Está en la página 1de 14

TUGAS MAKALAH

ANALISA BIAYA

Oleh:

-ZAINUL MUTTAQIN -GANDA PUTRA ADIYANTO -LUTFI ANGGA ANDIKA -AHMAD KHOMSIN BASHORI - AHMAD REZA KURNIAWAN - ROY MARYONO

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri Universitas Ronggolawe Tuban 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang Analisa Biaya yang mencakup: biaya langsung, biaya tidak langsung, biaya bahan baku dan biaya produksi. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Analisa Biaya Fakultas TeknikProgram Studi Teknik Industri Universitas Ronggolawe tuban. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas ini, khususnya kepada : 1. Ibu Martianawati.ST selaku dosen pembimbing mata kuliah Analisa Biaya yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini 2. Rekan-rekan semua di kelas teknik industri. 3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis. 4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal Alamiin. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Tuban, 10 November 2013

Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... DAFTAR ISI.......................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang ............................................................................. 1.2 Tujuan Penulisan ......................................................................... 1.3 Metode Penulisan ........................................................................ 1.4 Sistematika Penulisan ................................................................. BAB II PEMBAHASAN 2.1Pengertian Biaya Langsung Dan Tidak Langsung...................... 2.2 Biaya Bahan Baku ..................................................................... 2.3 Biaya Produksi ........................................................................... BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan ................................................................................. 3.2 Saran .......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA

ii iii

1 2 2 2

3 5 7

9 9

iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus dipenuhi.Selain untuk tempat tinggal seluruh anggota keluarga, rumah juga harus merupakantempat hunian yang nyaman untuk beraktivitas dan berinteraksi antar anggota keluargasehingga setiap anggota keluarga merasa betah untuk tinggal di rumah seperti slogan RumahkuIstanaku. Untukmenciptakanhunian yang nyaman, perluadanyausaha yang dilakukanantara lain denganmenambahnilaiartistikrumahitusendiri. Cara untukmenambahnilaisenisuaturumah, diantaranyadenganmemberidesainbaikdesaineksterior maupundesain interior.Contohdesaineksteriorantara lain desainrumah, penataanlahan, pembuatantaman, sedangkancontohdesain interior antara lain pemilihan cat, pemilihandanpeletakan furniture sertapemasangan material gypsum padaplafonrumah. Material gypsum yang dulunyalebihbanyakdigunakansebagaipenyekatatau partisi, belakanganinikehadiran gypsum sebagai material

plafonmakindigemari.Haltersebuttentusajatidakmengherankan.Selainmurah, gypsum jugalebihmudahdibentukdanterlihatlebihbersihdibandingkan material lain.Sesuaidengannamanya, material gypsum terbuatdari mineral gypsum denganrumusmolekulCaSO4.2H2Oyang merupakangaram yang pertama kali mengendap akibat prosesevaporasi air laut.Orang membuat gypsum mempunyaibeberapatujuanantaralainuntuktujuansenidantujuanekonomis. Tujuanitulah yang membuat orang

tertarikmemproduksigypsum.Tujuanseniadalahuntukmenambahnilaiartistikdannilaie stetik yangtinggi.padadesainsuaturumahsehinggamenjadihunian yang nyamandan ideal. Sedangkantujuanekonomisadalahuntukmenambahpendapatanpengrajin yangmembuatdanmemasang mudahtetapimemberipemasukan gypsum.Cara membuatdanmemasang gypsum yang

cukupbesar.Atasdasaritumakadisusunlahmakalahinisebagaibahanpembelajarantentangketera mpilanmembuat gypsum yang jelasdanmudahdipahami.

1.2 Tujuan Makalah yang disusun bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Analisa Biaya. Selain itu, makalah ini juga disusun untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang pengertian dan teori biaya langsung, biaya tak langung, biaya bahan baku, biaya produksi. 1.3 MetodePenulisan Pada penyusunan makalah ini, penulis menggunakan metode studi pustaka, selain dengan menggunakan buku cetak sebagai referensi, penulis juga melakukan studi pustaka dengan menggunakan media internet.

1.4 SistematikaPenulisan

HalamanJudul (cover) Kata Pengantar Daftar Isi Bab I Pendahuluan 1.1 LatarBelakang 1.2 Tujuan 1.3 MetodePenulisan 1.4 SistematikaPenulisan

Bab II Pembahasan 2.1 Pengertian Biaya Langsung Dan Tidak Langsung 2.2 Biaya Bahan Baku 2.3 Biaya Produksi

III Penutup 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran 3.3 DaftarPustaka

BAB II PEMBAHASAN
2.1Pengertian Biaya Langsung Dan Tidak Langsung Biaya langsung (Direct Cost) adalah biaya yang dapat dengan mudah ditelusuri ke objek biaya yang bersangkutan. Konsep biaya langsng lebih luas dari pengertian bahan langsung dan tenaga kerja langsung.

