Está en la página 1de 28

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kelenjar hipofisis medula kelenjar yang sangat penting bagi tubuh manusia, kelenjar ini mnegatur fungsi dari kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, ovarium dan testis, kontrol laktasi, kontraksi uterine sewaktu melahirkan dan tumbuh kembang yang linear, dan mengatur osmolalitas dan volume dari cairan intravascular dengan memelihara resorpsi cairan di ginjal. Kelenjar hipofisis terletak pada sella turcica, pada konvavitas berbentuk sadel dari tulang sphenoid. Superior dari kelenjar hipofisis terdapat diaphragma sella, yang merupakan perluasaan secara transversal dari duramater dimana tungkai hipofisis menembusnya. Diatas diaphragma ini terletak nervus optikus, chiasma dan traktus.Pada dinding lateral dari sella terdapat dinding medial dari sinus kavernosus yang berisi N , !, ! , !",!# dab $.karotis interna. Kelenjar hipofisis terdiri dari # lobus, lobus anterior dan lobus posterior, pada lobus anterior kelenjar ini terdapat % type sel yang memproduksi & hormon peptida. Sedangkan pada lobus posterior dilepaskan # macam hormon peptida. Sekresi hormon pada adenohipofisis diatur oleh hypothalamus dan oleh umpan balik negatif dari target organ. Sedangkan pada nuerohipofisis vassopresin '$D() dan o*ytocin diproduksi oleh hypothalamus lalu dibawa dan ditimbun untuk akhirnya dilepaskan dri hipofisis. +erbagai faktor dari hypothalamus mempengaruhi lebih dari satu type sel pada lobus anterior dan mempengaruhi sekresi lebih dari satu macam hormone lobus anterior, miss ,-( akan merangsang produksi ,S( juga merangsang pelepasan prolactin. ,umor pada kelenjar ini akan memberikan gejala oleh karena adanya efek masa atau gangguan produksi hormon pada penderitanya. .valuasi endokrin diperlukan untuk mengkonfirmasi ada atau tidak adanya suatu endokrinopathy yang akan menolong menetapkan etiologinya.

1.2 Rumusan Masalah ".#." ".#.# ".#.0 ".#.1 ".#.% ".#.& ".#.2 ".#.3 ".#.4 $pakah tumor hipofisis itu/ +agaimana epidemiologi tumor hipofisis/ +agaimana etiologi tumor hipofisis/ +agaimana patofisiologi tumor hipofisis/ +agaimana tanda dan gejala tumor hipofisis/ +agaiamana komplikasi dan prognosis tumor hipofisis/ +agaimana pengobatan tumor hipofisis/ +agaimana pencegahan tumor hipofisis/ Pemeriksaan apakah yang diperlukan untuk penegakan diagnosis tumor hipofisis/

1.3 Tujuan Penulisan Penulisan makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut5 ".0." 6ntuk mengetahui definisi dari tumor hipofisis7 ".0.# 6ntuk mengetahui epidemiologi dari tumor hipofisis7 ".0.0 6ntuk mengetahui etiologi dari tumor hipofisis7 ".0.1 6ntuk mengetahui patofisiologi dari tumor hipofisis7 ".0.% 6ntuk mengetahui tanda dan gejala dari tumor hipofisis7 ".0.& 6ntuk mengetahui komplikasi dan prognosis dari tumor hipofisis7 ".0.2 6ntuk mengetahui pengobatan dari tumor hipofisis7 ".0.3 6ntuk mengetahui pencegahan dari tumor hipofisis7 ".0.4 6ntuk mengetahui pemeriksaan yang diperlukan untuk penegakan diagnosis dari tumor hipofisis.

BAB 2.T N!AUAN PU"TA#A

2.1 De$inisi (iperpituitary adalah suatu kondisi patologis yang terjadi akibat tumor atau hiperplasi hipofisisme sehingga menyebabkan peningkatkan sekresi salah satu hormon hipofisis atau lebih. (iperpituitary adalah suatu keadaan dimana terjadi sekresi yang berlebihan satu atau lebih hormon8hormon yang disekresikan oleh kelenjar pituitary 'hipofisis) biasanya berupa hormon8hormon hipofisis anterior. ,umor hipofisis berasal dari sel8sel kromofob, eosinofil atau basofil dari hipofisis anterior. ,umor8tumor ini menimbulkan nyeri kepala, hemianopsis bitemporalis 'akibat penekanan pada kiasma optikum), dan tanda8tanda gangguan sekresi hormon hipofisis anterior 'Price dan 9ilson, #::%). 2.2 E%i&emi'l'gi Sekitar ":; dari seluruh tumor intrakranial merupakan tumor hipofisis, terutama terdapat pada usia #:8%: tahun, dengan insiden yang seimbang pada laki8 laki dan wanita. $denoma hipofisis terutama timbul pada lobus anterior hipofisis, sedangkan pada lobus posterior 'neurohipofisis) jarang terjadi. ,umor ini juga biasanya bersifat jinak '<apardi,#:"#). 2.3 Eti'l'gi Penyebab tumor hipofisis masih belum diketahui secara pasti, namun sebagian besar diperkirakan tumor hipofisis ini merupakan hasil dari perubahan pada DN$ dari satu sel, sehingga menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali. =acat genetik, sindroma neoplasia endokrin multipel tipe juga dapat dikaitkan dengan tumor hipofisis. Namun, hal tersebut hanya sebagian kecil dari penyebab kasus8kasus tumor hipofisis. Selain itu, tumor hipofisis juga dapat terjadi akibat dari hasil penyebaran 'metastasis) dari kanker area organ tubuh yang

