Está en la página 1de 13

Kulit dan Adneksa

DERMATITIS et al No 1. Nama Dermatitis Seboroik Keyword(s) - Papuloskuamosa kronik, - Pada infantil dan dewasa, - Peningkatan produksi sebum - DP: skalp, wajah, dan badan Etiopatogenesis Status seboroik Infeksi mikroba Faktor fisik Kelainan nutrisi imunodefisiensi GK - Skuama berminyak dan krusta - Infantile pada area frontal & parietal, ditutupi oleh skuama tebal, pecahpecah,berminyak,kekuningan (craddle cap) meluas ke retroaurikuler, telinga dan leher. Diagnosa Histopatologi: Akut atau subakut infiltrat limfosit dan histiosit superfisial perivaskular, moderate spongiosis, hiperplasia psoriasiform , follicular plug, krusta bersisik yang mengandung neutrofil Terapi Sistemik: Antibiotika Infeksi sekunder yang luas - Tetrasiklin Minggu ke-1 1 gr/hr, Minggu ke-2 500 mg/hr Minggu ke3 250 mg/hr - Steroid DS diseminata (eksaserbasi - Prednisolon 40-60 mg/hr DS generalisata resisten Prednisolon 30 mg/hr topical, DD Infant: - Dermatitis atopi (biasanya setelah usia 3 bln, total Ig E, test radioallergosorbent kuning telur, susu, kedelai.) Adult: - Psoriasis newborn - Scabies - Psoriasis - Tinea kapitis - Kandidosis - Telinga : otomikosis & otitis eksterna - DKA - Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis) - DA - Pitiriasis Rosea - Dermatitis Statis - Psoriasis

2.

Dermatitis Numularis

- Dermatitis kronik - Berbentuk bulat (koin) atau agak lonjong - Berbatas tegas - Gatal - Terutama di ekstremitas

- Penyebab tidak diketahui - Disebabkan oleh banyak faktor - Staphylococcus dan micrococcus - Kulit kering, trauma fisik dan kimiawi - Lingkungan dengan kelembaban rendah - Stres emosional

Bentuk Lesi - Lesi awal berupa vesikel atau papulovesikel halus yang berkonfluensi membentuk satu bulatan bulat seperti mata uang (koin) - Berbatas tegas - Sedikit erimatosa dan edematosa - Vesikel pecaheksudasi dan krusta kekuningan - Lesi dapat satu atau menyebar bilateral atau simetris Keluhan obyektif pasien - Gatal yg kadang sangat hebat dan mengganggu - Cenderung hilang timbul dan kadangkadang terus menerus - >> pria - Predileksi : extensor ekstermitas, dorsal tangan, kaki - Gatal, tetapi tidak terus menerus,timbul pada waktu tidak sibuk. - Lesi bisa tunggal, pada awalnya berupa plak eritomatosa, sedikit edematosa

Menghindari trauma Emolien Steroid topikal dan sistemik Antibiotik topikal dan sistemik Antihistamin

3.

Neuroderma titis Sirkumskripta

- Nama lain Liken Simpleks Kronikus - Peradangan kulit kronis, gatal, berbatas tegas

- Penyebab pasti belum diketahui - Faktor - faktor yang menyebabkan : gigitan serangga,luka

Antipruritus antihistamin Kortikosteroid topikal poten Suntikan kortikosteroid intralesi Kortikosteroid topikal dikombinasi ter yang mempunyai efek antiinflamasi

Liken planus Reaksi obat Photodermatitis Dermatitis atopik Dermatitis kontak

4. Diaper Rash/ Dermatitis

ditandai dengan likenifikasi, menyerupai kulit batang kayu akibat garukan atau gosokan yang berulang ulang karena berbagai rangsangan pruritogenik Biasanya pada orang dewasa. Puncaknya umur 30-50 tahun. Jarang ditemukan pada anak-anak. Lebih banyak pada wanita Morfologi:akut,sub akut,kronis

akibat trauma,post herpetik,acne keloidalis nuchae, xerosis, kecemasan. - Diinduksi gosokan dan garukan yang berulang-ulang - Dilaporkan berhubungan dengan dermatitis atopik.

- Lambat laun edema dan eritema hilang bgn tengah berskuama dan menebal likenifikasi dan ekskoriasi sekitarnya hiperpigmentasi, batas dengan kulit normal tidak jelas - Pred: leher, tungkai bawah, pergelangan kaki dan tangan, di atas kelopak mata, lubang telinga, punggung, belakang telinga, skrotum, vulva, area anal, daerah pubis, lipat siku dan fleksor lutut

- Konsultasi Psikiatrik

- Cutaneus T-cell lymphoma

5.

