Está en la página 1de 28

BAB 1

PENDAHULUAN
CVA Infark adalah sindrom klinik yang awal timbulnya mendadak,
progresif cepat, berupa defisit neurologi fokal atau global yang berlangsung 24
jam terjadi karena trombositosis dan emboli yang menyebabkan penyumbatan
yang bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak.
arah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri !ertebralis.
Arteri"arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung #arcus aorta$
#%u&anne, 2''2$. CVA merupakan penyebab utama kecacatan pada orang dewasa.
(mpat juta orang Amerika mengalami defisit neurologi akibat stroke) dua pertiga
dari defisit ini bersifat sedang sampai parah. *emungkinan meninggal akibat
stroke inisial adalah +', sampai +-, dan kemungkinan kecacatan mayor pada
orang yang selamat adalah +-, sampai 4',. %ekitar sepertiga dari semua pasien
yang selamat dari stroke akan mengalami stroke ulangan pada tahun pertama.
%ecara umum CVA dapat dibagi menjadi 2. .ertama CVA iskemik yaitu
CVA yang disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah di otak. *edua
CVA hemoragik yaitu CVA yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di
otak. /aktor"faktor resiko CVA antara lain umur, hipertensi, diabetes mellitus,
aterosklerosis, penyakit jantung, merokok dan obat anti hamil.
0elihat fenomena di atas, CVA merupakan penyakit yang menjadi
momok bagi manusia. %elain itu, CVA menyerang dengan tiba"tiba. 1rang yang
menderita CVA sering tidak menyadari bahwa dia terkena stroke. 2iba"tiba saja,
penderita merasakan dan mengalami kelainan seperti lumpuh pada sebagian sisi
tubuhnya, bicara pelo, pandangan kabur, dan lain sebagainya tergantung bagian
otak mana yang terkena. 1leh karena itu penting bagi kita untuk mempelajari
tentang patofisologi, mekanisme, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan
penatalaksanaan stroke. *arena keterbatasan tempat kali ini penulis hanya akan
membahas patofisiologi dan penatalaksanaan stroke disebabkan penulis
memandang lebih pentingnya membahas masalah tersebut daripada yang lain.
.ertambahan kasus stroke yang tidak diimbangi dengan perbaikan
penatalaksanaan di rumah sakit menyebabkan dalam dekade terakhir stroke
merupakan penyebab kematian nomor 3 di rumah"rumah sakit di Indonesia
#Informasi 4umah %akit. epkes 4I 3556$. *ematian akibat stroke terutama
terjadi pada fase akut dan umumnya terjadi pada saat penderita sudah berada di
rumah sakit.
CVA #Cerebro Vascular Accident$ merupakan kelainan fungsi otak yang
timbul mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah
otak yang dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja dengan gejala"gejala
berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabakan cacat berupa
kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, proses berpikir, daya ingat dan
bentuk"bentuk kecacatan lain hingga menyebabkan kematian #0utta7in, 2''8$.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
CVA #Cerebro Vascular Accident$ merupakan kelainan fungsi otak yang
timbul mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah
otak yang dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja dengan gejala"gejala
berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabakan cacat berupa
kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, proses berpikir, daya ingat dan
bentuk"bentuk kecacatan lain hingga menyebabkan kematian #0utta7in, 2''8$.
CVA Infark adalah sindrom klinik yang awal timbulnya mendadak, progresif
cepat, berupa defisit neurologi fokal atau global yang berlangsung 24 jam terjadi
karena trombositosis dan emboli yang menyebabkan penyumbatan yang bisa
terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. arah ke
otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri !ertebralis. Arteri"
arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung #arcus aorta$ #%u&anne,
2''2$.
2.2 Penyebab dan Klasii!asi.
9eberapa penyebab CVA infark #0utta7in, 2''8: 2+-$
2.2.3 2rombosis serebri
2erjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan edema dan kongesti
disekitarnya. 2rombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau
bangun tidur. 2erjadi karena penurunan akti!itas simpatis dan penurunan tekanan
darah. 2rombosis serebri ini disebabkan karena adanya:
3$ Aterosklerostis: mengerasnya;berkurangnya kelenturan dan elastisitas
dinding pembuluh darah.
2$ <iperkoagulasi: darah yang bertambah kental yang akan menyebabkan
!iskositas hematokrit meningkat sehingga dapat melambatkan aliran
darah cerebral
+$ Arteritis: radang pada arteri
2.2.2 (mboli
apat terjadi karena adanya penyumbatan pada pembuluhan darah otak oleh
bekuan darah, lemak, dan udara. 9iasanya emboli berasal dari thrombus di
jantung yang terlepas dan menyumbat sistem arteri serebri. *eadaan"keadaan
yang dapat menimbulkan emboli:
3$ .enyakit jantung, reumatik
2$ Infark miokardium
+$ /ibrilasi dan keadaan aritmia : dapat membentuk gumpalan"gumpalan
kecil yang dapat menyebabkan emboli cerebri
4$ (ndokarditis : menyebabkan gangguan pada endokardium
/aktor resiko terjadinya CVA infark ada 2 #mutta7in, 2''8$:
a. /aktor resiko yang dapat diobati ; dicegah :
a$ .erokok.
