Está en la página 1de 58

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Biologi disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan IPA secara nasional. Saat ini kesejahteraan bangsa tidak hanya tergantung pada sumber daya alam dan modal yang bersifat fisik, tetapi bersumber pada modal intelektual, sosial, dan kepercayaan (kredibilitas . !engan demikian tuntutan untuk terus menerus memuthakhirkan pengetahuan Biologi menjadi suatu keharusan. "utu lulusan tidak cukup bila diukur dengan standar lokal saja sebab perubahan global telah sangat besar mempengaruhi ekonomi suatu bangsa. Industri baru dikembangkan dengan berbasis kompetensi sains dan teknologi tinggi, dengan demikian bangsa yang berhasil adalah bangsa yang memiliki standar kompetensi teknologi tinggi #ntuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih strategi atau cara dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan prestasi belajar sis$a khususnya pelajaran Biologi. "isalnya dengan membimbing sis$a untuk bersama%sama terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mampu membantu sis$a berkembang sesuai dengan taraf intelektualnya akan lebih menguatkan pemahaman sis$a terhadap konsep%konsep yang diajarkan.

Pemahaman ini memerlukan minat dan moti&asi. 'anpa adanya minat menandakan bah$a sis$a tidak mempunyai moti&asi untuk belajar. #ntuk itu, guru harus memberikan suntikan dalam bentuk moti&asi sehingga dengan bantuan itu anak didik dapat keluar dari kesulitan belajar. Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kegagalan dalam belajar rata%rata dihadapi oleh sejumlah sis$a yang tidak memiliki dorongan belajar. #ntuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya membangkitkan moti&asi belajar sis$a, misalnya dengan membimbing sis$a untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan sis$a serta guru yang berperan sebagai pembimbing untuk menemukan konsep Biologi. "oti&asi tidak hanya menjadikan sis$a terlibat dalam kegiatan akademik, moti&asi juga penting dalam menentukan seberapa jauh sis$a akan belajar dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa jauh menyerap informasi yang disajikan kepada mereka. Sis$a yang termoti&asi untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga sis$a itu akan meyerap dan mengendapan materi itu dengan lebih baik. 'ugas penting guru adalah merencanakan bagaimana guru mendukung moti&asi sis$a ((ur, )**+, - . #ntuk itu sebagai seorang guru disamping menguasai materi, juga diharapkan dapat menetapkan dan melaksanakan penyajian materi yang sesuai kemampuan dan kesiapan anak, sehingga menghasilkan penguasaan materi yang optimal bagi sis$a.

Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis mencoba menerapkan salah satu model pembelajaran, yaitu metode pembelajaran penemuan konsep untuk mengungkapkan apakah dengan model penemuan konsep dapat meningkatkan moti&asi belajar dan prestasi Biologi. Penulis memilih model pembelajaran ini mengkondisikan sis$a untuk terbiasa menemukan, mencari, mendikusikan sesuatu yang berkaitan dengan pengajaran. (Siadari, )**+, . . !alam metode pembelajaran penemuan konsep sis$a lebih aktif dalam memecahkan untuk menemukan sedang guru berperan sebagai pembimbing atau memberikan petunjuk cara memecahkan masalah itu. !ari latar belakang di atas maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul /#paya "eningkatkan Prestasi dan Kualitas Belajar Biologi dengan "etode Pembelajaran Penemuan Konsep pada Sis$a Kelas 000000 'ahun Pelajaran )**-1)**.2.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut, +. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar sis$a dengan diterapkannya pembelajaran penemuan konsep3 ). Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran penemuan konsep terhadap moti&asi belajar sis$a3

C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk, +. "engetahui peningkatan prestasi belajar sis$a setelah diterapkannya pembelajaran penemuan konsep. ). "engetahui pengaruh moti&asi belajar sis$a setelah diterapkan pembelajaran penemuan konsep.

D. Manfaat Penelitian Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat, +. "emberikan informasi tentang model pembelajaran yang sesuai dengan materi Biologi. ). "eningkatkan moti&asi pada pelajaran Biologi -. "engembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan bidang studi Biologi.

E. Definisi

!erasi"nal #aria$el

Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal%hal sebagai berikut, +. "etode pembelajaran penemuan konsep adalah,

Suatu stategi pengajaran induktif dengan tujuan membantu sis$a segala tingkatan umur mempelajari konsep%konsep dan keterampilan berfikir yang analitis praktis. ). "oti&asi belajar adalah, Suatu proses untuk menggiatkan motif%motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri indi&idu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. -. Prestasi belajar adalah, 4asil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah sis$a mengikuti pelajaran.

%. Batasan Masalah Karena keterbatasan $aktu, maka diperlukan pembatasan masalah meliputi, +. Penelitian ini hanya dikenakan pada sis$a kelas 00000tahun pelajaran )**-1)**.. ). Penelitian ini dilakukan pada bulan 5kotober semester ganjil tahun pelajaran )**-1)**.. -. "ateri yang disampaikan adalah pokok bahasan00000

BAB II &A'IAN PU(TA&A

A. Hakikat IPA IPA didefiniksan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara alam. Perkembangan IPA tidak hanya ditandai dengan adanya fakta, tetapi juga oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. "etode ilmiah dan pengamatan ilmiah menekankan pada hakikat IPA. Secara rinci hakikat IPA menurut Bridgman (dalam 6estari, )**), 7 adalah sebagai berikut, +. Kualitas8 pada dasarnya konsep%konsep IPA selalu dapat dinyatakan dalam bentuk angka%angka. ). 5bser&asi dan 9ksperimen8 merupakan salah satu cara untuk dapat memahami konsep%konsep IPA secara tepat dan dapat diuji kebenarannya. -. :amalan (prediksi 8 merupakan salah satu asumsi penting dalam IPA bah$a misteri alam raya ini dapat dipahami dan memiliki keteraturan. !engan

asumsi tersebut le$at pengukuran yang teliti maka berbagai peristi$a alam yang akan terjadi dapat diprediksikan secara tepat. .. Progresif dan komunikatif8 artinya IPA itu selalu berkembang ke arah yang lebih sempurna dan penemuan%penemuan yang ada merupakan kelanjutan dari penemuan sebelumnya. Proses8 tahapan%tahapan yang dilalui dan itu dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah dalam rangkan menemukan suatu kebernaran. ;. #ni&ersalitas8 kebenaran yang ditemukan senantiasa berlaku secara umum. !ari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bah$a hakikat IPA, dimana konsep%konsepnya diperoleh melalui suatu proses dengan menggunakan metode ilmiah dan dia$ali dengan sikap ilmiah kemudian diperoleh hasil (produk .

