Está en la página 1de 24

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006

ILEUS OBSTRUKSI
A. PENGERTIAN Obstruksi usus adalah sumbatan total atau parsial yang mencegah aliran normal melalui saluran pencernaan. (Brunner and Suddarth, 2001). Obstruksi usus adalah gangguan isi usus disepanjang saluran usus ( ato!isiologi "ol #, hal #0$). %ari de!inisi diatas dapat disimpulkan bah&a obstruksi usus adalah sumbatan total atau parsial yang menghalangi aliran normal melalui saluran pencernaan atau parsial yang menghalangi aliran normal melalui saluran pencernaan atau gangguan usus disepanjang usus. 'natomi !isiologi tentang sistem pencernaan yang meliputi( a. )ulut )ulut adalah permulaan saluran pencernaan yang terdiri atas 2 bagian yaitu( Bagian luar yang sempit atau "estibula yaitu diruang antara gusi, bibir dan pipi. *ongga mulut+bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan mandi bilaris disebelah belakang bersambung dengan !aring.

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006 b. ,aring ,aring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan, merupakan persimpangan jalan na!as dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan didepan ruas tulang belakang. c. -so!agus(kerongkongan) anjangnya . 2/ cm, mulai dari !aring sampai pintu masuk kardiak diba&ah lambung. -so!agus terletak dibelakang trakea dan didepan tulang punggung setelah melalui thorak menembus dia!ragma masuk kedalam abdomen ke lambung. d. 0aster(lambung) )erupakan bagian dari saluran pencernaan yang dapat mengembang paling banyak terutama didaerah epigaster. Bagian1bagian lambung antara lain( 1) ,undus "entrikularis, bagian yang menonjol keatas terletak disebelah kiri osteum kardium biasanya berisi gas. 2) 2orpus "entrikuli, setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian ba&ah notura minor. $) 'ntrum pilorus, berbentuk tebing mempunyai otot tebal membentuk spinkter pilorus. #) 2urtura minor, terletak disebelah kanan lambung, terdiri dari osteum kordi samapi pilorus.

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006 /) 2urtura mayor, lebih panjang dari kurtura minor terbentang dari sisi kiri osteum kardium melalui !undus kontrikuli menuju kekanan sampai ke pilorus anterior. ,ungsilambung )enampungmakanan. 0etah cerna lambung yang dihasilkan pepsin, asam garam, renin dan lipak.

e. 3sus halus 3sus halus merupakan bagian dari sistem pencernaan makanan yang berpangkal pada pylorus dan berakhir pada sekum panjangnya . 4cm, merupakan saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan obstruksi hasil pencernaan makanan. 1) %uodenum %isebut juga usus 12 jari, panjangnya . 2/ cm, berbentuk sepatu kuda melengkung kekiri, pada lengkungan ini terdapat pankreas. ada bagian kanan duodenum terdapat selaput lendir yang nambulir disebut papila "ateri 2) 5eyunum dan ileum

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006 anjangnya sekitar . 4 meter. %ua perlima bagian atas adalah yeyunum dengan . 21$ meter dan ileum dengan panjang . #1/ meter. 6ekukan yeyunum dan ileum melekat pada dinding abdomen !asterior dengan perantara lipatan peritoneum yang berbentuk kipas disebut mesentrium. $) )ukosa usus halus ermukaan epitel yang sangat halus melalui lipatan mukosa dan makro "illi memudahkan penernaan dan absorpasi. ,ungsi usus besar(

)enerima 7at17at makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler1kapiler darah dan saluran1saluran lim!e. nyerap protein dalam bentuk asam amino. 2arbohirat diserap dalam bentuk monosakarida didalam usus halus. 3sus besar+interdinum mayor anjangnya . 1 meter, lebar /14 cm, !ungsinya menyerap air dari makanan, tempat tinggal bakteri koli, tempat !eces. 3sus besar terdiri atas 8 bagian(

Sekum. 2olon asenden.

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006 9erletak diabdomen sebelah kanan, membujur keatas dari ileum sampai kehati, panjangnya . 1$ cm.

'ppendiks (usus buntu)

Sering disebut umbai cacing dengan panjang . 4 cm.

2olon trans"ersum.