b$ .enyakit jantung # /ibrilasi =antung $
c$ 2ekanan darah tinggi.
d$ .eningkatan jumlah sel darah merah # .olicitemia$.
e$ 2ransient Ischemic Attack # 2IAs$
b. /aktor resiko yang tidak dapat diobati:
a$ >sia di atas ?-.
b$ .eningkatan tekanan karotis #indikasi terjadinya artheriosklerosis yang
meningkatkan resiko serangan stroke$.
c$ 0.
d$ *eturunan # *eluarga ada stroke$.
e$ .ernah terserang stroke.
f$ 4ace # *ulit hitam lebih tinggi $
g$ %e@ # laki"laki lebih +' , daripada wanita $.
%ecara patologik suatu infark dapat di bagi dalam :
#a$ 2rombosis pembuluh darah # trombosis serebri $.
#b$ (mboli antara lain dari jantung #emboli serebri $.
#c$ Arteritis sebagai akibat lues ; arteritis temporalis.
2." Tanda dan #e$ala.
2.+.3 =ika terjadi peningkatan 2I* maka dijumpai tanda dan gejala :
.erubahan tingkat kesadaran: penurunan orientasi dan respons
terhadap stimulus.
.erubahan kemampuan gerak ekstrimitas: kelemahan sampai paralysis.
.erubahan ukuran pupil: bilateral atau unilateral dilatasi.>nilateral
tanda dari perdarahan cerebral.
.erubahan tanda !ital: nadi rendah, tekanan nadi melebar, nafas
irreguler, peningkatan suhu tubuh.
*eluhan kepala pusing.
0untah projectile #tanpa adanya rangsangan$.
2.+.2 *elumpuhan dan kelemahan.
2.+.+ .enurunan penglihatan.
2.+.4 eficit kognitif dan bahasa #komunikasi$.
2.+.- .elo ; disartria.
2.+.? *erusakan Aer!us *ranialis.
2.+.6 Inkontinensia al!i dan uri.
2.% Klasii!asi
*ejadian stroke iskemik sekitar 6'"8-, dari total kejadian stroke. 0acam
atau derajat dari stroke iskemik berdasarkan perjalanan klinisnya.
1. TIA &transient is'(e)i' atta'!*
Atau serangan stroke sementara, gejala defisit neurologis hanya
berlangsung kurang dari 24 jam. Bejala 2IA #Transient Ischemic Attack$
antara lain: wajah pucat, tangan atau kaki kanan atau kiri lumpuh, !ertigo,
disfagia #sulit menelan$, lemahnya kedua kaki, mual, ataksia #jalan
sempoyongan$, kesulitan berbicara atau memahami apa yang dibicarakan
orang lain, kesulitan melihat dengan satu atau kedua mata, serta hilangnya
keseimbangan atau koordinasi.
2. RIND &re+ersible is'(e)i! ne,r-l-gi'al dei'its*
*elainan atau gejala neurologis menghilang antara lebih dari 24 jam
sampai + minggu.
". .tr-!e /r-gresi
Atau stroke in e!olution yaitu stroke yang gejala klinisnya secara bertahap
berkembang dari yang ringan sampai semakin berat.
%. .r-!e !-)/lit
Atau completed stroke , yaitu stroke dengan defisit neurologis yang
menetap dan sudah tidak berkembang lagi.
2.0 Pat-isi-l-gi
CVA infark atau stroke iskemik terjadi karena aliran darah ke otak
berkurang karena sumbatan sehingga oksigen yang sampai ke otak juga
berkurang atau tidak ada tergantung berat ringannya aliran darah yang
tersumbat. %umbatan oleh kerak #plak$ ateroklerosis, trombus #pecahnya
bekuan darah;plak$, emboli 5udara, lemak$ pada arteri otak yang
bersangkutan, merupakan sumbernya. Iskemik otak terjadi bila aliran darah ke
otak kurang dari 2' ml per 3'' gram otak per menit. .lak penyebab sumbatan
terbentuk karena adanya proses ateroklerosis yang diperkuat dengan hadir
sebai faktor resiko.

0enurut C<1 ateroklerosis adalah keadaan perubahan fokal pada tunika
intima arteri yang berubah dan yang dipenuhi dengan kombinasi substansi
lemak, karbohidrat kompleks, darah konstituen darah, adanya peningkatan
jaringan ikat, dan adanya deposit kalsium yang berasosiasi dengan perubahan
pada tunika media arteri. Ateroklerosis secara anatomis merupakan suatu
penyakit dari proses proliferatif dalam lapisan intima, sering desertai atrofi
lapisan media. .roses ini melibatkan lipoprotein aterogenik, sel endotel,
monosit proliferasi sel otot polos, platelet, trombosit, kalsium, dan lain"lain.
