Está en la página 1de 39

Bab I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Pengertian dari UKS adalah bentuk dari usaha kesehatan masyarakat yang dilaksanakan di sekolah. Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat dan derajat kesehatan peserta didik maupun warga belajar serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.Upaya pembinaan kesehatan pada anak usia sekolah perlu dikembangkan, mengingat kelompok tersebut sangat potensial sebagai sumber daya manusia dalam pembangunan khususnya bidang kesehatan. Salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah melalui pembinaan pelayanan kesehatan anak usia sekolah. Guru merupakan ujung tombak pelaksanaan pendidikan di sekolah. Demikian juga terhadap pendidikan kesehatan. Sehingga pengetahuan guru mengenai pendidikan kesehatan harus memadai dan sesuai dengan perkembangan ilmu kesehatan saat ini. Dalam rangka mengembangkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Tingkat Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan untuk lebih meningkatkan kualitas pelaksanaaan UKS, perlu dilaksanakan penataran guru UKS sebagai bagian dari pendelegasian wewenang di setiap SD/MI. Oleh karena itu, penyampaian materi tentang kesehatan bagi guru UKS/Penjakes tingkat SD/MI sangat dibutuhkan dalam rangka memperkaya pengetahuan dan kemampuan dalam bidang kesehatan.1,2 Dalam melaksanakan program UKS ini, kita mengacu pada UU No.23 tahun 1992, UU No.20 tahun 2003 serta SKB empat menteri, menteri agama, menteri pendidikan nasional, menteri kesehatan , menteri dalam negeri. Organisasi kesehatan dunia ( WHO ) menyatakan bahwa untuk belajar dengan efektif, anak-anak memerlukan kesehatan yang baik. Untuk itulah, sekolah harus mampu dan menjadi suatu tempat yang dapat meningkatkan derajat kesehatan peserta didiknya. Kenyataannya saat ini masih banyak sekolah yang belum melihat peran UKS sebagai bagian penting dalam pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah. Menurut data dari Pusat Pengembangan Jasmani Depdiknas, saat ini baru sekitar 60% SD memiliki UKS, SMP 50% dan SMA sekitar 35%. Adapun di tingkat Taman Kanak kanak baru mencapai 25%. Dari sekian sekolah yang
1

memiliki UKS, baru sekitar 30% SMP dan SMA di Indonesia yang melaksanakan UKS, sementara di tingkat SD sudah mencapai 70%. 2.3 Hasil survei oleh Ditjen Penelitian yang dilakukan oleh Hayani di Sulawesi tahun 2006 menyatakan bahwa 32,2% penularan DBD terjadi di sekolah.Hasil survei kecacingan oleh Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Departemen Kesehatan tahun 2009 menyebutkan 31,8% siswa SD mengalami kecacingan. Padahal penyakit kecacingan sebenarnya bisa dicegah dengan perubahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Selain itu penelitian lain pada tahun 2010 menyatakan saat ini di Jakarta 90% anak mengalami masalah gigi berlubang dan 80% menderita penyakit gusi. Secara nasional diperkirakan sebanyak 89% anak Indonesia di bawah 12 tahun menderita penyakit gigi dan mulut. Menurut penelitian tahun 2011 dari semua jajanan yang beredar di 170 ribu lebih sekolah di Indonesia, hanya sekitar 57% yang memenuhi syarat kesehatan selain itu makanan yang dikonsumsi anak-anak sekolah 36% dari jajanan dan 64 % makan di rumah.Hal ini menunjukkan masih rendahnya pengetahuan, sikap dan perilaku anak sekolah terhadap kesehatan. 4-7 Dari Laporan Pembangunan Kesehatan di Puskesmas Medangasem periode tahun 2011untuk program UKS diperoleh cakupan dokter kecil hanya 28,64%, dari tolok ukur 100% dan jumlah SD yang memiliki guru UKS terlatih masih 0% dari tolok ukur 100%. Dari data tersebut dapat disimpulkan kegiatan UKS yang dilaksanakan di Puskesmas Medangasem belum berjalan dengan baik. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi program UKS di UPTD Puskesmas Medangasem periode Desember 2012 sampai dengan November 2012 untuk menilai tingkat keberhasilan program tersebut. 1.2. Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut di atas, dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Hasil dari Depdiknas menunjukkan SD yang memiliki program UKS di Indonesia baru sekitar 60%. 2. Dari seluruh sekolah yang memiliki UKS di Indonesia, hanya 70% yang melaksanakan UKS. 3. Penelitian tahun 2006menyatakan bahwa 32,2% penularan DBD terjadi di sekolah di Indonesia 4. Departemen Kesehatan tahun 2009 menyebutkan 31.8% siswa sekolah dasar
2

di

Indonesia mengalami kecacingan 5. Penelitian lain pada tahun 2010 menyatakan saat ini di Jakarta 90% anak mengalami masalah gigi berlubang dan 80% menderita penyakit gusi 6. Penelitian 2011 menyatakan hanya sekitar 57% jajanan diseluruh Indonesia yang memenuhi syarat kesehatan. 7. Belum diketahuinya tingkat keberhasilan program UKS di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012.

1.3.

Tujuan

1.3.1. Tujuan umum : Untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan pada pelaksanaan program Usaha

Kesehatan Sekolah di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 dan diharapkan dengan menyelesaikan masalah tersebut dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama anak sekolah dan meningkatkan derajat kesehatan anak sekolah.

1.3.2. Tujuan Khusus :

1.

Diketahuinya cakupanSDyang memiliki program Usaha Kesehatan Sekolah Tingkat Sekolah Dasar di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012.

