Está en la página 1de 10

RUDINI MULYA _ TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

PENENTUAN PEMBANGUNAN HUTAN WISATA SETREN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN TEKNOLOGI

Disusun Oleh :

Rudini Mulya 41610010035

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2011


RUDINI MULYA _ TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA
|1

RUDINI MULYA _ TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu sumber daya potensial Kabupaten Wonogiri yang terus dikembangkan demi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Sendiri (PADS) adalah sektor pariwisata. Berbagai kegiatan kebudayaan digelar, potensi wisata alam juga terus digali dan dikembangkan sarana dan prasarana pendukungnya seperti atraksi-atraksi kesenian demi menrik pengunjung. Seiring dengan ditemukanya air terjun Girimanik dikawasan Silamuk, Setren, Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri, Pemkab Wonogiri segera memiliki Obyek Wisata Unggulan yang melengkapi Waduk Gajah Mungkur, Kahyangan dan pantai disepanjang sisi selatan Wilayah Kabupaten itu. Kepastian tambahan satu lokasi wisata itu diperoleh setelah dalam rapat kerja Komisi B DPRD yang digelar 27 Februari 2002 diputuskan dimulainya pembangunan Obyek Wisata Silamuk dianggarkkan dalam perubahan APBD 2002. Maka tersedialah sudah anggaran untuk pembangunan Obyek Wisata Alam Silamuk yang ditaksir akan mengabiskan dana sekitar Rp 1,38 miliar. Air terjun girimanik yang terletak dihutan Silamuk Desa Setren Kecamatan Slogohimo berjarak sekitar 55 kilometer arah timur laut kota Wonogiri, dengan ketinggian sekitar 1.200 meter diatas permukaan laut (DPL). Silamuk berasal dari bahasa jawa lamuk-lamuk yang artinya tidak begitu jelas terlihat. Kawasan obyek wisata ini, jika dilihat dari desa Setren yang jaraknya sekitar 6 kilometer tidak begitu jelas, karena selalu tertutup kabut putih, sehingga masyarakat menyebutnya hutan Silamuk. Di dalam hutan Silamuk selain air terjun Girimanik terdapat juga situs budaya yang berupa Pertapaan Girimanik, situs budaya.

RUDINI MULYA _ TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

|2

RUDINI MULYA _ TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

1.2. Perumusan Masalah Kegiatan pembangunan Hutan Wisata Setren agar tepat guna tentunya perlu dilalukan perencanaan yang matang dan diawali dengan pemilihan alternatif pembanguan tersebut. Dan yang lebih penting agar setelah dilakukan pembangunan Hutan Wisata Setren ini akan menarik banyak wisatawan dan juga meningkatkan pendapatan masyarakat disekitar Hutan Wisata Setren. 1.3. Batasan Masalah Agar tidak terjadi penyimpangan dari tujuan awal penelitian maka dilakukan pembatasan-pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Wonogiri sebagai perencana pembangungan dan Dinas Perhubungan Dan Pariwisata sebagai pengelola pariwisata Kabupaten Wonogiri. 2. Yang dijadikan obyek penelitian adalah para pengambil keputusan yaitu Kepala Sub Bidang Fisik dan Prasarana (Kasubid Fispra), Kepala Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Litbang SDM), Kepala Sub Dinas Pariwisata dan Seni Budaya (Kasubdin Parsenibud), dan Kepala Unit Pengelola Teknis Daerah (UPTD) diluar Waduk Gajah Mungkur. 3. Pendekatan teoritik yang digunakan untuk menilai prioritas masing-masing faktor dan Sub faktor adalah berdasarkan Analytic Hierarchy Process.

1.4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian dan penulisan laporan ini adalah: 1. Menentukan alternatif-alternatif pembangunan. 2. Membuat struktur Analitik Hierarki proces (AHP) berdasarkan kondisi Hutan Wisata Setren sebagai landasan penerapan metode AHP. 3. Menentukan prioritas alternatif pembangunan sebagai upaya untuk memaksimalkan potensi wisata di daerah Setren.

RUDINI MULYA _ TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

|3

RUDINI MULYA _ TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

1.5. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Melalui penelitian ini menambah pengetahuan bagi peneliti dengan membandingkan pengetahuan yang diperoleh secara teoritis dengan kenyataan yang sebenarnya. 2. Memberikan gambaran secara jelas kepada Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA) beserta Dinas Perhubungan Dan Pariwisata Wonogiri mengenai

tingkat kepentingan antar faktor yang berpengaruh pada pembangunan awal Hutan Wisata Setren.

1.6. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dalam penulisan Tugas Akhir ini, maka diperlukan sistematika yang jelas dan terstruktur agar dalam penyusunan laporan yang akan dilakukan tidak terjadi kesimpangsiuran dan tumpang tindih antar topik. Sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan

RUDINI MULYA _ TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

|4

RUDINI MULYA _ TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pariwisata Istilah pariwisata konon untuk pertama kali digunakan oleh mendiang Presiden Soekarno dalam suatu percakapan sebagai padanan dari istilah asing tourism. Sementara itu apa yang dimaksud dengan tourism/pariwisata itu harus disimpulkan dari cara orang menggunakan istilah itu. segalakegiatan dalam Maka dapat dikatakkan yang disebut pariwisata ialah masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan.