%ebetulnya ateroklerosis sendiri bukanlah benruk akhir dari suatu
penyakit, tetapi merupakan kumpulan perubahan patologis pada arteri dengan
dasar perubahan adanya indurasi, hilangnya elastisitas arteri, dan penyempitan
lumen pembuluh darah. Ateroklerosis lebih berefek pada arteri dibandingkan
dengan !ena, ini kemungkinannya disebabkan arteri lebih tebal karena adanya
otot polos dibandingkan dengan !ena. %el otot polos banyak membentuk
kumpulan plak ateroklerosis.
2erjadinya plak ateroklerosis dipengaruhi oleh banyak faktor seperti:
hipertensi #shear stress$, kencing manis, merokok, dislipidemia, kolesterol
tinggi, obesitas atau aktifitas fisik kurang, inflamasi, infeksi #bakteri, !irus$,
stres, peminum alkohol, dan genetik atau bawaan.
2.1 Pat-isi-l-gi.
/aktor penyebab :
*ualitas pembuluh darah tidak baik
2rombosis pembuluh darah # trombosis serebri $.
(mboli a.l dari jantung #emboli serebri $.
Arteritis sebagai akibat lues ; arteritis temporalis.
.enurunan 9lood /low ke otak
Ischemia dan hipoksia jaringan otak
Infark otak
((0A =A4IABAA 12A*
*ematian sell otak
*erusakan sistem motorik dan sensorik
# (/ICI2 A(>41D1BI% $
*elumpuhan ; hemiplegi
*elemahan ; paralyse
.enurunan kesadaran dan ysphagia
3.=alan nafas tak efektif.
2.4esiko peningkatan 2I*.
+.Intoleransi aktifitas #AD $
4.*erusakan mobilitas fisik.
-.efisit perawatan diri.
8. 4esiko injury
5. Bangguan nutrisi #kurang
dari
kebutuhan tubuh $.
3'. Inkoninensia uri.
33. Inkontinensia alfi.
32.4esiko kerusakan integritas
kulit.
3+.*erusakan komunikasi
!erbal.
34.Inefektif bersihan jalan
nafas.
?.*ecemasan ancaman
kematian.
6.*urang pengetahuan
prognosis dan terapi.
2.2 Penatala!sanaan 3edi!.
2.6.3 .emeriksaan .enunjang
3$ Daboratorium.
a. <itung darah lengkap.
b. *imia klinik.
c. 0asa protombin.
d. >rinalisis.
2$ iagnostik.
a. %2 %can *epala
b. Angiografi serebral.
c. ((B.
d. .ungsi lumbal.
e. 04I.
f. E ray tengkorak
2.6.2 .engobatan.
3$ *onser!atif.
#3$ .emenuhan cairan dan elektrolit dengan pemasangan infus.
#2$ 0encegah peningkatan 2I*.
a. Antihipertensi.
b. euritika.
c. Vasodilator perifer.
d. Antikoagulan.
e. ia&epam bila kejang.
f. Anti tukak misal cimetidine.
g. *ortikosteroid : pada kasus ini tidak ada manfaatnya karena klien
akan mudah terkena infeksi, hiperglikemi dan stress
ulcer;perdarahan lambung.
h. 0anitol : mengurangi edema otak.
2$ 1peratif.
Apabila upaya menurunkan 2I* tidak berhasil maka perlu
dipertimbangkan e!akuasi hematom karena hipertensi intrakranial yang
menetap akan membahayakan kehidupan klien.
+$ .ada fase sub akut ; pemulihan # F 3' hari $ perlu :
a. 2erapi wicara.
b. 2erapi fisik.
c. %toking anti embolisme.
2.4 K-)/li!asi dan Pen'ega(an .tr-!e.
3$ Aspirasi.
2$ .aralitic illeus.
+$ Atrial fibrilasi.
4$ iabetus insipidus.
-$ .eningkatan 2I*.
?$ <idrochepalus.
2.5 Pen'ega(an
a$ *ontrol teratur tekanan darah.
b$ 0enghentikanmerokok.
c$ 0enurunkan konsumsi kholesterol dan kontrol cholesterol rutin.
d$ 0empertahankan kadar gula normal.
e$ 0encegah minum alkohol.
f$ Datihan fisik teratur.
g$ Cegah obesitas.
h$ 0encegah penyakit jantung dapat mengurangi resiko stroke.
BAB "
A.UHAN KEPERA6ATAN DEN#AN 78A IN9ARK
".1 Peng!a$ian
+.3.3 9iodata
.engkajian biodata di fokuskan pada >mur : karena usia di atas -- tahun
merupakan resiko tinggi terjadinya serangan stroke. =enis kelamin : laki"laki lebih
tinggi +', di banding wanita. 4as : kulit hitam lebih tinggi angka kejadiannya.
+.3.2 *eluhan utama.
.asien datang ke rumah sakit dalam kondisi : penurunan kesadaran atau
koma serta disertai kelumpuhan dan keluhan sakit kepala hebat bila masih sadar.
+.3.+ >paya yang telah dilakukan.