Biaya langsung adalah elemen biaya yang memiliki kaitan langsung dengan volume pekerjaan yang tertera dalam item pembayaran atau menjadi komponen permanen hasil akhir proyek. Komponen biaya langsung terdiri dari biaya upah pekerja, operasi peralatan, material. Termasuk kategori biaya langsung adalah semua biaya yang berada dalam kendali subkontraktor. Biaya tidak langsung merupakan elemen biaya yang tidak terkait langsung dengan besaran volume komponen fisik hasil akhir proyek, tetapi mempunyai kontribusi terhadap penyelesaian kegiatan atau proyek. Elemen biaya ini umumnya tidak tertera dalam daftar item pembayaran dalam kontrak atau tidak dirinci. Yang termasukdalam kategori biaya tidak langsung antara lain adalah: biaya overhead, pajak (taxes), biaya umum (general conditions), dan biaya risiko. Biaya risiko adalah elemen biaya yang mengandung dan/atau dipengaruhi ketidakpastian yang cukup tinggi, seperti biaya tak terduga (contingencies) dan keuntungan (profit).

Biaya tidak langsung (Indirect Cost) adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah ke objek biaya yang bersangkutan

Komponen biaya tak langsung proyek konstruksi dalam proses penawaran biasanya dimasukkan oleh kontraktor dalam setiap jenis pekerjaan. Kontraktor nasional di Indonesia pada umumya tidak melakukan identifikasi biaya tidak langsung secara detail sebelumnya. Kontraktor juga diyakini tidak memiliki mekanisme yang akurat dalam menentukan besarnya masing-masing variabel biaya tidak langsung. Penentuan alokasi biaya tidak tidak langsung yang biasa dilakukan adalah melalui presentase yang besarnya berbeda-beda, tergantung pengalaman kontraktor. Penetapan besarnya persentase ini juga dipengaruhi oleh persepsi risiko oleh kontraktor terhadap tiap jenis poyek, karena tiap proyek memiliki karakteristik tertentu dan ketidakpastian yang berbeda. Dalam menyikapi hal ini kontraktor-kontraktor di Indonesia cenderung tidak terlalu memperhatikan komponen biaya tidak langsung secara 3

komprehensif dalam mengestimasi biaya konstruksi. Sebagai perbandingan, studi yang dilakukan oleh Tah et al (1994) menyimpulkan hal yang serupa, di mana dari tujuh perusahaan konstruksi yang disurvei kesemuanya menggantungkan pada kemampuan estimasi subyektif berdasarkan pengalaan yang lalu. Contoh dari biaya tidak langsung ini adalah gaji manajer pabrik menjadi biaya tidak langsung dari setiap jenis minuman bersoda yang mereka hasilkan. Gaji manajer pabrik ini disebut juga dengan biaya umum.

Biaya umum adlah biaya yang bersama-sama dinikmati oleh sejumlah objek biaya. Biaya umum adalah salah satu jenis biaya tidak langsung.

Biaya tertentu mungkin masuk kategori langsung atau tidak langsung tergantung dari objek biayanya. Pada contoh pertama gaji manajer pabrik akan menjadi biaya langsung bagi divisi produksi. Pada contoh pertama objek biayanya adalah minuman bersoda sedangkan pada contoh kedua objek biayanya adalah keseluruhan divisi produksi.

