Está en la página 1de 51

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia sehat tahun 2010 adalah
peningkatan kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya
masyarakat bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduk
yang hidup dalam lingkungan yang sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata serta
memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh Wilayah Republik
Indonesia
!ntuk mencapai tujuan tersebut diatas, diselenggarakan upaya
kesehatan dalam segi kehidupan indi"idu, keluarga dan masyarakat
khususnya upaya perawatan yang meliputi upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pengobatan dan pemulihan diarahkan bagi seluruh
rakyat, dengan peningkatan peran serta masyarakat agar dapat
melaksanakan upaya kesehatan mandiri !paya tersebut juga dilaksanakan
dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian terhadap insiden
berbagai penyakit, yang salah satunya adalah Tuberculosis #T$ paru % T$&'
#(epkes RI, 1)))'
*enyakit T$ paru ini banyak terjadi di Negara+negara yang sedang
berkembang termasuk di Indonesia sendiri, berdasarkan laporan W,-
tahun 2000 insiden T$ paru di Indonesia saat ini berkisar ./0 ribu kasus
baru dengan kematian 110 ribu orang setiap tahun, dengan demikian secara
kasar diperkirakan setiap 100 ribu penduduk Indonesia, tercatat 1/0
penderita T$ paru positi2 (ari data pro2il kesehatan Indonesia dimana
jumlah penderita T$ paru pada tahun 2000 sebanyak 1201/) penderita,
sedangkan berdasarkan 3ur"e 4esehatan Rumah Tangga #34RT' tahun
1)). menunjukkan bahwa penyakit T$ paru penyebab kematian nomor tiga
setelah penyakit kardio"askuler dan penyakit saluran pernapasan dan
nomor satu dari golongan penyakit In2eksi
1
1.2 Rumusan Masalah
!ntuk lebih memahami permasalahan yang berhubungan dengan
T$ paru dan pentalaksanaannya dalam 5suhan 4eperawatan, penulis harus
mengungkapkan permasalahan permasalahannya 4arena dengan
merumuskan masalah, setiap penjelasan dapat berlangsung dengan baik dan
terperinci, selain itu kegunaan rumusan masalah dapat juga dijadikan
ta2siran bagi pembaca
$erdasarkan latar belakang masalah berikut ini perumusan masalah yang
akan diulas dan dijelaskan lebih lanjut 6
1 $agaimana tinjauan secara teoritis dari penyakit T$ paru7
2 $agaimana proses 5suhan 4eperawatannya7
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
1 !ntuk memberikan pemahaman secara teoritis tentang penyakit
T$ paru
2 8engetahui bagaimana proses dari asuhan keperawat pada klien
dengan T$ paru
1.3.2 Tujuan khusus
1 8akalah ini disusun untuk diajukan untuk memenuhi
tugas kebutuhan dasar manusia dalam penatalaksanaan% tindakan
dalam 95suhan 4eperawatan pada klien dengan T$ paru9 yang
diselenggarakan oleh :I4 !NI4 4;(IRI
2 3etelah menyelesaikan penyusunan makalah ini,
penulis berharap mampu 6
a' 8emberikan pemahaman dan pengertian
tentang T$ paru
b' 8eningkatkan kesadaran untuk lebih
memelihara pola hidup yang baik
c' 8enberikan kesadaran untuk pemeriksaan dan
tindakan yang dilakukan dalam medis sesuai
2
dengan prosedur yang benar, sehingga klien
dapat merasa lebih baik
d' 4edepannya tidak ada lagi para perawat%tim
medis lain yang bersikap buruk pada klien
karena tekanan+tekanan berupa bentakan+
bentakan dari perawat yang dapat meberikan
ketidaknyamanan klien selama tindakan
perawatan
1. Man!aat
$agi penulis
(apat menambah pengetahuan serta menerapkan apa yang telah
diperoleh di perkuliahan dengan kasus nyata dalam melaksanakan
tindakan keperawatan khususnya pada 534;* dengan sebaik
baiknya.
$agi institusi pendidikan
3ebagai lahan kepustakaan tentang penyakit T$ paru dan asuhan
keperawatannya
$agi 4lien
4lien mendapatkan asuhan tindakan keperawatan dengan baik sesuai
keadaan klien secara benar terutama pada kebutuhan dasarnya yang
bersangkutan dengan penyakit T$ paru
/
BAB II
TIN"AUAN PU#TA$A

2.1 De!%n%s%
TB paru atau Tuberculosis (TBC) adalah suatu penyakit in2eksi yang
disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis, sejenis kuman yang berbentuk
batang 4uman ini dapat tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan
dingin ,al ini disebabkan karena kuman berada pada si2at dormant #Tidur',
dari si2at ini kuman dapat bangkit kembali dan menjadikan T$& akti2 lagi
TB paru atau Tuberculosis paru adalah penyakit akibat in2eksi menular
dari kuman <8ycobakterium Tuberculosis 9 sehingga dapat mengenai semua
organ tubuh dengan lokasi terbanyak diparu yang biasanya merupakan lokasi
in2eksi primer#8ansjoer,5rie2,1.)62001'
Tidak semua orang yang dimasuki basil T$ pasti sakit T$ paru, jika
badannya kuat, daya tahan tubuh kuat, orang akan terhindar dari sakit T$ paru
(aya tahan tubuh akan kuat jiak gi=i #makanannya' cukup serta istirahat yang
cukup #,endrawan Nadesul, 1))>'
2.2 Et%&l&g%
T$ paru disebabkan oleh kuman T$& yaitu 8ycobakterium
tuberculosis yang berukuran 0,/ ? 2+1 cm 3i2at kuman ini adalah aerob yaitu
lebih menyenangi hidup pada jaringan yang tinggi kadar oksigen dan juga
bersi2at dormant didalam sel yaitu basil tidak akti2 tetapi bila keluar dari sel
maka basil akan berkembang biak, pada penderita akan mengalami
kekambuhan 4uman lebih tahan terhadap asam #$T5%$asal Tahan 5sam' dan
lebih tahan lagi terhadap gangguan kimia dan 2isik, tidak dapat terlihat oleh
mata telanjang, mati pada air mendidih, mudah mati bila terkena sinar
matahari, tahan hidup pada kamar yang lembab, dapat berkembang biak dalam
sel #intra sel maupun diluar sel%ekstra sel' 5da beberapa 2aktor yang
mempengaruhi dapat terjadinya in2eksi T$&, @aitu keganasan basil T$&
Aumlah basil yang cukup banyak, adanya sumber penularan, daya tahan tubuh
1
yang menurun yang disebabkan oleh beberapa 2aktor yaitu keturunan, usia,
nutrisi yang kurang dll
2.3 Pat&!%s&l&g%
*ort deB entri kuman microbaterium tuberculosis adalah saluran
perna2asan, saluran pencernaan, dan luka terbuka pada kulit, kebanyakan
in2eksi tuberculosis terjadi melalui udara #air borne', yaitu melalui inhalasi
droppet yang mengandung kuman+kuman basil tuberkel yang berasal dari
orang yang terin2eksi $asil tuberkel yang mencapai permukaan al"eolus
biasanya diinhalasi terdiri dari satu sampai tiga gumpalan basil yang lebih
besar cenderung tertahan di saluran hidung dan cabang besar bronkus dan tidak
menyebabkan penyakit 3etelah berada dalam ruang al"eolus biasanya di
bagian bawah lobus atau paru+paru, atau di bagian atas lobus bawah $asil
tuberkel ini membangkitkan reaksi peradangan Ceukosit polimor2onuklear
tampak pada tempat tersebut dan mem2agosit bacteria namun tidak membunuh
organisme tersebut 3esudah hari+hari pertama maka leukosit diganti oleh
makro2ag 5l"eoli yang terserang akan mengalami konsolidasi dan timbul
gejala pneumonia akut *neumonia seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya
sehingga tidak ada sisa yang tertinggal, atau proses dapat juga berjalan terus,
dan bakteri terus di2agosit atau berkembang biak di dalam sel $asil juga
menyebar melalui getah bening menuju ke kelenjar bening regional 8akro2ag
yang mengadakan in2iltrasi mcajadi lebih panjang dan sebagian bersatu
sehingga membentuk sel tuberkel epiteloit, yang dikelilingi oleh 2osit Reaksi
ini biasanya membutuhkan waktu 10 sampai 20 hari
.