Psoriasis Vulgaris

- Bercak-bercak eritema berbatas tegas - Skuama kasar berlapis-lapis dan transparan, disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Kbner

- Disangka autoimun Pembentukan epidermis ( turn over time ) dipercepat menjadi 3-4 hari, sedangkan N 27 hari - Faktor herediter dominan - Faktor psikis - Infeksi fokal

- Eritem yang konfluens tampak pada permukaan konveks yang bersentuhan langsung pada popok, spt : bokong, genitalia, abdomen bagian bawah dan paha bagian atas - Pada kasus ringan : hanya tampak eritem, yg jika dibiarkan mengelupas dan terjadi edema, mungkin disertai vesikel dan bulla, jika erosigejala klinis yg eksematous & piodermik. - Pelepasan popok sering menimbulkan bau amoniak yang berasal dari pelepasan amoniak oleh bakteri feses & urea pada urine - Gatal ringan - Predileksi : kulit kepala perbatasan kulit kepala dan wajah / muka ekstensor ekstremitas terutama siku, lutut, lumbosacral - Bercak-bercak eritema yang meninggi (plak) + skuama diatasnya - Eritema berbatas tegas dan merata - Pada stadium penyembuhan sering eritema yang ditengah menghilang - Skuama berlapis-lapis, kasar, warna

Gambaran khas : hiperkeratosis, parakeratosis dan akantosis Pada stratum spinosum terdapat kelompok leukosit abses monro Kecuali itu terdapat pula : papilomatosis dan vasodilatasi di sub epidermis

1.Preparat ter efek : antiradang asal : fosil iktiol kayu oleum kadini dan oleum ruski batubara liantral, LCD Psoriasis menahun ter dari batubara Psoriasis akut ter dari kayu Konsentrasi 2-5% Ditambah asam salisilat 3-5% meningkatkan penetrasi 2. Kortikosteroid golongan potent 3. Ditranol (antralin)

- Sifilis stadium II - Dermatitis seboroik - Dermatofitosis psoriasis stadium penyembuhan

putih seperti mika atau transparan Psoriasis gutata : sebagian besar lentikular

4. Pengobatan penyinaran Sinar UV menghambat mitosis ** UVA + Psoralen ** UVA + Psoralen ter Goeckman 5. Calcipotriol 6. Sintetik vitamin D salap/krim Sistemik: 1. Sitostatik : Metrotrexat 3 x 2.5 mg, interval 12 jam dalam seminggu. Dosis total 7.5 mg. Jika tidak ada perbaikan dosis dinaikkan 2.5-5 mg permibggu. Dodis 3 x 5 mg permibggu biasanya sudah tanpak perbaikan 2. Levodopa 2 x 250 mg - 3x 500 mg 3. DDS 2 x 100 mg psoriasis pustulosa tipe barber 4. Etretinat (Tigason) 5. Siklosporin : efek imunosupresif 6 mg/KgBB 6. Kortikosteroid : Hanya digunakan pada psoriasis eritroderma dan psoriasis pustulosa generalisata 40 60 mg 1. Penyinaran UV 2. Kortikosteroid topikal 3. Eritromisin (40 mg / KgBB) parapsoriasis gutata

6.

Parapsoriasis

- Eritema dan skuama, - Berkembang perlahan-lahan, - Kronik Klasifikasi gutata, variegate, en plaque

- Belum diketahui

7.

Eritroderma

- Eritema seluruh tubuh atau hampir seluruh tubuh, biasanya disertai skuama

- Alergi obat biasanya sistemik - Pperluasan penyakit kulit, mis : psoriasis, pemfigus foliaseus, dermatitis atopi, pitiriasis rubra

- Pada dewasa muda ( >>pria) - Papul miliar, lentikular, eritema, skuama, dapat hemoragik, kadangkadang berkonfluensi , umumnya simetrik - Predileksi badan, lengan atas, paha. - Tidak ada pada kulit kepala, muka dan tangan Parasporiasis variegata Pred badan, bahu, tungkai Parapsoriasis en plaque Pred badan, ekstremitas Bercak eritematosa, permukaan datar, bulat/lonjong, skuama sedikit, merah jambu atau kuning, Sering pada pria, Usia pertengahan, dapat terusmenerus, remisi - Mutlak harus ada eritema - Skuama tidak selalu terdapat, mis: pada eritroderma krn alergi obat sistemik, awalnya skuama tidak ada baru kemudian pada masa penyembuhan muncul skuama - Eritroderma kronik Eritema tidak

Psoriasis gutata - Infiltrat limfohistiositik di sekitar pembuluh darah superfisial, hiperplasia epidermal ringan, sedikit spngiosis Psoriasis variegata - Epidermis tampak menipis, parakeratosis - Dermis tampak infiltrat seperti pita limfosit

- Pitiriasis rosea - Psoriasis

1. Pada 1 Prednison 3x10 mg 4x10 mg 2. Pada 2 Prednison 4x10 mg 4x15 mg

pilaris, liken planus - Penyakit sistemik termasuk keganasan 8. Pitiriasis Rosea - Dimulai dengan lesi inisial berbentuk eritema dan skuama halus - Disusul oleh lesilesi yang lebih kecil di badan, lengan dan paha atas yang tersusun sesuai dengan lipatan kulit - Sembuh dalam 38 minggu - Belum diketahui - Diduga: HHV

begitu jelas, karena bercampur dengan hiperpigmentasi

9.

