Está en la página 1de 7

Analisa Material Dengan Autodesk Inventor

Dengan berkembangnya teknologi casting dan bahan teknik, untuk mencapai suatu
kesempurnaan dan efesiensi tinggi dari sebuah benda maka dengan berbagai percobaan dan
berbagai material dapat di lihat gambaran hasilnya. Dalam kasus kali ini kami akan mencoba
membuat Bracket Orthodontic dengan beberapa material diantaranya Stainless Steel 310 SS,
Stainless Steel 303 S, Stainless Steel 316 L dan Stainless Steel 17-4 H. Dengan pertimbangan
harga yang ekonomis dengan kualitas yang sedang atau harga mahal dengan kualitas yang
tinggi sesuai dengan kebutuhan konsumen.Kami memilih material stainless steel karena dasar
bahan yang kuat dan sehat bagi kesehatan sesuai dengan penelitian yang sudah dilakukan
oleh para ahli kesehatan.
Tujuan dari analisa material dengan Autodesk Inventor adalah untuk mengetahui
deformasi material saat di beri beban yang telah di perhitungkan untuk sebuah Bracket
Orthodontic, agar dapat di pilih material yang paling sedikit deformasinya. Setelah kita
mengetahui kondisi material setelah di analisa maka kita akan dapat memilih cara pembuatan
Bracket Orthodontic agar dapat dibuat sesuai dengan apa yang kita rencanakan. Jika kita
sudah tau semua itu maka diharapkan kita akan dapat memproduksinya di dalam negeri.
Stainless Steel secara mendasar bukanlah logam mulia seperti halnya emas (Au) &
Platina (Pt) yang hampir tidak mengalami korosi karena pengaruh kondisi lingkungan,
sementara stainless steel masih mengalami korosi. Stainless steel atau biasa disebut baja
tahan karat merupakan logam yang terdiri dari besi, kromium, mangan, silikon, karbon dan
seringkali nikel and molibdenum dalam jumlah yang cukup banyak. Unsur kromium yang
terkandung sekitar 12% atau lebih nantinya akan menyebabkan stainless steel tahan terhadap
karat. Kromium nantinya akan membentuk lapisan pelindung antikorosi (protective layer)
atau kromium-oksida bersama dengan oksigen yang berasal dari udara atau air.
Korosi pada stainless steel adalah kromium oksida yang secara otomatis terbentuk pada
permukaan bahan sehubungan dengan afinitas kromium yang tinggi untuk bergabung dengan
oksigen. Lapisan kromium oksida ini bersifat pasif (secara kimiawi tidak aktif), kuat (melekat
secara erat di permukaan stainless steel tersebut) dan memperbaharui dirinya sendiri.

Lapisan Kromium ini hanya sekitar 130 angstrom(1A = 10-10m) tebalnya dan
melindungi stainless steel dari korosi. Lapisan tersebut berupa bahan film yang dapat
memperbaharui dirinya sendiri. Apabila film ini hilang atau rusak (sebagaimana yang sering
terjadi ketika permukaan stainless steel terkena mesin atau tergores), film tersebut dapat
membentuk kembali dirinya sendiri. Walaupun demikian kondisi lingkungan tetap menjadi
penyebab kerusakan protective layer (kromium oksida) tersebut. Pada keadaan
dimana protective layer tidak dapat lagi terbentuk, maka korosi pada stainless steel akan tetap
terjadi. Sifat logam sendiri mudah melepaskan elektron dimana korosi merupakan
melarut/bereaksinya logam dengan oksigen atau bahan lain dan korosi akan terjadi lebih
cepat dengan hadirnya zat elektrolit, misal suatu asam atau larutan garam.

Metode Analisa

Gambar 1, Metode Analisa.
Di bagian wings diberi beban sebesar 55.78 N dan di bagian tengah diberi beban
sebesar 318.75 N. Angka tersebut di dapat dari perhitungan dengan pertimbangan beban
terbesar yang diterima Bracket adalah pada saat pelepasan Bracket, dengan asumsi demikian
diharapkan dapat mewakili beban yang diterima ketika terkena makanan atau penggantian
kawat masih dibawah beban saat pelepasan Bracket, sehingga kami mengambil beban
tertingginya agar dapat melihat deformasi maksimal dari Bracket Orthodontic tersebut.






Hasil Analisa
Stainless Steel 310 SS

Gambar 2, Pandangan Samping


Gambar 3, Pandangan Depan
Stainless Steel 303 S

Gambar 4, Pandangan Samping


Gambar 5, Pandangan Depan
Stainless Steel 316 L

Gambar 5, Pandangan Samping


Gambar 6, Pandangan Depan
Stainless Steel 17-4 L

Gambar 7, Pandangan Samping


Gambar 8, Pandangan Depan
Harga Material
Material 310 SS 303 S 316 L 17-4 L
Harga/Pound $ 1.14/pound $ 1.37/pound $ 1.6/pound $ 1.81/pound
Harga/KG $ 2.513/KG $ 3.02/KG $ 3.527/KG $ 3.99/KG
Harga IDR Rp 24680,173 Rp 29659,42 Rp 34638,667 Rp 35594,79
Tabel Harga Material Per Kilo

Kesimpulan
Dari hasil analisis dengan menggunakan software Autodesk Inventor kita dapat melihat
hasilnya. Untuk lebih memudahkan dapat kita lihat tabel dibawah ini :
Material 310 SS 303 S 316 L 17-4 L
Max Stress 15.11 Mpa 14.35 Mpa 14.32 Mpa 14.1 Mpa
Tabel Hasil Analisis

Kesimpulannya adalah material Stainless Steel 17-4 L yang paling kecil nilai
deformasinya yaitu 14.2 Mps, sedangkan Stainless Steel 310 SS mengalami deformasi yang
paling besar yaitu sebesar 15.11 Mpa.

También podría gustarte