$uman TB' ga(a h%)u* t%)ak
sehat'mer&k&k' alk&h&l
8engin2eksi sal
pernapasan
In2eksi
primer
8erusak
system
pertahanan
8uskosilier
bronkus
8enetap di
al"eolus
Tumbuh dan
berkembanng
dan membentuk
mukus
Terbawa masuk ke
organ tubuh lain
pleuritis
Desekan pleura
Rangsang syara2 EE
Danguan
*sikologi
$atuk
darah
&emas
MK: Anxiety
4erusakan
parenkim
8embran
al"eolus
rusak
*ertukaran
-F dan &-F
terganggu
Dangguan
pertukaran
gas
!saha
$erna2as
EE
(ispneu
MK: Gangguan
Pola
Nafas
Dangguan rasa
nyaman
EE
metabolisme
;nergi yang
masuk G energi
yg keluar
*enurunan
$$
HH Nutrisi
84 6 *e 4erja
nutrisi G keb
tubuh
Dangguan
imunitas
MK :Resiko
penyebaran
infeksi
>
2. $las%!%kas%
Tujuan membuat kla2ikasi ini untuk mendapatkan keseragaman dalam
diagnosis, pengobatan maupun catatan medis, sehingga diikuti oleh tim
pelayanan manapun #5ri2in Nawas,1))0'
1' *embagian secara patologis
+ Tuberkolosis primer # childhood tuberculosis '
in2eksi pada indi"idu yang sebelumnya belum pernah kontak dengan
tuberculosis bacili
+ Tuberkolosis sekunder
in2eksi yang timbul pada host yang sebelumnya telah
terin2eksi%rein2eksi
+ tuberkolosis miliary
In2eksi yang telah memasuki darah dan lim2atik yang penyabarannya
keseluruh pulmonal #masuk melalui arteri pulmonal ' dan kemudian
penyebaran yang sistemik yaitu masuk kedalam "ena pulmonary
Tuberkolosis miliary mempunyai kemungkinan berupa tuberkolosis
primer ataupun sekunder
2' $erdasarkan gejala klinik , bakteriologik, radiologik, dan riwayat
pengobatan sebelumnya, T$ paru diklasi2ikasikan menjadi 6
1 T$ paru $T5 positi2 dengan kiteria 6
a (engan atau tanpa gejala klinik
b $T5 positi2 6 mikroskopik positi2 1 kali disokong biakan positi2
1 kali atau radiologik positi2 1 kali
c Dambaran radiologik sesuai denagn T$ paru
2 T$ paru $T5 negati"e dengan criteria 6
a Dejala klinik dan gambaran radiologik sesuai dengan T$ paru
akti2
b $T5 negati"e, biakan negati"e tetapi radiologik positi2
/ $ekas T$ paru dengan kriteria 6
a $akteriologik #mikroskopik dan biakan' negati"e
b Dejala klinik tidak ada atau ada gejala sisa akibat kelainan paru
c Radiologik menunjukkan gambaran lesi T$ inakti2, menunjukkan
I
serial 2oto yang tidak berubah
d 5da riwayat pengobatan -5T yang adekuat #lebih mendukung'
/' $erdasarkan aspek masyarakat6
4ategori - 6 tidak pernah terpasang, dan tidak in2eksi, riwayat
kontak negati"e tuberculin negati"e
4ategori I 6 Terpajan tuberkolosis tapi tidak terbukti ada in2eksi,
riwayat kontak positi2, tes tuberkolon negati"e
4ategori II 6 Terin2eksi tuberkolosis, tetapi tidak sakit Tes
tuberculin positi2, radiologist dan sputum negati"e
4ategori III 6 Terin2eksi tuberkolosis dan sakit
2., Man%!estas% $l%n%s
Tuberkulosis sering dijuluki the great imitator9 yaitu suatu penyakit yang
mempunyai banyak kemiripan dengan penyakit lain yang juga memberikan
gejala umum seperti lemah dan demam *ada sejumlah penderita gejala yang
timbul tidak jelas sehingga diabaikan bahkan kadang+kadang asimptomatik
Dambaran klinik T$ paru dapat dibagi menjadi 2 golongan, gejala respiratorik
dan gejala sistemik6
1 Dejala respiratorik, meliputi 6
a $atuk
Dejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling
dikeluhkan 8ula+mula bersi2at non podukti2 kemudian berdahak
bahkan bercampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan
b $atuk darah
(arah yang dikeluaran dalam dahak ber"arisi, mungkin tampak berupa
garis atau bercak+bercak darah, gumpalan darah atau darah segar dalam
jumlah sangat banyak $atuk darah tejadi karena pecahnya pembuluh
darah $erat ringannya batuk darah tergantuang dari besar kecilnya
pembuluh darah yang pecah
c 3esak na2as
Dejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas% karna
ada hal2 yang menyertai seperti e2usi pleura,pneumothorak,anemia dll
0
d Nyeri dada
Nyeri dada pada T$ paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan Dejala
ini timbul apabila sistim perna2asan di pleura terkena
2 Dejala sistemik meliputiJ
a (emam
merupakan gejala yang sering dijumpai diasanya timbul pada sore dan
malam hari mirip demam in2luen=a,hiling timbul dan makin lama makin
panjang serangannya sedang masa bebas serangan makin pendek
b Dejala sistemik yng lain
Dejala sistemik yang lain ialah keringat malam ,anoreksia, penurunan
$$, serta malaise Timbulnya gejala biasanya dalam beberapa minggu
sampai bulan, akan tetapi penampilan akut dengan batuk, panas, sesak
na2as walaupun jarang dapat juga timbul menyerupai gejala pneumonia
K Dejala klinis ,aemoptoe6
4ita harus memastikan bahwa perdarahan dari nasopharink dengan cara
membedakan ciri2 sebagai berikut6
1 $atuk darah
+ (arah dibatukkan dengan rasa panas ditenggorokan
+ (arah berbuih bercampur udara
+ (arah segar berwarna merah muda
+ (arah bersi2at alkalis
+ 5nemia kadang2 terjadi
+ $en=idin test negati"e
2 8untah darah
+ (arah dimuntahkan dengan rasa mual
+ (arah bercampur sisa makanan
+ (arah berwarna hitam karna bercampur asam lambung
+ (arah bersi2at asam
+ 5nemia sering terjadi
+ $en=idin test positi2
)
/ ;pistaksis
+ (arah menetes dari hidung
+ $atuk pelan kadang keluar
+ (arah berwarna merah segar
+ (arah bersi2at alkalis
+ 5nemia jarang terjadi
2.- $&m*l%kas%
4omplikasi yang sering dialami oleh penderita T$& adalah 3bb6
,emoptitis adalah peredaran dari saluran na2as yang dapat mengakibatkan
kematian karena syok hipo"olemik atau tersumbatnya jalan na2as
4olaps dari lobu akibat retraksi bronchial, sehingga terjadi ketidak mampuan
menampung atau menyimpan oksigen dari lobus
10
*neumotorak adalh adanya udara dalam rongga pleura *enyebabnya adalah
tekanan pneumotorak udara dalam membran berada dalam tekanan yang lebih
tinggi dari udara dalam paru+paru yang berdampingan dan pembuluh darah,
sehingga kapasitas oksigen yang dihirup hanya sebagian