2. 3.

Diketahuinya cakupan SD yang memiliki ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 Diketahuinya cakupan Penyuluhan Kesehatan kepada perserta didik, Guru, dan orang tua siswa di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012.

4. 5.

Diketahuinya cakupan persentase Dokter Kecil di setiap SDdi Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012. Diketahui cakupan pelaksanaan Pelatihan Kader Kesehatan Sekolah (Dokter Kecil) di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012.

6. 7. 8. 9.

Diketahuinya cakupan SD yang memiliki Guru Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 Diketahuinya cakupan SD yang memiliki Guru UKS terlatih di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012. Diketahuinya cakupan Penjaringan Kesehatan (Screening) bagi peserta didik kelas I di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 Diketahuinya cakupan Imunisasi Campak bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012.

10. Diketahuinya cakupan Imunisasi Difteri Toksoid (DT) bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012. 11. Diketahuinya cakupan Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bagi peserta didik SD kelas II dan III di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012. 12. Diketahuinya cakupan SD yang mempunyai kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 13. Diketahuinya cakupan kegiatan program pemberantasan penyakit kecacingan (P2K) di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 14. Diketahuinya cakupan kegiatan Pembinaan Sanitasi lingkungan baik di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 15. Diketahuinya cakupan kegiatan pembinaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 16. Diketahuinya cakupan kegiatan pembinaan Penegak Aturan Kawasan Bebas Asap Rokok di Puskesmas MedangasemDesember 2011 hingga November 2012. 17. Diketahuinya cakupan kegiatan pembinaan Aturan Larangan Penyalahgunaan NAPZA di Puskesmas MedangasemDesember 2011 hingga November 2012. 18. Diketahuinya cakupan pembinaan warung sekolah di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012.

1.4.

Manfaat

1.4.1. Untuk Evaluator Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat kuliah, khususnya mata kuliah Ilmu Kedokteran Komunitas.

Melatih diri dalam mengelola program-program kesehatan yang ada di Puskesmas. Mengetahui gambaran evaluasi, permasalahan dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah di Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012.

1.4.2. Untuk Perguruan Tinggi Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang kesehatan 1.4.3. Untuk Puskesmas yang dievaluasi Dengan adanya masukan berupa hasil evaluasi dan saran-saran, diharapkan dapat menjadi umpan balik positif bagi Puskesmas Medangasem untuk mendapatkan melaksanakan kegiatan kesehatan yang lebih baik dan lebih bermutu, khususnya bagi anak usia sekolah. 1.4.4 Untuk Masyarakat Usaha Kesehatan Sekolah yang baik dan bermutu mempunyai peranan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan anak usia sekolah, sehingga menghasilkan generasi penerus yang sehat dan berkualitas

1.5 Sasaran 1.5.1 Sasaran Pelayanan Kesehatan Sekolah (SD/ MI/ sederajat) yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

1.5.2 Sasaran Pembinaan 1. 2. Peserta didik (siswa Sekolah Dasar). Masyarakat sekolah (Guru, Staf sekolah dan staf pendidikan lainnya).
5

3.

Orang tua siswa dan Komite Sekolah

Bab II Materi Dan Metode 2.1 Materi : Materi yang digunakan dalam evaluasi ini didapatkan dari laporan hasil kegiatan UKS, Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 iaitu; 1. Pelaporan data jumlah sekolah yang memiliki program UKS 2. Pelaporan data jumlah sekolah yang memiliki ruang UKS 3. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan. 4. Pelaporan data persentase sekolah yang memiliki dokter kecil 5. Kegiatan Pelatihan Dokter kecil. 6. Pelaporan data jumlah guru UKS 7. Kegiatan Guru UKS terlatih. 8. Kegiatan penjaringan UKS bagi anak kelas satu SD. 9. Kegiatan Pelaksanaan BIAS,imunisasi Campak dan Difteri Toksoid (DT) bagi anak kelas I SD 10. Kegiatan Pelaksanaan BIAS,imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bagi anak kelas II dan III SD 11. Pelaporan data jumlah siswa SD Kelas I, II, III, IV, V dan VI. 12. Kegiatan Pelaksanaan UKGS. 13. Data laporan pemberantasan penyakit kecacingan (P2K) 14. Kegiatan pembinaan sanitasi lingkungan baik 15. Kegiatan pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok 16. Kegiatan pembinaan aturan larangan penyalahgunaan NAPZA
6

17. Kegiatan pembinaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 18. Kegiatan pembinaan warung sekolah

2.2 Metode : Dilakukannya pengumpulan data, analisis data dan pengolahan data sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah program UKS di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 terhadap tolok ukur yang ditetapkan dengan menggunakan pendekatan sistem terutama pada variabel keluaran. Hasil evaluasi disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular

Bab III Kerangka Teoritis 3.1 Kerangka Teori

Lingkung an (4)

Masuk an(1)

Prose s(2)

Keluar an (3)

Damp ak (6)

Umpan Balik (5)

Gambar di atas menerangkan sistem dengan definisi menurut Ryansadalah gabungan dari elemen-elemen yang saling berhubungan oleh suatu proses atau struktur dan

berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan. Elemen-elemen tersebut adalah: 1. Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut. 2. Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan. 3. Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dri berlangsungnya proses dalam sistem. 4. Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem. 5. Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut 6. Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem. 3.2 Tolok Ukur : Tolok ukur terdiri atas variabel-variabel : Masukan, Proses, Keluaran, Lingkungan, Umpan balik, dan Dampak yang digunakan sebagai pembanding atau target yang harus dicapai dalam program UKS. Data lebih lengkap lihat di Lampiran 1.