Liken planus

- Papul-papul merah biru, skuama dan beberbentuk siku-siku - Pred ekstremitas fleksor, selaput lender,alat kelamin - Sangat gatal - Membaik dalam 1-2 tahun

- Hipotesis: virus, berdasarkan : initial lichenoma mendahului meluasnya penyakit setelah beberapa bulan, trauma, penyembuhan setelah vaksinasi, fokus endemic, pembiakan dari papul liken planus pada membran korioalantoik - Diduga berbagai macam proses penyakit dan agen, antara lain infeksi virus, penyakit autoimun, medikasi, vaksinasi dan bahanbahan restorasi gigi - Hipotesis reaksi autoimun melawan epitop pada

- Gatal ringan - Pada umumnya tidak ada gejala konstitusi - Penyakit mulai dengan lesi pertama (Herald Patch), umumnya di badan - Soliter, oval dan anular, diameter 3 cm - Lamanya : beberapa hari hingga beberapa minggu - Lesi berikutnya timbul 4-10 hari setelah lesi pertama - Gambaran khas : sama dengan lesi pertama hanya lebih kecil - Susunannya sejajar dengan kosta, hingga menyerupai pohon cemara - Lesi timbul serentak atau dalam beberapa hari - Pred badan, lengan atas bagian proksimal, paha atas. Bentuk Morfologik: - Hipertrofik plak verukosa merah coklat / ungu, pada daerah tulang kering - Folikular papul seperti duri pada kulit, selaput lendir dan kulit kepala trias liken planopilaris - Vesikular dan bulosa - Erosif dan ulseratif pada mukosa yang didahului oleh liken planus - Atrofi jarang - Lesi primer berbentuk poligonal, kecil, violaceous, flattopped papul, mengkilat (transparan), kadang delle, garis-garis anyaman putih ( Strie wichkam) permukaan papul - Pruritus - Distribusi simetrik - Predileksi kelainan pertama ekstremitas bawah, fleksor pergelangan tangan / lengan bawah - Fenomena kobner (isomorfik)

1. 2. 3.

Simptomatis Gatal sedativa Topikal bedak asam salisilat + menthol 0.05%

- Tinea korporis

Histopatologi: - Penebalan lapisan granulosum - Degenerasi mencair membrana basalis dan sel basal - Infiltrat limfosit, histiosit

Kurang memuaskan Kortikosteroid setempat dan sistemik Asam retinoat krim 0.05% Foto kemoterapi

Psoriasis Granuloma anulare Lupus eritematosus Dermatitis seboroik Skabies

10.

Granuloma Annulare

11.

Liken schlerosus et atropicus

- Tumor jinak, dan self limiting disease - Dapat terjadi pada semua usia - Etiologi belum diketahui - Patogenesis belum jelas - Dapat berupa papul dengan penyebaran sentrifugal - Inflamasi kronis pada daerah anogenital - Rasa gatal yang hebat - Bila lesi extragenital gatal - Prognosis: Pada umumnya baik - Mengalami penyembuhan sendiri, namun

keratinosit lesi yang telah diubah oleh antigen virus atau obat-obatan mungkin bertanggung jawab terhadap gangguan ini - Imunitas yang diperantarai sel + + Sel T CD4 dan CD8 - Progresi penyakit terlihat pada akumulasi sel-sel + CD8 + - CD8 dan sel-sel positif CD45RO (memori) dan ekspresi dari reseptor sel T - dan reseptor mayoritas Faktor Pred - Infeksi dan imunisasi - Paparan sinar matahari - Obat-obatan - DM dan penyakit tiroid - Keganasan

- Khas : satu atau lebih papul dg pelebaran sentrifugal dan dan penyembuhan sentral - Asimptomatis, kadang dg gatal yang ringan dan rasa nyeri -

Menunggu sampai terjadinya resolusi spontan Pemberian Kortikosteroid topikal dgn atau tanpa oklusi Triamsinolon intra lesi

- Unknown - Diduga berhubungan dgn penyakit tiroid, alopesia areata,anemia pernisiosa dan vitiligo

- Papul poligonal dan plak putih porselen dgn kulit yang rapuh dan atrofi, fisura,teleangiektasis,purpura, eritema dan berbagai derajat sklerosis - Ukuran dari bbrp mm s/d ukuran besar pada badan - Lesi pada anogenital gatal, nyeri, dispareuni,dysuria,tdk nyaman saat defekasi

Histopatologi : Gambaran epidermis yang atrofi dan sebuah infiltrat likenoid pada dermal-epidermal junction, hiperkeratotik epitelium, pelebaran pembuluh darah dermis, early sawtooth change

KS topikal poten, mis clobetasol Calcineurin inhibitor, mis : Tacrolimus dan pimecrolimus topikal Skin care Terapi retinoid sistemik

Lesi genital - Ballaniti plasmacellularis - Child abuse - Dermatitis kontak - Liken planus - Neurodermatitis - Vitiligo Lesi ekstragenital - Anetoderma - Liken nitidus - Liken planus

12.

Acne Vulgaris

pada kasus yang berat memerlukan pengobatan korikosteroid - Peradangan menahun folikel pilosebasea - Tanda: komedo, papul, pustul, nodus dan kista. - Predileksi wajah, bahu, punggung dan ekstremitas bagian atas.

Morphea Tinea versikolor

- Perubahan pola keratinisasi dalam folikel. - Produksi sebum yang meningkat. - Terbentuknya fraksi asam lemak bebas yang menyebabkan terjadinya inflamasi. - Peningkatan jumlah flora folikel (Propionibacterium acnes, Pityrosporum ovale dan Staphylococcus epidermidis).

