Está en la página 1de 6

LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

Disusn Oleh : FIQI RAMADHAN NIM : 1114201012 Semeste !

PRO"RAM S#UDI S1 $EPERAWA#AN FA$UL#AS ILMU $ESEHA#AN UNI!ERSI#AS MUHAMMADI%AH #AN"ERAN" #AHUN 201&

1 ' L ( ) * ( n Pen + (h u lu ( n W( h (m

LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM I, $ASUS -MASALAH U#AMA. Pengertian Waham adalah menyatakan bahwa suatu keyakinan tentang isi pikir yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan intelegensi dan latar belakang budayanya, keyakinan tersebut dipertahankan secara kokoh dan tidak dapat di ubah. (Keliat,2000). II, PROSES #ER/ADIN%A MASALAH A. aktor Predisposisi aktor predisposisi yang mungkin mengakibatkan gangguan proses piker waham adalah !aktor perkembangan, !aktor sosial budaya, !aktor psikologi, !aktor biologis. aktor perkembangan antara lain hambatan perkembangan yang akan mengganggu hubungan interpersonal seseorang hal ini dapat meningkatkan stress dan ansietas yang berakhir dengan gangguan persepsi, klien menekan perasaannya sehingga pematangan !ungsi intelektual dan emosi tidak e!ekti!. aktor sosial budaya dapat berupa seseorang yang merasa di asingkan dan kesepian dapat menyebabkan waham. "elain itu #uga !aktor psikologi #uga mempengaruhi timbulnya waham yakni adanya hubungan yang tidak harmonis, peran ganda$bertentangan dapat menimbulkan ansietas dan berakhir dengan pengingkaran. Adapun !aktor genenik dan biologis #uga ikut mempengaruhi timbulnya waham, waham di yakini ter#adi karena adanya atropi otak, pembesaran %entrikel otak atau perubahan pada sel kortikal dan limbik. &. aktor Presipitasi aktor presipitasi merupakan pencetus adanya waham di antaranya !aktor sosial budya, !aktor biokimia dan !aktor psikologi. dari kelompoknya. aktor sosial budaya yakni dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan orang yang berarti atau di asingkan aktor biokimia diantaranya dopain, noreepineprin, dan 'at men#adi penyebab waham pada seseorang. halusinogen lainnya diduga dapat

Adapaun !aktor psikologi berupa kecemasan yang meman#ang dan terbatas kemampuan untuk mengatasi masalh sehingga kllien mengembangkan koping untuk menghindari keyakinan yang menyenangkan. (. )enis Waham 2 ' L ( ) * ( n Pen + (h u lu ( n W( h (m

Waham Agama Keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebih, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan. Waham Kebesaran Klien yakin bahwa dia memiliki kebesaran atau kekuasaaan khusus, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. Waham "omatik Klien yakin bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. Waham (uriga Klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. Waham *ihilistik Klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia$meninggal, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan. Waham "isip Pikir Klien yakin bahwa ad aide pikiran orang lain yang di sisipkan kedalam pikiranya diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan. Waham "iar Pikir .Klien yakin orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupaun tidak dinyatakan kepada orang tersebut, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Waham Kontrol Pikir Klien yakin pikiranya di control oleh kekeuatan dari luar, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan. ase, ase -enurut .osep (200/), proses ter#adinya waham meliputi 0 !ase, yaitu 1 1. Fase of human need Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhan,kebutuhan klien baik secara !isik maupun psikis. "ecara !isik klien dengan waham dapat ter#adi pada orang,orang dengan status sosial dan ekonomi sangat terbatas. &iasanya klien sangat miskin dan menderita. Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah. Ada #uga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesen#angan antara realiti dengan self ideal sangat tinggi. 2. Fase lack of self esteem & ' L ( ) * ( n Pen + (h u lu ( n W( h (m

+.

2idak adanya pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesen#angan antara self ideal dengan self reality (keyataan dengan harapan) serta dorongn kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya. 3. Fase control internal external Klien mencoba berpikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa,apa yang ia katakan adalah kebohongan, menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan keyataan, tetapi menghadapi keyataan bagi klien adalah suatu yang sangat berat, karena kebutuhannya untuk diakui, kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan men#adi prioritas dalam hidupnya, karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi se#ak kecil secara optimal. 3ingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar, tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan men#aga perasaan. 3ingkungan hanya men#adi pendengar pasi! tetapi tidak mau kon!rontati! berkepan#angan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain. 4. Fase envinment support Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien merasa didukung, lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya diulang,ulang. +ari sinilah mulai ter#adinya kerusakan kontrol diri dan tidak ber!ungsinya norma (super ego) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong. 5. Fase comforting Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya. Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya. "elan#utnya klien sering menyendiri dan menghindari interaksi sosial (isolasi sosial). 6. Fase improving Apabila tidak adanya kon!rontasi dan upaya,upaya koreksi, setiap waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat. 2ema waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau kebutuhan,kebutuhan yang tidak terpenuhi (rantai yang hilang). Waham bersi!at menetap dan sulit untuk dikoreksi. 4si waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain.

5. 6entang 6espon *eurobiologis 4 ' L ( ) * ( n Pen + (h u lu ( n W( h (m

6espon Adapti!

-aladapti!

, Pikiran logis. , Kadang proses pikir ,9angguan Kelainan ,Perspesi Akurat. tergangu. ,5mosi Konsisten , 5mosi berlebih$kurang. pikir$waham +engan pengalaman. , Perilaku yang tidak biasa. ,Perilaku cocok$sesuai. , -enarik diri. ,4lusi , 7ub. "osial harmonis. ,7alusinasi. ,2idak mampu mengalami emosi

. -ekanisme Koping Perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi klien dari pengalaman yang menakutkan dengan respon neorobiologis yang maladapti%e meliputi1 regresi berhubungan dengan masalah proses in!ormasi dengan upaya untuk mengatasi ansietas, proyeksi sebagai upaya untuk men#elaskan kerancuan persepsi, menarik diri, pada keluarga1 mengingkari

III,

A, POHON MASALAH Kerusakan Komunikasi 8erbal (KK8)

Perubahan Proses Pikir 1 Waham 7arga +iri 6endah 0 ' L ( ) * ( n Pen + (h u lu ( n W( h (m

1, MASALAH $EPERAWA#AN DAN DA#A %AN" PERLU DI$A/I -asalah Keperawatan +ata yang Perlu +ika#i Perubahan Proses Pikir1 (Waham +ata "ub#ekti! 1 Kebesaran) Klien mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang hebat. Klien mengatakan memiliki kebesaran atau kekeuasaan khusus. +ata :b#ekti!1 Klien tampak berbicara tentang kempuan yang dimilikinya. Pembicaraan klien cenderung berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan. I!, DIA"NOSA $EPERAWA#AN Perubahan Proses Pikir 1 Waham Kebesaran !, REN2ANA #INDA$AN $EPERAWA#AN 2erlampir !I, DAF#AR PUS#A$A Keliat &A. 2000. Proses epera!atan "i!a. )akarta 1 59(. (arpenito, 3ynda )uall. (200;). #uku $aku %iagnosa epera!atan. 5disi <. )akarta1 59(. 2ownsend -. (. ;//<. %iagnosa epera!atan pada epera!atan Psikiatri. )akarta 1 Pedoman untuk pembuatan rencana 59(.

3 ' L ( ) * ( n Pen + (h u lu ( n W( h (m

También podría gustarte