)embujur dari kolon asenden sampai ke kolon desenden dengan panjang. 2:

2olon desenden

9erletak dirongga abdomen disebelah kiri membujur dari anus ke ba&ah dengan panjangnya . 2/ cm.

2olon sigmoid

9erletak dalam rongga pel"is sebelah kiri yang membentuk huru! ;S; ujung ba&ah berhubungan dengan rektum.

*ektum. 9erletak diba&ah kolon sigmoid yang menghubungkan

intestinum mayor dengan anus. 'nus. 'nus adalah bagian dari saluran pencernaan yang

menghubungkan rektum dengan dunia luar.

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006 (%rs. Syai!uddin, hal :81<2).

B. JENIS ILEUS OBSTRUKSI 1. )ekanis (=leus Obstrukti!) Suatu penyebab !isik menyumbat usus dan tidak dapat diatasi oleh peristaltik. =leus obstrukti! ini dapat akut seperti pada hernia stragulata atau kronis akibat karsinoma yang melingkari. )isalnya intusepsi, tumor polipoid dan neoplasma stenosis, obstruksi batu empedu, striktura, perlengketan, hernia dan abses enyebab obstruksi mekanik pada usus halus dapat berasal dari a. =ntralumen> seperti pada kasus gallstone ileus, ileus akibat ascariasis, atau akibat benda asing yang tertelan. b. 6esi pada dinding usus halus> seperti pada kasus tumor, striktur, in"aginasi, enteritis akibat radiasi. c. 6esi ekstralumen> seperti pada kasus adhesi, hernia, tumor ekstrinsic. 'dhesi dan hernia merupakan penyebab terbanyak (801:0?) obstruksi mekanik pada usus halus. Obstruksi pada usus halus dapat berupa obstruksi simple atau obstruksi closed-loop. Obstruksi closedloop terjadi akibat adanya obstruksi pada dua tempat.

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006

2. @eurogenik+!ungsional (=leus aralitik) Obstruksi yang terjadi karena suplai sara! otonom mengalami paralisis dan peristaltik usus terhenti sehingga tidak mampu mendorong isi sepanjang usus. Aontohnya amiloidosis, distropi otot, gangguan endokrin seperti diabetes mellitus, atau gangguan neurologis seperti penyakit parkinson. 2etika gerakan peristaltik menghilang, cairan dan udara akan terkumpul dalam lumen usus. @amun karena tidak terjadi obstruksi pada satu area maka udara pada umumnya akan menyebar dan dapat terlihat pada hampir semua usus halus dan usus besar. ada kondisi ini distensi abdomen akan terjadi, nam n tidak disertai den!an n"eri ko#ik. @yeri perut dapat terjadi akibat proses primer dari kondisi patologis pada usus yang menyebabkan proses ileus adinamik. enyebab dari ileus adinamik dapat berasal dari abdomen atau ekstraabdominal. enyebab tersering dari abdomen antara lain> proses

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006 in!lamasi pada usus halus+usus besar, pankreas atau saluran empedu (seperti> per!orasi usus, appendisitis akut, pankreatitis akut, atau kolesistitis akut). roses retroperitoneal (seperti> pyelone!ritis akut, colic

ureter, hematom retroperitoneal, trauma medula spinalis) juga dapat menjadi salah satu penyebab. enyebab ekstra abdominal berupa se"ere sepsis, diabetic ketoasidosis, luka bakar berat, cedera kepala berat, dan in!ark miokard in!erior.

$. ETIOLOGI 1. 'dhesi ( perlekatan usus halus ) merupakan penyebab tersering ileus obstrukti!, sekitar /0180? dari semua kasus. 'dhesi bisa

disebabkan oleh ri&ayat operasi intraabdominal sebelumnya atau proses

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006 in!lamasi intraabdominal. Obstruksi yang disebabkan oleh adhesi berkembang sekitar /? dari pasien yang mengalami operasi abdomen dalam hidupnya. erlengketan kongenital juga dapat menimbulkan ileus

obstrukti! di dalam masa anak1anak. 2. Bernia inkarserata eksternal ( inguinal, !emoral, umbilikal, insisional, atau parastomal ) merupakan yang terbanyak kedua sebagai penyebab ileus obstrukti!, dan merupakan penyebab tersering pada pasien yang tidak mempunyai ri&ayat operasi abdomen. Bernia interna

