Está en la página 1de 38

Modul II Wire Drawing

1.1 Latar belakang masalah


BAB I
PENDAHULUAN
a.
Secara umum Wire Drawing merupakan salah satu
jenis proses manufaktur
dengan memanfaatkan fenomena deformasi plastis akibat gaya
pembentukan. Gaya
pembentukan ini berupa tekanan dan tarikan yang terjadi sewaktu benda
kerja melewati
die. Wire drawing diaplikasikan dalam pembuatan kabel listrik,
kawat dan pipa.
Proses penarikan kawat meliputi penarikan logam melalui
cetakan oleh gaya tarik
yang bekerja pada bagian keluar cetakan. Aliran plastik terutama
disebabkan oleh gaya
tekan yang timbul sebagai reaksi dari logam terhadap cetakan.
1.2 Tujuan Praktikum
. !engetahui pengaruh parameter"parameter pembentukan pada
proses penarikan
kawat
#. !emahami perubahan sifat mekanik dan struktur mikro akibat
proses pengerjaan
dingin
1.3 Prse!ur Pengujian
. Siapkan kawat tembaga $%u& dengan panjang' ())mm dan
diameter *,mm.
#. Siapkan bangku penarikan kawat, cek kondisi
perlengkapan pengujian.
(. +ntuk reduksi yang pertama dan seterusnya, die dan kawat
tidak perlu diberi
pelumas.
,. Perkecil diameter salah satu ujung kawat $gunakan kikir&,
sehingga kawat dapat
melewati setiap dies.
*. Pasang kawat pada pemegang kawat.
-. .arik kawat sampai setengah panjangnya saja dan ukur besar gaya
penarikan.
Gaya penarikan dapat diukur dengan mengukur deformasi pada
load cel pegas
$
k
/

(
0
,
*
1
2mm&, kemudian dikon3ersikan dengan
menggunakan rumus
4/ 5.67.
0. 8akukan , kali reduksi dengan , tingkat
dies dan setiap reduksi ukur gaya
pembentukannya.
1." Alat#alat $ang !igunakan
9angka Sorong d. 5unci 8 g. !esin Wire
Drawing
b
.
c
.
:agum
Palu
e. !istar ;aja h. Sarung .angan
f. Gerinda
Laporan Akhir
Praktikum Teknik
Produksi

