Está en la página 1de 18

1

AIR BERSIH
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan
biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas
mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.
Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air
minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam
berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa
air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya.
Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 C, banyak zat
berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.

A. Pengertian Air

Air adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui
sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan
bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil) tersedia di bumi. Air sebagian
besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak
gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau,
uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus
air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff,
meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut.
Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi
kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat
pada kutub utara dan selatan planet Mars. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan
gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan
bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengaturan air yang kurang baik dapat menyebakan
kekurangan air.
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun
atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat
tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan
100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut
2

yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya,
seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat
kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah
tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai
sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-
). Manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan memerlukan air untuk hidup. Tenaga air
mempunyai arti ekonomi yang besar. Air tidak hanya menyediakan media yang menjadi
tempat dimungkinkannya reaksi yang menyokong kehidupan, tapi air sendiri sering
menjadi produk atau reaktan yang penting dari reaksi-reaksi itu.


B. Karakteristik Air
Karakteristik fisik Air :
1. Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik
yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan
industri.
2. Temperatur
Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar
oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat
degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.
3. Warna
Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi
yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuh-tumbuhan.
4. Solid (Zat padat)
Kandungan zat padat menimbulkan bau busuk, juga dapat meyebabkan
turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat menghalangi penetrasi sinar
matahari kedalam air.
5. Bau dan rasa
Bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam air seperti alga
serta oleh adanya gas seperti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerobik, dan
oleh adanya senyawa-senyawa organik tertentu.

3

Karakteristik kimia air :
1. pH
Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi rasa, korosifitas air dan
efisiensi klorinasi. Beberapa senyawa asam dan basa lebih toksid dalam bentuk molekuler,
dimana disosiasi senyawa-senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH.
2. DO (dissolved oxygent)
DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan
absorbsi atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin baik.
Satuan DO biasanya dinyatakan dalam persentase saturasi.
3. BOD (biological oxygent demand)
BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorgasnisme untuk
menguraikan bahan-bahan organik (zat pencerna) yang terdapat di dalam air
buangan secara biologi. BOD dan COD digunakan untuk memonitoring kapasitas
self purification badan air penerima.
4. COD (chemical oxygent demand)
COD adalah banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk mengoksidasi bahan-
bahan organik secara kimia.
Reaksi: + 95%terurai
Zat Organik + O
2
CO
2
+ H
2
O
5. Kesadahan
Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas pemakaian sabun,
namun sebaliknya dapat memberikan rasa yang segar. Di dalam pemakaian untuk industri
(air ketel, air pendingin, atau pemanas) adanya kesadahan dalam air tidaklah dikehendaki.
Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya kadar residu terlarut yang tinggi
dalam air.
6. Senyawa-senyawa kimia yang beracun
Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun
terhadap manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat ( 0,05 mg/l).
Kehadiran besi (Fe) dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau ligam,
menimbulkan warna koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut yang dapat
menjadi racun bagi manusia.



4

C. Macam-macam Air
Macam-macam air dan Pembagiannya :
1. Air yang suci dan mensucikan.
Air ini ialah air yang boleh diminum dan digunakan untuk menyucikan
(membersihkan) benda yang lain. Yaitu air yang yang masih murni yang jatuh dari langit
atau terbit dari bumi dan masih tetap belum berubah keadaannya, seperti; air hujan air
laut, air sumur, air es yang sudah hancur kembali, air embun, dan air yang keluar dari
mata air. Allah berfirma Al-Anfal :11: Dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari
langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu.
Perubahan air yang tidak menghilangkan keadaan atau sifatnyasuci menyucikan.
Walaupun perubahan itu terjadi salah satu dari semua sifatnya yang tiga(warna,rasa dan
baunya) adalah sebagai berikut:
a. Berubah karena tempatnya, seperti air yang tergenang atau mengalir di batu
belerang.
b. Berubah karena lama tersimpan, seperti air kolam.
c. Berubah karena sesuatu yang terjadi padanya, seperti berubah karena ikan atau
kiambang.
d. Berubah karena tanah yang suci, begitu juga berubah yang sukar
memeliharanya misalnya berubah karena daun-daunan yang jatuh dari poho-
pohon yang berdekatan dengan sumur atau tempat-tempat air yang lainnya.

