Está en la página 1de 27

REFERAT

AMPUTASI DAN PROSTETIK

Disusun oleh : Erna Yulianti


93/K/ 33

Dosen Pe!"i!"in# : Dr$ I!an Soli%hin& S'$(O

(A)IAN I*MU (EDA+ FAKU*TAS KEDOKTERAN UNI,ERSITAS MU+AMMADIYA+ YO)YAKARTA

RSUD PROF$ Dr$ MAR)ONO SOEKAR-O PUR.OKERTO /

AMPUTASI DAN PROSTETIK Amputasi biasanya dilakukan guna mengambil / mengangkat penyakit, bagian yang tidak berfungsi / mati atau rusak, walaupun ilmu kedokteran telah maju baik pada bidang antibiotik, bedah perifer dan mikrovaskuler serta pengobatan neoplasma dapat menyelamatkan anggota badan, tapi jika hal tersebut diperpanjang maka akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Untuk penentuan dilakukan amputasi atau tidak, seorang ahli bedah harus memahami bagaimana proses operasi dan rehabilitasinya, apakah prognosisnya cukup realistis sehingga dapat berfungsi maksimal. Keputusan untuk mengamputasi melewati suatu proses emosional yang sering bersama dengan suatu kegagalan perilaku atau gangguan perilaku yang ada hubungan dengan nilai pendekatan yang dianut adalah pendekatan yang positif dan rekonstruktif yang tidak berlebihan. Guna mencapai fungsi yang maksimal, amputasi kedepan memerlukan pemahaman yang jelas tentang operasi amputasi itu sendiri, dalam penggunaan prostetik post operatif, rehabilitasi amputasi dan jenis prostetiknya, untuk itu dibutuhkan suatu team yang dapat melakukan pendekatan, termasuk menerima masukan dari perawat, ahli prostetik, kelompok pendorong para amputama, yang dapat memberi dorongan dan pengertian sehingga para amputama dapat hidup layak. Pertimbangan Pada Anak Amputasi pada anak biasanya dilakukan akibat tumor dan gangguan kongenitas anggota badan. Umumnya menggunakan klasifikasi ran! dan "#$akilly yang direvisi oleh %entch. &aitu ' Amelia adalah suatu teknik menghilangkan seluruh angggota badan bawah. (emimelia menghilangkan sebagian besar anggota bagian bawah sedangkan phocomelia menghilangkan angggota bagian akhir / bagian dekat dengan anggota badan bawah. )reaksial menunjukkan sisi radial atau tibial pada anggota badan. )ost aksial menunjukkan sisi ulna atau fibular. Amputasi jarang dilakukan pada gangguan kongenital anggota badan atas.%ahkan anggota rudimeter biasanya masih berguna / dapat difungsikan. )ada anggota bawah pembedahan 3

dilakukan pada defisiensi lokal femur proksimal dan tidak terdapat secara kongenital pada fibula atau tibia mengakibatkan sisa anggota yang berfungsi dan mempengaruhi pemasangan prostetik. )ada pertumbuhan anak, terdapat * pertimbangan utama dalam perubahan yang preporsional pada sisa anggota badan dan pertumbuhan yang berlesikan di bagian terminal. Amputasi diaphisis mengangkat pusat pertumbuhan epiphisis dan tulang menjadi tidak tumbuh. Apakah hal ini merupakan suatu tanda awal pada amputasi di atas lutut yang panjang pada anak kecil dapat menyebabkan anggota badan tersebut menjadi pendek dan sulit dipasang prostetik. +emua usaha harus dilakukan untuk menjaga epipisis distal dengan diartikulasi atau jika hal ini tidak mungkin, usahakan sisakan sepanjang mungkin. )ertumbuhan bagian terminal yang berlebihan terjadi serat bagian lain dari tulang anak yang dilakukan amputasi diaphisis tumbuh disekitar jaringan lunak ' jika tidak diobati dapat menembus kulit. )ertumbuhan bagian terminal yang berlebihan biasanya terjadi di tulang humerus, tibia, fibula dan femur. ,ilaporkan sekitar -./ 0*. pada amputasi yang dilakukan pada anak/anak. +ejumlah prosedur pembedahan telah diterangkan untuk mengatasi masalah ini. 1api metode terbaik adalah seperti yang diterangkan oleh 2anguardi yaitu dengan eksisi adekuat atau ostogenus osteokondral. 3alaupun tehnik autologos telah diterangkan / dilakukan tapi komplikasinya masih tetap muncul. )emasangan prostetik ketika anak sedang tumbuh merupakan suatu tantangan. 2enurut ahli amputasi, anak mampu mengatasi masalah ini, dengan dukungan keluarga, maka pembiayaan perawatan menjadi cukup efisien. )emasangan prostetik harus diawali dengan latihan ketrampilan motorik seperti pada orang normal. )ada anggota badan atas, diawali dengan keseimbangan ketika sedang duduk, biasanya pada usia 4/5 bulan. Awalnya dibantu alat dengan sisi yang melingkar kawat kontrol aktif untuk membuka ditambahkan ketika anak tertarik terhadap obyek alat tersebut. %iasanya pada tahun ke/* dan ke/6 alat mioelektrik biasanya tidak digunakan hingga anak dapat menggunakan sendiri alat tersebut dengan tenaganya. ,ikarenakan adanya kebutuhan fisik untuk memindahkan prostetiktersebut, pada anak/anak dapat berlebihan dalam penggunaan alat mioelektrik baik biaya, perawatan dan perbaikannya harus dipertimbangkan. 0

)emasangan prostetik pada ekstremitas bawah yang diamputasi biasanya dari gerak yang pelan, menarik hingga berdiri pada usia -/0* bulan. )ada amputasi diatas lutut, kontrol lutut tak usahkan diharapkan segera. Unit pengunci lutut harus digunakan hingga anak dapat berjalan dan menunjukkan untuk lebih efisiensi dalam penggunaan prostetik. )ada langkah awal belum dapat berjalan secara jalan normal, dimana pola jalan tumit tak dapat diharapkan. 7atihan berjalan formal jarang di tuntut hingga anak berusia 8 atau 5 tahun. Usaha agar tenaga berjalan segera muncul dengan sendirinya anak akan menyesuaikan pola berjalan yang efisien sesuai dengan perkembangan motoriknya. Penilaian Preoperatif dan Pengambilan Keputusan Keputusan untuk mengamputasi anggota badan, merupakan suatu keputusan yang amat sulit. 7ain halnya pengambilan keputusan dalam keuntungan pada pengobatan injeksi, penyakit vaskular perifer dan replantasi yang berfungsi untuk mempertahanan anggota badandan mencegah kematian. Penyakit Vaskuler dan Diabetes 9skemia pada penyakit vaskuler perifer menjadi makin sering sebagai alasan amputasi dalam masyarakat. Kurang lebih : dari pasien/pasien ini juga menderita diabetes. )enilaian pre op pada pasien ini terdiri atas; pemeriksaan fisik dan penilaian perfusi, nutrisi dan imunokompetensi skrening pre op dapat membantu prediksi penyembuhan yang sukses, tapi tak ada uji tunggal yang 0<<. akurat, dan semua test / uji memiliki angka flase negatif. U+G dopler merupakan alat yang mudah tersedia untuk mengukur aliran darah di ekstremitas tapi kalsifikasi dinding arteri meningkatkan tekanan akibat pembuluh darah yang terkena. 1ekanan yang rendah menunjukkan perfusi yang jelek. 3alaupun nilai normal dan tinggi dapat terjadi akibat kalsifikasi dinding pembuluh darah dan menunjukkan perfusi yang normal pada luka yang sembuh. 1ekanan darah di tumit nampaknya lebih menunjukkan prediksi kesembuhan dibanding di engkel. Kadang )" * dan ="* transkutaneus non invasif lebih mudah dikerjakan dibanyak laboratorium vaskuler. Kedua !at itu menunjukkan secara statistik akurat dalam memprediksi penyembuhan luka amputasi, tapi false negatif masih nampak pengaruh. >enon 066 merupakan 1