Modul II Wire Drawing
2.1 Prses %ire Dra&ing
BAB II
TE'(I DA)A(
Proses penarikan
kawat pada
dasarnya sama
dengan proses bar
drawing kecuali
proses ini hanya melibatkan material dengan ukuran
penampang yang lebih kecil sehingga
benda kerja dapat digulung dari pada umumnya proses
berlangsung secara kontinyu pada
draw blok. ;atang ditusuk dengan menggunakan penusuk
dimasukan kedalam cetakan
dan dijepitkannya pada kepala tarik dengan gaya tarik ()).)))
lb dan panjang tarikan ))
ft telah ada kecepatan tarikan ber3ariasi antara () sampai
()) ft.
Penampang melintang suatu cetakan tarik atau poci
tarik kerucut tampak pada
gambar tempat termasuk cetakan berbentuk sedemikian rupa
sehingga kawat sekaligus.
;entuk lonceng meningkatkan tekanan hidrostatis dan
memindahkan aliran pelumas.
Sudut datang adalah bagian dari cetakan dimana menjadi
reduksi diameter, sudut tengah
cetakan merupakan parameter proses yang penting.
Daerah bantalan tidak menghasilkan reduksi akan
tetapi menambah gesekan pada
kawat. 4ungsi utama daerah bantalan adalah dimungkinkannya
permukaan halus tanpa
perubahan kondisinya. %etakan keluar tirus belakang $back
relief& memungkinkan bahan
mengembang sedikit sewaktu kawat keluar dari cetakan
Gerakan juga akan berulang andaikan
penarikan terhenti atau cetakan tidak
terbaris pada saat ini sebagian besar poci tarik dibuat dari
karbida tungsten atau intan $die
nib& terletak pada kedudukan baja yang tebal.
Secara skematis proses Wire Drawing dan bentik dies
dapat digambarkan sebagai
berikut'
Gambar
#.
Skematis
!esin
.arik
.empat termasuk cetakan
berbentuk sedemikian rupa
sehingga kawat sekaligus.
;entuk lonceng meningkatkan tekanan
hidrostatis dan memindahkan aliran
pelumas.
Sudut datang adalah bagian dari
cetakan dimana menjadi reduksi
diameter, sudut
tengah cetakan merupakan parameter
proses yang penting. Daerah bantalan
tidak
Laporan akhir praktikum
teknik produksi
#
Modul II Wire Drawing
menghasilkan reduksi akan tetapi menambah gesekan pada kawat. 5awat bukan besi dan
kawat baja karbon rendah, dihasilkan dalam sejumlah temperature yang ber3ariasi dan
sangat lunak hingga sangat keras dan reduksi yang diinginkan.
5awat baja dengan kandungan lebih dari ).#*< mengalami perlakuan panas
khusus yang disebut patenting proses ini terdiri pemanasan diatas temperatur kritis atas
dan disusun dengan pendinginan pada laju pendinginan yang dikendalikan atau
transformasi dalam bak timah hitam pada temperatur -)) derajat 4ahrenheit agar
membentuk perlit halus.
Patenting menghasilkan kombinasi terbaik antara kekuatan dan keuletan untuk
penarikan kawat hasil karbon tinggi dan kawat pegas yang baik cacat yang terjadi pada
kawat dan batang dihasilkan oleh cacat pada mula $kampuh,potongan"potongan atau cacat
penarikan yang paling umum ialah pecah sentral atau cetakan ce3ron&.
=al ini dinamakan >cupping? analisa batas atas mampu mengindetifikasi kombinasi
sudut setengah cetak dan reduksi. 9ika terbentuk rongga di tengah, maka diperlukan energi
deformasi yang lebih kecil. Analisis ini meramalkan bahwa,pecahan dipusat akan terjadi
apabila sudut cetakan kecil pada laju reduksi kecil dan dengan bertambahnya maka
reduksi kritis untuk terbentuknya cacat dipecah dipusat akan bertambah pula untuk reduksi
dan sudut cetakan yang tertentu maka reduksi kritis untuk mencegah terjadinya patah
bertambah besar terhadap gesekan.
Walaupun penarikan kawat nampaknya proses pengerjaan logam yang paling
sederhana, analisis yang lengkap yang menentukan gaya tarik karena diameter kawat
berkurang setelah melalui dies tertentu, kecepatan dan panjang kawat bertambah besar
agar tidak terjadi slip antara kawat dan blok.
=al ini dapat dicapai bila kecepatan setiap blok tarik dikendalikan oleh motor
energi digunakan satu motor listrik untuk menjalankan kerucut bertingkat.
Diameter setiap kerucut dirancang sederhana sedemikian rupa sehingga
kecepatannya sebanding dengan reduksi penampang tertentu bila kecepatan kawat dan
kecepatam blok gulung tidak sewaktu dan berputar menyebabkan terjadinya gesekan dan
panas kecepatan tarik pada mesin cetakan ganda dapat mencapai -)) m2menit untuk
penarikan kawat besi atau baja dan #))) m2menit untuk kawat bukan besi.
.imbulnya panas pada operasi tarik adalah suatu masalah umum meskipun
penarikan batang atau kawat biasanya dilakukan secara dingin. Deformasi plastis dan
gesekan akan menaikkan temperature kawat hingga beberapa ratus derajat celcius.
Sebagian dari panas tadi dilepaskan pada pendingin atas pas dank arena panas
yang cukup diserap dicetakkan sedikit sekali fungsi utama daerah bantalan adalah
memungkinkan dibersihkannya permukaan konis tanpa perubahan dimensi cetakan luar.
.irus belakang memungkinkan bahan mengembang sedikit sewaktu kawat keluar dari
cetakan.
Laporan Akhir Praktikum Teknik Produksi
(
Modul II Wire Drawing