2. Air suci tetapi tidak menyucikan
Zatnya suci tetapi tidak sah dipakai untuk menyucikan sesuatu. Yang termasuk
dalam kategori ini ada tiga macam air :
a. air yang telah berubah salah satu sifatnya karena bercampur dengan sesuatu
benda yang suci, selain dari perubahan yang tersebut di atas seperti air teh, air
kopi, dan sebagainya.
b. Air sedikit kurang dari dua kulah (tempatnya persegi panjang yang mana
panjangnya, lebarnya,dalamnya 1 1/4 hasta.kalau tempatnya bundar maka
garis tengahnya 1 hasta, dalam 2 hasta, dan keliling 3 1/7hasta.) sudah
terpakai untuk menghilangkan hadas atau menghilangkan hukum najis.
Sedangkan air itu tidak berubah sifatnya dan tidak pula bertambah
timbangannya.
5

c. Air pohon-pohonan atau air buah-buahan, seperti air yang keluar dari tekukan
pohon kayu(air nira), air kelapa dan sebagainya.

3. Air yang bernajis
Air yang termasuk bagian ini ada dua macam :
a. Sudah berubah salah satu sifatnya oleh najis. Air ini tidak boleh dipakai lagi,
baik airnya sedikit atau banyak , sebab hukumnya seperti najis.
b. Air bernajis tetapi tidak berubah salah satu sifatnya. Air ini kalau sedikit-
berarti urang dari dua kulah tidak boleh dipakai lagi, bahkan hukumnya sama
dengan najis. Kalau air itu banyak berarti dua kulah atau lebih, hukumnya
tetap suci dan menyucikan. Rasulullah bersabda Saw : Air itu tidak dinajisi
sesuatu, kecuali apbila berubah rasa, wana atau baunya.(Riwayat Ibnu Majah
dan Baihaqi). Dalam hadist lain Rasul Saw: Apabila air cukup dua kulah,
tidaklah dinajisi oleh sesuatu apapun.(Riwayat oleh lima ahli hadist).

4. Air yang makruh
Yaitu air yang terjemur oleh matahari dalam bejana selain bejana emas atau perak.
Air ini makruh dipakai untuk badan. Tetapi tidak makruh untuk pakaian; kecuali air yang
terjemur di tanah, seperi air sawah, air kolam, dan tempattempat yang bukan bejana yang
mungkin berkarat.. Sabda Rasulullah Saw. Dari Aisyah .Sesungguhnya ia telah
memanaskan air pada cahaya matahari. Maka Rasulullah Saw. Berkata kepadanya ,
Jangan engkau berbuat demikian, ya Aisyah. Sesungguhnya air yang dijemur itu akan
menimbulkan sopak.(Riwayat Baihaqi).


D. Karakteristik Air Bersih dan Air Kotor
1. Ciri-ciri Air Bersih
a. Jernih, tidak berbau, tidak berasa &tidak berwarna.
b. Suhunya sebaiknya sejuk dan tidak panas.
c. Bebas unsur-unsurkimia yang berbahaya seperti besi (Fe), seng (Zn), raksa
(Hg) dan mangan (Mn).
d. Tidak mengandung unsur mikrobiologi yang membahayakan seperti coli tinja
dan total coliforms.
2. Karakteristik Air Kotor
6

a. Berwarna kotor.
b. Suhunya panas.
c. Mengandung unsur-unsur Fe, Zn, Hg dan Mn.
d. Biasanya air ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal
dari air bersih serta bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian
tinja, urine dan sampah-sampah lainnya.
e. Substansi organik dalam air buangan terdiri dari 2 gabungan, yakni:
gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya urea, protein, amine dan
asam amino.
gabungan yang tak mengandung nitrogen, misalnya lemak, sabun dan
karbohidrat, termasuk selulosa.