Bab IV

Penyajian Data

4.1. Sumber Data Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari : 1. Data monografi Kecamatan Medangasem tahun 2011 2. Laporan (tahunan) Pembangunan Kesehatan UPTD Puskesmas Medangasem tahun 2011 3. Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Medangasem tahun 2011. 4. Laporan semester Puskesmas Kecamatan Medangasem periode 2011-2012.

4.2. Data Umum 4.2.1 Data Geografi Lokasi gedung UPTD Puskesmas Medangasem di Jalan Raya Batu Jaya, Desa Medangasem, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Wilayah kerja UPTD Puskesmas Medangasem, Kecamatan Jayakerta meliputi 3 (tiga) desa, 13 dusun, 57 RT dan 13 RW, dengan luas wilayah 1.713.000 m 2, dimana meliputi luas wilayah 3 (tiga) desa, sebagai berikut:
9

Medangasem Kampung sawah Ciptamarga

: 505.000 m2 : 732.000 m2 : 476.000 m2

Secara admistratif wilayah kerja Puskesmas Medangasem mempunyai batas-batas wilayah, sebagai berikut: Utara Selatan Barat Timur : Kecamatan Tirtajaya : Kecamatan Medangasem : Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi : Wilayah Kerja UPTDPuskesmas Jayakrta

Jarak terdekat dan terjauh ke Puskesmas yaitu 2 km dan 5 km, dengan waktu tempuh terlama adalah 15 menit dan waktu tempuh tercepat 5 menit dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh desa di wilayah kerja UPTD Puskesmas Medangasem relatif terjangkau. Sedangkan jarak antara Puskesmas Medangasem ke pusat kota Karawang adalah 23 km.

4.2.2. Data Demografis Jumlah Penduduk wilayah kerja UPTD Puskesmas Medangasem pada tahun 2011 berdasarkan sumber data kependudukan kecamatan sebanyak 32.593 orang dan jumlah Kepala Keluarga adalah Medangasem 10.428 KK. Agama yaitu yang dianut sebagian 99 % besar penduduk Medangasem sedangkan agama lainnya

adalah Islam sebanyak

sebanyak

Kristen Protestan 1 %. Mata pencaharian penduduk di Wilayah kerja UPTD Puskesmas

Medangasem Kecamatan Medangasem, sebagian besar adalah Petani 67,6%. Tingkat Pendidikan penduduk di wiayah kerja UPTD Puskesmas Medangasem sebagian besar yaitu Tamat SD . Sarana Pendidikan yang ada: Taman Kanak-Kanak SD Negeri : 4 buah

: 13 buah
10

Madrasah Ibtidaiyah ` SMP Pondok Pesantren Raudhatul Athfal / RA SMA

: : : : :

3 buah 2 buah 3 buah 1 buah 1 buah

Jenis fasilitas pelayanan kesehatan yang ada pada wilayah kerja Puskesmas Medangasem, antara lain : Puskesmas (1), Posyandu (24), Balai Pengobatan 24 Jam (1), Praktek Dokter Umum (1), Praktek Bidan (5). 4.2.3. Data Sekolah Dasar (SD) di Wilayah Kecamatan Medangasem Tabel.1 Data Sekolah Dasar (SD) di Wilayah Kecamatan Medangasem No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Nama Sekolah SDN Kampung Sawah I SDN Kampung Sawah II SDN Kampung Sawah III SDN Kampung Sawah IV SDN Kampung Sawah V MI Kampunsawah SDN Medangasem I SDN Medangasem II SDN Medangasem III Jumlah Siswa (L) 157 126 146 103 81 94 73 102 167 126 88 234
11

Jumlah Siswa (P) 177 247 386 108 86 102 92 212 107 136 104 317

Total 334 373 532 211 167 196 165 314 174 262 192 551

10. SDN Medangasem IV 11. MI Medangasem 12. SDN Ciptamarga I

13. SDN Ciptamarga II 14. SDN Ciptamarga III 15. SDN Ciptamarga IV 16. MI Ciptamarga Total

95 61 96 78 1827

139 89 115 118 2435

234 150 211 196 4262

Sumber : Data Puskesmas Medangasem 4.3 Data Khusus 4.3.1 Masukan a. Tenaga Puskesmas Dokter umum Dokter Gigi Petugas UKS Petugas PKM Petugas BIAS Petugas UKGS : 1 orang : 1 orang : 1 orang : 1 orang : 1 orang : 1 orang

Sekolah Guru : 1 orang/ sekolah

b. Dana APBD tingkat II Dana Sehat Sekolah : ada, sangat minimal : tidak ada

12

c. Sarana Sarana di Puskesmas 1. Medis Stetoskop Termometer Tensimeter Timbangan berat badan Senter Kartu snellen Spuit Kapas alkohol Vaksin TT, DT, campak Obat-obatan : 3 buah : 2 buah : 3 buah : 4 buah : 1 buah : 1 buah : Ada : Ada : Ada : Ada

2. Non-medis Ruang tunggu pasien yang terbuka : Ada Ruang pemeriksaan pasien Ruang administrasi Ruang suntik Apotek Laboratorium Lemari penyimpanan obat Meja-kursi Puskesmas Perlengkapan administrasi: Buku register kunjungan: Ada
13

: 4 ruangan : 1 ruangan : 1 ruangan : 1 ruangan : 1 ruangan : 1 buah : Ada

Alat tulis Komputer Papan tulis

: Ada : Ada : Ada

Alat-alat penyuluhan:

Sarana di Sekolah Sarana Medis a. b. c. d. Sarana Non-medis a. b. e. f. g. h. Ada Kursi Lemari Ruangan Meja : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : Kotak P3K Kartu Snellen Timbangan berat badan Meteran tinggi badan : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah

Adanya buku UKS untuk tiap peserta didik : Ada Adanya formulir rujukan ke Puskesmas

d. Metoda 1. Penyuluhan kesehatan di sekolah dengan cara ceramah dan diskusi yang diberikan oleh petugas kesehatan untuk peserta didik,dan guru,dilakukan di sekolah. 2. Kegiatan dokter kecil, yang dilakukan dengan cara memberikan ceramah dan pelatihan yang dilakukan oleh dokter atau petugas puskesmas kepada siswa kelas IV, V, VI yang memenuhi syarat sebagai dokter kecil, dengan jumlah minimal 10% dari jumlah peserta didik di setiap sekolahnya.