pembersih kulit yang digunakan secara sukses untuk memprediksi penyembuhan amputasi, tapi preparat salep / solutio >enon 066 tergantung teknik penilaian, butuh waktu lama dan biaya mahal . +etelah dihubungkan dengan percobaan/percobaan prospektif, seorang penulis yang antusias tidak yakin bahwa >enon 066 memiliki nilai prediksi, dan percaya bahwa 1c)"* dan 1c)="* lebih prediktif. ?utrisi dan imunokompetensi menunjukkan hubungan langsung dengan penyembuhan luka amputasi. +ehingga banyak test laboratorium bersedia untuk menilai nutrisi dan imunocompetensi , walaupun mahal. Albumin serum dan jumlah limfosit total merupakan parameter yang murah. %eberapa penelitian menunjukkan peningkatan kesembuhan amputasi pada penderita dengan gangguan sirkulasi tapi albuminnya @ 6,</6,8 g/dl dan jumlah total limfosit @ 0.8<< cell/mm 6. +ecrening gi!i preoperatif direkomendasikan untuk diperbaiki sebelum operasi. Aika perbaikan gi!i tak memungkinkan, amputasi pada tingkat yang lebih tinggi dipertimbangkan. 1ingkat aktivitas pasien potensi rawat jalan, ketrampilan kognin dan semua kondisi medis lainnya harus dinilai untuk menentukan apakah amputasi pada tingkat yang lebih rendah dimungkinkan pada pasien rawat jalan, tujuannya adalah untuk mencapai kesembuhan pada tingkat amputasi yang lebih rendah dapat menguntungkan pada pemasangan prostetik dan rehabilitasi dapat berjalan sukses. )enelitian terbaru pada pasien dengan gangguan sirkulasi dan diabetes B</-<. sembuh dengan amputasi di bawah lutut atau lebih rendah lagi. (al ini berbeda sekali dengan *8 tahun yang lalu ketika -<. amputasi sukses dilakukan di bawah lutut. )ada penderita non rawat jalan tujuannya untuk mencapai kesembuhan luka, meminimalisasi komplikasi dan memperbaiki keseimbangan dalam duduk, perpindahan dan perawatan. +ebagai contoh posisi tidur pasien dengan kontraktif fleksi lutut lebih baik dilakukan disartikulasi lutut. )enilaian pre op. pada pasien yang potensial untuk dipasang prostetik dapat membantu pemilihan tingkat amputasi secara bijak dan rehabilitasi post operasinya. TRAUMA 9ndikasi mutlak muncul dilakukan amputasi yaitu pada trauma yang mengakibatkan iskemi pada ekstremitas tanpa bisa memperbaiki kerusakan vaskulernya, kemudian dipertahankan tapi akhirnya diamputasi dengan prosedur pembedahan yang rumit, membuang waktu, uang dan emosional. )enelitian/penelitian terbaru menunjukkan 2

nilai / kesimpulan bahwa amputasi awal akan mencegah gangguan emosional, kekeluargaan, financial dan keraguan. )anduan perawatan / penanganan pada awal setelah amputasi berbeda antara ekstremitas atas dan ekstremitas bawah. )ada ekstremitas atas dengan gangguan fungsi yang berat biasanya kurang terpelihara dibanding pemakaian prostetik sebagai alat bantu tangan, pada waktu awal. 3alaupun disfungsi ekstremitas bawah tidak mampu menahan beban berat badan, timbul nyeri, deformitas atau akibat kehilangan tensor sering berkurang di banding dengan kaki prostetik, khususnya jika amputasi di bawah lutut, syme#s atau sebagian kaki. Akhir/akhir ini grade pada ekstremitas bawah sudah ada, dengan sistem skoring. )rediktor tidak dapat secara mutlak menilai fungsi atau outcome, tapi harus melayani dengan membantu ahli bedah untuk menerangkan titik berat luka dan risikonya jika dipertahankan. TUMOR )asien yang menderita neoplasma muskuloskeletal keputusan awalnya adalah untuk mempertahankan ekstremitas dan diberi khemoterapi adjuvan dan radioterapi. Cnergi yang dikeluarkan setelah operasi dapat ditentukan perbandingaan kecepatan berjalan, konsumsi oksigen setiap berjalan 0 m, presentase kapasitas aerobik maksimal yang digunakan selama berjalan menunjukkan bahwa pasien dengan reseksi blok dan lutut pengeluaran energinya lebih rendah selama berjalan dibanding amputasi di bawah lutut, reseksi anthrodesis atau pemisahan, tumor/tumor maligna yang berada pada lutut, menunjukkan tidak ada perbedaan dengan perbedaan kecepatan berjalan atau konsumsi oksigennya. Analisis outcome fungsional mengungkapkan bahwa pasien dengan amputasi tidak khawatir terhadap kerusakan yang terjadi pada ekstremitasnya tapi penderita ini kesulitan untuk melangkah pada tempat yang rata atau licin. )asien dengan anthrodesis lebih memiliki ekstremitas yang stabil dan nampaknya tergantung kerja fisik dan aktivitasnya dan sulit untuk duduk. )asien/pasien dengan anthroplasti hidupnya menetap dan lututnya perlu dilindungi tapi mereka lebih mengerti perawatan anggota badannya.

)ada pasien/pasien tumor, tingkat amputasinya harus diputuskan dengan hati/hati guna mencapai operasi yang tepat. Aika operasi incisi mengenai lesi, dan jika operasi incisi mengiris daerah peradangan tapi bukan lesi disebut marginal. Aika operasi mengincisi beberapa bagian, tapi tepinya merupakan daerah peradangan, maka tepinya luas. ,an jika incisi operasi di luar daerah yang terpengaruh lesi disebut radikal, hal ini memungkinkan outcomenya jelek atau menjadi rencana amputasi yang jelek. TEKNIK OPERASI DAN DEFINISI 1eknik operasi amputasi berbeda dibanding prosedur operasi lainnya khususnya penanganan jaringan lunak dapat teratasi dalam hal penyembuhan luka dan outcome fungsional. Akibat trauma jaringan sirkulasinya sering terganggu dan resiko kegagalan cukup tingggi terhadap penyembuhan tanpa memperhatian teknik penanganan jaringan. lap harus dijaga tetap tebal, dicegah agar terpisah dengan kulit, sub cutan, fasial dan otot. )ada orang dewasa, periosteum harus dibuang di bagian distal dari tingkat reseksinya. )ada anak/anak pengambilan periosteum sejauh <,8 cm dari distal dapat membantu mencegah pertumbuhan terminal berlebihan dan seluruh tepi tulang dalam keadaan lunak. %agian otot yang berfungsi sebagai contraktif yang menempel pada tulang dihilangkan ketika operasi. 9nsersi otot bagian distal dapat diperbaiki dengan memanfaatkan fungsi anggota badan yang tersisa untuk mencegah atrofi dengan melakukan keseimbangan dengan merubah tenaga/gaya yang dihasilkan anggota badan yang amputasi. 2yodesis, hubungan langsung otot dan tendon atau otot dan tulang, sangat efektif untuk amputasi di atas lutut atau di atas siku dan pada diartikulasi lutut dan siku. 2yoplasti memperbaiki hubungan otot dan periosteum atau otot dengan otot. +tabilisasi massa otot mencegah pembentukan otot yang bergerak tertarik yang dapat menimbulkan nyeri. +emua pengembalian nervus mengakibatkan pembentukan neuroma. )embedahan mengusahakan untuk mengurangi timbulnya neuroma termasuk pada transeksi yang bersih, ligasi, pemotongan, kauterisasi, dan penutupan perineural dan anastomosis. 1indakan yang terbukti lebih efektif selain dengan retraksi yang hati/hati dan reseksi nervus yang bersih dengan melakukan pemotongan di ujung untuk menarik ke jaringan lunak, guna menghindarkan jaringan parut dan titik penekanan prostetik. 4