KLASIFIKASI Menurut Pillsburry, gradasi akne terbagi atas : I. Komedo di muka. II. Komedo, papul, pustul dan peradangan lebih dalam di muka. III. Komedo, papul, pustul dan peradangan lebih dalam di muka, dada, punggung. IV. Akne konglobata.

Diagnosis ditegakkan atas dasar klinis dan pemeriksaan ekskohleasi sebum yaitu pengeluaran sumbatan sebum dengan komedo ekstraktor (sendok unna).

Pencegahan - Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipid sebum dan perubahan isi sebum misalnya dengan diet rendah lemak dan karbohidrat dan melakukan perawatan kulit untuk membersihkan permukaan kulit. - Menghindari terjadinya faktor pemicu terjadinya akne misalnya stres, kosmetik, alkohol, rokok. Pengobatan Topikal - Bahan iritan yang dapat mengelupas kulit (peeling), misalnya sulfur (4 8%), resorsinol (1 5%), asam salisilat (2 5%), peroksida benzoil (2,5 10%), asam vitamin A (0,025 0,1%), asam azeleat (15 20%) dan asam alfa hidroksi [AHA] (asam glikolat 3 8%). - Antibiotika topikal misalnya oksitetrasiklin (1%), eritromisisn (1%), klindamisin fosfat (1%) - Antiperadangan topikal : Hidrokortison 1 2,5%, suntikan intralesi triamsinolon asetonid 10 mg/cc untuk lesi nodulo-kistik Pengobatan Sistemik - Antibakteri sistemik : Tetrasiklin 250 mg 1,0 mg/hari Eritromisin 4 x 250 mg/hari, Doksisiklin 50 mg/hari - Obat hormonal untuk menekan produksi androgen dan secara kompetitif menduduki resptor organ target di kelenjar sebasea, misalnya estrogen (50 mg/hari selama 21 hari dalam sebulan) atau antiandrogen siproteron - Vitamin A sebagai anti keratinisasi (50.000 ui 150.000 ui/hari). - Isotretinoin (0,5 1 mg/kgBB/hari)

- Erupsi akneiformis yang disebabkan oleh induksi obat misalnya kortikosteroid, INH, barbiturat, bromida, yodida, difenil hidantoin dan ACTH. - Akne venenata dan akne akibat rangsangan fisis. - Rosasea. - Dermatitis perioral.

13.

Rosasea

- Penyakit kulit kronis pada daerah sentral wajah (yang menonjol/cembu ng) yang ditandai dengan kemerahan pada kulit dan telangiektasi disertai episode peradangan yang memunculkan erupsi, papul, pustul dan edema

Etiologi tdk diketahui. Ada beberapa hipotesis faktor penyebab : - Makanan - Psikis - Obat-obatan - Infeksi - Musim - Imunologis - Lainnya :defisiensi vitamin, hormonal, dan sebore Epiemiologi: - Umur 30 40 an (remaja orang tua) - Wanita > Pria - Ras kulit putih > kulit hitam/ berwarna - Di negara barat lebih sering pada yang bertaraf sosioekonomi rendah

Tempat predileksi : sentral wajah (hidung, pipi, dagu, kening, dan alis) Lesi umumnya simetris Gejala : eritema, telangiektasis, papul, edema, dan pustul

Stages - Stage I. Persistent moderate erythema with scattered telangiectases. - Stage II. Persistent erythema, numerous telangiectases, papules and pustules - Stage III. Persistent deep erythema, dense telangiectases forming sprays (nose) papules, pustules, nodules with variable plaquelike edema Subtypes - Subtype 1: erythematotelangiectatic rosacea - Subtype 2: papulopustular rosacea. - Subtype 3: phymatous rosacea. - Subtype 4: ocular rosacea.

- Khas tetapi tidak patognomonik - Terdapat ektasia vaskular. Edema dermis, dan disorganisasi jaringan konektif dermis

untuk menghambat produksi sebum pada akne nodulokistik dan konglobata Topikal - Tetrasiklin, klindamisin, eritromisin salap 0.5 -2.0% - Metronidasil 0,75% gel atau krim 2% - Imidazole, ketoconazole - Antiparasit - Kortikosteroid (krim hidrokortison 1%) Sistemik - Tetrasiklin, Eritromisin, Doksisiklin, minosiklin - Isotretinoin 0.5 1.0/kgBB - Metronidazole 2 x 500 mg/hari Lainnya: - Sunblock dgn SPF 15 atau lebih - Facial - Diet rokok, alkohol, kopi, pedas - Bedah kulit skalpel atau dermabrasi

- Akne Vulgaris Tidak ada telangiektasia - Dermatitis Seboroik ada sebore,skuama berminyak& agak gatal - Dermatitis perioral Tanpa telangiektasia dan keluhan gatal - Lupus eritematosus Ada eritema dan atrofi pd pipi & hidung dengan batas tegas & bentuk kupu-kupu