Gerakan juga akan berkurang andaikan penarikan terhenti atau cetakan tidak
sebaris pada saat ini,sebagian besar rol taring dibuat dari karbida tungsten atau intan
industry $untuk kawat halus&. !ata tarik $die hub& terletak dalam dudukan baja yang tebal
perbedaan antara kawat dan batang kurang jelas umumnya istilah kawat digunakan untuk
produk berdiameter kecil dari * mm yang ditarik cetakan ganda.
Penarikan kawat dimulai dengen pengerol panas. ;atang kawat mula"mula batang
dibersihkan untuk menghilangkan kerak yang dapat mengakibatkan cacat permukaan dan
kehausan cetakan yang berlebihan, tahap berikutnya adalah persiapan barang agar
pelumasan efektif untuk menghasilkan kawat kekuatan tinggi diperlukan pelapisan yang
lunak dengan kapur atau pelapisan tipis tembaga atau timah putih.
Selain itu sering pula digunakan lapisan kon3ersi seperti sulfat atau aksalat bahan
ini dipergunakan disamping pelumas, seperti sabuk pada penarikan kering pada penarikan
bsah cetakan dan batang seluruhnya tercelup dalam minyak pelumas yang mengandung
@at AP.
;ila diameter batang cukup kecil sehingga dapat digulung gunakan blok
penggulung dan ruang yang diperlukan tidak terlalu luas. 5arena umumnya reduksi
penampang setiap saat ditarik tidak lebih dari ()"(* persen. Di perlukan reduksi ganda
untuk mencapai reduksi dikaitkan dengan beban maksimam, dimana logam dapat
menahan beban sesumbu untuk keadaan yang sangat terbatas. Akan ditunjukan bahwa
nilai tersebut kaitannya dengan kekuatan logam kecil sekali kegunaannya untuk tegangan
yang lebih komplek yakni yang biasanya temui.
+ntuk beberapa lama, telah menjadi kebiasaan mendasarkan kekuatan struktur
pada kekuatan tarik, dikurangi dengan factor keamana yang sesuai yang banyak ditemui
adalah menggunakan pendekatan yang lebih nasional yakni mendapatkan rancangan
statis logam yang liat pada kekuatan luluhnya akan tetapi karena jauh lebih panas
menggunakan kekuatan tarik untuk menentukan kekuatan bahan, maka metode ini lebih
banyak dikenal dan merupakan metode identifikasi bahan yang sangat berguna, mirip
dengan kegunaan komposisi kimia untuk mengenali logam atau bahan.
Selanjutnya, karena kekuatan tarik mudah ditentukan dan merupakan sifat yang
mudah ditentukan dan merupakan sifat yang mudah dihasilkan kembali $reproducible&.
5ekuatan tersebut berguna untuk keperluan metoda proses langsung $direct process&
dengan mengubah arah atau mengubah arah penekanan rol er pembentuk pada arah
re3ers proses maka dimungkinkan untuk membentuk komponen atau part baru yang
membentuk cekung atau cembung tanpa mempergunakan shear forming dapat diperoleh
baik dengan proses langsung maupun tidak langusng atau balik, namun demikian proses
mempunyai keuntungan bahwa silinder yang terbentuk atau prosuk panjangnya dapat
melebihi panjang dari materialnya apabila material terjaid akibat mandrelnya apabila aliran
Laporan akhir praktikum teknik produksi
,
Modul II Wire Drawing
material terjadi akibat madrelnya dan gerakan rol er prosesnya juga dikenal dengan nama
proses yang biasanya disebut sebagai rol ekstrotion.
Apabila dikehendaki namun berdinding tipis maka proses flo reform merupakan
salah satu jawabannya. Proses flo reform merupakan salah satu kombinasi dari proses
shear forming dengan proses spinning kon3ensional. Proses pembentukan yang pertama
adalah perubahan diameter benda kerja atau shear forming kemudian dilanjutkan dengan
pul ing in $proses spinning& dengan dua buah metode proses langsung dan proses tidak
langsung.
Dengan pengaturan stretching yang bisa dikatakan besar maka semua hampa
atau hamper semua tegangan yang selalu menyerupai proses bending ataupun forming
dapat dihilangkan sebagi akibat spring back sangat kecil pada produk berbentuk sangan
mirip dengan bentuk forming blok karena praktis beban yang bekerja pada forming dapat
terbuat misalnya dari kayu, karksite $suatu material paduan Bn yang mempunyai titik cair
rendah sehingga mudah diproses dengan pengecoran& atau bahkan dari bahan plastic.
Proses setelah forming atau lebih sering disebut oleh orang"orang sebagi strech
warp forming,umur yang dipakai untuk membuat cowing tipis lead egde sayap pesawat
terbang. Scroop panel"panel pesawat terbang yang lebih besar dengan material yang
biasanya menggunakan bahan dari baja karbon rendah jika male dan juga female
digunakan untuk mebuat logam pada saat dilakukan starching.
5eberhasilan proses Wire Drawing dipengaruhi oleh '
. !aterial 5awat
#. Geometri Dies
(. 5ontak antara kawat dengan dies.
,. Spesifikasi produk yang dihasilkan.
Parameter proses pembentukan logam dapat dinyatakan dengan besarnya gaya
yang dibutuhkan. Dengan metode energi deformasi homogen $tanpa gesekan dan
geseran& gaya penarikan ideal dapat dihitung dengan rumus'
F = A
k
k
m
d
Persamaan #.
9ika gesekan diperhitungkan dan dengan anggapan plane strain maka besarnya
gaya penarikan adalah