1erikatnya nervus ditandai adanya perdarahan dari pembuluh darah yang terdapat nervus cukup besar. Graft kulit split/thickness umumnya dilakukan dengan harapan sendi lutut atau siku tulang/tulangnya stabil dan dapat ditutupi otot dengan baik. Graft kulit yang dilakukan dengan baik yang di dukung jaringan lunak yang adekuat dan paling tidak tahan lama. )rostetik harus terbuat dari silikon, dapat membantu mengurangi pengguntingan permukaan dan memperbaiki daya tahan graft kulit. Perawatan Post Op Amputasi ditawarkan kesempatan untuk memanipulasi lingkungan fisik dari pada luka selama penyembuhan. %alutan yang halus, pengawasan terhadap ruangan di sekitar, balutan yang lembut, dan traksi kulit merupakan metode yang dapat diterangkan. )enggunaan balutan yang halus akan mengontrol udem, mencegah trauma, menurunkan nyeri, dan membuat mobilisasi lebih awal demikian juga rehabilitasinya. )enggunaan D9)")E prosthesis segera setelah operasi membuktikan jumlah waktu untuk maturasi ekstremitas menurun dan waktu pemasangan prostetik sebagian besar ahli bedah akan memulai penumpuan berat badan sebagian/parsial setelah terjadi perubahan pertama pada hari ke/8/0<. Aika luka nampak steril. )enumpuan berat badan segera setelah "p dapat diawali dilakukan pada pasien tertentu. %alutan kaku dan 9)") harus digunakan secara hati/hati, tapi aplikasi mudah dipelajari oleh para ahli bedah ortopedi. 9)") juga mungkin dipakai pada amputasi ekstremitas atas, dan latihan prostetik awal dengan alat ini diyakini meningkatkan lama penggunaan prostetik. Komplikasi +ensasi nyeri phantom, dirasakan pada seluruh bagian yang diamputasi. (al ini terjadi pada awal setelah amputasi tapi tidak selalu sama. +ensasi )antom biasanya timbul pada bagian yang diamputasi misalnya pada kaki atau tangan yang diamputasi pada saat digerakan. +ebanyak 0. dan 0<. penderita yang diamputasi mengalami nyeri phantom dikarenakan 9ntervensi pembedahan tidak berhasil. )engobatan non invasif, seperti pijat, kompresi terus menerus, penggunaan prostetik 9

atau stimulasi listrik trankutaneus kadang dapat membantu. +ering gejala/gejalanya sama berupa distrophi simpatik refleF. ,istrophi simpatik refleF dapat terjadi pada ekstremitas yang diamputasi dan harus di obati dengan sungguh/sungguh. 3alaupun jarang, nyeri tidak berkaitan dengan amputasi. ,iagnosis banding antara lain nyeri nervusradikuler, antritis sendi di proksimal, dan nyeri iskemik. ?yeri phantom dapat dicegah atau diturunkan dengan anestesi epidural ketika operasi atau anestesi intraneural setelah op dengan cara langsung memotong nervus. Udem. Udem post op. umum terjadi pada amputasi. %alutan yang kaku dapat membantu mengurangi masalah ini. Apabila digunakan balutan lunak harus dikombinasikan dengan bungkus pada ujung distalnya, guna mengontrol edem, khususnya jika direncanakan akan memakai prostetik. Komplikasi utama pada bungkus ini jika digunakan bungkus yang terlalu tebal yang dapat menimbulkan kongesti, edem dan ujung amputasi bentuknya tidak bagus. Kesalahan umum lainnya adalah pada bungkus amputasi atas lutut dengan pinggang amputasi yang lunak termasuk juga pangkal paha dengan ujung amputasi bungkusnya tidak baik, ekstremitas sempit tapi dengan abduktor yang besar. %entuk ideal dari ujung amputasi adalah siku aksis bukan konus. )emasangan prostetik yang jelek akan menimbulkan masalah pada ujung amputasi, sindrom udem ujung amputasi umumnya disebabkan kontriksi distal. 1anda udem, yaitu ; nyeri, darah di kulit, peningkatan pigmentasi keadaan ini biasanya merupakan respon awal pemasangan prostetik, revasi, dan kompensi. Geruka hiperplasi seperti pertumbuhan kulit yang berlebihan; disebabkan kekurangan kontak distal dan akibat kegagalan pengangkatan keratin normal. 2assa tebal merupakan keratin dengan fisura dan tumbuh Hoo!!ingI di ujung distal amputasi, dan sering terinfeksi. 9nfeksi harus dihilangkan, kemudian ekstremitas di sabun dan keratin yang lembut dihilangkan dengan pasta asam salisilat. Kadang hidrokortison topikal dapat membantu pada kasus yang ektrim. )rostetik yang dimodifikasi untuk memperbaiki kontak distal harus dibuat sehingga kekambuhan tidak terjadi. +ebab ujung distal yang lunak membuat modifikasi prostetik tidak nyaman, prostetik agresif dengan pendekatan terapi fisik. 5

Kontraktur sendi ' kontraktur sendi biasanya terjadi di waktu antara operasi dan pemasangan prostetik. Kontraktur pre op jarang diperbaiki pada post op amputasi atas lutut, dengan deformasi gaya fleksi dan abduksi. +tabilisasi abduktor dan hematuring dapat melawan gaya deforming. Ketika post op pasien harus dicegah kaki diletakkan di atas bantal dan dilakukan gerakan aktif dan gerak pasif sejak awal termasuk posisi telungkup guna menarik pinggul, pada amputasi bawah lutut kontraktur fleksi lutut lebih dari 08 dapat menyebabkan kesulitan dalam pemasangan prostetik bahkan gagal penggunaan balutan panjang yang kaku pada pemasangan prostetik awal post op. 7atihan penarikan otot Juadricep dan hamstring dapat mencegah kontraktur tersebut. )encegahan adalah terbaik, karena bagian di bawah lutut sangat pendek mengakibatkan kontraktur di lutut sulit diperbaiki. Kontraktur siku terjadi pada amputasi bawah siku, khususnya jika sisa amputasi di bawah siku sangat pendek. Usaha pencegahan dapat dilakukan secara langsung, tapi jika kontraktur sudah terjadi dengan pemasangan engsel dapat merubah $"2 yang terbatas menjadi lebih besar dengan gerakan prostetik. Penyembuhan luka yang gagal Kegagalan penyembuhan luka tidak umum, khususnya pada diabetes dan iskemia. +ebagian besar ahli bedah melakukan perawatan terbuka pada luka yang luasnya kurang dari 0cm dan operasi revisi untuk memperbaiki luka. 1erdapat laporan bahwa dengan balutan keras dan 9)") dapat digunakan pada daerah luka. Masalah Dermatologi : )iginitas umum yang baik, termasuk menjaga kaki dan prostetik tetap bersih, dengan menggunakan sabun dan dijaga tetap kering. $eaksi hiperemia pada awal dan nyeri setelah amputasi, hal ini biasanya berkaitan dengan perbaikan yang spontan. Kista epidermoid umumnya terjadi pada tepi soket prostetik, khususnya bagian belakang. Kista epidermal sangat sulit untuk diobati dan umumnya terjadi, bahkan setelah