B. Pr"ses Belajar Mengajar Bi"l"gi Proses dalam pengertian disini merupakan interaksi semua komponen atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lainnya saling berhubungan (inter independent dalam ikatan untuk mencapai tujuan (#sman, )***, ; . Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri indi&idu berkat adanya interaksi antara indi&idu dengan lingkungannya. 4al ini sesuai dengan yang diutarakan Burton bah$a seseorang setelah mengalami proses

belajar akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. "isalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti. (dalam #sman, )***, ; . "engajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggungja$ab moral yang cukup berat. "engajar pada prinsipnya membimbing sis$a dalam kegiatan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar. Proses belajar mengajar merupakan suatu inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegangn peran utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan sis$a atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi eduaktif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan sis$a itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar (#sman, )***, . . Sedangkan menurut buku Pedoman <uru Pendidikan Agama Islam, proses belajar mengajar dapat mengandung dua pengertian, yaitu rentetan kegiatan perencanaan oleh guru, pelaksanaan kegiatan sampai e&aluasi program tindak lanjut (dalam Suryabrata, +==7, +> . !ari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bah$a proses belajar mengajar Biologi meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai e&aluasi dan program tindak lanjut yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran Biologi.

C. &"nse! Bi"l"gi +. Pengertian Konsep Konsep adalah suatu abstraksi yang dapat didiskripsikan melalui definisi contoh dan bukan contoh, sifat%sifat atau super ordinat, sub ordinat yang dihubungkan dengan konsep%konsep yang lain (?idoko, )**+, ) . "enurut :osser (!alam Achmadi, +==@, . bah$a konsep adalah suatu obyek abstraksi yang mempunyai atribut%atribut yang sama. "enurut 4amalik ()**), +-) konsep adalah suatu obyek, peristi$a atau orang yang memiliki ciri%ciri umum konsep menunjuk pada /(ama2 tertentu misalnya buku, sis$a dan lain%lain. Aadi konsep adalah sesuatu yang sangat luar, yang menunjukkan ciri%ciri umum objek yang bersangkutan. !ari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bah$a konsep merupakan suatu obyek yang me$akili kelas stimulus artinya suatu konsep telah dipelajari. Aika yang diajar dapat menampilkan perilaku%perilaku tertentu. 5leh karena itu :atna ?ilis (+=>> dalam bukunya Achmadi

menyatakan bah$a guru yang mengadakan kegiatan berupa konsep hendaknya mempunyai bagian%bagian antara lain, + (ama konsep8 ) Atribut%atribut dari konsep8 4ubungan antar konsep%prinsip. "enurut Cla&ail (dalam Achmadi, +==@, )%. mengatakan bah$a konsep%konsep dapat dibedakan dalam tujuan dimensi, yaitu, !efinisi konsep8 . Bontoh%contoh8 ;

a. Atribut Setiap konsep mempunyai jumlah atribut yang berbeda, atribut dapat berupa fisik seperti $arna, tinggi, atau dapat juga berupa fungsional. b. Struktur. Struktur menyangkut cara terkaitnya atau tergabungnya atribut% atribut itu. Ada tiga macam struktur yang dikenal. Konsep konjungtif adalah konsep dimana terdapat dua atau lebih sifat%sifat sehingga dapat memenuhi syarat sebagai contoh konsep. Konsep disjungtif adalah konsep%konsep dimana satu dari dua atau lebih sifat%sifat harus ada. Konsep rasional menyatakan hubungan utama antara atribut%atribut konsep. c. Keabstrakan.

Konsep itu adalah abstrak yang berdasarkan pada pengalaman dan karena tidak ada dua orang yang mempunyai pengalaman persis sama, maka konsep yang dibentuk orang juga tidak sama. d. Keinklusifan Keinklusifan suatu konsep dapat ditujukan pada jumlah contoh% contoh yang terlibat di dalam konsep itu. "isalnya bagi seorang anak kecil, konsep kucing ditujukan pada seekor he$an tertentu yaitu kucing keluarga. e. <eneralitas atau Keumuman. Bila diklasifikasikan konsep%konsep dapat dibedakan dalam posisi super ordinat dan sub ordinatnya, sehingga makin umum suatu konsep, makin banyak asosiasi yang dapat dibuat dengan konsep%konsep lain. f. Ketepatan. Ketepatan suatu konsep menyangkut ada sekumpulan aturan yang membedakan contoh%contoh dan non%contoh suatu konsep. g. Kekuatan (Po$er . Kekuatan suatu konsep ditentukan oleh sejauh mana orang setuju, bah$a konsep itu penting. ). Proses Pembentukan Konsep 'erbentuknya suatu konsep secara umum dalah diri indi&idu dapat dibedakan menjadi dua cara, yaitu, cara asimilasi dan cara akomodasi.

Adapun dari dua cara tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut, a. Bara asimilasi adalah informasi yang masuk ke otak akan diubah sehingga cocok dengan struktur yang ada dalam otak. b. Bara akomodasi adalah penyesuaian struktur oleh otak terhadap pengamatan. !alam ilmu Biologi, secara umum pembentukan konsep merupakan produk eksperimental. 5leh karena itu pembentukan konsep Biologi tidak begitu saja dibentuk melalui informasi atau penjelesasan. Konsep tidak dapat begitu saja dipindahkan dari seseorang kepada orang lain. Bara yang paling efektif untuk membentuk konsep Biologi adalah melalui pengamatan secara langsung terhadap objeknya. !engan metode ini diharapkan sis$a menguasai konsep%konsep Biologi dan saling keterkaitannya serta mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah%masalah yang dihadapinya. -. Penguasaan konsep Biologi #ntuk mengetahui penguasaaan konsep sis$a diperlukan analisis konsep, yang meliputi, a b c d (ama konsep Biri%ciri &ariabel dari konsep dan ciri%ciri kriteria konsep !efinisi konsep Bontoh%contoh konsep dan bukan dari konsep

