Está en la página 1de 10

HERPES ZOSTER 2012

HERPES ZOSTER
PENDAHULUAN Herpes zoster (dampa, cacar ular) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa. Infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer. Kadang-kadang infeksi primer berlangsung subklinis. Frekuensi penyakit pada pria dan wanita sama, lebih sering mengenai usia dewasa.(1) Infeksi akut ini seringkali diawali dengan neuralgia pada dermatom yang terkena, diikuti dengan lesi kulit yang karakteristik. Kebanyakan pasien mengalami peningkatan nyeri setempat, sering disertai keluhan sistemik mialgia dan demam.(2) Penatalaksanaan penyakit ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu umum dengan memberi tahu cara penularannya dan menjaga hygiene, khusus dengan pemberian obat secara topikal dan sistemik.(1,3,4,5) DEFINISI Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa, terutama menyerang orang dewasa dengan ciri khas berupa nyeri radikuler, unilateral dan gerombolan vesikula yang tersebar sesuai dermatom yang diinversi oleh satu ganglion saraf sensoris. Infeksi ini merupakan reaktivasi virus varisela-zoster dari infeksi endogen yang telah menetap dalam bentuk laten setelah infeksi primer oleh virus. (1,2,3,4,5,6) EPIDEMIOLOGI Penyebarannya sama seperti varisela, herpes-zoster ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah penderita mendapat varisela. Tetapi ada pendapat yang menyatakan kemungkinan transmisi virus secara aerogen dari pasien yang sedang menderita varisela atau herpes zoster. (3,4) ETIOLOGI Herpes zoster disebabkan oleh Varicella-Zoster Virus (VZV). VZV mempunyai kapsid yang tersusun dari 162 subunit protein dan berbentuk simetri ikosehedral dengan diameter 100

SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSUPM Pembimbing : Dr.H.Zulilham,SpKK Coass : Elyana Mentiana (0710070100034)

Page 1

HERPES ZOSTER 2012


nm. Virion lengkapnya berdiameter 150-200 nm dan hanya virion yang berselubung yang bersifat infeksius. (4) Infeksiositas virus ini dengan cepat dapat dihancurkan oleh bahan organik, detergen, enzim proteolitik, panas, dan lingkungan pH yang tinggi.(4) PATOGENESIS Masa tunasnya 7-12 hari. Masa aktif penyakit berupa lesi baru yang tetap timbul berlangsung kira-kira 1-2 minggu. Virus ini berdiam di ganglion posterior susunan saraf tepi dan ganglion kranialis. Kelainan kulit yang timbul memberikan lokasi setingkat dengan persarafan ganglion tersebut. Kadang-kadang virus ini juga menyerang ganglion anterior, bagian motorik kranialis sehingga memberikan gejala-gejala gangguan motorik.(1,3) GEJALA KLINIS Daerah yang paling sering terkena adalah daerah torakal, walaupun daerah-daerah lain tidak jarang. Frekuensi penyakit ini pada pria dan wanita sama, sedangkan mengenai umur lebih sering pada orang dewasa.(3) 1. Stadium Prodromal Gejala pertama adalah berupa gatal/rasa nyeri pada dermatom yang terserang yang disertai dengan panas, malaise dan nyeri kepala.(5)

2. Stadium Erupsi Mula-mula timbul papel atau plakat berbentuk urtikaria yang setelah 1-2 hari akan timbul gerombolan vesikula diatas kulit yang eritematus sedangkan kulit diantara gerombolan tetap normal, usia lesi pada satu gerombolan adalah sama sedangkan usia lesi dengan gerombolan lain adalah tidak sama.(5) Vesikel ini berisi cairan yang jernih, kemudian menjadi keruh (berwarna abu-abu), dapat menjadi pustule dan krusta. Kadangkadang vesikel mengandung darah dan disebut sebagai herpes zoster hemoragik. Dapat pula timbul infeksi sekunder sehingga menimbulkan ulkus dengan penyembuhan berupa SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSUPM Pembimbing : Dr.H.Zulilham,SpKK Coass : Elyana Mentiana (0710070100034)

Page 2

HERPES ZOSTER 2012


sikatriks.(3) Lokasi lesi sesuai dengan dermatom, unilateral dan biasanya tidak melewati garis tengah dari tubuh.(5)

