Está en la página 1de 10

BAB I PENDAHULUAN Masuknya dunia filsafat dalam dunia islam sebenarnya telah ada pada abad pertengahan hijriah,

yaitu melalui dua madzhab, Neo Platonisme yang masuk kepada dunia tasawuf, dan madzhab Paripatetik yang kelihatan lebih banyak masuk kedalam bentuk skalastisisme ortodoks (kalam). 1 kan tetapi yang lebih ditekankan adalah masuknya filsafat melalui jalur !lmu "alam. #aitu ketika !lmu "alam menjadi persoalan yang sangat pelik antara beberapa kelompok, seperti Mu$tazilah ataupun !bnu %ambal dan sy$aryiah. "endatipun demikian !lmu "alam tetap menjadi nash&nash agama sebagai sumber pokok, tetapi dalam penggunaanya dalil&dalil akal melebihi tas penggunaan dalil naqli yang nampak pada perbin'angan Mutakallimin. dasar itulah para pakar memasukan !lmu "alam dalam lingkup (ilsafat. ) *alaupun obyek dan metode kedua ilmu tersebut ((isafat dan !lmu "alam) berbeda, tapi keduanya saling melengkapi dalam memahami islam dan pembentukan a+idah muslim. (ilsafat mengawali pembuktiannya dengan argumen akal, kemudian pembenarannya melalui wahyu, sedangkan !lmu "alam mengawali pembi'araan dengan wahyu, barulah kemudian didukung oleh argumen akal., dapun pada perkembangannya, perhatian terhadap filsafat sudah dimulai dengan penterjamahan buku&buku kedalam bahasa pada masa -aulah masa rab pada masa permulaan -aulah .mayah, yang kemudian jaman keemasannya terjadi bbasiyah yan berpusat di /aghdad, terutama pada l&ma$mun (01,&0,, M), putra %arun al&1asyid, yang dikenal dengan *alau sebenarnya, pada masa
1 2

jaman penterjemahan.2 bbasiyah kegiatan penterjemahan

Rasihan Anwar, Mukhtar Solihin, Ilmu Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2000 ,!"# $as%ims%ah &asution, 'ilsafat Islam, ((akarta: )a%a Media Pratama, *+++ ,, 3 I-id," 4 I-id,**.*2

dimulai oleh "halifah

l&Mansur, akan tetapi kemajuan yang lebih nyata l&Ma$mun. !a termasuk seorang

dapat di'apai pada masa "halifah

intelektual yang gandrung kepada ilmu pengetahuan dan filsafat. !a mendirikan /ait al&%ikmah, yaitu sebuah akademi yang tidak hanya berfungsi sebagi wadah penterjemahan, tetapi juga menjadi pusat pengembangan filsafat dan sains. #ang dipimpin oleh seorang nasrani yang ahli bahasa #unani, %urain ibnu !shak (034&05, M.). 6elain itu khalifah l&Ma$mun juga mengirimkan utusan ke seluruh kerajaan /yzantium untuk men'ari buku& buku #unani tentang berbagai sobyek. -an membayar setiap buku yang diterjemahkan dari bahasa asing ke bahasa rab dengan emas seberat buku yang diterjemahkan, diantara buku&buku itu adalah 7haetitus, 8ratylus, Parmenides, dan lain&lain sebagainya.
9

-i samping kota /aghdad, juga ada kota&kota lain yang dijadikan sebagai pusat pengembangan 6ains dan (ilsafat yaitu kota Marwa (Persia tengah), :undishyapur dan %arran. -engan adanya penterjemahan itu, umat !slam #ang se'ara singkat dapat menguasai oleh keintelektualan dari ketiga menjadi kebudayaan yang sangat maju pada waktu itu yaitu #unani, Persia, !ndia. kemudian dikembangkan pemikir&pemikir !slam kebudayaan yang lebih maju yang tergambarkan dalam berbagai bidang ilmu dan mazhab filsafat yang berma'am&ma'am. Namun sayangnya, kejayaan filsafat dan ilmu tersebut hanya dapat berlangsung sampai abad ;!!! M. "emudian orang&orang /arat memindahkan pusat ilmu pengetahuan tersebut ke negaranya.<

5 6

I-id, **.*! I-id# *!