4ubungan konsep dengan konsep%konsep lain. (!ahar, +=>=, =- . Selanjutnya dalam tiap kegiatan belajar selalu akan menghasilkan

perubahan khusus yang disebut hasil belajar. !alam pelajaran Biologi yang perlu dan penting untuk diingat antara lain, a. Beberapa informasi &erbal, yang mutlak diperlukan untuk belajar selanjutnya, misalkan nama hukum%hukum, konstanta%konstanta penting dalam Biologi, dan konsep%konsep teoritis serta beberapa konsep penting yang didefinisikan. b. Keterampilan intelektual, seperti mengklasifikasikan beberapa aturan, strategi memperoleh informasi, beberapa rumus penting, penyelesaian matematis, penggunaan peralatan dan sejenisnya (?ahyana, +=>@, -.%-; . Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami betapa pentingnya penguasaaan konsep Biologi pada diri sis$a selain itu dalam proses belajar mengajar Biologi, guru hendaknya mengetahui perkembangan sis$anya, terutama yang berkaitan dengan intelektual sis$a sehingga guru dapat menyesuaikan mengajarkannya. "enurut Piaget, setiap indi&idu mengalami tingkat%tingkat bahan pelajaran yang hendak diajarkan dan cara

perkembangan intelektual sebagai berikut, a. Periode sensori motor (*%) tahun

Pada periode ini anak mengatur alamnya dengan indra%indranya (sensori dan tindakan%tindakannya (motor . Konsep%konsep yang tidak ada pada $aktu lahir seperti konsep%konsep ruang, $aktu, berkembang dan tercermin ke dalam pola%pola perilaku anak. b. Periode pra%operasional ()%7 tahun Periode ini disebut pra%operasional, karena pada umur ini anak belum mampu melaksanakan operasi%operasi mental.anak pada tingkat pra%operasional tidak dapat berpikir re&ersible, mempunyai sifat egosentris yaitu sulit untuk menerima pandapat orang lain serta lebih menfokuskan diri pada aspek status tentang suatu peristi$a daripada transformasi dari suatu keadaan kepada keadaan lain. c. Periode operasional konkret (7%++ tahun Periode ini merupakan permulaan proses berfikir rasional yang berarti anak memiliki operasi%operasi logis yang dapat diterapkannya pada masalah%masalah konkret. Bila menghadapi suatu pertentangan antara pikiran dan persepsi, anak dalam periode ini memilih pengambilan keputusan secara logis. d. Periode operasional formal (lebih dari ++ tahun Pada periode ini anak akan dapat menggunakan operasi%operasi konkretnya untuk membantu operasi%operasi yang lebih kompleks dan mempunyai kemampuan untuk berfikir abstrak.

!engan demikian dapat dinyatakan bah$a kemampuan yang harus dimiliki oleh sis$a yang dapat mencerminkan penga$asan konsep IPA adalah meliputi kemampuan intelektual, mengklasifikasi,

menghubungkan, menganalisis dan menerapkan konsep yang diajarkan untuk memecahkan masalah, soal, atau kejadian.

D Met")e Pem$elajaran Penemuan &"nse! "etode pembelajaran penemuan konsep menurut ?idoko ()**+ didefinisikan suatu stategi pengajaran induktif dengan tujuan membantu sis$a segala tingkatan umur mempelajari konsep%konsep dan keterampilan berfikir yang analitis praktis. Sedangkan menurut 4asanah (+==> model penemuan konsep dan suatu model pengajaran yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berfikir induktif. Kemampuan analisis dan mengembangkan konsep.pada pengajaran dia$ali dengan pemberian contoh dan non%contoh diakhiri dengan kesimpulan yang diberikan sis$a. Berdasarkan hasil penelitian tentang Klaus "eier, 'ennyson dan Bochareila dalam ?idoko ()**+ tentang pembelajaran penemuan konsep

merupakan model yang menggunakan contoh%contoh positif dan contoh negatif untuk menggambarkan konsep%konsep tersebut lebih mudah.

!esain dari model ini, pertama kali diperkenalkan oleh Aoice dan ?eil (+=7) yang mendasari penelitian Aerome Bruiner dan koleganya yang

menemukan pengaruh &ariabel%&ariabel terhadap proses belajar konsep. Pada penelitian ini konsep yang digunakan adalah konsep listrik statik, dengan menampilkan contoh dan non%contoh yang disertai karakteristiknya, sebagai misal untuk konsep listrik statik8 contoh positif batang plastik yang dogosokkan dengan kain $ol akan bermuatan negatif mempunyai karakteristik benda menerima elektron dari benda lain atau terjadi perpindahan elektron dari kain $ol menuju ke batang plastik. !ari uraian contoh dan non%contoh beserta karakteristiknya sis$a diharapkan dapat menemukan definisi dari tiap konsep dan memahami konsep tersebut, sehingga pada akhirnya dapat memberikan contoh secara mandiri dari konsep tersebut. Sintaks metode pembelajaran penemuan konsep adalah sebagai berikut, Phase I , Presentation of example (menampilkan contoh%contoh . Pada phase ini guru menjelaskan bagamana akti&itas dimulai dengan memberikan kepada sis$a contoh dan bukan contoh. Ketika guru menampilkan contoh positif dan contoh negatif untuk tiap%tiap konsep disertai dengan karakteristiknya di dalam 6KS penemuan konsep. Pada penelitian ini konsep yang dipilih adalah

konsep listrik statik dengan contoh positif batang plastik yang digosokkan dengan kain $oll akan bermuatan negatif. Phase II , Analysis of hypothesis (menganalisis hipotesa Pada phase ini dimulai ketika sis$a membuat hipotesis tentang nama suatu konsep, membandingkan karakteristik dari contoh positif dan negatif listrik statik, maka sis$a diminta untuk menuliskan hipotesis tentang listrik statik, guru memberikan contoh tambahan dan yang bukan contoh kemudian menganalisis hipotesis sampai semua hipotesis didapatkan. !ari beberapa hipotesis listrik statik yang didapat dari sis$a kemudian menguji hipotesis tersebut le$at contoh dan non%contoh sehingga deperoleh satu hipotesis yang benar.

Phase III

, Clouser (Penutup Pada phase ini guru bertanya kepada sis$a untuk mengidentifikasi sifat%sifat dari konsep dan menyatakan dari konsep tersebut beserta karakteristiknya.

Phase ID

, Application (Aplikasi Pada phase ini untuk memperkuat pengertian murid akan konsep tentang listrik statik, guru memberikan contoh tambahan dari mereka sendiri.

Seorang guru dalam menerapkan model pembelajaran konsep diharapkan dapat, a. "engerti isi mata pelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran konsep, sehingga dapat mengidentifikasikan materi pelajaran itu apakan cocok dengan pengajaran menggunakan model pembelajaran pemenuan konsep. b. "enyeleksi contoh%contoh, sehingga ketika diberikan tujuan pembelajaran maka akan memperoleh daftar contoh%contoh yang akan memberikan gambaran secara efektif dari suatu konsep. c. "engerti urutan dari contoh%contoh untuk memaksimalkan murid%murid secara praktis dengan keterampilan berfikir "anfaat dari metode pembelajaran penemuan konsep antara lain, a. "eningkatkan keterampilan berfikir b. "embantu sis$a untuk menemukan dan memahami konsep dengan memperhatikan obyek, ide atau kejadian%kejadian.