E. Fungsi Air Dalam Kehidupan
1. Mengontrol suhu tubuh
2. Faktor penting untuk pencernaan dan penyerapan nutrisi ke dalam tubuh.
Membawa oksigen dan sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh sehingga
semua sel dan organ tubuh termasuk otak, ginjal, jantung, limpa, paru-paru
dapat tetap hidup dan berfungsi dengan baik.
3. Detoksifikasi, membawa sisa-sisa pembakaran tubuh termasuk racun-racun ke
alat sekresi sehingga metabolisme tubuh berjalan baik. Ini berarti semua zat
yang ada di dalam air minum ikut ke dalam tubuh dan peredaran darah kita.
4. Fungsi lainnya bagi kesehatan adalah kulit menjadi lebih sehat, membantu
penurunan berat badan, menurunkan resiko serangan jantung, membantu sendi
dan otot menjadi rileks, melancarkan proses buang air besar dan menambah
energi serta kesegaran tubuh.
5. Sebagai sumber kehidupan di muka bumi.

F. Sumber Air Bersih

1. Air Hujan
7

Air hujan juga termasuk kedalam sumber air jika ingin menjadikan air hujan
menjadi air minum hendaknya jangan pada saat air hujan baru mulai turun, karena air
hujan yang baru turun masih mengandung banyak sekali kotoran. Air hujan juga
memiliki sifat agresif terutama terhadap pipa penyalur ataupun bak sehingga akan terjadi
karatan ataupun korosi.

2. Air Tanah
Air yang berada di bawah tanah yang mengalir melalui rongga-rongga tanah.

3. Air Laut
Air laut ini mengandung sifat asin karena mengandung garam (NaCl). Kadar
garam (NaCl) didalam air laut sekitar 3% dengan ini air laut tidak memenuhi syarat
untuk bisa diminum.

4. Mata Air
Sama seperti air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dan
hampir tidak dipengaruhi oleh musim.

5. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang mengalir dipermukaan bumi, pada umumnya akan
mendapatkan pengotoran selama pengalirannya, misalya oleh batang kayu, kotoran
industri, lumpur dan lainya. untuk bisa diminum harus melewati proses yang benar-benar
sempurna.



G. Pengolahan Air Kotor Menjadi Air Bersih

Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan
adsorpsi. Air sungai atau air sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan
barangkali juga zat-zat warna, zat pencemar seperti limbah detergen dan pestisida. Bahan-
bahan yang diperlukan untuk pengolahan air adalah tawas (alumunium sulfat), pasir,
klorin atau kaporit, kapur tohor, dan karbon aktif. Tawas berguna untuk menggumpalkan
lumpur koloidal sehingga mudah disaring. Tawas juga membentuk koloidal AL(OH)
3

8

yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar seperti detergen dan
pestisida. Apabila tingkat kekeruhan air yang diolah terlalu tinggi maka digunakan karbon
aktif di samping tawas. Pasir berfungsi sebagai penyaring. Klorin atau kaporit berfungsi
sebagai pembasmi hama (desinfektan), sedangkan kapur tohor berguna untuk menaikkan
pH, yaitu untuk menetralkan keasaman ynang terjadi karena penggunaan tawas.

1. Industri Pengolahan Air Bersih (Perusahaan Air Minum)
Pengolahan air bersih di kota-kota besar pada prinsipnya sama dengan pengolahan
air sederhana. Mula-mula air sungai dipompakan ke dalam bak prasedimentasi. Di sini
lumpur dibiarkan mengendap karena pengaruh gravitasi. Lumpur dibuang dengan pompa,
sedangkan air selanjutnya dialirkan ke dalam bak ventury. Pada tahap ini dicampurkan
tawas dan gas klorin (preklorinasi). Poada air baku yang kekeruhan dan pencemarannya
tinggi, perlu dibubuhkan karbon aktif yang berguna untuk menghilangkan bau, warna,
rasa, dan zat organik yang terkandung dalam air baku. Dari bak ventury, air baku yang
telah dicampur dengan bahan-bahan kimia dialirkan ke dalam accelator. Di dalam bak
accelator ini terjadi proses koagulasi, lumpur dan kotoran lain menggumpal membentuk
flok-flok yang akan mengalami sedimentasi secara gravitasi. Selanjutnya, air sudah
setengah bersih dialirkan ke dalam bak saringan pasir. Pada saringan ini, sisa-sisa flok
akan tertahan.
Dari bak pasir diperoleh air yang sudah hampir bersih. Air yang sudah cukup
bersih ini ditampung dalam bak lain yang disebut siphon, dimana ditambahkan kapur
untuk menaikkan pH dan gas klorin (post klorinasi) untuk mematikan hama. Dari bak
siphon, air yang sudah memenuhi standar air bersih selanjutnya dialirkan ke dalam
reservoar, kemudian ke konsumen.