14

3. Sosialisasi program UKS kepada guru UKS dan guru UKS terlatih, dengan melakukan pelatihan kepada guru UKS 1 kali setahun 4. Kegiatan penjaringan (skrining) kesehatan bagi peserta didik SD kelas I dilakukan awal tahun ajaran untuk mendeteksi adanya kelainan atau penyakit tertentu dengan cara pemeriksaan status gizi, mata, gigidan pemeriksaan fisik umum. 5. Pemberian imunisasi campak pada anak SD kelas I sebanyak 1 kali yang dilakukan oleh perawat Puskesmas, dosis 0,5cc dengan penyuntikan secara IM pada saat BIAS. 6. Pemberian imunisasi booster DT pada anak SD kelas I sebanyak 1 kali yang dilakukan oleh perawat Puskesmas, dosis 0,5 cc dengan penyuntikan secara IM pada saat BIAS. 7. Pemberian imunisasi booster TT pada anak SD kelas II dan kelas III pada saat BIAS. 8. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dilakukan oleh tim UKGS Puskesmas dengan cara pemeriksaan gigi, perawatan kesehatan gigi di sekolah kepada peserta didik (SD/MI). 9. Usaha Pemberantasan penyakit kecacingan, dilakukan dengan pemberian obat cacing bagi yang positif pada hasil pemeriksaan tinja, serta penyuluhan kesehatan tentang PHBS, dan kegiatan potong kuku masal bagi anak. 10. Pembinaan sanitasi lingkungan bersih agar sekolah dalam kondisi ada sumber air bersih yang mencukupi, bangunan dan lingkungan terawat, bersih, bebas kotoran dan sampah, tidak ada genangan limbah, WC bersih, tidak adanya vektor sumber penularan penyakit, bebas polusi serta ventilasi dan pencahayan ruangan yang baik. yang dilakukan oleh perawat Puskesmas, dosis 0,5 cc dengan penyuntikan secara IM

4.3.2

Proses A. Perencanaan

1. Penyuluhan kesehatan kepada peserta didik, guru, dan orang tua murid dengan ceramah dan pelatihan oleh dokter Puskesmas, direncanakan penyuluhan setiap 1 tahun 1 kali bersamaan dengan skrining. 2. Kegiatan pendidikan dilakukan diluar jam pelajaran dengan memberikan ceramah dan pelatihan yang dilakukan oleh dokter kepada peserta didik kelas IV, V dan VI SD, 1
15

kali tiap sekolah/tahun dengan jumlah peserta minimal 10% dari jumlah peserta didik yang memenuhi syarat di setiap sekolahnya (dokter kecil). 3. Pembinaan Guru UKS terlatih disekolah : Direncanakan pelatihan 1 tahun 1 kali. 4. Kegiatan penjaringan (skrining) kesehatan bagi peserta didik SD kelas I pemeriksaan oleh dokter Puskesmas, direncanakan satu kali setiap sekolah per tahun saat awal tahun ajaran baru dimulai (Bulan Agustus). 5. Pelayanan imunisasi campak pada anak SD kelas I, direncanakan satu kali setiap sekolah per tahun pada bulan April. 6. Pelayanan imunisasi booster DT pada anak kelas SD kelas I, dilakukan satu kali setiap sekolah per tahun pada bulan November. 7. Pelayanan imunisasi booster TT pada anak SD kelas II dan kelas III dilakukan satu kali setiap sekolah per tahun pada bulan November. 8. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)dengan cara pemeriksaan gigi, perawatan kesehatan gigi di sekolah kepada peserta didik oleh tim UKGS direncanakan satu kali setahun bersamaan dengan penjaringan. 9. Usaha pemberantasanpenyakit kecacingan dilakukan dengan pada anak SD/MI dengan pemberian obat cacing direncanakan 1 tahun 1 kali. 10. Pembinan lingkungan sanitasi sekolah baik, dilakukan oleh perawat UKS, 1 kali setiap sekolah tiap tahun meliputi: penyediaan air bersih, bangunan dan lingkungan terawat, bersih, bebas kotoran dan sampah, tidak ada genangan limbah, WC bersih, tidak adanya vektor sumber penularan penyakit, bebas polusi serta ventilasi dan pencahayan ruangan yang baik serta adanya pagar sekolah yang berfungsi. Tidak ada perencaan khusus, hanya jika ada kunjungan ke sekolah. 11. Pembinaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M tidak ada perencanaan khusus. 12. Pembinaan warung sekolah, dilakukan oleh perawat UKS, tidak ada perencaan khusus.

