Tabel panduan rekonsiliasi fiskal memberikan informasi tentang koreksi positif dan negatif untuk berbagai uraian penghasilan dan beban usaha dalam menghitung pajak penghasilan badan. Terdapat informasi mengenai objek pajak penghasilan final, bukan objek pajak penghasilan, serta ketentuan-ketentuan terkait pemotongan pajak penghasilan pasal 21, 23, dan 4 ayat 2.
Tabel panduan rekonsiliasi fiskal memberikan informasi tentang koreksi positif dan negatif untuk berbagai uraian penghasilan dan beban usaha dalam menghitung pajak penghasilan badan. Terdapat informasi mengenai objek pajak penghasilan final, bukan objek pajak penghasilan, serta ketentuan-ketentuan terkait pemotongan pajak penghasilan pasal 21, 23, dan 4 ayat 2.
Copyright:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Formatos disponibles
Descargue como PDF, TXT o lea en línea desde Scribd
Tabel panduan rekonsiliasi fiskal memberikan informasi tentang koreksi positif dan negatif untuk berbagai uraian penghasilan dan beban usaha dalam menghitung pajak penghasilan badan. Terdapat informasi mengenai objek pajak penghasilan final, bukan objek pajak penghasilan, serta ketentuan-ketentuan terkait pemotongan pajak penghasilan pasal 21, 23, dan 4 ayat 2.
Copyright:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Formatos disponibles
Descargue como PDF, TXT o lea en línea desde Scribd
NO URAIAN KOREKSI FISKAL POSITIF KOREKSI FISKAL NEGATIF KETERANGAN A PENGHASILAN 1 Bunga deposito / tabungan, dan diskonto SBI / SBN
XXX PPh Final 2 Bunga / diskonto obligasi Yang diperdagangkan / dilaporkan Perdagangannya di bursa efek XXX PPh Final 3 Penghasilan penjualan saham Yang iperdagangkan di bursa efek XXX PPh Final 4 Penghasilan penjualan saham Milik perusahaan modal ventura XXX PPh Final 5 Penghasilan usaha penyalur / dealer /Agen produk BBM XXX PPh Final 6 Penghasilan pengalihan hak atas Tanah / bangunan XXX PPh Final 7 Penghasilan persewaan atas Tanah / bangunan XXX PPh Final 8 Imbalan jasa konstruksi A. Pelaksana konstruksi B. Perencana konstruksi C. Pengawas konstruksi XXX PPh Final 9 Perwakilan dagang asing XXX PPh Final 10 Pelayaran / penerbangan asing XXX PPh Final 11 Pelayaran dalam negeri XXX PPh Final 12 Penilaian kembali aktiva tetap XXX PPh Final 13 Transaksi derivatif yang Diperdagangkan di bursa XXX PPh Final 14 Bantuan / Sumbangan, memenuhi syarat XXX Bukan Objek PPh 15 Hibah, memenuhi syarat XXX Bukan Objek PPh 16 Dividen / bagian laba dari penyertaan modal Pada badan usaha di indonesia 25% atau lebih (Pasal 4 Ayat (3) Huruf f UU PPh) XXX Bukan Objek PPh 17 Iuran Dan Penghasilan Tertentu Yang Diterima Dana Pensiun Bagian laba yang diterima perusahaan XXX Bukan Objek PPh Senln, 12 !ull 2010 1A8LL AnuuAn 8LkCnSlLlASl llSkAL anangmury[gmall.com Palaman 2
NO URAIAN KOREKSI FISKAL POSITIF KOREKSI FISKAL NEGATIF KETERANGAN modal ventura Dari badan pasangan usaha 18 Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga Nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau Bidang penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftar Pada instansi yang membidanginya, yang ditanamkan kembali Dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/ Atau penelitian dan pengembangan (pasal 4 ayat (3) huruf m UU PPH) XXX Bukan Objek PPh 19 Penghasilan Yang ditangguhkan Pengakuannya XXX
B. BEBAN USAHA 1. Biaya yang Dikeluarkan untuk Mendapatkan, Menagih dan Memelihara Penghasilan
