Está en la página 1de 10

1

2.1 Giro
Giro merupakan simpanan masyarakat pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan
menggunakan cek, surat perintah bayar yang lain, bilyet giro atau surat pemindahbukuan yang lain.
Pada posisi normal giro akan selalu bersaldo kredit. Giro dapat ditarik setiap saat sehingga giro
dikelompokkan sebagai sumber dan jangka pendek bagi bank dan berbiaya murah. Bank cenderung
memberikan jasa giro relative lebih rendah dibandingkan dengan sumber dana lainnya seperti
tabungan dan deposito. Beberapa bank ada yang menerapkan system bungan harian, tetapi ada juga
yang menerapkan system bunga terendah , ada juga bank yang menerapkan bunga yang sama
besarnya untuk setiap nominal namun ada juga bank lain yang menerapkan system bunga
berjenjang. Bunga berjenjang adalah tingkat bunga giro yang semakin naik untuk posisi saldo
tertentu.
Ada 2 jenis rekening giro :
1. Giro Swasta , yaitu giro yang dimiliki oleh perseorangan , kelompok, instansi swasta ,
yayasan social, dan badan non-pemerintah lainnya.
2. Giro Pemerintah , yaitu giro yang dimiliki oleh instansi pemerintah misalnya giro kelurahan,
giro departemen, giro dinas perpajakan dan sebagainya.
Transakasi giro dicatat sebesar nilai nominal dan disajikan sebesar nilai kewajiban. Nilai
nominal adalah nilai setoran/penarikan sedangkan nilai kewajiban adalah nilai saldo setelah
mengalami mutasi pendebetan atau penarikan. Pendebetan misalnya akibat adanya penarikan dan
beban biaya bagi giran. Pengkreditan rekening giro akibat adanya setoran uang tunai atau cek ,
bilyet giro atau adanya jasa giro yang diperhitungkan bank.
Keteramgan Debet (Rp) Kredit(Rp)
Kas 500.000
Giro 500.000

2.2 Tabungan
Tabungan merupakan simpanan masyarakat atau pihak lain yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati tetapi tidak bisa ditarik dengan
menggunakan cek, bilyet giro. Syarat-syarat tertentu misalnya harus ditarik secara tunai, penarikan
hanya dalam kelipatan nominal tertentu, jumlah penarikan tidak boleh melebihi saldo minimal
tertentu.
2

Pada awalnya tabungan di Indonesia hanya tiga jenis yaitu Tabans, Taska dan Tabungan ONH.
Namun dalam perkembangannya setelah tahun 1989 Bank Indonesia memberikan kebebasan
kepada bank-bank komersial untuk menciptakan produk tabungan. Oleh karena itu produk tabungan
saat ini sangat banyak misalnya Tahapan dari BCA , Taplus dari BNI. Produk tabungan tersebut
pada prinsipnya mengikuti ketentuan BI yang dalam SK Dir. BI No. 22/63 Kep. Dir. Tanggal 01-
12-1989 bahwa syarat-syarat penyelenggaraan tabungan adalah sebagai berikut :
1. Bank hanya dapat menyelenggarakan tabungan dalam bentuk rupiah.
2. Ketentuan mengenai penyelenggaraan tabungan ditetapkan oleh masing-masing bank.
3. Penarikan tabungan tidak dapat menggunakan cek, bilyet giro, serta surat pertintah bayar
lainnya yang sejenis.
4. Penarikan hanya dapat dilakukan dengan mendatangi bank atau alat yang disediakan untuk
keperluan tersebut misalnya Automatic Teller Machine (ATM).
5. Bank penyelenggara tabungan diperkenankan untuk menetapkan sendiri cara pelayanan,
system administrasi, setoran, frekuensi pengambilan , tabungan pasif, tingkat suku bunga,
cara perhitungan dan pembayaran bunga, pemberian hadiah, nama tabungan.
6. Bunga tabungan dikenakan pajak penghasilan (PPh) sebesar 15% final untuk penduduk
dan 20% final untuk bukan penduduk. (Kep.Menteri Keu. No. 1308/KMK.04/1989).