BAB II PEMBAHASAN %ubungan filsafat dan dunia !slam sesungguhnya terjadi

permasalahan&permasalahan dengan tanggapan yang berbeda pula, karena pertanyaan yang timbul adalah $$bagaimana agama sebagai wahyu 7uhan, sumber perintah&perintah dan larangan&larangan dapat bertemu dengan filsafat yang hanya didasarkan atas alasan&alasan pikiran=$$ -engan adanya pertanyaan tersebut, akhirnya ada tiga pengelompokan yang memberi tanggapan akan hal tersebut. Pertama, kelompok yang memegang teguh agama dan menolak filsafat se'ara ekstrem ((u+aha). kedua, kelompok yang menerima filsafat se'ara moderat (para tokoh 7eologi atau "alam). Ketiga, kelompok yang berusaha memadukan antara filsafat dan agama menurut 'ara tertentu dan 'ara inilah yang ditempuh oleh para filosof yang mukmin dan memegang teguh akidah& akidah agama.5 khirnya dengan adanya filsafat dalam dunia !slam atau yang lebih dikenal dengan filsafat !slam bisa memadukan antara wahyu dan akal, antara akidah dan hikmah, antara agama dan filsafat, dan berupaya menjelaskan bahwa> *ahyu tidak bertentangan dengan akal kidah dengan diterangi dengan sinar filsafat akan menetap di dalam jiwa dan kokoh di hadapan lawan. gama jika bersaudara dengan filsafat akan menjadi filosofis sebagaimana filsafat menjadi religius.0 .ntuk lebih mensistematiskan dalam pembahasan ini, maka tema hubungan filsafat dan dunia !slam lebih menekankan pada perpaduan antara filsafat dan agama !slam. #aitu persamaan antara filsafat dan dunia !slam
Ahmad $anafi, /engantar filsafat Islam, (0og%akarta:Bulan Bintang, *+12 12 1 I-rahim Madkaour, filsafat islam metode dan /enera/an, (3akarta:Ra3awali Pers, *+12 , 1
7 1

( gama !slam), apa saja konstribusi filsafat terhadap dunia !slam= 6erta bagaimana tanggapan sebagian filosof yang mengambil jalan tengah untuk memadukan antara filsafat dan agama !salam=, dan apa faktor&faktor yang mendorong ke arah pemaduan filsafat dan agama= A. Persamaan Antara Filsafat Dan Dunia Islam (Agama Islam) pada hakikatnya terdapat persamaan antara tujujan filsafat dan agama, sebagaimana para filosof !slam berpendirian bahwa keduanya bertujuan untuk mewujudkan kebahagiaan melalui keper'ayaan yang benar dan perbuatan&perbuatan yang baik. dapun menurut mereka pembahasan agama dan filsafat adalah satu juga, karena keduanya membi'arakan prinsip&prinsip yang paling jauh bagi semua wujud ini. %al ini seperti dalam pengertian filsafat yaitu ilmu tentang wujud&wujud melalui sebab&sebabnya yang jauh, yakni pengetahuan yang yakin dan sampai pada sebab&sebabnya sesuatu.4 -iantara para filosof diatas, l&(arabi yang dikenal dengan tokoh besar !slam, juga mengungkapkan bahwa tujuan filsafat dan agama ialah sama, yaitu mengetahui semua wujud. %anya saja filsafat&filsafat memakai dalil&dalil yang diyakini dan ditujukan kepada golongan tertentu sedang agama memakai 'ara !+na$i (pemuasan perasaan) yang kiasan& kiasan serta gambaran, dan ditujukan kepada semua orang, bangsa dan negara.13 6elain itu menurut beliau, bahwa tujuan terpenting dalam mempelajari filsafat adalah mengetahui 7uhan. /ahwa !a ?sa dan tidak bergerak, bahwa !a menjadi sebab yang aktif bagi semua yang ada, bahwa !a yang mengatur alam ini dengan kemurahan, kebijaksanaan dan keadilan.11 B. Konstri usi Filsafat !er"a#a$ Dunia Islam
Ahmad $anafi, Pengantar 'ilsafat Islam, **.*" I-id, *2 11 I-id, *1
9 10