lain. Kanker payudara pada wanita dan kanker paru8paru pada pria merupakan kanker yang paling sering diperkirakan dapat menyebar pada kelenjar pituitari. Kanker lainnya yang menyebar pada kelenjar pituitari adalah kanker ginjal, kanker prostat, melanoma, dan kanker pencernaan. (iperpituitari juga dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar hipofisis atau hipotalamus, penyebabnya meliputi 5 ". #. $denoma primer, merupakan salah satu jenis sel penghasil hormone,

biasanya sel penghasil >(, $=,( atau prolakter. ,idak ada umpan balik kelenjar sasaran, misalnya peningkatan kadar ,S( terjadi apabila sekresi (, dan kelenjar tiroid menurun atau tidak ada. '+uku Saku Patofisiologis, .lisabeth, .ndah P., #:::). Disamping itu juga terdapat beberapa klasifikasi pada tumor hipofisis ini, yaitu5 $. Klasifikasi berdasarkan gambaran patologi 'mulai jarang digunakan) ". Chromophobe, asalnya dianggap sebagai non fungsional, walaupun pada kenyataannya memproduksi prolactin, >( atau ,S(. Perbandingan insiden antara chromophobe dengan acidophil 18#:5". ,umor kromofob adalah tumor non sekretoris yang menekan kelenjar hipofisis, kiasma optikum dan hipotalamus. >ejala8gejala tumor otak ini adalah depresi fungsi seksual, hipotiroidisme sekunder, dan hipofungsi adrenal 'amenore, impotensi, rambut rontok, kelemahan, hipotensi, metabolisme basal rendah, hipoglikemi, dan gangguan elektrolit). #. Acidophil (eosinophilic), memproduksi prolactin, ,S( dan >( yang menyebabkan acromegaly dan gigantisme. $denoma eosinofil umumnya berukuran lebih kecil dan tumbuh lebih lambat daripada tumor kromofob. >ejalanya adalah akromegali pada orang dewasa 'dan gigantisme pada anak8 anak), nyeri kepala, gangguan berkeringat, parestesia, nyeri otot dan hilangya libido. >angguan pada lapang pandang 'hemianopsia bitemporalis) jarang terjadi. 0. Basophil, memproduksi ?(, @S(, beta lipoprotein dan terutama $=,( yang

menyebabkan caushingAs disease. $denoma basofilik pada umumnya berukuran kecil. ,umor ini dihubungkan dengan gejala8gejala sindrom cushing 'obesitas, kelemahan otot, atrofi kulit, osteoporosis, pletora, hipertensi, retensi garam dan air, hipertrikosis, dan diabetes mellitus). +. Klasifikasi berdasarkan gambaran radiology ". #. 0. >rade :5 tumor tidak terlihat secara radiologi >rade dan 5 adenoma yang terbatas dalam sella turcica >rade dan !5 adenoma yang menginvasi ke jaringan sekitarnya +erdasarkan penyebaran tumor ke e*trasellar maka dibagi lagi dalam subklasifikasi berikut5 ". #. 0. $,+,= yaitu penyebaran langsung ke suprasellar D yaitu perluasan secara asimetrik ke sinus kavernosus . yaitu perluasan secara asimetrik ke sinus intrakranial dibedakan menjadi # jenis, yaitu5 ". #. $denoma hipofisis non fungsional 'tidak memproduksi hormon) ,umor hipofisis fungsional yang terdiri dari5 a. b. c. d. adenoma yang bersekresi prolactin adenoma yang bersekresi growth hormon '>() adenoma yang bersekresi glikoprotein ',S(, @S(, ?() adenoma yang bersekresiadrenokortikotropik hormon '$=,()

=. Klasifikasi berdasarkan hormon yang diproduksinya, tumor pada kelenjar ini

2.( Tan&a &an )ejala ,anda gejala dari tumor hipofisis ". #. Nyeri kepala Karena perluasan tumor ke area supra sel, maka akan menekan chiasma optikum, timbul gangguan lapang pandang bitemporal. Karena serabut nasal inferior yang terletak pada aspek inferior dari chiasma optik melayani lapang pandang bagian temporal superior '9ilbrandAs knee),

maka yang pertama kali terkena adalah lapang pandang kuadran bitemporal superior. Selanjutnya kedua pupil akan menjadi atrophi. 0. <ika tumor meluas ke sinus cavernosus maka akan timbul kelumpuhan N , !, ! , !#, !", berupa ptosis, nyeri wajah, diplopia. Bklusi dari sinue akan menyebabkan proptosis, chemosis dan penyempitan dari arteria karotis 'oklusi komplit jarang) 1. %. &. 2. 3. 4. Perubahan bentuk dan ukuran tubuh serta organCorgan dalam 'seperti tangan, kaki, jari C jari tangan, lidah, rahang, kardiomegali) mpotensi !isus berkurang Nyeri kepala dan penurunan kesadaran Perubahan siklus menstruasi 'pada klien wanita), infertilitas 'ketidaksuburan) ?ibido seksual menurun ":. Kelemahan otot, kelelahan dan letargi '(otman -umahardo, #::: 5 04) "". ,umor yang besar dan mengenai hipotalamus akan menyebabkan adanya perubahan yang dapat mengganggu kenyamanan klien, misalnya 5 suhu tubuh, nafsu makan dan tidur, serta seringkali kondisi status mentalnya kurang baik, yaitu tampak mudah emosi. "#. >angguan penglihatan sampai kebutaan total ,umor yang tumbuh perlahan akan menyebabkan gangguan fungsi hipofisis yang progressif dalam beberapa bulan atau beberapa tahun berupa5 a. (ypotiroidism, tidak tahan dingin, my*edema, rambut yang kasar b. (ypoadrenalism, hipotensi ortostatik, cepat lelah c. (ypogonadism, amenorrhea 'wanita), kehilangan libido dan kesuburan d. Diabetes insipidus, sangat jarang. 9alaupun gangguan lapang pandang bitemporal dan hypopituitarisme yang berjalan progresif merupakan gejala klinik yang khas pada tumor ini, kadang8 kadang adenoma hipofisis yang besar memberikan gejala yang akut akibat adanya perdarahan atau nfark. ,umor intrakranial yang paling sering menimbulkan perdarahan adalah adenoma hipofisis. $danya perdarahan yang besar ke dalam