3. Stadium krustasi Vesikel menjadi purulen, mengalami krustasi dan lepas dalam waktu 1-2 minggu. Sering terjadi neuralgi pascahepatika, terutama pada orang tua yang dapat berlangsung berbulan-bulan parestesi yang bersifat sementara.(5) Disamping gejala kulit dapat juga dijumpai pembesaran kelenjar getah bening regional. Lokalisasi penyakit ini adalah unilateral dan bersifat dermatomal sesuai dengan tempat persarafan. Pada susunan saraf tepi jarang timbul kelainan motorik, tetapi pada susunan saraf pusat kelainan ini lebih sering karena struktur ganglion kranialis memungkinkan hal tersebut. Hiperestesi pada daerah yang terkena memberi gejala yang khas. Kelainan pada muka sering disebabkan oleh karena gangguan pada nervus trigeminus (dengan ganglion gaseri) atau nervus fasialis dan otikus (dari ganglion genikulatum).(3) Menurut daerah penyebarannya dikenal : 1. Herpes zoster oftalmika 2. Herpes zoster servikalis 3. Herpes zoster thorakalis 4. Herpes zoster lumbalis 5. Herpes zoster sakralis 6. Herpes zoster otikum : menyerang dahi dan sekitar mata. : menyerang pundak dan lengan. : menyerang dada dan perut. : menyerang bokong dan paha. : menyerang sekitar anus dan genitalia. : menyerang telinga. (3,4)

Gangguan pada nervus fasialis dan otikus dapat menimbulkan Sindrom Ramsay-Hunt dengan gejala paralisis otot-otot muka (Bells Palsy), tinitus, vertigo, gangguan pendengaran, nistagmus, dan nausea.(1,3,4)

SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSUPM Pembimbing : Dr.H.Zulilham,SpKK Coass : Elyana Mentiana (0710070100034)

Page 3

HERPES ZOSTER 2012


Bentuk-bentuk lain herpes zoster : 1. Herpes zoster hemoragik karena berisi darah. 2. Herpes zoster abortivum : penyakit berlangsung ringan dalam waktu yang singkat : vesikula-vesikulanya tampak berwarna merah kehitaman

dan erupsinya hanya berupa eritema dan papula kecil. 3. Herpes zoster generalisata : kelainan kulit yang unilateral dan segmental disertai kelainan kulit yang menyebar secara generalisata berupa vesikula dan umbilikasi. Kasus ini terutama terjadi pada orang tua atau orang yang kondisi fisiknya sangat lemah, misalnya pada penderita limfoma maligna.(4) DIAGNOSA Dalam stadium pra-erupsi, penyakit ini sering dirancukan dengan penyebab rasa nyeri lainnya, misalnya pleuritis infark miokard, kolesistisis, apendisitis, kolik renal, dan sebagainya. Bila erupsi mulai terlihat, diagnosis menjadi mudah ditegakkan. Secara laboratorik, pemeriksaan sediaan apus secara Tzanck membantu menegakkan diagnosis dengan menemukan sel datia berinti banyak; demikian pula pemeriksaan cairan vesikula atau material biopsi dengan mikroskop elektron, secara tes serologi.(1,3,4) DIANGNOSA BANDING 1. Infeksi herpes simpleks. 2. Varisela. 3. Impetigo vesikobulosa. 4. Pada nyeri yang merupakan gejala podromal sering salah diagnosis dengan penyakit reumatik maupun dengan angina pektoris, jika terdapat di daerah setinggi jantung.(1,3,5) PENATALAKSANAAN Pengobatan pada herpes zoster terbagi atas pengobatan umum dan khusus, yaitu : 1. Umum SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSUPM Pembimbing : Dr.H.Zulilham,SpKK Coass : Elyana Mentiana (0710070100034)

Page 4

HERPES ZOSTER 2012


a) Hindari garukan dan gosokan yang dapat memperburuk keadaan penyakit. b) Beritahu pasien bahwa ,mereka dapat menulari orang yang belum mengalami cacar, oleh karena itu mereka harus memperhatikan hygiene.(2) 2. Khusus 1. Topikal Asiklovir cream dioleskan 4-5 kali sehari (cara kerjanya dengan menggunakan replikasi DNA virus). Bedak salisil 2% untuk mencegah agar vesikel tidak pecah untuk menghindari infeksi sekunder. Diberikan antibiotik lokal misalnya salap kortikosteroid 2% jika terjadi infeksi sekunder. 2. Sistemik PROGNOSIS Prognosis herpes zoster umumnya baik, pada herpes zoster oftalmikus prognosisnya tergantung pada tingkat perawatan secara dini.(1,3,4) Pemberian analgesik seperti asam mefenamat 3 x 500 mg/hari. Asiklovir 5 x 800 mg/hari selama 7-10 hari. Kortikosteroid seperti prednison 3 x 20 mg/hari. (1,2,3,4,5,6)

SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSUPM Pembimbing : Dr.H.Zulilham,SpKK Coass : Elyana Mentiana (0710070100034)

Page 5

HERPES ZOSTER 2012


LAPORAN KASUS BAGIAN PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RSU.Dr.PIRNGADI MEDAN 2012 STATUS PASIEN PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN Tanggal Nama Umur : 21 Juni 2012 : Nursimah : 63 tahun

Jenis kelamin : Perempuan Bangsa/suku : Indonesia/Batak Agama pekerjaan : Islam : Memasak

KELUHAN UTAMA

: Gelembung berisi nanah disertai rasa nyeri pada daerah paha bagian kiri sejak 3 hari ini.