;2usi *leura adalah adanya cairan abnormal dslsm rongga pleura yang
disebabkan oleh tekanan yang tidak seimbang pada kapiler yang utuh dan
menyebabkan kapasitas paru+paru tidak berkembang
$ronkietctaksis adalah endapan nanah ada bronkus setempat karena terdapat
in2eksi pada bronkus *enyebabnya yaitu kerusaka yang berulang pada dinding
bronchial dan keadaan abnormal dari jaringan penghail mucus mengakibatkan
rusaknya jaringan pendukung menuju saluran na2as
2ibrosis adalah pembentukan jaringan ikat pada roses pemulihan atau
pnyembuhan *enyebaran in2eksi ke organ lain seperti -tak,tulang, persendian,
ginjal, dan yang lain Insu2isiensi kardio pulmonal atau penurunan 2ungsi
jantung dan paru+paru sehingga kadar oksigen dalam darah rendah
2.. Pemer%ksaan )%agn&st%k
:oto thoraL *5 dengan atau tanpa literal merupakan pemeriksaan radiology
standar Aenis pemeriksaan radiology lain hanya atas indikasi Top 2oto, oblik,
tomogram dan lain+lain
Karakteristik radiology yang menunjang diagnostik antara lain :
a $ayangan lesi radiology yang terletak di lapangan atas paru
b $ayangan yang berawan #patchy' atau berbercak #noduler'
c 4elainan yang bilateral, terutama bila terdapat di lapangan atas paru
d $ayang yang menetap atau relati2 menetap setelah beberapa minggu
e $ayangan bilier
*emeriksaan $akteriologik #3putum' J (itemukannya kuman micobakterium
T$& dari dahak penderita memastikan diagnosis tuberculosis paru
*emeriksaan biasanya lebih sensiti"e daripada sediaan apus #mikroskopis'
*engambilan dahak yang benar sangat penting untuk mendapatkan hasil yang
11
sebaik+baiknya *ada pemeriksaan pertama sebaiknya / kali pemeriksaan
dahak !ji resistensi harus dilakukan apabila ada dugaan resistensi terhadap
pengobatan
*emeriksaan sputum adalah diagnostik yang terpenting dalam prograrn
pemberantasan T$& paru di Indonesia
2./ Pr%ns%* Peng&0atan Tu0er1ul&s%s Paru
Aktifitas bat
Terdapat dua macam si2at%akti2itas obat terhadap T$& paru #3oeparman dan
3arwono Waspdji, 1))0' yaitu 6
a 5kti2itas $akterisid
(isini obat bersi2at membunuh kuman+kuman yang sedang tumbuh
#metabolesmenya masih akti2' 5kti2 bakteriosid biasanya diukur dari
kecepatan obat untuk membunuh kuman sehingga pada pembiakan akan
didapatkan hasil yang negati"e
b 5kti2itas -bat
5kti"itas obat membunuh kuman+kuman yang pertumbuhannya lambat
#metabolismenya kurang akti2', dapat diukur dari angka kesembuhan
setelah pengobatan dihentikan
c :aktor 4uman Tuberculosis
8enurut Mitchisan kuman terbagi dalam beberapa populasi dalam
hubungannya antara pertumbuhan dan akti"itas obat yang membunuhnya
yakni 6
1 *opulasi 5 6 4uman tumbuh dan berkembang biak terus menerus
dengan cepat 4uman ini banyak terdapat dalam dinding ka"itas
atau dalam lesi yang *,nya netral, IN, sangat baik pada populasi
ini karena akti"itas bakteriosid segera kerjanya dan tinggi
12
2 *opulasi $ 6 4uman tumbuh sangat lambat dan berada dalam
lingkungan asam #*, rendah' hanya pira=inamid yang bisa bekerja
disini
/ *opulasi & 6 4uman berada pada kelompok keadaan dormant #tidak
ada akti"itas metabolisme', hamper sepanjang waktu Tetapi
4adang+kadang kuman ini mengadakan metabolisme secara akti2
dalam waktu singkat
1 *opulasi ( 6 4uman+kuman yang sepenuhnya bersi2at dormant
#komplit dormant' sama sekali tidak dapat dipengaruhi oleh obat
anti tubercilosis ,anya dapat dimusnahkan oleh mekanisme
pertahanan tubuh manusia itu sendiri
2.2 Penatalaksanaan me)%s
*enatalaksanaan dalam hal ini adalah upaya menghindari kontak
dengan orang yang terin2eksi basil tuberculosis, mempertahankan status
kesehatan dengan intake nutrisi yang dekuat, meminum susu yang sudah
dilakukan pasterisasi, isolasi jika pada analisa spuntum terdapat bakteri hingga
dilakukan kometerapi, pemberian imunisasi $&D untuk meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap in2eksi oleh basil tuberculosis "irulen Regimen dasar
pengobatan T$ adalah kombinasi IN, dan RI: selama > bulan dengan *M5
pada 2 bulan pertama *ada T$ berat dan ekstrapulmonal biasanya pengobatan
dimulai dengan kombinasi 1 N . obat selama 2 bulan, dilanjutkan dengan IN,
dan RI: selama 1 N 10 bulan sesuai perkembangan klinis
3.3 Prognosis
Menurut Hermani dan Abdurrachman (2004), prognosis
tuberkulosis dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi,
kebiasaan hidup sehat, dan ketekunan pasien dalam berobat.
Lee (2003) menebutkan bah!a prognosis ang baik dapat
dicapai bila penakit didiagnosis dan diobati pada stadium dini,
namun bila terdapat mani"estasi lokal maka prognosis akan
lebih buruk.
1/
BAB III
A#UHAN $EPERA4ATAN PADA Tn. A
3.1 PEN5$A"IAN
3.1.1 I)ent%tas Pas%en
1 Nama 6 Tn 5
2 No Reg 6 01.1LLLL
/ 5lamat 6 Al ,asanudin 12 *are 4ediri
1 No Telp 6 #0/.1' 112LL
. !sia O TTC 6 1> Th, Aombang 1 Aanuari 1).0
> *ekerjaan 6 *edagang
I 3tatus *erkawinan 6 4awin
0 3uku 6 Aawa
) Aenis 4elamin 6 Caki+laki
10 5gama 6 Islam
11 4ewarganegaraan 6 Indonesia
12 Nama Isteri 6 Ny R
1/ *ekerjaan 6 *edagang
11 *emberi In2ormasi 6 4lien
11
1. Tanggal 8R3 6 21 No"ember 2000
1> Tanggal *engkajian 6 10 (esember 2000
3.1.2 $eluhan utama
*asien mengatakan bahwa na2asnya sangat sesak dan adanya batuk
darah
3.1.3 R%6a(at *en(ak%t sekarang
4lien mengatakan bahwa ia merasakan nyeri di bagian dada pada saat
menarik napas panjang% batuk di sertai keluarnya dahak yang
mengandung darah
3.1. R%6a(at *en(ak%t ter)ahulu6
4lien mengatakan bahwa ia pernah sakit batuk yang lama dan
tidak sembuh N senbuh disertai demam dan sesak napas dalam
waktu yang cukup lama
klien mengatakan bahwa / bulan yang lalu ia pernah berupaya
untuk mengatasi penyakitnya dengan berobat ke puskesmas dan
mengkonsumsi obat sesak napas dan hasilnya belum sembuh
sampai sekarang
3.1., R%6a(at *en(ak%t $eluarga
Denogram


1 / 1 2 / 1
4eterangan Denogram6
1.