#B
+

F
=
A

D
k

Persamaan
k

#.#
B
Laporan
Akhi r P
raktikum Teknik Produksi

Dm

*
Modul II Wire Drawing
Sebagai proses Cold Forming lainnya, Wire Drawing mengakibatkan kenaikan
kekerasan dan kekuatan yang dikenal dengan strain hardening. Dilain pihak proses ini juga
mengakibatkan penurunan keuletan. Proses annealing yaitu pemanasan pada temperatur
diatas temperatur rekristalisasi dan pendinginanan perlahan akan >mengembalikan?
keuletan tersebut. Proses annealing ini melibatkan perubahan struktur mikro, konfigurasi
tegangan dalam (internal Stress dan dislokasi.
;entuk dan besaran pada kur3a tegangan"regangan suatu logam tergantung pada
komposisi, perlakuan panas, deformasi plastik yang pernah dialami, laju regangan,
temperatur, dan keadaan tegangan yang menentukan selama pengujian. Parameter"
parameter yang digunakan untuk menggambarkan kur3a tegangan"regangan logam adalah
kekuatan tarik, kekuatan luluh atau titik luluh! persen perpan"angan! dan pengurangan
luas# Dan parameter pertama adalah parameter kekuatanC sedangkan # yang terakhir
menyatakan keliatan bahan.
;entuk kur3a tegangan"regangan yang umum memerlukanpenjelasan lebih lanjut.
Pada daerah elastik tegangan berbanding linier terhadap regangan. Apabila beban
melampaui nilai yang berkaitan dengan kekuatan luluh, benda mengalami deformasi plastik
bruto. Deformasi pada daerah ini bersifat permanen, meskipun bebannya dihilangkan.
.egangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan deformasi plastik yang kontinu akan
bertambah besar dengan bertambahnya regangan plastik, sebagai contoh pengerasan"
regang logam. Pada mulanya pengerasan regang lebih lebih besar dari yang dibutuhkan
untuk mengimbangi penurunan luas penampang lintang benda uji dan tegangan teknik
$sebanding dengan beban P& yang bertambah regangan. Akhinya dicapai suatu titik
dimana pengurangan luas penampang lintang lebih besar dibandingkan pertambahan
deformasi beban yang diakibatkan oleh pengerasan regang. 5eadaan ini untuk pertama
kalinya dicapai pada suatu titik dalam benda uji yang sedikit lebih lemah dibandingkan
dengan keadaan tanpa beban.
2.2 Pengukuran Batas Luluh
.egangan dimana deformasi plastik atau batas luluh mulai teramati tergantung
pada kepekaan pengukuran regangan. Sebagian besar bahan mengalami perubahan sifat
dari elastik menjadi plastik yang berlangsung sedikit demi sedikit, dan titik di mana
deformasi plastik mulai terjadi dan sukar ditentukan secara teliti. .elah digunakan berbagai
kriteria permulaan batas luluh yang tergantung pada ketelitian pengukuran regangan dan
data"data yang akan digunakan.
a. Batas elastik sejati berdasarkan pada pengukuran regangan mikro pada skala
regangan # 7 )"- inci2inci. ;atas elastik nilainya sangat rendah dan dikaitkan
dengan gerakan beberapa ratus dislokasi.
Laporan akhir praktikum teknik produksi
-
Modul II Wire Drawing
b. Batas Proporsional adalah tegangan tertinggi untuk daerah hubungan
proporsional antara tegangan"regangan. =arga ini diperoleh dengan cara
mengamati penyimpangan dari bagian garis lurus kur3a tegangan"regangan.
c. Batas Elastik adalah tegangan terbesar yang masih dapat ditahan oleh bahan
tanpa terjadi regangan sisa permanen yang terukur pada saat beban telah
ditiadakan. Dengan bertambahnya ketelitian pengukuran regangan, nilai batas
elastiknya menurun hingga suatu batas yang sama dengan batas elastik sejati
yang diperoleh dengan cara pengukuran regangan mikro. Dengan ketelitian
regangan yang sering digunakan pada kuliah :ekayasa $)", inci2inci&, batas
elastik lebih besar daripada batas proporsional. Penentuan batas elastik
memerlukan prosedur pengujian yang diberi beban"tak diberi beban $loading"
unloading& yang membosankan.
d. Kekuatan Luluh adalah tegangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah
kecil deformasi plastis yang ditetapkan. Definisi yang sering digunakan untuk sifat
ini adalah kekuatan luluh o$set ditentukan oleh tegangan yang berkaitan dengan
perpotongan antara kur3a tegangan"regangan dengan garis yang sejajar dengan
elastis ofset kur3a oleh regangan tertentu.
P
So =
$
o$setregan gan
A
=),))# &
Persamaan #.,
%ara yang baik untuk mengamati kekuatan luluh ofset adalah setelah benda uji
diberi pembebanan hingga ),# < kekuatan luluh ofset dan kemudian pada saat beban
ditiadakan maka benda ujinya akan bertambah panjang ), sampai dengan ),# <, lebih
panjang daripada saat dalam kediaman diam. .egangan luluh ofset di ;ritania :aya sering
dinyatakan sebagai tegangan u"i $proff stress&, di mana harga ofsetnya ), < atau ),* <.
5ekuatan luluh yang diperoleh dengan metode ofset biasanya dipergunakan untuk
perancangan dan keperluan spesifikasi, karena metode tersebut terhindar dari kesukaran
dalam pengukuran batas elastik atau batas proporsional.
;eberapa bahan pada dasarnya tidak mempunyai bagian linear pada kur3a
tegangan"regangannya, misal tembaga lunak atau besi cor kelabu. +ntuk bahan"bahan
demikian, metode ofset tidak dapat digunakan dan untuk pemakaian praktis, kekuatan luluh
didefinisikan sebagai tegangan yang diperlukan untuk menghasilkan regangan total
tertentu, misalnya D / ),))*.
Laporan Akhir Praktikum Teknik Produksi
0
Modul II Wire Drawing
