Está en la página 1de 3

PENCEMARAN UDARA

Polusi udara berasal dari berbagai sumber, dengan hasil pembakaran bahan bakar fosil merupakan sumber utama. Contoh sederhana adalah pembakaran mesin diesel yang dapat menghasilkan partikulat (PM), nitrogen oksida, dan precursor ozon yang semuanya merupakan polutan berbahaya. Sedangkan fine PM (<2,5 m) dan ultrafine (<0,1 m) berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan dapat dengan mudah terdeposit dalam unit terkecil saluran napas (alveoli) bahkan dapat masuk ke sirkulasi darah sistemik. Klasifikasi berdasar ukuran ini juga terkait dengan akibat buruk partikel tersebut terhadap kesehatan sehingga WHO dan juga US Environmental Protection Agency menetapkan standar PM dan polutan lain untuk digunakan sebagai dasar referensi. Mekanisme terjadinya gangguan kesehatan akibat polusi udara secara umum Efek yang ditimbulkan oleh polutan tergantung dari besarnya pajanan (terkait dosis/kadarnya di udara dan lama/waktu pajanan) dan juga faktor kerentanan host (individu) yang bersangkutan (misal: efek buruk lebih mudah terjadi pada anak, individu pengidap penyakit jantung-pembuluh darah dan pernapasan, serta penderita diabetes melitus). Pajanan polutan udara dapat mengenai bagian tubuh manapun, dan tidak terbatas pada inhalasi ke saluran pernapasan saja.

Berikut ini beberapa mekanisme biologis bagaimana polutan udara mencetuskan gejala penyakit: Timbulnya reaksi radang/inflamasi pada paru, misalnya akibat PM atau ozon. Terbentuknya radikal bebas/stres oksidatif, misalnya PAH(polyaromatic hydrocarbons). Modifikasi ikatan kovalen terhadap protein penting intraselular seperti enzim-enzim yang bekerja dalam tubuh. Polutan udara spesifik yang banyak berpengaruh terhadap kesehatan Particulate Matter (PM) Penelitian epidemiologis pada manusia dan model pada hewan menunjukan PM10 (termasuk di dalamnya partikulat yang berasal dari diesel/DEP) memiliki potensi besar merusak jaringan tubuh. Data epidemiologis menunjukan peningkatan kematian serta eksaserbasi/serangan yang membutuhkan perawatan rumah sakit tidak hanya pada penderita penyakit paru (asma, penyakit paru obstruktif kronis, pneumonia), namun juga pada pasien dengan penyakit kardiovaskular/jantung dan diabetes Ozon Ozon merupakan oksidan fotokimia penting dalam trofosfer. Terbentuk akibat reaksi fotokimia dengan bantuan polutan lain seperti NOx, dan Volatile organic compounds. Pajanan jangka pendek/akut dapat menginduksi inflamasi/peradangan pada paru dan menggangu fungsi pertahanan paru dan kardiovaskular. Pajanan jangka panjang dapat menginduksi terjadinya asma, bahkan fibrosis paru. Penelitian epidemiologis pada manusia menunjukan pajanan ozon yang tinggi dapat meningkatkan jumlah eksaserbasi/serangan asma. Radikal bebas Radikal bebas adalah suatu molekul yang kehilangan elektron. Akibatnya molekul ini akan menjadi tidak stabil, sehingga ia akan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel lain yang ada di sekitarnya. Radikal bebas ini bisa menyebabkan peradangan di dalam tubuh. Kalau orang setiap hari menerima radikal bebas, maka akan terjadi peradangan di dalam tubuh secara terus menerus. Radikal bebas yang menyebabkan sel-sel di dalam tubuh meradang ini akan membuat tubuh merasa dalam kondisi sakit. Karena itu ada orang yang dari luar terlihat bugar tetapi di dalam

tubuhnya tidak sehat. Ada juga yang di luar terlihat tidak bugar tapi di dalamnya sehat. Namun yang idealnya adalah di luar terlihat bugar dan di dalam tubuhnya juga sehat, Radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh bisa berasal dari asap rokok, polusi udara, pestisida dan juga plastik. Karenanya orang yang tinggal di Jakarta misalnya akan banyak menerima radikal bebas dan lebih cepat capek karena tingkat polusinya yang tinggi dibanding di desa. Selain itu zat monoksida yang terdapat di dalam polutan akan bersaing dengan hemoglobin di dalam tubuh untuk mengikat oksigen. Akibatnya jika oksigennya tidak maksimal tubuh akan merasakan tidak bugar. Radikal bebas ini juga bisa diproduksi ketika olahraga. Saat seseorang olahraga, maka lemak di dalam tubuh akan berubah menjadi energi dan proses ini disebut dengan oksidasi yang menghasilkan oksidan atau radikal bebas. Namun bukan berarti seseorang tidak perlu berolahraga, karena radikal bebas di dalam tubuh bisa dikurangi atau diminimalisir dengan buah-buahan. Buah-buahan yang dikonsumsi ini diketahui kaya akan serat, sehingga dapat membantu proses detoksifikasi baik di tingkat seluler dan juga di saluran cerna yang membuat tubuh menjadi lebih sehat. Selain itu buah-buahan juga kaya dengan antioksidan yang dapat meminimalisir efek radikal bebas di dalam tubuh. NOx dan SOx NOx dan SOx merupakan co-pollutants yang juga cukup penting. Terbentuk salah satunya dari pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar fosil. Penelitian epidemologi menunjukan pajanan NO2,SO2 dan CO meningkatkan kematian/mortalitas akibat penyakit kardio-pulmoner (jantung dan paru) .

También podría gustarte