=enis CVA infark memberikan gejala yang cepat memburuk. 1leh karena itu
pasien harus segera di bawa ke 4umah %akit.
+.3.4 4iwayat penyakit dahulu.
.erlu di kaji adanya riwayat 0, <ipertensi, *elainan =antung, .olicitemia
karena hal ini berhubungan dengan penurunan kualitas pembuluh darah otak
menjadi menurun.
+.3.- 4iwayat penyakit sekarang.
.asien biasanya datang dengan keluhan pusing yang sangat, parase pada
e@trimitas, yang didapat sesudah bangun dari tidur baik sinutra atau de@tra.
Bangguan otot, menurunnya sensasi sensori dan tonus otot biasanya tanpa disertai
kejang, menurunnya kesadaran seperti CVA 9leeding.
+.3.? 4iwayat penyakit keluarga.
.erlu di kaji mungkin ada anggota keluarga sedarah yang pernah mengalami
stroke.
+.3.6 %osial interaksi.
9iasanya di jumpai tanda kecemasan karena ancaman kematian
diekspresikan dengan menangis, klien dan keluarga sering bertanya tentang
pengobatan dan kesembuhannya.
+.3.8 .emenuhan kebutuhan sehari"hari.
Apabila telah mengalami kelumpuhan sampai terjadinya koma maka pasien
perlu membutuhkan bantuan dalam memenuhi kebutuhan sehari"hari dari bantuan
sebagaian sampai total.
#3$ .ola presepsi dan tata laksana hidup sehat
Apakah pasien adalah perokok, pengguna alakohol, penggunaan obat
kontrasepsi oral.
#2$ .ola nutrisi dan metabolisme
Adanya kesulitan menelan, nafsu makan menurun, mual muntah.
#+$ .ola eliminasi
9iasanya terjadi inkontinensia urine dan pada pola defekasi biasanya
terjadi kontipasi akibat penurunan peristaltik usus.
#4$ .ola akti!itas dan latihan
Adanya kesukaran untuk berakti!itas karena kelemahan, kehilangan
sensori atau paralise; hemiplegi, mudah lelah.
#-$ .ola tidur dan istirahat
.asien mengalami kesukaran untuk istirahat karena kejang otot; nyeri
otot.
#?$ .ola hubungan dan peran
Adanya perubahan hubungan dan peran karena pasien mengalami
kesukaran untuk berkmunikasi akibat gangguan bicara.
#6$ .ola presepsi dan konsep diri
.asien merasa tidak berdaya, tidak ada harapan, mudah marah, tidak
kooperatif.
#8$ .ola sensori dan kognitif
.ada pola sensori pasien mengalami gangguan penglihatan; kekaburan
pandangan, perabaan; sentuhan menurun pada muka dan ekstremitas
yang sakit. .ada pola kognitif biasanya terjadi penurunan memori dan
proses pikir.
#5$ .ola reproduksi seksual
.asien terjadi penurunan gairah seksual akibat dari beberapa
pengobatan stroke, seperti obat anti kejang, anyi hipertensi, antagonis
histamin.
#3'$ .ola penanggulanagna stress
.asien biasanya mengalami kesulitan untuk memecahkan masalah
karena gangguan proses berpikir dan kesulitan berkomunikasi
#33$ .ola tata nilai dan kepercayaan
.asien biasanya jarang melakukan ibadah karena tingkah laku dan
kesadaran yang tidak stabil, kelemahan; kelumpuhan pda salah satu
sisi tubuh.
+.3.5 .emeriksaan /isik dan 1bser!asi.
3$ 9I # 9right ; pernafasan$
.erlu di kaji adanya :
a. %umbatan jalan nafas karena penumpukan sputum dan kehilangan
refleks batuk.
b. Adakah tanda"tanda lidah jatuh ke belakang.
c. Auskultasi suara nafas mungkin ada tanda stridor.
d. Catat jumlah dan rama nafas
2$ 92 #9lood ; sirkulasi$
eteksi adanya : tanda"tanda peningkatan 2I* yaitu peningkatan 2ekanan
arah disertai dengan pelebaran nadi dan penurunan jumlah nadi.
+$ 9+ # 9rain ; .ersyarafan, 1tak $
*aji adanya keluhan sakit kepala hebat. .eriksa adanya pupil unilateral,
1bser!asi tingkat kesadaran.
4$ 94 # 9ladder ; .erkemihan $.
2anda"tanda inkontinensia uri.
-$ 9- # 9owel : .encernaan $
2anda"tanda inkontinensia alfi.
?$ 9? # 9one : 2ulang dan Integumen $.
*aji adanya kelumpuhan atau kelemahan.2anda"tanda decubitus karena
tirah baring lama.*ekuatan otot.