/
2
1
6 garis keturunan
6 garis perkawinan
6 perempuan
6 laki+laki
6 penderita
6 @ang tinggal serumah
*enyakti yang pernah diderita
a' -rang tua 6 +
b' 3audara 6 +
c' 5nggota keluarga 6 +
*enyakit yang sedang diderita
a' -rang tua 6 +
b' 3audara 6 +
c' 5nggota keluarga 6 +
3.1.- R%6a(at *s%k&s&s%al
4lien mengatakan bahwa ia merasa cemas dan takut dengan
keadaannya saat ini Ia tidak mau berpisah dengan istri dan anak
anaknya *asien berharap bisa sembuh setelah menjalani perawatan dan
dapat segera pulang kerumah untuk membantu istrinya bekerja dan
berkumpul bersama anggota keluarga
3.1./ P&la Akt%7%tas sehar% + har%
N8
Akt%7%tas )an
Lat%han9ADL
#MR# MR#
1 8akan
/? sehari, dalam porsi
sedang habis dengan
komposisi nasi putih,
sayur, lauk + pauk
(iet lunak RDRC 1I00 kalori
dengan bantun total perut dan
lambung habis 1%/ porsi
makan6
2 8inum
P . N > ? gelas per
hari #air dan teh'
P . N > ? perhari dengan
bantuan perawat dan keluarga6
/ $5$ P 1 N . ? per hari $54 di toilet dengan .00cc
1>
1
dengan konsisten
cairan berwarna
kuning
per I jam 6
1 $54
Q / ? sehari dengan
konsistensi cair
Q / L sehari sejak awal
. *ola Tidur I jam%hari ) jam%hari
> 8andi
8andi 2 ?%hari, gosok
gigi dan ganti pakaian
8andi 2?%hari, gosok gigi
dengan bantuan perawat dan
keluarga
3.1.2 Pemer%ksaan :%s%k
4eadaan !mum
pasien terbaring lemah di atas tempat tidur dan terpasang in2us
ditangan sebelah kiri6
TTR
Tensi darah 6 110%100 mm,g
Nadi 6 )0 % menit
3uhu 6 /0S &
RR 6 1. L per menit
(ata 5ntropometri
T$ 6 110 cm
$$ 6 >1 kg
*emeriksaan ,ead to toe
1 4epala
a Rambut
$entuk kepala lonjong
$enjolan #+'
Cuka #+' ketombe #T' kutu #+'
Rambut rontok #+' kusam #+'
1I
Rambut warna hitam
b 8ata
4onjungti"a anemis #+'
3klera ichterik #+'
*eradangan pada konjungti"a #+'
Re2lek pupil terhadap cahaya #T'
c ,idung
*osisi septumnasi #+'
sekret #T', sumbatan #+'
peradangan #T'
d Telinga
$entuk telinga
3erumen #+'
$enda asing #+'
-torhea #+'
e 8ulut dan lidah
$ibir kering
&yanosis #T'
Cuka #+'
Cabioschi=is % sumbing #+'
5bses #nanah % pus' #+'
*erdarahan #+'
Cidah kotor #+'
$au na2as #+'
*embesaran tonsil #+'
4aries #+'
10
2 Ceher
(e"iasi trachea #+'
*embesaran kelenjar thyroid #+'
*embesaran lim"e #+'
AR( #+'
/ Thoraks
a Inspeksi
*ergerakan dinding dada simetris
:rekuensi na2as /.L per menit
$entuk thorak 6 normal chest
*erna2asan cuping hidung #T'
Retraksi intercostae #T'
Retraksi suprasternal #T'
Aejas #+'
b *alpasi
Nyeri tekan #T'
Rokal 2remitus #T'
Ictus &ordis #T'
c *erkusi
3onor
d 5uskultasi
$unyi na2as dangkal
Ronchi #T'
8urmur #+'
$unyi na2as Resikuler mengeras
1 5bdomen
a Inspeksi
$entuk 2lat #datar'
1)
Cuka operasi #+'
Aejas #+'
b *alpasi
Nyeri tekan #+'
8assa #+'
c *erkusi
$unyi Thimpani
d 5uskultasi
$ising usus /0L % menit
. Denetalia
:luor albus #+'
*roduksi urine 6 .00 cc% I jam
Warna urine 6 kuning jernih
> ;kstremitas
pada tangan kanan terdapat in2us N3 20 tetes%menit
kekuatan otot
re2leks bisep #T'
re2leks trisep #T'
re2leks patela #T'
re2leks achilles #T'
I Intregumen
4ulit wajah dan tubuh pucat
;kstremitas sianosis pada kuku
0 *emeriksaan
*emeriksaan darah, leukosit 1.000 % mm/
20
4ultur dahak, pneumokokus #T'
Tes 5D(5, hipoksemia #T'
Rontgenogram thoraL
) Terapi medis
pemberian -2
in2us N3 20 tetes % menit
*irasinamid #*M5' /0 N 2. mg%kg #0,I. N 1 gr' yiap
hari
3.2 Anal%sa Data
N8 DATA PR8BLEM ETI8L85I
1
(s6 *asien mengatakan
mengalami kesulitan
bernapas
(o6 Ronki #T'$atuk
#T',3putum #T',
3putum (arah #T'
$ersihan jalan napas tidak
e2ekti2
*eningkatan
produksi secret
2
(s *asien mengatakan
sesak bernapas
4erusakan pertukaran gas 8embrane al"eola
rusak
21
(o 6 *L Tampak
binggung
RR G 1> L%menit
T( U 110%100 mg,g
3ecret #+'
;dema bronkioral #T'
/
(s6 *asien mengatakan
kurang na2su makan
(o6 $ising usus )L%menit
*orsi makan tak
habis
*enurunan $$ 6
$$ awal U >1 4g
$$ akhir U >1 4g
*erubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan
5danya anoreksia,
mual
muntah,dispnea

3. D%agn&sa $e*era6atan
$ersihan jalan napas tidak e2ekti2 berhubungan dengan6 3ekret kental
atau sekret darah, 4elemahan, upaya batuk buruk
Dangguan pertukaran gas berhubungan dengan6 $erkurangnya
kee2ekti2an permukaan paru, atelektasis, 4erusakan membran al"eolar
kapiler, 3ekret yang kental, ;dema bronchial
22
*erubahan kebutuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan6 4elelahan, $atuk yang sering, adanya produksi sputum,
(ispnea, 5noreksia
3., Ren1ana Asuhan $e*era6atan
Tgl
N&
D;
Peren1anaan
Ras%&nal Tt)
Tujuan <r%ter%a has%l Inter7ens%
10%1
2%00
1 !angka
panjang:
mempertah
ankan
bersihan
jalan na2as
secara
e2ekti2
!angka
pendek6
terpenuhin
ya suplai
oksigen
8e
mpertahankan
jalan napas
pasien
8e
ngeluarkan
sekret tanpa
bantuan
8e
nunjukkan
perilaku untuk
memperbaiki%me
mpertahankan
bersihann jalan
napas
8e
ngidenti2ikasika
n potensial
komplikasi dan
melakukan
tindakan tepat
8andiri
-bser"asi,
kemampuan
untuk
mengeluarkan
mukosa, catat
karakter, jumlah
sputum, dan
adanya
hemotipsis
8emberikan
pasien posisi semi
atau 2owler
tinggi
8embersihkan
sekret dari mulut
dan trakea
8emantau
kondisi pasien
setiap saat,
pengeluaran sulit
bila sekret sangat
tebal 3putum
berdarah kental
atau darah cerah
diakibatkan oleh
kerusakan paru
atau luka bronkial
dan dapat
melakukan
e"aluasi% inter"ensi
lebih lanjut
8embantu
memaksimalkan
ekspansi paru
dan menurunkan
upaya
pernapasan
8encegah
obstruksi%aspirasi
2/
4olaborasi
8elembabkan
udara%oksigen
inspirasi
8emberikan
obat+obatan
sesuai indikasi6
agen mukolitik
#aetilsistein'
Kkortikosteroid
#prednison'
$ersiap untuk %
membantu
intubasi darurat
8encegah
pengeringan
membran
mukosaJ
membantu
penggenceran
sekret
5gen
mukolitik
menurunkan
kekentalan dann
perlengketen
sekret paru unutk
membersihkan
$erguna
pada adanya
keterlibatan luas
dengan
hipoksemia dan
bila respons
in2lamasi
mengancam
hidup
Intubasi
diperlukan pada
kasus jarang
bronkogenik T$
dengan edema
laring atau
pendarahan paru
21
akut
10%1
2%00
2 !angka
panjang:
*ertukaran
gas yang
adekuat
!angka
pendek6
*erbaikan
"entilasi
dan
oksigenasi
(ipsneu
menurun
*erbaikan
"entilasi
-ksigenasi
jaringan adekuat
dengan D(5
dalm rentan
normal
$ebas dari
gejala distres
pernapasan
8andiri
4aji dispnea,
takipnea,
menurunya bunyi
napas, penigkatan
upaya pernapasan,
terbatasnya
ekspansi dinding
dada dan
kelemahan
;"aluasi
perubahan pada
tingkat kesadaran
&atat
sianosis%perubahan
pada warna kulit,
termasuk membran
mukosa dan kuku
$atasi akti"itas
dan bantu akti"itas
perawatan diri
sesuai keperluan
$&la0&ras%
T$ paru
menyebabkan e2ek
luas pada paru dari
bagoan kecil
bronkopneumonia
sampai in2lamasi
di2us luas,nekrosis,
e2usi pleura, dan
2ibrosis luas ;2ek
pernapasan dapat
dari ringan ke berat
sampai distres
pernapasan
5kumulasi sekret%
pengaruh jalan
napas dapat
mengganggu
oksigenasi organ
"ital dan jaringan
8enurunkan
konsumsi
oksigen%kebutuhan
selama periode
penurunan
pernapasan dapat
menurunkan
beratnya gejala
2.