B. Pengorganisasian Terdapat struktur organisasi tertulis dan pembagian tugas yang jelas dalam melaksanakan tugas Struktur Organisasi Program UKS di Puskesmas Medangasem:

16

Ketua : Didi Elya, SKM. M.Mkes Pencatatan dan Pelaporan : Bu Nurmolidah Pelayanan Kesehatan Perorangan : Bu Nurmolidah Pelayanan Kesehatan Gigi : Drg. Tutik Perawat BIAS : Bu Nurmolidah Diagram 1: Struktur tim pelaksana UKS

Kepala Puskesmas Didi Elya, SKM. M.Mkes

UKGS Drg. Tutik Guru UKS Di masing masing sekolah Dokter Kecil Di masingmasing sekolah

UKS Nurmolidah

Tugas Tim pelaksana UKS di sekolah: Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan sesuai seperti yang direncanakan oleh pembina UKS. Menjalin kerjasama serasi dengan orang tua, murid, instansi lain dan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan UKS Mengadakan penilaian, menyusun dan menyampaikan laporan tahunan kepada tim UKS kecamatan sesuai dengan ketentuan.

17

C. Pelaksanaan 1. Pendidikan Kesehatan a. Penyuluhan kesehatan di sekolah: Hanya dilaksanakan satu kali setahun b. Pelatihan Dokter Kecil: Telah dilakukan di sekolah dasar di Puskesmas Medangasem pada bulan November 2012. c. Penyuluhan kepada guru UKS: Dilakukan mengenai kegiatan ini satu kali setahun.

2. Pelayanan Kesehatan a. Skrining kesehatan bagi peserta didik SD kelas I i. Telah dilakukan pada semua sekolah di Puskesmas Medangasem satu kali setahun, pada bulan Agustus 2012. b. Imunisasi Campak pada kelas 1 SD ii. Telah dilakukakan pada semua Sekolah Dasar di Puskesmas Medangasem bulan Desember 2011. c. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD iii. Telah dilakukakan pada semua Sekolah Dasar di Puskesmas Medangasem pada bulan Desember 2011. d. Imunisasi TT pada anak kelas II dan III SD. iv. Telah dilakukakan pada semua Sekolah Dasar di Puskesmas Medangasem pada bulan Desember 2011. e. Pemeriksaan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) v. Telah dilakukan bersamaan dengan skrining (satu kali setahun) f. Program pemberantasan kecacingan vi. Tidak dilakukan program Pemberantasan kecacingan vii. Rujukan medis : ada dan dilaksanakan jika ada kasus

3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat a. Pembinaan sanitasi lingsungan sekolahbaik: Tidak dilakukan. b. Pembinaan Pemberantasan Sarang Nyamuk: Tidak dilakukan c. Pembinaan warung sekolah : Tidak dilakukan

D. Pengawasan
18

Pencatatan pelaporan

Bulanan : Ada, Triwulan: Tidak ada

Rapat

Bulanan: Tidak ada Triwulan: Tidak ada Tahunan : Ada

4.3.3. Keluaran 1. Cakupan SD yang memiliki program UKS di Puskesmas Desember 2011 hingga November 2012. Medangasem periode

Cakupan SD yang memiliki program UKS di Puskesmas Kecamatan Medangasem :

Jumlah SD yang memiliki Program UKS X Jumlah seluruh SD 100 %

16 x 16 100 %

100 %

19

2. Cakupan sekolah dasar yang mempunyai ruang UKS di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 sampai November 2012

Cakupan sekolah yang mempunyai ruang UKS

Jumlah sekolah yang memiliki ruang UKS x Jumlah seluruh SD 100 %

6 x 16 100 %

37.5 %

20

3. Cakupan Penyuluhan Kesehatan di Puskesmas Puskesmas Desember 2011 sampai November 2012.

Medangasem periode

Cakupan Penyuluhan Kesehatan yang dilakukan di SD Puskesmas Kecamatan Medangasem : = Jumlah sekolahyang diberikan penyuluhan X Jumlah seluruh SD = 16 x 16 100 % 100 %

100 %

4 . Cakupan persentase dokter kecil tiap SD di Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 sampai November 2012. Cakupan persentase dokter kecil :

Jumlah dokter kecil UKS di Kecamatan Medangasem x 100 %

10 % x Jumlah peserta didik UKS di Kecamatan Medangasem


21

122 x 426 100 %

28,64%

5. Cakupan SD yang memiliki Guru UKS

di Puskesmas Kecamatan Medangasem

periode Desember 2011 hingga November 2012.

Cakupan sekolah yang memiliki Guru UKS di Puskesmas Kecamatan Medangasem : = Jumlah sekolah yang memiliki Guru UKS x Jumlah seluruh SD = 16 x 16 = 100 % 100 % 100 %

6. Cakupan SD yang memiliki Guru UKS terlatih di Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012.

22

Cakupan sekolah yang memiliki Guru UKS terlatih di Puskesmas Kecamatan Medangasem : = Jumlah sekolah yang memiliki Guru UKS terlatih x Jumlah seluruh SD = 0 x 16 = 0% 100 % 100 %

7. Cakupan screening kesehatan bagi peserta didik kelas I di Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012. Cakupan screening di Puskesmas Kecamatan Medangasem :

Jumlah perserta didik kelas 1 SD yang dilakukan Screening kesehatan x Jumlah seluruh siswa kelas I SD 100 %

521 x 538 100 %

96,84 %

23

8. Cakupan imunisasi campak bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012. Cakupan imunisasi campak bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Kecamatan Medangasem : = Jumlah siswa yang mendapatkan imunisasi campak X Jumlah seluruh siswa kelas I SD = 521 x 538 = 96,84 % 100 % 100 %

9. Cakupan imunisasi DT bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012. Cakupan imunisasi DT bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Kecamatan Medangasem : = Jumlah siswa yang mendapatkan imunisasi DT X Jumlah seluruh siswa kelas I SD 100 %