A. Pencatatan Transaksi Tabungan
Setiap setoran tabungan akan dicatat sebesar nilai nominal setoran dan selanjutnya
disajikan sebesar niali kewajiban. Nilai kewajiban adalah saldo ditambah bunga yang
diperhitungkan dikurangi pajak. Setiap bunga yang diperhitungkan dikreditkan ke rekening
tabungan. Untuk setor tabungan, seorang penabung bisa menggunakan uang tunai, warkat,
transfer masuk dan sebagainya yang disetujui bank. Setoran menggunakan warkat atau surat
berharga lain bisa dikreditkan ke tabungan kalau warkat itu sudah efektif. Artinya bisa
diuangkan saat itu.
B. Penarikan Tabungan
Penarikan tabungan hanya bisa dilakukan secara tunai disetiap counter-counter
cabang bank yang bersangkutan atau dengan menggunakan alat tertentu berupa ATM.
C. Bunga Tabungan dan perhitungannya
Bunga tabungan dihitung pada setiap akhir bulan dan langsung dikreditkan ke
rekening tabungan. Dengan demikian bunga tabungan akan menambah saldo tabungan.
3

D. Hadiah untuk penabung
Bank sering menyelenggarakan tabungan berhadiah. Hadiah yang diberikan ini
dalam pandangan akuntansi dicatat sebagai biaya. Biaya ini umumnya diperhitungkan
proporsional dengan kemampuan suatu cabang dalam menghimpun dana melalui tabungan.
Kemampuan itu tercermin dari posisi saldo tabungan di neraca cabang. Dengan demikian
semakin besar suatu cabang menghimpun dana tabungan, maka semakin besar porsi biaya
hadiahnya. Sebaliknya semakin kecil saldo tabungan di neraca cabang maka semakin kecil
kontribusi untuk menanggung biaya hadiah. Nilai hadiah undian sebelum sumbangan social
berkisar 0,1% hingga 0,5% dari posisi saldo tabungan yang bersangkutan. Sumbangan social
sekitar 10% dan pajak undian sekitar 25%.

2.3 Simpanan Berjangka
Simpanan Berjangka atau Deposito (time deposit = deposito berjangka) adalah simpanan dari
pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu
menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan. Jatuh tempo deposito biasanya
bervariasi mulai dari 1,3,6,12,18, sampai dengan 24 bulan. Pada kondisi bank membutuhkan dana
likuiditas yang relative besar, semakin lama jangka waktu deposito semakin tinggi tingkat suku
bunga nya. Sebaliknya dalam kondisi longgar (ekonomi normal) tingkat suku bunga deposito akan
semakin kecil untuk deposito yag semakin berjangka waktu semakin lama.
Deposito masyarakat dapat dikategorikan kewajiban jangka pendek ataupun kewajiban jangka
panjang. Deposito disajikan sebagai kewajiban jangka pendek bila sejak tanggal pelaporan hingga
jatuh temponya tidak melebihi 1 tahun. Sedangkan deposito yang jatuh tempo lebih dari 1 tahun
sejak tanggal pelaporan dapay dicatat sebagai kewajiban jangka panjang.
A. Pembukaan Deposito
Untuk membuka deposito , deposan dapat menggunakan setoran tunai , dengan cek,
bilyet giro, bukti transfer masuk , wesel, atau warkat lain yang disepakati bank .
Contoh :
31 Mei 2014 Dara membuka deposito berjangka di Bank CIMB Niaga Denpasar
dengan nominal Rp50.000.000, bunga 18%, jangka waktu 3 bulan . Untuk itu Dara
menyerahkan bilyet giro atas nama Dara Rp20.000.000, Cek Bank CIMB Niaga Denpasar
yang ditarik oleh Fery sebesar Rp10.000.000, transfer masuk dari Bank CIMB Niaga Kuta
Rp10.000.000 dan kekurangannya dibayar tunai. Pajak bunga 15% . Pencatatan transaksi
nya adalah :
4