tumor hipofisis akan menyebabkan gejala nyeri kepala yang tiba8tiba, penurunan kesadaran, gangguan penglihatan dan insufisiensi adrenal yang akut. Pasien yang menderita abcess pada hipofisis akan memberi gejala yang sama disertai demam. Denurut 9ilson sekitar 0; makroedenoma menunjukkan Pituitary apople*i. 2.* Pat'$isi'l'gi Penyebab tumor hipofisis tidak diketahui. Sebagian besar diduga tumor hipofisis hasil dari perubahan pada DN$ dari satu sel, menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali. =acat genetik, sindroma neoplasia endokrin multipel tipe dikaitkan dengan tumor hipofisis. Namun, account cacat ini hanya sebagian kecil dari kasus8kasus tumor hipofisis. Selain itu, tumor hipofisis didapat dari hasil penyebaran 'metastasis) dari kanker situs lain. Kanker payudara pada wanita dan kanker paru8paru pada pria merupakan kanker yang paling umum untuk menyebar ke kelenjar pituitari. Kanker lainnya yang menyebar ke kelenjar pituitari termasuk kanker ginjal, kanker prostat, melanoma, dan kanker pencernaan. Penyebab dari tumor belum diketahui. Namun ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa beberapa agent bertanggung jawab untuk beberapa tipe tumor8tumor tertentu. $gent tersebut meliputi faktor herediter, kongenital, virus, toksin, dan defisiensi immunologi. $da juga yang mengatakan bahwa tumor otak dapat terjadi akibat sekunder dari trauma cerebral dan penyakit peradangan.. Detastase ke otak dari tumor bagian tubuh lain juga dapat terjadi. Karsinoma metastase lebih sering menuju ke otak dari pada sarkoma. ?okasi utama dari tumor otak metastase berasal dari paru8paru dan payudara. Klasifikasi dibedakan berdasarkan hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis dan dibedakan menjadi # jenis yaitu 5 ". $denoma hipofisis non fungsional 'tidak memproduksi hormon) #. ,umor ini berkisar sekitar 0:; dari seluruh tumor pada hipofisis. +iasanya muncul pada dekade ke 1 dan ke % dari kehidupan, dan biasanya lebih sering ditemukan pada laki8laki dari pada wanita. Nama lain dari

tumor ini yaitu Null cell tumor, Undifferentiated tumor dan non hormon producing adenoma. Karena tumor ini tidak memproduksi hormon, maka pada tahap dini seringkali tidak memberikan gejala apa8apa. Sehingga ketika diagnose ditegakkan umumnya tumor sudah dalam ukuran yang sangat besar, atau gejala yang timbul karena efek masanya. ,umor biasanya solid walaupun biasa ditemukan tumor dengan campuran solid dan kistik 0. $denoma hipofisis fungsional 1. $denoma hipofisis fungsional yang terdiri dari 5 a. $denoma yang bersekresi prolaktin Prolaktinoma 'adeno laktotropin) biasanya adalah tumor jinak, yang terdiri atas sel8sel pensekresi prolaktin. >ejala yang khas pada kondisi ini sangat jelas pada wanita usia reproduktif dan di mana terjadi tidak menstruasi, galaktorea 'sekresi asi spontan yang tidak ada hubungannya dengan kehamilan), dan infertilitas. Prolactin adalah sebuah hormon yang diproduksi oleh kelenjar Pituitary di otak, ia berfungsi menstimulasi pertumbuhan payudara dan produksi air susu berkenaan di masa kehamilan. <umlah kadar hormon Prolactin yang tinggi 'dikenal dengan kondisi (yperprolactinemia), dapat mengakibatkan menekan produksi hormon >onadotropin sehingga dapat menghambat proses ovulasi. b. $denoma yang bersekresi growth hormon '>() >ejala klinik hipersekresi hormon pertumbuhan bergantung pada usia klien pada saat terjadi kondisi ini. Disalnya saja pada klien prepubertas, dimana lempeng epifise tulang panjang belum menutup, mengakibatkan pertumbuhan tulang8tulang memanjang sehingga mengakibatkan gigantisme. Pada klien post pubertas, adenoma dapat mengakibatkan akromegali, yang ditandai dengan pembesaran

ekstremitas 'jari tangan, kaki), lidah, rahang, dan hidung.organ8organ dalam juga turut membesar 'misalnya kardiomegali).

c.