2. Pengolahan Air Bersih
Water Treatment Plant atau lebih populer dengan akronim WTP adalah bangunan
utama pengolahan air bersih. Biasanya bagunan ini terdiri dari 4 bagian, yaitu : bak
koagulasi, bak flokulasi, bak sedimentasi, dan bak filtrasi.
a. Koagulasi
Dari bangunan intake, air akan dipompa ke bak koagulasi ini. pada proses
koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air
sungai atau air-air kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang
terkandung di dalamnya. Destabilisasi partikel koloid ini bisa dengan penambahan bahan
9

kimia berupa tawas, ataupun dilakukan secara fisik dengan rapid mixing (pengadukan
cepat), hidrolis (terjunan atau hydrolic jump), maupun secara mekanis (menggunakan
batang pengaduk). Biasanya pada WTP dilakukan dengan cara hidrolis berupa hydrolic
jump. Lamanya proses adalah 30 90 detik.
Proses Koagulasi Secara Mekanis dengan mesin pemutar
b. Flokulasi
Setelah dari unit koagulasi, selanjutnya air akan masuk ke dalam unit flokulasi.
Unit ini ditujukan untuk membentuk dan memperbesar flok. Teknisnya adalah dengan
dilakukan pengadukan lambat (slow mixin)



c. Proses Sedimentasi
Gabungan unit koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi disebut unit aselator

d. Filtrasi
Setelah proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unit filtrasi ini,
sesuai dengan namanya, adalah untuk menyaring dengan media berbutir. Media berbutir
ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica, dan kerikil silica denga ketebalan berbeda.
Dilakukan secara grafitasi.
Selesailah sudah proses pengolahan air bersih. Biasanya untuk proses tambahan,
dilakukan disinfeksi berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain
sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yaitu reservoir.
e. Reservoir
Setelah dari WTP dan berupa clear water, sebelum didistribusikan, air masuk ke
dalam reservoir. Reservoir ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih
sebelum didistribusikan melalui pipa-pipa secara grafitasi. Karena kebanyakan distribusi
di kita menggunakan grafitasi, maka reservoir ini biasanya diletakkan di tempat dengan
eleveasi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi. Biasanya
terletak diatas bukit, atau gunung.

Gabungan dari unit-unit pengolahan air ini disebut IPA Instalasi Pengolahan Air.
Untuk menghemat biaya pembangunan, biasanya Intake, WTP, dan Reservoir dibangun
dalam satu kawasan dengan ketinggian yang cukup tinggi, sehingga tidak diperlukan
10

pumping station dengan kapasitas pompa dorong yang besar untuk menyalurkan air dari
WTP ke reservoir. Barulah, setelah dari reservoir, air bersih siap untuk didistribusikan
melalui pipa-pipa dengan berbagai ukuran ke tiap daerah distribusi.