Tanggal Rekening Debet(Rp) Kredit(Rp)
31 Mei 2014 Dr.Giro Dara 20.000.000
Dr.Giro Ferry 10.000.000
Dr RAK Cab Kuta 10.000.000
Dr. Kas 10.000.000
Cr Deposito Berjangka 50.000.000

B. Bunga Deposito Berjangka
Contoh : Dengan merujuk pada contoh diatas, dengan asumsi deposan mengambil
bunga deposito setiap tanggal 5 dan pajak bunga 15% dibayarkan setiap tanggal 10 kepada
kantor kas Negara, maka pencatatan dan penghitungan bunganya adalah sebagai berikut :
Keterangan Tanggal Rekening Debit(Rp) Kredit(Rp)
Bunga ke-1 30 Juni Dr. Biaya Bunga 750.000
Cr.Bunga DB Harus Dibayar 750.000
Penarikan Bunga 5 Juni Dr.Bunga DB Harus Dibayar 750.000
Cr. Hutang PPh 112.500
Cr. Kas Giro 637.500
Pelimpahan Pajak 10 Juni Dr. Hutang PPh 112.500
Cr. Giro Kantor Kas Negara 112.500
C. Pencatatan Deposito Jatuh Tempo
Contoh : Seperti kasus diatas , bunga dan deposito jatuh tempo ditarik tepat pada
tanggal jatuh tempo . Jurnalnya :

Keterangan Tanggal Rekening Debit(Rp) Kredit (Rp)
Penarikan
Bunga dan
Deposito
31-8-2014

Dr.Deposito Berjangka 50.000.000
Dr. Biaya Bunga 750.000
Cr. Kas 50.637.500
Cr. Hutang PPh 112.500

5

D. Perpanjangan Deposito Berjangka
Deposito yang telah jatuh tempo bisa diperpanjang dengan dua cara yaitu :
a. Perpanjangan Otomatis (Automatic Rollover)
Perpanjangan ini dilakukan karena permintaan deposan yang sudah dibuat atau
diperjanjikan pada saat pembukaan deposito.
b. Perpanjangan Biasa
Perpanjangan ini terjadi bila ada kesepakatan antara bank dengan deposan
dikemudian hari saat jatuh tempo.

E. Penarikan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo
Penarikan deposito sebelum jatuh tempo dapat mengganggu likuiditas bank , sebab
idealnya bank akan ,menyiapkan dana untuk membayarkan sesuai dengan jadwal
pembayaran. Olrh karena itu bank umum konvensional mengenakan penalty tertentu
terhadap deposan bila penarikan dilakukan sebelum jatuh tempo. Penalty deposito dicatat
sebagai pendapatan lain-lain bank. Kebijakan penalty secara umum adalah :
1. Penalty dihitung sekian persen tertentu dari bunga sebelum pajak.
2. Penalty dihitung sekian persen tertemtu dari bunga setelah pajak.
3. Penalty dihitung sekian persen tertentu dari nominal deposito.

2.4 Travellers Cheque dalam Valuta Rupiah
Travellers cheque (TC) yaitu sejenis kertas berharga yang dikenal dan dipergunakan oleh
masyarakat internasional sebagai alat tukar/alat pembayaran sah atau cek wisata atau cek perjalanan
yang digunakan untuk bepergian. Traveller Cheque diterbitkan oleh bank atau lembaga keuangan
Non Bank yang berwenang dalam bentuk pecahan tertentu untuk dipergunakan dalam perjalanan
didalam maupun diluar negeri. Cek perjalanan merupakan surat berharga yang dikeluarkan oleh
sebuah bank, yang mengandung nilai, dimana bank penerbit (issuer) sanggup membayar sejumlah
uang sebesar nilai nominalnya kepada orang yang tanda tangannya tertera ada cek perjalanan itu.
Cek Travelers tersedia dalam beberapa mata uang seperti dolar AS, dolar Kanada, Pounds
sterling, yen Jepang, China Yuan dan Euro; denominasi biasanya adalah 20, 50, atau 100 (x 100
untuk Yen) dari mata uang apa pun, dan biasanya dijual di bantalan lima atau sepuluh cek,
misalnya, 5 x 20 untuk 100. Travelers cek tidak berakhir, pemeriksaan sehingga tidak
digunakan dapat disimpan oleh pembeli untuk menghabiskan setiap waktu di masa depan. Pembeli
6