(paraduodenal, kecacatan mesentericus, dan hernia !oramen Cinslo&) juga bisa menyebabkan hernia. $. @eoplasma. 9umor primer usus halus dapat menyebabkan obstruksi

intralumen, sedangkan tumor metastase atau tumor intra abdominal dapat menyebabkan obstruksi melalui kompresi eksternal. #. =ntususepsi usus halus menimbulkan obstruksi dan iskhemia terhadap bagian usus yang mengalami intususepsi. 9umor, polip, atau

pembesaran limphanodus mesentericus dapat sebagai petunjuk a&al adanya intususepsi. /. enyakit Arohn dapat menyebabkan obstruksi sekunder sampai in!lamasi akut selama masa in!eksi atau karena striktur yang kronik. 4. Dol"ulus sering disebabkan oleh adhesi atau kelainan kongenital, seperti malrotasi usus. Dol"ulus lebih sering sebagai penyebab

obstruksi usus besar. 8. Batu empedu yang masuk ke ileus. =n!lamasi yang berat dari

kantong empedu menyebabkan !istul dari saluran empedu ke duodenum

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006 atau usus halus yang menyebabkan batu empedu masuk ke traktus gastrointestinal. Batu empedu yang besar dapat terjepit di usus halus, umumnya pada bagian ileum terminal atau katup ileocaecal yang menyebabkan obstruksi. :. Striktur yang sekunder yang berhubungan dengan iskhemia, in!lamasi, terapi radiasi, atau trauma operasi. <. enekanan eksternal oleh tumor, abses, hematoma, intususepsi, atau penumpukan cairan. 10. Benda asing, seperti be7oar. 11. %i"ertikulum )eckel yang bisa menyebabkan "ol"ulus, intususepsi, atau hernia 6ittre. 12. ,ibrosis kistik dapat menyebabkan obstruksi parsial kronik pada ileum distalis dan kolon kanan sebagai akibat adanya benda seperti mekonium

%. PATO&ISIOLOGI eristi&a pato!isiologi yang terjadi setelah obstruksi usus adalah sama, tanpa memandang apakah obstruksi usus tersebut diakibatkan oleh penyebab mekanik atau !ungsional. erbedaan utamanya adalah obstruksi

paralitik, paralitik dihambat dari permulaan, sedangkan pada obstruksi mekanis peristaltik mula1mula diperkuat kemudian intermiten akhirnya hilang. 6imen usus yang tersumbat pro!esi! akan terenggang oleh cairan dan gas. 'kumulasi gas dan cairan didalam lumen usus sebelah proksimal dari letak obstruksi mengakibatkan distensi dan kehilangan B2O dan elektrolit

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006 dengan peningkatan distensi maka tekanan intralumen meningkat,

menyebabkan penurunan tekanan "ena dan kapiler arteri sehingga terjadi iskemia dinding usus dan kehilangan cairan menuju ruang peritonium akibatnya terjadi pelepasan bakteri dan toksin dari usus, bakteri yang berlangsung cepat menimbulkan peritonitis septik ketika terjadi kehilangan cairan yang akut maka kemungkinan terjadi syok hipo"olemik. 2eterlambatan dalam melakukan pembedahan atau jika terjadi stranggulasi akan

menyebabkan ( ice and Cilson, hal #0#)

kematian.

E. 'ANI&ESTASI KLINIK 1. @yeri tekan pada abdomen. 2. )untah. $. 2onstipasi (sulit B'B). #. %istensi abdomen. /. B'B darah dan lendir tapi tidak ada !eces dan !latus (2apita Selekta, 2000, hal $1:).

0ejala ileus obstrukti! tersebut ber"ariasi tergantung kepada (

1. )ekanika sederhana E usus halus atas

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006 2olik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi, muntah empedu a&al, peningkatan bising usus (bunyi gemerincing bernada tinggi terdengar pada inter"al singkat), nyeri tekan di!us minimal.

2. )ekanika sederhana E usus halus ba&ah


2olik (kram) signi!ikan midabdomen, distensi berat,muntah E sedikit atau tidak ada E kemudian mempunyai ampas, bising usus dan bunyi FhushG meningkat, nyeri tekan di!us minimal.