E. M"ti*asi Belajar +. Pengertian "oti&asi

"otif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seserang atau organisme yang menyebabkan kesiapan kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan. Sedangkan moti&asi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif% motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri indi&idu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu (#sman, )***, )> . Sedangkan menurut !jamarah ()**), ++. moti&asi adalah suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang kedalam bentuk akti&itas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. !alam proses belajar, moti&asi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak mempunyai moti&asi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan akti&itas belajar. 4al ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh (ur ()**+, - bah$a sis$a yang termoti&asi dalam belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga sis$a itu akan meyerap dan mengendapkan mateti itu dengan lebih baik. Aadi moti&asi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. -. "acam%macam "oti&asi "enurut jenisnya moti&asi dibedakan menjadi dua, yaitu,

a. "oti&asi Intrinsik Aenis moti&asi ini timbul sebagai akibat dari dalam indi&idu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar (#sman, )***, )= . Sedangkan menurut !jamarah ()**), ++; , moti&asi instrinsik adalah motif%motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri indi&idu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. "enurut ?inata (dalam 9rriniati, +==., +*; ada beberapa strategi dalam mengajar untuk membangun moti&asi intrinsik. Strategi tersebut adalah sebagai berikut, + ) "engaitkan tujuan belajar dengan tujuan sis$a. "emberikan kebebasan dalam memperluas materi pelajaran sebatas yang pokok. "emberikan banyak $aktu ekstra bagi sis$a untuk mengerjakan tugas dan memanfaatkan sumber belajar di sekolah. . ; Sesekali memberikan penghargaan pada sis$a atas pekerjaannya. "eminta sis$a untuk menjelaskan hasil pekerjaannya. !ari uraian diatas dapat disimpulkan bah$a moti&asi instrinsik adalah moti&asi yang timbul dari dalam indi&idu yang berfungsinya tidak perlu

dirangsang dari luar. Seseorang yang memiliki moti&asi intrinsik dalam dirinya maka secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan moti&asi dari luar dirinya. b. "oti&asi 9kstrinsik Aenis moti&asi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar indi&idu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar. "isalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya agar mendapat peringkat pertama dikelasnya (#sman, )***, )= . Sedangkan menurut !jamarah ()**), ++7 , moti&asi ekstrinsik adalah kebalikan dari moti&asi intrinsik. "oti&asi ekstrinsik adalah motif%motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Beberapa cara membangkitkan moti&asi ekstrinsik dalam

menumbuhkan moti&asi instrinsik antata lain, + Kompetisi (persaingan , guru berusaha menciptakan persaingan diantara sis$anya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya dan mengatasi prestasi orang lain. ) Pace Making (membuat tujuan sementara atu dekat , Pada a$al kegiatan belajar mengajar guru, hendaknya terlebih dahulu menyampaikan kepada

sis$a 'IK yang akan dicapai sehingga dengan demikian sis$a berusaha untuk mencapai 'IK tersebut. 'ujaun yang jelas, "otif mendorong indi&idu untuk mencapai tujuan. "akin jelas tujuan, makin besar nilai tujuan bagi indi&idu yang bersangkutan dan makin besar pula moti&asi dalam melakuakan sesuatu perbuatan. . Kesempurnaan untuk sukses, Kesuksesan dapat menimbulkan rasa puas, kesenangan dan kepercayaan terhadap diri sendiri, sedangkan kegagalan akan memba$a efek yang sebaliknya. !engan demikian, guru hendaknya banyak memberikan kesempatan kepada anak untuk meraih sukses dengan usaha mandiri, tentu saja dengan bimbingan guru. ; "inat yang besar, "otif akan timbul jika indi&idu memiliki minat yang besar. @ "engadakan penilaian atau tes. Pada umumnya semua sis$a mau belajar dengan tujuan memperoleh nilai yang baik. 4al ini terbukti dalam kenyataan bah$a banyak sis$a yang tidak belajar bila tidak ada ulangan. Akan tetapi, bila guru mengatakan bah$a lusa akan diadakan ulangan lisan, barulah sis$a giat belajar dengan menghafal agar ia mendapat nilai yang baik. Aadi, angka atau nilai itu merupakan moti&asi yang kuat bagi sis$a.

!ari uraian di atas diketahui bah$a moti&asi ekstrinsik adalah moti&asi yang timbul dari luar indi&idu yang berfungsinya karena adanya perangsang dari luar, misalnya adanya persaingan, untuk mencapai nilai yang tinggi, dan lain sebagainya.

%. Prestasi Belajar Bi"l"gi Belajar dapat memba$a suatu perubahan pada indi&idu yang belajar. Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik menjadi lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan pengalaman yang dituju pada hasil yang akan dicapai sis$a dalam proses belajar di sekolah. "enurut Poer$odarminto (+==+, 7@> , prestasi belajar adalah hasil yang dicapai (dilakukan, dekerjakan , dalam hal ini prestasi belajar merupakan hasil pekerjaan, hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan ketelitian kerja serta perjuangan yang membutuhkan pikiran. Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bah$a prestasi belajar yang dicapai oleh sis$a dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya setelah sis$a itu melakukan kegiatan belajar. Pencapaian hasil belajar tersebut dapat diketahui dengan megadakan penilaian tes hasil belajar. Penilaian diadakan untuk mengetahui sejauh mana sis$a telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. !i samping itu guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Sejalan dengan prestasi belajar, maka dapat diartikan bah$a prestasi belajar Biologi adalah nilai yang dipreoleh sis$a setelah melibatkan secara langsung1aktif seluruh potensi yang dimilikinya baik aspek kognitif

(pengetahuan , afektif (sikap belajar mengajar Biologi.

dan psikomotor (keterampilan

dalam proses

BAB III

MET D L +I PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research , karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. "enurut 5ja dan Smuljan (dalam 'itik Sugiarti, +==78 > mengelompokkan penelitian tindakan menjadi empat macam yaitu (a guru bertindak sebagai peneliti, (b penelitian tindakan kolaboratif, (c Simultan terintegratif, dan (d administrasi social ekperimental. !alam penelitian tindakan ini menggunakan bentu guru sebagai peneliti, penanggung ja$ab penuh penelitian tindakan adalah praktisi (guru . 'ujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. !alam penelitian ini peneliti tidak bekerjasama dengan siapapun, kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa, sehingga sis$a tidak tahu kalau diteliti. !engan cara ini diharapkan didapatkan data yang seobjektif mungkin demi ke&alidan data yang diperlukan.

Penelitian ini akan dihentikan apabila ketuntasan belajar secara kalasikal telah mencapai >;E atau lebih. Aadi dalam penelitian ini, peneliti tidak tergantung pada jumlah siklus yang harus dilalui.

A. Tem!at, -aktu )an (u$.ek Penelitian +. 'empat Penelitian 'empat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di 000000000000000. tahun pelajaran )**-1)**.. ). ?aktu Penelitian ?aktu penelitian adalah $aktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 5ktober semester ganjil )**-1)**.. -. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah sis$a%sis$i kelas 0000 pada pokok bahasan 0000..