pasokan cek perjalanan efektif memberikan pinjaman bebas bunga kepada penerbit, yang mengapa
adalah umum bagi bank untuk menjual mereka komisi bebas untuk pelanggan mereka. Komisi,
dimana dibebankan, biasanya 1-2% dari nilai nominal seluruhnya dijual.

Keuntungan Traveller Cheque
1. Lebih aman daripada uang tunai karena pada saat pencairan, pemilik TC harus melakukan
tandatangan di depan counter kembali dan harus sama seperti tandatangan yang pertama
pada saat pembelian TC tersebut dan dapat diberikan refund (penggantian ) kepada
pemilik kalau terjadi kehilangan / tercuri / rusak.
2. Masa berlakunya tidak terbatas.
3. Dapat dicairkan / ditukarkan langsung ke dalam mata uang negara yang bersangkutan
(yang ada hubungannya dengan Bank yang mengeluarkan TC tersebut ).
4. Sebagai pengganti uang tunai untuk melakukan pembayaran-pembayaran dalam travel /
perjalanan anda.

Fitur Travellers Cheque Valas
1. Tersedia di Cabang Devisa
2. Pembayaran dananya dijamin oleh Issuer
3. Tersedia dalam berbagai valuta dan nominal
4. Dijual seharga nilai nominal (Face Value)
5. Tidak ada batas kadaluwarsa
6. Tersedia untuk nasabah pemegang rekening dan bukan pemegang rekening
7. Dijual blanko atau bukan blanko



Syarat-syarat Formal Travel Cheque (TC)
Syarat-syarat formal yang biasanya terdapat didalam suatu cek perjalanan adalah sebagai
berikut ;
1. Nama Travels Cheque secara Tersendiri,
2. Nilai nominal dari Travels Cheque,
3. Nama bank yang mengeluarkan,
4. Nomor seri dari tanggal pengeluaran cek perjalanan,
5. Tanda tangan orang yang berpergian pada waktu pembelian TC tanda tangan pada waktu
penguangan cek perjalanan,
7

6. Perintah membayar tanpa syarat,
7. Dapat dibayarkan sebagai alat pembayaran yang sah,
8. Tanda tangan dari bank penerbit

Contoh Travel Cek Valas yang dijual oleh bank di Indonesia adalah :
Cek perjalanan Bank Mandiri untuk valuta asing adalah TC American Express Travel
Related Services Co, Inc. Tanpa batas kedaluwarsa, cek perjalanan ini bakal diganti kalau hilang
dan tidak dapat dicairkan selain oleh pemilik langsung. Jenis TC yang dijual Bank Mandiri adalah
TC American Express Travel Related Services Co, Inc. (Valuta USD, GBP, DEM, CHF, CAD,
FFR, NLG, JPY).
BII juga punya cek perjalanan. Pecahannya, untuk rupiah mulai dari Rp 100.000 hingga Rp
50 juta. Sementara, untuk cek perjalanan valas terbitan American Express Travel Related Services
Co Inc bilangannya US$ 20 hingga US$500. Bank BNI punya cek perjalanan pula. Bank berlogo 46
ini menggandeng Citibank (Citicorp) dan Thomas Cook.