*alau filsafat diperselisihkan dalam dunia !slam, akan tetapi filsafat memberikan sumbangan yang tidak bisa diremehkan dalam kerja pikiran kemanusiaan dan mempunyai tempat sendiri dalam dunia !slam. 6ebagai mana arti dalam filsafat adalah hasil kerja berpikir dalam men'ari hakekat segala sesuatu se'ara sistematis, radikal dan uni@ersalitas. -an untuk merasionalkan wahyu yang membi'arakan keberadaan 7uhan, maka filsafat sangat dibutuhkan dalam dunia !slam karena kebanyakan filsafat menggunakan argumentasi akal yang tentunya bisa diterima oleh banyak kalangan. %al ini sebagaimana yang dikemukakan oleh filosof bahwa untuk memadukan agama dan filsafat dapat dikerjakan dengan dua 'ara> Pertama, dengan menjelaskan ketentuan&ketentuan agama dengan pikiran&pikiran filsafat yang telah terurai. 8ontohnya dapat didapati dalam buku Fushus-Ul-hikam (permata filsafat) oleh l&(arabi dan lain&lain. Kedua, dengan menakwilkan kebenaran&kebenaran (ketentuan&ketentuan agama) dengan takwilan yang sesuai dengan pikiran&pikiran filsafat, atau dengan perkataan lain penundukan ketentuan agama kepada pikiran&pikiran filsafat. 1) "arena filsafat ini adalah ilmu yang lahir di dunia !slam tanpa membedakan etnis dan bahasa, apalagi ajaran !slam sendiri telah memberikan moti@asi yang kuat terhadap perkembangan filsafat. Maka ilmu disini disebut sebagai filsafat !slam. 6elain dapat melahirkan filsafat !slam di kalangan muslimin, dengan adanya filsafat juga melahirkan filosof&filosof besar !slam, seperti l&(arabi, !bnu 6ina, l&"indi yang dapat mengembangkan keintelektualan di -unia !slam. kan tetapi, walau konstribudi filsafat terhadap -unia !slam tidak bisa diremehkan. gama yang akhirnya menjadi barometer terhadap pemikiran filsafat yang melen'eng dari kebenaran. %. Pen#a$at Se agian Filosof &ang Men'etu(uai Pema#uan Agama Dan
12

I-id, 12.1,

Filsafat 6emangat pemaduan sebagai jalan tengah yang dilakukan oleh filosof&filosof !slam dalam mempertemukan antara agama yang diper'ayai kebenarannya, dengan filsafat yang didasarkan atas ketentuan dan dalil&dalil pikiran semata. %al seperti ini dapat diwakili oleh pandangan l&"indi dan !bnu 1usyd sebagaimana berikut> ). Al*Kin#i l&kindi mempertemukan agama dan filsafat atas dasar pertimbangan bahwa filsafat ialah ilmu tentang kebenaran dan agama juga adalah ilmu tentang kebenaran pula, oleh kerana itu maka tidak ada perbedaan antara keduanya. Menurutnya, kita tidak boleh malu mengakui kebenaran dan mengambilnya dari manapun datangnya, meskipun datang dari bangsa lain. "arena tidak ada yang lebih utama bagi orang yang men'ari kebenaran dari pada kebenaran itu sendiri. Memang kadang& kadang terdapat perlawanan dalam lahirnya, antara hasil&hasil pemikiran filsafat dengan ayat&ayat filsafat ditentang. Peme'ahan kata&kata dalam bahasa l&Aur$an, yang menyebabkan l&"indi dalam soal ini adalah bahwa

rab bisa mempunyai arti yang sebenarnya

(hakiki) dan arti mazasi (kiasan) yang dilakukan dengan jalan takwil (penafsiran) dengan syarat dilakukan oleh ahli agama dan ahli pikir. 6esuai dengan pendiriannya bahwa filsafat harus dimiliki, maka ia sendiri berusaha dengan sungguh&sungguh untuk men'arinya dengan jalan mengikuti pendapat orang&orang sebelumnya dan menguraikan dengan sebaik&baiknya.1, +. I nu ,us'# !bnu 1usyd mengadakan pemaduan antara agama dan filsafat, karena sebagai orang yang sangat menjunjung tinggi
13

ristoteles, ia

I-id, 1+.+0

harus membalas serangan yang dilakukan oleh para filsafat dan filosof sebelumnya. -alam menguraikan menguraikan empat perlunya

l&Bhozali dalam

bukunya Tahafuth Al-Falasifah. #ang berisi serangan pedas terhadap pemaduan tersebut, ia

persoalan.

Pertama,

keharusan

berfilsafat

menurut syara$. Kedua, pengertian lahir dan pengerian bathin, serta keharusan takwil. Ketiga, aturan&aturan takwil. Keempat, pertalian akal dan wahyu. a. Pertama- Ke"arusan Berfilsafat Menurut S'ara. Menurut !bnu 1usyd, fungsi filsafat tidak lebih daripada mengadakan membuatnya. penyelidikan tentang alam wujud dan memandangnya sebagai jalan untuk menemukan zat yang l&Aur$an berkali&kali memerintahkan demikian, l& $raf, ayat 109> C Apakah mereka tidak l&%asjr antara lain dalam surah