5wasi seri
D(5%nadi
oksimetri
$erikan oksigen
tambahan yang
sesuai
*enurunan kadar
oksigen
#*a-2'%saturasi%pe
nigkatan *a&o2
menunjukkan
kebutuhan untuk
inter"ensi%perubah
an program terapi
5lat dalam
memperbaiki
hipoksemia yang
dapat terjadi
sekunder tehadap
"entilasi%menuruna
nnya permukaan
al"eolar paru
10%1
2%00
/ !angka
panjang:
nutrisi
terpenuhi
sesuai
kebutuhan
tubuh
!angka
pendek6
Intake
nutrisi yang
adekuat
K $erat badan
meningkat
,asil
laboraturium
menunjukkan
normal
8alnutrisi #+'
*erubahan pola
hidup untuk
mendapatkan
$$ normal
Man)%r%
8emastikan pola
diet biasa
pasien, yang
disukai
8engawasi
masukan%
pengeluaran dan
berat badan secara
periodik
8enyelidiki
adanya anoreksia,
mual dan muntah,
K membantu
mengidenti2ikasi
diet khusus
*ertimbangan
keinginan indi"idu
dapat memperbaiki
masukan diet
K berguna dalam
mengukur
kee2ekti"an nutrisi
dan dukungan
cairan
K dapat
memepengaruhi
pilihan diet dan
2>
dan mencatatnya
kemungkinan ada
hubungannya
dengan obat
8emberikan
dorongan makan
sedikit demi
sedikit dan sering,
dengan makanan
tinggi protein dan
karbohidrat
$&la0&ras%
4onsultasi
komposisi pada
ahli gi=i
4onsultasi terapi
pernapasan untuk
jadwal pengobatan
1+2 jam
sebelum%sesudah
makan
*engawasan hasil
pemeriksaan
mengidenti2ikasika
n area pemecahan
masalah untuk
meningkatkan
pemasukan%penggu
naan nutrient
K memaksimalkan
intake nutrisi tanpa
kelemahan yang tak
perlu%kebutuhan
energi dari makanan
yang banyak dan
menurunkan iritasi
gaster
K memberikan
bantuan dalam
perencanaan diet
dengan nutrisi
adekuat untuk
kebutuhan
metabolik dan diet
K dapat membantu
insiden mual dan
muntah sehubungan
dengan obat dan
e2ek pengobatan
pernapasan pada
perut yang penuh
K nilai rendah
menunjukkan
2I
laboraturium#$!
N, protein, serum
dan albumin'
*emberian
antipiretik
malnutrisi dan
menunjukkan
kebutuhan
inter"ensi%
perubahan program
terapi
K demam
meningkatkan
kebutuhan
metabolik dan juga
konsumsi kalori
3.- Im*lementas%
N& N&. D; Tanggal Im*lementas% TTD
1 1 10%12%00 + 8engkaji 2rekuensi , kedalaman dan
kemudahan berna2as
+ 8engkaji status mental
+ 8engawasi 2rekuensi jantung
+ 8engawasi suhu tubuh, bantu tindakan
kenyamanan untuk menurunkan demam dan
menggigil
+ 8eninggikan kepala dan dorong sering
mengubah posisi
+ 8emberikan terapi oksigen dengan benar
+ 8engawasi D(5
+ 8engkaji 2ungsi perna2asan
+ 8encatat kemampuan untuk mengeluarkan
mukosa atau batuk
+ 8emberikan pasien posisi semi 2owler
20
+ 8embersihkan secret
+ 8empertahankan masukan cairan
2 2 10%12%00 + 8engkaji patologi klink
+ 8engidenti2ikasi orang lain
+8enganjurkan pasien untuk batuk%bersin
+8engkaji tindakan control in2eksi
+8engawasi suhu sesuai indikasi
+ 8engkaji perubahan tanda "ital
+ 8engkaji turgor kulit, kelembaban membran
mukosa
+ 8encatat laporan mual muntah
+ 8emberi obat sesuai indikasi, antipiretik
+ 8emberi cairan tambahan IR sesuai
keperluan
+ 8encatat status nutrisi pasien
+8empastikan pola diet pasien
+8engawasi masukan atau pengeluaran $$
secara periodic
+8enyelidiki anoreLia,mual,muntah
+mendorong dan memberikan periode istirahat
/ / 10%12%00 + 8enge"aluasi respons pasien terhadap
akti"itas
+ 8emberikan lingkungan tenang dan batasi
pengunjung
+ 8embantu akti"itas perawatan diri yang
diperlukan
+ 8engkaji kemampuan pasien untuk belajar
+8engidenti2ikasi gejala yang harus
dilaporkan perawat
+8engkaji bagaimana T$ di tularkan
3.. E7aluas%
2)
No No
(L
Tanggal ;"aluasi TT(
1 1 10%12%00 3 6 *asien mengatakan bahwa na2asnya sudah
lancar
- 6 (ispneu #+'
$* 6 100%I0
RR 6 1>L % menit
T 6 />,0 &
N 6 00L % menit
5uskultasi 6 ronchi #+'
5 6 8asalah teratasi
* 6 Inter"ensi dihentikan
2 2 10%12%00 3 6 *asien mengatakan bahwa ia sudah tidak
merasa mual
- 6 8untah #+'
(iare #+'
5 6 8asalah teratasi
* 6 Inter"ensi dihentikan
/ / 10%12%00 3 6 *asien mengatakan bahwa ia sudah tidak
lemas
- 6 *ucat #+'
/0
BAB I=
PENUTUP
.1 $es%m*ulan
Tuberkulosis adalah penyakit in2eksi menular yang disebabkan oleh
mikrobakterium tuberkolosistanda gejala penyakit T$ biasanya batuk
lama lebih dari /0 hari,diare,anoreksia,dll*enyakit tuberculosis paru bila
tidak ditangani dengan benar akan menimbulkan komplikasi lanjut
*enatalaksanaan dalam T$ paru adalah upaya menghindari kontak
dengan orang yang terin2eksi basil tuberculosis, mempertahankan status
kesehatan dengan intake nutrisi yang dekuat, meminum susu yang sudah
dilakukan pasterisasi, isolasi jika pada analisa spuntum terdapat bakteri
hingga dilakukan kometerapi, pemberian imunisasi $&D untuk
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap in2eksi oleh basil tuberculosis
"irulen 5dapun penatalaksanaan dalam asuhan keperawatannya dalam
hal ini adalah dengan adanya pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaandan e"aluasi 8enetukan asuhan keperawatan
pada klien sangat penting dan nantinya merupakan acuan dalam praktik
kerja lapangan
/1
.2 #aran
$agi 4lien dan 4eluarga
(iharapkan klien mengerti dan memahami penyakit yang sedang
dialami , tahu pencegahan, pengobatan dan pemulihan
$agi *erawat
(iharapkan dalam melakukan tindakan perawatan hendaklah sesuai
dengan masalah klien berdasarkan kebutuhan baik psikososial dan
spiritual sehingga dapat diketahui permasalahan yang ada
DA:TAR PU#TA$A
1 ;(oenges 8arilyn, 8oor house 8ary :rances,&Deiscler 5ice1)))
"#$CA$A A%&'A$ K#(#"A)ATA$;disi+/Aakarta6;D&
2 :akultas 4edokteran uni"ersitas Indonesia200>departemen ilmu penyakit
dalam ;disi +1Aakarta
/ :akultas kedokteran uni"ersitas Indonesia 2000kapita selekta
kedokteran edisi +2Aakarta 6media 5esculapius
1 Iwan, Askep TBC ,ttp6%%wwwasuhankeperawatancom /1%01%2000
. Ahon * (#$+BATA$ T&B#"K&,%-% (A"& ,ttp6%%wwwjhon+
solutionblogspot com 10%0.%200/
/2
Dangguan
imunitas
MK: Resiko
penyebaran
infeksi
//
/1
/.