497

24

= 538 =

100 %

92,45 %

10. Cakupan imunisasi TT bagi peserta didik SD kelas II dan III di Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012. = Jumlah siswa yang mendapatkan imunisasi TT x Jumlah seluruh siswa kelas II dan III SD = 1243 x 1334 = 93,27 % 100 % 100 %

11. Cakupan pelaksanaan UKGS berkala di Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012.

Jumlah sekolah yang dilaksanakan UKGS x Jumlah seluruh SD = 16 x 16 100 % 100 %

25

Tetapi karena hanya dilakukan satu kali setahun sedangkan tolak ukurnya dua kali setahun, maka100% 50%

. 12. Cakupan sekolah dasar yang melakukan program pemberantasan penyakit kecacingandi Puskesmas Medangasem Periode Desember 2011 hingga November 2012: tidak ada pencatan dan pelaporan : 0%

13Cakupan sekolah yang mempunyai pembinaan sanitasi lingkungan baik di Puskesmas Medangasem Periode Desember 2011 hingga November 2012 : tidak dilakukan : 0%

14. Cakupan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk di Puskesmas Medangasem periode: Desember2011 hingga November 2012 tidak dilakukan:0%

15. Cakupan Pembinaan warung sekolah sehat di Puskesmas Medangasem Periode Desember 2011 hingga November 2012: tidak ada pencatatan dan pelaporan : 0%

4.3.4. Umpan Balik 1. Tidak ada laporan yang dibuat setelah dilakukan kegiatan di sekolah dibahas. 2. Tidak ada rapat triwulan pada perencanaan kegiatan UKS.

4.3.5. Lingkungan 1. 2. 3. 4. Tersedianya air bersih Tersedianya tempat pembuangan sampah Tersedianya WC yang berfungsi dengan baik Pencahayaan ruangan yang baik
26

5. 6.

Terdapat pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas. Terdapatnya pagar sekolah

4.3.6. Dampak 1. Langsung : a. b. c. d. e. Menurunnnya angka absensi dari siswa: Belum dapat dinilai. Berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan kesehatan di sekolah, di rumah, dan di lingkungan masyarakat: Belum dapat dinilai. Sehat, baik dalam arti fisik, mental maupun sosial: Belum dapat dinilai. Memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk melaksanakan Belum dapat dinilai. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari penyalahgunaan napza, rokok dan sebagainya : belum dapat dinilai PHBS:

2. a. b.

Tidak Langsung : Meningkatnya kemampuan hidup sehat peserta didik: Belum dapat berkembang peserta didik yang harmonis dan optimal. : Belum dapat dinilai. dinilai. Terciptanya lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan

Bab V Pembahasan

27

Variabel Keluaran 1. Cakupan sekolah yang mempunyai ruang UKS 2. Cakupan persentase dokter kecil untuk tiap sekolah. 3. Cakupan sekolah dengan Guru UKS terlatih. 4. Cakupan pelaksanaan screening kesehatan 5. Cakupan imunisasi campak. 6. Cakupan imunisasi booster DT 7. Cakupan imunisasi booster TT

Tolok Ukur 100% 10% dari jumlah peserta didik 100% 100% 95% 95% 95%

Cakupan 37,5% 28,63%

Masalah +(62,5%) +(71,37 %)

Laporan tidak ada=0% 96,84% 98,84% 92,45% 93,27%

+(100%) +(3,16) +(3,16%) +(2,55%) +(1,73%)

Data pencatatan dan 8. Cakupan pembinaan sanitasi lingkungan baik. 9. Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN Data pencatatan dan pelaporan lengkap pelaporan lengkap

Laporan tidak ada=0%

+(100%)

Laporan tidak ada=0%

+(100%)

10. Cakupan pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok 11. Cakupan pembinaan aturan larangan penyalahgunaan NAPZA 12. Cakupan pembinaan warung sekolah sehat

100%

0%

+ (100%)

100%

0%

+ (100%)

0% 100%
+ (100%)

Masukan 1. Dana APBD


28

Ada

Ada(minimal sekali)

Ada 2. Dana sehat sekolah

Tidak ada +

Proses PERENCANAAN 1. Usaha kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Direncanakan 2 x/tahun Direncanakan 3. Pemberantasan Sarang Nyamuk 1 x/minggu Direncanakan 1 x/tahun Tidak ada perencanaan khusus + + Direncanakan 2x/tahun Direncanakan 1 x/tahun +

2. Pemberantasan penyakit cacingan

Dilakukan oleh tim PELAKSANAAN 1. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah .\ UKGS Puskesmas 2 kali/tahun di setiap sekolah. Dilakukan 2 2. Pemberantasan cacingan penyakit kali/tahun Dilakukan 2 3. Sanitasi lingkungan baik kali/tahun Dilakukan 1x/tahun 4. Pemberantasan Sarang Nyamuk Dilakukan setiap jumat

dilakukan 1 kali/tahun + dilakukan 1 kali/tahun +

Tidak dilakukan Tidak dilakukan

+ + Tidak ada

Umpan Balik

Rapat triwulan rutin dilaksanakan

29

Hasil pertemuan perencanaan dan penyusunan kegiatana kerja dalam rangka UKS.

