Está en la página 1de 5

MORFOLOGI KAPANG DAN BAKTERI

A. TUJUAN
1. Untuk mengetahui jenis-jenis kapang
2. Untuk dapat mengamati banyak sedikitnya jenis kapang yang ada

B. TEORI
Untuk mengetahui nama genus dan spesies suatu biakan mikroorganisme , perlu
dilakukan identifikasi. Tahap pertama untuk melakukan identifikasi adalah pengenalan ciri-
ciri morfologi mikroorganisme tersebut. Kapang merupakan anggota regnum Fungi
("Kerajaan" Jamur) yang biasanya tumbuh pada permukaan makanan yang sudah basi atau
terlalu lama tidak diolah. Sebagian besar kapang merupakan anggota dari kelas Ascomycetes.
Kapang merupakan mikroba dengan struktur talus berupa benang-benang (hifa) yang terjalin
seperti jala (myselium) (Cambell,2000). Hifa dapat berekat (septat) dengan inti tunggal/ lebih
dan hifa tidak bersekat (aseptat) (fardiaz, 1992). Penampakan morfologi koloni pada
umumnya seperti benang (filamentous) yang pertumbuhannya membentuk lingkaran.
Morfologi koloninya dapat dengan mudah dibedakan dengan bakteri walaupun ada
beberapa jenis bakteri yang koloninya mirip jamur, seperti dari kelompok Actinomycetes
atau Bacillus mycoides. Koloni kapang memiliki keragaman warna yang muncul dari
sporanya.
Kapang merupakan anggota regnum Fungi ("Kerajaan" Jamur) yang biasanya tumbuh
pada permukaan makanan yang sudah basi atau terlalu lama tidak diolah. Sebagian besar
kapang merupakan anggota dari kelas Ascomycetes. Empat koloni kapang tumbuh pada roti.
Diameter koloni terbesar sekitar 1cm.















C. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Gelas obyek
2. Jarum ose
3. Mikroskop
4. Bunsen
5. Kaca preparat
Bahan:
1. Biakan Aspergillus Niger
2. Oncom
3. Tempe
4. Alkohol 70%
5. Aquades steril



D. BAGAN KERJA


Diambil kaca preparat dan kemudian dibersihkan dengan


menggunakan alkohol





diambil biakan dari bahan yang disediakan


( Oncom, Tempe, Biakan murni Aspergillus Niger)





Diletakkan biakan diatas kaca preparat





Diteteskan akuadest diatas biakan yang sudah diletakkan


diatas kaca preparat





Diamati bentuk kapang / jamur dari biakan





Digambar bentuk spora kapangnya


E. DATA PENGAMATAN
(terlampir)

F. PEMBAHASAN
Praktikum ini berfungsi untuk mengetahui genus maupun spesies jamur maupun kapang
yang ada pada beberapa bahan olahan yang sudah diproses sedemikian rupa, Pengamatan
kapang bisa dilakukan dengan beberapa cara. Seperti pengamatan struktur spora dan
miselium yang dapat juga dilakukan dengan preparat ulas. Namun seringkali miselium atau
susunan spora menjadi pecah atau terputus sehingga penampakan di mikroskop dapat
membingungkan. Dengan teknik ini, spora dan miselium tumbuh langsung pada slide
sehingga dapat mengatasi masalah tersebut. kemudian gelas objek tersebut diamati dengan
mikroskop. Mikroorganisme tersebut terlihat seperti lembaran-lembaran dan berserabut.
Saat pengamatan pertama, yakni saat mengamati koloni yang ada pada oncom nampak
kapang yang berbentuk tak beraturan dan menyebar, Ini menunjukan bahwa
mikroorganisme tersebut merupakan golongan kapang. Karena menurut Cambel, Kapang
merupakan mikroba dengan struktur talus berupa benang-benang (hifa) yang terjalin seperti
jala (myselium). Kapang tersebut memiliki hifa nonseptat dan berwarna hitam. Kemungkinan
kapang tersebut tergolong kapang jenis Rhizopus karena menurut fardiaz cirri-ciri spesifik
Rhizopus adalah memilki hifa nonseptat dan berwarna hitam. Khamir merupakan fungi
mikroskopik uniseluler, tidak membentuk hifa (beberapa spesies dapat membentuk
pseudohifa). Sedangkan pengamatan kedua yakni saat Kapang tempe dlihati, terlihat banyak
sekali bulatan bulatan seperti koloni kapang yang mengumpul menjadi satu berwarna
hitam. Namun karena pengambilan yang kurang efektif, pada bagian kapang Mucor SP, tidak
disapati Sporaioforna ( bagian kapang paling bawah yg merupakan akarnya). Banyak
Sporangium, Sporangiospora, dan Kolumela yang terlihat jelas dimikroskop. Namun tidak
ditemukan akarnya sama sekali ( tidak terangkat saat pengambilan ). Kemudian pengamatan
yang ketiga yakni melihat ada atau tidaknya kapang pada biakan murni Aspergillus Niger.
Saat pengamatan inilah yang paling sulit dilakukan, karena biakan Aspergillus Niger yang
sudah tua, jadi sulit ditemukan bentuk kaang yang jelas pada mikroskop. Diperlukan
beberapa kali mengulang pengambilan biakan agar didapatkan bentuk koloni yang jelas pad
mikroskop. Ahirnya saat pengambilan ketiga, bentuk koloni mulai dapat terlihat dan diamati.
Pada biakan murni Aspergillus Niger, beberapa bagian dari biakan saja yang terlihat. Nampak
ada bentuk bulat hitam dibeberapa bagian dengan beberapa tepian yang menyebar.
Aspergillus Niger nampak saat dilihat dari mikroskop dengan pembesaran 12,5 x 40.

G. KESIMPULAN
Morfologi kapang dapat diidentifikasi dengan menggunakan mikroskop. Kapang
dapat ditemukan pada oncom yaitu Monilia Sitophila, juga pada tempe yaitu Mucor Sp.
Selain itu dapat diindentifikasi dari biakan murni Aspergillus Niger.




H. DAFTAR PUSTAKA
Thayib, Soeminarti, dkk.1997. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Teknik. Serpong:
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Teknologi Pertanian Institut Teknologi
Indonesia.

También podría gustarte