(5:T5R *!3T545
;(oenges 8arilyn, 8oor house 8ary :rances,&Deiscler 5ice1)))
R;N&5N5 53!,5N 4;*;R5W5T5N;disi+/Aakarta6;D&
:akultas 4edokteran uni"ersitas Indonesia200>departemen ilmu penyakit
dalam ;disi +1Aakarta
:akultas kedokteran uni"ersitas Indonesia 2000kapita selekta kedokteran
edisi +2Aakarta 6media 5esculapius
:akultas kedokteran uni"ersitas Indonesia 2000kapita selekta kedokteranedisi
+/Aakarta65esculapis
:akultas kedokteran uni"ersitas Indonesia
/>

/I
A#UHAN $EPERA4ATAN PADA $LIEN
DEN5AN 5A5AL 5IN"AL A$UT
A. PEN5$A"IAN
1 5kti"itas % istirahat
Dejala 6
4eletihan, kelemahan, malaise
Tanda 6
4elemahan otot , kehilangan tonus
2 3irkulasi
Tanda 6
,ipotensi % hiportensi V termasuk hipertensi maligna
maligna, eklamsia % hipertensi akibat kehamilan W
(isitrimia jantung
Nadi lemah % halus, hipetensi ortostatik VhipolemiaW
("j, nadi kuatVhiper"olemiaW
;dema jaringan umum Vtermasuk area periorbital, mata,
kaki, sakrumW
*ucat, kecendrungan perdarahan
/0
/ ;liminasi
Dejala 6
*erubahan pola berkemih biasanya 6 peningkatan2rekuansi,
poliurla Vkegagalan diniW atau penurunan 2rekuesi %
oligoria V2ase akti2W
(osuria, ragu ragu dorongan dan retensi # in2lamasi %
obstruksi, in2eksi '
5bdomen kembung, diare atau konstipasi
Riwayat hpb % batu kalkuli
Tanda 6
*erubahan warna urine # kuning pekat, merah , coklat, '
-liguria # biasanya 12 N 21 har' poliuria # 2 +> liter% hari'
1 8akanan dan cairan
Dejala 6
*eningkatan bb # edema ', penurunan bb # dehidrasi '
8ual, muntah, anoreksia, nyeri hulu hati
*enggunaan diuretic
Tanda 6
perubahan turgor kulit%kelembapan
edema # umum, bagian bawah '
. Neunsensori
Dejala 6
3akit kepala, penglihatan kabur
4ram otot%kejang 6 sindrom < kaki gelisah <
Tanda 6
Dangguan status mental, contoh penurunan lapang
perhatian, ketidakmapuan berkonsentrasi, hilangan
memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran #a=otemia,
ketidakseimbangan elektrolit% asam% basa
4ejang, 2askulasi otot, akti"itas kejang
/)
> Nyeri% kenyamanan
Dejala 6
Nyeri tubuh, sakit kepala
Tanda 6
*rilaku berhati+hati
I *ernapasan
Dejala 6
Napas pendek
Tanda 6
Takipnea, dispnea, peningkatan 2rekuensi, kedalaman
#pernapasan kusmaul', napas ammonia
$atuk produkti2 dengan sputum kental merah muda
# edema paru '
0 4eamanan
Dejala 6
5danya reaksi trans2use
Tanda 6
(emam # sepsis, dehidrasi '
*etekie, area kulit ekimosis
*ruritis, kulit kering
B. DIA5N8#A $EPERA4ATAN
1 Resiko tinggi penurunan curah
jantung b%d perpindahan cairan, de2icit cairan, ketidakseimbangan
elektrolit, asidosis berat
2 Resiko tinggi perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh b%d peningkatan kebutuhan metabolic,
anoreksia, mual%muntah, ulkus mukosa mulut
/ Resiko tinggi terhadap in2eksi b%d
deprasi pertahanan imunologi, malnutrisi, prosedur in"asit%alat
10
1 Resiko tinggi terhadap
kekurangan "olume cairan b%d kehilangan cairan yang berlebihan
. 4urang pengetahuan tentang
kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan b%d kurang mengingat,
salah interpretasi im2ormasi, tidak mengenal sumber im2ormasi
<. INTER=EN#I9IMPLEMETA#I
D; > I
Tujuan 6 mempertahankan curah jantung dibutuhkkan oleh tekanan darah
dan denyut jantung atau irama dalam batas normal pasien
Inter"ensi 6
o 5wasi T( dan 2rekuensi jantung
Rasional : kelebihan "olume cairan, disertai dengan hipertensi dan e2ek
uremia, meningkatkan kerja jantung, dan dapat menimbulkan gagal
jantung
o 5uskultasi bunyi jantung
Rasional 6 terbentuknya 3/%31 menunjukkan kegagalan
o 4aji warna kulit, membrane mukosa, dan dasar kuku
Rasional 6 pucat menunjukkan "asokontriksi atau anemia
o *ertahankan tirah baring dan berikan bantuan dengan perawatan dan
akti"itas yang diinginkan
Rasional : menurunkan komsumsi oksigen%kerja otot
D; > II
Tujuan 6 mempertahankan ataumeningkatka berat berat badan seperti yang
diindikasikan oleh indi"idu, bebas edema
Inter"ensi 6
o 4aji%catat pemasukan diet
Rasional 6 membantu dalam mengidenti2ikasi de2esiensi dan kebutuhan
diet
o $erikan makan sedikit dan sering
11
Rasional 6 meminimalkan anoreksia dan mual sehubungan dengan
status uremik%menurunnya peristaltic
o Timbang berat badan tiap hari
Rasional : pasien puasa%katabolic akan secara normal kehilangan -2+
0,. kg%hari
o 4olaborasi dengan ahli gi=i%pendukung nutrisi
Rasional 6 menetukan kalori indi"idu dan kebutuhan nutrisi dalam
pembatasan, dan mengidenti2ikasi rute paling e2ekti2 dan produknya,
contoh tambahan oral, makanan selang
D; > III
Tujuan 6 tidak mengalami tanda atau gejala in2eksi
Inter"ensi 6
o Tingkatkan cuci tanganyang baik pada pasien dan sta2
Rasional 6 menurunkan resiko kontaminasi silang
o (orong na2as dalam dan pengubahan posisi lebih sering
Rasional 6 mencegah atelektasis dan memobilisasi secret untuk
menurunkan resiko in2eksi paru
o 5wasi tanda tanda "ital demam dengan peningkatan nadi dan
pernapasan adalah tanda peningkatan laju metabolikdari proses
in2lamasi
D; > I=