memikirkan tentang (Yandhuru Fi) alam langit dan umi dan segala sesuatu yang di!adikan "leh Tuhan#C. :uga dalam surah ayat ), disebutkan sebagai berikut> C$endaknya kamu mengam il i arat (%&ti ar, mengadakan qias ' sill"gisme), wahai "rang-"rang yang mempunyai pandangan() yat terakhir ini dengan jelas mengharuskan kita untuk mengambil +ias&a+li (silogisme) yaitu pengambilan suatu hukum yang belum diketahui dari sesuatu hukum yang sudah diketahui (maklum) yang intinya harus mengarahkan pandangan pada alam wujud ini dengan +ias&a+li. "arena itu penyelidikan yang bersifat filosofis menjadi suatu kewajiban. . Ke#ua- Ke"arusan !a/0il (ilosof&filosof !slam sepakat bahwa akal dan wahyu kedua& duanya menjadi sumber pengetahuan dan alat untuk men'apai kebenaran. kan tetapi dalam Aur$an maupun %adits banyak nash&

nash yang menurut lahirnya berlawanan dengan filsafat. /agi !bnu 1usyd, nash&nash itu bisa ditakwilkan sepanjang aturan&aturan takwil dalam bahasa rab, seperti halnya kata&kata dari syara$ bisa ditakwilkan pula dari segi aturan fi+ih. Penafsiran (penakwilan) sema'am ini dipakai juga oleh ulama&ulama fi+ih dan ulama&ulama filsafat. 1. Ketiga- Aturan*aturan !a/0il. 6etelah menjelaskan tentang keharusan takwil di atas !bnu 1usyd meletakkan beberapa aturan sebagai pegangan dalam melakukan takwil, yaitu> pertama, setiap orang harus menerima dasar&dasar (prinsip&prinsip) syara$ dan mengikutinya. Kedua, yang berhak melakukan takwil hanya golongan filosof semata, bahkan filosof&filosof tertentu saja yaitu mereka yang mendalam ilmunya. Ketiga, hasil penakwilan hanya bisa dikemukakan pada golongan pemakai +ias /urhani, jelasnya filosof&filosof, bukan kepada orang awam, karena orang awam tidak memahami penakwilan tersebut. Keempat, diperbolehkannya Menjelaskan hasil penakwilan kepada orang&orang awam, karena adanya keadaan yang memaksa yaitu dimaksudkan untuk memperbaiki kerusakan pada penyebaran hasil&hasil penakwilan sebelumnya. Kelima, kedudukan wahyu dan pertalian dengan akal !bnu 1usyd menganggap bahwa wahyu sebagai suatu keharusan untuk semua orang dan kekuatan akal dalam men'ari kebenaran yang berada di bawah kekuatan wahyu. 12 D. Fa/tor*Fa/tor Pen#orong Pema#uan Filsafat Dan Dunia Islam 6elain tanggapan yang diberikan oleh l&"indi dan !bnu 1usyd dalam masalah pemaduan filsafat dan dunia !slam, ada beberapa faktor yang mendorong filosof !slam untuk memadukan keduanya yaitu>
14

I-id, +0.*00

a. adanya jurang pemisah antara !slam dengan (ilsafat ristoteles dalam berbagai persoalan, seperti sifat&sifat 7uhan dan 'iri&'iri khasnya,tentang persoalan baru atau khodimnya alam, hubungan alam dan 7uhan dan lain&lain. b. /anyaknya serangan yang dilakukan oleh tokoh agama terhadap pikiran&pikiran filsafat, yang kadangkala menimbulkan tekanan& tekanan oleh rakyat dan penguasa pada ahli&ahli pikir, yang sebenarnya tidak membawa hasil yang sesuai dengan akidah agama. c. danya hasrat para filosof untuk menyelamatkan diri dari tekanan& tekanan itu agar bisa hidup tenang dan tidak terlalu nampak perlawanannya kepada agama.19

15

I-id, 11.1+

BAB III KESIMPULAN -ari uraian diatas dapatlah diambil kesimpulan, bahwasanya filsafat dan dunia !slam mempunyai persamaan tujuan yaitu men'ari kebenaran, dan keduanya merupakan ilmu yang membi'arakan prinsip&prinsip yang paling jauh bagi semua wujud. 6elain itu disadari atau tidak, filsafat memberikan konstribusi yang sangat besar terhadap perkembangan keintelektualan dalam dunia !slam, karena pada dasarnya filsafat memberikan argumen akal terhadap wahyu yang datang agar bisa disosialisasikan kepada masyarakat luas.

10

También podría gustarte