Está en la página 1de 35

STEP 7

1. Gambaran anatomi sirkus wiliisi


Anatomi
Aliran sirkulasi sistim Karotis
Pembuluh darah Struktur otak Sindrom
Arteri serebri anterior Corpus callosum ant, Afasia transkortikal,
tambahan,cortex cingulata apraxia callosal hand ,
anterior tactile anomia,Transient
akinetic mutism.
Arteri serebri media(L), Inferolateral frontal kortex Afasia Broca
diisi superior
Arteri serebri media(L), Lateral serebral hemisphere Afasia !lobal
diisi inferior dan superior (anterior dan posterior)
Arteri serebri media(L), "asikulus arkuatus Afasia konduksi
cabang posterior
Arteri serebri media(L), !#rus angularis Afasia transkortikal
cabang posterior sensorik,alexia dengan
agrafia,sindr.g#rus angularis,
anomia
Arteri serebri media(L), Lobus temporal posterior $ Afasia %ernick&s
diisi inferior superior
Arteri serebri post(L),prox 'ipocampus Amnesia (erbal
Arteri serebri post. kortex oksipital 'emianopsia
Arteri serebri post. kortex)kalkarina 'emianopsia ,
Akromatopsia
Arteri serebri anterior (*) korpus kalosum,area mo Apraxia kalosal
torik tambahan,regio
cingulata anterior
Arteri serebri media (*) Lobus frontal inferolateral Aprosodia eksekutif
diisi superior
Arteri cerebri media ( *) Lobus temporal post sup Aprosodia reseptif
diisi inferior
Arteri serebri media( *) +arietal posterior ,eglect unilateral
cabang posterior Anosognosia
Arteri serebri post(* ) 'ipocampus Amnesia ,onerbal
+roksimal
Arteri serebri post (* ) "asikulus longitudinal inf. +rosopagnosia,
Agnosia enironment.
Arteri serebri post( *) -ortex kalkarina,splenium, Alexia tanpa agrafia,
-orpus -alosum anomia .arna
Arteri serebri post(*) -ortex oksipital 'emianoposia,halusinasi
Arteri serebri ant(bilat) -ortex singulata ant(bilat) /utism akinetik
Arteri serebri media(bilat) lob.temporal bilateral Agnosia auditorik
Arteri serebri media(bilat) *egio parietal bilateral 0indroma Balint&s
Arteri serebri post(bilat) Cortex oksipital Agnosia isual,pro$
sopagnosia,agno$
sia enirontment
Arteri serebri post(bilat) 'ippocampus Amnesia
Arteri serebri post +edunkulus serebri 'alusinosis pedunkular
Aliran sirkulasi Sistim Vertebrobasiler
Pembuluh darah Struktur otak Sindrom
Arteri basilar /idbrain Top of basilar s#ndrome,ha
Lusinasi isual,oneroid state
Arteri basilar (Cab.+enetrasi) Basal +ons Locked in s#ndrome
Thalamik ant Abn.memori,perseerasi,de
fisit eksekutif,apath#,gang
guan memori kronik
,ucleus dorsomed Apath#,amnesia,deficit ekse
kutif
!eniculatum lateral Thalamic da11le
,ukl.dorsal lateral 2e3erine$*ouss# s#ndrome
,ukl,kaudatus dorsal 2isfungsi eksekutif
,ukl kaudatus entral 2isinhibisi
,ukleus Akumbens Apath#
!lobus pallidus 2isfungsi eksekutif,apatis
,ukl.subtalamikus /ania
Penurunan Kesadaran
Perubahan kesadaran
Semua perdarahan spontan intrakranial berakibat peninggian
tekananintrakranial yang cukup untuk sementara
menghentikan sirkulasi serebral hingga pasien kehilangan
kesadarannya. Periode ini mungkin berakhir dalam beberapa
menit namun beberapa pasien mungkin tetap tidak sadar atau
stupor pada saat masuk rumah sakit. Adanya darah disekitar
arteria perforating pada dasar otak berakibat spasme dan
bersama dengan hematoma yang cukup besar untuk
mendistorsikan batang otak merupakan alasan lain terjadinya
kehilangan kesadaran dini tersebut.
ILMU BEDAH SARA
!AHA" A#AL
Pada tahap ini, pembuluh darah baru saja pecah, dan darah baru saja
mengucur deras keluar dari dalam pembuluh darah. Apa yang
menyebabkan pecahnya pembuluh darah ini, ($% bisa karena tekanan
darah yang terlalu tinggi sehingga dinding pembuluh darah tidak
bisa menahannya& atau '(% karena akti)tas yang terlalu berat
sehingga tekanan darah di otak men*adi meningkata dan akhirnya
dinding pembuluh darah yang telah rapuh tidak bisa menahannya
dan '+% adalah kombinasi dari keduanya,
ejala yang dirasakan oleh penderitanya hanyalah rasa pusing biasa dan
merasa kepalanya sangat berat saja dan kadang tidak menimbulkan
gejala sama sekali.
!AHA" SELA-.U!-/A
!ama"kelamaan akhirnya darah
yang mengisi otak ini semakin
banyak dan semakin banyak.
Sebagai akibat dengan adanya
cairan baru di dalam kepala, maka
#olume cairan di dalam darah
secara langsung akan meningkat
begitu pula tekanan di dalam otak.
$agaimana gejala pada pasien%
Pada tahap ini, pasien bisa saja
merasakan sakit kepala hebat&
disertai muntah terus menerus
dan kepala serasa berputar,
!AHA" SELA-.U!-/A
Akhirnya darah yang masih saja mengalir itu mulai menekan bagian"
bagian otak, dan gejala yang ditimbulkan tergantung dari tempat
perdarahan tersebut. &ika yang tertekan oleh otak adalah area motorik
otak kanan, maka pasien akan menderita kelumpuhan tangan dan kaki
sebelah kiri, begitu pula sebaliknya, jika bagian otak yang tertekan adalah
area motorik otak kiri, maka pasien akan menderita kelumpuhan tangan
dan kaki sebelah kanan. &ika perdarahan tersebut terjadi di dekat pusat
kesadaran maka pasien tersebut dapat mengalami penurunan
kesadaran,
!AHA" SELA-.U!-/A
Tahap yang paling akhir jika perdarahan tidak atau gagal ditangani, maka
darah akan semakin banyak dan akibatnya bisa menekan pusat
kesadaran dan pusat perna0asan sehingga pasien mengalami
henti na0as& dan jika ini terjadi, maka kemungkinan terburuk adalah
kematian bagi pasien tersebut.
-eban#akan kasus stroke disebabkan oleh plak arteriosklerotik
#ang ter3adi pada satu atau lebih arteri #ang memberi makanan ke otak. +lak biasan#a
mengaktifkan mekanisme pembekuan darah, dan menghasilkan bekuan untuk
membentuk dan menghambat arteri, dengan demikian men#ebabkan hilangn#a
fungsi otak secara akut pada area #ang terlokalisasi.
+ada sekitar seperempat penderita #ang mengalami stroke,
pen#ebabn#a adalah tekanan darah tinggi #ang membuat salah satu pembuluh
darah pecah4 ter3adi perdarahan, #ang mengkompresi 3aringan otak setempat.
0umber 5 "isiologi -edokteran !u#ton 6 'all
+roses patologik #ang medasari merupakan salah satu berbagai proses #ang ter3adi di
dalam pembuluh darah otak. +atologin#a dapat berupa5
a, -eadaan pen#akit pada pembuluh itu sendiri.
b, Berkurangn#a perfusi akibat gangguan status aliran darah.
c, !angguan aliran darah akibat embolus.
d, *uptus ascular di dalam 3aringan otak.
+atofisioligi konsep klinis proses pen#akit 3ilid 7 prince and .ilson
2emam
reumatoid
+roliferasi katup
katup 3antung
emboli
Arteri selebral
tersumbat
stroke
+enimbunan lipid
dan kolesterol di
intima oleh arus
darah
Thrombus
terbungkus
sel endotel
2egenerasi
thrombus
sehingga
men3adi berisi
lipid
'ereditas,hipertensi,obesitas,kuranggerak,2/,hiperkolesterolemia,merokok
+la8ue
atheroskleroti8ue
Lumen men#empit
Aliran distal sumbatan
terganggu
stroke
Turbulensi
arus darah
trhombus
Terlepas
emboli
+roses
pembentukan
trombus
Autoregulasi aliran darah otak
regulasi dan penyesuaian darah cerebral
dalam keadaan fisiologik 3umlah darah #ang mengalir ke otak (CB" 9 cerebral blood
flo.)ialah :;$<; ml per =;; gram 3aringan otak per menit. >adi 3umlah darah untuk
seluruh otak, #ang kira$kira beratn#a antara =7;;$=?;; gram adalah @;;$A?; mlBmenit.
2ari 3umlah darah ini, satu pertiga disalurkan mll arteri karotis interna dan satu pertiga
sisan#a disalurkan melalui susunan ertebrobasiler. Ctak #ang berkedudukan di dalam
ruang tengkorak #ang merupakan ruan tertutup mempun#ai susunan sirkulasi sesuai
dengan lokasin#a. -onsekuensi dari kedudukan otak di dalam suatu ruang tertutup ialah
'ukum /onroe killie 9 olume otak D olume li8uor D olume darah 9 harus
merupakan suatu angka #ang tetap B konstan.