55

dieksisi. )endekatan awal terbaik adalah dengan memodifikasi soket dan mengurangi penekanan yang berlebihan pada kista. ,ermatitis kontak dapat menjadi berat jika disertai infeksi. ,ermatitis kontak iritasi primer disebabkan oleh !at asam basa atau benda tajam. ,eterjen, dan sabun umumnya sebagai penyebab. %iasanya !at iritan tidak dibersihkan pada prostetik. )asien dengan masalah ini harus menggunakan sabun yang ringan dan dicuci dengan baik. ,ermatitis kontak alergika umumnya disebabkan oleh nikel dan krom dalam logam, anti oksidan dalam karet, karbon pada neoprene, garam =hromium yang digunakan untuk mengobati kulit, epoksi anplomer dan resin poliester yang merupakan pelapis soket. +etelah menghilangkan infeksi, !at iritan harus dijauhkan, ekstremitas direndam, gunakan cream steroid, dikompresi dengan balutan khusus atau HskrinkersI. 9nfeksi kulit superficial umum terjadi pada amputasi. ollikulitis terjadi pada tempat berambut, kadang muncul segera setelah anggota yang diamputasi memakai prostesis. )alpitasi disekitar kelenjar ekrin. ollikulitis terjadi pada pasien yang dicukur. (idradenitis terjadi pada kelenjar apokrin di daerah aksila, cenderung kronik dan respon terhadap pengobatan jelek. +oket yang dimodifikasi untuk mengurangi tekanan dapat membantu. Kandidiasis dan penyebab dermatophit lainnya mengakibatkan kulit bersisik dan kulit gatal, sering disertai vesikel dengan batas tegas dan tengah terang. 9nfeksi jamur yang didiagnosa melalui preparat potasium hidroksid DK"(E dan diobatai dengan agen anti jamur topikal. Prostetik : Keuntungan utama prostetik pada anggota badan bawah termasuk penggunaan bahan baru yang dicampur dengan respon elastik dengan desain Hmenyimpan energiI dan juga dengan desain komputer dan dibantu perusahaan teknologi komputer D=A,/ =A2E. )ada pembuatan soket makin menyukseskan penggunaan prostetik mioelektrik untuk ekstremitas atas. Ahli bedah yang meresepkan prostetik Ckstremitas harus memahami secara mendasar gambaran umum sehingga komponen yang digunakan penderita maksimal sesuai dengan keperluannya. $esep prostetik yang baik tipe soketnya spesifik, apakah tipe dengan suspensi, dengan konstruksi

5/

untuk berjalan, dengan sendi khusus atau alat terminal. +oket dapat sebagai socket yang keras dengan permukaan yang minimal atau dapat berupa garis. )ada amputasi di atas lutut, dengan luas soket berbagai tipe tersedia dari desain Kuadrilateral tradisional hingga desain lebih baru mediolateral yang sempit. )rostesis tergantung pada badan dengan pengikat, sabuk, kontur soket, penyedot, penggesek, dan kontrol otot fisiologis. Kontruksi H+hankI dapat berupa kerangka sistem eksoskeletal dapat lebih bertahan lama tapi teknologi materialnya lebih baik, jadi daya tahan dan penampakannya sebagai sistem eksoskeletal. %erbagai tipe sendi siku, jari, lutut, engkel tersedia sebaik alat terminal multiguna, termasuk tangan, kepalan, kaki yang sudah disesuaikan untuk olah raga dan kerja. 1anpa sensasi tujuan gerak sering diganti propioseptip ekstremitas atas, yang akan menghambat tujuan gerak dan membuat penggunaan ekstremitas atas menjadi sulit. 2aka dari itu dokter harus membuat resep sesuai dengan keadaan individu. Akhir/akhir ini prosthesis dibuat dari bahan thermoplastik atau soketnya dilapisi lebih, dari cetakan/cetakan ini tidak mencontoh sisa anggota, tapi berupa modifikasi agar soket tidak menyesuaikan dengan tekanan. Uji soket dari plastik umumnya dibuat guna melihat kulit di daerah yang bermasalah. 1eknologi A 2A DAutomated abrilasi of 2obility AidsE desainnya menggunakan bantuan komputer dan pabrik memiliki ahli prostesis dengan digitalisasi sisa ekstremitas ditambah modifikasi standar biasanya digunakan untuk cetakan dan ditawarkan tambahan menipulasi yang baik bentuk dengan skreen komputer. Komputer dapat secara langsung membuat cetakan atau membuat soket. 1eknologi A 2A dapat menurunkan waktu prothesis dalam membuat cetakan dan menawarkan waktu untuk dievaluasi tentang kelurusan prostesis dan latihan berjalannya. Komponen mioelektrik umumnya tidak di resepkan hingga pasien dapat menggunakan alat tenaga badan utama, alat mioelektrik telah digunakan secara sukses pada amputasi di bawah siku tengah walaupun amputasi bawah siku panjang rotasinya lebih baik jika ruangannya sempit dapat diisi elektronik mirip ekstremitas kebutuhan lebih besar pada amputasi ekstremitas atas pada tingkat yang lebih proksimal, tapi berat dan kecepatan komponen mioelektronik telah dihindari. Alat myorid yang digunakan dengan tenaga badan dan komponen mioelektrik dapat menjadi efektif. "tot yang stabil dengan miodesis atau teknik mioplasti nampaknya sebagai tanda penggunaan mioelektrik akan lebih baik. 53

Tingkat Amputasi Dan Princip Prostetik K!T" M#TA! ATA! Amputasi 1angan. 3alaupun teknik replantasi pembedahan mikro menurunkan insidensi amputasi. 2asih banyak pasien yang mengalami kegagalan pada replantasi. $ekonstruksi dilakukan menyeluruh pada pemasangan ibu jari dengan tranposisi sinar, atau transfer tumit ke tangan. +ebagian protesis tangan berfungsi untuk menyiapkan stabilnya ekstremitas setelah amputasi dengan melawan sisa jari atau palmar. ungsinya terbatas, tangan sangat berguna dan bagian tubuh yang penting untuk mencitrakan tubuh. %anyak pasien dengan amputasi sebagian dapat lebih menguntungkan jika dibuat prothesis tangan kosmetik. ,isarticulasi Aari. ,isartikulasi jari punya * keuntungan dibanding amputasi yang lebih pendek dan amputasi bawah siku. )enopang sendi radio/ulna distal tetap dipertahankan agar dapat berotasi. ,an penopang radial distal untuk melebar secara dramatik memperbaiki suspensi prostetik dan tak ada keuntungan untuk menopang tulang karval, tenodesis gerak lengan atas guna menstabilisasi otot. )erbaikan fisiologi dan penampilan mioelektrik substitusi prosthetik pada disartikulasi jari, yang kecil lebih rumit dibanding amputasi bawah siku. Unit jari konvensional umumnya tidak digunakan karena akan bertambah panjang dan kadang alat terminal harus dimodifikasi karena panjangnya. ,isartikulasi jari juga lebih sulit untuk dipasang prostesis mioelektrik sebab ruangannya kurang untuk mendapatkan sumber energi Dpower suplaiE. 2eskipun demikian pada pasien tetap menggunakan prostesis. %eberapa pasien yang tidak puas dengan fungsi tangannya dapat memperbaikinya dengan melakukan disartikulasi jari dan menggunakan prostesis standar. Keputusannya bersifat individual dan didasarkan pada faktor/faktor pendukung seperti ' tingkat keparahan jaringan lunak yang hilang, nyeri, penampakkan, fungsi yang didapat dan citra badan pasien. Amputasi bawah siku.