$denoma yang bersekresi glikoprotein ',S(, @S(, ?() Hypertiroidism glycoprotein secreting adenoma tidak

memberikan gejala yang spesifik sehubungan dengan hipersekresinya, sehingga adenoma ini biasanya baru ditemukan sesudah memberikan efek kompresi pada struktur didekatnya seperti chiasma optikum atau tangkai hipofisis. Pada keadaan ini kelenjar tiroid akan menandakan tanda8tanda seperti pada penyakit hipertiroidisme. d. $denoma yang bersekresi adrenokortikotropik hormon '$=,() $denoma kortikotropik terdiri atas sel8sel $=,(. Kebanyakan tumor ini adalah mikroadenoma dan secara klinis dikenal dengan tanda khas penyakit =ushingAs. Sindromcushing disebabkan oleh sekresi kortisol atau kortikosteron yang berlebihan, kelebihan stimulasi $=,( mengakibatkan hiperplasia korteks anal ginjal berupa adenoma maupun carsinoma yang tidak tergantung $=,( juga mengakibatkan sindrom cushing. Demikian juga hiperaktivitas hipofisis, atau tumor lain yang mengeluarkan $=,(. Syindrom cuhsing yang disebabkan tumor hipofisis disebut penyakit cusing. Pada metabolisme lipid, glukokortikoid '>=) memberikan # efek regulasi. .fek yang pertama adalah redistribusi senyawa lipid dan yang kedua adalah aktivasi senyawa lipolitik. Dosis tinggi >= seperti yang terjadi pada hiperkortisisme akan menyebabkan senyawa lipid bergerak menuju upper trunk dan wajah. (al ini diperkirakan berkaitan dengan jumlah pencerap glukosa yang terdapat pada adiposit. Sel lemak yang memiliki jumlah pencerap >?6, 'Glucose transporter) lebih banyak, akan merespon kadar >= yang tinggi dengan menurunkan absorpsi glukosa sehingga tidak terjadi penimbunan trigliserida. Sedang sel

10

dengan pencerap lebih sedikit lebih tidak terpengaruh oleh kadar >= sehingga lebih responsif terhadap insulin dan menyebabkan penumpukan glukosa dan trigliserida. Dobilisasi lipid dari tumpukan glukosaEtrigliserida distimulasi oleh hormon adrenalin dengan aktivasi >=.

2.+ #'m%likasi &an Pr'gn'sis a. #'m%likasi ". $denoma akan bermetastasis pada organ lain yang akan menimbulkan kanker dan organ yang terdekat dapat diserang adalah otak yang mengakibatkan menjadi tumor ataupun kanker otak. #. 0. 1. %. &. 2. 3. 4. (ypotiroidisme. (ypoadrenalisme. (ypogonadisme. (yperprolactenemia. >angguan hipotalamus. Penyakit organ AtargetA seperti gagal tiroid primer, penyakit addison atau gagal gonadal primer. Penyebab sindrom chusing lain termasuk tumor adrenal, sindrome $=,( ektopik. Diabetes insipidus psikogenik atau nefrogenik. ":. Syndrom parkinson ,. Pr'gn'sis Prognosis tumor hipofisis bervariasi tergantung pada keadaan penderita, keadaan lain yang menyertai, ukuran tumor serta status fungsional tumor. 2.- Peng',atan a. Bperasi ,umor (ipofisis mengurangi efek massa 'yang biasanya mempengaruhi fungsi visual) dan $da # indikasi penting terapi operatif pada kasus tumor hipofisis yaitu untuk

11

mencoba untuk menyembuhkan gejala hiperfungsi hormonal. Prosedur operasi yang biasa dipakai sekarang adalah reseksi transfenoid transeptal. Secara tradisional hal ini dikombinasi dengan insisi sublabial untuk membuka lapang pandangan operator terhadap sinus sfenoid dan lantai dari sella tursika. Sekarang ini telah dikenal teknologi endoskopi. (al ini akan membantu pendekatan secara endonasal untuk mengurangi waktu penyembuhan pasien pasca operasi dan mengurangi komplikasi rinologi. Dengan pendekatan ini pasien dapat dipulangkan dalam #1 jam. Secara keseluruhan angka morbiditas dan mortalitas pada prosedur operasi transfenoid ini sangat rendah. -esiko bocornya cairan serebrospinal sekitar 0.4;, insidens meningitis ".%;, resiko hilangnya pandangan ".3;, oftalmoplegi,".1;, dan insufisiensi hipofisis anterior "2.3;. -esiko lain yang ditakuti berupa trauma arteri karotis sekitar ".";. b. -adioterapi -adioterapi dilakukan sebagai terapi tambahan pada kasus residu dan rekurensi adenoma hipofisis. -adioterapi dapat mengontrol tumor dan menurunkan morbiditas pasien. $khir8akhir ini radioterapi direkomendasikan untuk kasus tumor hipofisis dengan hiperproduksi hormonal yang tidak dapat dikontrol dengan obat8obatan, kasus dengan residu tumor yang masih besar setelah dilakukan operasi, dan pasien dengan pertumbuhan kembali tumor dari residu pasca operasi atau kasus rekurensi. -adioterapi diberikan dengan dosis 1% dan %1 >y dalam #% hingga 0: fraksi dari "3: c>y, biasanya %:.1 >y dalam #3 fraksi. -adioterapi beresiko menginduksi neuropati optik sekitar kurang dari #;. Dodalitas ini dapat mengontrol tumor selama ": tahun pada 43; kasus adenoma nonfungsional, 3%; kasus adenoma yang mensekresi >(, 30; kasus prolaktinoma, dan &2; kasus penyakit =ushing. .fek samping lainnya berupa defisiensi hormonal. Bleh karena itu sangatlah penting untuk memonitor status endokrin pasien diikuti follow up imajing dan lapang pandang pasien. c. Stereotactic radiosurgery