".2 Diagn-sa Ke/era:atan
a. 4esiko peningkatan 2I* berhubungan dengan penambahan isi otak
sekunder terhadap perdarahan otak
b. *erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan dan
kelumpuhan.
c. efisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan dan kelumpuhan.
d. 4esiko injury berhubungan dengan kelemahan dan kelumpuhan,
penurunan kesadaran.
e. Bangguan nutrisi #kurang dari kebutuhan tubuh$ berhubungan
dengankesulitan menelan #disfagia$, hemiparese dan hemiplegi.
f. Inkontinensia uri berhubungan dengan defisit neurologis.
g. Inkontinensia al!i berhubungan dengan kerusakan mobilitas dan kerusakan
neurologis.
h. *urang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi yang
diterima pasien tentang penyakit dialami oleh pasien.
i. 9ersihan jalan napas tak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan
batuk aktif sekunder gangguan kesadaran.
j. Ayeri berhubungan dengan CVA infark
"." Inter+ensi !e/era:atan.
a. 4esiko peningkatan 2I* berhubungan dengan penambahan isi otak
sekunder terhadap hipoksia, edema otak.
2ujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 3E24 jam pasien tidak
mengalami peningkatan tekanan intra kranial.
*riteria hasil :
a$ 2idak terdapat tanda peningkatan tekanan intra kranial
b$ .eningkatan tekanan darah.
c$ Aadi melebar.
d$ .ernafasan cheyne stokes
e$ 0untah projectile.
f$ %akit kepala hebat.
Inter!ensi.
A1 IA2(4V(A%I 4A%I1AAD
3. .antau tanda dan gejala peningkatan 2I*
tekanan darah
nadi
BC%
4espirasi
*eluhan sakit kepala hebat
0untah projectile
.upil unilateral
eteksi dini peningkatan
2I* untuk melakukan
tindakan lebih lanjut.
2. 2inggikan kepala tempat tidur 3-"+' derajat
kecuali ada kontra indikasi.<indari mengubah
posisi dengan cepat.
0eninggikan kepala
dapat membantu drainage
!ena untuk mengurangi
kongesti !ena.
+. <indari hal"hal berikut :
0asase karotid
/leksi leher atau rotasi F 4- derajat.
4angsangan anal dengan jari#boleh tapi dengan
hati"hati $ hindari mengedan, fleksi ekstrem
panggul dan lutut.
0asase karotid
memperlambat frekuensi
jantung dan mengurangi
sirkulasi sistemik yang
diikuti peningkatan
sirkulasi secara tiba"tiba.
/leksi atau rotasi ekstrem
leher mengganggu
cairan cerebrospinal dan
drainage !ena dari
rongga intra kranial.
Aktifitas ini
menimbulkan manu!er
!alsal!a yang merusak
aliran balik !ena dengan
kontriksi !ena jugularis
dan peningkatan 2I*.
4. *onsul dokter untuk mendapatkan pelunak
feces jika di perlukan.
0encegah konstipasi dan
mengedan yang
menimbulkan manu!er
!alsal!a.
-. .ertahankan lingkungan tenang, sunyi dan
pencahayaan redup.
0eningkatkan istirahat
dan menurunkan
rangsangan membantu
menurunkan 2I*.
?. 9erikan obat"obatan sesuai dengan pesanan:
Anti hipertensi.
Anti koagulan.
2erapi intra !ena pengganti cairan dan
elektrolit.
.elunak feces.
0enurunkan tekanan
darah.
0encegah terjadinya
trombus.
0encegah defisit
cairan.
0encegah obstipasi.
Anti tukak.
4oborantia.
Analgetika.
Vasodilator perifer.
0encegah stres ulcer.
0eningkatkan daya
tahan tubuh.
0engurangi nyeri.
0emperbaiki
sirkulasi darah otak.
b. Bangguan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparese ; hemiplegia
2ujuan : %etelah dilkukan tindakan keperawatan 3E24 jam pasien mampu
melaksanakan akti!itas fisik sesuai dengan kemampuannya
*riteria hasil
a$ 2idak terjadi kontraktur sendi
b$ 9ertambahnya kekuatan otot
c$ *lien menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas
Inter!ensi.
IA2(4V(A%I 4A%I1AAD
3. >bah posisi pasien tiap 2 jam
2. Ajarkan pasien untuk melakukan
latihan gerak aktif pada
ekstrimitas yang tidak sakit
+. Dakukan gerak pasif pada
ekstrimitas yang sakit
4. 9erikan papan kaki pada
ekstrimitas dalam posisi
fungsionalnya
-. 2inggikan kepala dan tangan
?. *olaborasi dengan ahli
fisioterapi untuk latihan fisik
pasien
0enurunkan resiko terjadinnya iskemia
jaringan akibat sirkulasi darah yang jelek
pada daerah yang tertekan
Berakan aktif memberikan massa, tonus
dan kekuatan otot serta memperbaiki fungsi
jantung dan pernapasan
1tot !olunter akan kehilangan tonus dan
kekuatannya bila tidak dilatih untuk
digerakkan
c. efisit perawatan diri berhubungan dengan hemiparese;hemiplegi dan
kehilangan kesadaran.