3. )ekanika sederhana E kolon


2ram (abdomen tengah sampai ba&ah), distensi yang muncul terakhir, kemudian terjadi muntah (!ekulen), peningkatan bising usus, nyeri tekan di!us minimal.

4. Obstruksi mekanik parsial


%apat terjadi bersama granulomatosa usus pada penyakit Arohn. 0ejalanya kram nyeri abdomen, distensi ringan dan diare.

5. Strangulasi
0ejala berkembang dengan cepat> nyeri parah, terus menerus dan terlokalisir> distensi sedang> muntah persisten> biasanya bising usus menurun dn nyeri tekan terlokalisir hebat. ,eses atau "omitus

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006 menjadi ber&arna gelap atau berdarah atau mengandung darah samar

&. PE'ERIKSAAN %IAGNOSIK 'dapun pemeriksaan diagnostik yang bisa dilakukan antara lain( 1. emeriksaan sinar H( 3ntuk menunjukan kuantitas abnormal dari gas atau cairan dalam usus. 2. emeriksaan laboratorium (misalnya pemeriksaan elektrolit dan jumlah darah lengkap) akan menunjukan gambaran dehidrasi dan kehilangan "olume plasma dan kemungkinan in!eksi. $. emeriksaan radiogram abdomen sangat penting untuk menegakkan diagnosa obstruksi usus. Obstruksi mekanis usus halus ditandai oleh udara dalam usus halus, tetapi tidak ada gas dalam usus. Bila !oto !okus tidak memberi kesimpulan, dilakukan radiogram barium untuk

mengetahui tempat obstruksi (Brunner and Suddarth, 2001, hal 1121).

G. PENATALAKSANAAN %asar pengobatan ileus obstruksi adalah koreksi keseimbangan elektrolit dan cairan, menghilangkan peregangan dan muntah dengan

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006 dekompresi, mengatasi peritonitis dan syok bila ada, dan menghilangkan obstruksi untuk memperbaiki kelangsungan dan !ungsi usus kembali normal

1. *esusitasi
%alam resusitasi yang perlu diperhatikan adalah menga&asi tanda 1 tanda "ital, dehidrasi dan syok. asien yang mengalami ileus obstruksi

mengalami dehidrasi dan gangguan keseimbangan ektrolit sehingga perlu diberikan cairan intra"ena seperti ringer laktat. *espon terhadap terapi dapat dilihat dengan memonitor tanda 1 tanda "ital dan jumlah urin yang keluar. Selain pemberian cairan intra"ena, diperlukan juga pemasangan nasogastric tube (@09). @09 digunakan untuk

mengosongkan lambung, mencegah aspirasi pulmonum bila muntah dan mengurangi distensi abdomen.

2. ,armakologis
emberian obat 1 obat antibiotik spektrum luas dapat diberikan sebagai pro!ilaksis. 'ntiemetik dapat diberikan untuk mengurangi gejala mual muntah.

3. Operati!
Operasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi nasogastrik untuk mencegah sepsis sekunder. Operasi dia&ali dengan laparotomi

kemudian disusul dengan teknik bedah yang disesuaikan dengan hasil eksplorasi selama laparotomi. Berikut ini beberapa kondisi atau

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006 pertimbangan untuk dilakukan operasi( Iika obstruksinya berhubungan dengan suatu simple obstruksi atau adhesi, maka tindakan lisis yang dianjurkan. Iika terjadi obstruksi stangulasi maka reseksi intestinal sangat diperlukan. ada umumnya dikenal # macam cara+tindakan bedah yang

dilakukan pada obstruksi ileus( a. 2oreksi sederhana (simple correction). Bal ini merupakan tindakan bedah sederhana untuk membebaskan usus dari jepitan, misalnya pada hernia incarcerata non1strangulasi, jepitan oleh streng+adhesi atau pada "ol"ulus ringan. b. 9indakan operati! by1pass. )embuat saluran usus baru yang Fmele&atiG bagian usus yang tersumbat, misalnya pada tumor intralurninal, Arohn disease, dan sebagainya. c. )embuat !istula entero1cutaneus pada bagian proHimal dari tempat obstruksi, misalnya pada Aa stadium lanjut. d. )elakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis ujung1ujung usus untuk mempertahankan kontinuitas lumen usus, misalnya pada carcinoma colon, ada beberapa in"aginasi, ileus, strangulata, dan

sebagainya.

obstruksi

kadang1kadang

dilakukan tindakan operati! bertahap, baik oleh karena penyakitnya sendiri maupun karena keadaan penderitanya, misalnya pada Aa

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006 sigmoid obstrukti!, mula1mula dilakukan kolostomi saja, kemudian hari dilakukan reseksi usus dan anastomosis. (Sabara, 2007 dikutip dari (http://www.Files-of-Drs ed.tk ).