3. Pengolahan Air Kotor (Limbah Industri)
Kadang-kadang aliran limbah perlu diolah sendiri-sendiri untuk mengurangi
konsentrasi beberapa zat pencemar dalam limbah cair. Aliran yang mengandung sulfida
dapat dioksidasi untuk mengurangi kadar sulfida. Krom hampir selalu trivalent karena
tidak perlu dilakukan reduksi bentuk heksavalennya. Aliran mengandung krom dapat
diendapkan dengan menggunakan tawas, garam besi atau polimer pada pH tinggi.
Krom mungkin dapat diperoleh kembali dengan menyaring endapan,
melarutkannya kembali dalam asam dan menggunakannya untuk penyamakan. Proses
pengolahan primer lain mliputi penyaringan, ekualisi dan pengendapan untuk mengurangi
BOD dan memperoreh padatan kembali. Pengolahan secara kimia dengan menggunakan
tawas, kapur tohor, fero-chlorida atu polielektrolit lebih lanjut dapat mengurangi PTT dan
BOD. Sistem pengolahan secara biologi bekerja efektif.
Keragaman laju alir dan kadar limbah mungkin besar. Karena itu, harus digunakan
sistem penyamakan atau sistem laju alir tinggi. Sistem anaerob efektif, tetapi akan
mengeluarkan bau tajam dang mengganggu daerah pemukiman. Sistem-sistem parit
oksidasi, kolam aerob, sringan tetes dan Lumpur teraktifkan sudah banyak digunakan.
Danau (anaerob dan aerob) meruopakan sistem yang murah dan efektif, apabila dirancang
dan dioperasikan secara baik dan apabila tanah tersedia. Apabila diperlukan, dapat
digunakan suatu sistem untuk menghilangkan tingkat nitrogen yang tinggi.
Dalam operasi baru telah digunakan adsorbsi (penyerapan) karbon dan pengayakan
mikro untuk mengurangi zat pencemar sampai tingkat rendah.


4. Cara pengolahan air limbah secara sederhana:
Pengolahan air limbah untuk melindungi lingkungan hidup dari pencemaran.
Secara ilmiah sebenarnya lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar terhadap
gangguan yang timbul karena pencemaran air limbah tersebut. Namun demikian, alam
tersebut mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya sehingga air
11

limbah perlu diolah sebelum dibuang. Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan
antara lain:
a. Pengenceran (Dilution)
Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah kemudian
baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi dengan makin bertambahnya penduduk, yang
berarti makin meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yang harus
dibuang terlalu banyak dan diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula maka cara ini
tidak dapat dipertahankan lagi.
Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya bahaya
kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya
menimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan
sebagainya. Selanjutnya dapat menimbulkan banjir.

b. Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)
Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang
(algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan ke
dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan
dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah
pemukiman dan di daerah yang terbuka sehingga memungkinkan sirkulasi angin dengan
baik.
Cara kerjanya antara lain sebagai berikut:
Empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini adalah sinar
matahari, ganggang, bakteri, dan oksigen. Ganggang dengan butir khlorophylnya dalam
air limbah melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari sehingga tumbuh
dengan subur.
pada proses sintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan CO2 oleh
chlorophyl dibawah pengaruh sinar matahari terbentuk O2 (oksigen). Kemudian oksigen
ini digunakan oleh bakteri aerobik untuk melakukan dekomposisi zat-zat organik yang
terdapat dalam air buangan. Disamping itu terjadi pengendapan.
Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan berkurang sehingga
relatif aman bila akan dibuang ke dalam badan-badan air (kali, danau, dan sebagainya).

c. Irigasi
12

Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali dan air akan
merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut. Dalam
keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau
perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan
untuk air limbah dari rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan lain-
lainnya di mana kandungan zat-zat organik dan protein cukup tinggi yang diperlukan oleh
tanam-tanaman.

5. Penyaringan Air
a. Saringan Kain Katun.
Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik
penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan
kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme
kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan
kerapatan kain yang digunakan.
b. Saringan Kapas
Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik
sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas
juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh.
Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.
c. Aerasi
Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam
air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta
hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi
atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan
mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya
dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
d. Saringan Pasir Lambat (SPL)
Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan
lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan
dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian
melewati lapisan kerikil.
13

e. Saringan Pasir Cepat (SPC)
Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir
pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila
dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air
bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih
dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir.
f. Gravity-Fed Filtering System
Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir
Cepat(SPC) dan Saringan Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap.
Pertama-tama air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil
penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan
Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang
dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan
yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa / multi Saringan Pasir
Lambat.
g. Saringan Arang
Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu
buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa
yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok
kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif.
h. Saringan air sederhana / tradisional
Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang
dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil,
batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelap
i. Saringan Keramik
Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat
dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan
penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan
campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses
penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan
menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah penyumbatan
14

yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk
perawatan saringn keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik
tersebut pada air yang mengalir.
j. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu
Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring
dengan menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh
masyarakat desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang
berasal dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi sawah.
Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah
bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.
k. Saringan Tanah Liat.
Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus
pada bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya.