KELAINAN PIGMENTASI No 1 Nama Melasma Keyword(s) - Hipermelanosis didapat di wajah, - Makula coklat muda - coklat tua, tidak merata, simetris, di daerah yang terpajan sinar matahari. - Perempuan >> laki-laki. Etiopatogenesis Genetik Sinar UV Hormon Terapi sulih hormon - Kehamilan - Kosmetik GK - Makula coklat muda - coklat tua, tidak merata, simetris, di daerah terpajan sinar matahari. - Distribusi: dahi, pipi, hidung, atas bibir, dagu, dan mandibula Klasifikasi - Sentrofasial: 2/3 kasus. Dahi, hidung, dagu, dan medial pipi. - Malar: 20% kasus. Pipi dan hidung. - Mandibular: 15% kasus. Ramus mandibula. Diagnosa Pemeriksaan Wood - Tipe epidermal: Paling sering. Ada peningkatan kontras warna - Tipe dermal: Tidak terlihat peningkatan kontras - Tipe campuran epidermal dermal: Sebagian terlihat peningkatan sebagian lain tidak, Tidak dapat dinilai, Pada tipe kulit yang Terapi - Identifikasi dan menghindari penyebab/ pencetus. - Memakai tabir surya SPF > 30 - Medikamentosa : Krim hidrokuinon 2% - 4% dipakai pada malam hari. Krim tretinoin 0,05% - 0,1% dipakai pada malam hari. Asam azeleat 20% Asam glikolat 15 20 % Asam Kojig Vitamin C DD - Drug induce hyperpigmentation - Hiperpigmentasi paska inflamasi - Ookronosis eksogen - Liken planus aktinik - Eritema diskromikum perstans - Poikiloderma of Civatte - Eritromelanosis folikularis fasiei et coli - Deposit merkuri pada kulit.

sangat gelap. Histopatologik: - Tipe epidermal Peningkatan deposit melanin pada basal dan suprabasal, dapat juga ada peningkatan deposit melanin di epidermis, tampak degenerasi vakuolar pada sel-sel basal. - Tipe dermal Terdapat makrofag melanin-laden perivaskular pada superfisial dan pertengahan dermis. - Tipe campuran Kedua gambaran di atas dapat ditemukan. - Pewarnaan HE: tidak ditemukan melanosit d stratum basalis epidermis - Reaksi DOPA (-) pada daerah apigmentasi

Vitiligo

- Hipomelanotik - Nama lain ; leukopatia, leukasmus, achromia, leukoderma, pieboldskin dan white spot disease

- Etiologi tidak diketahui secara pasti - Faktor predisposisi genetik (DR4, DR7, Cw6, krom.1,7,8,11,19, 22 &1p31(AIS1) - Faktor pencetus lain : trauma/ tekanan dan bahan kimia serta anemia def.vit.B12 - Teori Patogenesis Teori autoimun, teori neurogenik dan teori sitotoksik.

- Makula amelanotik putih sep. kapur tulis (white chalk) - Pinggir yang jelas, bentuk lingkaran, oval atau liniar diameter ; mm cm, tanpa perubahan epidermis yang lain. - Kadang-kadang terlihat makula hipomelanotik selain makula apigmentasi.

Kortikosteroid sistemik & topikal Fotokemoterapi (PUVA) Tindakan bedah Depigmentasi Pemberian Multivitamin Terapi Laser

- Tinea korporis - Morbus Hansen

MILIARIA No 1 Jenis Kristalina GK Bentuk ini biasanya terjadi pada neonatus yang berumur kurang dari 2 minggu dan orang dewasa yang sedang demam atau tinggal di daerah iklim tropis Lesi ini muncul secara bersamaan dalam beberapa hari sampai beberapa minggu setelah terpapar cuaca panas dan tidak hilang dalam beberapa jam sampai beberapa hari Umumnya tidak memberi keluhan dan sembuh dengan sisik yang halus Lebih berat daripada miliaria kristalina Terdapat pada badan dan tempat-tempat tekanan atau gesekan pakaian Terlihat papul merah atau papul vesikular ekstrafolikular yang sangat gatal dan pedih Terdapat pada orang yang tidak biasa pada daerah tropik Lesi dapat sembuh dalam beberapa hari, bila pasien dipindahkan dari ruangan yang panas dan lembab Bentuk ini sering terjadi pada orang-orang yang tinggal di daerah beriklim tropis, dan telah mengalami miliaria rubra secara berulang Lesi ini berkembang dalam beberapa menit sampai beberapa jam setelah berkeringat, serta bersifat asimptomatis Lesi jenis ini cepat sembuh, biasanya kurang dari satu jam setelah penyebab berkeringat dihilangkan Variasi dari miliaria rubra yang mengalami respon inflamasi atau terjadi infeksi sekunder Setelah terjadi berulang-ulang miliaria rubra sehingga terbentuklah miliaria pustulosa dengan gejala papul putih yang dalam, sering terjadi pada iklim tropis Diagnosa - Pada miliaria tidak ditemukan hasil laboratorium yang abnormal Kristalina: Terlihat gelembung intera/subkorneal Terapi Perawatan Umum : - Penempatan Pasien pada lingkungan yang sejuk - Regulasi suhu yang baik - Pakaian tipis yang menyerap keringat Terapi sistemik - Anti Histamin - Retinoid - Asam Askorbat Oral Terapi Topikal Antibiotik Topikal - Losion faberi dapat pula diberikan, dengan komposisi : Acid. Salicylic. 1 % Talc. venetum 10 % Oxyd. Zinc. 10 % Amyl. Oryzae 10 % Spiritus ad. 200 cc