B. Ran/angan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian 'indakan Kelas (P'K . "enurut 'im Pelatih Proyek P<S", P'K adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan

rasional dari tindakan mereka dalam

melaksanakan tugas, memperdalam

pemahaman terhadap tindakan%tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan (dalam "ukhlis, )***, - . Sedangkah menurut "ukhlis ()***, ; P'K adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Adapun tujuan utama dari P'K adalah untuk memperbaiki1meningkatkan pratek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru ("ukhlis, )***, ; . Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan 'aggart (dalam Sugiarti, +==7, @ , yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana , action (tindakan , observation (pengamatan , dan reflection (refleksi . 6angkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah dire&isi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus + dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap%tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut.

Putar an +

:efleksi

:encana :encana a$al1rancangan a$al1rancangan

Putar an )

'indakan1 5bser&asi :efleksi 'indakan1 5bser&asi :efleksi 'indakan1 5bser&asi <ambar -.+ Alur P'K Penjelasan alur di atas adalah, +. :ancangan1rencana a$al, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. ). Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep sis$a serta mengamati hasil :encana yang :encana yang dire&isi dire&isi :encana yang :encana yang dire&isi dire&isi

Putar an -

atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran konsep.

model penemuan

-. :efleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. .. :ancangan1rencana yang dire&isi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang dire&isi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. 5bser&asi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran +, ) dan -, dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing putaran. !ibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan. C. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari, +. Silabus Faitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar. ). :encana Pelajaran (:P Faitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. "asing%

masing :P berisi kompetensi dasar, indicator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar. -. 6embar Kegiatan Sis$a 6embar kegaian ini yang dipergunakan sis$a untuk membantu proses pengumpulan data hasil kegiatan belajar mengajar.

.. 6embar 5bser&asi Kegiatan Belajar "engajar a. 6embar obser&asi pengolahan pembelajaran penemuan konsep, untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. b. 6embar obser&asi akti&itas sis$a dan guru, untuk mengamati akti&itas sis$a dan guru selama proses pembelajaran. ;. 'es formatif 'es ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep Biologi pada pokok bahasan 0000 'es formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda (objektif . Sebelumnya soal% soal ini berjumlah .@ soal yang telah diujicoba, kemudian penulis mengadakan analisis butir soal tes yang telah diuji &aliditas dan reliabilitas pada tiap soal. Analisis ini digunakan untuk memilih soal yang baik dan memenuhi syarat digunakan untuk mengambil data. 6angkah%langkah analisi btir soal adalah sebagai berikut,

a. Daliditas 'es Daliditas butir soal atau &aliditas item digunakan untuk mengetahui tingkat ke&alidan masing%masing butir soal. Sehingga dapat ditentukan butir soal yang gagal dan yang diterima. 'ingkat ke&alidan ini dapat dihitung dengan korelasi Product "oment, rxy =

{N X

N XY ( X )( Y )
)

( X )

}{N Y

( Y )

(Suharsimi

Arikunto,

)**+, 7) !engan, rGy ( HF HI HI) , Koefisien korelasi product moment , Aumlah peserta tes , Aumlah skor total , Aumlah skor butir soal , Aumlah kuadrat skor butir soal

HIF , Aumlah hsilkali skor butir soal b. :eliabilitas :eliabilitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan rumus belah dua sebagai berikut,
r++ = )r+ 1 )+ 1 ) (+ + r+ 1 )+ 1 )

(Suharsimi Arikunto, )***+, =-

!engan, r++ r+1)+1) , Koefisien reliabilatas yang sudah disesuaikan , Korelasi antara skor%skor setiap belahan tes

Kriteria reliabilitas tes jika harga r++ dari perhitungan lebih besar dari harga r pada tabel product moment maka tes tersebut reliabel.

c.'araf Kesukaran Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal adalah indeks kesukaran. :umus yangdigunakan untuk menentukan taraf kesukaran adalah,
P= Js

(Suharsimi Arikunto, )**+, )*>

!engan, P B As , Indeks kesukaran , Banyak sis$a yang menja$ab soal dengan benar , Aumlah seluruh sis$a peserta tes

Kriteria untuk menentukan indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut, % % % Soal dengan P J *,*** sampai *,-** adalah sukar Soal dengan P J *,-*+ sampai *,7** adalah sedang Soal dengan P J *,7*+ sampai +,*** adalah mudah

d. !aya Pembeda !aya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara sis$a yang berkemampuan tinggi dengan sis$a yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda

desebut indeks diskriminasi. :umus yang digunakan untuk menghitung indeks diskriminasi adalah sebagai berikut,
!=
A

JA

= PA P

(Suharsimi Arikunto, )**+, )++

!imana, ! BA BB AA AB , Indeks diskriminasi , Banyak peserta kelompok atas yang menja$ab dengan benar , Banyak peserta kelompok ba$ah yang menja$ab dengan benar , Aumlah peserta kelompok atas , Aumlah peserta kelompok ba$ah
PA =
A

JA

= Proporsi peserta kelompok atas yang menja$ab benar.

P =

= Proporsi peserta kelompok ba$ah yang menja$ab benar

Kriteria yang digunakan untuk menentukan daya pembeda butir soal sebagai berikut, % % % % Soal dengan ! J *,*** sampai *,)** adalah jelek Soal dengan ! J *,)*+ sampai *,.** adalah cukup Soal dengan ! J *,.*+ sampai *,7** adalah baik Soal dengan ! J *,7*+ sampai +,*** adalah sangat baik.

D. Met")e Pengum!ulan Data

!ata%data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui obser&asi pengolahan pembelajaran penemuan konsep, obser&asi akti&itas sis$a dan guru, dan tes formatif.

E. Teknik Analisis Data #ntuk mengetahui keefekti&an suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai sis$a juga untuk memperoleh respon sis$a terhadap kegiata pembelajaran serta akti&itas sis$a selama proses pembelajaran. #ntuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan sis$a setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan e&aluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu, +. #ntuk menilai ulangan atu tes formatif Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh sis$a, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah sis$a yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata%rata tes formatif dapat dirumuskan,
X =

X N

!engan

, X

J (ilai rata%rata

H I J Aumlah semua nilai sis$a H ( J Aumlah sis$a

). #ntuk ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum +==. (!epdikbud, +==. , yaitu seorang sis$a telah tuntas belajar bila telah mencapai skor @;E atau nilai @;, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat >;E yang telah mencapai daya serap lebih dari sama dengan @;E. #ntuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut,
P=

"is#a. yang.tuntas.bela$ar x+**E "is#a

BAB I# HA(IL PENELITIAN DAN PEMBAHA(AN

!ata penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data obser&asi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran penemuan konsep dan pengamatan akti&itas sis$a dan guru pada akhir pembelajaran, dan data tes formatif sis$a pada setiap siklus. !ata hasil uji coba item butir soal digunakan untuk mendapatkan tes yang betul%betul me$akili apa yang diinginka. !ata ini selanjutnya dianalisis tingkat &aliditas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. !ata lembar obser&asi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan penglolaan pembelajaran penemuan konsep yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran penemuan konsep dalam meningkatkan prestasi !ata tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar sis$a setelah diterapkan pembelajaran penemuan konsep.