Lupus
eritematosus
diseminata
+eriartritis
nodosa
komplikasi
stroke
hipertensi
+ecahn#a aneurisma
/alformasi
arterioenosus
Lesi dinding
pembuluh darah
'emorhagia
serebri
Terapi
antikoagulansia EEE
2arah tertimbun
+roses desak ruang
0troke
(hemiparalisis)
-ompresi serebral
akut (koma)
'ukum ini berimplikasi bah.a perubahan olume salah satu unsur tersebut akan
men#ebabkan perubahan kompensatorik terhadap unsur F unsure lainn#a (olume otak
dan olume li8uor selalu berubah karena macam$macam pengaruh maka olume darah
selalu men#esuaikan diri) factor$ factor pen#esuaian darah cerebral dapat dibagi dalam
factor ekstrinsik dan factor intrinsic
"actor ekstrinsik
Beberapa darah mengalir ke dalam suatu organ tergantung pada tekanan darah
#ang men#irami organ tersebut dan tahanan #ang dimiliki oleh organ tersebut.
2alam keadaan normal tekanan ena cerebral adalah : mm 'g.
Apabila resistensi intracranial besar maka CB" turun
Apabila resstensi intracranial rendah maka CB" naik
Tekanan darah #ang men#irami organ (tekanan perfusi)
CB" 9 tekanan perfusi 9 tekanan darah sistemik F : mm'g
*esistensiintracranial G
>ika ditin3au dari rumus maka factor ekstrinsik #ang berpengaruh terhadap
sirkulasi cerebral adalah 5
Tekanan darah sistemik
Tekanan ini tergantung pada kemampuan 3antung untuk memompa
se3umlah darah ke sirkulasi sistemik. -emampuan itu dapat diukur dari
curah atau output 3antung. -elola simpatetik dan parasimpatetik #ang
berlaku untuk 3antung dan 3uga untuk pembuluh darah perifer adalah
peranan pusat asomotor di medulla oblongata dan korteks cerebri (area
=7, 7H, H7) dan sangat terkait dengan susunan limbic #ang merupakan
substrat emosi. 2i samping itu ada pula baroreseptor #ang memancarkan
impulsn#a ke pusat$pusat asomotorik itu ( baroreceptor berada di sinus
karotis dan arcus aorta) brperan sebagai inhibitor apabila tekanan
darah melo3ak
-emampuan 3antung untuk memompa darah ke sirkulais sistemik
+ada pen#akit 3antung kongestif Ioutput menurunJ tetapi CB" bias
tetap konstan akibat dari adan#a autoregulasi cerebral. /enurunn#a CB"
pada penderita pen#akit 3antung kongesif, disebabkan secara primer oleh
hilangn#a autoegulasi cerebral. 0eperti pada orang #ang sudah lan3ut
umurn#a ( aterosklerosis). Tetapi .alaupun autoregulasi cerebral masih
berfungsi dengan baik , 3ika IoutputJ kurang sekali sehingga ambang
kritis tekanan darah dile.ati manifestasi C(2 akan bangkit pula.
-ualitas pem. 2arah kortikoertebral
CB" total tergantung terutama pada olume darah #ang disampaikan ke
otak melalui arteria karotis interna dan ertebralis pada kedua sisi.
Tekanan perfusi #ang konstan keaadaan lumen keempat arteri tersebut
sangat menentukan. -ita memperoleh fakta, bah.a menurunn#a aliran
darah istal dari tempat ligasi baru tercapai, 3ika lumenn#a disempitkan
@;$K;L. Tetapi pada orang$orang #ang sudah memperlihatkan
arteroskelosis, pen#empitan arteri kurang dari @;L sudah bisa
mengakibatkan reduksi CB" regional #ang n#ata. Ipla8ue
arteroscleroti8ueJ sering ter3adi pada pangkal aretri karotis dan di arteria
ertebralis. Tmpat$tempat tersebut sering men3adi sumber embolus. >ika
oleh karena itu manifestasi C(2 timbul, maka pen#akit #ang
mendasarin#a bukan stenosismelainkan emboli dari I pla8ueJ #ang
berulserasi
'ipertensi kronik bisa menimbulkan sclerosis arterial #ang
men#eluruh, tidak berkembang melalui arteromatosis, tetapi langsung
mengeraskan dinding arteri (Arteriosklerosis)
Arteroklerosis melibatkan aretri$arteri besar dan sedang lagi pula
terutama pada tempat Ftempat percabangan dan kelokan$kelokan
Arteriosklerosis berkembang secara difus terutama pada arteri #ang
sedang dan kecil
Arterosklerosis dan arteriosclerosis merupakan manifestasi C(2 primer
0ifilis #ang bisa menimbulkan endarteritis, men#empitkan lumen
arteria cerebral, sehingga pada tahap meningoaskuler bisa bangkit I
strokeJ
kualitas darah #ang menentukan iskosistas
3mlah darah #ang disampaikan ke otak per menit tergantung pada
iskositasn#a. +ada anemia CB" bertambah oleh karena iskositas darah
menurun. +d polisitemia iskositas darah melon3aksehingga dapat
menurunkan CB" hingga 7; ml per =;; gram otak per menit. >uga
karena leukemia atu dehidrasi berat
"actor intrinsic
o Autoregulasi cerebral pengaturan diameter lumen agar aliran darah
tidak berubah tapi tekanan darah #g terpangaruh, mis 5 asokonstriksi
ter3adi ketika tekanan intralumen M dan asodilatasi akibat tekanan
intralumen .
o +engaruh biokimia cerebral regional 5 dg lingkungan #g +CC7 tinggi
maka arteri cerebral berdilatasi CB" bertambah karena resistensi
askuler .
(+riguna 0idharta, /.2., +h. 2.7;;K. ,eurologi -linis 2alam +raktek Nmum.
>akarta 5 2ian *ak#at)
+eran 'ipertensi 2alam +atogenesis 0troke
Crang normal mempun#ai suatu sistem autoregulasi arteri serebral. Bila tekanan darah
sistemik meningkat, pembuluh serebral men3adi asospasme (oasokonstriksi).
0ebalikn#a, bila tekanan darah sistemik menurun, pembuluh serebral akan men3adi
asodilatasi. 2engan demikian, aliran darah ke otak tetap konstan. %alaupun ter3adi
penurunan tekanan darah sistemik sampai :; mm'g, autoregulasi arteri serebral masih
mampu memelihara aliran darah ke otak tetap normal. Batas atas tekanan darah
sistemik yang masih dapat ditanggulangi oleh autoregulasi ialah 200 mmHg untuk
tekanan sistolik dan 0!20 mmHg untuk tekanan diastolik"
-etika tekanan darah sistemik meningkat, pembuluh serebral akan berkonstriksi. 2era3at
konstriksi tergantung pada peningkatan tekanan darah. Bila tekanan darah meningkat
cukup tinggi selama berbulan$bulan atau bertahun$tahun, akan men#ebabkan hialinisasi
pada lapisan otot pembuluh serebral. Akibatn#a, diameter lumen pembuluh darah tersebut
akan men3adi tetap. 'al ini berbaha#a karena pembuluh serebral tidak dapat berdilatasi
atau berkonstriksi dengan leluasa untuk mengatasi fluktuasi dari tekanan darah sistemik.
Bila ter3adi penurunan tekanan darah sistemik maka tekanan perfusi ke 3aringan otak tidak
adekuat. 'al ini akan mengakibatkan iskemik serebral. 0ebalikn#a, bila ter3adi kenaikan
tekanan darah sistemik maka tekanan perfusi pada dinding kapiler men3adi tinggi.
Akibatn#a, ter3adi hiperemia, edema, dan kemungkinan perdarahan pada otak
=H
.
+ada hipertensi kronis dapat ter3adi mikroaneurisma dengan diameter = mm.
/ikroaneurisma ini dikenal dengan aneurisma dari Charcot$Bouchard dan terutama
ter3adi pada arteria lentikulostriata. +ada lon3akan tekanan darah sistemik, se.aktu orang
marah atau menge3an, aneurisma bisa pecah. 'ipertensi #ang kronis merupakan salah satu
pen#ebab ter3adin#a disfungsi endotelial dari pembuluh darah.
+ada keadaan normal, endotelial menun3ukkan fungsi dualistik. 0ifat ini secara simultan
mengekspresikan dan melepaskan 1at$1at asokonstriktor (angiotensin II, endotelin$I,
tromboksan A$7, dan radikal superoksida) serta asodilator (prostaglandin dan nitrit
oksida). "aktor$faktor ini men#ebabkan dan mencegah proliferasi sel$sel otot polos
pembuluh darah secara seimbang. -eseimbangan antara sistem antagonis ini dapat
mengontrol secara optimal fungsi dinding pembuluh darah. Akibat disfungsi endotel,
ter3adi asokonstriksi, proliferasi sel$sel otot polos pembuluh darah, agregasi trombosit,
adhesi lekosit, dan peningkatan permeabilitas untuk makromolekul, seperti lipoprotein,
fibrinogen, dan imunoglobulin
=?
. -ondisi ini akan mempercepat ter3adin#a aterosklerosis.
Aterosklerosis memegang peranan #ang penting untuk ter3adin#a stroke infark.