KELUHAN TAMBAHAN : RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT : Awalnya berupa bintil-bintil kemerahan pada daerah paha kiri yang kemudian berubah menjadi gelembung berisi cairan yang kemudian berubah menjadi gelembung berisi nanah dan berkelompok yang disertai rasa nyeri dan panas yang dialami os 3 hari ini. Sebelum gelembung tersebut timbul, os mengalami demam dan lemas. Sebelumnya os mengobatinya dengan

SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSUPM Pembimbing : Dr.H.Zulilham,SpKK Coass : Elyana Mentiana (0710070100034)

Page 6

HERPES ZOSTER 2012


menggunakan bedak baby dan tidak ada perubahan. Akhirnya os memutuskan untuk berobat ke poliklinik kulit dan kelamin RSUPM. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU : Cacar air. RIWAYAT PEMAKAIAN OBAT : Bedak baby. STATUS DERMATOLOGI LOKALISASI RUAM : Regio femoris sinistra. : Bula berkelompok unilateral dengan dasar eritema dan pustula.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM : RESUME Anamnesis : Awalnya berupa bintil-bintil kemerahan pada daerah paha kiri yang kemudian bintil tersebut berubah menjadi gelembung berisi cairan dan lama kelamaan menjadi gelembung berisi nanah dan berkelompok disertai rasa nyeri dan gatal. Status Dermatologi : Lokalisasi Ruam : Regio femoris sinistra. : Bula berkelompok unilateral dengan dasar eritema dan pustula.

DIAGNOSA BANDING 1. Herpes zoster 2. Varisela 3. Herpes simpleks

SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSUPM Pembimbing : Dr.H.Zulilham,SpKK Coass : Elyana Mentiana (0710070100034)

Page 7

HERPES ZOSTER 2012


DIAGNOSA SEMENTARA : Herpes zoster PEMERIKSAAN PENUNJANG : PENATALAKSANAANA 1. Umum a) Hindari garukan dan gosokan yang dapat memperburuk keadaan penyakit. b) Beritahu pasien bahwa mereka dapat menulari orang yang belum mengalami cacar, oleh karena itu mereka harus memperhatikan hygiene. 2. Khusus a) Topikal PROGNOSIS : Baik. Fuson cream (Fusidic acid) dioleskan 2 x sehari.

b) Sistemik Asiklovir tab 5 x 800 mg/hari selama 7 hari. Asam mefenamat 3 x 500 mg/hari selama 7 hari.

SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSUPM Pembimbing : Dr.H.Zulilham,SpKK Coass : Elyana Mentiana (0710070100034)

Page 8

HERPES ZOSTER 2012


DISKUSI Pada anamnesa dijumpai keluhan demam dan nyeri. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan gambaran klinis herpes zoster dimulai dengan adanya gejala prodromal baik sistemik (demam, pusing, malaise), maupun gejala prodromal lokal (nyeri otot, tulang, gatal, pegal). Pada pemeriksaan fisik dan dermatologi dijumpai adanya vesikel berkelompok unilteral dengan dasar yang eritema dan pustula. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan pemeriksaan fisik dan dermatologi herpes zoster yaitu eritema yang dalam waktu singkat menjadi vesikel berkelompok dengan dasar kulit yang eritematosa. Berdasarkan anamnesa lokalisasi yang ditemukan di regio femoris sinistra. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan tempat predileksi herpes zoster biasanya pada daerah torakal walaupun daerah-daerah lain tidak jarang dan lokasi penyakit ini biasanya unilateral. Diagnosis banding pada pasien ini adalah herpes zoster, varisela, dan herpes simpleks. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa diagnosa banding herpes zoster adalah varisela, dan herpes simpleks. Penatalaksanaan secara umum berupa edukasi kepada pasien dan penatalaksanaan secara khusus terbagi atas topikal dan sistemik. Secara topikal diberikan fuson cream (fusidic acid) dioleskan 2 x sehari. Secara sistemik diberikan asiklovir 5 x 800 mg/hari selama 7 hari dan asam mefenamat 3 x 500 mg/hari selama 7 hari. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan penatalaksanaan umum berupa edukasi dan penatalaksanaan khusus dibagi atas topikal dan sistemik. Secara topikal diberikan asiklovir cream dan secara sistemik diberikan asiklovir tab 5 x 800 mg/hari selama 7-10 hari dan asam mefenamat 3 x 500 mg/hari. Prognosis pada pasien ini baik. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa pasien yang mendapatkan pengobatan yang tepat dan benar memiliki prognosis yang baik.

SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSUPM Pembimbing : Dr.H.Zulilham,SpKK Coass : Elyana Mentiana (0710070100034)

Page 9

HERPES ZOSTER 2012


DAFTAR GAMBAR

Tampak vesikel berkelompok dengan dasar yang eritematosa dan pustula pada regio femoralis sinistra.

SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSUPM Pembimbing : Dr.H.Zulilham,SpKK Coass : Elyana Mentiana (0710070100034)

Page 10

También podría gustarte