2.5 Dana Pembayaran Rekening Titipan (Payment Point)
Payment point merupakan pembayaran dari masyarakat yang ditujukan untuk keuntungan pihak
tertentu biasanya giro milik suatu perusahaan yang pembayarannya dilakukan melalui bank.
Payment point adalah salah satu jasa perbankan untuk melayani masyarakat yang akan melakukan
pembayara-pembayaran yang relatif rutin dan nilainya relatif kecil seperti pembayaran rekening
listrik, telepon, dan air, & pembayaran kartu prabayar. Payment point disebut juga rekening titipan
dan diartikan sebagai rekening bersyarat. Sifatnya tidak mengikat bank untuk melakukan kewajiban
kepada individu atau lembaga tertentu yang memberi amanat. Payment point dapat dibedakan
menjadi payment poin konvensional/system online payment point (SOPP) dengan payment point
online bank (PPOB).
1. Sistem Online Payment Point ( SOPP)
Payment Point Konvensional adalah salah satu mekanisme pembayaran tagihan dengan cara
konvensional dimana proses pelimpahan dana ke rekening receipt PLN dilakukan dengan cara
melakukan penyetoran dana ke Bank secara cash. System pengelolaan data yang biasa dilakukan
dalam manajemen data saat ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
a. Pengelolaan data secara Batch, yaitu system pengolahan data transaksi dengan cara
mengumpulkan terlebih dahulu transaksi yang terjadi, kemudian pada waktu yang telah
8

ditentukan data transaksi tersebut sekaligus diproses, biasanya sambil merevisi data file
master.
b. Pengelolaan data secara online, yaitu pengelolaan cecara langsung saat data
dimasukkan ke dalam suatu system informasi. Pengelolaan data secara online ini
dikembangkan untuk memperoleh informasi yang selalu mutakhir.

2. Payment Point Online Bank(PPOB)
PPOB adalah Payment Point Online Bank, salah satu system mekanisme pembayaran
tagihan yang lebih aman, mudah dan murah. PPOB merupakan layanan pembayaran tagihan secara
online real time sehingga proses rekonsiliasi data dan dana bisa lebih cepat dan akurat.PPOB
diselenggarakan di perusahaan-perusahaan seperti PLN bekerjasama dengan perbankan. Pelanggan
dapat membayar di mana saja, kapan saja dan dengan cara apa saja melalui Delivery Channel
(ATM, Teller, Autodebet, Internet Banking dll). Berbeda dengan SOPP (Semi Online Payment
Point), yang melakukan penyetoran ke rekening receipt PLN dengan membawa uang cash langsung,
SOPP ada delay waktu dalam proses rekonsiliasi data dan dana.
PPOB tidak hanya lebih memudahkan layanan bagi pelanggan, namun juga memiliki
multiflier effect yang luar biasa bagi masyarakat luas, dengan membuka peluang usaha baru dan
pemberdayaan ekonomi kecil. Kedepan PPOB berlomba-lomba menjadi yang terlengkap fitur
pelayanannya dan termudah dalam pengoperasiannya
PPOB ini merupakan system yang digunakan oleh PLN dalam pelaksanaan penerimaan
pembayaran, dimana setiap loket pembayaran memiliki deposit pada bank. Dalam system PPOB
proses penerimaan tagihan listrik tidak dilakukan oleh petugas PLN namun langsung diterima oleh
coolecting agent dan secara otomatis ditransfer ke account receipt PLN..
Konsep strategi penerapan PPOB ini adalah sebagai berikut:
1. Kerja sama dengan bank dan pos, kemudian memanfaatkan network mereka.
2. Memanfaatkan kesediaan masyarakat untuk melakukan pembiayaan.
3. Menumbuhkan peluang usaha pada jasa layanan online.