Tidak ada

Bab VI

Permasalahan Perumusan masalah

30

Dari pembahasan hasil evaluasi program kerja di Puskesmas Medangasem ternyata terdapat beberapa masalah. 6.1.Dari unsur keluaran : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Cakupan sekolah yang mempunyai ruang UKS 37.5% dari tolok ukur 100%. Cakupan jumlah dokter kecil di setiap Sekolah Dasar 28.64% dari tolok ukur 10% dari peserta didik. Cakupan sekolah dengan Guru UKS terlatih adalah 0 % dari tolak ukur 100 %. Cakupan Jumlah perserta didik kelas 1 SD yang dilakukan screening kesehatan 96.84% dari tolak ukur 100%. Cakupan imunisasi campak pada peserta didik 96,84 %dari tolak ukur 95%. Cakupan imunisasi DT pada peserta didik 92,45 %dari tolak ukur 95%. Cakupan imunisasi TT pada peserta didik 93,27 %dari tolak ukur 95%. Cakupan sekolah yang melakukan Pemberantasan Penyakit Kecacingan 0% dari tolok ukur 75%. Cakupan pembinaan Puskesmas terhadap sekolah mengenai sanitasi lingkungan baik 0% dari tolok ukur 100 %. Cakupan pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok 0% dari target 100%. Cakupan pembinaan aturan larangan penyalahgunaan NAPZA 0% dari tolak ukur 100%. 12. Cakupan kegiatan pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 0% dari tolok ukur 100 %. 13. Cakupan pembinaan warung sekolah sehat0% dari tolok ukur 100 %.

6.2. Dari unsur lainnya : 6.2.1. Masukan Dana


31

1. Dana hanya berasal dari APBD dengan jumlah yang sedikit. 2. Tidak ada dana sekolah sehat. 6.2.2.Proses Perencanaan 1. Pemeriksaan gigi sekolah (UKGS) direncanakan 1 kali/ tahun,sedangkan tolok ukurnya dilakukan 2 kali per tahun. 2. Pemberantasan penyakit kecacingan (P2K) direncanakan 1 kali/ tahun. 3. Pemberantasan Sarang Nyamuk: Tidak direncanakan secara khusus.

6.2.3. Pelaksanaan 1. Pemeriksaan kesehatan gigihanya dilakukan satu kali setahun. 2. Pemeriksaan status gizi dengan menggunakan BB dan TB : TB tidak dilakukan pada semua SD. 3. Pemberantasan penyakit kecacingan (P2K) hanya dilakukan satu kali setahun 4. Pembinaan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) tidak dilakukan. 5. Pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok : tidak dilakukan. 6. Pembinaan aturan Kawasan penyalahgunaan NAPZA dilakukan 1 kali setahun, tidak dilakukan 7. Pembinaan warung sekolah sehat : tidak dilakukan. 6.2.4 Pengawasan 1. Rapat triwulan tidak rutin di laksanakan.

32

Bab VII Prioritas Masalah

Masalah yang ditemukan: 1. Cakupan sekolah yang mempunyai ruang UKS 37.5% dari tolok ukur 100%. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Cakupan jumlah dokter kecil di setiap Sekolah Dasar 28.64% dari tolok ukur 10% dari peserta didik. Cakupan sekolah dengan Guru UKS terlatih adalah 0 % dari tolak ukur 100 %. Cakupan Jumlah perserta didik kelas 1 SD yang dilakukan screening kesehatan 96.84% dari tolak ukur 100%. Cakupan imunisasi DTpada peserta didik 92,45 %dari tolak ukur 95%. Cakupan imunisasi TTpada peserta didik 93,27 %dari tolak ukur 95%. Cakupan sekolah yang melakukan Pemberantasan Penyakit Kecacingan 0% dari tolok ukur 75%. Cakupan pembinaan Puskesmas terhadap sekolah mengenai sanitasi lingkungan baik 0% dari tolok ukur 100 %. Cakupan pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok 0% dari target 100%. 100%. 11. Cakupan kegiatan pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 0% dari tolok ukur 100 %. 12. Cakupan pembinaan warung sekolah sehat 0% dari tolok ukur 100 %. 10. Cakupan pembinaan aturan larangan penyalahgunaan NAPZA 0% dari tolak ukur

33

Tabel Prioritas Masalah

No Parameter 1 2 3 Besarnya masalah Akibat yang ditimbulkan Keuntungan sosial karena selesainya masalah 4 Sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan masalah 5 Teknologi yang tersedia dan dapat dipakai. Jumlah

1 5 2 1

2 5 4 5

3 5 5 4

4 1 2 3

5 1 4 4

6 1 4 3

7 5 3 4

8 5 3 4

9 5 3 3

10 5 3 3

11 5 3 4

12 5 4 4

11

22

21

13

17

17

17

20

16

16

17

18

Skor : 1 = sangat kurang penting 2 = kurang penting 3 = cukup penting 4 = penting 5 = sangat penting

Prioritas masalah yaitu: 1. Cakupan jumlah dokter kecil di setiap Sekolah Dasar 2. Cakupan sekolah dengan Guru UKS terlatih.