Tujuan 6 pemasukan dan pengeluaran mendekati seimbang, turgor kulit baik
membrane mukosa lembab, nadi peri2er teraba, berat badab dan
tanda "ital stabil dan elektrolit dalam batas normal
Inter"ensi 6
o !kur pemasukan dan pengeluaran dengan akurat
Rasional 6 membantu memperkirakan kebutuhan pergantian cairan
o $erikan cairan yang dii=inkan selama periode 21 jam
Rasional 6 2ase diuretic DD5 dapat berlanjut pada 2ase oliguria bila
pemasukan cairan tidak dipertahankan atau menjadidehidrasi nocturnal
o 5wasi tekanan darahdan prekuensi jantung
12
,ipotensi ortostatik dan takikardia indikasi hipo"olemia
o *erhatiakn gejala dehidrasi
*ada 2ase diuretic gagal ginjal haluan urine dapat lebih dari / liter %hari,
kekurangan "olume cairan ekstra seluler menyebabkan haus menetap
tidak hilang dengan minum air
D; > =
Tujuan 6 menyatakan pemahaman kondisi % proses penyakit prognosis dan
pengobatan
Inter"ensi 6
o 4aji ulang proses penyakit dan 2actor pencetus bila diketahui
Rasional 6 memberikan dasar pengetahuan dimana pasien dapat
membuat pilihan in2ormasi
o (orong pasien untuk mengobser"asi karakteristikurin dan jumlah atau
pengeluaran
Rasional 6 perubahan dapat menunjukan gangguan 2ungsi ginjal
Rencana 4eperawatan
5dapun rencana keperawatan yang ditetapkan berdasarkan
diagnosis keperawatan yang telah dirumuskan sebagai berikut6
1$ersihkan jalan na2as tidak e2ekti2
Tujuan68empertahankan jalan na2as pasien8engeluarkan secret
tanpa bantuan8enunjukkan perilaku untuk memperbaiki bersihan
jalan na2as$erpartisipasi dalam program pengobatan sesuai
kondisi8engidenti2ikasi potensial komplikasi dan melaakukan
tindakan tepat
Inter"ensi6
a4aji 2ungsi perna2asan6bunyi na2as,kecpatan,imam,kedalaman
dan penggunaan otot aksesori
1/
Rasional6*enurunan bunyi na2as indikasi atelektasis,ronki indikasi
akumulasi secret%ketidakmampuan membersihkan jalan na2as
sehingga otot aksesori digunakan dan kerja perna2asan meningkat
b&atat kemampuan untuk mengeluarkan secret atau batuk
e2ekti2,catat karakter,jumlah sputum,adanya heomptisis
Rasional6*engeluaran sulit bila secret tebal,sputum berdarah
akibat kerusakan paru atau luka bronchial yang memerlukan
e"aluasi%inter"ensi lanjut
c$erikan pasien posisi semi atau 2owler,$antu%ajarkan batuk
e2ekti2 dan latihan na2as dalam
8eningkatkan ekspansi paru,"entilasi maksimal membuka area
atelaktasis dan peningkatan gerakan secret agar mudah
dikeluarkan
d$ersihkan secret dari mulut dan trakea,suction bila perlu
Rasional68encegah obstruksi%aspirasi
"asional: *engeluaran sulit bila sekret tebal, sputum berdarah akibat kerusakan paru
atau luka bronchial yang memerlukan e"aluasi%inter"ensi lanjut
c $erikan pasien posisi semi atau :owler, $antu%ajarkan batuk e2ekti2 dan latihan
napas dalam
"asional: 8eningkatkan ekspansi paru, "entilasi maksimal membuka area atelektasis
dan peningkatan gerakan sekret agar mudah dikeluarkan
d $ersihkan sekret dari mulut dan trakea, suction bila perlu
"asional: 8encegah obstruksi%aspirasi 3uction dilakukan bila pasien tidak mampu
mengeluarkan sekret
e *ertahankan intake cairan minimal 2.00 ml%hari kecuali kontraindikasi
"asional: 8embantu mengencerkan secret sehingga mudah dikeluarkan
2 Cembabkan udara%oksigen inspirasi
"asional: 8encegah pengeringan membran mukosa
11
g $erikan obat6 agen mukolitik, bronkodilator, kortikosteroid sesuai indikasi
"asional: 8enurunkan kekentalan sekret, lingkaran ukuran lumen trakeabronkial,
berguna jika terjadi hipoksemia pada ka"itas yang luas
h $antu inkubasi darurat bila perlu
"asional: (iperlukan pada kasus jarang bronkogenik dengan edema laring atau
perdarahan paru akut
./ +angguan pertukaran gas
Tujuan6 8elaporkan tidak terjadi dispnea 8enunjukkan perbaikan "entilasi dan
oksigenasi jaringan adekuat dengan D(5 dalam rentang normal $ebas dari gejala
distress pernapasan
Inter"ensi
a 4aji dispnea, takipnea, bunyi pernapasan abnormal *eningkatan upaya respirasi,
keterbatasan ekspansi dada dan kelemahan
Rasional6 Tuberkulosis paru dapat rnenyebabkan meluasnya jangkauan dalam paru+
pani yang berasal dari bronkopneumonia yang meluas menjadi in2lamasi, nekrosis,
pleural e22usion dan meluasnya 2ibrosis dengan gejala+gejala respirasi distress
b ;"aluasi perubahan+tingkat kesadaran, catat tanda+tanda sianosis dan perubahan
warna kulit, membran mukosa, dan warna kuku
Rasional6 5kumulasi secret dapat menggangp oksigenasi di organ "ital dan jaringan
c (emonstrasikan%anjurkan untuk mengeluarkan napas dengan bibir disiutkan,
terutama pada pasien dengan 2ibrosis atau kerusakan parenkim
Rasional6 8eningkatnya resistensi aliran udara untuk mencegah kolapsnya jalan napas
d 5njurkan untuk bedrest, batasi dan bantu akti"itas sesuai kebutuhan
Rasional6 8engurangi konsumsi oksigen pada periode respirasi
e 8onitor D(5
Rasional6 8enurunnya saturasi oksigen #*a-2' atau meningkatnya *a&02
menunjukkan perlunya penanganan yang lebih adekuat atau perubahan terapi
1.
