Está en la página 1de 50

PETUNJUK TEKNIS

SAFEGUARD LINGKUNGAN

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN

Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan Umum

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

ii

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI | i

BAB I | PENGERTIAN
1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6. Gambaran Umum Kegiatan PNPM Perkotaan | 2 Pentingnya Safeguard (Pengamanan/Perlindungan) Lingkungan dalam PNPM Perkotaan | 2 Tujuan | 3 Keluaran yang di harapkan | 3 Definisi dan Pengertian | 3 Peraturan, Perundang-undangan, dan Pedoman terkait dampak lingkungan | 5

1.6.1. Peraturan dan Perundang-undangan | 5 1.6.2. Pedoman Umum Pelaksanaan PNPM Perkotaan | 7

BAB II | KETENTUAN TEKNIS


2.1. Safeguard Lingkungan dalam Siklus PNPM Perkotaan | 10 2.1.1. Tahapan Siklus PNPM Perkotaan | 10 2.1.2. Tahapan Siklus PLPBK | 12

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

BAB III | LANGKAH-LANGKAH TEKNIK


3.1. 3.2. 3.3. 3.4. Inventarisasi Jenis Kegiatan dalam PNPM Perkotaan | 16 Identifikasi Potensi Dampak Lingkungan yang timbul | 16 Mitigasi Dampak Lingkungan | 22 Pelaporan | 32

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Periksa Perkara Lingkungan dan Mitigasinya | 36 Lampiran 2. Format Penilaian Terhadap Daftar Kegiatan Terlarang (Negatif List) | 41

ii

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

BAB I PENGERTIAN

PETUNJUKTEKNISLembagaKeswadayaanMasyarakat(LKM) 1

1.1. GAMBARANUMUMKEGIATANPNPMPERKOTAAN
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Perkotaan) adalah program yang bertujuan memberdayakan masyarakat agar mampu mengatasi kemiskinan yang dialaminya. Pemberdayaan masyarakat ini dilakukan melalui pembentukan Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) di tingkat kelurahan. Kegiatan yang akan dilakukan dan prosesnya dalam rangka pengentasan kemiskinan dilakukan dengan pendekatan tridaya. Kegiatankegiatan tersebut dikelola oleh LKM sehingga dapatmencapaitujuannyayangsudahditetapkanolehmasyarakat.Salahsatutujuannya adalah pengentasan kemiskinan yang diakibatkan oleh kondisi lingkungan yang menghambat masyarakat untuk lepas atau keluar dari kemiskinan. Misalnya tidak ada saranafisikaksespenghubungkelokasiyangakanmemberikankesejahteraanyanglebih baik, misalnya jalan dan jembatan, tidak ada prasarana yang mendukung agar kondisi kesehatanmasyarakatdanlingkunganlebihbaikseperti tidakadanyasalurandrainase dan saluran air limbah, sehingga area di lokasi masyarakat sering mengalami banjir atau tergenang air, tidak adanya prasarana dan sarana pengelolaan sampah sehingga masyarakat membuang sampah di sembarang tempat, tidak ada sarana dan prasarana air bersih sehingga masyarakat sering mengalami sakit atau penyakit yang diakibatkan kualitasair,dsb. Kegiatan yang diprioritaskan dalam PNPM Perkotaan adalah kegiatan yang memberikan dampak langsung dalam pemecahan akar masalah kemiskinan tersebut di atas. Dan dalam pelaksanaannya, kegiatan tersebut juga diharapkan tidak menimbulkan dampak negatif susulan atau dengan kata lain hanya memindahkan permasalahan yang terjadi terutama kepada lingkungan hidup, kesehatan dan keselamatan masyarakat. Demikian juga dalam pelaksanaannya kegiatan tersebut tidak melanggar peraturan dan perundangundanganyangberlaku.

1.2. PENTINGNYA SAFEGUARD (PENGAMANAN/PERLINDUNGAN) LINGKUNGAN DALAMPNPMPERKOTAAN


PentingnyasafeguardlingkungandidalamPNPMdidasarkanpadadasastanggungjawab, kelestarian dan keberlanjutan, keserasian dan keseimbangan, keterpaduan, manfaat, kehatihatian,partisipatif,kearifanlokal,dantatakelolapemerintahanyangbaik. Alam pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk memulihkan diri secara alamiah. Tetapi kecepatan pemulihan tersebut relatif sangat lambat dibanding dengan kecepatan aktifitas manusia. Sehingga secara perlahan alam atau lingkungan manusia mengalami perubahan. Perubahan lingkungan yang terjadi sering masih dapat ditoleransi oleh manusia karena dianggap tidak menimbulkan kerugaian pada manusia secara jelas dan berarti. Tetapiperubahanyang makin besarakhirnyaakanmenimbulkandampak negatif atau kerugian bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, kesejahteraannya, danbahkankeselamatandirinya.

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

Untuk menghindari atau mengatasi kemungkinan dampak negatif lingkungan yang akan terjadi atau tidak dapat ditoleransi maka perlu direncanakan pengendalian dampak negatifuntukpengamananatauperlindunganlingkungan.

1.3. TUJUAN
Tujuandisusunnyapedomansafeguardiniadalahuntuk: a. Memastikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan dalam PNPM Perkotaan dapat dipertanggungjawabkansecarasosialdanlingkungandanberkelanjutan. b. Menginformasikan kepada para pengambil keputusan mengenai karakteristik dampaksosialdanlingkungan. c. Memastikan perencanaan sampai dengan pasca pelaksanaan kegiatan selalu ada dalamkoridorketentuanpengamananlingkungan. d. Memberikancaracaramitigasiataspermasalahanlingkunganyangdihadapi.

1.4. KELUARANYANGDIHARAPKAN
a. Ketentuan safeguard lingkungan dipatuhi di dalam setiap kegiatan infrastruktur maupunkegiatansosialdanekonomi. b. Meningkatnya dampak positif dan berkurangnya dampak negatif atau dampak negatifdapatdiatasi. c. Setiappelakukegiatanmemahamisafeguardlingkungan. d. Permasalahan lingkungan dapat diatasi atau tidak terulang lagi pada kegiatan berikutnya.

1.5. DEFINISIDANPENGERTIAN
Safeguard (Pengamanan/Perlindungan dan Pengelolaan LH) lingkungan adalah : upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakkan hukum. Lingkungan Hidup adalah : kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perkehdiupandankesejahteraanmanusiasertamahlukhiduplainnya. Dampak Lingkungan hidup adalah : pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan atau kegiatan. Dampak dapat berupa dampak positif dan negatif. Dampak positif akan membuat kondisi menjadi lebih baik atau memberikan nilai tambah, sedangkan dampak negatif akan membuat kondisi menjadi kurang baik ataumemperburukkondisi. Mitigasiadalahcaracarapenanggulangandampak.

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

Pencemaran Lingkungan Hidup adalah : masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat energi dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehinggamelampauibakumutulingkunganhidupyangsudahditetapkan. BakuMutuLingkunganHidupadalahukuranbatasataukadarmahlukhidup,zat,energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannyadalamsuatusumberdayatertentusebagaiunsurlingkunganhidup. Limbah adalah : sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Limbah dapat berupa limbah padat, cair,dangas/emisi. Sampahadalah:sisakegiatansehariharimanusiadan/atauprosesalamyangberbentuk padat. Sampah dapat berupa sampah organik dan non organik. Sampah organik adalah sampah yang mudah busuk terurai oleh bakteri seperti bekas makanan, daundaunan, umunya berasal dari rumah tangga atau pasar. Sampah nono organik adalah sampah yang tidak mudah busuk, seperti ; kertas, plastik, botol dsb. Umumnya berasal dari perkantoran,pertokoan,industri,jugadarirumahtangga. B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau mebahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan mahlukhiduplain. LimbahB3adalahsisasuatuusahadan/ataukegiatanyangmengandungB3. AMDAL(AnalisisMengenaiDampakLingkunganhidup)adalahkajianmengenaidampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/ataukegiatan. ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) adalah : hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi pengambilankeputusan. UKL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan) adalah serangkaian upaya yang disusun secara sistematis untuk mengelola dan memantau lingkungan dari suatu kegiatan yang sudah diketahui kemungkinan dampaknya dan dapat dikelola denganteknologiyangada. Kerusakkan Lingkungan Hidup adalah perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayatilingkunganhidupyangmelampuikriteriabakukerusakanlingkunganhidup. Perusakkan Lingkungan Hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan langsungatautidaklangsungterhadapsifatfisik,kima,dan/atauhayatilingkunganhidup sehinggamelampauikriteriabakukerusakanlingkunganhidup.

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang oleh lingkungan hidup untukdapattetapmelestarikanfungsinya. NegativeList(DaftarKegiatanyangDilarang)adalahdaftaryangberisikankegiatan kegiatan yang dilarang dalam program PNPM Perkotaan dikarenakan dalam kegiatan tersebut ada pemakaian bahan atau timbulan limbah yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan atau merusak lingkungan yang dilindungi, dan sehingga dalam penanggulangan kemungkinan dampak yang terjadi akan membutuhkan biaya yang cukuptinggi.

1.6. PERATURAN, PERUNDANGUNDANGAN, DAN PEDOMAN TERKAIT DAMPAK LINGKUNGAN


Kegiatan yang akan dilakukan dalam program PNPM Perkotaan sangat bervariasi tergantung potensi ekonomi yang dimiliki masingmasing kelurahan dan juga permasalahanlingkunganyangdihadapi.Untukitudalampelaksanaannya,kegiatanyang akan dilaksanakan agar mematuhi koridor peraturan dan perundangundangan yang berlaku, pedoman umum dan daftar kegiatan yang dilarang atau memerlukan penyaringankhusus.