H. Sistem Distribusi Air Bersih

Sistem distribusi air bersih adalah pendistribusian atau pembagian air melalui
sistem perpipaan dari bangunan pengolahan (reservoir) ke daerah pelayanan (konsumen).
Dalam perencanaan sistem distribusi air bersih, beberapa faktor yang harus diperhatikan
antara lain adalah:
1. Daerah layanan dan jumlah penduduk yang akan dilayani
Daerah layanan ini meliputi wilayah IKK (Ibukota Kecamatan) atau wilayah
kabupaten/ Kotamadya. Jumlah penduduk yang akan dilayani tergantung pada kebutuhan,
kemauan (minat), dan kemampuan atau tingkat sosial ekonomi masyarakat. Sehingga
dalam suatu daerah belum tentu semua penduduk terlayani.
2. Kebutuhan air
Kebutuhan air adalah debit air yang harus disediakan untuk distribusi daerah
pelayanan.
15

3. Letak topografi daerah layanan
Letak topografi daerah layanan akan menentukan sistem jaringan dan pola aliran
yang sesuai.
4. Jenis sambungan sistem
Jenis sambungan dalam sistem distribusi air bersih dibedakan menjadi:
a. Sambungan halaman yaitu pipa distribusi dari pipa induk/ pipa utama ke tiap-
tiap rumah atau halaman.
b. Sambungan rumah yaitu sambungan pipa distribusi dari pipa induk/ pipa
utama ke masing- masing utilitas rumah tangga.
c. Hidran umum merupakan pelayanan air bersih yang digunakan secara
komunal pada suatu daerah tertentu unuk melayani 100 orang dalam setiap
hidran umum.
d. Terminal air adalah distribusi air melalui pengiriman tangki-tangki air yang
diberikan pada daerah-daerah kumuh, daerah terpencil atau daerah yang rawan
air bersih.
e. Kran umum merupakan pelayanan air bersih yang digunakan secara komunal
pada kelompok masyarakat tertentu, yang mempunyai minat tetapi kurang
mampu dalam membiayai penyambungan pipa ke masing- masing rumah.
Biasanya satu kran umum dipakai untuk melayani kurang lebih dari 20 orang.

5. Pipa Distribusi
Pipa distribusi adalah pipa yang membawa air ke konsumen meliputi:
a. Pipa induk yaitu pipa utama pembawa air yang akan dibagikan kepada
konsumen.
b. Pipa cabang yaitu pipa cabang dari pipa induk.
c. Pipa dinas yaitu pipa pembawa air yang langsung melayani konsumen.

6. Tipe Pengaliran
16

Tipe pengaliran sistem distribusi air bersih meliputi aliran gravitasi dan aliran
secara pemompaan. Tipe pengaliran secara gravitasi diterapkan bila tekanan air pada titik
terjauh yang diterima konsumen masih mencukupi. Jika kondisi ini tidak terpenuhi maka
pengaliran harus menggunakan sistem pemompaan.
7. Pola Jaringan
Macam pola jaringan sistem distribusi air bersih:
a. Sistem cabang --- Sistem cabang adalah sistem pendistribusian air bersih yang
bersifat terputus membentuk cabang- cabang sesuai dengan daerah pelayanan.
b. Sistem Loop --- Sistem Loop adalah sistem perpipaan melingkar dimana ujung
pipa yang satu bertemu kembali dengan ujung pipa lain.