50

)asien amputasi bawah siku sangat fungsional dan rehabilitasi dengan prostesis telah berhasil diperkirakan mencapai B</-<.. $otasi lengan kedepan dan kekuatannya proposional dan panjangnya tetap mioplastika. )enutupan harus dilakukan untuk mencegah nyeri bursa, untuk memfasilitasi suspensi otot secara fisiologis dan untuk memfasilitasi protesis mioelektrik yang digunakan. Amputasi bawah siku yang pendek memerlukan tambahan suspensi, soket munster, atau sisi engsel pinggir dan sebuah kancing humeral. +uspensi tipe ini mempertahankan fleFi dan ekstensi siku tapi dengan rotasi yang terbatas, dengan mempertahanan sendi siku dan perhatian yang tidak berlebihan. +kin graft harus dipertimbangkan agar fungsinya lebih menguntungkan. )emasangan engsel dilakukan apabila $"2 siku aktif walaupun prostesis dengan tenaga badan dapat berfungsi pada keadaan ini. )ada keadaan ini juga dapat sukses dengan menggunakan alat mioelektrik. Amputasi Krukern $erg%s "perasi kineplastik krukern berg#s memudah ujung amputasi bawah siku ke arah penjepit radial ulna sehingga memegang dengan kuat dan penggunaan manipulasi yang baik akibat sensasi pada HjariI lengan bawah. (al ini dapat dilakukan sebagai prosedur sekunder pada amputasi bawah siku dengan ekstremitas sisa L 0< cm dari olekranon. Kontraktur fleFi siku L B<. dan preparat fisiologi baik. (al ini tak harus dilakukan amputasi primer. Amputasi krukern berg dapat sempurna tidak tergantung aktifitas hariannya sebab sensor penyempit terpelihara, sebagai mekanisme genggaman. +ecara sederhana, prosedur ini ditujukan pada amputasi bawah siku bilateral, tapi hal ini menunjukkan sedikit pada unilateral. )ada amputasi bawah siku dengan tujuan untuk dipasang prostesis atau pada pasien yang sulit dipasang prostesis karena fasilitas tak tersedia. Konvensional prostesis tidak hanya dipakai pada lengan bawah Krukern berg saja dan alat mioelektrik dapat disesuaikan pada penggunaan gerakan lengan bawah. Ketidakuntungan yang utama adalah penampakan lengan bawah yang unik, yang mana beberapa orang mempertimbangkan untuk tidak memakai, sebagaimana masyarakat yang mudah mengerti dan menerima seseorang yang cacat )reparasi pre op yang intensif dan konseling disarankan. ,isartikulasi siku; disartikulasi siku menguntungkan kondilus 51

karena mudah prostetik diperbaiki amputasinya dan memindahkan rotasi humerus. )engungkit lengan yang makin panjang sehingga menjadi kuat. Ketidakuntungannya adalah pada desain sisi siku. +isi luar besar dan keras. Unit siku konvensional mengakibatkan panjang lengan atas tidak proporsional dan lengan bawah pendek. Amputasi Atas +iku ' )ada pasien amputasi atas siku +emua jaringan lunak menutupi harus dipelihara pada amputasi atas siku. %ahkan jika hanya disisakan caput kumerus dan ekstremitas sisa yang panjang tidak berfungsi harus dipelihara. Kontur lengan yang merupakan bagian kosmetik harus diperbaiki. 2iodesis membantu memelihara kekuatan bisep dan trisep, kontrol prostetik dan tanda mioelektrik. %alutan kaku pada awal post op. dan pemasangan prostetik hampir pada semua amputasi dapat berhasil. 1erapi fisik post amputasi pada amputasi lengan atas dibatasi sendi proksimal dan fungsi otot, +ebab alat terminal biasanya dikontrol gerakan aktif bahu. )enggunaan prostetik awal dan terapi dapat mencegah kontraktur dan pemeliharaan kekuatan. +uspensi prostetik secara sederhana bergabung dengan tenaga tubuh, tapi hal ini dapat membuat tidak nyaman. 1eknik suspensi sedot atau osteotomi angulasi humerius merupakan teknik yang jarang dilakukan. %eberapa pilihan prostetik untuk amputasi di atas siku, termasuk yang menggunakan tenaga manusia atau prostesis cangkokan yang menggunakan kontrol mioelektrik pada siku atau alat terminal dan tenaga tubuh untuk lainnya. %anyak amputasi atas siku bilateral disarankan untuk tidak memakai prostesis atau kadang/kadang saja sebagai prostesis kosmetik. Kadang amputasi atas siku dipili sebagai management lengan disfungsi akibat luka pada pleFus brachialis dengan keuntungan bahu tidak terbebani juga sendi skapulo thoraks dan pengambilan lengan yang paralisis yang menghalangi fungsinya. ,ilakukannya anthrodesis pada bahu masih kontroversial dan harus dilihat secara individual. )ada studi klinik menemukan, pasien dengan amputasi di atas siku dapat kembali bekerja dengan baik. ,iharapkan prostetik pada pasien ini harus dibatasi, karena prostesis akan menambah berat dan mengganggu gerakan bahu.

52

Disartikulasi bahu dan Amputasi ke & anggota $adan' (al ini jarang, amputasi mutilasi dilakukan hanya pada kasus keganasan atau trauma yang berat. )enggabungan prosthesis mioelektrik dapat dilakukan, tapi sangat mahal, dan perlu perawatan yang intensif. 1enaga tubuh prostesis sangat berat, keras dan kurang nyaman dan sulit digunakan oleh sebagian besar pasien dengan amputasi proksimal dan mendapat prostetik memperbaiki kosmetik dan penilaian baju sering dengan cetakan lembut yang sederhana bagian luar bahu dengan harapan sebagai prosthesis alternatif dengan tangan yang penuh. EKSTREMITAS (A.A+ Amputasi kaki. Amputasi kaki dapat dilakukan dengan cara tertutup dari sisi ke sisi atau dari dorsal ke plantar merupakan cara yang terbaik. 1ulang harus dipotong sependek mungkin agar jaringan lunak yang menutup tidak terjadi penarikan sehingga dilakukan disartikulasi atau metaphisis. )ada amputasi kaki, sesamoid dapat stabilkan pada posisinya untuk menopang berat badan dengan melepas dasar phalank proksimal atau tenodesis tendon pleFor kalus brevis. ,iharapkan hati/hati pada amputasi kaki, sebab dapat terjadi deformitas falgus yang berat pada kaki. ,eformitas dapat dicegah dengan amputasi sinar kedua atau dengan penyatuan metatarsal/palank pertama. )ada amputasi palank metatarsal, pemindahan tendon ekstensor ke kaput dapat membantu mengangkat kepala metatarsal, pemasangan prostetik tidak khas ditemukan setelah amputasi jari kaki. Amputasi sinar untuk mengangkat jari kaki dan semua atau beberapa yang berkaitan dengan metatarsal. Amputasi sinar yang terisolasi dapat menjadi lama, meskipun dengan amputasi sinar multipel, khususnya pada pasien dengan gangguan sirkulasi dapat menyempitkan luka kaki yang eksesis, dan berpengaruh terhadap tumpuan berat badan dan daerah baru yang mendapat tekanan kalus/kalus dan ulserasi. )emberian prostesis termasuk dalam dengan model cetakan yang sesuai. 1ransmetatarsal dan amputasi lisfranc mudah dikerjakan dan kuat. )enutup plantar yang panjang dianjurkan, tapi : dari plantar dan : dorsal dapat dikerjakan juga. 2aka dari itu perlu pembungkus yang lebih kuat dibanding tingkat amputasinya, tulang harus sependek mungkin agar diperoleh jaringan penutup yang cukup 53