12

Stereotactic radioseurgery menggunakan beberapa macam alat, diantaranya gamma knife, liniar accelerators yang dimodifikasi dan proton dari cyclotron. Saat dilakukan prosedur ini pasien disedasi dengan oral benFodiaFepine. 6ntuk tujuan menghambat pertumbuhan tumor digunakan dosis "1 >y atau lebih bila batas tumor memungkinkan. +ila tujuannya untuk mengembalikan fungsi dari endokrin, dosis yang lebih tinggi dapat diberikan yaitu sekitar #% >y atau lebih tergantung batas tumor. 6ntuk mengurangi kemungkinan terganggunya fungsi pandangan pasca tindakan radiosurgery, dosis pada sistem visual dibatasi hingga ": >y jika memungkinkan. Komplikasi yang paling umum terjadi pada tindakan ini yaitu disfungsi dari hipofisis anterior dimana "%; membutuhkan terapi hormonal tambahan. Sekitar #; pasien mengalami neuropati saraf kranial seperti defek lapang pandang dan diplopia. Komplikasi lain berupa nekrosis pada lobus temporal akibat radiasi. ,indakan ini terbukti efektif pada beberapa kasus. Pada analisis selama 0 tahun didapatkan angka kesembuhan adenoma hipofisis fungsional pada 2%; kasus. Penelitian lain pada kasus tumor yang lebih kecil terdapat kesembuhan hormonal pada 4:; kasus. 2.. Pen/egahan a. b. c. Perbanyak makan buah8buahan yang mengandung antioksidan seperti manggis, kurma. (indari bahan8bahan karsinogenik, misalnya pemakaian minyak goreng yang berulang8ulang. <auhi benda dengan kadar radiasi tinggi, karena paparan radiasi dapat memicu perkembangan sel abnormal. 2.0 Pemeriksaan Diagn'stik a. Kadar prolaktin serum b. c. d. e. =, C Scan E D- . Pengukuran lapang pandang. Pemeriksaan hormon. $ngiografi.

13

f. g.

,es toleransi glukosa. ,es supresi dengan de*amethason. $denoma (ipofisis non fungsional5

") Pada rontgen foto lateral tengkorak terlihat sella turcica membesar, lantai sella menipisdan membulat seperti balon. <ika pertumbuhan adenomanya asimetrik maka padalateral foto tengkorak akan menunjukkan double floor. Normal diameter $P darikelenjar hipofisis pada wanita usia "080% tahun G "" masing8masing, sedang pada yanglainnya normal G 4 masing8masing. #) D- dan =, scan kepala, dengan D- gambaran a.carotis dan chiasma tampak lebih jelas, tetapi untuk gambaran anatomi tulang dari sinus sphenoid =, scan lebih baik.c. ,est stimulasi fungsi endokrin diperlukan untuk menentukan gangguan fungsi darikelenjar hipofisis. $denoma @ungsional ") $denoma yang bersekresi Prolaktin Penilaian kadar serum prolactin, kadar serum lebih dari "%: ngEml biasanya berkorelasi dengan adanya prolactinomas. Kadar prolactin antara #%8"%: ngEml terjadi pada adanya kompresi tangkai hipofisis sehingga pengaruh inhibisi dopamin berkurang, juga pada stalk effect 'trauma hypothalamus, trauma tungkai hipofisis karena operasi). #) $denoma yang bersekresi growth hormone Pengukuran kadar >( tidak bisa dipercaya karena sekresi hormon ini yang berupa cetusan, walaupun pada keadaan adenoma. Normal kadar basal >h G" ngEml, pada penderita acromegali bisa meningkat sampai H % ngEml, walaupun pada penderita biasanya tetap normal. Pengukuran kadar somatemedin = lebih bisa dipercaya, karenakadarnya yang konstan dan meningkat pada acromegali. Normal kadarnya :,&2 6Eml, pada acromegali mebningkat sampai &,3 6Eml. Dengan >,, kdar >( akan ditekan sampai G # ngEml sesudah pemberian glukosa oral '":: gr), kegagalan penekanan ini menunjukkan adanya hpersekresi dari >(. Pemberian >-@ atau ,-(

14

perdarahan infusakan meningkatkan kadar >(, pada keadaan normal tidak. <ika hipersekresi telah ditentukan maka pastikan sumbernya dengan D- , jika dengan D- tidak terdapatsesuatu adenoma hipofisis harus dicari sumber ektopik dari >(. 0) $denoma yang bersekresi glikoprotein ',S(, @S(, ?() (ormon ,S(, ?( dan @S( masing8masing terdiri dari alpha dan beta subarakhnoidunit, alpha subarakhnoid unitnya sama untuk ketiga hormon,sedangkan betasubarakhnoid unitnya berbeda. Dengan teknik immunohistokimia yang spesfik bisa diukur kadar dari alpha subarakhnoid unit atau kadar alpha dan beta subarakhnoid unit.Pada tumor ini terdapat peninggian kadar alpha subarakhnoid unit, walaupun padaadenoma non fungsional ##; kadar alpha subarakhnoid unitnya juga meningkat. D- dengan gadolinium, pada pemeriksaan ini tidak bisa dibedakan antara adenoma yangsatu dengan yang lainnya 1) $denoma yang bersekresi $=,( =-( dilepaskan dari hipotalamus dan akan merangsang sekresi $=,( dari adenihipofisis, $=,( akan meningkatkan produksi dan sekresi cortisol dari adrenalcorte* yang selanjutnya dengan umpan balik negatif akan menurunkan $=,(. Pada kondisi stres fisik dan metabolik kadar cortisol meningkat, secara klinik sulit mengukur $=,(, maka cortisol dalam sirkulasi dan metabolitnya dalam urine digunakan untuk status diagnose dari keadaan kelebihan adrenal. =ushingAssyndroma secara klinik mudah dikenal tapi sulit untuk menentukan etiologinya.