2.2 Biaya Bahan Baku Bahan baku (raw material) adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk dimana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya (atau merupakan bagian terbesar dari bentuk barang ). Biaya bahan baku (raw material cost) adalah seluruh biaya untuk memperoleh sampai dengan bahan siap untuk digunakan yang meliputi harga bahan, ongklos angkut, penyimpanan dan lain-lain. A. Biaya yang diperhitungkan dalam harga pokok bahan yang dibeli Unsur harga pokok bahan yang dibeli adalah semua biaya untuk memperoleh bahan baku dan untuk menempatkan dalam keadaan siap pakai. Harga beli dan biaya angkut merupakan unsur yang mudah diperhitungkan sebagai harga pokok bahan baku sedangkan biaya pesan, biaya penerimaan, pembongkaran, pemeriksaan, asuransi, pergudangan dan biaya akuntansi biaya merupakan unsur yang sulit diperhitungkan sehingga pada prakteknya harga pokok bahan baku yang dicatat sebesar harga beli menurut faktur dari pemasok sebagai akibatnya biaya penyiapan bahan baku diperhitungkan dalam biaya overhead pabrik. B. Penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi Metode pencatatan bahan baku Ada 2 macam metode pencatatan bahan baku, yaitu: 1. Metode Fisik(Fhysical Inventory Method ) Dalam metode ini hanya tambahan persediaan bahan saja yang dicatat sedang mutasi berkurangnya bahan tidak dicatat untuk mengetahui bahan baku yang diperoleh , harus menghitung persediaan bahan baku digudang pada akhir periode akuntansi. Harga pokok persediaan awal ditambah Harga pokok pembelian dikurang Harga pokok persediaan akhir yang ada digudang merupakan biaya bahan baku yang dipakai selama periode akuntansi. 2. Metode Mutasi Persediaan( Perpetual Inventory Method) Dalam metode ini setiap mutasi dicatat dalam kartu persediaan . Pembelian dicatat dalam kolom Beli di kartu persediaan ,pemakaian dicatat dalam kolom pakai di kartu persediaan dan jumlah bahan yang tersedian digudang dapat dilihat dalam kolom sisa di kartu persediaan. Metode Penilaian Bahan Baku Ada beberapa metode penilaian terhadap bahan baku diantaranya : 1. Pertama Masuk Pertama Keluar (Fifo) Metode ini didasarkan anggapan bahwa bahan yang pertama kali dipakai dibebani dengan harga perolehan persatuan dari bahan yang pertama kali masuk kegudang bahan,atau harga perolehan bahan persatuan yang pertama kali masuk kegudang bahan akan digunakan untuk menentukan harga perolehan persatuan bahan yang pertama kali disusul harga perolehan per satuan bahan yang dipakai pertama kali ,disusul harga perolehan persatuan yang masuk berikutnya. 2. Metode Rata-Rata (Weighted Average Method) Pada metode ini dengan pencatatan fisik persatuan bahan sebagai berikut:

menghitung rata-rata harga perolehan

(X1 x P1) + (X2 x P2) +.......+(Xn x Pn) Harga perolehan Rata = X1+X2+.......+Xn Didalam kartu kartu persediaan dengan metode ini setiap terjadi tambahan bahan dan ada bahan yang dipakai memiliki harga perolehan persatuan bahan yang paling baru. 3. Metode Terakhir Masuk , Pertama Keluar (Lifo) Metode ini berdasarkan anggapaan bahwa bahan yang pertama kali dipakai dibebani dengan harga perolehan persatuan bahan dari yang terakhir masuk ,disusul dengan harga perolehan bahan persatuan yang masuk sebelumnya dan seterusnya. 4. Metode Persediaan Dasar Metode ini didasarkan atas anggapan bahwa persediaan minimum atas bahan harus dimiliki perusahaan pada setiap saat agar kegiatan kontinyu. Pada umumnya metode persediaan dasar menggunakan metode Lifo .

C. Analisis Selisih Bahan Baku ( Raw material variance) Dalam memgendalikan dan mengawasi biaya banyak perusahaaan menggunakan Biaya standar (standard cost) yaitu menetapkan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan per satuan produk , jadi perusahaan akan membuat perencanaan biaya dan pada akhir periode akan diketahui biaya yang sebenarnya terjadi dan biasanya jarang sekali pengeluaran sesungguhnya sama dengan standar dan perbedaan ini disebut selisih (Variances).

Selisih Bahan Baku = Biaya Bahan Baku Sesungguhnya - Biaya Bahan Baku Standar

Selisih bahan baku ini dapat dianalisis dalam: A) Selisih Harga Bahan (raw material price variance) Selisih harga bahan disebabkan karena pengeluaran untuk biaya bahan persatuannya tidak sama dengan standar

harga

Selisih Harga = - Harga Bahan Standar - Harga bahan - x Jumlah sesungguhnya per satuan sesungguhnya dibeli/digunakan per satuan -

B) Selisih Pemakaian Bahan Perbedaan yang disebabkan oleh karena pemakaian bahan menurut standar tidak sama dengan sesungguhnya. Selisih Pemakaian = Pemakaian bahan - Pemakaian bahan Bahan standar sesungguhnya x Harga bahan standar persatuan bahan

6 2.3 Biaya Produksi

produksi berlangsung dengan jalan mengolah masukan (input) menjadi keluaran (out put).masukan merupakan pengorbanan biaya yang tidak dapat dihindarkan untuk melakukan kegiatan produksi. setiap pengusaha harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok barang yang dihasilkan. untuk menghitung biaya produksi terlebih dahulu harus dipahami pengertiannya. biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebutmemerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulitdiidentifikasikan dan hitungannya. Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut: a.bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi. b.bahan-bahan pembantu atau penolong. c.upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur. d . p e n yu s u t a n p e r a l a t a n p r o d u k s i . e.uang modal sewa. f. biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, b iaya listrik, biaya keamanan dan asuransi. g . b i a ya p e m a s a r a n s e p e r t i b i a ya i k l a n . h . p a j a k secara umum unsur biaya tersebut dapat dibagi atas tiga komponen biaya, berikut : 1.komponen biaya bahan, meliputi semua bahan yang berkaitan langsung dengan produksi. 2 . k o m p o n e n b i a ya g a j i / u p a h t e n a g a k e r j a . 3.komponen biaya umum (biaya over head pabrik) meliputi semua pengorbanan yangmenunjang terselenggaranya proses produksi.