sehingga tak terjadi tegangan. "tot yang seimbang disekeliling kaki harus dievaluasi dengan hati/hati, khususnya ketegangan urat jari kaki, tibialis anterior, tibialis posterior dan kekuatan otot per oneal. Amputasi pertengahan kaki lebih baik pendek sebagai pengungkit kaki, untuk itu tendon achius diperpanjang jika diperlukan. 9nsersio 2uskulus tibial atau per oneal harus direkatkan lagi jika lepas ketika reseksi tulang. +ebagai contoh, jika dasar jari kaki kelima di reseksi, insersi perineus brevis harus di pasang lagi ke luboid. )ada pasien dengan gangguan sirkulasi, reinsensi dapat dilakukan dengan minimanl diseksi untuk mencegah kerusakan jaringan dikemudian hari. 7atihan post op. dapat mencegah deformitas, mengkontrol udem dan rehabilitasi dengan cepat. )emberian prostetik bermacam/macam. %eberapa pasien beruntung sejak awal dengan atrosis engkel/kaki dengan lempeng kaki yang panjang dan dengan prostetik jari. Kemudian prostetik jari dikombinasi dengan sepatu khusus, akan lebih baik prostetik kosmetik sebagian kaki juga tersedia. Amputasi =hopart mengamputasi tungkai bawah dan tungkai atas, dengan mempertahankan talus dan calcaneus. )enyeimbangan dapat mencegah deformitas eKuinus dan varus yang disertai pemotongan tendo achiles, tendon tibialis anterior atau eFtensor di gitorius di pindah ke talus dan dibalut post operatif. Aika deformitas terjadi, pasien dengan amputasi chopart dan +yme#s disamakan dengan tingkat =hopart. Amputasi kaki bagian belakang %oyd adalah amputasi dengan telectomi dengan antrodesis calcaneal/tibial setelah transeksi ventikal melalui kalkaneus tengah, dan rotasi kearah depan pada calcaneus posterior dibawah tibia. Amputasi yang dilakukan pada anak seperti di atas dengan mempertahankan pusat pertumbuhan dan panjangnya, mencegah terjadi perpindahan tumit kaki dan memperbaiki suspensi soket. )enelitian pada anak menunjukkan perbaikan pada amputasi kaki bagian belakang dibanding amputasi cara +yme#s, yang membuktikan bahwa kaki belakang seimbang dan tidak terjadi deformitas eKuinus. )rostesis kaki belakang/bawah dapat lebih memperbaiki stabilitas dibanding prostesis kaki tengah guna menjaga posisi tumit kaki ketika berjalan. Komponen bagian depan dapat ditambahkan pada autotik engkel kaki tipe prostetik, atau prostetik terbuka bagian posterior.

54

Amputasi +yme#s. amputasi syme#s merupakan disartikulasi engkel yang mana calkaneus dan talus diangkat dengan hati/hati, kulit jari kaki dipelihara dan juga lemaknya guna menutupi tibia distal. 2aleolus harus diangkat. 2asih kontroversial apakah untuk mengangkat maleolus sejak awal atau pada operasi tahap ke/*, yaitu B/- mg setelah operasi. Keuntungan pada * F op. adalah bahwa sirkulasi pada pasien dengan gangguan sirkulasi menjadi baik. ,an ketidakuntungannya, rehabilitasinya terlambat. %erdasarkan penelitian tidak ada komplikasi pada amputasi +yme#s berupa migrasi lemak di posterior atau medial. )ilihan untuk menstabilkan lemak adalah dengan tenodesis tendon achiles ke tepi posterior tibia melewati lubang dengan memindahkan di tibia anterior dan eFtensor tendon digitorius ke bagian lemak anterior, dengan memindahkan kartilago dan tulang subchondral untuk menempelkan lemak pada tulang, tanpa atau dengan fiksasi. %alutan secara hati setelah op. dapat juga membantu menjaga lemak tetap di bawah tibia selama penyembuhan. Amputasi +yme#s merupakan tingkat penopang tubuh terakhir. 2empertahankan permukaan tetap lembut pada tibia distal dan tumit kaki. Amputasi bawah dan dan atas lutut tidak membuat pemindahan penopang berat badan secara langsung sebab pada ini, amputasi jarang dapat gunakan tanpa prostesis pada keadaan darurat. )rosthesis untuk amputasi syme#s lebih luas dibanding pada tingkat engkel dibanding prosthesis untuk bawah lutut. ,alam hal kepentingan keduanya sama saja. 2aterial yang lebih baru dan operasi yang lebih sempit yang melewati maleolus kurang memperhatikan hal ini sebab beberapa amputasi profil yang lebih bawah dari beberapa kaki dengan respon elastik yang lebih baru, amputasi syme#s saat ini lebih menguntungkan karena teknologi yang menyimpan tenaga soket tidak memerlukan kontur yang tinggi pada desain penumpu tendon patela sebab kualitas anggota badan jika untuk menopang berat badan. +oket dapat diganti/ganti untuk posterior atau medial. Apabila anggota badan ujungnya bulat, atau soket yang fleFibel tapi didesain sehingga dapat dipakai pada ujung anggota badan yang kurang bulat. ,isebabkan bagian tibia yang melebar, soket amputasi syme#s mempunyai suspensi sendiri.

59

Amputasi bawah lutut. Amputasi bawah lutut merupakan amputasi anggota badan yang paling umum. 1eknik dengan lap posterior, merupakan suatu standar dan harapannya akan baik pada penderita dengan gangguan sirkulasi. lap anterior posterior, sagital dan miring dapat digunakan pada pasien/pasien tertentu. 1ranseksi tingkat tibia sepanjang mungkin antara tuberkel tibia dan hubungan antara tibia tengah dengan 0/6 bawah tibia, karena tersedia jaringan yang sehat sebagai dasar. Amputasi di 0/6 distal tibia memiliki jaringan lunak yang sedikit dan lebih sulit untuk dipasang prostesis sehingga dipakai tidak nyaman. 1ujuannya adalah sisa anggota badan berbentuk silinderis dengan otot yang stabil, bantalan di tibia distal, dan bekas luka/jaringan parut yang tidak melekat atau menempel. Amputasi bawah lutut yang baik khususnya membutuhkan dengan balutan keras/kaku dan penatalaksanaan prostetik post op. yang segera. +ynostosis tibiofibular distal, dengan prosedur Crtl tidak la!im dilakukan. )rinsipnya adalah membuat bentuk tulang bagian distal sebaik mungkin untuk menopang berat badan, tapi hal ini jarang dipakai. Komplikasi nyeri karena non union sulit untuk diobati. +ynostosis tibiofibular distal menunjukkan diastrosis trauma yang luas akan memperbaiki stabilitas tulang dan jaringan lunak, tapi hal ini jarang ditunjukkan pada pasien dengan gangguan sirkulasi. %agian variasi desain prosthesis tersedia untuk amputasi bawah lutut. +oket dapat didesain sebagai gabungan penggaris untuk meningkatkan kenyamanan dan untuk mengakomodasi perubahan sedikit pada sisa anggota badan yang diamputasi. )enggaris ini juga meningkatkan perspirasi, tapi dapat menjadi tidak nyaman dan kurang bersih pada iklim panas dan dingin. +oket keras didesain dari katoon atau wool sebagai pembungkus anggota badan yang diamputasi dalam bentuk tipis atau tebal yang bersinggungan dengan kaki dan soket. +oket yang keras mudah dibersihkan dan lebih kuat dibanding penggaris. +oket 9+?1 D9celendic/+weden ?ew &orkE menggunakan bahan yang fleFibel dengan lapisan luar yang lebih halus soket yang fleFibel bentuknya berubah/ubah untuk mengakomodasi kontraksi otot. +oket ini juga dapat berguna yang berjaringan parut dan sulit di pasang prosthesis.