1.6.1. PeraturandanPerundangundangan
Peraturan dan perundangundangan yang sangat relevan dengan kegiatan PNPM Perkotaantidakterbataspadadaftardibawahini. Tabel1:PeraturandanPerundangundanganterkaitSafeguardLingkungan No. JenisdanNomorPeraturan Nama/JudulPeraturan 1. Undangundang RI No. 1 tahun KeselamatanKerja 1970 2. Undangundang RI No. 4 tahun PerumahandanPemukiman 1992 3. Undangundang RI No. 23 tahun LingkunganHidup 1997 4. Undangundang RI No. 7 tahun PengelolaanSumberDayaAir 2004 5. Undangundang RI No. 38 tahun Jalan 2004 6. Undangundang RI No. 26 tahun PenataanRuang 2007 7. Undangundang RI No. 18 tahun PengelolaanSampah 2008 8. Undangundang RI No. 32 tahun Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan 2009 Hidup 9. Undangundang RI No. 11 tahun CagarBudaya 2010

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

No. 10. 11. 12. 13.

14.

15. 16.

17.

18. 19. 20. 21. 22.

23.

24.

25.

26.

JenisdanNomorPeraturan Nama/JudulPeraturan PeraturanPemerintahNo.07/1973 Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan, danPenggunaanPestisida PeraturanPemerintahNo.18/1999 PengelolaanLimbahB3 PeraturanMenteriKesehatanRINo StandarKualitasAirBersih 416/MENKES/PER/IX/1990 Peraturan Menteri Negara Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Lingkungan Hidup No. 11 tahun Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai 2006 DampakLingkunganHidup Peraturan Menteri Negara Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Lingkungan Hidup N0. 13 tahun Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan 2010 Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan danPemantauanLingkunganHidup. Keputusan Menteri Dalam Negeri Tata Cara Pemusnahan Pelumas Bekas dan No.86tahun1990 Pengawasannya Peraturan Menteri Pekerjaan Garis Sempadan Sungai. Daerah Manfaat UmumNo.63/PRT/1993 Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan BekasSungai Keputusan Menteri Pertambangan Pencegahan dan Penanggulangan danEnergiNo.1211Ktahun1995 Perusakkan dan Pencemaran Lingkungan padaKegiatanUsahaPertambanganUmum Keputusan Menteri Kesehatan No. PersyaratanKesehatanPerumahan 829tahun1999 Keputusan Menteri Kehutanan No. Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan 52/KptsII/2001 DaerahAliranSungai Keputusan Menteri Kelautan dan Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan PerikananNo.Kep.10/Men/2002 PesisirTerpadu Keputusan Menteri Kesehatan No. Syaratsyarat dan Pengawasan Kualitas Air 907/Menkes/SK/VII/2002 Minum Keputusan Menteri Permukiman Pedoman Teknis Pembangunan Rumah dan Prasarana Wilayah No. SederhanaSehat(RsSEHAT) 403/KPTS/M/2002 Keputusan Menteri Lingkungan Pedoman Mengenai Syarat dan Tata Cara HidupNo.111tahun2003 PerijinanSertaPedomanKajianPembuangan AirLimbahkeAiratauSumberAir Keputusan Menteri Permukiman Penetapan Jenis Usaha dan/atau Kegiatan dan Prasarana Wilayah No. Bidang Permukiman dan Prasarana Wilayah 17/KPTS/M/2003 yang wajib dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya PemantauanLingkungan Peraturan Menteri Kebudayaan Pedoman Umum Pengembangan Pariwisata dan Pariwisita No. diPulaupulauKecil 67/UM.001/MKP/2004 Peraturan Menteri Negara PemanfaatanAirHujan Lingkungan Hidup No. 12 tahun 2009

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

1.6.2. PedomanUmumPelaksanaanPNPMPerkotaan
Kegiatan yang dilarang adalah kegiatan yang masuk dalam Daftar Negatif (Negative List) yaitu kegiatan yang memerlukan pemeriksaan secara penuh berupa AMDAL atau UKL/UPL, sesuai dengan PermenLH No. 11/2006 untuk kegiatan wajib AMDAL dan KEPMENPUNo17/KPTS/M/2003untukkegiatanPUwajibUKLdanUPL(lihattabel1) Kegiatanyangmemerlukanpenyaringankhususdiperlukanpadakasuskasus: KegiatanyangterkaitdenganPerikanan(sesuaidenganstandarDinasPerikanan) Penggunaan bahan pestisida, bahan yang mengandung pengikis ozon, tembakau atauproduknya PenggunaanmaterialAsbesatauyangmengandungAsbes Kegiatan yang menimbulkan polusi air dan udara kecuali penggunannya kecil dan mendapatsertifikasidariBapedalda PenggunaanmaterialB3(BahanBerbahayadanBeracun) Kegiatanpenebanganataupembelianalatalatpenebangan Pembangunandiwilayahyangdilindungi Jalandidalamkawasanyangdilindungi Tidak ada pemukiman baru atau perluasan permukiman di wilayah yang dilindungi, kecuali sudah ada sebelumnya dan kebijakan pemerintah mengijinkan melalui ReKompak. Kegiatan yang menimbulkan dampak negatif namun dampaknya dapat diatasi, perlu dilengkapi dengan Prosedur Operasi Baku/ Standar Teknis untuk menyelamatkan lingkungan. Tabel2:KriteriaPemeriksaanLingkungan N SektordanProyek Unit ANDAL UKL/UPL o 1. Penyediaanairbersih Pengambilanairbaku L/dt >250 50<250 Transmisi(kotabesar) Km >10 210 Distribusi(kotabesar) Ha >500 100<500 2. Jalankota Pembangunanbaru: a.Kotabesar km;orha >5 51;or52 b.Kotasedang km;orha >10 103;or105 c.Kotakecil(desa) Km >30 305 Pelebaran(kotabesar) km; 5 >10(jika pembebasan lahan) Jembatandikotabesar m; >20 Jembatandikotakecil m; >60 3. Limbahcairdan sanitasi IPLT Ha >2 <2 Sistempembuanganair Ha >500 <500

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

N o

SektordanProyek limbah IPAL Persampahan Penimbunan(TPA) TPA(diareapasang surut) Stasiuntransfer Drainasedan pengendalianbanjir a.Dikotabesar b.Dikotasedang c.Dikotakecil(desa) PeningkatanKampung Kotabesar Kotasedang Peningkatan (upgrading)

Unit Ha ha;atau ton ha;atau ton Km Km Km Ha Ha Ha

ANDAL >3 >10;atau >10.000 >5000 >1.000 >5 >10 >25 200 5

UKL/UPL <3 <10;atau <10.000 <5;atau<5000 <1000 1<5 3<10 5<15 >1 >2 >1

4.

5.

6.

Sumber: PERMENLH11/2006 untuk ANDAL (Mengenai Jenis Kegiatan Usaha yang Membutuhkan ANDAL)); KEPMEN PU 17/KPTS/M/2003 untuk UKL/UPL (Mengenai Keputusan Jenis Kegiatan di Bidang Pekerjaan Umum yang membutuhkan UPL and UKL);danPERMENLH13/2010mengenaiUKLUPLdanSPKPPL..

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

BAB II KETENTUAN TEKNIS


PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

2.1.

SAFEGUARDLINGKUNGANDALAMSIKLUSPNPMPERKOTAAN
Pelaksanaan safeguard lingkungan meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakkan hukum. Perencanaan dilakukan dengan inventarisasi data dan informasi mengenai sumber daya alam yang meliputi potensi dan ketersediaan, jenis yang dimanfaatkan, bentuk kerusakkan, pengetahuanpengelolaan,danpotensikonflikyangtimbulakibatpengelolaan. Pemanfaatan sumber daya alam dilakukan berdasarkan perencanaan yang sudah disusun dan berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dengan memperhatikan keberlanjutan proses dan fungsi lingkungan hidup, keberlanjutan produktivitas lingkungan hidup, dan keselamatan, mutu hidup, dan kesejahteraan masyarakat. Pengendalian kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak negatif lingkungan hidup dilaksanakan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup yang meliputi pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan dengan merujuk pada instrumen pengendalian yaitu tata ruang, baku mutu lingkungan hidup, kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, perijinan, peraturan perundangaudangan berbasis lingkungan hidup, dan instrumen lain sesuai dengan kebutuhan dan/atau perkembangan ilmu pengetahuan. Pengawasan dilakukan dengan cara melakukan pemantauan, meminta keterangan, membuat salinan dari dokumen dan/atau membuat catatan yang diperlukan, meninjau lokasi, memotret, membuat rekaman audio visual, mengambil sampel, memeriksa peralatan,memeriksainstalasidanpenghentiankegiatan. Peneggakkan hukum dapat dilakukan dengan memberi sanksi adiministratif berupa tegurantertulis,paksaanpemerintah,ataupenghentiankegiatan.

2.1.1. Tahapan Siklus PNPM Perkotaan (untuk lebih detil bisa dilihat pada siklus PNPMPerkotaanterpisah)
SiklusI Tahap1.SosialisasiAwal Pada tahap 1 ini , sebaiknya sosialisasi salah satu tujuan program adalah menyelesaikan permasalahankondisilingkunganyangdihadapimasyarakatmisalnya; 1) Banyaknya masyarakat sakit karena kondisi lingkungan kurang sehat (banyak genangan, sampah berserakan, sumber air tercemar, buang air besar tanpa jamban ataukebadanairpermukaan,dll), 2) Terhambatnya akses ke sarana umum karena kondisi lingkungan yang tidak tertata baik (jalan becek, sering banjir, jalan berdebu, banyak puing, banyak sampah di pinggirjalan,dll.), 3) Perilaku masyarakat yang kurang sehat seperti buang air besar di sungai, saluran drainase, dan kebun ; mencuci piring menggunakan sumber air tercemar limbah rumahtangga;membuangsampahtidakpadatempatnya.