(. KO'PLIKASI 1. eritonitis karena absorbsi toksin dalam rongga peritonium sehinnga terjadi peradangan atau in!eksi yang hebat pada intra abdomen. 2. er!orasi dikarenakan obstruksi yang sudah terjadi selalu lama pada organ intra abdomen. $. Sepsis, in!eksi akibat dari peritonitis, yang tidak tertangani dengan baik dan cepat. #. Syok hipo"olemik terjadi akibat dehidrasi dan kehilangan "olume plasma. (Brunner and Suddarth, 2001, hal 1122)

I.

INTER)ENSI KEPERA*ATAN !. Kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan intake yang tidak adequat dan ketidakefektifan penyerapan usus halus yang ditandai dengan adanya mual, muntah, demam dan diaforesis.

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006 9ujuan ( 2ebutuhan cairan dan elektrolit terpenuhi, )empertahankan hidrasi adekuat dengan bukti membran mukosa lembab, turgor kulit baik, dan pengisian kapiler baik, tanda1tanda "ital stabil, dan secara indi"idual mengeluarkan urine dengan tepat. 2riteria hasil( a. 9anda "ital normal (@(801:0 H+menit, S( $41$8 A, 9%( 110+80 1120+:0 mmBg) b. =ntake dan output cairan seimbang c. 9urgor kulit elastic d. )ukosa lembab e. -lektrolit dalam batas normal (@a( 1$/11#8 mmol+6, 2( $,/1/,/ mmol+6, Al( <#1111 mmol+6).

Inter+ensi 1. 2aji kebutuhan cairan pasien

Rasiona# 1. )engetahui kebutuhan cairan pasien.

2. Obser"asi tanda1tanda "ital( @, 2. erubahan yang drastis pada 9%, , S tanda1tanda "ital merupakan $. Obser"asi tingkat kesadaran dan indikasi kekurangan cairan. tanda1tanda syok $. kekurangan cairan dan elektrolit dapat mempengaruhi tingkat kesadaran dan mengakibatkan #. Obser"asi bising usus pasien tiap syok. 112 jam #. )enilai !ungsi usus /. )onitor intake dan output secara ketat /. )enilai keseimbangan cairan 4. antau hasil laboratorium serum elektrolit, hematokrit 4. )enilai keseimbangan cairan dan

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006 Inter+ensi Rasiona# 8. Beri penjelasan kepada pasien elektrolit dan keluarga tentang tindakan 8. )eningkatkan pengetahuan yang dilakukan( pemasangan @09 pasien dan keluarga serta dan puasa. kerjasama antara pera&at1pasien1 :. 2olaborasi dengan medik untuk keluarga. pemberian terapi intra"ena :. )emenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit pasien. 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi nutrisi. 9ujuan ( Berat badan stabil dan nutrisi teratasi. 2riteria hasil ( a. 9idak ada tanda1tanda mal nutrisi. b. Berat badan stabil. c. asien tidak mengalami mual muntah.

Inter+ensi Rasiona# 1. 9injau !aktor1!aktor indi"idual yang 1. )empengaruhi pilihan inter"ensi. mempengaruhi kemampuan untuk mencerna makanan, mis( status puasa, mual, ileus 2. )enentukan kembalinya paralitik setelah selang dilepas. peristaltik ( biasanya dalam 21# hari ). 2. 'uskultasi bising usus> palpasi abdomen> catat pasase !latus. #. )eningkatkan kerjasama pasien $. dengan aturan diet. $. =denti!ikasi kesukaan + /. rotein+"itamin A adalah ketidaksukaan diet dari pasien. kontributor utuma untuk 'njurkan pilihan makanan tinggi pemeliharaan jaringan dan protein dan "itamin A. perbaikan. )alnutrisi adalah !ator dalam menurunkan pertahanan terhadap in!eksi. #. Obser"asi terhadap terjadinya diare> makanan bau busuk dan berminyak. 4. Sindrom malabsorbsi dapat terjadi setelah pembedahan usus halus,

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006 Inter+ensi Rasiona# memerlukan e"aluasi lanjut dan perubahan diet, mis( diet rendah serat.