2.3 Pengukuran *eliatan +keuletan,
Sampai tahapan ini pengertian kita mengenai keliatan adalah suatu besaran
kualitatif, sifat subyektif suatu bahan. Secara umum, Pengukuran keliatan dilakukan untuk
memenuhi kepentingan tiga hal'
. +ntuk menunjukkan perpanjangan dimana suatu logam berdeformasi tanpa terjadi
patah dalam suatu proses pembentukan logam, misalnya pengerolan dan ekstrusi.
#. +ntuk memberi petunjuk secara umum kepada perancang mengenai kemampuan
logam untuk mengalir secara plastis sebelum patah. 5eliatan yang tinggi
menunjukkan bahwa bahannya adalah >mudah memberi maaf $forgi3ing&? dan
mempunyai kemungkinan yang besar untuk berdeformasi secara lokal tanpa patah
yang menyebabkan kesalahan pada para perancang dalam perhitungan tegangan
atau pendugaan beban yang besar.
(. Sebagai petunjuk adanya perubahan permukaan kemurnian atau kondisi
pengolahan. +kuran keliatan dapat digunakan untuk memperkirakan >kualitas?
bahan, walaupun tidak ada hubungan langsung antara ukuran keliatan dengan
tingkah laku dalam pemakaian bahan.
2." -!ulus Elastisitas
Gradien bagian linear awal kur3a tegangan"regangan adalah modulus elastisitas,
atau modulus Eoung. !odulus elastisitas adalah ukuran kekakuan suatu bahan. !akin
besar modulus, makin kecil regangan elastik yang dihasilkan akibat pemberian tegangan.
5arena modulus elastisitas diperlukan untuk perhitungan lenturan batang dan anggota
struktur yang lain, maka modulus elastik merupakan nilai rancangan yang penting.
!odulus elastisitas ditentukan oleh gaya ikat antar atom. 5arena gaya"gaya tidak
dapat diubah tanpa terjadi perubahan mendasar sifat bahannya, maka modulus elastisitas
merupakan salah satu dari banyak sifat"sifat mekanik yang tidak mudah diubah. Sifat ini
hanya sedikit berubah oleh adanya penambahan paduan, perlakuan panas, atau
pengerjaan dingin. !odulus biasanya diukur pada temperatur tinggi dengan metode
dinamik.
2.. *elentingan
5emampuan suatu bahan untuk mnyerap energi pada waktu berdeformasi secara
elastis dan kembali kebentuk awal apabila bebannya dihilangkan, disebut kelentingan.
5elentingan biasanya dinyatakan sebagai modulus kelentingan, yakni energi regangan tiap
satuan 3olume yang dibutuhkan untuk menekan bahan dari tegangan nol hingga tegangan
luluh Fo.
Laporan akhir praktikum teknik produksi
G
Modul II Wire Drawing
5etangguhan suatu bahan adalah kemampuan menyerap energi pada daerah
plastik. 5emampuan untuk menahan beban yang kadang"kadang di atas tegangan luluh
tanpa terjadi patah, dan khususnya diperlukan pada bagian"bagian rantai, roda gigi, kopling
mobil barang, dan cangkuk kran. Pada umumnya ketangguhan menggunakan konsep yang
sukar dibuktikan atau didefinisikan.
Laporan Akhir Praktikum Teknik Produksi
H
Modul II Wire Drawing
3.1 Tugas Pen!ahuluan
BAB III
PEN/'LAHAN DATA
. 9elaskan secara skematis prinsip penarikan
kawat, dan jelaskan bagaimana
prinsip pengukuran gaya pembentukan yang ada
pada bangku penarikanI
9awab '
Skematis penarikan kawat adalah meliputi penarikan
logam melalui cetakan oleh
gaya tarik yang bekerja pada bagian keluar cetakan.
Prinsip pengukuran gaya
pembentukan yang ada pada bangku penarikan
adalah
#. .erangkan mengapa proses penarikan kawat dapat
dianggap sebagai proses
penarikan dan penekanan. Gambarkan keadaan tegangan
$State of stress& pada
daerah deformasiI
9awab '
5arena didalam proses penarikan kawat itu terdapat
daya tarik kawat dengan
mesin penarik sedangkan penekanan karena kawat itu
mengalami gaya tekan oleh
dies.
(. 9elaskan apa yang dimaksud dengan Strain hardening dan
jelaskan mekanisme
penguatan 2 pengerasan dengan strain hardening iniI
9awab '
Strain =ardening adalah proses pengerasan butiran logam
akibat penekanan dan
penarikan pada logam, mekanisme
penguatan2pengerasan
dengan strain
hardening adalah material
ditarik oleh mesin penarik
kawat dan sesudah penarikan
itulah material menjadi
keras, tetapi sesudah
mengalami penarikan itu
material
akan menjadi ulet.
Laporan akhir
praktikum teknik
produksi
)
Modul II Wire Drawing
,. Gambarkan secara skematis
pengaruh temperatur pada proses
pemanasan yang
melibatkan reco3ery, recrystal
i@ation, dan grain grown terhadap
sifat logam yang
telah cold workingI
9awab '
Gambar Skematis pengaruh temperatur pada proses pemanasan
*. 5abel listrik dibuat dengan wire drawing, bagaimana pengaruh daya hantar listrik
terhadap reduksi penampang kabelJ
9awab'
Pengaruh daya hantar listriknya tidak terlalu bagus karena terjadinya pengecilan
penampang logam
-. Apa kegunaan uji puntir dalam proses penarikan kawat J
9awab '
5egunaan uji puntir dalam proses penarikan kawat adalah '
a. !engetahui tegangan alir material
b. !engetahui sifat material apakah getas atau elastis
c. !engetahui kekuatan material
0. !engapa reduksi setiap tahap wire drawing jangan lebih dari #) < J
9awab '
5arena apabila reduksi penampang proses wire drawing melebihi #) <, maka
gaya penarikan yang dibutuhkan menjadi sangat besar yang mengakibatkan
tagangan yang bekerja pada material tinggi. Apabila tegangan yang bekerja
melebihi tegangan maksimum yang dapat ditahan oleh material, material tersebut
akan putus atau proses wire drawing gagal.
Laporan Akhir Praktikum Teknik Produksi