10

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

Tahap2.RembugKesiapanMasyarakat Tahap3.RefleksiKemiskinan Pada tahap 3 ini, sebaiknya direfleksikan juga salah satau penyebab kemiskinan adalah akibat kurang atu ketidakpedulian terhadap lingkungan, dan biaya yang ditanggung dari ketidakpedulian tersebut menjadi efek domino, misalnya akibat mencuci piring menggunakan air tercemar limbah, maka orang yang makan menggunakan piring tersebut mudah terserang penyakit, akibatnya orang tersebut tidak bisa bekerja atau sering absen dari pekerjaannya, bila ini terjadi terus menerus akibatnya kemudian pendapatan keluarganya akan menurun atau berkurang, akibatnya banyak kebutuhan yang tidak terpenuhi, antara lain adalah tidak bisa beli obat, tidak bisa menyekolahkan anak, tidak bisa memperbaiki rumah yang bocor, sehingga keluarga tersebut kesehatannya makin menurun, anakanaknya makin bodoh, sehingga makin menjadi tidakmampu. Tahap4.PemetaanSwadaya Pada tahap 4 ini, masalahmasalah kondisi lingkungan dipetakan, antara lain : di lokasi lokasi mana saja yang lingkungannya bermasalah, masalah lingkungan apa saja yang menjadi masalah, perilaku warga yang bagaimana yang menyebabkan masalah lingkungandankesehatanwarga,sakitataupenyakitapasajayangseringdideritawarga, dsb. Tahap5.PembentukanLKM Tahap6.PenyusunanPJM/RentaPronangkis Pada tahap 6 ini, solusi untuk mengatasi permasalahanpermasalahan yang sudah terpetakan masuk dalam PJM dan prioritasnya didasarkan pada permasalahan lingkunganyangmejadiakarpenyebabkemiskinan. Tahap7.PengorganisasianKSM SiklusIIdanIII Tahap1.ReviewRENTA,KinerjaLKM,danKeuangan Pada tahap ini, dilakukan review mengenai kegiatan yang sudah dilaksanakan, apakah kegiatan tersebut sudah sesuai dengan prioritas terhadap masalahmasalah lingkungan yang terjadi yang menyebabkan kemiskinan di masyarakat. Apakah persyaratan persyaratan kelengkapan kegiatan yang harus ada dalam mengatasi permasalahan lingkungan, sudah dipenuhi atau belum. Hasil review ini menjadi masukkan dalam revisi PJM atau masukkan untuk kegiatan lainnya atau masukkan sebagai kegiatan yang harus dicarikansolusinyasecarabersama. Tahap2danselanjutnyamengikutitahaptahapsepertisiklusI SiklusIV PadasiklusIVini,LKMdiharapkansudahmampusecaramandirimemprioritaskanusulan kegiatanyangberbasispadapermasalahanlingkunganyangmenjadiakarkemiskinan.

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

11

2.1.2. TahapanSiklusPLPBK(untuklebihdetilbisadilihatpadasiklusPLPBKterpisah) Tahap1.PersiapanLokakaryadanSosialisasiPLPBK Padatahapini,disosialisasikanjugakegitaanPLPBKberbasispadakegiatanyangberbasis pada permasalahan lingkungan yang sedang dihadapi, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Perlu juga disosialisasikan mengenai keberadaan peraturan dan perundangundangan lingkungan hidup yang menjadi salah satu dasar penentuan kegiatan. Tahap2.PengorganisasianMasyarakat Tahap3.SosialisasiProdukPerencanaanPemdadanPemetaanSwadaya 1) Pada tahap ini, rencanarencana kegiatan dikaji ulang apakah konsepnya dapat mengatasi permasalahan lingkungan yang sedang dihadapi atau diperlukan usulan baru dikarenakan tidak relevannya antara rencana kegiatan dengan permasalahan lingkungandilokasitsb. 2) Pada tahap ini, direview juga apakah kegiatan sudah memenuhi peraturan dan perundangundanganlingkungan. 3) Padatahapini,rencanapenanggulangandampakjugasudahdibuat. Tahap4.PenentuanVisidanGagasanKelurahan/Desa Pada tahap ini, visi dan gagasan pengembangan potensi yang ditetapkan, diarahkan untuk sekaligus mendukung perbaikan terhadap masalahmasalah lingkungan yang secaraumumdihadapikelurahan/desa. Tahap5.TahapPerencanaanPartisipatifMakrodanMikro 1) PenyusunanRPLPdanaturanbersama Pada tahap perencanaan makro ini sudah mulai direncanakan penyelesaian masalah masalah lingkungan secara komprehensif yang tidak hanya sebatas kel/desa juga meliputi kawasan sekitar berdasarkan sistem utilitas, kerawanan terhadapbencanadanpotensiekonomi. Pelaku PLPBK dilibatkan dalam penyelesaian masalah melalui aturan bersama sehinggatidakbersifatparsialdandidukungpelaksanaannyaolehsemuapihak. 2) PenyusunanRTPLPKawasanPrioritasTerpilih. Padatahapperencanaanmikroini,KawasanPrioritasTerpilihyangdisusunRTPLPnya juga akan menyelesaikan permasalahan lingkungan yang akan timbul akibat pengembanganpotensiyangada. Tahap6.PembangunanFisik Pada Tahap Pembangunan Fisik PLPBK, potensi dampak lingkungan akan terlihat nyata, yaitu meningkatnya debu di udara, kebisingan, gangguan lalu lintas, gangguan aktifitas masyarakat, timbulnya sampah dan puing, gangguan estetika, dsb. Rencana penanggulangan dampak kegiatan diimplementasikan dan disesuaikan dengan dampak yang terjadi. Dilakukan juga pembahasan bersama halhal terkait caracara dan metode pelaksanaan,mekanismepengadaanbahandanjasa,dsb. Perencanaan Detil Kegiatan dan Pembangunan Fisik dilaksanakan berdasarkan RTPLP yangtelahtersusundandisepakatiolehseluruhpelakuPLPBK.

12

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

a. PembuatanDokumenPerencanaan Pada tahap ini Tim Pelaksanan Pembangunan dan Tim Teknis menyusun bersama rencana kegiatan berdasarkan hasil identifikasi kegiatan dalam RTPLP, dengan memperhatikanbeberapahal: Saling memberikan informasi, seperti aturan perundangan, petunjuk teknis perencanaan,pelaksanaan,pemeliharan,danaturanterkaitlainnya. Kajiandanpenanganankondisilingkungansetempat. Melakukan kordinasi bersama untuk mengetahui kondisi lingkungan dan sosial masyarakat. PembuatanDetailDesain PembuatanDEDinfrastrukturharusmemperhatikan: Konstruksibangunanutama Ketersediaanbangunanpelengkapdansaranapenunjang. Desaininfrastrukturyangterpadu(integrated) Penggunaanbahanyangdiijinkan,tidakmelanggarnegativelist. Rencana Safeguard tanah, yaitu meminimalkan pemindahan penduduk; Memastikan prosedur kompensasi yang transparan; Penanganan penghidupan pendudukyangterkenapembebasandandilaksanakandenganLARAP. Rencana safeguard kayu, yaitu untuk memastikan pembangunan infrastruktur yang berkualitas baik dengan menggunakan kayu legal; mencari alternatif penggunaanbahanlaindalamrangkamengurangipenggunaankayu. b. PelaksanaanPembangunanFisik Tim Pelaksana Pembangunan bersama pelaku PLPBK melaksanakan kegiatan infrastruktur sesuai spesifikasi teknis yang ditentukan dan dengan metode pelaksanaanyangbaik,yaitudiantaranya: Untukmelindungikeamanandankesehatanmasyarakat. Menghindarkanataumeminimalkanpembebasantanahataupemindahan penduduk dan juga menghindari atau memberi kompensasi untuk kehilangan asetataupenghidupan. Melindungipenurunankualitaslingkungantermasukdampakkumulatif Memperhatikankoordinasiatauperijinandengandinasterkait Memperhatikanaspekpengujianmutu Memperhatikandampakpembangunan(suara,debu,pembuangansampah) Rencanapengelolanpemakaiankayu c. PelaporanpendukungkegiatanFisik: Adanyalaporanlengkapstatusdaninformasipengadaantanahmenyangkut: Jumlahsubproyekperkategoriyangmelibatkanpengadaantanah; Besaranpengadaantanahsetiapsubproyek; Carapengadaantanahsetiapsubproyek; KelengkapandokumenpengadaantanahdalamproposaldanLPJ. Adanyalaporanlengkappenggunaankayudiatas3kubikperkegiatanPLPBK: Mencakupkegiatanyangmenggunakankayudiatas3kubik; Volumedanjeniskayu, Hargakayu; TandabuktipembeliankayuyaituNomorSKSHH/FAKO.

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

13

14

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

BAB III LANGKAH-LANGKAH TEKNIK

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

15

3.1.

INVENTARISASIJENISKEGIATANDALAMPNPMPERKOTAAN

3.1.1. Inti utama kegiatan PNPM Perkotaan adalah pada pembangungan infrastruktur sebagai sarana penanggulangan kemiskinan dan permasalahan lingkungan yang mendukung aksespengembanganpotensiekonomikelurahan.Kegiatantsb.antaralain: 1) Pembangunanjalan,drainase,jembatan,saluranirigasi,dankelengkapannya 2) Pembangunan prasarana dan sarana penyediaan air bersih, pengelolaan persampahan,kesehatan,pendidikan,pemukiman,pengelolaanairlimbah,dsb. 3) Normalisasisungai,pengembangandaerahrawa,reklamasipantai,dsb. 3.1.2. Kegiatanekonomiskalaindividuditingkatkelurahanantaralain: 1) Usahabengkel, 2) Usahadagangsembako 3) Usahajahit/bordir 4) dll. 3.1.3. Kegiatansosialditingkatkelurahanantaralain: 1) Pelayanankesehatan 2) Pemberianbeasiswa 3) Pengadaanpelatihanketerampilan 4) dll. 3.1.4. Sedangkan potensi ekonomi kelurahan yang mungkin dapat dikembangkan berbasis kawasanantaralain: 1) Kawasanwisata 2) Kawasanpertanian 3) Kawasanbudidayaperikanan 4) Kawasanpeternakan 5) Kawasanpelabuhan 6) Kawasanhomeindustry(industriskalakecil) 7) Kawasanperdagangandanperkantoran 8) Dll. 3.1.5. Pengembanganekonomiberbasispemanfaatansumberdayaalam,antaralain: 1) Pengembanganpemanfaatanhasilhutan 2) Pengembanganpemanfaatanhasiltambangdll.

3.2.