+oket dengan ujung terbuka dengan sisi sendi dan korset paha saat ini tidak banyak digunakan kecuali pada pasien yang sebelumnya telah berhasil memakai, atau pada pasien yang jauh dari perawatan prosthesis. %entuk penumpu tendon patella umumnya digunakan untuk amputasi bawah lutut. 2eskipun demikian posthesis ini mayoritas penumpu berat badan di medial tibial dan lateralnya diruangan interosseus, dan sejumlah lebih sedikit pada tendo patella. +ispensi prosthesis bawah lutut sangat mahal. +ispensi yang paling sederhana dan paling umum adalah tali pengikat suprapatellar, yang bungkusnya di atas lorsilus femoris dan patella. +oket dapat didesain untuk menggabungkan suprakondiler atau lempeng pegangan diatas condilus femoral, tapi bentuknya yang lebih tinggi, lebih besar dan kurang bagus dilihat. +abuk pinggang dan suspensi pengikat HgarpuI sangat membantu amputasi bawah lutut yang pendek menurunkan pengocokan pada soket, atau pada pasien yang aktifitasnya banyak memerlukan suspensi. Untuk anggota badan yang miskin jaringan lunak atau nyeri lutut intrinsik, tepi lebar dan korset paha dapat membantu kaki bawah dan memindahkan berat badan ke paha. 7engan baju suspensi dibuat dari latek atau neopyrene yang lebih umum dipakai. 7atek lebih bagus, tapi kurang tahan lama dan dapat mengkerut. ?eoprene lebih awet dan tidak mengkerut, tapi kadang pasien dapat menderita dermatitis kontak. +uspensi paling baru dengan menggunakan bahan dasar silikon yang dapat berputar, dengan gesekan yang ringan. +edikit logam diujung distal penggaris/batang dan terkunci pada soket prostetik yang terjamin penggantung soket pada penggaris. %eberapa/banyak pasien menyukai suspensi yang terjamin dan merasakan kontrolnya membaik. )enggaris dengan bahan dasar silikon kurang tahan lama dan umumnya sering diganti/dipindah. %anyak kaki prostetik saat ini tersedia, dari engkel solid asli dengan bantal jari kaki, hingga yang lebih baru yang menyimpan energi, dengan teknologi elastik. ,engan berbagai macam desain tumit kaki, engkel dan pylon. %iaya dan fungsi sangat bervariasi dapat dibuat resep yang tepat untuk pasien indifidu. Amputasi melewati lutut ' ,isartikulasi yang melewati lutut menandakan pasien ini tidak dapat berpindah/pindah, tapi dapat disediakan jaringan lunak pada disartikulasi lutut. (al ini dilakukan karena trauma. )ada pasien dengan gangguan sirkulasi, /5

suplai darahnya harus baik. ,isartikulasi lutut pada pasien dengan gangguan sirkulasi menunjukkan tak dapat berjalan. Khususnya jika disertai kontraktur fleFor. )enutup sagital nampaknya lebih cepat sembuh dibanding anterior/posterior. )atela dipertahankan dan tendon patela, dijahit sebagai dasar untuk stabilisasi komplek Kuadrisep. 1endon patela, potongan yang pendek gastrocnemius dapat dijahit ke kapsul anterior sebagai ujung distal kaki yang diamputasi. 3alaupun banyak teknik telah diterangkan berbagai hal mengenai condilus femur. (al ini jarang dibutuhkan dan perlengkapan yang banyak dapat menurunkan keuntungan disartikulasi lutut. Untuk pasien rawat jalan pada amputasi atas lutut keuntungannya tidak hanya garis pembentuknya yang diatas condilus femoral tapi juga penambahan kekuatan pengungkit yang lebih panjang, pemeliharaan keseimbangan otot paha, dan yang lebih penting, pemindahan penumpu berat badan secara langsung pada prosthesis. )ada waktu dahulu, tujuan prostesis yang besar dan tingkat operasi pada sendi lutut yang asimetris batas dilakukan. %ahan/bahan baru ditawarkan untuk prostesis yang kurang besar dibuat dengan 4 unit sambungan lutut, yang dapat diikat pada soket, akan memperbaiki penampilan ketika dipakai pasien ini pada bentukl rendah, dengan stabilitas yang baik dan dapat digabung dengan bentuk hydraulic untuk kontrol samping. )ada pasien bukan rawat jalan, disartikulasi lutut akan mengurangi masalah kontraktur fleFi lutut, dengan keseimbangan paha akan menurunkan kontraktur pinggul dan pengungkitnya panjang untuk pemasangan yang baik dan pencopotannya. )ada amputasi Gritistoke, patela didistal dan orthodesis femur distal dapat menopang berat badan. 1ipe ini tidak dapat menopang berat badan secara fisiologis, sebab dalam keadaan normal penumpu berat badan pada pretibial dan daerah tendo patela n tidak di patela. )enambahan panjang dengan pemasangan prostesis dan sendi lututnya asimetris. Amputasi ini tidak direkomendasikan. Amputasi transkondiler dapat dilakukan, meskipun ujung penopang berat badan suspensinya terbatas, bila dibanding dengan disartikuasi lutut.

//

Amputasi di atas lutut. Amputasi di atas lutut biasanya dengan lap anterior dan posterior mulut ikan. 1ipe lap yang harus digunakan agar panjang femur baik pada kasus trauma akan meningkatkan fungsi stabilisasi otot lebih penting pada amputasi di atas lutut dibanding amputasi besar yang lain. Gaya utama mendorong ke abduksi dan fleFi. 2iodesis otot abduktor melewati lubang pada femur dapat terikat pada abduktor, sehingga memperbaiki kontrol pada prostetik, mencegah kesulitan jaringan aduktor memutar. 1anpa stabilisasi otot umumnya femur berpindah ke lateral melewati jaringan lunak yang membungkus. ,esain soket yang lebih baru dapat lebih baik mengkontrol posisi femur, tapi tidak efektif untuk stabilisasi otot. %ahkan pada pasien tidak rawat jalan, stabilisasi otot membantu membuat lebih awet, ujung amputasi mencegah migrasi femur. %alutan kaku prostetik segera setelah operasi pada amputasi lutut lebih sulit dilakukan dan menjaga posisi agar tidak lebih distal. 1eknik 9)") ditawarkan dengan keuntungan rehabilitasnya lebih awal dan nyeri dan udem dapat dikontrol. ,isamakan dikerjakan jika ada tenaga ahli. )embalut yang menekan dapat digunakan. )embalut ini dapat diberikan lebih proksimal sebagaimana spica yang memiliki suspensi lebih baik juga menjaga paha medial, yang mencegah terjadinya pemutaran jaringan aduktor. )emosisian post op. dan terapi sangat baik untuk mencegah kontraktur fleFi pinggang. Anggota badan harus diangkat/elevasi di atas bantal, tapi harus pada bed yang datar, dan latihan ekstensi pinggul dan posisi pronasi harus dimulai sejak awal. +uspensi pada amputasi atas lutut lebih kompleks dibanding protesis yang lebih distal sebab sisa ekstremitasnya lebih pendek, kurang kontur tulangnya, dan protesis yang lebih berat. )rostesis dapat lebih lentur dengan sedotan, balutan silesian, atau bidai pelvis dan sendi pinggul. +uspensi sedot bekerja ketika bentuk kulit kedap udara disekitar soket. Udara memaksa keluar katup 0 arah yang kecil didistal ketika prothesis di pasang dan dengan tiap langkah kaki, mempertahankan tekanan negatif disoket sebelah distal. 1idak ada sock prostetik atau penggaris lainnya digunakan antara soket yang keras dengan ekstremitas sebab udara akan keluar di sekitar sock dan mencegah penyedot bekerja.