Modul II Wire Drawing
G. .unjukkan dan jelaskan perbedaan struktur mikro dan
sifat mekanik antara logam
asal yang telah mengalami proses kristalisasi I
9awab '
5eterangan ' . Knternal strain
#. Strength
(. Ductility
,. Grain si@e
H. Adakah pengaruh pelumasan terhadap gaya penarikan, jelaskan mengapa
demikian I
9awab '
Pelumasan pada proses wire drawing berguna untuk menurunkan gaya gesekan
antara benda kerja dengan dies, sehingga gaya penarikan yang dibutuhkan lebih
kecil. Pelumasan juga dapat mengontrol temperatur kerja, yang berfungsi
mencegah terjadinya rugi"rugi termal.
). !enurut perkiraan saudara, adakah pengaruh kecepatan penarikan terhadap
daya, gaya penarikan maupun terhadap keberhasilan proses wire drawing. ;erikan
alasan saudara
9awab '
5ecepatan penarikan sangat mempengaruhi besarnya daya penarikan dan gaya
penarikan yang dibutuhkan serta keberhasilan proses wire drawing, dimana
apabila kecepatan penarikan lebih tinggi maka daya penarikan dan gaya penarikan
yang dibutuhkan pun semakin tinggi dan sebaliknya. +ntuk kecepatan penarikan
yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan harga kekerasan permukaan dari benda
kerja menjadi tinggi sehingga membutuhkan proses sur$a%e $inish yang lebih lanjut
atau dengan kata lain, keberhasilan dari proses wire drawing kurang optimal.
3.2 Penglahan Data
Laporan akhir praktikum teknik produksi
#
Modul II Wire Drawing
material
do
k
n
3
oli