IDENTIFIKASIPOTENSIDAMPAKLINGKUNGANYANGTIMBUL

3.2.1. BerdasarkanTahapanKegiatan Berdasarkan tahapan kegiatan, potensi dampak lingkungan yang timbul adalah sebagai berikut: 1) TahapPersiapan/PraKonstruksi Debudansampahdaripembersihanlahanatauareakegiatan Gangguanpemakaijalanataulahanakibatadanyakegiatanpembersihanlahan Gangguanekologi

16

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

2) TahapKonstruksi Debu Sampah Bising Gangguanpenggunalahan Pengotoranbadanair(sungai,danau,saluranair,dsb.) Longsor Gangguanekologi 3) TahapPascaKonstruksi Sampah Puing Longsor Perubahanekologi 4) TahapOperasidanPemeliharaan Penurunankualitasairdisumberair Gangguanestetika Gangguankesehatan Timbulansampah Kebisingan 3.2.2. BerdasarkanJenisKegiatan Berdasarakan jenis kegiatan yang dilakukan, potensi dampak yang timbul adalah sebagai berikut: 1) PembangunanJalan Potensidampaklingkunganyangperludiperhatikandalampembuatanjalanadalah: a. Dampakkebisingan,getaran,emisiyangtinggi, b. Gangguanvisual(khususpadasaatkonstruksi) c. Gangguanlahan/erosi/longsor d. Bangkitanlalulintas e. Gangguan jaringan prasarana sosial seperti gas, listrik, air minum, telekomunikasi(khususpadasaatkonstruksi) 2) Pembangunansalurandrainase Dampaklingkunganyangperludiperhatikan a. Timbulnyagangguanlalulintas, b. kerusakanprasaranadansaranaumum, c. pencemarandidaerahhilir, d. perubahantataairdisekitarjaringan, e. bertambahnyaaliranpuncak f. genanganair 3) PembangunanJembatan Dampaklingkunganyangperludiperhatikan: a. Potensiperubahankestabilanlahan(landsubsidence), b. Potensiperubahanaliranair(bilaada) c. Dampakkebisingan,getaran,emisiyangtinggi,

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

17

d. Dampak,bangkitanlalulintas, e. Gangguanvisual(khususpadasaatkonstruksi) f. Gangguanjaringanprasaranasosialsepertigas,listrik,airminum,telekomunikasi (khususpadasaatkonstruksi) 4) PembangunanPrasaranaAirBersih a. Terjadipengotoransumberairpadatahapkonstruksi b. Dampak pada kesehatan masyarakat atau pemakai bila sumber air tidak memenuhipersyaratankualitasairbersih c. Mukaairtanahsemakinrendah d. Intrusiairlautatauairpermukaankedalamairtanah 5) PembangunanPrasaranaSanitasi a. Dampakpencemaranpadasumbersumberairminum,danpermukaantanah. b. Sumber berkembangbiaknya/tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah. c. Sumberberkembangbiaknyalalatdanseranggalain. d. Timbulnyabaudanpemandanganyangtidaksedapdipandang. 6) PembangunanPrasaranaPersampahan a. Sumberberkembangbiaknyalalatdanseranggalain. b. Timbulnyabaudanpemandanganyangtidaksedapdipandang. c. Lingkunganareasekitartergenangleachate. 7) PembangunanRumahLayakHuni a. Dampak negatifnya adalah kepada kesehatan penghuni rumah bila sirkulasi udara dan pencahayaan sinar matahari tidak cukup sebagai akibat dari ruangan yanglembabdantidakadapergantianudara b. Bila tidak diperhatikan, genangan air di lingkungan area sekitar rumah dapat menjaditempatberkembangbiaknyaseranggapembawapenyakit c. Bilatidakdilengkapijamban,makadampaknegatifnyapenghuniakanmembuang airtidakberperilakuhigienis. d. Bila tidak dilengkapi dengan sarana pembuangan limbah padat atau sampah makalingkunganrumahmenjadikotordanmudahmengundangseranggaseperti lalat, kecoa, dan binatang tikus, anjing, dan kucing. Secara estetika hal ini tidak memenuhisyaratdansecarakesehatanjugamenjadisumberpembawapenyakit. 8) PembangunanPrasaranaKesehatan a. Bila tidak dilengkapi dengan sarana pengelolaan persampahan maka area sarana kesehatan (posyandu, polindes) akan menjadi kotor, sampah bertebaran di sekitarnya, secara estetika terkesan kotor, mengundang hewan liar (anjing, kucing) dan tikus, mengundang serangga pembawa penyakit seperti lalat dan kecoa,selainitusaranakesehatanjugamenghasilkanlimbahpadatB3. b. Bila tidak dilengkapi saluran air limbah dan saluran drainase area sarana kesehatanakanseringtergenangair,becek,danbautidaksedap c. Bila tidak dilengkapi sarana MCK dan air bersih, maka pengunjung dan pengelola sarana kesehatan akan kesulitan melakukan kegiatan cuci dan buang air besar, sehingga kecendurangannya adalah perlakuan pengelola kesehatan terhadap pengunjungtidakhigienislagi,ataumudahterjadipenularanpenyakit.

18

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

9) PembangunanPrasaranaPendidikan a. Bila tidak dilengkapi dengan sarana pengelolaan persampahan maka area sarana pendidikan akan menjadi kotor, sampah bertebaran dimanamana, secara estetika terkesan kotor, mengundang hewan liar (anjing, kucing) dan tikus, mengundangseranggapembawapenyakitsepertilalatdankecoa. b. Bila tidak dilengkapi saluran air limbah dan saluran drainase area sarana pendidikanakanseringtergenangair,becek,danbautidaksedap c. Bila tidak dilengkapi sarana MCK dan air bersih, maka para pendidik dan siswa akan kesulitan melakukan kegiatan cuci, dan buang air besar, sehingga kecendurangannyaadalahperilakupendidikdansiswatidakhigienislagi. 10) PembangunanPrasaranaPerdagangan a. Bila tidak dilengkapi dengan sarana pengelolaan persampahan maka area perdagangan akan menjadi kotor, sampah bertebaran dimanamana, secara estetika terkesan kotor, mengundang hewan liar (anjing, kucing) dan tikus, mengundangseranggapembawapenyakitsepertilalatdankecoa. b. Bila tidak dilengkapi saluran air limbah dan saluran drainase area perdagangan akanseringtergenangair,becek,danbautidaksedap c. Bila tidak dilengkapi sarana MCK dan air bersih, maka para pedagang akan kesulitan melakukan kegiatan mandi, cuci, dan buang air besar, sehingga kecendurangannya adalah barang dagangannya terutama bahan baku makanaan tidak higienis lagi, baik akibat dari tingkat higienis penjual maupun kualitas sanitasisaranaperdagangan.

3.2.3. PenjelasanDampakMaterialatauKegiatanyangDilarang
1) Asbes Material asbes berbahaya terhadap kesehatan manusia yang secara perlahan mengurangikemampuanpernafasandanmenyebabkankanker Material yang mengandung asbes juga masih berbahaya terhadap kesehatan sepertiatapsemenasbes,panelsemenasbes,dsb. Bahaya kesehatan datang dari penanganan dan menghirup debu yang mengandungasbes,sepertipemotonganataumenggergajimaterialasbes Bahaya yang sangat tinggi terutama pada asbes yang akan dimusnahkan setelah beberapatahunkemudian. 2) Pestisida Aliran (larian) air dari ladang yang mengandung pestisida bisa mengkontaminasi airpermukaan Rembesan air yang mengandung pestisida ke dalam tanah bisa mengkontaminasi airtanah Berbagai penggunaan pestisida memiliki bahaya terhadap kesehatan manusia terutamaanakanakyangmasihbelia Pestisida bisa mencemari ekosistem, antara lain tanaman, serangga yang mempunyainilaimanfaat,unggas,danhewanmamalia. 3) BahanPeledakuntukMenangkapIkan Bahanpeledakdapatmerusaklingkunganlaut Bahanpeledaktidakdapatmengembalikanekosistemkesituasisemula

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

19

Bahan peledak dapat mengurangi jumlah ikan bahkan dapat me musnahkannya Bahan peledak memerlukan penanganan khusus dan berhbahaya bagi penggunanya. 4) Pembangunanjalanbarudimenujuhutanlindungdapatmenyebabkan: Memberipeluangterjadinyapenebangankayuilegal Memberiaksesuntukpertambanganilegal Memberiaksesuntukpemburuanilegal Peluangpembabatanhutanmenjadiareapertanian Menimbulkanerositanah Merusakdaerahpenangkapair Membahayakanspesieshewanlangka Merusakhabitatkhususdanekosistemrawan. 5) PenggunaanBahanBerbahayadanBeracun(B3) Penggunaan material B3 memerlukan penanganan khusus karena sifatnya antara lain: Mudahmeledak Mudahterbakar Reaktif Korosif Menyebabkaninfeksi Beracun(akutatuaupunkoronis). 6) PenggunaanBahanyangmengandungPengikisOzon Lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di bumi karena ozon melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker. Bahan kimia klorofluorokarbon (CFC) yang biasa digunakan sebagai media pendingin dan gas pendorong spray aerosol, memberikan ancaman terhadap lapisan ini. Bahanbahan kimia lain seperti bromin holokarbon, dan juga nitrogen oksida dari pupuk, juga dapatmenyeranglapisanozon. 7) PenggunaanBahanyangmengandungTembakau Tembakau mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan, diantaranya mengandung lebih dari empat ribu bahan kimia, termasuk 43 bahan penyebab kanker yang telah diketahui, sehingga lingkungan yang terpapar dengan asap tembakaujugadapatmenyebabkanbahayakesehatanyangserius. Dampak negatif merokok (tembakau) antara lain kanker paru, penyakit jantung koroner, stroke, penyakit paru seperti bronkitis kronik dan emfisema. Merokok juga mengakibatkangangguankesuburandanimpotensi. Asaprokok(tembakau)tidakhanyamembahayakanperokok,tetapijugaorangyang ikut mengisap asap rokok. Dampak merokok memang tidak sertamerta, tetapi dirasakanpuluhantahunkemudian. Merokok dalam rumah bersama anggota keluarga akan mengancam keselamatan dan kesehatan lingkungan. Asap tembakau yang terpapar pada anakanak dapat