Toole JF. Cerebrovasculer Disorder 4th ed. Reven ers !ew "orki
##$%&'()
(. *a hubun+an umur den+an keluhan enderita,
Nntuk memperkirakan sendiri risiko Anda terkena stroke dapat digunakan pen3umlahan
sederhana. Nntuk menghitung risiko total Anda, tambahkan skor dari setiap faktor risiko pada
tabel diba.ah ini 5
Tabel diatas dapat di3adikan sebuah petun3uk atau acuan Anda dalam menangani dan
memperkirakan risiko stroke pada diri anda dengan skor nilai. Tabel ini dimodifikasi dari The
0troke "oundation ,e. Oealand !uidelines 7;;H.
Pen-akit .antun+ aterosklerotik/PJK
Faktor resiko demo+ra0ik 1 usia lan.ut2 ras dan etnis
Riwa-at stroke dalam keluar+a
Faktor modi0ikasi 1 merokok2 0ibrasi atrium2 D32 hiertensi2 anea tidur2
kecanduan alcohol 4
F*KT5R R678K5 9T*3* hiertensi kronik
Ke+emukan 83T : (;2< k+/ m(
Kadar lemak 1 kolesterol total2 kolesterol liorotein2 =D> dan >D> 4
(Sylvia A.Price.2006.Patofisiologi.Ed 6. EGC)
Pen++olon+an 0aktor risiko stroke didasarkan ada daat atau tidakn-a
resiko tersebut ditan++ulan+i / diubah %
I. Faktor resiko yang tak daat di!"a# ata! dicega#$di%odifikasi
II. Faktor resiko yang daat di%odifikasi
III. Faktor resiko yang sangat daat di%odifikasi
Pen+enalan 0aktor'0aktor resiko ini entin+2 karena ban-ak asien
memun-ai 0aktor resiko lebih dari 1 1satu4 0aktor atau bahkan kadan+'
kadan+ 0aktor resiko ini diabaikan. 7etelah men+etahui maka erlu dikenal
.u+a ba+aimana cara en+atasan atau en+hindaran 0aktor'0aktor resiko
dan cara'cara emeriksaan 0aktor.
I. Faktor resiko yang tak daat di!"a#
0 &. '%!r
Kemunduran sistem embuluh darah menin+kat seirin+ den+an
bertambahn-a usia hin++a makin bertambah usia makin tin++i kemun+kinan
mendaat stroke. Dalam statistik 0aktor ini men.adi ( ? liat setelah usia
'' tahun.
2. (enis.
7troke diketahui le"i# "anyak laki1laki dibandin+ eremuan. Kecuali
umur &' @ 44 tahun dan diatas <' tahun2 lebih ban-ak diderita eremuan.
=al ini dierkirakan karena emakaian obat'obat kontrasesi dan usia
haraan hidu eremuan -an+ lebih tin++i dibandin+ laki'laki.
). *erat +a#ir ,ang -enda#
7tatistik di 8n++ris memun+kinkan oran+ den+an berat ba-i lahir rendah
menun.ukkan an+ka kematian -an+ lebih tin++i dibandin+ oran+ -an+ lahir
den+an berat normal. !amun aa hubun+an antara keduan-a belum
diketahui secara asti.
.. -as
Penduduk *0rika ' *merika dan =isanic ' *merika berotensi stroke
lebih tin++i dibandin+ 6roa ' *merika. Pada enelitian en-akit
artherosklerosis terlihat bahwa enduduk kulit hitam mendaat seran+an
stroke &< A lebih tin++i dibandin+ kulit utih.
/. Faktor 0et!r!nan
*dan-a riwa-at stroke ada oran+ tua menaikkan 0aktor resiko stroke. =al
ini dierkirakan melalui beberaa mekanisme antara lain %
a. Faktor +enetik
b. Faktor li0e st-le
c. Pen-akit'en-akit -an+ ditemukan
d. 8nteraksi antara -an+ tersebut diatas
B. Kelainan Pembuluh Darah Cawaan % serin+ tak diketahui sebelum ter.adi
stroke
II. Faktor -esiko ,ang 1aat 1i!"a#
Can-ak data menun.ukkan bahwa enderita stroke -an+ ertama kali
menun.ukkan bahwa enderita stroke -an+ ertama kali menun.ukkan
an+ka enurunan ter.adin-a stroke setelah enan++ulan+an 0aktor
resikon-a2 terutama en+atasan 0aktor resiko artherosklerosis.
a. 2yertensi$tekanan dara# tinggi
3akin tin++i tensi darah makin tin++i kemun+kinan ter.adin-a stroke2 baik
erdarahan mauun bukan.
". 3erokok
Penelitian menun.ukkan bahwa merokok meruakan 0aktor resiko
ter.adin-a stroke2 terutama dalam kombinasi den+an 0aktor resiko -an+
lain misal ada kombinasi merokok dan emakaian obat kontrasesi . =al ini
.u+a ditun.ukkan ada erokok asi0. 3erokok menin+katkan ter.adin-a
thombus2 karena ter.adin-a artherosklerosis.
c. 1ia"etes
Penderita diabetes cenderun+ menderita artherosklerosis dan menin+kat
kan ter.adin-a h-ertensi2 ke+emukan dan kenaikan lemak darah.
Kombinasi h-ertensi dan diabetes san+at menaikkan komlikasi diabetes
termasuk stroke. Pen+endalian diabetes san+at menurunkan ter.adin-a
stroke.
d. Penyakit (ant!ng$Atrial Fi"rilation
Penderita en-akit katub .antun+ den+an atau tana atrium 0ibrilasi
membutuhkan obat en+encer darah. *trium 0ibrilasi aaun en-ebabn-a
daat men-ebabkan ter.adin-a emboli/.endalan darah -an+ memicu
ter.adin-a suatu stroke
e. 0enaikan kadar c#olesterol$le%ak dara#
Penelitian menun.ukkan an+ka stroke menin+kat ada asien den+an kadar
cholesterol diatas (4$ m+ A
7etia kenaikan &<2; m+ A menaikkan an+ka stroke (' A. 7edan+kan
kenaikan =D> 1 m mol 1&<2; m+ A4 menurunkan ter.adin-a stroke setin++i
4; A. Demikian .u+a kenaikan tri+liserid menaikkan .umlah ter.adin-a
stroke. Pemberian obat'obat anti cholesterol .enis statin san+at
menurunkan ter.adin-a stroke.
f. Penye%itan Pe%"!l!# dara# Carotis
Pembuluh darah carotis berasal dari embuluh darah .antun+ -an+ menu.u
ke otak dan daat diraba ada leher. Pen-emitan embuluh darah ini
kadan+'kadan+ tak menimbulkan +e.ala dan han-a diketahui den+an
emeriksaan. Pen-emitan : '$ A ditemukan ada ; A asien laki'laki dan
' A ada eremuan ada umur diatas B' tahun. Pemberian obat'obat
asirin daat men+uran+i incidence ter.adin-a stroke2 namun ada
beberaa asien dian.urkan diker.akan carotid endarterectom-.
g. Ge4ala Sickle cel
Pen-akit ini diturunkan2 kadan+'kadan+ tana +e.ala aaun. Ceberaa
menun.ukkan +e.ala anemia hemol-tic den+an eisode n-eri ada aan++ota
badan2 en-umbatan'en-umbatan embuluh darah termasuk stroke.
#. Pengg!naan terai s!li# #or%on.
Pen++unaan terai sulih hormon dian.urkan untuk mence+ah ter.adin-a
stroke dan en-akit .antun+ vaskuler2 namun ada beberaa enelitian
ada emakaian B bulan berturut'turut menin+katkan ter.adin-a stroke
ada emakaian restradol. Pemakaian sulih hormon untuk mence+ah stroke
tidak dian.urkan.
i. 1iet dan 5!trisi
*suan makanan -an+ men+andun+ ban-ak sa-ur dan buah men+uran+i
ter.adin-a stroke. Pemakaian +aram daur berlebihan menin+katkan
ter.adian-a stroke. 3un+kin ini dikaitkan den+an ter.adin-a kenaikan
tensi.
4. +ati#an fisik
Ke+iatan 0isik -an+ teratur daat men+uran+i ter.adin-a stroke 1D &$
menit +erakan moderate tia hari4
k. 0ege%!kan
.1 C38 1Cod- 3ass 8nde?4 -aitu CC 1k+4 E TC 1m4 : (' @ (#2# dikate+orikan
berat berlebih 1over wei+ht4. 7edan+ : &$ dikate+orikan obesitas
.( Central 5besitas/Gemuk erut
Dihitun+ .ika lin+kar erut : 1$( cm ad alaki'laki dan : << cm ada
eremuan.
Ke+emukan menin+katkan ter.adn-a stroke2 baik .enis en-umbatan
atauun erdarahan. Penurunan berat badan akan menurunkan .u+a
tekanan darah
III. Faktor -esiko ,ang Sangat 1aat 1i!"a#
a. 3eta"olik Sindro%
Dikatakan metabolik sindrom .ika terdaat & atau lebih +e.ala'+e.ala
seba+ai berikut%
Gemuk erut
Tri+liceride : 1'$ m+ A
=D> F 4$ m+ A
Tensi D 1&$ / D<' mm =+
Gula uasa D 11$ m+ A
Perubahan +a-a hidu2 ola makan2 enurunan CC dan diet
seimban+ akan menurunkan ter.adin-a stroke.