A. Analisis Item Butir ("al Sebelum melaksanakan pengambilan data melalui instrumen penelitian berupa tes dan mendapatkan tes yang baik, maka data tes tersebut diuji dan dianalisi. #ji coba dilakukan pada sis$a di luar sasaran penelitian. Analisis tes yang dilakukan meliputi, +. Daliditas Daliditas butir soal dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan tes sehingga dapat digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini. !ari perhitungan .@ soal diperoleh +@ soal tidak &alid dan -* soal &alid. 4asil dari &alidits soal%soal dirangkum dalam tabel di ba$ah ini.

'abel ..+. Soal Dalid dan 'idak Dalid 'es Cormatif Sis$a
Soal Dalid +, ), ;, @, 7, =, +*, ++, +), +-, +., +7, +=, )+, )-, );, )@, )7, )>, )=, -*, -@, -7, ->, -=, .+, .), .-, .., .; Soal 'idak Dalid -, ., >, +;, +@, +>, )*, )), )., -+, -), --, -., -;, .*, .@

). :eliabilitas Soal%soal yang telah memenuhi syarat &aliditas diuji reliabilitasnya. !ari hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas r ++ sebesar *, 77;. 4arga ini lebih besar dari harga r product moment. #ntuk jumlah sis$a (( J )7 dengan r (=;E J *,->+. !engan demikian soal%soal tes yang digunakan telah memenuhi syarat reliabilitas. -. 'araf Kesukaran (P

'araf kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal. 4asil analisis menunjukkan dari .@ soal yang diuji terdapat % % % )* soal mudah +@ soal sedang +* soal sukar

.. !aya Pembeda Analisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan sis$a yang berkemampuan tinggi dengan sis$a yang berkemampuan rendah. !ari hasil analisis daya pembeda diperoleh soal yang berkriteria jelek sebanyak +. soal, berkriteria cukup )* soal, berkreteria baik +* soal, dan yang berkriteria tidak baik ) soal. !engan demikian soal%soal tes yang digunakan telah memenuhi syara%syarat &aliditas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.

B. Analisis Data Penelitian Persiklus +. Siklus I a. 'ahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran +, 6KS +, soal tes formatif +, dan alat% alat pengajaran yang mendukung.

b. 'ahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal +* 5ktober )**- di kelas 000. dengan jumlah sis$a )7 sis$a. !alam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah

dipersiapkan. Pengamatan (obser&asi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar sis$a diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan sis$a dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut,

'abel ..). 4asil 'es Cormatif Sis$a pada Siklus


Keterangan (o. (ilai Absen ' '' + @* K ) 7* K 7* K . @* K ; >* K @ >* K 7 7* K > 7* K = @* K +* >* K ++ ;* K +) >* K +;* K +. 7* K Aumlah =;* = ; Aumlah Skor +>7* Skor "aksimal Ideal )7** (o. Absen +; +@ +7 +> += )* )+ )) )). ); )@ )7 Aumlah (ilai @* >* 7* >* 7* =* @* @* 7* 7* @* >* 7* =)* Keterangan ' '' K K K K K K K K K K K K K = .

:ata%:ata Skor 'ercapai @=,);

Keterangan,

' '' Aumlah sis$a yang tuntas Aumlah sis$a yang belum tuntas Klasikal

, 'untas , 'idak 'untas , +> ,= , Belum tuntas

'abel ..-. :ekapitulasi 4asil 'es Siklus I


(o + ) #raian (ilai rata%rata tes formatif Aumlah sis$a yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar 4asil Siklus I @=,); +> @@,@7

!ari tabel di atas dapat dijelaskan bah$a dengan menerapkan metode pembelajaran penemuan konsep diperoleh nilai rata%rata prestasi belajar sis$a adalah @=,); dan ketuntasan belajar mencapai @@,@7E atau ada +> sis$a dari )7 sis$a sudah tuntas belajar. 4asil tersebut menunjukkan bah$a pada siklus pertama secara klasikal sis$a belum tuntas belajar, karena sis$a yang memperoleh nilai L @; hanya sebesar @@,@7E lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar >;E. 4al ini disebabkan karena sis$a masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan metode pembelajaran penemuan konsep.

). Siklus II a. 'ahap perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran ), 6KS ), soal tes formatif II, dan alat% alat pengajaran yang mendukung.

b. 'ahap kegiatan dan pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II

dilaksanakan pada tanggal +7 5ktober )**- di kelas 0000 dengan jumlah sis$a )7 sis$a. !alam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan re&isi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (obser&asi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar sis$a diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan sis$a selama proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut.

'abel .... 4asil 'es Cormatif Sis$a pada Siklus II


Keterangan (o. (ilai Absen ' '' + @* K ) >* K >* K . =* K ; =* K @ @* K 7 >* K > 7* K = @* K +* >* K ++ =* K +) >* K +7* K +. 7* K Aumlah +*@* ++ Aumlah Skor )*.* Skor "aksimal Ideal )7** :ata%:ata Skor 'ercapai 7;,;@ (o. Absen +; +@ +7 +> += )* )+ )) )). ); )@ )7 Aumlah (ilai @* >* >* >* >* @* >* 7* @* >* >* =* >* =>* Keterangan ' '' K K K K K K K K K K K K K +* -

Keterangan,

' '' Aumlah sis$a yang tuntas Aumlah sis$a yang belum tuntas

, 'untas , 'idak 'untas , )+ ,@

Klasikal

, Belum tuntas

'abel ..;. :ekapitulasi 4asil 'es Siklus II


(o + ) #raian (ilai rata%rata tes formatif Aumlah sis$a yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar 4asil Siklus II 7;,;@ )+ 77,7>

!ari tabel di atas diperoleh nilai rata%rata prestasi belajar sis$a adalah 7;,;@ dan ketuntasan belajar mencapai 77,7>E atau ada )+ sis$a dari )7 sis$a sudah tuntas belajar. 4asil ini menunjukkan bah$a pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah megalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar sis$a ini karena setelah guru menginformasikan bah$a setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya sis$a lebih termoti&asi untuk belajar. Selain itu sis$a juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan diinginkan guru dengan menerapkan metode pembelajaran penemuan konsep. -. Siklus III a. 'ahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran -, 6KS -, soal tes formatif -, dan alat% alat pengajaran yang mendukung. b. 'ahap kegiatan dan pengamatan