15

16

BAB 3. PATH1A2"
Faktor Presidposisi: herediter, kongingental, virus, tosik, de isiensi i!un Peru"ahan pada #$% dari suatu sel Pertu!"uhan sel tidak terkendali &un'uln(a tu!or *el kanker "er!etastasis di hipo isis %dan(a kanker di organ lain &etastasis)!en(e"ar

TUMOR HIPOFISIS %deno!a ungsional %deno!a 0+ Penekanan otak oleh tu!or %deno!a %/,+ Nyeri akut %deno!a non ungsional

%deno!a prolaktin Kurang energi protein %deno!a 0likoprotein 1,*+, F*+, 2+3

&e!pengaruhi ungsi hipotala!us +ipertensi

Penekanan chiasma optikum >angguan penglihatan

Peningkatan ,-. &ual &untah

M#3 )g %erse%si sens'ri %englihatan

Resiko nutrisi kurang

17

%deno!a ungsional

%deno!a prolaktin

%deno!a 0+

%deno!a 0likoprotein 1,*+, F*+, 2+3

%deno!a %/,+

kadar hormon Prolactin

+ipersekresi 0+

+or!on %/,+ +ipersekresi hor!on tiroid

(yperprolactinemia

pertu!"uha n "erle"ih

+or!on 0lukokortikoid

menekan produksi hormon >onadotropin

0igantis!e 4 %kro!egali Gg Citra tubuh

Peningkatan !eta"olis!e tu"uh

*indro! /ushing Gangguan citra tubuh

Denghambat Bvulasi

nfertilitas

Dis$ungsi seksual

18

BAB (. A"UHAN #EPERA1ATAN (.1 Pengkajian -uangan D*. Dedis No. -eg. 5 5 5 ,gl. E <am D-S 5 Data disamping tujuannya yaitu untuk mempermudah dalam melakukan pengenalan dan pendataan terkait pelayanan yang nantinya akan diberikan kepada pasien.

,>?E<am Pengkajian 5 ". +iodata a. dentitas Klien ". Nama

Nama klien sangat dibutuhkan sebagai identitas klien dan untuk membangun hubungan salling percaya sehingga mempermudah dalam melakukan askep. #. 6mur 6mur berguna dalam pemberian dosis obat. 0. <enis kelamin <enis kelamin dalam insidensi kejadian tumor hipofisis seimbang antara laki8laki dan perempuan. 1. $gama 6ntuk mengakaji status spiritual sehingga kebutuhan fisik, psikis dan spiritual dapat dipenuhi. %. Pendidikan 6ntuk mengkaji tingkat pengetahuan klien terkait penyakit yang dideritanya. &. Pekerjaan 6ntuk mengkaji tempat bekerja pasien yang mungkin mempengaruhi kejadian sakitnya. 2. $lamat 6ntuk mengkaji status lingkungan tempat tinggal yang mungkin mempengaruhi keadaan sakitnya.

19

3. Status kawin 4. ,gl masuk 6ntuk melihat bagaimana perkembangan status kesehatannya dari hari ke hari semakin baik atau buruk selama dilakukan perawatan. ":. ,gl pengkajian 6ntuk memastikan perkembangan status kesehatan pada saat itu. "". Diagnosa medik Dengetahui penyakit apa yang diderita oleh pasien. b. -iwayat Kesehatan Pengakajian riwayat kesehatan didapatkan melalui anamnesa, baik dengan pasien maupun dengan keluarga pasien. -iwayat pengkajian pasien terdiri dari5 ". -iwayat kesehatan sekarang Klien mengeluhkan sakit kepala, pandangan kabur disebabkan oleh tekanan pada saraf #. -iwayat penyakit dahulu Kaji apakah sebelumnya klien pernah mengalami tumor pada bagian tubuh lain. 0. -iwayat penyakit keluarga Kaji apakah keluarga pernah menderita penyakit tumor hipofisis 'genogram 0 generasi). c. Pola8pola fungsi kesehatan ". Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat Perilaku pasien dalam menjaga kesehatan misalnya saat sakit pasien memaka obat8obatan yang dibeli di warung, apotik atau langsung memeriksakan dirinya ke dokter. #. Pola nutrisi dan metabolisme demensia, perasaan mengantuk, nafsu makan berkurang. yang yang menuju ke mata,

20

Deliputi kebiasaan makan klien dalam sehari terkait keteraturan pola makan. 0. Pola aktivitas P* biasanya mengurangi aktivitasnya terkait nyeri yang dirasakan pada area kepala. 1. Pola persepsi dan kognitif Persepsi P* tentang penyakit yang diderita dan sejauh mana pengetahuan P* tentang penyakit dan kesehatannya. %. Pola tidur dan istirahat +iasanya P* mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan istirahat karena nyeri yang dirasakan di area kepala. &. Pola persepsi diri $danya perasaan cemas, takut dan kekhawatiran atas kondisi penyakitnya. 2. Dekanisme koping Perilaku P* dalam menghadapi dan mengatasi masalah yang dihadapinya terkait penyakit yang diderita. 3. Pola eliminasi muksi dan defekasi +iasanya pada +$+ dan +$K tidak mengalami gangguan. 4. Pola reproduksi dan se*ual P* berstatus menikah atau tidak serta jumlah keturunan yang dimiliki. ":. Pola hubungan dan peran (ubungan biasanya tidak mengalami gangguan dalam keluarga, namun ada pergeseran peran dari sebelum dan saat sakit. d. Pemeriksaan fisik ". Keadaan umum Deliputi keadaan umum klien seperti penurunan tingkat kesadaran, tanda8tanda fisik seperti lemah. #. Sistem integumen