(soekadijo,1997; 2) Sedangkan menurut Drs. H. Oka A. Yoeti, MBA. Dalam bukunya pengantar ilmu pariwisata kata pariwisata yang berasal dari bahasa sansekerta, sesungguhnya bukanlah berarti tourisme (bahasa belanda) atau taurism (bahasa inggris). Kata pariwisata, menurut pengertian ini, sinonim dengan pengertian tour. Pendapat ini berdasarkan pemikiran sebagai berikut: kata pariwisata terdiri dari dua suku kata yaitu masing-masing kata pari dan wisata. Pari, berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap (ingat kata paripurna) Wisata, berarti perjalanan, berpergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata travel dalam bahasa inggris. Atas dasar itu, maka kata pariwisata seharusnya diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ketempat lain. Sebagai sekedar perbandingan, maka dibawah ini diberikan beberapa batasan tentang pariwisata yang diberikan oleh beberapa orang ahli sebagai berikut:(Yoeti,1996;116-117) 1. Prof. Hans. Buchli. Kepariwisataan adalah setiap peralihan tempat yang bersifat sementara dari seseorang atau beberapa orang, dengan maksud memperoleh pelayanan yang diperuntukan bagi kepariwisataan itu oleh lembaga-lembaga yang digunakan untuk maksud tersebut.

RUDINI MULYA _ TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

|5

RUDINI MULYA _ TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

2. Prof. Kurt Morgenroth. Kepariwisataan, dalam arti sempit, adalah lalu lintas orang-orang yang meninggalkan tempat kediamanya untuk sementara waktu, untuk berpesiar di tempat lain, semata-mata sebagai konsumen dari buah hasil perekonomian dan kebudayaan guna memenuhi kebutuhan hidup dan budayanya atau keinginan yang beraneka ragam dari pribadinya. 3. Dr. Hubert Gulden. Kepariwisataan adalah suatu seni dari lalu-lintas orang, dalam mana manusiamanusia berdiam disuatu tempat asing untuk maksud tertentu, tetapi dengan kediamanya itu tidak boleh dimaksudkan akan tinggal menetap untuk melakukan pekerjaan selamalamanya atau meskipun sementara pekerjaan. waktu, sifatnya masih berhubungan dengan

2.2. Perencanaan Kata perencanaan adalah kata lama dan sudah terdapat pada banyak bahasa selama berabad-abad lamanya. Perencanaan juga dipraktekan sejak manusia pertama kali berpikir akan implikasi masa depan dan pemilihan kegiatan pada masa sekarang. Konsep-konsep dan definisi-definisi akan perencanaan sangat bervariasi, namun kita dapat menggeneralisasi bahwa kebanyakan pemimpin menganggap bahwa perencanaan adalah suatu fungsi atau teknik manajemen yang dinamis, salah satu metode terbaik untuk mempersiapkan organisasi guna menghadapi perubahan-perubahan menerus yang terjadi dalam lingkunganya (Nugroho ,1997;1-2) Perencanaan adalah suatu proses kegiatan usaha yang terus menerus dan menyeluruh dari penyusunan suatu rencana, penyusunan program kegiatan, pelaksanaan serta pengawasan dan evaluasi pelaksananya (Tjokroamidjoyo,1989;57). Perencanaan merupakan aktivitas universal manusia, suatu keahlian dasar dalam kehidupan yang berkaitan dengan pertimbangan suatu hasil sebelum diadakan pemilihan di antara berbagai alternatif yang ada. (Catanese,1989; 50).

RUDINI MULYA _ TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

|6

RUDINI MULYA _ TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

Suatu perencanaan dibuat berdasarkan tujuan yang jelas karena perencanaan tersebut dipergunakan sebagai arah atau pedoman pelaksanaan pembangunan. Dari

berbagai pendapat yang sering dilontarkan oleh para ahli perencanaan pembangunan, maka pelaksanaan perancangan pembuatan perencanaan itu pada dasarnya adalah pengambilan kebijaksanaan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: a. Perencanaan berarti memilih berbagai alterntif yang terbaik dari sejumlah

alternatif yang ada. Artinya dari sekian banyak alternatif, makaa perlu dipilih perencanaan yang didasarkan pada aspek skala prioritas. b. Perencanaan mengandung arti rumusan yang sistematis yang didasarkan pada kepentingan masyarakat banyak. Bila sebagaian besar masyarakat diuntungkan dari pelaksanaan pembangunan, maka pembangunan itu dikatakan berhasil. c. Perencanaan juga menyangkut masalah tujuan atau sasaran tertentu yang harus dicapai. (Soekartawi,1996;4-5) Dari berbagai dasar alasan mengadakan perencanaan itu maka disini dikemukakan beberapa rumusan tentang perencanaan yang diharapkan akan menjelaskan arti dan fungsi perencanaan. 1. Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiaatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2. Perencanaan adalah suatu caara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif.