Teori Biaya Produksi Biaya kesempatan adalah nilai sumber daya dalam penggunaan yang terbaik. Biaya kesempatan perlu dipertimbangkan dalam mengukur seluruh biaya produksi.Biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang berbentuk kas,sedangkan biaya implisit adalah biaya dikeluarkan dalam proses produksi dalam bentuk nonkas.Keuntungan ekonomi adalah penerimaan dikurangi semua biaya, tercakup di dalamnya pengembalian normal untuk manajemen dan modal.Biaya marjinal adalah perubahan biaya total yang

berkaitan dengan perubahan satu unit output.Sedangkan, biaya inkremental dapat diartikan sebagai tambahan biaya total dari penerapankeputusan manajerial.Biaya Rata-rata, Biaya Marjinal dan Biaya Total Rata-rata.

Fungsi biaya rata-rata atau unit-1 kadang-kadang lebih berguna dari fungsi biaya total dalam pengambilan keputusan suatu usaha di sektor pertanian. Fungsi biaya rata-rata dapat diperolehdengan membagi fungsi biaya total yang relevan dengan output.Biaya marjinal adalah perubahan biaya total yang berkaitan dengan perubahan output (output).Fungsi biaya marjinal berpotongan dengan fungsi biaya total rata-rata dan fungsi biaya variablerata-rata di titik minimum ke dua fungsi tersebut. Fungsi biaya rata-rata jangka panjang akan: (a) Menurun, apabila skala pengembalian dalam produksi adalah meningkat, (b) Konstan, apabila skala pengembalian dalam produksi adalah konstan, dan (c) Meningkat, apabila skala pengembalian dalam produksi adalah menurun. Fungsi biaya rata-rata jangka panjang adalah merupakan kurva amplop dari sejumlah kurva biayarata-rata jangka pendek. Topik Khusus dalam Teori Biaya Pada tingkat output yang hasilnya di spesifikasi tingkat keuntungan ekonomi diperoleh denganmembagi keuntungan ditambah biaya tetap total dengan kontribusi keuntunganAnalisis titik impas adalah spesial pada kasus analisis keuntungan di mana keuntungandiharuskan sama dengan nol.Suatu usaha dapat dikatakan tinggi tingkat pengungkitannya apabila biaya tetap adalah relatif lebih besar (tinggi) dari pada biaya variabel. Pada umumnya, penggunaan analisis pengungkitanoperasi menyatakan secara tidak langsung tingginya tingkat risiko keuntungan sepanjang waktu.Dalam arti kata, peningkatan nilai pengungkitan operasi menyatakan lebih bervariasinyakeuntungan sepanjang waktu, oleh karena itu tinggi tingkat resikonya.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Gypsum sebagai mineral evaporitseringdigunakansebagai yang disebut material casting

padaplafonrumah.Gypsum

dibuatdaribahandasar

(bubuklembutberwarnaputih). Proses pembuatan gypsum meliputi :pengadukanbahan gypsum, penuanganbahan gypsum kedalamcetakan, pemasangan roving danpelepasan gypsum dalamcetakan.

3.2 Saran Untukperawatannya casting sebaiknyaditaruhditempat yang

keringdantidaklembabsertajangansampaiterkena air sedikitpundanganmaksud agar casting tidakmudahmengerasataumembatu. Air yang digunakansebaiknyatidakmengandunggaram.Karena air yang

mengandungkadargaram yang tinggimenyebabkan gypsum tidaktahan lama ataumudahpecah.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim. 1999. Dasar - Dasar Akuntansi Biaya. Edisi ketiga, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Letricia G. Raiburn. 1993. Akuntansi Biaya, Jilid 1, Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta. Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya, Edisi Kelima. Cetakan ketujuh. AMP-YKPN. Yogyakarta. Syahrul dan M Afdi Nizar. 2000. Kamus Akuntansi. Penerbit Harta Prima,Jakarta. Wild, John J.; Subramanyam,K.R. and Halsey,Robert F,2008, Financial Statement Analysis,Buku satu,Edisi Delapan , Jakarta:Salemba Empat. Aliminsyah dan Padji,Drs. 2005. Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan. Bandung: Yrama Widya. Sirait Wibowo dan Matz Usry. 1988. Akuntansi Biaya, Jilid dua Edisi kedelapan.. Penerbit Erlangga, Jakarta. Jusuf Al Hariyono. 2003. Dasar Dasar Akuntansi, Jilid dua, Edisi keenam. Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

También podría gustarte