' tembaga
' * mm
' (#) mpa / (# kg2mm
#
' ),*,
' ),) m2s
' 0 7 )
"0
kg2m
(
' 0o
3.2.1 Data saat 0raktikum
. Percobaan K
Diameter
Panjang awal
Dies
L 7
#. Percobaan KK
Diameter
Panjang awal
Dies
L 7
(. Percobaan KKK
Diameter
Panjang awal
Dies
L 7
,. Percobaan KM
Diameter
Panjang awal
Dies
L 7
(.#. Perhitungan
. Per1baan I
Ao / N . Od#
/ N .(,,7*#
/ H,-, mm
#
' * mm
' #) mm
' *
' ) kg2mm#
' ,,H mm
' #)# mm
' ,,*
' (( kg2mm#
' ,,* mm
' ##0 mm
' ,
' ,, kg2mm#
' ,,# mm
' #- mm
' (,*
' (( kg2mm#
Laporan Akhir Praktikum Teknik Produksi
(
Modul II Wire Drawing
Ai / N . Od
#
/ N .(,,7,.H#
/ G,G- mm#
:eduksi Penampang
r =
A
o
A
i
Ao
r =
H ,-, G ,G-
H ,-,
/ ),),
9adi'
=ln
=ln
=

),),
).), &)) < = ,<
.egangan rata"rata
Gaya .arik
Laporan akhir praktikum teknik produksi
,
Modul II Wire Drawing

# B
B =
B =
B =

tan
).)*
tan 0
).,

&
=

)

+

B

B
D
i

#B

=
(- ,
*,

+
).,

,,H
&

).,
),*
)G
m
pa

*
,
)

F
ma7
= A &
i &i
F
t
'

.
&
F
ma7
=),*)G
&G,G
F
t
=(#
&)
F
= H*,G
(
F
t
=(#)
(
Daya
Penar
ikan
P
/

4
t
7 M 7 P oli
/ (#) 7 ).) 7 $07 )"0&
/ #,#, 7 )"H 5W
/ #,#, 7 )
"-
W
2. Per1baan II
Ao / N . Od#
/ N .(,,7,,H#
/ G,G- mm#
Ai / N . Od
#
/ N .(,,7,,*#
/ *,H) mm#
:eduksi
Penampang
Laporan Akhir
Praktikum Teknik
Produksi
*
Modul II Wire Drawing
r =
A
o
A
i
Ao
r =
G ,G- * ,H)
G ,G-
/ ),)*
9adi'
=ln

=ln
r

),*
=
).* &)) < =- <
.egangan rata"rata

'
n

=
n +

(#) .),-
).*,

=
+
),*,

Gaya .arik

= 00 ,#, kg 2 mm
#
+ B

D
#B

B =
tan

&
=
)
B

B =
).)*

+ ).,

i

#B
,,*
tan 0
&
= 00 ,#,
).,

,,
H

B =
).,

&
= (,-), mpa
Laporan akhir praktikum teknik produksi
-
Modul II Wire Drawing
Fma7= A &
i &i
Fma7= (- ,), &* ,H
F
t
F
= ' .
&
=(# &((
F
= *0( ,), (
t
F
=
)*
-
(
Daya
Penar
ikan
P
/
4
t
7
M

7
P

o
li

/ )*- 7
).) 7 $07
)
"0
&

/ 0,(H 7
)
"H
5W

/ 0,(H 7
)"-W
3.
Per1
baan
III

A
o
/ N .

/
N
.
(,

,
7
,,
*#

/

*,
H
m
m
#

Ai / N .
Od

/
N
.
(,

,
7
,,
##

/
(,G* mm#
:eduksi
Penampang
A A
t
r
o
Ao
i
r
* ,H ( ,G*
* ,H

/
),(

9adi'

=
n

=
n

),(
=).# &)) < =# ,## <
.egangan rata"rata
Laporan Akhir Praktikum Teknik
Produksi
0
Modul II Wire Drawing

'
n

=
n +

(#) .),#
).*,

=
+
),*,

Gaya .arik
= -- ,0# kg 2 mm
#
# B
B =
B =
B =

tan
).)*
tan 0
).,
& = )
+ B

B
Di

# B

+ ).,

,,#
&
= -- ,0#
).,


,,*

&
=
#,,H mpa
=
F
ma7
= A &
i &i
F
t
' .
&
F
ma7
= #,,H &(,G* F
t
= (# & ,,
Fma7
= (,* (
F
t
=,)G
(
Daya Penarikan
P / 4t 7 M 7 P oli
/ ,)G 7 ).) 7 $07 )"0&
/ H,G- 7 )
"H
5W