". Pe%akaian alko#ol "erle"i#an
Pemakaian alkohol berlebihan memicu ter.adin-a stroke. Pemakaian .umlah
sedikit daat menaikkan =D> cholesterol dan men+uran+i erlen+ketan
trombosit dan menurunkan kadar 0ibrino+en. *lkohol berlebihan akan
men-ebabkan enin+katan tensi darah2 darah +aman+ men.endal2
enurunan aliran darah dan .u+a atrium 0ibrilasi.
c. 1r!g A"!se$narko"a
Pemakaian obat'obat terlaran+ seerti cocain2 auhetamine2 heroin dsb
menin+katkan ter.adin-a stroke. 5bat'obat ini daat memen+aruhi tensi
darah secara tiba'tiba2 men-ebabkan ter.adin-a emboli2 karena adan-a
endocarditis dan menaikkan kekentalan darah dan erlen+ketan
thrombosit.
d. Pe%akaian o"ato"at kontrasesi (6C)
Resiko stroke menin+kat .ika memakai 5C den+an dosis obstradial D '$ u+.
9mumn-a resiko stroke ter.adi .ika emakaian ini dikombinasi den+an
adan-a usia : &' tahun2 erokok2 hiertensi2 diabetes dan mi+rain.
e. Gangg!an Pola 7id!r
Penelitian membuktikan bahwa tidur n+orok menin+katkan ter.adin-a
stroke. Pola tidur n+orok serin+ disertai aneu 1henti na0as4 tidak han-a
berotensi men-ebabkan stroke tai .u+a +an++uan .antun+. =al ini
disebabkan enurunan aliran darah ke otak2 kenaikan tensi dsb.
Pen+obatan dilakukan den+an emeriksaan -an+ cermat den+an mencari
en-ebabn-a.
f. 0enaikan #o%ocystein
=omoc-stein adalah sulen-dril -an+ men+andun+ asam amino dan diet
-an+ men+andun+ methirin. Kenaikan homoc-stein menin+katkan
artheriosclerosis. Diet ka-a sa-ur dan buah akan menurunkan homoc-stein.
g. 0enaikan liorotein (a)
>iid rotein komle? -an+ menin+kat meruakan resiko ter.adin-a
en-akit .antun+ dan stroke. > 1a4 meruakan artikel dari >D> dan
enin+katann-a akan menin+katkan ter.adin-a thrombosis den+an
mekanisme men+hambat lasmino+en aktivator. Pen+obatan den+an niacin
akan menurunkan l 1a4
#. 2yercoag!"ility
*da kecenderun+an darah mudah men++umal di karenakan adan-a
autihosoliid antibod-. Test daat diker.akan den+an emeriksaan anti
crdioliin antibod- dan anticoa+ulant l-us.
i. Peradangan
8n0eksi dan eradan+an embuluh darah antara lain TCC2 s-hilis2 *8D72
Cacin+ daat memicu ter.adin-a stroke. Kebersihan dan ola hidu sehat
dierlukan unuk mence+ahn-a
(BETHESDA STROKE CENTER LITERATUR, www.strokebethesda.co!
&. Tanda dan +e.ala
4. 3en+aa didaatkan keluhan lemah an++ota tubuh sebelah kanan secara tiba )
tiba ,
'. 3en+aa keluhan ter.adi ada a+i hari ,
Autoregulasi aliran darah otak
regulasi dan penyesuaian darah cerebral
dalam keadaan fisiologik 3umlah darah #ang mengalir ke otak (CB" 9 cerebral blood
flo.)ialah :;$<; ml per =;; gram 3aringan otak per menit. >adi 3umlah darah untuk
seluruh otak, #ang kira$kira beratn#a antara =7;;$=?;; gram adalah @;;$A?; mlBmenit.
2ari 3umlah darah ini, satu pertiga disalurkan mll arteri karotis interna dan satu pertiga
sisan#a disalurkan melalui susunan ertebrobasiler. Ctak #ang berkedudukan di dalam
ruang tengkorak #ang merupakan ruan tertutup mempun#ai susunan sirkulasi sesuai
dengan lokasin#a. -onsekuensi dari kedudukan otak di dalam suatu ruang tertutup ialah
'ukum /onroe killie 9 olume otak D olume li8uor D olume darah 9 harus
merupakan suatu angka #ang tetap B konstan.
'ukum ini berimplikasi bah.a perubahan olume salah satu unsur tersebut akan
men#ebabkan perubahan kompensatorik terhadap unsur F unsure lainn#a (olume otak
dan olume li8uor selalu berubah karena macam$macam pengaruh maka olume darah
selalu men#esuaikan diri) factor$ factor pen#esuaian darah cerebral dapat dibagi dalam
factor ekstrinsik dan factor intrinsic
"actor ekstrinsik
Beberapa darah mengalir ke dalam suatu organ tergantung pada tekanan darah
#ang men#irami organ tersebut dan tahanan #ang dimiliki oleh organ tersebut.
2alam keadaan normal tekanan ena cerebral adalah : mm 'g.
Apabila resistensi intracranial besar maka CB" turun
Apabila resstensi intracranial rendah maka CB" naik
Tekanan darah #ang men#irami organ (tekanan perfusi)
CB" 9 tekanan perfusi 9 tekanan darah sistemik F : mm'g
*esistensiintracranial G
>ika ditin3au dari rumus maka factor ekstrinsik #ang berpengaruh terhadap
sirkulasi cerebral adalah 5
Tekanan darah sistemik
Tekanan ini tergantung pada kemampuan 3antung untuk memompa
se3umlah darah ke sirkulasi sistemik. -emampuan itu dapat diukur dari
curah atau output 3antung. -elola simpatetik dan parasimpatetik #ang
berlaku untuk 3antung dan 3uga untuk pembuluh darah perifer adalah
peranan pusat asomotor di medulla oblongata dan korteks cerebri (area
=7, 7H, H7) dan sangat terkait dengan susunan limbic #ang merupakan
substrat emosi. 2i samping itu ada pula baroreseptor #ang memancarkan
impulsn#a ke pusat$pusat asomotorik itu ( baroreceptor berada di sinus
karotis dan arcus aorta) brperan sebagai inhibitor apabila tekanan
darah melo3ak
-emampuan 3antung untuk memompa darah ke sirkulais sistemik
+ada pen#akit 3antung kongestif Ioutput menurunJ tetapi CB" bias
tetap konstan akibat dari adan#a autoregulasi cerebral. /enurunn#a CB"
pada penderita pen#akit 3antung kongesif, disebabkan secara primer oleh
hilangn#a autoegulasi cerebral. 0eperti pada orang #ang sudah lan3ut
umurn#a ( aterosklerosis). Tetapi .alaupun autoregulasi cerebral masih
berfungsi dengan baik , 3ika IoutputJ kurang sekali sehingga ambang
kritis tekanan darah dile.ati manifestasi C(2 akan bangkit pula.
-ualitas pem. 2arah kortikoertebral
CB" total tergantung terutama pada olume darah #ang disampaikan ke
otak melalui arteria karotis interna dan ertebralis pada kedua sisi.
Tekanan perfusi #ang konstan keaadaan lumen keempat arteri tersebut
sangat menentukan. -ita memperoleh fakta, bah.a menurunn#a aliran
darah istal dari tempat ligasi baru tercapai, 3ika lumenn#a disempitkan
@;$K;L. Tetapi pada orang$orang #ang sudah memperlihatkan
arteroskelosis, pen#empitan arteri kurang dari @;L sudah bisa
mengakibatkan reduksi CB" regional #ang n#ata. Ipla8ue
arteroscleroti8ueJ sering ter3adi pada pangkal aretri karotis dan di arteria
ertebralis. Tmpat$tempat tersebut sering men3adi sumber embolus. >ika
oleh karena itu manifestasi C(2 timbul, maka pen#akit #ang
mendasarin#a bukan stenosismelainkan emboli dari I pla8ueJ #ang
berulserasi
'ipertensi kronik bisa menimbulkan sclerosis arterial #ang
men#eluruh, tidak berkembang melalui arteromatosis, tetapi langsung
mengeraskan dinding arteri (Arteriosklerosis)
Arteroklerosis melibatkan aretri$arteri besar dan sedang lagi pula
terutama pada tempat Ftempat percabangan dan kelokan$kelokan
Arteriosklerosis berkembang secara difus terutama pada arteri #ang
sedang dan kecil
Arterosklerosis dan arteriosclerosis merupakan manifestasi C(2 primer
0ifilis #ang bisa menimbulkan endarteritis, men#empitkan lumen
arteria cerebral, sehingga pada tahap meningoaskuler bisa bangkit I
strokeJ
kualitas darah #ang menentukan iskosistas
3mlah darah #ang disampaikan ke otak per menit tergantung pada
iskositasn#a. +ada anemia CB" bertambah oleh karena iskositas darah
menurun. +d polisitemia iskositas darah melon3aksehingga dapat
menurunkan CB" hingga 7; ml per =;; gram otak per menit. >uga
karena leukemia atu dehidrasi berat
"actor intrinsic
o Autoregulasi cerebral pengaturan diameter lumen agar aliran darah
tidak berubah tapi tekanan darah #g terpangaruh, mis 5 asokonstriksi
ter3adi ketika tekanan intralumen M dan asodilatasi akibat tekanan
intralumen .
o +engaruh biokimia cerebral regional 5 dg lingkungan #g +CC7 tinggi
maka arteri cerebral berdilatasi CB" bertambah karena resistensi
askuler .