34

Bab VIII Penyelesaian Masalah Berdasarkan masalah masalah yang didapatkan, dibuat prioritas dengan penyelesaian masalah sebagai berikut: 1. Cakupan sekolah dengan Guru UKS terlatih adalah 0 % dari tolak ukur 100 %. Penyebab masalah: Kurangnya tenaga dari puskesmas untuk melakukan pembinaan guru UKS terlatih di sekolah sekolah binaan. Keterbatasan dana untuk melakukan program pembinaan bagi guru UKS terlatih di sekolah binaan. Penyelesaian masalah: Menambah tenaga kerja untuk UKS terutama untuk pembinaan guru terlatih. Menyediakan dana khusus untuk pembinaan guru UKS terlatih atau melakukan permintaan tambahan dana dari pihak yang berwewenang seperti Dinas Kesehatan Kabupaten. 2. Cakupan jumlah dokter kecil di setiap Sekolah Dasar 28.64% dari tolok ukur 10% dari peserta didik Penyebab masalah : Tidak dilaksanakannya program dokter kecil yang sudah direncanakan di SD. Kurangnya peran serta guru UKS di sekolah binaan dalam melaksanakan program dokter kecil Penyelesaian masalah :

35

Melaksanakan program kegiatan dokter kecil sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan di setiap sekolah binaan. Pelaksanaan yang dilakukan oleh petugas puskesmas. Meningkatkan kerjasama antara petugas UKS Puskesmas dengan guru UKS di setiap sekolah binaan dengan memotivasi siswa sekolah agar mengetahui pentingnya program yang akan dilaksanakan

Bab IX Kesimpulan dan Saran

9.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil evaluasi program Usaha Kesehatan Sekolah di Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 sampai dengan November 2012 dengan cara pendekatan sistem, dapat diambil kesimpulan bahwa program Usaha Kesehatan Sekolah di Puskesmas Kecamatan Medangasem belum berhasil sepenuhnya, hal ini dapat dilihat dari unsur keluaran yang belum seluruhnya mencapai target yang ditentukan.

1. CakupanSDyang memiliki program Usaha Kesehatan Sekolah Tingkat Sekolah Dasar di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 100%. 2. Cakupan SD yang memiliki ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 37,5 %. 3. Cakupan Penyuluhan Kesehatan kepada perserta didik, Guru, dan orang tua siswa di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 100%. 4. Cakupan persentase Dokter Kecil di setiap SDdi Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 28,64% .
36

5. Cakupan SD yang memiliki Guru Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 100%. 6. Cakupan SD yang memiliki Guru UKS terlatih di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 0 %. 7. Cakupan Penjaringan Kesehatan (Screening) bagi peserta didik kelas I di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 96.84%. 8. Cakupan Imunisasi Campak bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 96,84 %. 9. Cakupan Imunisasi Difteri Toksoid (DT) bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 92.45 %. 10. Cakupan Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bagi peserta didik SD kelas II dan III di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 93.27%. 11. Cakupan SD yang mempunyai kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 50%. 12. Cakupan kegiatan program pemberantasan penyakit kecacingan (P2K) di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 0%. 13. Cakupan kegiatan Pembinaan Sanitasi lingkungan baik di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 0%. 14. Cakupan kegiatan pembinaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 0%. 15. Cakupan kegiatan pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 0%.

37

16. Cakupan kegiatan pembinaan aturan larangan penyalahgunaan NAPZA di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 0%. 17. Cakupan pembinaan warung sekolah di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 0%.

Dari cakupan kegiatan, di dapatkan kegiatan yang tidak berhasil yang menjadi masalah dan dibuat 2 prioritas masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu dengan penyelesaian masalah sebagai berikut: 1. Besarnya masalah terhadap cakupan sekolah dengan Guru UKS terlatih adalah 0 % dari tolak ukur 100 %. 2. Besarnya masalah terhadap cakupan pembinaan warung sekolah sehat 0% dari tolok ukur 100 %. 9.2. Saran 9.2.1. Untuk Puskesmas 1. Petugas Puskesmas mengadakan pertemuan rutin dengan pihak sekolah agar dapat mengawasi pelaksanaan dari program UKS tersebut sekurang-kurangnya tiga bulan sekali, sekaligus melakukan intervensi jika terdapat pelaksanaan yang tidak sesuai dengan rencana ataupun rencana kegiatan yang masih belum dilaksanakan. 2. Puskesmas menambah petugas untuk program UKS khusus untuk program program yang cakupannya masih rendah akibat kurangnya tenaga kerja dan tenaga ahli. 3. Kerjasama antara lintas sektoral dan lintas program untuk program program tertentu. Contohnya untuk BIAS boleh meminta kerjasama bidan posyandu untuk mengatasi masalah kekurangan petugas Puskesmas. 4. Melakukan pencatatan dan pelaporan seluruh kegiatan-kegiatan UKS di sekolah dengan mencatat secara lengkap perencanaan, pelaksanaan
38

dan hasil yang dicapai dari setiap kegiatan agar program tersebut dapat dievaluasi.

Daftar Pustaka 1. Tim Pembina UKS. Pedoman Mutu Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta. Jakarta. 2007. 2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Baru 30% SMP Dan SMA Laksanakan UKS. Kesehatan Masyarakat :2005 diunduh dari http://www.depkes.go.id
3. Azhim A. Pemberdayaan Guru dengan Pelatihan Guru UKS untuk Meningkatkan

Kesehatan

Siswa

Sekolah.

Diunduh

dari

http://morishineinc.blogspot.com/2011/01/pemberdayaan-guru-dengan-pelatihanguru.html. 17 Januari 2011. 4. Alamsyah R.M. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok dan

hubungannya dengan status penyakit periondol remaja. Universitas Sumatera Utara.2008


5. Eko.

Rendah

Pencapaian

Program

UKS

Tingkat

SD.

Diunduh

dari

http://radarkarawangnews.blogspot.com/2011/02/rendah-pencapaian-program-ukstingkat.html. 25 Febuari 2011. 6. Hutahuruk MR. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Sikap Orangtua tentang Kelainan Refraksi pada Anak. Diunduh dari http://eprints.undip.ac.id/8073/ 3 April 2010.
7. Armie.

32

Persen

Jajanan

Anak

Sekolah

Tidak

Sehat.

Diunduh

dari

http://www.masyarakatmandiri.org/artikel-225-.html. 1 Mei 2010.

39

También podría gustarte