20

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

menyebabkan pertumbuhan paru yang lambat, lebih mudah terkena bronkitis dan infeksi saluran pernapasan dan telinga serta asma. Kesehatan yang buruk di usia dini menyebabkankesehatanyangburukdisaatdewasa. Konsumsi rokok menimbulkan kerugian langsung bagi perokok dan keluarganya, terlebih bagi keluarga miskin. Ratarata pengeluaran keluarga miskin untuk konsumsi rokok cukup besar. Alihalih untuk perbaikan gizi keluarga dan pendidikan anak, justrupendapatanyangterbatasdibelanjakanuntukrokok. 8) KegiatanyangmenimbulkanLimbahCairatauEmisiGas Limbah cair dapat menimbulkan dampak negatif yaitu mencemari badan air atau tanah atau udara disekitarnya. Badan air yang tercemar limbah cair akan mengalami penurunan kualitas sehingga tidak dapat digunakan lagi sebagai sumber air atau memerlukanpengolahanyangrelatifmahal. Pencemaran air dapat terjadi secara fisik yaitu kekeruhan, kenaikkan temperatur, perubahan warna, rasa, dan bau, atau terjadi secara kimiawi yaitu mengandung logam berat, mengandung asam atau basa, mengandung zat radioaktif atau dapat terjadisecarabiologi,sepertimengandungbakteripatogen. Pencemaran limbah cair pada tanah dapat berupa kandungan zat kimia dalam tanah berlebih sehingga tidak sesuai lagi dengan peruntukkannya misalnya tanah tersebut mengandung logam berat, mengandung asam atau basa berlebih, mengandung bakteripatogenataucacingparasit.iniberdampakpadakesehatanmanusiaatau Pencemaran air pada udara merupakan akibat dari keluarnya bau dan gas hasil dari proses dekomposisi zat pencemar yang ada dalam air, seperti gas ammonia, bau belerang, bau busuk bahan organik, dsb, yang menyebabkan udara di sekitarnya tidaknyamanbahkandapatmenimbulkangangguankesehatanmanusia. Emisi gas dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia. Emisi gas timbuldarihasilkegiatanmanusiaitusendiriantaralain: - Partikulatataudebu - GasSulfuroksida(SOx) - GasHidrokarbaon(HC) - GasNitrogenoksida(NOx) - GasKarbonMonoksida(CO) - GasOksidaFotokimia - Gasberacun - Bau

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

21

AlurPengamananLingkungandalamsiklusdanjeniskegiatan

Usulan Kegiatan

KSM& Anggota

UPL,BKM, FaskelTeknik

BKM&Askot Infra

Penyiapan Proposalsubproyek Review,kelayakan teknis,ekonomi, safeguard Layak ? Tidak Ya Screeningkelayakan safeguardkegiatan Layak ? Tidak Ya Seleksiproposal dan pengumumansecara terbuka UsulanKegiatan disetujui

Format Standar Proposal

NegativeList &Daftar Periksa

Proposal

NegativeList &Daftar Periksa

Proposal

NegativeList &Daftar Periksa

Proposal yang disetujui

3.3. MITIGASIDAMPAKLINGKUNGAN
Berdasarkan kegiatan yang umumnya dilakukan dalam PNPM Perkotaan dan potensi dampak penting yang timbul dari masingmasing kegiatan, maka mitigasi dampak dapat dilakukansesuaidenganjeniskegiatandandampakpentingyangditimbulkannyasebagai berikut: 3.3.1. PembangunanJalan 1) Jalan lingkungan yang tanahnya labil, kurang padat dan mudah terbawa air, harus mendapat perlakukan pematangan tanah terlebih dahulu dengan menggunakan alat

22

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

berat misalnya mesin giling, atau melapisi permukaan tanah dengan batu batuan untukmencegahjalanrusak,mudahtergelincir,ataupunlongsor. 2) Bila pinggir jalan yang terlalu dekat dengan jurang, agar bahu jalan lebih lebar untuk mencegahlongsormaupunkecelakaan 3) Bila pinggir jalan adalah bukit, agar diberikan ruang dan kemiringan tebing yang memadaiuntukmencegahbukitlongsor 4) Tebing jalan dapat dibuat dengan terasering dan dinding penahan tanah untuk mencegah longsor, kemiringan yang tajam akan mempercepat aliran air dan memperparahgerusantanah 5) Tebing jalan dapat ditanami bambu atau dipasang cerukcuk bambu untuk memperkuattebing 6) Badanjalanagardibuatmiringuntukmencegahgenanganair 7) Kiridankananjalanagardilengkapisaluranuntukmengalirkanair 8) Membabattanamanyangadaakanmemperburukmasalaherosi 9) Pengendalian erosi berupa, penangkapan air atau pembuatan saluran drainase perlu dilakukan agar air tetap mengalir namun tidak merusak jalan atau menyebabkan longsor 10) Pengendalianerosijugadapatdilakukandenganpenanamanpohon 11) Hindari membangun jalan di tepi belokan luar sungai, karena umumnya di tempat ini arus sungai cukup deras yang dapat mengakibatkan erosi cukup parah. Membangun jalanditempatinimembutuhkanstrukturperlindunganjalanyangkuat. 3.3.2. Pembangunansalurandrainase 1) Hilir saluran agar menyatu dengan saluran induk untuk mencegah tergenangnya air atau aliran air buntu, yang menyebabkan meluapnya air ke area sekitarnya terutama kelahanpendudukbilaadapemukimanyanglokasinyalebihrendahdarisalurantsb. 2) Saluran harus memiliki kemiringan yang cukup agar air mengalir dengan lancar atau tidaktergenang. 3.3.3. PembangunanJembatan 1) Jembatanagardilengkapipagarpengamandikiridankanannya 2) Jembatanagardibuattidakmenghambatlajuair 3.3.4. PembangunanPrasaranaAirBersih 1) PenentuanLokasiSumur Kegiatanmanusiayangdapatmempengaruhikualitasairsumurantaralain: - Kegiatan yang menimbulkan Bakteri dan Nitrat (misalnya : pembuangan kotoran manusiadanhewan,pembuangansampah,karenanitratmenyebabkanancaman sindrombluebaby. - Kegiatan yang menimbulkan Logam Berat (misalnya penambangan dan konstruksi) - Kegiatan yang menggunakan Pupuk dan Pestisida (pemelihaaran kebun, padang golf,antirayapdantikus) - KegiatanIndustri(Produkdanlimbah) - KegiatanBisnisSetempat(industri,SPBUdanLaundry/DryCleaners) - Tangki dan Perpipaan Bawah Tanah (produk perminyakan, kimia, penyimpanan limbahbawahtanah) - Penimbunan dan Pembuangan Sampah ( banjir di area tempat pembuangan sampah)

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

23

Pembuangan Limbah Rumah Tangga (bahan pelarut pembersih, oli motor, cat, tinerbekas,bahkansabundandetergen). PenggunaanBahanKimiaPengolahanAir(bahankimiadesinfektan,antikorosi) PenggunaanTangkiSeptik(airrembesandaribakresapan).

Aspeklingkunganyangperludipertimbangkandalammencarilokasisumuradalah: - Berapajarakseharusnyasumurdarikotoranmanusiasepertitangkiseptik? - Berapa jauh seharusnya sumur dari lokasi peternakan hewan atau penyebaran kotorannya? - Apajenistanahdanbebatuanyangbaik.Apakahairmengalirdenganmudahatau terkumpuldidalamnya. - Seberapa dalam sumur harus digali untuk menghindari perubahan musiman dalampenyediaanairtanah? - Apa kegiatan di area sekitar sumur (peternakan, tambang, industri) mungkin mempengaruhisumur? Untukituagarairyangdisediakanbagi masyarakatdapatdiketahuikualitasnyamaka perlu: - Dilakukan pemeriksaan atau uji kualitas air di laboratorium untuk menjamin kelayakan konsumsi dan untuk mengetahui teknologi yang diperlukan bila kualitasairtidakmemenuhisyaratkonsumsi. - Penentuankedalamanairsumuragarmengikutiperaturandaerah - Penentuan jarak sumber air bersih agar memenuhi syarat terhadap sumber air tercemar,industri,peternakan,gudanglimbah,tempatpembuangansampah.

24

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan


75 m jarak ke tumpukan pupuk 30 m jarak ke area penyimpanan tangki bahan bakar, pupuk dan pestisida 15 m jarak ke tangki septik

15 m jarak ke lahan peternakan dan penampungan sampah

Tabel.3:TestParameterAirSesuaidenganKegiatanyangBerlangsung KondisiatauKegiatanSekitarSumur Tesuntuk: Penyakitperutberulang baktericoliform Plumbingrumahtanggamengandungtimbal pHtimbal,timbal,tembaga Radon dalam udara ruangan atau area kaya radon radon Korosipipa,plumbing Korosi,pH,timbal Sekitarareapertanianintensif nitrat,pestisida,baktericoliform Batubara atau tambang yang beroperasi logamlogam,pH,korosi sekitarnya Sekitaroperasipengeboran klorida,Sodium,Barium,Strontium, Sekitar operasi pembuangan barang bekas, kandungan organik volatil, total padatan penimbunan sampah, pabrik, stasiun gas, terlarut,pH,sulfat,klorida,logam pencucianberbahankimia Bau bahan bakar gas dan cair, dan dekat Campuranorganikvolatil stasiungasataupenimbunanbahanbakar Bauataurasayangtidakenak H2S,korosi,logam, Nodaperalatanplumbing,besilaundry besi,tembaga,mangan Rasa asin dan air laut, atau sekitar jalan yang klorida,totalpadatanterlarut,sodium digaramisecaraberlebih Bahanbahan sisa yang berkerak, sabun tidak kesadahan berbusa PemakaianCepatAlatPengolahanAir pH,korosi Bahan Pelunak Air (Water softener) yang mangan,besi diperlukan untukmengolahKesadahan Airtampakgelap,berwarnaatauberbusa warna,deterjen

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

25

Tabel4.:StandarKualitasAirBersih PeraturanMenteriKesehatanRINo416/MENKES/PER/IX/1990 No. Parameter Satuan Kadar Minimum Maksimum Keterangan

A. 1 2 3 4 5 6 B B.1. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 B.2. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

SifatFisika Bau ZatPadatTerlarut(TDS) Kekeruhan Rasa Suhu Warna SifatKimiawi KimiaAnorganik Airraksa Arsen Besi Flourida Kadmium Kesadahan(CaCO3) Klorida Kromium,valensi6 Mangan Nitrat,sebagaiN Nitrit,sebagaiN pH Selenium Seng Sianida Sulfat Timbal KimiaOrganik Aldrindandieldrin Benzena Benzo(a)pyrene Chloroform(TotalIsomer) Chloroform 2,4D DDT Deterjen 1,2Dichloroethene 1,1Dichloroethene HeptachlordanHeptachlorEpoxide Hexachlorobenzene GammaHCH(Lindane) Methoxychlor

mg/l NTU 0 C TCU mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L

TidakBerbau 1000 5 TidakBerasa Suhu udara 30C 15 0.001 0.05 1.0 1.5 0.005 500 600 0.05 0.5 10 1.0 6.58.5 0.01 15 0.1 400 0.05 0.0007 0.01 0.007 0.03 0.03 0.5 0.01 0.0003 0.003 0.00001 0.004 0.1

26

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

No.