#Priguna Sidharta, $"%", Ph" %"200&" 'eurologi Klinis %alam
Praktek (mum" )akarta * %ian +akyat,
B. *a hubun+an riwa-at dm dan hiertensi den+an keluhan di skenario ,
D3
5ran+ normal memun-ai suatu sistem autore+ulasi arteri serebral. Cila tekanan
darah sistemik menin+kat2 embuluh serebral men.adi vasosasme
1voasokonstriksi4. 7ebalikn-a2 bila tekanan darah sistemik menurun2 embuluh
serebral akan men.adi vasodilatas.
Ketika tekanan darah sistemik menin+kat2 embuluh serebral akan berkonstriksi.
Dera.at konstriksi ter+antun+ ada enin+katan tekanan darah. Cila tekanan
darah menin+kat cuku tin++i selama berbulan)bulan atau bertahun)tahun2 akan
men-ebabkan hialinisasi ada laisan otot embuluh serebral. Aki"atnya8
dia%eter l!%en e%"!l!# dara# terse"!t akan %en4adi teta. 2al ini
"er"a#aya karena e%"!l!# sere"ral tidak daat "erdilatasi ata!
"erkonstriksi dengan lel!asa !nt!k %engatasi fl!kt!asi dari tekanan dara#
siste%ik. *ila ter4adi en!r!nan tekanan dara# siste%ik %aka tekanan
erf!si ke 4aringan otak tidak adek!at. 2al ini akan %engaki"atkan iske%ik
sere"ral. Se"aliknya8 "ila ter4adi kenaikan tekanan dara# siste%ik %aka
tekanan erf!si ada dinding kailer %en4adi tinggi. Aki"atnya8 ter4adi
#iere%ia8 ede%a8 dan ke%!ngkinan erdara#an ada otak&)
Pasien dengan dia"etes !%!%nya 4!ga %engida #iertensi8 disliide%ia dan
faktor risiko lainnya. 7erk!%!lnya "e"eraa faktor risiko ini %encitakan
kondisi yang s!"!r !nt!k ter4adinya art#erosklerosis.
dia"etes %e%er"esar ke%!ngkinan ter4adinya transfor%asi stroke infark ke
erdara#an otak9 #e%orr#agic transfor%ation. 2ierglike%ia 4!ga terkait
dengan ke%!ngkinan ter4adinya ko%likasi erdara#an ada asien stroke
iske%ik yang di"erikan r:tPA. 0adar gl!kosa dara# ; 200 %g< (&&.&
%%ol$+) terasosiasi dengan ke%!ngkinan erdara#an se"esar 2/<.
=8P6RT6!78
;. 3en+aa ada asien men+alami bicara elo dan wa.ah erot ke kiri ,
Cicara elo Disartria adalah +an++uan artikulasi -an+ disebabkan oleh
kerusakan sistem sara0 usat -an+ secara lan+sun+ men+ontrol aktivitas otot)
otot -an+ bereran dalam roses artikulasi dalam embentukan suara
en+ucaan. Kelainan ! G88 1men++erakkan lidah4 dan ! H88 1membuka dan
menutu mulut4 +erakan otot -+ tdk normal.
Afasia
*0asia meruakan suatu +an++uan bahasa -an+ diakibatkan oleh dis0un+si
otak. *0asia meruakan sindrom -an+ didaat dan terban-ak akibat stroke.
*0asia harus dibedakan dari mutisme2 +an++uan volume dan artikulasi bicara
1disartria42 +an++uan irama dan in0leksi bicara 1disrosodi42 dan +an++uan
ikiran den+an keluaran verbal
-an+ tidak normal. Ceberaa ola a0asia -an+ berbeda telah dikenal dan
berhubun+an den+an lesi)lesi ada daerah anatomi -an+ sesi0ik. *0asia
secara individual memiliki komlikasi2 ro+nosis2 terai -an+ berbeda.
Pada enderita kinan2 a0asia memun-ai korelasi ##A den+an lesi di hemis0er
kiri. Dierkirakan B$A oran+ kidal memiliki ola dominasi -an+ serua den+an
oran+ -an+ kinan den+an dominasi 0un+si bahasa ada hemis0er kiri.
Afasia *roca
*0asia Croca adalah suatu sindrom a0asia tidak lancar -an+ ditandai oleh
keluaran verbal -an+ ter+an++u dari -an+ sama sekali tidak mamu
men+eluarkan kata samai kesulitan menemukan kata dan memerlukan ua-a
untuk daat men+ucakan kata2 ter.adi ara0asia semantik2 ara0asia literal
10onemik42 dan a+ramatikal. Fun+si en+ertian bahasa -an+ sudah dikuasai
normal. Reetisi2 enamaan2 membaca den+an suara keras2 dan menulis .u+a
ter+an++u.
>esi -an+ berhubun+an den+an sindrom a0asia Croca adalah mencaku +irus
0rontal in0erior dan daerah di dekat oerkulum serta insula ada daerah -an+
mendaat sirkulasi dari arteri serebri media. >uasn-a lesi menentukan
rin+an/beratn-a +ambaran sindrom a0asia. Kerusakan ada oerkulum 0rontal
men+hasilkan kesulitan untuk men+awali ercakaanI cedera ada korte?
motorik men+akibatkan disartriaI kerusakan -an+ men-ebar lebih ke
osterior sehin++a meliuti koneksi temoroarietal men-ebabkan ara0asia
semantik serua den+an +e.ala ada sindrom a0asia konduksi. *0asia Croca
klasik -an+ men+kombinasikan semua +ambaran tersebut den+an en+ucaan
-an+ a+ramatikal2 terlihat .ika daerah diatas ventrikel serta substansia alba
-an+ berdekatan 1 .aras eriventrikuler limbik)0rontal4 tercaku dalam lesi.
Jika lesi 0rontal meliuti area remotor dan oerkulum 0rontal maka ter.adi
hemiaresis kanan -an+ men+enai wa.ah2 dan tun+kai atas -an+ lebih lemah
dariada tun+kai bawah -an+ men-ertai a0asia2 serta adan-a araksia
simatetik ter.adi bila lesi samai men+enai korus kalosum -an+ men++an++u
0un+si raksis bukolin+ual dan tun+kai sebelah kiri.
Afasia 3otor 7ranskortikal
*0asia motor transkortikal ditandai oleh adan-a keluaran verbal tidak lancar2
en+ertian auditorik -an+ normal2 teta memiliki kemamuan reetisi
disamin+ ucaan sontan -an+ tidak lancar2 kemamuan membaca -an+
bervariasi2 dan kemamuan enamaan dan menulis -an+ buruk. 6kolalia daat
ter.adi dan mun+kin terdaat ara0asia 0onemik dalam ercakaan enderita.
3utisme serin+ ditemukan ada 0ase awal +an++uan ini. 7indrom ini
men-eruai a0asia Croca kecuali dalam hal reetisi dimana reetisi
diertahankan dan kemamuan membaca den+an suara keras sedikit
ter+an++u.
>esi -an+ biasan-a men-ertai a0asia motor transkortikal meliuti in0ark ada
area motor tambahan dan +irus sin+uli -an+ berdekatan ada distribusi arteri
serebri media di lobus 0rontalis kiri tetai ernah dilaorkan 1kasus -an+
.aran+ ter.adi4 -aitu lesi ada konveksitas 0rontal diluar daerah Croca2 ada
utamen kiri atau talamus. >esi kritis daat berua emutusan traktus ada
substansia alba antara daerah oerkular 0rontal -an+ berhubun+an den+an
bahasa dan area motor tambahan -an+ ber0un+si ada en+awalan ucaan.
Pada keban-akan kasus men+alami hemiaresis kanan dimana lebih
memen+aruhi tun+kai bawah dariada tun+kai atas dan wa.ah.
Afasia Glo"al
Penderita a0asia +lobal men+alami +an++uan secara .elas ada seluruh asek
0un+si bahasa mencaku keluaran verbal sontan2 en+ertian2 reetisi2
enamaan2 membaca den+an suara keras2 en+ertian dalam membaca2 dan
menulis. 7erin+kali verbalisasi sontan han-a berua roduksi -an+ tidak
bermakna dan stereoti seerti Jya8ya8ya8= meskiun beberaa asien daat
men+ucakan en+ulan+an kecil dari 0rase -an+ telah diela.ari 1Jrumah2K
JtidakK2 dll4 -an+ daat di+umamkan den+an 0asih2 dan ban-ak enderita
a0asia +lobal -an+ daat men+utuk den+an mudah saat marah. 9caan
otomatis 1men+hitun+2 men-ebutkan nama hari dalam min++u atau bulan dalam
tahun42 dan men++umamkan nada)nada la+u -an+ telah diela.ari 1J8ndonesia
Ra-a2K JCintan+ kecilK4 daat ter.adi meskiun terdaat de0ek -an+ berat
dalam bahasa eksresi0 roorsional. Pen+ertian bahasa -an+ buruk
membedakan a0asi +lobal dari a0asia Croca2 dan reetisi -an+ buruk
membedakann-a den+an a0asia transkortikal camuran 1a0asia isolasi4. Can-ak
enderita a0asia +lobal akan men+ikuti keseluruhan erintah utuh 1Jban+unK2
JdudukK42 daat membedakan bahasa asin+ dan ercakaan omon+)koson+2
daat menilai in0leksi secara memadai untuk membedakan ertan-aan dan
erintah2 daat men+enali nama oran+ dan eristiwa entin+ -an+ relevan
secara ersonal2 baik -an+ disebut mauun -an+ ditulis2 dan akan menolak
bahasa tertulis -an+ ditamilkan terbalik2 meskiun en+ertiann-a san+at
arah ter+an++u.