Pelaksanaan

kegiatan

belajar

mengajar

untuk

siklus

III

dilaksanakan pada tanggal ). 5ktober )**- di kelas 0. dengan jumlah sis$a )7 sis$a. !alam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan re&isi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Pengamatan (obser&asi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar sis$a diberi tes formatif III dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan sis$a dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai berikut,

'abel ..@. 4asil 'es Cormatif Sis$a pada Siklus III


(o. Absen + ) . ; @ 7 > = +* ++ +) ++. Aumlah (ilai >* >* >* =* =* @* >* 7* @* >* =* >* 7* 7* +*>* Keterangan ' '' K K K K K K K K K K K K K K +) ) (o. Absen +; +@ +7 +> += )* )+ )) )). ); )@ )7 Aumlah (ilai =* >* >* >* >* 7* >* 7* @* >* >* =* =* +*-* Keterangan ' '' K K K K K K K K K K K K K +) +

Aumlah Skor )++* Skor "aksimal Ideal )7** :ata%:ata Skor 'ercapai 7>,+;

Keterangan,

' '' Aumlah sis$a yang tuntas Aumlah sis$a yang belum tuntas Klasikal

, 'untas , 'idak 'untas , ). ,, 'untas

'abel ..7. :ekapitulasi 4asil 'es Siklus III


(o + ) #raian (ilai rata%rata tes formatif Aumlah sis$a yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar 4asil Siklus III 7>,+; ). >>,>=

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata%rata tes formatif sebesar 7>,+; dan dari )7 sis$a yang telah tuntas sebanyak ). sis$a dan - sis$a belum mencapai ketuntasan belajar. "aka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar >>,>=E (termasuk kategori tuntas . 4asil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaeruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran penemuan konsep sehingga sis$a menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga sis$a

lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan. Pada siklus III ini ketuntasan secara klasikal telah tercapai, sehingga penelitian ini hanya sampai pada siklus III. c. :efleksi Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan menerapkan metode pembelajaran penemuan konsep. !ari data%data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut, + Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. "eskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing%masing aspek cukup besar. ) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bah$a sis$a aktif selama proses belajar berlangsung. Kekurangan pada siklus%siklus sebelumnya sudah mengalami

perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. . 4asil belajar sis$a pada siklus III mencapai ketuntasan.

d. :e&isi Pelaksanaan Pada siklus III guru telah menerapkan metode pembelajaran penemuan konsep dengan baik dan dilihat dari akti&itas sis$a serta hasil belajar sis$a pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan

baik. "aka tidak diperlukan re&isi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya menerapkan metode pembelajaran penemuan konsep dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

C. Pem$ahasan +. Ketuntasan 4asil belajar Sis$a "elalui hasil peneilitian ini menunjukkan bah$a pembelajaran penemuan terbimbng memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar sis$a. 4al ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman sis$a terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, II, dan II yaitu masing%masing @@,@7E, 77,7>E, dan >>,>=E. Pada siklus III ketuntasan belajar sis$a secara klasikal telah tercapai. ). Kemampuan <uru dalam "engelola Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh akti&itas sis$a dalam proses pembelajaran penemuan konsep dalam setiap siklus mengalami peningkatan. 4al ini berdampak positif terhadap prestasi belajar sis$a yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata%rata sis$a pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.

-. Akti&itas <uru dan Sis$a !alam Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh akti&itas sis$a dalam proses pembelajaran Biologi pada pokok bahasan 000 dengan metode pembelajaran penemuan konsep yang paling dominan adalah bekerja dengan menggunakan alat1media, mendengarkan1 memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar sis$a1antara sis$a dengan guru. Aadi dapat dikatakan bah$a akti&itas sis$a dapat dikategorikan aktif. Sedangkan untuk akti&itas guru selama pembelajaran telah

melaksanakan langah%langkah pembelajaran penemuan konsep dengan baik. 4al ini terlihat dari akti&itas guru yang muncul di antaranya akti&itas membimbing dan mengamati sis$a dalam mengerjakan kegiatan

6KS1menemukan konsep, menjelaskan1melatih menggunakan alat, memberi umpan balik1e&aluasi1tanya ja$ab dimana prosentase untuk akti&itas di atas cukup besar.

BAB # PENUTUP

A. &esim!ulan !ari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut, +. Pembelajaran dengan penemuan konsep memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar sis$a yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar sis$a dalam setiap siklus, yaitu siklus I (@@,@7E , siklus II (77,7>E , siklus III (>>,>=E . ). Penerapan metode pembelajaran penemuan konsep mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan moti&asi belajar sis$a yang ditunjukan

dengan rata%rata ja$aban sis$a yang menyatakan bah$a sis$a tertarik dan berminat dengan metode pembelajaran penemuan konsep sehingga mereka menjadi termoti&asi untuk belajar.

B. (aran !ari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar Biologi lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi sis$a, maka disampaikan saran sebagai berikut, +. #ntuk melaksanakan model penemuan konsep memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar%benar bisa diterapkan dengan model penemuan konsep dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal. ). !alam rangka meningkatkan prestasi belajar sis$a, guru hendaknya lebih sering melatif sis$a dengan berbagai macam metode pengajaran, $alau dalam taraf yang sederhana, dimana sis$a nantinya dapat menemuan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga sis$a berhasil atau mampu memecahkan masalah%masalah yang dihadapinya. -. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakuakan di 000000 tahun pelajaran )**-1)**.. .. #ntuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan%perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.

DA%TAR PU(TA&A

Arikunto, Suharsimi. +==7. !asar%dasar &valuasi Pendidikan. Aakarta, Bumi Aksara AMhar, 6alu "uhammad. +==-. Proses ela$ar Menga$ar Pendidikan . Aakarta, #saha (asional Berg, 9u$e Dd. (+==+ . Miskonsepsi 'PA dan (emidi "alatiga, #ni&ersitas Kristen Satya ?acana Aoyce, Bruce dan ?eil, "arsh. +=7). Models of )eaching Model. Boston, A 6iyn dan Bacon. "asriyah. +===. Analisis utir )es. Surabaya, #ni&ersitas Press. "ukhlis, Abdul. (9d . )**). Penelitian )indakan *elas. "akalah Panitia Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah untuk <uru%guru se%Kabupaten 'uban. (ur, "oh. )**+. Pemotivasian "is#a untuk #ni&ersitas (egeri Surabaya. ela$ar. Surabaya. #ni&ersity Press.