21

Kulit teraba nyeri diarea wajah. 0. Sistem neurologi Pasien mengalami diplopia 'penglihatan ganda), ptosis, atropi pada pupil, nyeri kepala dan pasien tampak meringis. 1. Sistem respirasi ,idak terdapat gangguan pernafasan. %. Sistem kardiovakuler ,erdapat gangguan di sistem kardiovaskuler yaitu terjadi kardiomegali. &. Sistem perkemihan ,idak terdapat gangguan pada sistem perkemihan. 2. Sistem pencernaan Dengalami mual8muntah, nafsu makan turun. 3. Sistem musculoskeletal P* tampak susah menggerakkan bagian tubuh karena kelemahan pada otot. 4. Sistem reproduksi ?ibido seksual menurun, terjadi perubahan siklus menstruasi 'pada klien wanita), infertilitas 'ketidaksuburan).

451

Diagn'sa #e%era4atan Nyeri akut berhubungan dengan penekanan otak akibat pembesaran tumor yang ditandai dengan klien mengatakan kepalanya nyeri dan tampak meringis.

".

#.

>angguan persepsi sensori penglihatan berhubungan dengan penekanan chiasma optikum yang ditandai dengan pasien mengalami diplopia 'penglihatan ganda), ptosis, atropi pada pupil.

0.

>angguan citra tubuh berhubungan dengan pertumbuhan berlebih dan peningkatan produksi hormon yang ditandai dengan perubahan bentuk tubuh seperti sindrom chusing, gigantisme, dan akromegali.

22

1. %.

-esiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan tekanan intra kranial yang ditandai dengan mual8muntah. Disfungsi seksualitas berhubungan dengan penekanan produksi hormon gonadotropin yang menghambat ovulasi yang ditandai dengan infertilitas, tidak menstruasi, galaktorea 'sekresi asi spontan yang tidak ada hubungannya dengan kehamilan),.

1.0 1.

nter5ensi Diagn'sa 1 3 Nyeri akut berhubungan dengan penekanan otak akibat pembesaran tumor yang ditandai dengan klien mengatakan kepalanya nyeri dan tampak meringis. Tujuan 3 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 0* #1 jam pasien merasa nyerinya berkurang. #riteria Hasil 5,idak ada keluhan nyeri di kepala. N' " nter5ensi Kaji tingkat Rasi'nal perhatikan Dengetahui tingkat nyeri yang dirasakan klien. 6ntuk mengalihkan rasa nyeri. yang Pasien dapat beristirahat dengan tenang. adanya tanda8tanda 6ntuk dirasakan. lakukan opiat pemberian 6ntuk mengurangi rasa nyeri contohnya mengidentifikasi

nyeri,

lokasi, intensitas dan waktu nyeri. # 0 $jarkan teknik relaksasi +erikan cukup. 1 Bbservasi wajah. % Kolaborasi, analgesik tramadol. waktu istirahat

nyeri non verbal, seperti5 ekspresi perkembangan atas nyeri yang

23

2. Diagn'sa 2 3 >angguan persepsi sensori penglihatan berhubungan dengan penekanan clasma optikum yang ditandai dengan pasien mengalami diplopia 'penglihatan ganda), ptosis, atropi pada pupil. Tujuan 5 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 0* #1 jam penglihatan pasien tidak semakin memburuk. #riteria Hasil5 tidak ada keluhan penglihatan ganda dan penglihatan membaik. No " nter5ensi Rasi'nal Kaji adanya diplopia, gerakan bola ". Dapat mata dan visus. penyebab mengetahui serta mengidentifikasi keluhan besar dan tajam pandang

lapang

penglihatan klien. # Kaji fungsi saraf , !, ! , ! Denentukan saraf berhubungan kemampuan mata. 0 Brientasikan kebutuhan. 1 ,utup sumber cahaya yang tidak Dapat redup pada malam hari. mengurangi atau pasien pada Dengenali lingkungan. adekuatnya yang dengan pergerakan

cranial

lingkungan sekitar sebagaimana

penting, gunakan cahaya yang menghilangkan

factor8factor

yang memunculkan gejala dan mengurangi pandangan kilauan dari lingkungan luar

24

3. Diagn'sa 3

3 >angguan citra tubuh berhubungan dengan pertumbuhan

berlebih dan peningkatan produksi hormon yang ditandai dengan perubahan bentuk tubuh seperti sindrom chusing, gigantisme, dan akromegali. Tujuan 3 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama # * #1 jam, harga diri pasien meningkat. #riteria Hasil 3 pasien menunjukkan adaptasi awal dan merasa tidak malu dengan perubahan bentuk tubuhnya. N' " nter5ensi Rasi'nal Kaji kondisi pasien mengenai Dengidentifikasi masalah dan untuk perubahan bentuk tubuhnya. menentukan selanjutnya. # +erikan motivasi untuk Demberikan rasa semangat pada pasien untuk menjalankan hidupnya. pasien tentang untuk perubahan perencanaan

meningkatkan harga diri pasien 0 $jarkan pasien

untuk Demberikan penerimaan

menumbuhkan koping positif

kondisinya yang sekarang. 1 ?ibatkan keluarga memperhatikan Denumbuhkan pasien dan berinteraksi % Kolaborasi dengan ahli terapi Pendekatan menyeluruh diperlukan psikologi untuk membantu pasien menghadapi rehabilitasi dan kesehatan. rasa bahwa ada

mengajak pasien kepedulian dalam keluarga.