2 $erikan oksigen sesuai indikasi
Rasional6 8embantu mengoreksi hipoksemia yang terjadi sekunder hipo"entilasi dan
penurunan permukaan al"eolar paru
0/ "esiko tinggi infeksi dan penyebaran infeksi
Tujuan: 8engidenti2ikasi inter"ensi untuk mencegah%menurunkan resiko penyebaran
in2eksi 8enunjukkan%melakukan perubahan pola hidup untuk meningkatkan
lingkungan yang aman
Intervensi
a Re"iew patologi penyakit 2ase akti2%tidak akti2, penyebaran in2eksi melalui bronkus
pada jaringan sekitarnya atau aliran darah atau sistem lim2e dan resiko in2eksi melalui
batuk, bersin, meludah, tertawa, ciuman atau menyanyi
Rasional6 8embantu pasien agar mau mengerti dan menerima terapi yang diberikan
untuk mencegah komplikasi
b Identi2ikasi orang+orang yang beresiko terkena in2eksi seperti anggota keluarga,
teman, orang dalam satu perkumpulan
Rasional6 -rang+orang yang beresiko perlu program terapi obat untuk mencegah
penyebaran in2eksi
c 5njurkan pasien menutup mulut dan membuang dahak di tempat penampungan yang
tertutup jika batuk
Rasional6 4ebiasaan ini untuk mencegah terjadinya penularan in2eksi
d Dunakan masker setiap melakukan tindakan
Rasional6 8engurangi risilio penyebaran in2eksi
e 8onitor temperatur
Rasional6 :ebris merupakan indikasi terjadinya in2eksi
2 Identi2ikasi indi"idu yang berisiko tinggi untuk terin2eksi ulang Tuberkulosis paru,
seperti6 alkoholisme, malnutrisi, operasi bypass intestinal, menggunakan obat penekan
imun% kortikosteroid, adanya diabetes melitus, kanker
1>
Rasional6 *engetahuan tentang 2aktor+2aktor ini membantu pasien untuk mengubah
gaya hidup dan menghindari%mengurangi keadaan yang lebih buruk
g Tekankan untuk tidak menghentikan terapi yang dijalani
Rasional6 *eriode menular dapat terjadi hanya 2+/ hari setelah permulaan kemoterapi
jika sudah terjadi ka"itas, resiko, penyebaran in2eksi dapat berlanjut sampai / bulan
h *emberian terapi IN,, etambutol, Ri2ampisin
Rasional6 IN, adalah obat pilihan bagi penyakit Tuberkulosis primer dikombinasikan
dengan obat+obat lainnya *engobatan jangka pendek IN, dan Ri2ampisin selama )
bulan dan ;tambutol untuk 2 bulan pertama
i *emberian terapi *yra=inamid #*M5'%5ldinamide, para+amino salisik #*53',
sikloserin, streptomisin
Rasional6 -bat+obat sekunder diberikan jika obat+obat primer sudah resisten
j 8onitor sputum $T5
Rasional6 !ntuk mengawasi kee2ekti2an obat dan e2eknya serta respon pasien terhadap
terapi
1/ (erubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Tujuan: 8enunjukkan berat badan meningkat mencapai tujuan dengan nilai
laboratoriurn normal dan bebas tanda malnutrisi 8elakukan perubahan pola hidup
untuk meningkatkan dan mempertahankan berat badan yang tepat
Inter"ensi6
a &atat status nutrisi paasien6 turgor kulit, timbang berat badan, integritas mukosa
mulut, kemampuan menelan, adanya bising usus, riwayat mual%rnuntah atau diare
Rasional6 berguna dalam mende2inisikan derajat masalah dan inter"ensi yang tepat
b 4aji pola diet pasien yang disukai%tidak disukai
Rasional6 8embantu inter"ensi kebutuhan yang spesi2ik, meningkatkan intake diet
pasien
1I
c 8onitor intake dan output secara periodik
Rasional6 8engukur kee2ekti2an nutrisi dan cairan
d &atat adanya anoreksia, mual, muntah, dan tetapkan jika ada hubungannya dengan
medikasi 5wasi 2rekuensi, "olume, konsistensi $uang 5ir $esar #$5$'
Rasional6 (apat menentukan jenis diet dan mengidenti2ikasi pemecahan masalah untuk
meningkatkan intake nutrisi
e 5njurkan bedrest
Rasional6 8embantu menghemat energi khusus saat demam terjadi peningkatan
metabolik
2 Cakukan perawatan mulut sebelum dan sesudah tindakan pernapasan
Rasional6 8engurangi rasa tidak enak dari sputum atau obat+obat yang digunakan yang
dapat merangsang muntah
g 5njurkan makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein dan karbohidrat
Rasional6 8emaksimalkan intake nutrisi dan menurunkan iritasi gaster
h Rujuk ke ahli gi=i untuk menentukan komposisi diet
Rasional6 8emberikan bantuan dalarn perencaaan diet dengan nutrisi adekuat unruk
kebutuhan metabolik dan diet
i 4onsul dengan tim medis untuk jadwal pengobatan 1+2 jam sebelum%setelah makan
Rasional6 8embantu menurunkan insiden mual dan muntah karena e2ek samping obat
j 5wasi pemeriksaan laboratorium #$!N, protein serum, dan albumin'
Rasional6 Nilai rendah menunjukkan malnutrisi dan perubahan program terapi
k $erikan antipiretik tepat
Rasional6 (emam meningkatkan kebutuhan metabolik dan konsurnsi kalori
5 Kurang pengetahuan tentang kon!isi" pengobatan" pencegahan
Tujuan6 8enyatakan pemahaman proses penyakit%prognosis dan kebutuhan
pengobatan 8elakukan perubahan prilaku dan pola hidup unruk memperbaiki
10
kesehatan umurn dan menurunkan resiko pengakti2an ulang luberkulosis paru
8engidenti2ikasi gejala yang mernerlukan e"aluasi%inter"ensi 8enerima perawatan
kesehatan adekuat
Inter"ensi
a 4aji kemampuan belajar pasien misalnya6 tingkat kecemasan, perhatian, kelelahan,
tingkat partisipasi, lingkungan belajar, tingkat pengetahuan, media, orang dipercaya
Rasional6 4emampuan belajar berkaitan dengan keadaan emosi dan kesiapan 2isik
4eberhasilan tergantung pada kemarnpuan pasien
b Identi2ikasi tanda+tanda yang dapat dilaporkan pada dokter misalnya6 hemoptisis,
nyeri dada, demam, kesulitan berna2as, kehilangan pendengaran, "ertigo
Rasional6 Indikasi perkembangan penyakit atau e2ek samping obat yang membutuhkan
e"aluasi secepatnya
c Tekankan pentingnya asupan diet Tinggi 4alori Tinggi *rotein #T4T*' dan intake
cairan yang adekuat
Rasional6 8encukupi kebutuhan metabolik, mengurangi kelelahan, intake cairan
membantu mengencerkan dahak
d $erikan In2ormasi yang spesi2ik dalam bentuk tulisan misalnya6 jadwal minum obat
Rasional6 In2ormasi tertulis dapat membantu mengingatkan pasien
e jelaskan penatalaksanaan obat6 dosis, 2rekuensi, tindakan dan perlunya terapi dalam
jangka waktu lama !langi penyuluhan tentang interaksi obat Tuberkulosis dengan
obat lain
Rasional6 8eningkatkan partisipasi pasien mematuhi aturan terapi dan mencegah putus
obat
2 jelaskan tentang e2ek samping obat6 mulut kering, konstipasi, gangguan penglihatan,
sakit kepala, peningkatan tekanan darah
Rasional6 8encegah keraguan terhadap pengobatan sehingga mampu menjalani terapi
1)
g 5njurkan pasien untuk tidak minurn alkohol jika sedang terapi IN,
Rasional6 4ebiasaan minurn alkohol berkaitan dengan terjadinya hepatitis
h Rujuk perneriksaan mata saat mulai dan menjalani terapi etambutol
Rasional6 ;2ek samping etambutol6 menurunkan "isus, kurang mampu melihat warna
hijau
i (orong pasien dan keluarga untuk mengungkapkan kecemasan Aangan menyangkal
Rasional6 8enurunkan kecemasan *enyangkalan dapat memperburuk mekanisme
koping
j $erikan gambaran tentang pekerjaan yang berisiko terhadap penyakitnya misalnya6
bekerja di pengecoran logam, pertambangan, pengecatan
Rasional6 (ebu silikon beresiko keracunan silikon yang mengganggu 2ungsi
paru%bronkus
k 5njurkan untuk berhenti merokok
Rasional6 8erokok tidak menstimulasi kambuhnya TuberkulosisJ tapi gangguan
pernapasan% bronchitis
l Re"iew tentang cara penularan Tuberkulosis dan resiko kambuh lagi
Rasional6 *engetahuan yang cukup dapat mengurangi resiko penularan% kambuh
kembali 4omplikasi Tuberkulosis6 2ormasi abses, empisema, pneumotorak, 2ibrosis,
e2usi pleura, empierna, bronkiektasis, hernoptisis, u1serasi Dastro, Instestinal #D(,
2istula bronkopleural, Tuberkulosis laring, dan penularan kuman
5 #valuasi
a 4ee2ekti2an bersihan jalan napas
b :ungsi pernapasan adekuat untuk mernenuhi kebutuhan indi"idu
c *erilaku%pola hidup berubah untuk mencegah penyebaran in2eksi
d 4ebutuhan nutrisi adekuat, berat badan meningkat dan tidak terjadi malnutrisi
e *emahaman tentang proses penyakit%prognosis dan program pengobatan dan
perubahan perilaku untuk memperbaiki kesehatan
.0
.1

También podría gustarte