2ujuan: %etelah dilkukan tindakan keperawatan 3E24 jam kebutuhan
perawatan diri klien terpenuhi
*riteria hasil
a$ .asien dapat melakukan akti!itas perawatan diri sesuai dengan
kemampuan klien
b$ .asien dapat mengidentifikasi sumber pribadi;komunitas untuk
memberikan bantuan sesuai kebutuhan
Inter!ensi:
IA2(4V(A%I 4A%I1AAD
3. 2entukan kemampuan dan tingkat
kekurangan dalam melakukan
perawatan diri.
2. 9eri moti!asi kepada pasien untuk
tetap melakukan akti!itas dan beri
bantuan dengan sikap sungguh
+. <indari melakukan sesuatu untuk
klien yang dapat dilakukan klien
sendiri, tetapi berikan bantuan
sesuai kebutuhan.
4. 9erikan umpan balik yang positif
untuk setiap usaha yang
dilakukannya atau keberhasilannya
-. *olaborasi dengan ahli
fisioterapi;okupasi
3. 0embantu dalam
mengantisipasi;merencanakan
pemenuhan kebutuhan secara
indi!idual
2. 0eningkatkan harga diri dan
semangat untuk berusaha terus"
menerus
+. .asien mungkin menjadi sangat
ketakutan dan sangat tergantung
dan meskipun bantuan yang
diberikan bermanfaat dalam
mencegah frustasi, adalah penting
bagi pasien untuk melakukan
sebanyak mungkin untuk diri"
sendiri untuk mempertahankan
harga diri dan meningkatkan
pemulihan
4. 0eningkatkan perasaan makna diri
dan kemandirian serta mendorong
pasien untuk berusaha secara
kontinyu
-. 0emberikan bantuan yang mantap
untuk mengembangkan rencana
terapi dan mengidentifikasi
kebutuhan alat penyokong khusus
d. 4esiko injury berhubungan dengan kelemahan dan kelumpuhan,
penurunan kesadaran.
2ujuan: %etelah dilakukan tindakan keperawatan 3E24 jam diharapakan
pasien tidak terjadi trauma.
*riteria <asil:
#a$ 9ebas dari cidera
#b$ 0ampu menjelaskan faktor risiko dari lingkungan dan cara untuk
mencegah cedera
#c$ 0enggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
Inter!ensi)
3$ 4isk control injury
2$ %ediakan lingkungan yang aman bagi pasien
4asional: mencegah cidera pada pasien
+$ 9erikan informasi mengenai cara mencegah cidera
4asional: menambah penegtahuan pasien dan keluarga
4$ 9erikan peneranan yang cukup
4asional: mencegah cidera pada pasien
-$ Anjurkan keluarga untuk selalu menemani pasien
4asional: mencegah cidera pada pasien
e. 4esiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kelemahan otot mengunyah dan menelan sekunder kehilangan
kesadaran.
2ujuan: %etelah dilkukan tindakan keperawatan 3E24 jam tidak terjadi
gangguan nutrisi.
*riteria hasil:
a$ 9erat badan dapat dipertahankan;ditingkatkan
b$ <b dan albumin dalam batas normal
Inter!ensi:
IA2(4V(A%I 4A%I1AAD
3. 2entukan kemampuan pasien
dalam mengunyah, menelan dan
reflek batuk
2. Detakkan posisi kepala lebih
tinggi pada waktu, selama dan
sesudah makan
+. %timulasi bibir untuk menutup
dan membuka mulut secara
manual dengan menekan ringan
diatas bibir;dibawah dagu jika
3. >ntuk menetapkan jenis makanan
yang akan diberikan pada pasien
2. >ntuk klien lebih mudah untuk
menelan karena gaya gra!itasi
+. 0embantu dalam melatih kembali
sensori dan meningkatkan kontrol
muskuler
dibutuhkan
4. Detakkan makanan pada daerah
mulut yang tidak terganggu
-. 9erikan makan dengan berlahan
pada lingkungan yang tenang
?. 0ulailah untuk memberikan
makan peroral setengah cair,
makan lunak ketika klien dapat
menelan air
6. Anjurkan pasien menggunakan
sedotan meminum cairan
8. Anjurkan pasien untuk
berpartisipasidalam program
latihan;kegiatan.
5. *olaborasi dengan tim dokter
untuk memberikan ciran melalui
IV atau makanan melalui selang
4. 0emberikan stimulasi sensori
#termasuk rasa kecap$ yang dapat
mencetuskan usaha untuk menelan
dan meningkatkan masukan
-. .asien dapat berkonsentrasi pada
mekanisme makan tanpa adanya
distraksi;gangguan dari luar
?. 0akan lunak;cairan kental mudah
untuk mengendalikannya didalam
mulut, menurunkan terjadinya
aspirasi
6. 0enguatkan otot fasial dan dan otot
menelan dan menurunkan resiko
terjadinya tersedak
8. apat meningkatkan pelepasan
endorfin dalam otak yang
meningkatkan nafsu makan
5. 0ungkin diperlukan untuk
memberikan cairan pengganti dan
juga makanan jika pasien tidak
mampu untuk memasukkan segala
sesuatu melalui mulut
f. Bangguan eliminasi urine #inkontinensia urine$ berhubungan dengan lesi
pada neuron motor atas.