2 Rubra 3 Profunda 4 Pustulosa -

Gambaran histopatologik berupa gelembung terjadi pada stratum spinosum sehingga menyebabkan peradangan pada kulit dan perifer kulit di epidermis

Terlihat sumbatan pada daerah taut dermoepidermal dan pecahnya saluran keringat pada dermis bagian atas dan juga adanya edema intraseluler periduktal pada epidermis (spongiosis) serta infiltrat radang kronis Terlihat campuran infiltrat dengan sel-sel mononuklear dan lekosit polimorfonuclear (PMN) dan sumbatan ekrin pada taut dermoepidermal dengan gangguan pada sistem ekrin dermal

ICHTHYOSIS No 1 Jenis Vulgaris GK/Epid/Etiopatogenesis - Ditandai : adanya xerosis menyeluruh yang ringan (keratosis pilaris) sering dikaitkan dengan atopi. - Onset umur: 3 12 bulan - Seks: = - Autosomal dominan - Kejadian sering 1: 250 - Etiologi diketahui - Ada pengurangan atau absennya filaggrin - Epidermis berproliferasi secara N tapi keratin tersimpan dengan akibat terjadi penebalan stratum korneum Diagnosa Pemfis - Xerosis ( kulit kering ): skuama halus skuama tebal, melekat kuat, terikat kebawah pada pola skuama-ikan, diffuse, pada lengan, punggung, bokong & lateral paha, sedangkan wajah, fossa axilla & poplitea terkena - Keratosis pilaris: papula hiperkeratosis perifollikular. - Warna kulit N berkelompok maupun tersebar. - > dipermukaan ekstensor ekstremitas anakpipi, tangan, kaki terkena, palmoplantar lebih terlihat - 50% individu DIV menderita D.Atopik Terapi - Berendam di bak mandi diikuti dengan pemakaian petrolatum,krim berisi urea(2-10%) mengikat air di stratum korneum. - Campuran Propylene Glycol-Glycerin-Asam laktik. - Asam salisilik 6% dlm propylene Glycol &alkohol,digunakan dibawah oklusi plastic - Asam hidroxy-(asam laktik atau asam glycolic). - Retinoid sistemik hati-hati ok bersifat toksisitas.

Dermatopatologi Hiperkeratosis padat; lap.granuler berkurang atau tidak ada; lap.germinatif mendatar. Mikroskop elektron:granula keratohyalin kecil (abnormal) Prognosis: membaik saat musim panas,iklim yang lembab & dewasa Pemfis Pem.Lab: kadar kolesterol sulfatase , peningkatan mobilitas lipoprotein pada elektroforesis, steroid sulfatase menurun atau tidak ada. Dermatopatologi: hiperkeratosis: tampak granular; kadang-kadang hyperkeratosis Diagnosis: riwayat keluarga dan temuan klinis. Diagnosis prenatal: lewat amniocentesis dan sampel chorionic villus, pem. Steroid sulfatase u/melihat defisiensi enzim. Prognosis: tidak ada perbaikan dengan umur, biasanya memburuk pada iklim panas-dingin & musim dingin. 3 Lamellar Kadang tampak saat lahir dengan bayi terbungkus dalam membran mirip collodion (bayi collodion) yg segera lepas & pembentukan selanjutnya skuama tebal, kasar mengenai seluruh tubuh, termasuk semua daerah fleksura juga telapak tangan & kaki. Masa anak & dewasa kulit dibungkus dalam skuama seperti plate Onset umur: saat lahir, biasanya sebagai bayi collodion Seks: = , Kejadian: 1: 300.000 Autusomal resesif; locus gen 149.11. Riwayat: intoleransi panas Anak baru lahir: bayi collodion.terbungkus dlm membran mirip collodion tembus pandanglepas dlm beberapa minggu. Ektropion, ellabion, Eritroderm enyeluruh Anak-dewasa hiperkeratosis besar mirip kertas dari kulitseluruh tubuh. Plate hiperkeratotik pola spt ubin (tessalated), skuama besar,tebal & coklathampir seluruh tubuhektremitas baeah & daerah flexural Hiperkeratosis disekitar sendi bisa veroucosa. Tangan/kaki: keratoderma, penonjolan celah palmar/plantar, bisa terjadi eritroderma Rambut: terikat kebawah karena skuama: sering infeksi tampak pada alopecia berskar Kuku: distropi sekunder dari inflamasi lipatan kuku Membran mukosa biasanya terkena Pem.Lab: kultur menyingkirkan infeksi sekunder & sepsis terutama pada bayi baru lahir. Dermatopatologi: hiperkeratosis, tampak lapisan granular= acanthosis Transglutaminase epidermal Perjalanan & prognosis: membran collodion tampak saat lahir lepas dalam beberapa hari minggu pertama; bayi baru lahir beresiko dehidrasi hipernatremia, infeksi sekunder & sepsis. Kelainan bertahan seumur hidup. Tidak ada perbaikan dengan umur. Obstruksi kelenjar keringat ekrin dengan akibat kecacatan utk berkeringat Monitor lab.berkelanjutan dan pd regimen jangka panjang Pemeriksaan sinar X u/ kalsifikasi & sindrom hiperostosis skeletal idiopatik diffuse ( DIHS ) harus dilakukan lapisan Sistemik Acitrasin 0,5 1 mg/kg oral sampai perbaikan.