7ecara atolo+ik2 lesi -an+ umumn-a men-ebabkan a0asia +lobal adalah in0ark
berukuran besar -an+ terletak di sebelah kiri -an+ meliuti keseluruhan
daerah arteri serebri media 1Terdaat hemiaresis2 de0isit hemisensoris2 dan
homonimus hemianosia4. 3ultiel emboli ada daerah -an+ memediasi bahasa
di anterior dan osterior .aran+ men-ebabkan a0asia +lobal tana de0isit
motorik ma-or.
Afasia 7ranskortikal Ca%!ran (Isolasi)
*0asia transkortikal camuran atau a0asia isolasi meruakan sindrom a0asia
-an+ .aran+2 dimana ditemukan kombinasi antara a0asi motor transkortikal
dan a0asia sensoris transkortikal2 han-a menin++alkan kemamuan aradoks
untuk men+ulan+i. Pada beberaa kasus2 en+ulan+an aa sa.a -an+ emeriksa
katakan meruakan keluaran verbal -na+ terlihat sementara ada kasus -an+
lain verbalisasi tidak lancar dan bahkan kemamuan enamaan normal.
Terdaat ti+a tie lesi -an+ telah dihubun+kan den+an a0asia transkortikal
camuran. Pada beberaa enderita terdaat kerusakan ada daerah -an+
berbentuk bulan sabit -an+ meliuti asek lateral hemis0er tetai men-isakan
korte? eris-lvian. Tie lesi kedua den+an in0ark di daerah arteri serebri
anterior2 men+enai daerah kortikal -an+ luas dan men-isakan korte?
eris-livian. Tie lesi keti+a secara simultan memen+aruhi daerah lin+uistik
osterior dan lobus 0rontalis atau sirkuit 0rontal)subkortikal. Keterkaitan
lobus 0rontalis daat men+hasilkan keter+antun+an lin+kun+an dan loncatan
stimulus -an+ bereran terhada reduksi aradoks dari kemamuan bercaka
sontan dari enderita 1dihasilkan secara internal4 disertai den+an
diertahankann-a reetisi dan ekolalia 1diawali secara eksternal4.
Afasia >ernicke
*0asia Lernicke2 keluaran verbal ara0asik2 lancar dan den+an en+ertian2
reetisi2 serta enamaan -an+ buruk. Kebera+aman enderita2 serin+kali
lo+ore dan berbicara membual2 serin+kali dikombinasikan den+an
ketidaksadaran atau en-an+kalan terhada adan-a de0isit2 men-ebabkan
sindrom ini -an+ alin+ menak.ubkan ada neurolo+i klinis. Pasien
memerlihatkan enekanan ada ucaan disertai keluaran -an+ diakselerasi
dan serin+kali +a-a ercakaan san+at mendesak2 intrusi0 bahkan
memertahankan kebenaran. Percakaan sontan berisi ara0asia semantik
rimer dan neolo+isme2 ara0asia literal akan mendominasi .awaban ada tes
enamaan. Terdaat +an++uan membaca dan menulis.
Produksi ercakaan -an+ lo+oreik ara0asik den+an subsitusi multiel dan
berturut turut disebut .ar+on a0asia2 -akni suatu +an++uan keluaran verbal
-an+ daat ter.adi .u+a ada afasia kond!ksi dan afasia sensoris
transkortikal. Pen+ertian secara relati0 teta baik ada a0asia konduksi dan
reetisi -an+ normal ada a0asia sensorik transkortikal membedakan kedua
+an++uan ini den+an a0asia Lernicke.
3eskiun +ambaran utama a0asia Lernicke 1-akni curah verbal normal2
en+ertian -an+ buruk2 reetisi -an+ buruk4 men++ambarkan sebuah sindrom
dasar namun terdaat ban-ak variasi dalam resentasi klinik. Pen+ertian
mun+kin ter+an++u rin+an den+an kemamuan untuk men+interretasikan
kalimat -an+ cuku komleks ter+an++u2 atau en+ertian ter+an++u berat
sehin++a men-isakan han-a erintah sederhana 1Jtutu matamu2K Jbuka
mulutmu2K Jberdiri2K JdudukK4. Pen+ertian terhada bahan -an+ ditamilkan
oral secara relati0 disisakan meskiun in0ormasi -an+ tertulis secara arah
ter+an++u2 atau sebalikn-a daat ter.adi. Pen+ertian auditorik -an+
teren+aruh lebih besar berhubun+an den+an terkaitn-a struktur lobus
temoralis secara ekstensi02 mencaku korte? auditorik rimer2 dan bila lebih
besar ter.adi +an++uan en+ertian membaca mere0leksikan erluasan lesi
kearah suerior ke daerah in0erior lobus arietal dan +irus an+ularis.
Dalam keadaan atolo+ik2 lesi -an+ berhubun+an den+an a0asia Lernicke
meliuti ba+ian seerti+a osterior dari +irus temoralis suerior kiri tetai
.aran+ terbatas ada daerah ini dan serin+kali men+enai area arietal in0erior
dan temoral -an+ berdekatan. Penderita a0asia Lernicke men+alami in0ark
serebral akibat oklusi vaskuler dan -an+ terban-ak diakibatkan oleh emboli
-an+ berasal dari .antun+.
Kuadrantanosia suerior dan hilan+n-a sensoris kortikal ada wa.ah dan
tun+kai atas meruakan +an++uan -an+ umum didaatkan ada enderita
a0asia Lernicke dan .ika lesi men-ebar kearah limbus osterior dari kasula
interna akan ter.adi hemiaresis.
Afasia Sensorik 7ranskortikal
*0asia sensorik transkortikal serua den+an a0asia Lernicke tetai
dibedakan den+an diertahankann-a kemamuan untuk men+ulan+i/reetisi.
Kemamuan enderita men+ulan+i kalimat dan 0rase -an+ an.an+ tetai tidak
daat memahamin-a untuk dicatat. Percakaan sontan tidak berisi2
berutar)utar2 ara0asik2 dan terdaat kecenderun+an rin+an untuk
men+ulan+i secara sontan 1echo4 aaun -an+ diucakan emeriksa.
Penderita mamu membaca den+an suara keras namun membaca den+an
en+ertian auditorik ter+an++u.
*0asia sensorik transkortikal diakibatkan oleh lesi)lesi 0okal -an+ men+enai
+irus an+ularis dominan2 +irus temoralis midosterior2 dan .aras substansia
alba eriventrikuler dari istmus temoralis -an+ mendasari area kortikal ini.
Jika a0asia ter.adi akibat keterkaitan +irus an+ularis maka serin+kali disertai
sindrom Gerstmann2 +an++uan konstruksional2 dan +e.ala lain dari sindrom
+irus an+ularis.
Afasia 0ond!ksi
*0asia konduksi meruakan sindrom a0asia 0asih -an+ unik dimana en+ertian
secara relati0 masih normal dan reetisi secara disroorsional ter+an++u.
Percakaan sontan ditandai oleh istirahat encarian kata dan dominant
ter.adi ara0asia 0onemik/literal dari ada ara0asia semantik. 7erin+kali
enderita men-adari telah membuat kesalahan dan membuat erkiraan -an+
mendekati kata -an+ dimaksud. 3embaca den+an suara keras ter+an++u
tetai en+ertian dalam membaca masih normal. Penamaan dan menulis
keduan-a tidak normal dan men+andun+ subsitusi ara0asia 0onemik. 3eskiun
en+ertian secara relati0 diertahankan ada a0asia konduksi namun
beberaa asien men+alami +an++uan sintaktik -an+ serua den+an -an+
di+ambarkan ada a0asia Croca.
>esi -an+ bertan++un+ .awab untuk a0asia konduksi secara tiikal men+enai
0asikulus arkuatus ada oerkulum arietal kiri.
Afasia Ano%ik
*nomia meruakan suatu indikator nonsesi0ik ada dis0un+si otak dan tidak
memiliki makna lokalisasi. Ti+a tie rimer anomia ter.adi ada sindrom a0asik
-akni anomia roduksi kata2 anomia seleksi kata2 dan anomia semantik. *nomia
roduksi kata ditandai den+an ketidakmamuan untuk men+eksresikan kata
-an+ dimaksudkan. Problem rimern-a adalah +an++uan dalam men+awali kata
dan asien sia bereaksi terhada etun.uk( 0onemik 1suku kata ertama
atau bun-i ertama dari sebuah kata4. Produksi kata ada enderita *nomia
meruakan karakteristik dari a0asia tidak lancar seerti a0asia Croca dan
a0asia motor transkortikal. Produksi kata ada *nomia .u+a meruakan tie
utama de0isit enamaan ada enderita den+an demensia subkortikal.
Penderita den+an anomia semantik men+alami +an++uan ada kemamuan
terhada nama2 tidak bereaksi terhada etun.uk2 dan tidak men+enali kata
.ika kata itu disebutkan oleh emeriksa. Cun-i dari kata kehilan+an makna.
*nomia semantik ter.adi ada a0asia Lernicke dan a0asia sensoris
transkortikal.
*nomia seleksi kata men++ambarkan anomia2 -aitu ke+a+alan untuk bereaksi
terhada etun.uk)etun.uk 0onemik tetai memiliki kemamuan utuh untuk
men+enali kata .ika diberikan. *nomia seleksi kata meruakan +ambaran
utama dari a0asia anomik.