2ujuan : %etelah dilakukan tindakan keperawatan 3E24 jam pasien mampu
mengontrol urine setelah dilakukan tindakan keperawatan
*riteria hasil:
3$ *lien melaporkan penurunan atau hilangnya inkontinensia
2$ 2idak ada distensi bladder
Inter!ensi:
3$ Identifikasi pola berkemih dan kembangkan jadwal berkemih sering
4; berkemih yang sering dapat mengurangi dorongan dari distensi
kandung kemih yang berlebih
2$ Ajarkan membatasi masukan cairan selama malam
4;pembatasan cairan pada malam hari mencegah terjadinya enuresis
+$ Ajarkan tehnik untuk mencetuskan refleks berkemih #rangsangan
kutaneus dengan penepukan suprapubik, manu!er regangan anal$
4; melatih dan membantu penggosongan kandung kemih
4$ 9ila masih terjadi inkontinensia, kurangi waktu antara berkemih pada
jadwal yang telah direncanakan
4; kapasitas kandung kemih mungkin tidak cukup untuk menampung
!olume urien sehingga memerlukan untuk lebih sering berkemih
-$ 9erikan penjelasan tentang pentingnya hidrasi optimal #sedikit 2'''cc
perhari bila tidak ada kontraindikasi$
4; hidrasi optimal diperlukan untuk mencegah infeksi saluran kemih
dan batu ginjal.
g. Bangguan eliminasi al!i #konstipasi$ berhubungan dengan defek stimulasi
saraf, otot dasar pel!iks lemah dan imobilitas sekunder akibat stroke
ditandai pasien belum 9A9 selama 4 hari, teraba distensi abdomen.
2ujuan: %etelah dilakukan tindakan keperawatan 3E24 jam pasien mampu
memenuhai eliminasi al!i
*riteria hasil:
3$ pasien dapat defekasi secara spontan dan lancar dengan menggunakan
obat
2$ konsistensi feses lembek
+$ tidak teraba distensi abdomen
Inter!ensi:
3$ 9erikan penjelasan pada pasien dan keluarga tentang penyebab konstipasi.
4; konstipasi disebabkan oleh karena penurunan peristaltic usus.
2$ Anjurkan pada pasien untuk makan makanan yang mengandung serat.
4; diet seimbang tinggi kandungan serat merangsang peristaltik dan eliminasi
reguler
+$ 9ila pasien mampu minum, berikan asupan cairan yang cukup #2 liter;hari$
jika tidak ada kontraindikasi.
4; masukan cairan adekuat membantu mempertahankan konsistensi feses
yang sesuai pada usus dan membantu eliminasi reguler
4$ Dakukan mobilisasi sesuai dengan keadaan pasien.
4; akti!itas fisik membantu eliminasi dengan memperbaiki tonus otot
abdomen dan merangsang nafsu makan dan peristaltic
-$ *olaborasi dengan tim dokter dalam pemberian pelunak feses #laksatif,
supositoria, enema$
4; pelunak feses meningkatkan efisiensi pembasahan air usus, yang
melunakkan massa feses dan membantu eliminasi.
h. *urang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi yang
diterima pasien tentang penyakit dialami oleh pasien.
2ujuan: .asien mengerti tentang penyakit yang diderita dengan kriteria
hasil:
#a$ .asien dan keluarga tahu tentang penyakit yang diderita.
#b$ .asien dan keluarga mau berperan serta dalam tindakan
keperawatan.
Inter!ensi:
3$ *aji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga.
4; 0engetahui sejauh mana pengetahuan yang dimiki pasien dan
keluarga dan kebenaran informasi yang didapat.
2$ 9eri penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang penyakit yang
diderita.
4; .enjelasan tentang kondisi yang sedang dialami dapat membantu
menambah wawasan pasien dan keluarga.
+$ =elaskan kepada pasien dan keluarga tentang setiap tindakan
keperawatan yang akan dilakukan.
4; Agar pasien dan keluarga mengetahui tujuan dari setiap tindakan
keperawatan yang akan dilakukan.
i. 9ersihan jalan napas tak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan
batuk aktif sekunder gangguan kesadaran.
2ujuan : %etelah dilakukan tindakan keperawatan 3E24 jam kebersihan
jalan napas efektif
*riteria hasil :
a$ 0encari posisi yang nyaman yang memudahkan peningkatan
pertukaran udara.
b$ 0endemontrasikan batuk efektif.
c$ 0enyatakan strategi untuk menurunkan kekentalan sekresi.
4encana 2indakan :
IA2(4V(A%I 4A%I1AAD
3. =elaskan pasien tentang kegunaan batuk
yang efektif dan mengapa terdapat
penumpukan sekret di saluran pernapasan.
4; .engetahuan yang
diharapkan akan
membantu
mengembangkan
kepatuhan pasien terhadap
rencana teraupetik.
2. Ajarkan pasien tentang metode yang tepat
pengontrolan batuk.
4; 9atuk yang tidak
terkontrol adalah
melelahkan dan tidak
efektif, menyebabkan
frustasi.