Soedjadi, dkk. )***. Pedoman Penulisan dan +$ian "kripsi. Surabaya8 #nesa #ni&ersitas Press. Suryosubroto, B. +==7. Proses Bipta. ela$ar Menga$ar di "ekolah. Aakarta, P'. :ineksa

#sman, #Mer. )***. Men$adi ,uru Profesional. Bandung, P'. :emaja :osdakarya. ?idoko. )**). Model Pembela$aran Penemuan *onsep. Surabaya, #ni&ersitas (egeri Surabaya.

UPA0A MENIN+&AT&AN PRE(TA(I DAN &UALITA( BELA'AR BI L +I DEN+AN MET DE PEMBELA'ARAN PENEMUAN & N(EP PADA (I(-A &ELA( 111111111111111.. 11111111111111 TAHUN 233452336

&AR0A ILMIAH

LEH 11111111111..
NIP7 111111111111

DINA( PENDIDI&AN 111111111111 111111111111111.. 1111111111111


HALAMAN PER(ETU'UAN DAN PEN+E(AHAN Setelah membaca dan mencermati karya ilmiah yang merupakan ulasan hasil penelitian yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan 00000000000.. hasil karya dari,

(ama (IP #nit Kerja Audul

, 00000000 , 00000000. , 000000000000 , #paya "eningkatkan Prestasi !an Kualitas Belajar Biologi !engan "etode Pembelajaran Penemuan Konsep Pada Sis$a Kelas 000000000000 'ahun )**-1)**.

"enyetujui dan mengesahkan untuk diajukan mendapatkan Penetapan Angka Kredit Kenaikan Pangkat dalam jabatan fungsional guru.

"engetahui Ketua P! P<:I II Kabupaten 0000.. Kepala 000000000. Kec. 000000000..

111111111111.. (PA,

1111111.. (IP, 000000.

HALAMAN PER(ETU'UAN DAN PEN+E(AHAN


Karya Ilmiah ini diajukan sebagai syarat untuk memenuhi penetapan angka kredit kenaikan pangkat dalam jabatan fungsional guru. Karya ilmiah ini tidak dipublikasikan tetapi telah disetujui dan disahkan untuk didokumentasikan di perpustakaan 000000000000.

Pada 4ari 'anggal

, 00000000 , 00000000

Pustaka$an

Kepala

00000000000. Kabupaten 0000000.

000000000000. Kabupaten 000000.

111111111 (IP, 000000.

1111111. (IP, 0000000.

&ATA PEN+ANTAR !engan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah S?', hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah%(ya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan karya ilmiah dengan judul /#paya "eningkatkan Prestasi !an Kualitas Belajar Biologi !engan "etode Pembelajaran Penemuan Konsep Pada Sis$a Kelas 0000000000000.. 'ahun Pelajaran )**-1)**.2, penulisan karya ilmiah ini kami susun untuk dipakai dalam bacaan di perpustakaan sekolah dan dapat dipakai sebagai perbandingan dalam pembuatan karya ilmiah bagi teman seja$at juga anak didik pada latihan diskusi ilmiah dalam rangka pembinaan karya ilmiah remaja. !alam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. #ntuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam%dalamnya kepada,

+. Fth. Kepala !inas Pendidikan 00000000.. ). Fth. Ketua P! II P<:I 000000000.. -. Fth. :ekan%rekan <uru 0000000000000.. .. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai. Penulis menyadari bah$a penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan. Penulis AB(TRA&

0000000... )**-. +paya Meningkatkan Prestasi !an *ualitas ela$ar iologi !engan Metode Pembela$aran Penemuan *onsep Pada "is#a ------------. )ahun Pela$aran /0012/003 Kata Kunci, Biologi, penemuan konsep Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kegagalan dalam belajar rata% rata dihadapi oleh sejumlah sis$a yang tidak memiliki dorongan belajar. #ntuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya membangkitkan moti&asi belajar sis$a, misalnya dengan membimbing sis$a untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan sis$a serta guru yang berperan sebagai pembimbing untuk menemukan konsep Biologi. Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah, (a Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar sis$a dengan diterapkannya pembelajaran penemuan konsep3 (b Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran penemuan konsep terhadap moti&asi belajar sis$a3 'ujuan dari penelitian ini adalah, (a mengetahui peningkatan prestasi belajar sis$a setelah diterapkan pembelajaran penemuan konsep, (b "engetahui pengaruh moti&asi belajar sis$a setelah diterapkannya pembelajaran penemuan konsep.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu, rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah sis$a kelas 000000000000000... !ata yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar obser&asi kegiatan belajar mengajar. !ari hasil analis didapatkan bah$a prestasi belajar sis$a mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (@@,@7E , siklus II (77,7>E , siklus III (>>,>=E . Simpulan dari penelitian ini adalah metode penemuan konsep dapat berpengaruh positif terhadap moti&asi belajar Sis$a 0000000000000. serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternati&e pembelajaran Biologi.

DA%TAR I(I

4alaman 4alaman Audul .............................................................................................. i 4alaman Pengesahan ....................................................................................... Kata Pengantar ................................................................................................. Abstrak ............................................................................................................. !aftar Isi .......................................................................................................... BAB I P9(!A4#6#A( A. 6atar Belakang "asalah ................................................... B. Perumusan "asalah............................................................ B. 'ujuan Penelitian ............................................................... !. "anfaat Penelitian ............................................................. 9. !efinisi 5perasional Dariabel .......................................... C. Batasan "asalah ................................................................ + . . ; ii i& & &i

BAB

II

'I(AA#A( P#S'AKA A. 4akekat IPA ...................................................................... B. Proses Belajar "engajar Biologi ....................................... B. Konsep Biologi ................................................................. !. "etode Pembelajaran Penemuan Konsep ......................... 9. "oti&asi Belajar ................................................................. C. Prestasi Belajar Biologi ..................................................... @ 7 = +; +> )) ); ); )7 -+ -+

BAB

III

"9'5!565<I P9(96I'IA( A. Bentuk Penelitian 'indakan ............................................... B. 'empat, ?aktu, dan Subyek Penelitian ............................. B. :ancangan Penelitian ........................................................ !. "etode Pengumpulan !ata ............................................... 9. 'eknik Analisis !ata .........................................................

BAB

ID

4ASI6 P9(96I'IA( !A( P9"BA4ASA( A. Analisi Item Butir Soal ..................................................... B. Analisis !ata Penelitian Persiklus .................................... B. Pembahasan ...................................................................... -. -@ .;

BAB

P9(#'#P A. Kesimpulan ........................................................................ B. Saran .................................................................................. .7 .7 .=

!AC'A: P#S'AKA ......................................................................................

También podría gustarte