15 16 17 18 C. 1 2

D. 1 2 3.3.5. PembangunanPrasaranaSanitasi 1) PembuatanMCK a. Lokasi: waktu tempuh dari rumah penduduk dan luas daerah pelayanan (2 menit (jarak100m),luasdaerahpelayananmaksimumuntuk1MCKadalah3ha). b. Ruangan MCK harus memenuhi syaratsyarat teknis ruang MCK yaitu aspek estetikadankesehatan(ruangventilasi,sirkulasiudara,tingkatpenerangan). c. Kapasitaspelayanan:harusdapatmelayanipadasaatjamsibuk,banyaknyaruang tergantungjumlahdangenderpemakai. d. Dilengkapidengansaranapembuanganairlimbah(tangkiseptik danbidang resapan). e. Dilengkapi penyediaan air bersih: sumber dan kuantitas air bersih (sumber bisa berasal dari PAM/PDAM, air tanah, sumur bor/gali/mata air dan kuantitas minimumairuntukmandi20ltr/org/hr,cuci15ltr/org/hr,kakus10ltr/org/hr). 2) PembuatanJamban/Kakus a. Tidak mengakibatkan pencemaran pada sumbersumber air minum, dan permukaantanahyangadadisekitarjamban. b. Menghindarkan berkembangbiaknya/tersebarnya cacing tambang pada permukaantanah. c. Tidakmemungkinkanberkembangbiaknyalalatdanseranggalain. d. Menghindarkan atau mencegah timbulnya bau dan pemandangan yang tidak sedapdipandang. e. Mengusahakankontruksiyangkuat(dansederhanadanmurah). f. Mengusahakansistemyangdapatdigunakandanditerimamasyarakatsetempat. g. AspeklingkunganyangperludiperhatikandalampenentuanletakJamban: 1. Keadaandaerah:datarataulereng. Daerah lereng: kakus/jamban harus dibuat di sebelah bawah dari letak sumber air. Atau jarak 15 meter, agak ke kanan atau kekiri dari letak sumur. Daerahdatar:kakusjambanharusdiluarlokasiseringdigenangibanjir. Atau lantai jamban (di atas lobang) lebih tinggi dari muka air banjir tertinggi.

Kadar Minimum Maksimum Pentachloropenol mg/L 0.01 PestisidaTotal mg/L 0.1 2,4,6Trichloropenol mg/L 0.01 ZatOrganik(KMnO4) mg/L 10 Mikrobiologi TotalColiform(MPN) Jumlah per 100 0 mL ColiformTinjaBelumDiperiksa Jumlah per 100 0 mL Radioaktivitas AktivitasAlpha(GrossAlphaActivity) Bg/L 0.1 AktivitasBeta(GrossBetaActivity) Bg/L 1.0

Parameter

Satuan

Keterangan

Bukanair perpipaan Bukanair perpipaan

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

27

2. Keadaanpermukaanairtanah:dangkalataudalam 3. Sifat, macam, dan susunan tanah berpori atau padat, pasir, tanah liat atau kapur 4. Mudahdantidaknyamemperolehair. Faktor tersebut di atas merupakan faktor yang mempengaruhi daya peresapan tanah. Di Indonesia pada umumnya jarak yang berlaku antara sumber air dan lokasi jambanberkisarantara8s/d15meteratauratarata10meter. 3) PembuatanTangkiSeptik AspeklingkunganyangperludiperhatikandalampembuatanTangkiSeptikadalah: 1) Bahanbangunanharuskuat,tahanterhadapasam,dankedapair. 2) Ukurantangkiseptikdisesuaikandenganjumlahpengguna. 3) Bak dilengkapi dengan pipa pembuangan udara dan lubang pemeriksa untuk keperluanpengurasandankeperluanlainnya. 4) Sarana pengolahan efluen dapat berupa bidang resapan: ukuran bidang resapandisesuaikandengandayaseraptanahdanjumlahpemakai. 5) Sumur resapan digunakan untuk tangki septik yang melayani kurang dari 25 orang. Ruang kosong di dalam septic tank merupakan ruang antara bagian teratas lumpur dan bagian terbawah/alas dari buih. Penetapan ini dilakukan atas dasar pergerakan limbah masuk dan keluar dari tangki. Semakin besar rencana area ruang kosong, semakinrendahpulakecepatanhorizontal,sehinggasedimentasilebihefektif. Aspek lingkungan yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi Tangki Septik adalah: Lokasi tangki septik sebaiknya direncanakan supaya mencegah terjadinya kontaminasisumberairbersih.Radiusjarakdaritangkiseptikdanbidangresapanke Bangunanterdekat1.50m SumurAirterdekat10m Pipaairbersihterdekat3.00m 3.3.6. PembangunanPrasaranaPersampahan 1) Agar berfungsi dengan baik, pembangunan prasarana persampahan harus dilengkapi dengansistempengelolaannya. 2) Sebaiknya sampah dikelompokkan atau dipilahpilah berdasarkan jenisnya, minimal dalam 2 kelompok yaitu organik dan non organik, atau dikelompokkan lebih rinci lagi misalnya, sampah organik, sampah kertas, sampah plastik, sampah kaca, sampahbesi/kaleng. 3) Volumebakatautongsampahagardisesuaikandenganvolumetimbulansampahper waktuperiodepengangkutan. 4) Sistem pengelolaan sampah agar disesuaikan dengan hirarkinya : mengurangi timbulan sampah (reduce), memanfaatkan kembali sampah/barangbarang bekas (reuse), mendaur ulang sampah yang bisa didaur ulang (recycle), merubah bentuk sampahmenjadibarangbernilaisepertikompos. 5) Jumlah dan jarak penempatan bak atau tong sampah agar mempertimbangkan jumlahdanjarakpemakai,tidakdekatdengansumberairbersih, 6) Desain bak atau pengadaan tong sampah agar berwarna mencolok dan mempunyai tutup.

28

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

7) Aspeklingkunganyangperludiperhatikan a. pencemarandarileachate b. Pencemaranudara, c. Timbulnya bau dan vektor penyakit yang berdampak pada gangguan kesehatan 3.3.7. PembangunanRumahLayakHuni Untuk mencegah potensi dampak negatif yang timbul terutama terhadap kesehatana penghuni rumah, maka rumah yang sehat harus memenuhi persyaratan seperti dibawahini: 1) Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan ruang gerakyangcukup,terhindardarikebisinganyangmengganggu. 2) Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang cukup, komunikasi yang sehatantaranggotakeluargadanpenghunirumah. 3) Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan air limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaandanpenghawaanyangcukup. 4) Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuatpenghuninyajatuhtergelincir. 5) Halaman rumah yang selalu harus kering, tidak becek atau ada genangan air, dibuat dengan cara memberi kemiringan pada halaman rumah atau saluran limpasan air hujan. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 829/Menkes/SK/ VII/1999: Adapunketentuanpersyaratankesehatanrumahtinggaladalahsebagaiberikut: 1) Bahanbangunan a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat membahayakankesehatan,antaralain: debutotalkurangdari150mg/m2, asbestoskurangdari0,5serat/m3per24jam, timbal(Pb)kurangdari300mg/kgbahan; Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganismepatogen. 2) Komponendanpenataanruangan a. Lantaikedapairdanmudahdibersihkan; b. Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci kedap air dan mudahdibersihkan; c. Langitlangitrumahmudahdibersihkandantidakrawankecelakaan; d. Bumbunganrumah10mdanadapenangkalpetir; e. Ruangditatasesuaidenganfungsidanperuntukannya; f. Dapurharusmemilikisaranapembuanganasap

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

29

3) Pencahayaan Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak menyilaukanmata. Untuk memperoleh jumlah cahaya matahari pada pagi hari secara optimal sebaiknya jendela kamar tidur menghadap ke timur. Luas jendela yang baik paling sedikit mempunyailuas1020%dariluaslantai. Ruangan yang kena cahaya sinar matahari Bila cahaya matahari pagi terhalang langsung akan kurang lembab dan kuman usahakan ada jendela ke arah matahari kumanmati sore(barat) 4) Kualitasudara Suhuudaranyaman antara18300C; Kelembabanudara antara4070%; GasSO2 kurangdari0,10ppm/24jam; Pertukaranudara 5kali3/menit/penghuni; GasCO kurangdari100ppm/8jam; Gasformaldehid kurangdari120mg/m3 5) Ventilasi Luaslubangventilasialamiahyangpermanenminimal10%luaslantai. Ventilasiyangbaikdalamruanganharusmempunyaisyaratlainnya,diantaranya: a. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5 % dari luas lantai ruangan. Sedangkan luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup) minimum 5 %. Jumlah keduanya menjadi 10 % kali luas lantai ruangan. Ukuran luas ini diatur sedemikian rupa sehingga udara yang masuk tidak terlalu deras dan tidak terlalu sedikit. b. Udarayangmasukharusudarabersih,tidakdicemariolehasapdarisampahatau daripabrik,dariknalpotkendaraan,debudanlainlain. c. Aliran udara diusahakan VENTILASI SILANG dengan menempatkan lubang hawa berhadapan antara 2 dinding ruangan. Aliran udara ini jangan sampai terhalangolehbarangbarangbesarmisalnyaalmari,dindingsekatdanlainlain.