2.3. Metode AHP (Analitic Hierarki Process) Analitic Hierarki Process (AHP) mencerminkan cara alami kita dalam bertingkah laku dan berfikir. AHP adalah suatu proses rasionalitas sistemik. Dengan AHP kita dimungkinkan untuk mempertimbangkan suatu persoalan sebagai satu keseluruhan dan mengkaji interaksi serempak dari berbagai komponen yang disusun secara berjenjang (hirarkis) sehingga mudah dipahami dan dianalisis.

RUDINI MULYA _ TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

|7

RUDINI MULYA _ TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1.

Obyek Penelitia Penelitian dilakukan di Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Perhubungan Dan Pariwisata Wonogiri. Obyek penelitian dalam bahasan ini adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan pembangunan di Hutan Wisata Setren dan orang-orang yang memahami kondisi pariwisata Wonogiri. Data diambil dengan proses kuesioner pemungutan suara atas nilai yang disarankan (saaty,1994) oleh Kepala Sub Bidang Fisik dan Prasarana (Kasubid Fispra), Kepala Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Litbang SDM), Kepala Sub Dinas Perhubungan dan Pariwisata (Kasubdin Parsenibud), dan Kepala Unit Pengelola Teknis Daerah (UPTD) diluar Waduk Gajah Mungkur. Obyek penelitian yang terdiri atas orang-orang yang memahami masalah perencanaan pembangunan dan pariwisata yang ada di Kabupaten Wonogiri ditetapkan berdasarkan kebijakan instansi maupun peneliti sendiri. Hal tersebut untuk menjamin agar data penelitian merupakan data yang baik, karena ditangani oleh orang-orang yang ahli dan mengerti tentang permasalah yang ada.

3.2.

Teknik Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan pada penelitian ini adalah: 1. Data faktor-faktor dalam perencanaan pembangunan awal di Hutan Wisata Setren. Data ini diperoleh berdasarkan observasi dan wawancara, dengan pihak Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Dinas Perhubungan Dan Pariwisata. 2. Data-data nilai banding berpasangan antar faktor maupun antar sub faktor berdasarkan kuesioner (pemungutan suara atas nilai yang disarankan)

RUDINI MULYA _ TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

|8

RUDINI MULYA _ TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

3.2.1.

Teknik Pengumpulan Data Dalam memperoleh data penulisan, di perlukan data yang dapat dikatagorikan

sebagai berikut: Yaitu data yang diperoleh langsung dari Badan Perencaan Pembangunan Daerah (BAPEDA) dan Dinas Perhubungan Dan Pariwisata sebagai sumber yang diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Dalam memperoleh data primer ini digunakan metode: a. Metode observasi Yaitu metode pengumpulan data dengan melihat dan mengadakan pengamatan langsung pada obyek penelitian yaitu Hutan Wisata Setren serta dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

b.

Wawancara Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaanpertanyaan secara langsung (tanya jawab) dengan obyek penelitian yaitu Kepala Sub Bidang Fisik dan Prasarana (Kasubid Fispra), Kepala Sub Dinas Perhubungan dan Pariwisata (Kasubdin Parsenibud), dan Kepala Unit Pengelola Teknis Daerah (UPTD) diluar Waduk Gajah Mungkur.

c.

Kuesioner Yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara di identifikasi ke variabel dan di susun dalam struktur hierarki dengan satu tingkatan tertentu. Kemudian ditetapkan prioritas variabelnya dengan

skala perbandingan berpasangan, dengan menggunakan lembar kuesioner perbandingan berpasangan pada responden.

RUDINI MULYA _ TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

|9

RUDINI MULYA _ TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

DAFTAR 10 JUDUL SKRIPSI TEKNIK INDUSTRI

1. Analisa Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Solar Dalam Pengoprasian Generatorset Pada Perusahaan Telekomunikasi Di PT. X 2. Analisis Perencanaan Kebutuhan Kapasitas Waktu Pada Pembuatan Condenser Tipe GCA 100 Dengan Metode CRP Di PT. XYZ 3. Analisa Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Penginstalan Fastnet oleh PT. Baja Kencana Mandiri Indonesia 4. Pengaruh Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di PT. Pura Mayungan 5. Analisa Kepuasan PT. A Terhadap Layanan Di X 6. Analisis Biaya Pemasaran Dalam Usaha Meningkatkan Volume Penjualan Pada PT. X 7. Studi Aplikasi 60600 Kendali Mutu Untuk Menurunkan Defect Air Pocket Center Armrert IMU Di PT. IRC INOAC INDONESIA DU. DIVISION 8. Analisis Kepuasan Pelanggan Pada Pelayanan Perawatan Mesin Injection Di Daiichi JITSOGYO Co. LTD 9. Analisa Waktu Proses Induksi Bicyletire Compouds Slainting 10. Penelitian Lokasi Dan Jumlah Gudang Yang Optimal Dengan Metode Cluster Pada PT. X

RUDINI MULYA _ TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

| 10

También podría gustarte