X-Linked

Lesi kulit: skuama tebal yg tampak coklat atau kotor. Leher posterior, lengan ekstensor, fossa antecubital & poplitea dan tubuh. Telapak tangan & kaki,wajah terkena Lesi matakorneal stromal btk comma50% dewasa

Topikal - Emolienpetrolatum terhidrasi. - Keratolitik propyleneglycol, 44-60% dlm air. - Asam salisilik, urea & asam -hidroksi (asam glikolik, asam laktik)

Bayi baru lahir: rawat di unit perawatan intensif neonatal, kamar kelembaban tinggi. Emolian pertrolatum berhidrasi spt pd XLI Monitor elektrolit, cairan, amati tanda-tanda infeksi lokal atau sistemik

KELAINAN RAMBUT No 1 Nama Alopesia Areata Keyword(s) - Berbatas tegas Etiopatogenesis - Penyakit autoimun faktor genetik - Stres emosional GK - Kehilangan rambut dalam waktu cepat - Pada satu tempat atau lebih - Bercak berbentuk oval atau bulat Diagnosa Histopatologi - Rambut kebanyakan dalam fase anagen - Folikel rambut terdapat dalam berbagai macam ukuran, tetapi lebih kecil dan tidak matang - Bulbus rambut di dalam dermis dan dikelilingi oleh infiltrasi limfosit Terapi - Steroid sistemik - Mechlorethamine 0.2 mg/ml/hari dan 3x seminggu setelah pertumbuhan rambut baru - Dinithrochlorobenzene (DNCB) - Topikal/oral ethoxalen dan ultraviolet A (PUVA) - Topikal minoxidil (Rogaine) - Inosiplex DD Tinea kapitis Early Lupus erythematosus Trikotilomania Alopesia neoplastika

Efluvium Telogen

- Adanya kerontokan rambut yang terlalu cepat dan terlalu banyak pada folikel rambut normal. - Mengenai 50% jumlah rambut - N hitung telogen 5-23% - Efluvium telogen > 25% - N kerontokan rambut 120 helai/hari - Efuvium 120400 helai/hari

- Disebabkan adanya rangsangan yang mempercepat fase anagen telogen

ET pasca partum - 2-5 bulan post partum - 1/3 anterior kepala - Hitung telogen 24-46% - Berlangsung 2-6 bulan - Pertumbuhan rambut dapat kembali normal ET pasca natal - Bayi sejak lahir 4 bulan - Tumbuh kembali setelah 6 bulan - Hitung telogen 64-87% ET psikik - Tiba-tiba setelah syok psikik / stres mental - Menetap - Sering berulang ET pasca febris akut - Terjadi 2-3 bulan setelah febris > 39C - Pneumonia / tifus - Hitung telogen >50% - Bisa akibat post pengobatan heparin/penyakit kronik Efluvium Anagen - Terjadi setelah pengobatan kemoterapi - Jika dosisnya tinggi rambut rontok dalam 1-2 minggu

Allopesia Androgeneti ka

- Rambut rontok bertahap mulai dari vertex dan frontal

- Mekanisme pastinya masih belum diketahui - Tergantung dari stimulasi androgen usia individual - Faktor genetik : kombinasi excessive androgen dan respon

Histopatologi folikel menipis dan berkerut sehingga rambut terpisah Jika kemoterapi stop rambut tumbuh N kembali dalam beberapa minggu Kerontokan rambut secara difus mulai dari puncak kepala Rambut menjadi tipis dan suram

- Androgen bloker Cyproterone acetate - Kombinasi antiandrogenik dan antiinflamasi - Conjugated strogensequine (premarin) in lotion

Kelainan Rambut (lainnya): No 1 2 3 4 Nama Alopesia Liminaris Trikotilomania Alopesia Traksi Trikoeksis Nodosa GK Kerontokan rambut di sekeliling tepi kulit kepala yang berambut, Sering pada wanita negro yang mengikat rambutnya erat-erat Alopesia neurosis, rambut ditarik hinga putus, pada gadis yang depresi Pada model rambut yang memerlukan tarikan atau kebiasaan memilin-milin rambut dengan jari, alat pengeriting dan pita bisa menyebabkan kerontokan Kelainan bentuk dan warna rambut: - Trauma mekanik, termis, kimiawi - Neurosis sering gosok2 rambut - Di rambut pada jarak tertentu terlihat bintik-bintik merah - Koreks rambut hancur dan terbelah - Mudah putus Terapi : penguntingan rambut, hilangkan kausa - Pada anak usia beberapa bulan - Pada rambut terdapt bagian yang melebar dan bagian yang leih tipis seperti kumparan yang diselingi segmen2 atrofi - Medula melebar isi udara rambut mudah patah - Kepala tertutup rambut yang pendek2 Ujung-ujung rambut terbelah secara memanjang, karena gangguan gizi, suhu panas, bahan kima, rangsangan mekanis Rambut mudah patah, zat tanduk mengalami kemunduran kualitas Kelainan rambut yang abnormal kinking (berlekuk) dan berputar, di temporal meluas ke parietal, frontal, rambut tampak seperti wol Penambahan jumlah rambut pada tempat2 yang biasanya juga ditumbuhi rambut, bisa karena kelainan bawaan, obat-obatan Jika terjadi setempat pemakaian salep kortikosteroid Pertumbuhan rambut berlebihan pada wanita dan anak-anak pada tempat seks sekunder (kumis, janggut, cambang), karena obat mengandung hormon dan kelaianan endokrin - Rambut yang tidak tumbuh pada bayi setelah kerontokan velus - Jika seluruh tubuh sama sekali tidak ditumbuhi rambut tidak terbentuk folikel rambut sejak lahir