9caan sontan tidak memiliki isi dan berutar)utar den+an istirahat untuk
encarian kata -an+ serin+ ter.adi2 men++unakan ban-ak kata den+an bentuk
re0erensi inde0init2 dan sedikit ara0asia. Pen+ertian relati0 diertahankan2
dan reetisi2 membaca den+an suara keras serta en+ertian membaca normal.
*nomia akan tamak ada tes enamaan kon0rontasi dan ada menulis
sontan. Pasien biasan-a daat men+enali kata -an+ benar .ika ditamilkan
oleh emeriksa. *0asia anomik biasan-a men+indikasikan sebuah lesi ada
+irus an+ularis kiri atau area -an+ berdekatan den+an +irus temoralis
osterior. Ceberaa enderita den+an a0asia anomik memiliki lesi ada daerah
temoral anterior kiri atau daerah olar temoral. *0asia anomik serin+kali
meruakan de0isit residual setelah en-embuhan dari sindrom a0asia -an+
lebih luas 1a0asia Lernicke2 a0asia konduksi4.
Afasia dengan +esi ada 7ala%!s dan Ganglia *asalis
*0asia dian++a secara tradisional seba+ai sebuah tanda dari dis0un+si
kortikal. !amun demikian den+an adan-a alat CT scan dan 3R8 semakin
ban-ak laoran kasus dan studi -an+ melaorkan bahwa lesi subkortikal ada
hemis0er kiri .u+a berhubun+an den+an sindrom a0asia. 7indrom a0asia -an+
bersamaan den+an erdarahan ada talamus dominan meruakan a0asia
subkortikal -an+ telah ban-ak dilaorkan dan terdiri dari keluaran verbal
lancar2 ara0asik2 +an++uan en+ertian -an+ bervariasi 1keban-akan rin+an42
reetisi -an+ baik2 kemamuan enamaan -an+ buruk2 +an++uan membaca
den+an suara keras dan menulis2 dan en+ertian membaca -an+ diertahankan
secara relati0. 3un+kin terdaat 0luktuasi ceat dalam dera.at a0asia dan
kelelahan -an+ .elas ada keluaran verbal. 7indrom ini hamir men-eruai
a0asia sensorik transkortikal tetai serin+ terdaat eriode membisu ada
awal saat ter.adin-a dan de0isit artikulasi serta mun+kin meneta sean.an+
er.alanan en-akit. *0asia serin+kali sementara dan biasan-a bersamaan
den+an de0isit erhatian2 en+abaian sisi kanan2 hilan+n-a erhatian -an+
memadai2 erseverasi2 dan hemiaresis kanan.
7indrom -an+ serua telah diamati ada in0ark talamus dominan meskiun
ada ban-ak kasus tidak terdaat +an++uan bahasa -an+ men-ertai. *0asia
setelah adan-a lesi dari talamus biasan-a bersi0at sementara dan enelitian
terhada aliran darah otak atau metabolisme +lukosa kortikal menun.ukkan
bahwa ter.adi enurunan er0usi kortikal atau metabolisme kortikal .ika
sebuah lesi subkortikal ter.adi bersamaan den+an suatu sindrom a0asia.
Pen+amatan ini men.elaskan bahwa talamus memiliki eran entin+ dalam
roduksi kata dan aktivasi kortikal tetai dis0un+si talamus tidak cuku untuk
men+hasilkan suatu a0asia -an+ sesi0ik kecuali bila terdaat dis0un+si
kortikal -an+ men-ertai.
8n0ark ada struktur +an+lia basalis -an+ terletak di sebelah kiri .u+a daat
men+hasilkan suatu sindrom berkuran+n-a bahasa -an+ dihasilkan den+an
disartria dan hio0onia -an+ menon.ol. 7indrom)sindrom -an+ berhubun+an
den+an erdarahan daat ter.adi lebih berat. >esi)lesi nonhemora+ik daat
men-ebabkan sindrom a0asia den+an men+an++u .aras).aras ada substansia
alba subkortikal atau melalui erluasan meliuti daerah kortikal -an+
berdekatan. Karakteristik utama dari sindrom bahasa -an+ berhubun+an
den+an dis0un+si +an+lia basalis kiri adalah de0isit encarian kata 1anomia
seleksi2 leksikal42 kadan+)kadan+ substitusi semantik2 serta en+ertian -an+
ter+an++u ada materi sintaktik komleks. Gan++uan 0un+si bahasa -an+
ter.adi adalah roduksi da0tar kata -an+ berkuran+2 menin+katn-a latensi dan
erseverasi2 roduksi kalimat -an+ buruk2 dan ekolalia. Penemuan)enemuan
ini tidak sesi0ik dan sesuai den+an hilan+n-a kemamuan mem0asilitasi atau
men+akti0kan en+aruh)en+aruh dari struktur subkortikal ke aktivitas
kortikal.
Pro+nosis emulihan bahasa bervariasi2 a0asia vaskuler membaik dalam & @ B
bulan ertama namun dera.at en-embuhan akan berlan.ut selama ' tahun
atau lebih. *0asia +lobal memiliki ro+nosis alin+ buruk untuk erbaikan
ketramilan bahasaI a0asia Croca dan a0asia Lernicke memiliki keseluruhan
ro+nosis untuk en-embuhan den+an ukuran -an+ bervariasi dari satu
enderita ke enderita lainn-aI a0asia anomik2 a0asia konduksi2 dan a0asia
transkortikal memiliki ro+nosis -an+ relati0 baik2 den+an beberaa enderita
sembuh semurna. Penelitian encitraan otak memberikan in0ormasi
ro+nostik -an+ ber+una. >esi)lesi -an+ secara lan+sun+ meliuti daerah
temoral sueroosterior ada hemis0er kiri memberikan en-embuhan -an+
terbatas ada en+ertian auditorik2 dan lesi)lesi -an+ luas men+enai daerah
rolandik berhubun+an den+an emulihan -an+ buruk dari verbalisasi. Pada
kasus)kasus -an+ dilaorkan2 enderita den+an de0isit lin+uistik -an+ lebih
luas biasan-a berkemban+ ke dalam taha a0asia anomik residual. Penderita
a0asia usia lebih muda cenderun+ untuk men+alami erbaikan ketramilan
bahasa -an+ lebih baik dariada enderita -an+ lebih tua2 dan enderita -an+
kidal memiliki ro+nosis -an+ lebih baik dariada enderita -an+ kinan. 7ecara
umum en+ertian bahasa lebih membaik dariada ke0asihan keluaran
eksresi0.
Terai a0asia daat mem0asilitasi en-embuhan kemamuan berbahasa dan
harus diberikan ada semua enderita -an+ berminat. 7elain tehnik re)
edukasi tradisional2 usaha)usaha terbaru telah dikemban+kan -aitu tehnik
individual untuk tie sesi0ik a0asia2 seerti eman0aatan terai intonasi
melodik ada enderita a0asia Croca2 emakaian simbol komunikasi visual ada
enderita sindrom a0asia +lobal2 atau terai untuk asek khusus dari sindrom
a0asia seerti erseverasi.
Sindro% yang "er#!"!ngan dengan Afasia
Aleksia
*leksia meru.uk keada ketidakmamuan untuk membaca -an+ didaat -an+
disebabkan oleh kerusakan otak dan harus dibedakan dari disleksia -aitu
suatu abnormalitas erkemban+an dimana seseoran+ tidak mamu untuk
bela.ar membaca2 dan adan-a butahuru0 -an+ mencerminkan latar belakan+
endidikan -an+ buruk. Keban-akan enderita a0asia .u+a men+alami aleksia2
tetai aleksia daat ter.adi tana adan-a a0asia dan terkadan+ tamak
seba+ai satu)satun-a ketidakmamuan akibat lesi otak -an+ khusus.
Kemamuan untuk membaca den+an suara lantan+ dan en+ertian membaca
mun+kin men+alami disosiasi oleh beberaa lesi dan harus dinilai secara
bebas.
Aleksia tana Agrafia.*leksia tana a+ra0ia meruakan sindrom diskoneksi
klasik dimana +an++uan -an+ disebabkan oleh lesi in0ark meliuti korte?
oksiital kiri dan asek osterior dari korus kalosum. >esi oksiital
men-ebabkan hemianosia homonim kanan2 sehin++a ter+an++u en+lihatan
daerah laan+an andan+ sebelah kanan. >esi kalosal membuatn-a tidak
mamu untuk mentrans0er in0ormasi visual dari laan+an andan+ kiri
1ditan+ka oleh daerah oksiital kanan -an+ utuh4 melewati korus kalosum ke
daerah hemis0er osterior kiri dimana ter.adi Mdecodin+N +ra0ik.
*leksia tana a+ra0ia ada kasus -an+ .aran+2 dilaorkan adan-a lesi)lesi kecil
ada substansia alba dibawah +irus an+ularis atau ada lesi)lesi di
+enikulatum lateral kiri dan slenium dari korus kalosum. Pada kedua kasus
tersebut2 ter.adi diskoneksi -an+ serua den+an -an+ ter.adi ada lesi klasik.