Beberapa tujuan diterapkannya PPOB ini, antara lain:
1. Mengamankan arus kas pendapatan.
2. Menyederhanakan proses bisnis (efisiensi)

9

2.6 Surat Berharga yang Diterbitkan
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) ini adalah surat berharga yang diterbitkan dan
ditandatangani oleh nasabah, pada umumnya dilakukan sebagai jaminan pelunasan hutang naasabah
kepada bank yang bersangkutan. Surat berharga yang telah diterima dari nasabah sebagai jaminan
pelunasan, selanjutnya menjadi asset bank. Dengan demikian bank berhak untuk memperjualbelikan
atau memperdagangkannya melalui pasar uang antar bank. Surat berharga yang diperdagangkan di
pasar uang inilah yang selanjutnya disebut Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
A. Surat Berharga Pasar Uang yang Diperdagangkan
1. Surat Sanggup (surat aksep atau promes) yang berupa :
a. Surat sanggup yang diterbitkan oleh nasabah dalam rangka peneriman kredit dari
bank atau Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) untuk membiayai kegiatan
tertentu.
b. Surat sanggup yang diterbitkan oleh bank dalm rangka pinjaman antarbank.

2. Surat wesel, dapat berupa :
a. Surat wesel yang ditarik oleh suatu bank dan diaksep oleh pihak lain dalam
rangka transaksi tertentu penarik atau pihak tertarik adalah nasabah bank atau
LKBB.
b. Surat wesel yang ditarik oleh nasabah bank atau LKBB dan diaksep oleh bank
atau LKBB dalam rangka pemberian kredit untuk membiayai kegiatan tertentu.

B. Perdagangan SBPU Dengan Bank Indonesia
Khusus untuk perdagangan SBPU dengan Bank Indonesia, SBPU harus berjangka
waktu pendek dengan minimal 30hari dan bernilai nominal minimal Rp25.000.000 yang
selanjutnya berkelipatan Rp5.000.000 dengan maksimum Rp10.000.000.000. SBPU yang
diterbitkan tidak dalam rangka kredit yang sebagian atau seluruh dananya berasal dari BLBI,
penjualannya dilakukan dengan cara lelang dengan system diskonto.
Perdagangan SBPU ini harus memperhatikan hak dan kewajiban penjualan atau
pembeli. Oleh karena itu ketika perdagangan dimulai harus ditegaskan perdagangan ini
menggunakan cara outright atau repurchase agreement (repo). Transaksi outright adalah
transaksi jual beli SBPU atas dasar sisa jatuh waktu SBPU yang bersangkutan. Repurchase
agreement adalah transaksi perdagangan SBPU yang mensyaratkan penjual membeli kembali
10

SBPU sesuai dengan jangka waktu yang diperjanjikan. Penyelesaian transaksi ini
diperhitungkan dengan nilai tunai SBPU sebagai berikut :





C. Akuntansi Surat Berharga Diterbitkan
Surat berharga diterbitkan akan dicatat pada saat penerbitan , penjualan dan
pelunasan. Pada saat penerbitan surat berharga sebenarnya bank baru mendapat surat
pengakuan hutang dari nasabah atau bank lain yang selanjutnya menjadi aset bank dan
sewaktu-waktu dapat dijual untuk memenuhi likuiditas bank. Sebagai asset bank, maka bank
akan mecatat sebesar harga nominal. Harga nominal ini sebesar nilai kewajiban nasabah
kepada bank. Misalnya nasabah melunasi pinjaman kepada bank dengan wesel, maka wesel
tersebut harus sebesar nilai kewajiban pelunasan tersebut. Nilai kewajiban nasabah ini ditulis
sebagai nilai nominal dilembar surat berharga.
Surat berharga yang diterima bank dari nasabah atau bank lain akan menjadi sumber
dana bank bila dijual di pasar uang. Penjualan surat berharga ini akan diterima sebesar harga
jualnya(nilai tunai). Selisih nilai tunai dengan nilai nominal dicatat sebagai diskonto SBPU
uang belum diamortisasi. Di pihak lai, haus mengkredit rekening surat berharga yang
diterbitkan yang diposisikan sebagai hutang. Sedangkan diskonto yang telah diperhitungkan
harus diamortisasi setiap akhir bulan hingga SBPU itu jatuh tempo serta dikenakan pajak
sebesar 15%

También podría gustarte