/. 2olaborasi dalam pemberian 8. obat1obatan sesuai indikasi( /. )encegah muntah. )enetralkan 'ntimetik, mis( proklorpera7in atau menurunkan pembentukan (Aompa7ine). 'ntasida dan asam untuk mencegah erosi inhibitor histamin, mis( simetidin mukosa dan kemungkinan ulserasi. (tagamet).

". Ketidak efektifan pola nafas berhubungan dengan distensi abdomen 9ujuan ( pola na!as menjadi e!ekti! 2riteria hasil ( pasien memiliki pola perna!asan( irama "esikuler, !rekuensi( 1:120H+menit Inter+ensi 1. Obser"asi 99D( , 9%, @,S 1. Rasiona# erubahan pada pola na!as akibat adanya distensi abdomen dapat mempengaruhi peningkatan hasil 99D 'danya distensi pada abdomen dapat menyebabkan perubahan pola na!as. Berkurangnya+hilangnya bising usus menyebabkan terjadi distensi abdomen sehingga mempengaruhi pola na!as. )engurangi penekanan pada paru akibat distensi abdomen. erubahan pola na!as akibat adanya distensi abdomen dapat menyebabkan oksigenasi peri!er terganggu yang dimani!estasikan dengan adanya cianosis. )endeteksi adanya asidosis respiratorik. )eningkatkan pengetahuan dan kerjasama dengan keluarga pasien.

2. 2aji status perna!asan( pola, !rekuensi, kedalaman $. 2aji bising usus pasien

2. $.

#. 9inggikan kepala tempat tidur #01 #. 40 derajat /. Obser"asi adanya tanda1tanda /. hipoksia jaringan peri!er( cianosis

4. )onitor hasil '0% 8. Berikan penjelasan kepada keluarga pasien tentang penyebab terjadinya distensi abdomen yang dialami oleh

4. 8.

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006 Inter+ensi pasien :. 6aksanakan program medic pemberian terapi oksigen :. Rasiona# )emenuhi kebutuhan oksigenasi pasien

#. Gangguan

pola

eliminasi:

konstipasi

berhubungan

dengan

disfungsi motilitas usus. 9ujuan( Setelah dilakukan tindakan kepera&atan diharapkan pola eliminasi kembali normal.

2riteria hasil( ola eliminasi B'B normal( 1H+hari, dengan konsistensi lembek, B3 normal( /1$/ H+menit, tidak ada distensi abdomen. Inter+ensi 1. 2aji dan catat !rekuensi, &arna dan konsistensi !eces 2. 'uskultasi bising usus $. 2aji adanya !latus #. 2aji adanya distensi abdomen Rasiona# 1. )engetahui ada atau tidaknya kelainan yang terjadi pada eliminasi !ekal. 2. )engetahui normal atau tidaknya pergerakan usus. $. 'danya !latus menunjukan perbaikan !ungsi usus. #. 0angguan motilitas usus dapat menyebabkan akumulasi gas di dalam lumen usus sehingga terjadi distensi abdomen. /. )eningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga serta untuk meningkatkan kerjasana antara pera&at1pasien dan keluarga. 4. )embantu dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi

/. Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga penyebab terjadinya gangguan dalam B'B 4. 2olaborasi dalam pemberian terapi pencahar (6aHati!)

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006 $. Nyeri berhubungan dengan distensi abdomen 9ujuan ( rasa nyeri teratasi atau terkontrol 2riteria hasil( pasien mengungkapkan penurunan ketidaknyamanan> menyatakan nyeri pada tingkat dapat ditoleransi, menunjukkan relaks. Inter+ensi 1. Obser"asi 99D( @, 9%, B*, tiap shi! 2. 1. Rasiona# @yeri hebat yang dirasakan pasien akibat adanya distensi abdomen dapat menyebabkan peningkatan hasih 99D. )engetahui kekuatan nyeri yang dirasakan pasien dan menentukan tindakan selanjutnya guna mengatasi nyeri. osisi yang nyaman dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien *elaksasi dapat mengurangi rasa nyeri

2aji keluhan nyeri, karakteristik 2. dan skala nyeri yang dirasakan pesien sehubungan dengan adanya distensi abdomen $. Berikan posisi yang nyaman( $. posisi semi !o&ler #.