/
H,
G
-
7 )"- W
(..( .abel percobaan
Laporan akhir praktikum teknik produksi
G
Modul II Wire Drawing
D Di 2
A Ai 3 4t
+N,
P
*% 5 16#
+
m
m
,
+
m
m
,
+
7
,
+
m
m
2
,
+
m
m
2
,
+
*
g
8
m
m
2
,
P
e
r
h
it
u
n
g
a
n
P
e
r
1

b
a
a
n
9
.:1
":;
":
;
":
.
"
1
<
1;:<
"
1=:=
<
1=:=
<
1.:;
1.
:=
3<:
6"
;.:
=1
.93
:6"
32
6
16
.<
2:2"
9:3;
":. ":26
12:22
1.:;
13:=.
2":
;1
3".1"
6=
;:=<
3.3
Tugas
setelah Praktikum
. Ksilah tabel diatas, gaya
penarikan hasil perhitungan
menggunakan data"data
referensi
sebagai berikut' 5
tembaga/ (#) !pa, n
tembaga / ),*,
#. =itung daya penarikan
dimana kecepatan kawat
cm2s
(. ;erikan analisis mengapa
gaya penarikan hasil
percobaan berbeda dengan
hasil
perhitunganJ !ana dari
dua ini yang dianggap
mendekati yang
sebenarnya.
,. Gambarkanlah prediksi
bentuk struktur mikro
sebelum dan sesudah
melewati die.
*. ;erikan analisa terhadap
kesalahan"kesalahan
perhitungan, pengamatan dan
pengukuran dalam
praktikum wire drawing.
9awab'
(. =al ini dikarenakan '
Pada hasil
penghitungan ada
kesalahan penggunaan
rumus atau salah
memasukan angka
sehingga hasilnya
berbeda.
Pada hasil
Percobaan adanya
kesalahan pembacaan hasil
pengukuran atau
percobaan.
,. Gambar
prediksi
bentuk
struktur
mikro
sebelum
dan
sesudah
melewati
die
*. Analisa
terhadap
kesalahan"
kesalahan
perhitungan
,
pengamatan
dan
pengukuran
dalam
praktikum
wire drawing
adalah

Adanya
kesalahan
pembacaan
pada alat ukur

Adanya
kesalahan
penghitungan
akibat salah
menggunakan
rumus ataupun
salah
memasukan angka
kedalam
persamaan.
Laporan
Akhir
Praktikum
Teknik
Produksi

H
Modul II Wire Drawing
".1 Analisa
BAB I>
ANALI)A !an DI)*U)I
Setelah kita melakukan praktikum atau percobaan
pada penarikan kawat, maka
kita dapat menganalisa parameter"parameter hasil pembentukan pada
proses penarikan
kawat.
Apabila koefisien semakin besar maka daya yang
dibutuhkan akan semakin besar,
dan apabila deformasi yang diinginkan semakin besar maka
membutuhkan gaya penarikan
yang besar.
5arena kawat yang diujikan putus, maka percobaan hanya
dilakukan sampai pada
percobaan ketiga saja.
Laporan akhir praktikum teknik
produksi
#)
Modul II Wire Drawing
".2 Diskusi
Pada proses penarikan kawat gaya penarikan berbanding terbalik dengan panjang
dan koefisien material,maka semakin besar gaya maka semakin kecil perpanjangan benda
kerja tersebut. 5awat yang diuji putus pada percobaan keempat karena reduksi yang
dihasilkan lebih tinggi sehingga gaya menjadi semakin besar.
BAB >
*E)I-PULAN !an )A(AN
..1 *esim0ulan
Pengujian ini adalah sebuah material dapat ditarik dengan penarik dan
mengakibatkan material menjadi lebih ulet dan butiran logam menjadi lebih padat. ;aja
tegangan dan defotmasi tidak boleh melebihi reduksi panampang karena akan
menyebabkan material patah. :egangan pada material saat percobaan berbanding lurus
dengan reduksi penampang, jadi jiks regangan membesar maka reduksinya juga
membesar. Gaya yang dihasilkan untuk deformasi plastisnya material dala penulisan ini
berbanding terbalik setelah mendapat tegangan.
Laporan Akhir Praktikum Teknik Produksi
#
Modul II Wire Drawing
..2 )aran
9ika melakukan pengujian sebaiknya diperhatikan gaya pada roda motor dan
komponen mesin penarikan kawat, pada saat pengujian gunakan pakaian safety untuk
mencegah accident.
Laporan akhir praktikum teknik produksi
##

También podría gustarte