+. Aapas dalam dan perlahan saat duduk
setegak mungkin.
4; 0emungkinkan
ekspansi paru lebih luas.
4. Dakukan pernapasan diafragma. 4; .ernapasan diafragma
menurunkan frek
uensinapas dan
meningkatkan !entilasi
al!eolar.
-. 2ahan napas selama + " - detik kemudian
secara perlahan"lahan, keluarkan sebanyak
mungkin melalui mulut.
Dakukan napas ke dua , tahan dan batukkan
dari dada dengan melakukan 2 batuk
4; 0eningkatkan !olume
udara dalam paru
mempermudah
pengeluaran sekresi sekret.
pendek dan kuat.
?. Auskultasi paru sebelum dan sesudah
pasien batuk.
4;: .engkajian ini
membantu menge!aluasi
keefektifan upaya batuk
pasien.
6. Ajarkan pasien tindakan untuk menurunkan
!iskositas sekresi: mempertahankan hidrasi
yang adekuat) meningkatkan masukan
cairan 3''' sampai 3-'' cc;hari bila tidak
kontraindikasi.
4; %ekresi kental sulit
untuk diencerkan dan
dapat menyebabkan
sumbatan mukus, yang
mengarah pada atelektasis.
8. orong atau berikan perawatan mulut yang
baik setelah batuk.
4; <iegene mulut yang
baik meningkatkan rasa
kesejahteraan dan
mencegah bau mulut.
5. *olaborasi dengan tim kesehatan lain :
engan dokter, radiologi dan fisioterapi.
.elaksanaan fisioterapi dada ; postural
drainase
.emberian e@pectoran.
.emberian antibiotika.
*onsul photo toraks.
4; (@pe@torant untuk
memudahkan
mengeluarkan lendir dan
mene!aluasi perbaikan
kondisi pasien atas
pengembangan parunya.
j. Ayeri berhubungan dengan CVA infark
T,$,an;
%etelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 @ 24 jam nyeri berkurang
atau teradaptasi.
Kriteria Hasil;
3$ 22V dalam batas normal.
2$ Ayeri berkurang di tingkat ' atau 3 dari skala '"4.
Inter+ensi;
3$ *aji kemampuan kontrol nyeri pasien.
Rasi-nal; 9anyak faktor fisiologis #moti!asi, efektif, kognitif, dan
emosional$ yang dapat mempengaruhi persepsi nyeri.
2$ *aji skala nyeri.
Rasi-nal; %kala nyeri pascaoperatif tergantung pada persepsi fisiologis
dan psikologis indi!idu, toleransi yang ditimbulkan untuk nyeri, letak
insisi, sifat prosedur, dan kedalaman trauma bedah.
+$ Dakukan manajemen nyeri keperawatan #istraksi dan 4elaksasi$
Rasi-nal; istraksi dan relaksasi #pengalihan perhatian$ dapat
menurunkan stimulus internal.
0anajemen sentuhan #masase$ pada saat nyeri berupa sentuhan dukungan
psikologis dapat membantu menurunkan nyeri. 0asase ringan dapat
meningkatkan aliran darah dan membantu suplai darah dan oksigen ke
area nyeri.
4$ Ciptakan lingkungan tenang, batasi pengunjung dan istirahatkan pasien$.
Rasi-nal; Dingkungan tenang akan menurunkan stimulus nyeri eksternal
dan pembatasan pengunjung akan membantu meningkatkan kondisi 1
2
ruangan yang akan berkurang apabila banyak pengunjung yang berada di
ruangan. Istirahatkan akan menurunkan kebutuhan 1
2
jaringan perifer.
-$ *olaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik.
Rasi-nal; Analgesik memblok lintasan nyeri, sehingga nyeri akan
berkurang.
DA9TAR PU.TAKA.
3. 0arylin oengus , TERJE3AHAN REN7ANA A.UHAN
KEPERA6ATAN , (BC, 3555.
2. Dynda =ual C <REN7ANA A.UHAN DAN DOKU3ENTA.I
KEPERA6ATAN, (BC,3555.
+. Anna 1wen <PE3ANTAUAN PERA6ATAN KRITI., , (BC, 3556.
4. %usan C.dewit, E..ENTIAL. O9 3EDI7AL .UR#I7AL NUR.IN#,
C.9 %1>A(4% C10.AAG, 3558
-. <arsono,(, NEUROLO#I KLINI., BA=A< 0AA >AIV(4%I2G
.4(%%, 355?.
?. 2''', <arsono (, KAPITA .ELEKTA NEUROLO#I, Bajah 0ada >..
Hala)an Pengesa(an
Daporan Asuhan *eperawatan Bawat arurat pada .asien 2nHAH dengan
diagnosa medis %< #%ubdural <ematom$ di >B 4umah %akit .<C %urabaya
periode tanggal 5"23 =uni 2'34. 2elah disahkan pada tanggal:................
0engetahui
*epala 4uangan .embimbing *linik
#.................................$ #.................................$

También podría gustarte