'jarkan dan anjurkan tehnik #. relaksasi tarik na!as dalam saat merasa nyeri /. 'njurkan pasien untuk /. )engurangi nyeri yang menggunakan tehnik pengalihan dirasakan pasien. saat merasa nyeri hebat. 4. 2olaborasi dengan medic untuk terapi analgetik 4. 'nalgetik dapat mengurangi rasa nyeri

%. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan. 9ujuan( 2ecemasan teratasi. 2riteria hasil (

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006 pasien mengungkapkan pemahaman tentang penyakit saat ini dan mendemonstrasikan keterampilan koping positi!. 1. 2. $. Inter+ensi Rasiona# Obser"asi adanya peningkatan 1. *asa cemas yang dirasakan kecemasan( &ajah tegang, gelisah pasien dapat terlihat dalam ekspresi &ajah dan tingkah laku. 2aji adanya rasa cemas yang 2. )engetahui tingkat kecemasan dirasakan pasien pasien. Berikan penjelasan kepada $. %engan mengetahui tindakan pasien dan keluarga tentang yang akan dilakukan akan tindakan yang akan dilakukan mengurangi tingkat kecemasan sehubungan dengan keadaan pasien dan meningkatkan penyakit pasien kerjasama Berikan kesempatan pada #. %engan mengungkapkan pasien untuk mengungkapkan kecemasan akan mengurangi rasa rasa takut atau kecemasan yang takut+cemas pasien dirasakan ertahankan lingkungan yang /. 6ingkungan yang tenang dan tenang dan tanpa stres. nyaman dapat mengurangi stress pasien berhadapan dengan penyakitnya %orong dukungan keluarga dan4. Support system dapat orang terdekat untuk memberikan mengurani rasa cemas dan support kepada pasien menguatkan pasien dalam memerima keadaan sakitnya. (Doe&goes, aril'&& (. 2000) dan ( Sabara, 2007 dikutip dari

#.

/.

4.

(http://www.Files-of-Drs ed.tk )

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006

%A&TAR PUSTAKA 1. 'nonym. )echanical =ntestinal Obstruction. http:// %iakses 20 'gustus 2011) 2. 'uthor (@o"a ,aradilla, S. 2ed ,iles o! %rs)ed E ,2 3@*=, ileus obstruksi. http://www.Files-of-Drs ed.tk. (%iakses 20 'gustus 2011) $. 'lie!. ), dkk, (2000). Kapita "elekta Kedokteran. Iakarta( ,23=. #. Black J Ba&k, (200/). !edical "urgical Nursing #linical .!erck.com. (

!anagemen for Positive $utcomes. ,i!th -dition, Dol 1. St. 6ouis )issouri( )osby. /. Brunner J Suddarth, (2002). %uku &'ar Kepera atan !edikal %edah 'lih bahasa 'gung Caluyo, dkk. -ditor )onica -ster, dkk. -d. :. Iakarta ( -0A. 4. %onna =gnata"ician, (2004). !edical "urgical Nursing. Dolume 2. St. 6ouis )issouri( -lse"ier Sounders 8. 6e&is Beitkemper %iksen, (2008). !edical "urgical Nursing. Dolume 2. St. 6ouis )issouri( )osby -lse"ier. :. rice JCilson, (2008). Patofisiologi Konsep Klinis Proses(Proses Penyakit. -disi 4, Dolume1. Iakarta( -0A. <. *ahayu *ejeki handayani, bahar asril. %uku a'ar ilmu penyakit )alam. Iakarta ( %epartemen endidikan =lmu enyakit %alam

,akultas 2edokteran 3ni"ersitas =ndonesia, Iilid === edisi =D > 2008. 1#0/11#10

Luh Putu Arya Andryani 120070300011006

También podría gustarte