Pada sindrom aleksia tana a+ra0ia membaca huru0 lebih baik dariada
membaca kata. Penderita memertahankan kemamuan untuk men+e.a dan
untuk men+enal kata)kata -an+ diucakan den+an lantan+2 terdaat kesulitan
besar dalam menirukan kata)kata dariada saat menulis den+an sontan2 dan
serin+kali tamak suatu anomia warna. Pada beberaa kasus disertai den+an
hemiaresis kanan2 hemihiestesi kanan2 dan +an++uan enamaan rin+an
<. 3en+aa ditemukan lesi di ! H88 dan G88 ,
Pengaturan motorik anggota gerak di persara( oleh jaras
kortikospinalis (piramidalis). &aras ini akan menyilang ke
kontralateral pada decussatio piramidalis di medulla oblongata.
Sehingga lesi di salah satu hemisfer akan menimbulkan efek pada
sisi kontralateralnya. &aras piramidalis saat mele*ati crus posterior
kapsula interna akan berdampingan dengan saraf a+erent
(sensorik). Sehingga jika terjadi lesi pada daerah tersebut, maka
akan terjadi hemihipestesia kontralateral.
,nti motorik n.-,, terletak di pons. .tot"otot bagian atas *ajah
mendapat persarafan dari / sisi. 0arena itu, terdapat perbedaan
antara gejala kelumpuhan n.-,, jenis sentral dan perifer. Pada
gangguan sentral, sekitar mata dan dahi yang mendapat persarafan
dari / sisi, tidak lumpuh1 yang lumpuh adalah bagian ba*ah dari
*ajah. Pada gangguan n.-,, jenis perifer (gangguan berada di inti
atau di serabut saraf) maka semua otot sesisi *ajah lumpuh dan
mungkin juga termasuk cabang saraf yang mengurus pengecapan
dan sekresi ludah yang berjalan bersama saraf fasialis.
$agian inti motorik yang mengurus *ajah bagian ba*ah mendapat
persarafan dari korteks motorik kontralateral, sedangkan yang
mengurus *ajah bagian atas mendapat persarafan dari kedua sisi
korteks motorik (bilateral). 0arenanya kerusakan sesisi pada upper
motor neuron dari 2 -,, (lesi pada traktus piramidalis atau korteks
motorik) akan mengakibatkan kelumpuhan pada otot"otot *ajah
bagian ba*ah, sedangkan bbagian atasny tidak. !esi supranuklir
(upper motor neuron) 2 -,, sering merupakan bagian dari
hemplegia. 3al ini dapat dijumpai pada stroke dan lesi"butuh"ruang
(space occupying lesion) yang mengenai korteks motorik, kapsula
interna, thalamus, mesensefalon ,dan pons di atas inti 2 -,,.
Sumber 2 "rice dan #ilson, (334, "ato)siologi2 5onsep 5linis
"rose6"roses "enyakit, Ed2 4, .akarta2 E78,
Mard*ono dan Sidharta, (339, -eurologi 5linis Dasar, 8etakan ke6
$(, .akarta2 Dian Rakyat
#. 7ebutkan emeriksaan re0lek atolo+is lainn-a dan interretasin-a O
1$. *a hubun+an erokok den+an keluhan enderita ,
11. 7ebutkan emeriksaan enun.an+ lainn-a ,
1(. 7ebutkan interretasi dari emeriksaan motorik ada skenario,
4enilai bagian ekstremitas dan memberi tahanan atau mengangkat serta
menggerakkan bagian otot yg akan dinilai.
Skala 456 (7"8)
1&. DD ,
Stroke termasuk pen#akit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) #ang ditandai dengan
kematian 3aringan otak (infark serebral) #ang ter3adi karena berkurangn#a aliran darah dan
oksigen ke otak. Berkurangn#a aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adan#a
sumbatan, pen#empitan atau pecahn#a pembuluh darah.
%'C mendefinisikan bah.a stroke adalah ge3ala$ge3ala defisit fungsi susunan saraf #ang
diakibatkan oleh pen#akit pembuluh darah otak dan bukan oleh #ang lain dari itu.
0troke dibagi men3adi dua 3enis #aitu5 stroke iskemik maupun stroke hemorragik"
Stroke iskemik #aitu tersumbatn#a pembuluh darah #ang men#ebabkan aliran darah ke otak
sebagian atau keseluruhan terhenti. A;L stroke adalah stroke Iskemik. 0troke iskemik ini
dibagi men3adi H 3enis, #aitu 5
=. Stroke Trombotik5 proses terbentukn#a thrombus #ang membuat penggumpalan.
7. Stroke Embolik5 Tertutupn#a pembuluh arteri oleh bekuan darah.
H. Hipoperfusion Sistemik5 Berkurangn#a aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena
adan#a gangguan den#ut 3antung.
Stroke hemoragik adalah stroke #ang disebabkan oleh pecahn#a pembuluh darah otak.
'ampir @;L kasus stroke hemoragik ter3adi pada penderita hipertensi.
0troke hemoragik ada 7 3enis, #aitu5
=. Hemoragik Intraserebral5 pendarahan #ang ter3adi didalam 3aringan otak.
7. Hemoragik Subaraknoid5 pendarahan #ang ter3adi pada ruang subaraknoid (ruang
sempit antara permukaan otak dan lapisan 3aringan #ang menutupi otak).
Tanda dan Gejala-gejala Stroke
Berdasarkan lokasin#a di tubuh, ge3ala$ge3ala stroke terbagi men3adi berikut5
=. Bagian sistem saraf pusat 5 -elemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunn#a fungsi
sensorik
7. Batang otak, dimana terdapat =7 saraf kranial5 menurun kemampuan membau,
mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun,
ekspresi .a3ah terganggu, pernafasan dan detak 3antung terganggu, lidah lemah.
H. Cerebral cortex5 aphasia, apraxia, da#a ingat menurun, hemineglect, kebingungan.
>ika tanda$tanda dan ge3ala tersebut hilang dalam .aktu 7? 3am, din#atakan sebagai
Tra"s#e"t Ische#c Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan a.al
stroke.
Faktor Penyebab Stroke
"aktor resiko medis, antara lain 'ipertensi (pen#akit tekanan darah tinggi), -olesterol,
Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), !angguan 3antung, diabetes, *i.a#at stroke
dalam keluarga, /igrain.
"aktor resiko perilaku, antara lain /erokok (aktif 6 pasif), /akanan tidak sehat (junk food,
fast food), Alkohol, -urang olahraga, /endengkur, -ontrasepsi oral, ,arkoba, Cbesitas.
A;L pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, /enurut statistik. KHL pengidap
pen#akit trombosis ada hubungann#a dengan pen#akit tekanan darah tinggi.
+emicu stroke pada dasarn#a adalah, suasana hati #ang tidak n#aman (marah$marah), terlalu
ban#ak minum alkohol, merokok dan senang mengkonsumsi makanan #ang berlemak.
Derita Pasca Stroke
Sudah )atuh tertimpa -angga Pula, peribahasa itulah #ang tepat bagi penderita 0troke.
0etelah stroke, sel otak mati dan hematom #g terbentuk akan diserap kembali secara
bertahap. +roses alami ini selesai dlm .aktu H bulan. +ada saat itu, =BH orang #ang selamat
men3adi tergantung dan mungkin mengalami komplikasi #ang dapat men#ebabkan kematian
atau cacat
2iperkirakan ada :;;.;;; penduduk #ang terkena stroke. 2ari 3umlah tersebut5
=BH $$P bisa pulih kembali,
=BH $$P mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang,
=BH sisan#a $$P mengalami gangguan fungsional berat #ang mengharuskan penderita
terus menerus di kasur.
'an#a =;$=: L penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti sedia kala, sisan#a
mengalami cacat, sehingga ban#ak penderita 0troke menderita stress akibat kecacatan #ang
ditimbulkan setelah diserang stroke.
Akibat Stroke lainnya*
A;L penurunan parsialB total gerakan lengan dan tungkai.
A;$K;L bermasalah dalam berpikir dan mengingat.
@;L menderita depresi.
H; L mengalami kesulitan bicara, menelan, membedakan kanan dan kiri.
0troke tak lagi han#a men#erang kelompok lansia, namum kini cenderung men#erang
generasi muda #ang masih produktif. 0troke 3uga tak lagi men3adi milik .arga kota #ang
berkecukupan , namun 3uga dialami oleh .arga pedesaan #ang hidup dengan serba
keterbatasan.
'al ini akan berdampak terhadap menurunn#a tingkat produktifitas serta dapat
mengakibatkan terganggun#a sosial ekonomi keluarga. 0elain karena besarn#a bia#a
pengobatan paska stroke , 3uga #ang menderita stroke adalah tulang punggung keluarga #ang
biasan#a kurang melakukan ga#a hidup sehat, akibat kesibukan #ang padat.
Stroke sangat dapat dicegah,
Hampir ./0 dari semua stroke dapat %1234AH ,
-arena Ancaman stroke hingga merenggut n#a.a dan derita akibat stroke. Hidup B3BAS
tanpa S-+5K3 merupakan dambaan bagi semua orang.
Tak heran semua orang selalu berupa#a untuk mencegah 0troke atau mengurangi faktor risiko
dengan menerapkan pola hidup sehat, olahraga teratur, penghindari stress hingga meminum
obat atau suplemen untuk men3aga kesehatan pembuluh darah hingga dapat mencegah
ter3adin#a 0troke.
Sumber:
Seri Gaya Hidup Sehat: ara !ijak Hadapi Stroke" #antung $
Pembuluh Darah" %gustus &''(" PT Gramedia)
14. Penatalaksanaan

También podría gustarte