/3

2enerima prosthesis dengan suspensi penyedot dapat dilatih dan menggunakan tekanan, dan pasien harus memiliki koordinasi yang baik, fungsi tangan yang baik, dan keseimbangan untuk melakukan latihan ini. +uspensi penyedot/suction bekerja baik pada amputasi di atas lutut dengan jaringan lunak yang baik, dan dengan bentuk volume yang stabil. (al ini biasanya sangat nyaman dan dengan metode kosmetik yang menggunakan suspensi soket. %idai silesian dengan tali pengikat yang menempel di sisi lateral prosthesis, bungkus melingkar dipinggang dan kontralateral dengan crista iliaca lalu ke depan melekat pada soket proksimalanterior. ,engan ini menjadikan suspensinya jadi baik ditambah dengan kontrol rotasi. %idai silesian umumnya digunakan pada suspensi sedot dengan sisa ekstremitas yang pendek atau untuk pasien yang pada aktifitasnya memerlukan suspensi dengan suction. +endi pinggul dan pelvis membuat suspensi sangat perlu, tapi sendi ini juga besar dan metode suspensi kosmetiknya tidak banyak. (al ini juga kurang nyaman ketika duduk. %idai pelvis dapat dibuat dari logam atau plastik dan lebih tebal dari bidai selisian. %idai pelvis diikatkan dari pangkal paha pinggul melingkari pinggang antara krista iliaca dan trochanter belakang. +oket didesain untuk amputasi atas lutut telah mengalami perubahan soket Kuadri lateral tradisional telah memiliki diameter anterior posterior yang sempit untuk menjaga ischium berada di belakang dan berada di atas posterior soket untuk menopang berat badan dinding anterior dengan ukuran 8/B cm lebih tinggi dari dinding posterior untuk memegang kaki belakang. ?yeri anterior sering menjadi keluhan dan sering menetap, contohnya pada +9A+. Aika lebih rendah atau ischium akan berada di dalam soket dan semuanya berubah, isi perubahan dan daerah penekanannya. %ahkan dinding lateralnya memegang femur ketika aduksi, dan semua dimensi Kuadilateral tidak anatomik dan stabilitas femur yang jelak pada sumbu koronal. +oket 9+?& merupakan soket berbentuk Kuadrilateral yang terbuat dari bahan yang fleksibel yang ada di dinidng posterior dan medial. %ahan fleksibel pada dinding soket yang terdesak oleh kontraksi otot di bawahnya. )asien dilaporkan lebih nyaman ketika jalan atau duduk dan kemungkinan perbaikan ototnya lebih efisien. %agian belakang yang fleksibel kurang tahan lama, dan susoensi suction juga dapat hilang.

/0

,esain soket di atas lutut dengan lempeng medial M lateral yang tipis, diusahakan untuk mengatasi masalah yang dialami soket. tradisonal Kuadri lateral karena kontur dinding posterior untuk ileum dibawah dalam soket. %erat badan dipindah lwNeewat massa otot glutens dan paha lateral bahkanpada ichium. 1ekanan anterior dibatasi karena dinding anterior yang tinggi. &ang lebih menarik / diperhatikan adalah kontur medial Malteral yang tipis yang dibuat untuk menahan gerakan aduksi dan untuk meminimalisasi gerakan/gerakan relatif antara anggota badan soket. +oket normal +hape ?ormal Aligment D?+?AE dan countoured adducted trochanteric controlled aligment metode D=A1 M =A2E merupakan desain soket dengan tipe tipis yang tersedia. )rostetik sendi lutut tersedia dalam banyak jenis desain bagi pasien yang membutuhkan. +tandar tradisional untuk aksisi tungal dengan gerakan lutut yang konstan. Gerakan lutut yang konstan itu sudah lama, awet, tidak mahal serta ringan. Gesekan dapat di setel pada satu tingkat agar fungsinya diyakini baik, dan pasien harus menyesuaikan ketika kecepatan berjalannya berubah. +isi luar merupakan standar lama untuk pasien dengan disartikulasi lutut, untuk mencapai pusat gerakan lutut lebih baik. 1api soket ini kurang bagus dilihat/penampilan, akan dapat dipindah/ganti dengan unit lutut policentrik dengan 4/bar, kecuali pada pasien yang menggunakan tepi luar dengan berhasil sebelumnya dan tidak berniat merubahnya. 7utut yang aman memiliki unit friksi diaktifkan oleh berat, makan akan meningkatkan gesekan, untuk itu stabilitas dan resistensi yang meningkat apabila berat meningkat. +ebagian unit ini berguna untuk pasien usia lanjut atau lemah. ,an pada pasien/pasien ini mempunyai ekstremitas yang pendek sekali, ekstensur pinggul yang jelek, atau kontraktur fleFi pinggul. aktor yang mempengaruhi gesekan lutut berubah menurut lingkar fleFi lutut. Untuk itu perlu memperbaiki fase HsavingI. Unit ini lebih murah dankurang tahan lama dibanding unit hidraulik, dan ini tidak efektif. +uatu lutut policentrik lebih menyediakan pusat pengubah rotasi dan berada di posterior dibanding sendi lutut lainnya. )usat rotasi belakang menyediakan stabilitas yang baik pada stance dan pada tingkat awal fleksi dibanding disediakan unti lutut yang lain. 7utut 4/bar merupakan suatu unit policentrik yang saat ini telah tersedia.

/1

+uatu unit hidraulik dapat ditambahkan pada sendi lutut yang menyediakan kontrol superior prosthesis pada Hphase swingI dengan menggunakan cairan hidraulik dengan berbagai jenis sesuai dengan kecepatan berjalan. )ilihan/pilihan ini sangat berguna pada pasien amputasi yang aktif berjalan dan berlari dengan kecapatan yang berbeda. )ilihan kunci manual dapat juga ditambahkan untuk lutut/lutut ketika ekstensi penuh. Kunci amat berguna pada amputasi bilateral, pada pasien yang lemah dan buta dan memiliki sisa ekstremitas yang sangat pendek. )asien dengan amputasi lutut bilateral yang merupakan tantangan rehabilitasi. )enggunaan !tubbis sebagai prothesis awal disarankan untuk semua pasien dengan bilateral disartikulasi lutut atau amputasi di atas lutut, tanpa melihat umur, yang menjadi calon untuk berjalan dan bagi pasien yang kehilangan keduanya secara simultan. +tubbis terdiri soket prostetik mounted secara langsung dengan dsar lebih sekedar rokher M bottom, sepanjang ekstensi posterior untuk mencegah kecenderungan punggungnya jatuh. )roses pemendekan anterior untuk gerakan yang halus ketika berputar hingga mendorong ketika berjalan. )enggunaan stubbis mengakibatkan penurunan pusat granulasi, dan dasar yang keras menyediakan untuk menganga guna menyeimbangkan badan dan stabilitasnya dan kepercayaannya menjadi baik selama berjalan dan berdiri Dgbr. 8E. ,engan kepercayaan pasien dan ketrampilan yang membaik, pemanjangan secara periodik merupakan syarat hingga tingginya hingga maksimal dan dapat menggunakan prosthesis dengan panjang maksimal. %eberapa pasien gagal mencapai panjang yang penuh dan hanya memakai strubbis. ,isartikulasi pinggul atau hemipelvectomi disartikulasi pinggul jarang dilakukan pada pasien dengan gangguan sirkulasi, tidak dianjurkan untuk dipasang prostetik. )rostetik dapat sukses digunakan pada pasien yang lebih sehat yang didisartikulasi akibat tumor atau trauma. )rostesisnya berat, sulit digunakan dan perlu banyak energi. )rostesis standar adalah prosthesis disartikulasi pinggul kanadian. +oket meliputi hemipelvis dan suspensinya melebihi crista iliaca. +endi pinggul dengan kunci dan komponen endoskeletal yang digunakan untuk menjaga beratnya /2

minimum. %eberapa pasien rawat jalan akan menggunakan alat bantu dan tanpa prosthesis sebab ini nyaman dan lebih cepat, tapi prostetik digunakan untuk menyeimbangkan dengan ekstremitas. (emipelvectomi bahkan jarang ditemukan, biasanya karena trauma atau keganasan di pelvis. )rostetik jarang digunakan. (al ini dipertimbangkan khususnya untuk tempat duduk, tapi juga jarang.

/3

También podría gustarte