Monilektriks

6 7 8 9 10 11

Trikoptilosis Trikolasia Kinking Hair Hipertrikosis Hirsutisme Hipotrikosis dan Atrikosis Kongenital

MANIFESTASI KULIT PADA GANGGUAN TIROID No 1 Nama Hipertiroid GK Kulit hangat,lembab dan halus Lap.epidermis menipis ttp tdk atrofi, stratum korneum terhidrasi baik Umumnya tjd perubahan tekstur rambut dan alopesia difus Thyroid dermopathy Plummers Nail : Onicholisis tepi bebas lengkungan kuku. Pruritus,urtikaria kronik,alopesia areata Hiperpigmentasi yang difus atau bercak pada wajah Diagnosa - Tes terbaik adalah serum thyrotropin - Tes lainnya meliputi serum free triiodothyronine, thyroxine, dan antithyroid antibodies. - Radioactive iodine uptake dan imaging Terapi Pembedahan yang sesuai dan konsultasi endokrin. Propanolol untuk gejala simtomatis Propylthiouracil untuk menghambat metabolisme hormon thyroid Methimazole untuk menghambat sintesa hormon thyroid. Radioiodine ablation pada glandula thyroid Glukokortikoid topikal dengan metode oklusi untuk beberapa bulan kadang efektif. Oral glukokortikoid dosis rendah (prednison 5 mg/hr). Triamcinolone intralesi 3-5 mg/ml untuk lesi yang kecil

Grave Disease

Hipotiroid

- GD adl kelainan dgn 3 kriteria mayor : hyperthyroid dgn goiter difus, ophtalmopathy dan dermopathy. - Kelainan tsb tdk selalu timbul bersamaan, dpt tdk timbul semua dan pada kasus lain dapat berdiri sendiri-sendiri - Dermopati: lesi awal : bilateral, asimetris, firm, nodul dan plak nonpiting, warna daging atau ungu. - Lesi lanjut : lesi awal bergabung, regio pretibial menjadi asimetris, pada kasus ekstrim meliputi tungkai bawah dan kaki dorsal, permukaan halus oranye kemudian menjadi verukous - Jari-jari : acropachy, diaphyseal proliferation pada periosteum dan clubing. - Ophtalmopathy : tdr 2 komponen, spastic dan mechanical - Pada keadaan hipotiroid: kulit menjadi dingin,kering dan pucat - Kulit yang dingin dihubungkan penurunan suhu tubuh dan vasokonstriksi kutaneus - Xerosis karena perubahan tekstur kulit dan hidrasi yang kurang pada stratum korneum - Lapisan epidermis menipis dan hiperkeratotik, terdapat folikular plugging - Kerutan halus,terutama pada hipotiroidism sekunder oleh karena kegagalan pituitari - Warna kulit kekuningan pd palmar , telapak kaki,lipatan nasolabialakumulasi karoten - Rambut kering,kasar,tumbuh lambat. - Alopesia difus (khas 1/3 luar,alis mata dan rambut tubuh lainnya) - Pada anak:rambut lanugo memanjang pada punggung,bahu dan ekstremitas - Pertumbuhan kuku lambat dan cenderung rapuh - Perubahan di kulit dihubungkan dengan akumulasi polisakarida di dermis - Hidung melebar,bibir menebal - Lidah besar,lunak dan clumsy - Bisa ada sekret sticky di kelopak mata,kerutan halus dan puffines flaccid dan translusen - Bisa terjadi Kelopak mata atas drooping walaupun tidak ada edema - Akumulasi mukopolisakarida di dermis berupa hyaluronic acid dan chondroitin sulfat - Timbul pertama di papil dermis dan lebih jelas di sekitar folikel rambut dan pembuluh darah - Dipisahkan oleh serabut kolagen dan bisa berupa degenerasi kolagen sekunder - Mekanisme penyebab myxedema belum jelas .Ditemukan akumulasi hyaluronik acid Dermopathy pada extremitas - Mobilisasi deposit Myxedema: salah satu indikasi pertama kerja dari tiroid hormon

Kortikostreoid topikal, intralesi, sistemik Imunoglobulin Bedah Eksisi

Created by: Nur Amaliah Idrus

También podría gustarte