3. "lasi$ikasi circuit Breaker yang menggunakan coil sebagai tripping elemen (elemen pemutusB adalah @ a. 5hermal b. !agetic c. 5hermal N !agnetic d. 6lectronic 4, Proteksi SistemTenaga Listrik >. 5ripping elemen (elemen pemutusB dari overload relay proteksi primer adalah @ a. Bimetal b. 6lemen lebur c. <oil N bimetal d. <oil *). Cang bukan merupakan sumb er arus hubung singkat adalah @ a. 5rans$ormator b. .enerator c. !otor sinkron atau kondensor sinkron d. !otor induksi **. Besarnya arus hubung singkat pada suatu instalasi/jaringan tergantung pada@ a. Besarnya tegangan kerja b. Besarnya impedansi sampai pada titik gangguan c. Besarnya daya supply d. (awaban a, b dan c benar *+. 5rans$ormator 2)) k?a tegangan 4*2 volt dengan impedensi 4,+2J. Besarnya impedensi jika dinyatakan dalam ohm adalah @ a. ),*40 m b. ),)*40 m c. *40 m d. *4,0 m *,. Besarnya impedansi trans$ormator dalam Mp.u untuk trans$orma tor pada soal no. *+ adalah @ a. ),)*40 p.u b. ),)42 p.u 44 Proteksi SistemTenaga Listrik c. 4+2 p.u d. *4,0 p.u *4. 5rans$ormator 2)) k?& tegangan 4*2 volt impedansi 4,+2J. (ika trans$ormator tersebut dinyatakan dalam (k?&B base *))), maka besarnya impedansi adalah @ a. ),))4 J b. 3,2J c. +,*+2J d. 4,+2J *2. =aktu yang diperlukan oleh arus yang besar untuk dapat meleburkan elemen sekering disebut @ a. %re arcing time b. &rcing time c. 5ime current protection d. 5otal operating time 42 Proteksi SistemTenaga Listrik 5. So* E--% uatu rangkaian distribusi tenaga melalui sebuah trans$ormator distribusi 0,0 k?/,3)?, 4)) k?& dengan impedansi 4J. (ika terjadi gangguan pada titik 9 hitunglah O @ a. ;itunglah impedansi total sampai pada titik gangguan 9 dengan menggunakan tabel terlampir, lengkap dengan rangkaian equivalent. b. ;itunglah besarnya arus hubung singakt dan arus hubung singkat maksimum dengan $aktor transient. ;7;08<3=>8 c. ;itung impedansi total dalam J d. ;itung impedansi total dalam p.u 1>> 08A 3?21> 222 L @ 1> 2 3 ? 1=9 222 L @ 3> 2 3? 39 222 L @ 1> 2 & M M =9 0A .ambar R*,": 01<"+ (#5A) 2%mic resistances and reactances o+ trans+ormers )ersus po1er at -34 56/4 H7 #am"ar #am"ar KUNCI JAAABAN E8ALUASI AKHIR . K,&3$ J45& So* O5+"3!$: *. c +. c ,. a 4. c 2. d 0. a 1. b 3. b >. a *). a **. d *+. b *,. b *4. b *2. a #ata %erhitungan 7(m B Ln( B 57 4)) k?& 0,0/,3) L E 4J #ari tabel 7* E ),)14 m /m L* E ),)1> m /m 0 *4 "abel , K +4) mm + : E ,) m #ari tabel 7+ E ),)1 m /m L+ E ),)1> m /m ),14 ),1> "abel , K *32 mm + : E ,) m #ari tabel 7, E ),)>0m /m L, E ),)3) m /m +,33 +,4 "abel , K ,2 mm + : E *) m #ari tabel 74E ),2)3 m /m L4 E ),)3, m /m 2,)3 ),3, 5otal *,41m *3,)+ m 5. K,&3$ J45& So* E--% aB. 57 4)) k?& 0,0/,3)? , K +4)mm + : E *) m , K *32 mm + : E *) m , K ,2 mm + : E *) m 9 M r E M * P M + P M , P M 4 (*4,1B + +*0,)> +,,+22 m (*3,)+B + ,+4,1+ ),)+, bB ih.s 5egangan ,. -mpedansi total ,3) , . ),)+, >2,,3, & >,2 k& ih.s L . + . ih.s *,)> . + . >2,3,3, *41)4,), *4,1 k?& L 7 *4,1 L *3,)+ ),3+ dengan tab el*.)> cB. JM M( B . (k?&Bb *) (k?&B + ),)+, K 4)) *). (),,3)B + >,+ *,444 0,,1J dB. M p.u M( B . (k?&Bb (k?Bb + ),)+, K 4)) (),,3)B + K *))) ),)0 p.u I8. PENUTUP "eandalan serta kontinuitas pelayanan sistem ketenagalistrikan sangat tergantung pada perencanaan dan penetapan sistem proteksi yang digunakan. "egagalan sistem proteksi dapat mengakibatkan $atal terhadap peralatan sistem maupun manusia yang mengoperasikan/ menggunakan peralatan listrik. #engan mempelajari keseluruhan isi modul %er$orma %roteksi ini secara sistematik sesuai dengan anjuran pembelajaran modul ini, anda dapat memiliki kemampuan dasar untuk mempelajari modul proteksi selanjutnya yang lebih spesi$ik dalam unit kompetensi pemeliharaan peralatan proteksi pada sistem pembangkit tenaga listrik DAFTAR PUSTAKA <hristian !amesah, Proteksi Sistem Tenaga Listrik 1, 6lectrical #epartment 56#< Bandung, *>>3. :ucas N /ulle, Study of Transmission Line Protection Tecni!ues 1 st "ersion, :ucas /ulle $or $uture N Oriented 6ducation. %5 chneider Ometraco, Pemutusan daya dan #emiliannya, %usat %endidikan 5eknik chmeider, (akarta, *>>1. precher P chuh, $ontactor Selection made easy, precher P chuh :td, <;'2))* &arau/ witHerland, *>32