30

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

x x

Udaramengalirkarenaletakjendela/kisiberseberangan

Udara/angintidakbisa bergerakmasuk karenatertahan tembok

Bukaanberseberanganjugabisadibuatdenganmembuatkisidiatap

Udarayangmengalir kedalamrumahakan mengurangi kelembabanruang

6) Vektorpenyakit Tidakadalalat,nyamukataupuntikusyangbersarangdidalamrumah. 7) Penyediaanair a. Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/orang/hari; b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air minummenurutPermenkes416tahun1990danKepmenkes907tahun2002. 8) PembuanganLimbah a. Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkanbau,dantidakmencemaripermukaantanah; b. Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau, tidak mencemaripermukaantanahdanairtanah.

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

31

9) Kepadatanhunian Luaskamartidurminimal8m2dandianjurkantidakuntuklebihdari2orangtidur. 3.3.8. PembangunanPrasaranaKesehatan 1) Perlu dilengkapi dengan sarana pengelolaan persampahan agar area sarana kesehatan (posyandu, polindes) tidak menjadi kotor, sampah tidak bertebaran di sekitarnya, secara estetika terkesan bersih dan rapi, mencegah datangnya hewan liar (anjing, kucing) dan tikus, mencegah masuknya serangga pembawa penyakit seperti lalatdankecoa,tersediajugawadahkhususlimbahpadatB3. 2) Perlu dilengkapi saluran air limbah dan saluran drainase agar area sarana kesehatan tidaktergenangair,becek,danbautidaksedap. 3) Perlu dilengkapi sarana MCK dan air bersih, agar pengunjung dan pengelola sarana kesehatan mudah melakukan kegiatan cuci dan buang air besar, sehingga tingkat higienis pengelola kesehatan terhadap pengunjung tetap terjaga, atau tidak mudah terjadipenularanpenyakit. 3.3.9. PembangunanPrasaranaPendidikan 1) Perlu sarana pengelolaan persampahan agar area sarana pendidikan menjadi bersih, sampah tidak bertebaran dimanamana, secara estetika terkesan bersih dan rapi, mencegah datangnya hewan liar (anjing, kucing) dan tikus, dan serangga pembawa penyakitsepertilalatdankecoa. 2) Perlu dilengkapi saluran air limbah dan saluran drainase agar area sarana pendidikan tidaktergenangair,becek,danbautidaksedap. 3) Perlu dilengkapi sarana MCK dan air bersih, agar para pendidik dan siswa tidak mengalamikesulitanmelakukankegiatancuci,danbuangairbesar,sehinggaperilaku higiensipendidikdansiswaselaluterjaga. 3.3.10. PembangunanPrasaranaPerdagangan 1) Perlu dilengkapi dengan sarana pengelolaan persampahan agar area perdagangan tidak menjadi kotor, sampah tidak bertebaran dimanamana, secara estetika terkesan bersih dan rapi, mencegah datangnya hewan liar (anjing, kucing) dan tikus, seranggapembawapenyakitsepertilalatdankecoa. 2) Perludilengkapisaluranairlimbahdan salurandrainaseagarareaperdagangantidak tergenangair,becek,danbautidaksedap. 3) Perlu dilengkapi sarana MCK dan air bersih, agar para pedagang tidak mendapat kesulitan melakukan kegiatan mandi, cuci, dan buang air besar, sehingga barang dagangannyaterutamabahanbakumakanaandapatdijagatingkathigienisnya. 3.3.11. PembangunanDindingpenahantanah 1) Dinding penahan tanah sebaiknya dibuat dari bronjong (batu kali yang dibungkus kawat)karenadapatmengalirkanairyangberasaldaridalamtanah. 2) Dinding penahan tanah sebaiknya dibuat dengan desain terasering dan kemiringan tertentusehinggalarianairtidakterlampaucepatyangdapatmenggerustanah.

3.4.

PELAPORAN
Fasilitator dan KMW akan mengumpulkan dan meninjau laporan lingkungan dan menandai dgn bendera pada laporan tigabulanan mereka. Pedoman akan mencakup

32

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

matriks dari kemungkinan dampak lingkungan yang negatif dan langkahlangkah untuk menangulanginya. Tenaga ahli KMW dan KMP akan merangkum semua perkembangan, memonitor dan mengukur dampak lingkungan dari program sebagai bagian dari evaluasi kinerja program. Prinsip dasar yang melandasi pengendalian dampak lingkungan dalam PNPM Mandiri Perkotaan adalah meminimumkan efek negatif dan memaksimumkan dampak positif dari setiap kegiatan konstruksi. Dalam proses perencanaan digunakan daftar periksa (checklist) kemungkinan/potensi persoalan lingkungan yang kemudian harus ditindak lanjuti selama dan sesudah konstruksi oleh kelurahan/desa dan Tim Fasilitator. Setiap subproyek harus diperiksa oleh fasilitator teknik untuk menentukan berbagai tindakan yang harus dilakukan dalam rangka mencegah atau memperbaiki persoalan lingkungan. Pada pertengahan proses kontruksi daftar yang sama di cocokkan lagi disaat peluang untuk memperbaiki masih dapat dilakukan. Di akhir konstruksi daftar yang sama dicocokkan lagi dibandingkan dengan rencana aslinya. Tenaga Ahli lingkungan di NMC harus selalu memutakhirkan daftar periksa kemungkinan persoalan lingkungan untuk menemukenaliperkaralingkungandanusulanmitigasinya.

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

33

Gambar2.:AlurPengendaliandanPelaporanKegiatanSafeguardLingkungan

ProposalKegiatanyang sudahdisetujui Proposal (disetujui BKM)

BKM

Mengajukan Proposal

KORKOT/ASKOT &Fasilitator

Menampungdan Mereviewproposal (+ safeguard)

Proposal (disetujui BKM) Matrik Dampak Lingkungan

Layak? Tidak Ya Tandaidengan Bendera

LaporankeKMW& KMP

Laporan ditandai Bendera

KMW&KMP (Safeguard)

MerangkumProgress, Monitor,Mengukur dampak

Laporan ditandai Bendera Matrik Dampak Lingkungan

Tidak

Terken dali? Ya LaporankeSIM

LaporanSIM

DampakUsulan Terkendali

34

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

LAMPIRAN

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

35

Lampiran1.DaftarPeriksaPerkaraLingkungandanMitigasinya NO POTENSIDAMPAKNEGATIF TINDAKANMITIGASI 1. PembangunanJalan Jalan lingkungan yang tanahnya Pematangantanahdenganalatberatmis.mesingiling labil, kurang padat dan mudah Melapisi permukaan tanah dengan batubatuan untuk terbawaair mencegahjalanrusak,mudahtergelincirataulongsor Pinggirjalanterlaludekatjurang Bahu jalan dibuat lebih lebar untuk mencegah longsor ataukecelakaan Jalan di lokasi yang rawan erosi Bila pinggir jalan adalah bukit, agar diberikan ruang dan danlongsor kemiringan tebing yang memadai untuk mencegah bukit longsor Tebing jalan dapat dibuat dengan terasering dan dinding penahan tanah untuk mencegah longsor, kemiringan yang tajam akan mempercepat aliran air dan memperparahgerusantanah Tebing jalan dapat ditanami bambu atau dipasang cerukcukbambuuntukmemperkuattebing Badan jalan agar dibuat miring untuk mencegah genanganair Kiri dan kanan jalan agar dilengkapi saluran untuk mengalirkanair Membabat tanaman yang ada akan memperburuk masalaherosi Pengendalian erosi berupa, penangkapan air atau pembuatan saluran drainase perlu dilakukan agar air tetap mengalir namun tidak merusak jalan atau menyebabkanlongsor Pengendalian erosi juga dapat dilakukan dengan penanamanpohon Hindari membangun jalan di tepi belokan luar sungai, karena umumnya di tempat ini arus sungai cukup deras yang dapat mengakibatkan erosi cukup parah. Membangun jalan di tempat ini membutuhkan struktur perlindunganjalanyangkuat. 2. PembangunanSaluranDrainase Tergenangnya air atau aliran air Hilirsaluranagarmenyatudengansaluraninduk. buntu, yang menyebabkan Saluran harus memiliki kemiringan yang cukup agar air meluapnya air ke area sekitarnya mengalirdenganlancaratautidaktergenang. terutama ke lahan penduduk bila ada pemukiman yang lokasinya lebihrendahdarisaluran Erosi dari jalan yang sedang Batasi kegiatan memindahkan tanah hanya pada waktu dilakukan cut and fills dan musimkering/panas menyebabkan sedimentasi di Lindungipermukaantanahyangrentandenganjerami saluran Lindungisalurandrainasidgnpembatasatauberm Instalasi ruang sedimentasi, tanami permukaan yg rawan erosisecepatmungkin

36

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

NO

3.

4.

5.