8. Perlengkapan Sistem Distribusi Air Bersih
a. Reservoir --- Fungsi reservoir adalah untuk menampung air bersih yang telah
diolah dan memberi tekanan. Jenis reservoir meliputi: (a) Ground reservoir
yaitu bangunan penampung air bersih di bawah permukaan tanah, (b) Elevatad
reservoir adalah bangunan penampung air yang terletak di atas permukaan
tanah dengan ketinggian tertentu sehingga tekanan air pada titik terjauh masih
tercapai.
b. Bahan Pipa --- Bahan pipa yang biasa dipakai untuk pipa induk adalah pipa
galvanis, bahan pipa cabang adalah PVC, sedangkan untuk pipa dinas dapat
digunakan pipa dari jenis PVC atau galvanis. Keuntungan jika memakai pipa
galvanis adalah pipa tidak mudah pecah bila tekanan air yang mengalir cukup
besar atau mendapat tekanan dari luar yang cukup berat meskipun harganya
relatif mahal. Sedangkan untuk pipa PVC akan lebih mudah pecah walaupun
dari segi harga lebih murah.
c. Valve (Katup) --- Valve berfungsi untuk mengatur arah aliran air dalam pipa
dan menghentikan air pada suatu daerah apabila terjadi kerusakan.
d. Meter Air --- Meter air berfungsi untuk mengukur besar aliran yang melalui
suatu pipa.
17

e. Flow Restrictor (Pembatas arus) --- Flow restrictor berfungsi untuk pembatas
air baik untuk rumah maupun kran umum agar aliran merata.
f. Assessoris Perpipaan: (a) Sok (sambungan pipa), fungsinya untuk
menyambungkan pipa pada posisi lurus. Sok dibedakan menjadi: - Sok
turunan yang menghubungkan dua pipa yang mempunyai diameter berbeda. -
Sok adaptor yang menghubungkan dua pipa yang mempunyai tipe yang
berbeda, misalnya PVC dengan galvanis. (b) Flens (sambungan pipa),
berfungsi untuk menyambung pipa. Penyambungan dengan flens dilakukan
untuk pipa yang kedudukannya di atas permukaan tanah dengan diameter yang
lebih besar dari 50 mm. Flens diperlukan dalam bentuk flens adaptor. (c)
Water mul dan Nipel (sambungan pipa), berfungsi untuk menyambung pipa
dalam posisi lurus. Pipa ini dapat dibuka kembali meskipun kedudukan pipa-
pipa yang disambung dalam keadaan mati. (d) Penyambung gibault
(sambungan pipa), khusus dipakai menyambung pipa asbestos semen. (e) Dop
dan plug (penutup), berfungsi untuk menutup ujung akhir pada pipa. (f) Bend
(sambungan pipa), berfungsi untuk menyambung pipa yang posisinya
membentuk sudut satu sama lainnya. (g) Tee (sambungan pipa berbentuk T),
fungsi untuk menyambung pipa bila ada pencabangan tiga pipa yang saling
tegak lurus.
9. Deteksi Kebocoran
Dalam perencanaan sistem distribusi air besih tidak menutup kemungkinan terjadi
kebocoran atau kehilangan air.
Kehilangan air didefinisikan sebagai jumlah air yang hilang akibat:
a. Pemasangan sambungan yang tidak tetap.
b. Terkena tekanan dari luar sehingga menyebabkan pipa retak atau pecah
c. Penyambungan liar --- Untuk mengetahui jika terjadi kebocoran yang tidak
tepat misalnya air rembesan dari keretakan pipa, dapat diatasi dengan alat
pendeteksi kebocoran yang disebut Leak detector. Sedangkan upaya untuk
mengurangi terjadinya kehilangan air yang lebih besar dalam perencanaan
sistem distribusi air dilakukan pembagian wilayah atau zoning untuk
memudahkan pengontrolan kebocoran pipa, serta pemasangan meteran air.
18

DAFTAR PUSTAKA

http://bozzkaf.blogspot.com/2013/07/makalah-tentang-pengolahan-
air.html#ixzz2lN9DLV4z
http://id.wikipedia.org/wiki/Air_bersih
http://www.psychologymania.com/2012/08/sistem-distribusi-air-bersih.html
http://yomizu.blogspot.com/2013/02/macam-macam-sumber-air-bersih.html

También podría gustarte