(.( m%lementasi

25

No ".

Diagnosa Nyeri

akut

mplementasi ". ,elah dikaji tingkat nyeri, diperhatikan lokasi, intensitas dan waktu nyeri. #. ,elah diajarkan teknik relaksasi 0. ,elah diberikan waktu istirahat yang cukup. 1. ,elah diobservasi adanya tanda8tanda nyeri non verbal, seperti5 ekspresi wajah. %. ,elah ". #. 0. dilakukan kolaborasi terkait pemberian analgesik ,elah dikaji adanya diplopia, gerakan bola mata dan visus. ,elah dikaji fungsi saraf ,elah diorientasikan sekitar lingkungan kebutuhan. 1. ,elah dilakukan tindakan untuk menutup sumber cahaya yang tidak penting, gunakan cahaya yang redup pada malam hari. , !, ! , ! pasien pada sebagaimana

berhubungan dengan peningkatan tekanan intra kranial yang ditandai klien dengan mengatakan

kepalanya nyeri dan tampak meringis. #. >angguan sensori persepsi

penglihatan clasma yang dengan mengalami

berhubungan dengan penekanan optikum ditandai Pasien diplopia 'penglihatan ganda), ptosis, atropi pada pupil.

0.

>angguan citra tubuh ". ,elah dikaji kondisi pasien mengenai berhubungan dengan gigantisme akromegali ditandai perubahan tubuh. dengan perubahan bentuk tubuhnya. diberikan diajarkan motivasi pasien untuk untuk meningkatkan harga diri pasien yang 0. ,elah menumbuhkan koping positif pasien dan mengajak pasien berinteraksi %. ,elah dikolaborasikan dengan ahli terapi sindrom chusing dan #. ,elah

bentuk 1. ,elah dilibatkan keluarga memperhatikan

26

psikologi

(.* E5aluasi Diagn'sa 1 "5 Pasien mengatakan, ISus, saya sudah tidak nyeri lagiJ 65 ". Pasien tampak tidak kesakitan #. Pasien terlihat tenang dan nyaman dengan kondisinya A5 Dasalah teratasi P5 ntervensi dihentikan Diagn'sa 2 "5 Pasien mengatakan, Isus, penglihatan saya sudah membaik, tidak terlihat bayangan ganda dan saya merasa lebih nyamanJ 65 Pasien tampak tenang dan nyaman dengan kondisinya. A5 Dasalah teratasi P5 ntervensi dihentikan Diagn'sa 3 "3 Pasien mengatakan Isaya sekarang ingin hidup seperti dulu lagi dan saya merasa percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lainJ 65 ". Pasien terlihat berinteraksi dengan keluarga dan orang sekitarnya A5 Dasalah teratasi P5 ntervensi dihentikan

BAB *. PENUTUP

27

#esim%ulan Kelenjar hipofisis medula kelenjar yang sangat penting bagi tubuh manusia, kelenjar inimengatur fungsi dari kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, ovarium dan testis, kontrol laktasi, kontraksi uterine sewaktu melahirkan dan tumbuh kembang yang linear, dan mengatur osmolalitas dan volume dari cairan intravascular dengan memelihara resorpsi cairan diginjal. Kelenjar hipofisis terdiri dari # lobus, lobus anterior dan lobus posterior, pada lobus anterior kelenjar ini terdapat % tipe sel yang memproduksi & hormon peptida. Sedangkan pada lobus posterior dilepaskan # macam hormon peptida. Pituitary tumor, pertumbuhan abnormal yang berkembang di kelenjar hipofisis di otak, hampir selalu noncancerous 'jinak). Sebagian besar tumor hipofisis 'adenomas) tidak menyebar di luar tengkorak 'nonmetastatic) dan biasanya masih terbatas pada kelenjar pituitari atau di dekatnya jaringan otak. Pituitary tumor cukup umum dan seringdidiagnosis melalui scan D- yang dilakukan untuk alasan lain. "aran Saran8saran yang dapat penulis berikan yaitu sebagai berikut. a. Pada Dahasiswa Dahasiswa khususnya mahasiswa keperawatan diharapkan dapat mempelajari lebih lanjut mengenai penyakit ,umor (ipofisis beserta askepnya sebagai pengetahuan dan bekal ilmu di masa depan b. Pada Perawat Perawat diharapkan dapat melakukan perawatan dengan benar dan sesuai dengan standar operasional prosedur guna untuk memenuhi kebutuhan dan kesembuhan pasien.

DA7TAR PU"TA#A

28

@adlillah. #:"#. Gangguan pada kelen ar hipofisis! Kserial onlineL. http5EEwww.scribd.comEdocE""%&"311&ED$K$?$(8hidrosefalus8 Kelompok8". K#4 september #:"0L. (andra, Dwi. #:"#. Asuhan kepera"atan tumor hipofisis. Kserial onlineL. http5EEwww.unpad.ac.idEwp8contentEuploadsE#:"#E:2E@K.pdf. K#4 september #:"0L. skandar, <apardi. #:"#. #umor kelen ar hipofisis! Kserial onlineL. www.digilib.usu.ac.id. K#4 september #:"0L. Doyet, ?ynda <uall =arpenito. #::&. Buku saku diagnosis kepera"atan! .disi ":. <akarta5 .>=.

También podría gustarte