TINDAKANMITIGASI Pilihjaluryanglebihamandarigangguan Lakukanpemeliharaantepatwaktu Terjadinya genangan air yang Lakukan tindakan untuk mencegah dengan perbaikan menjadi tempat pertumbuhan pertamanan,pengisiandandrainase nyamuk dan vektor penyakit lainnya Saluran yg tersumbat karena Pemeliharaan harus membersihkan sumbatan secara kesalahan perencanaan dan berkala pemeliharaan yg menyebabkan Gunakan saluran dari beton atau tembokan, saluran genangan air yg berdampak ke tanah membutuhkan tempat lebih banyak pemeliharaan kesehatan yglebihintensif. Gunakankemiringanalamiyglebihtanahterhadaperosi PembangunanJembatan Jembatan menghambat laju Jembatan agar dilengkapi pagar pengaman di kiri dan aliranair kanannya Jembatanagardibuattidakmenghambatlajuair Pembangunan Prasarana Air Bersih Kualitas air sumur tidak layak Dilakukan pemeriksaan atau uji kualitas air di konsumsi. laboratorium untuk menjamin kelayakan konsumsi dan untuk mengetahui teknologi yang diperlukan bila kualitas airtidakmemenuhisyaratkonsumsi. Penentuan kedalaman air sumur agar mengikuti peraturandaerah Penentuanjaraksumberairbersihagarmemenuhisyarat terhadap sumber air tercemar, industri, peternakan, gudanglimbah,tempatpembuangansampah. Permukaan air sumur hampir Cek arah aliran air tanah. Sumur harus diletakkan hulu sama dengan rembesan, sumur aliran terlaludekatdgntangkiseptik Bangunrembesansejauhmungkindarisumur PembangunanKakusUmum/MCKdanSanitasi MCKyangtidakmemenuhi SemuaunsurutamaMCKharusada; syarat Kakus Ventilasikakus Bak air dgn kran air/sambungan air dan lubang pembuangan Adatempatuntukmencuciyglebihtinggi Adakranairutkisiember Adaparitsekelilinglantaiuntukmembuangairkesaluran pembuangan Sumur dalam kakus yang pasti Bangunbakairygdiissidarimelaluipipaatauember rawankontaminasi Jagaagarkakustetapbersihdanjauhdarisumur Pipasanitasidipermukaantanah Tanampipasanitasidarikakusketangkiseptik yangsangatrawanthdsinar Buatlubangkontroldanpipaudarautktangkiseptik matahari,terinjak,dankenakalan manusia Tangkiseptikyangtidakbagus Tangkiseptikyangbaguspalingtidakterdiridari: strukturnya Adalubangkontroldgnpenutup

POTENSIDAMPAKNEGATIF

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

37

NO

POTENSIDAMPAKNEGATIF

6.

7.

Saluranlimbahmanusiayg mengandunglibahpatogen harusdilakukanpengolahan sebelumdibuangkebadan airyangada PembangunanPrasaranPersampahan PrasaranaPersampahantidak Sebaiknya sampah dikelompokkan atau dipilahpilah berfungsidenganbaikkarena berdasarkan jenisnya, minimal dalam 2 kelompok yaitu tidakdilengkapidengansistem organik dan non organik, atau dikelompokkan lebih rinci pengelolaannya. lagi misalnya, sampah organik, sampah kertas, sampah plastik,sampahkaca,sampahbesi/kaleng. Volume bak atau tong sampah agar disesuaikan dengan volume timbulan sampah per waktu periode pengangkutan. Sistem pengelolaan sampah agar disesuaikan dengan hirarkinya : mengurangi timbulan sampah (reduce), memanfaatkan kembali sampah/barangbarang bekas (reuse), mendaur ulang sampah yang bisa didaur ulang (recycle), merubah bentuk sampah menjadi barang bernilaisepertikompos. Jumlah dan jarak penempatan bak atau tong sampah agar mempertimbangkan jumlah dan jarak pemakai, tidakdekatdengansumberairbersih, Desain bak atau pengadaan tong sampah agar berwarna mencolokdanmempunyaitutup. Tidakmemperhatikanaspek Memperhatikanpencemarandarileachate lingkungan MemperhatikanPencemaranudara, Memperhatikan timbulnya bau dan vektor penyakit yangberdampakpadagangguankesehatan PembangunanRumahLayakHuni Rumahyangtidakmemenuhi Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, syaratsecarafisiologis, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari psikologis,kesehatandan kebisinganyangmengganggu. keselamatan Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga danpenghunirumah. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan air limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaandanpenghawaanyangcukup.

TINDAKANMITIGASI Pipamasukkotoran Bilikyangterbagidgndindingpembatas Pipaluapandisambungdgnrembesan Pipaudara(ventilasi) Saluran limbah manusia harus disalurkan ke tempat pengolahan/tangkiseptik Tangkiseptikjugaberfungsisebagaipengolah

38

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

TINDAKANMITIGASI Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninyajatuhtergelincir. Halaman rumah yang selalu harus kering, tidak becek atau ada genangan air, dibuat dengan cara memberi kemiringan pada halaman rumah atau saluran limpasan airhujan. 8. PembangunanPrasaranaKesehatan SaranaKesehatanKotor, Perlu dilengkapi dengan sarana pengelolaan tergenang,becek,bautidak persampahan agar area sarana kesehatan (posyandu, sedap,tidakhigienisdanmudah polindes) tidak menjadi kotor, sampah tidak bertebaran terjadipenularanpenyakit. di sekitarnya, secara estetika terkesan bersih dan rapi, mencegah datangnya hewan liar (anjing, kucing) dan tikus, mencegah masuknya serangga pembawa penyakit seperti lalat dan kecoa, tersedia juga wadah khusus limbahpadatB3. Perlu dilengkapi saluran air limbah dan saluran drainase agar area sarana kesehatan tidak tergenang air, becek, danbautidaksedap. Perlu dilengkapi sarana MCK dan air bersih, agar pengunjung dan pengelola sarana kesehatan mudah melakukan kegiatan cuci dan buang air besar, sehingga tingkat higienis pengelola kesehatan terhadap pengunjung tetap terjaga, atau tidak mudah terjadi penularanpenyakit. 9. PembangunanPrasaranaPendidikan SaranaPendidikanKotor, Perlu sarana pengelolaan persampahan agar area sarana tergenang,becek,bautidak pendidikan menjadi bersih, sampah tidak bertebaran sedap,tidakhigienisdanmudah dimanamana, secara estetika terkesan bersih dan rapi, terjadipenularanpenyakit. mencegah datangnya hewan liar (anjing, kucing) dan tikus, dan serangga pembawa penyakit seperti lalat dan kecoa. Perlu dilengkapi saluran air limbah dan saluran drainase agar area sarana pendidikan tidak tergenang air, becek, danbautidaksedap. Perlu dilengkapi sarana MCK dan air bersih, agar para pendidik dan siswa tidak mengalami kesulitan melakukan kegiatan cuci, dan buang air besar, sehingga perilaku higiensipendidikdansiswaselaluterjaga. 10. PembangunanPrasaranaPerdagangan SaranaPerdaganganKotor, Perlu dilengkapi dengan sarana pengelolaan tergenang,becek,bautidak persampahan agar area perdagangan tidak menjadi sedap,tidakhigienisdanmudah kotor, sampah tidak bertebaran dimanamana, secara

NO

POTENSIDAMPAKNEGATIF

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

39

TINDAKANMITIGASI estetika terkesan bersih dan rapi, mencegah datangnya hewan liar (anjing, kucing) dan tikus, serangga pembawa penyakitsepertilalatdankecoa. Perlu dilengkapi saluran air limbah dan saluran drainase agar area perdagangan tidak tergenang air, becek, dan bautidaksedap. Perlu dilengkapi sarana MCK dan air bersih, agar para pedagang tidak mendapat kesulitan melakukan kegiatan mandi, cuci, dan buang air besar, sehingga barang dagangannya terutama bahan baku makanaan dapat dijagatingkathigienisnya 11. PembangunanDindingPenahanTanah Terjadipenggerusantanah Dinding penahan tanah sebaiknya dibuat dari bronjong (batu kali yang dibungkus kawat) karena dapat mengalirkanairyangberasaldaridalamtanah. Dinding penahan tanah sebaiknya dibuat dengan desain terasering dan kemiringan tertentu sehingga larian air tidakterlampaucepatyangdapatmenggerustanah.

NO

POTENSIDAMPAKNEGATIF terjadipenularanpenyakit.

40

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

Lampiran2.FormatPenilaianTerhadapDaftarKegiatanTerlarang(NegatifList) Apakah usulan kegiatan, termasuk dalam salah satu kegiatan yang dilarang untuk dibiayai oleh danaPNPMMandiriPerkotaankarenaberdampaknegatifterhadaplingkungan? No 1. BUTIR/ITEM Membangun didalam dan atau berbatasan langsung dengan area yang dilindungi seperti:KawasanHutanLindung,KawasanBergambut,Kawasanpantaiberhutan bakau(Mangrove),KawasanResapanAir,CagarAlam,SuakaMargaSatwa,Hutan Wisata, Daerah Pengungsian Satwa, Taman Nasional, Taman Wisata Alam, Cagar Budaya&IlmuPengetahuan,LokasiSitusPurbakala,lokasipeninggalansejarah; Penggunaanbahanbangunanyangmengandungasbes;. Kegiatan produksi dan pengolahan yang menghasilkan emisi atau effluent cair dan gas kecuali kegiatan dalam skala kecil dan kegiatankegiatn yang telah direview dan diberikan sertifikat oleh Bappedalda berdasarkan standar kontrol polusiairdanudara. Memanfaatkan dan atau menghasilkan bahanbahan limbah berbahaya, termasukpestisidadanherbisida,danprodukterkaitlainnya; Memproduksi, memproses, pengolahan, penyimpanan atau penjualan produk tembakauatauprodukyangmengandungtembakau. Memproduksiataumenggunakanbahanyangmembahayakanozon; YA TIDAK

2 3

6 7

8 9

Memproduksi, menyimpan dan pengangkutan cairan, gas atau emisi yang berbahaya(termasukkategorilimbahberbahayaB3); PembangunanMCK,Kakus/JambantanpaSeptictankdanresapan;

Bangunan/fasilitas Persampahan yang belum terintegrasi dengan sistem persampahankotayangsudahada; 10 Drainase yang belum terintegarasi dengan sistem drainase kota yang telah ada ataudrainasetanpapembuanganakhir;. 11 Jaringan Listrik (termasuk lampu penerangan) yang pengelolaan O&Pnya bukan olehmasyarakat; 12 Berdampaknegatifterhadapkelestarianbudayalokal;

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

41

42

PETUNJUKTEKNISSafeguardLingkungan

KANTOR PUSAT JL. Pattimura No.20 Kabayoran Baru Jakarta Selatan, Indonesia - 12110 KANTOR PROYEK Jl. Penjernihan 1 No. 19 F Pejompongan Jakarta Pusat Indonesia - 10210

SEKRETARIAT TP PNPM MANDIRI www.pnpm-mandiri.org PENGADUAN P.O. BOX 2222 JKPMT SMS 0817 48048 e-mail : ppm@pnpm-perkotaan.org www.p2kp.org | www.pnpm-perkotaan.org

También podría gustarte