- Prinsip Realisasi - - Konservatis/Penyisihan XXX 2. Biaya yang Dikeluarkan untuk Mendapatkan, Menagih dan Memelihara Penghasilan yang Bukan Obyek Pajak atau Pengenaan PPh-nya Final XXX 3. Gaji/Upah - PPh Pasal 21 4. Tunjangan PPh Pasal 21 - PPh Pasal 21 5. PPh Dibayar Perusahaan XXX 6. Premi Asuransi Jiwa Pegawai Dibayar Perusahaan Sepanjang Menambah Penghasilan Pegawai - PPh Pasal 21 7. Premi Asuransi Jiwa Pemilik/Pemegang Saham dan Keluarganya XXX 8. Iuran Jamsostek - a. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) - PPh Pasal 21 Senln, 12 !ull 2010 1A8LL AnuuAn 8LkCnSlLlASl llSkAL anangmury[gmall.com Palaman 3
NO URAIAN KOREKSI FISKAL POSITIF KOREKSI FISKAL NEGATIF KETERANGAN b. Jaminan Kematian (JKM) - PPh Pasal 21 c. Jaminan Pelayanan Kesehatan - PPh Pasal 21 d. Iuran Jaminan Hari Tua (JHT) (Jamsostek) :
- Dibayar Perusahaan - - Dibayar Pegawai (Bagi Pegawai untuk Menghitung PPh Pasal 21 - 9. Iuran Pensiun ke Dana Pensiun yang Disahkan Menteri Keuangan
- Dibayar Perusahaan - - Dibayar Pegawai (Bagi Pegawai untuk menghitung PPh Pasal 21 - 10. Iuran Pensiun ke Dana Pensiun yang Belum Disahkan Menteri Keuangan XXX 11. Tunjangan Hari Raya - PPh Pasal 21 12. Uang Lembur - PPh Pasal 21 13. Pengobatan a. Cuma-Cuma (Langsung ke Rumah Sakit) XXX b. Penggantian Pengobatan - PPh Pasal 21 c. Tunjangan Pengobatan - PPh Pasal 21 14. Pemberian Imbalan dalam Bentuk Natura dan Kenikmatan (Misal Makan/Minum, Beras dsb) XXX 15. Pemberian Makan kepada Crew Kapal dan Pesawat dalam Perjalanan - 16. Pemberian dalam Bentuk Natura dan Kenikmatan
a. Pengeluaran untuk Penyediaan Makanan/Minuman bagi Seluruh Pegawai, termasuk Dewan Direksi dan Dewan Komisaris di Tempat Kerja - b. Penggantian dalam Bentuk Natura dan
NO URAIAN KOREKSI FISKAL POSITIF KOREKSI FISKAL NEGATIF KETERANGAN Kenikmatan di Daerah Tertentu - Tempat Tinggal/Perumahan Pegawai Sepanjang Fasilitas Tersebut Tidak Tersedia - - Pelayanan Kesehatan Sepanjang Fasilitas Tersebut Tidak Tersedia - - Pendidikan Pegawai dan Keluargaya Sepanjang Fasilitas Tersebut Tidak Tersedia - - Pengangkutan bagi Pegawai dan Keluarganya Sepanjang Fasilitas Tersebut Tidak Tersedia - - Olahraga bagi Pegawai dan Keluarganya Sepanjang Fasilitas Tersebut Tidak Tersedia. Sarana Olahraga Tidak Termasuk Golf, Boating, Pacuan Kuda - c. Dalam Rangka dan Berkaitan dengan Pelaksanaan Kerja
- Beban Antar Jemput Karyawan - - Penyediaan Makan/Minum untuk Awak Kapal dan Pesawat - d. Untuk Keamanan/Keselamatan Kerja yang Diwajibkan, Misalnya Pakaian dan Peralatan bagi Pegawai Pemadam Kebakaran, Proyek, Pakaian Seragam Pabrik, - Senln, 12 !ull 2010 1A8LL AnuuAn 8LkCnSlLlASl llSkAL anangmury[gmall.com Palaman 3
NO URAIAN KOREKSI FISKAL POSITIF KOREKSI FISKAL NEGATIF KETERANGAN Hansip/Satpam e. Berkenaan dengan Situasi Lingkungan, Misal :
- Pakaian Seragam Pegawai Hotel/Penyiar TV - - Makan Tambahan bagi Operator Komputer/Pengetik - - Makan/Minum Cuma-Cuma bagi Pegawai Restoran - 17. Pembebanan yang Masa Manfaatnya Lebih dari Satu Tahun, dengan Cara Penyusutan Sesuai Pasal 11 UU No.17 Tahun 2000 - 18. Cuti Pegawai a. Diberikan Uang Cuti - PPh Pasal 21 b. Tunjangan Cuti - PPh Pasal 21 c. Dibayar Perusahaan XXX 19. Perjalanan Dinas Pegawai a. Didukung Bukti-Bukti yang Sah/Dipertanggung jawabkan - b. Lumpsum (Tidak Didukung Bukti-Bukti) XXX c. Lumpsum Dianggap Honor Pegawai - PPh Pasal 21 d. Honor/Uang Saku - PPh Pasal 21 e. Fiskal Luar Negeri Dibayar Perusahaan, Merupakan PPh Pasal 25 Dibayar dengan SSP, Ditulis Nama Pegawai q.q. Nama Perusahaan dengan NPWP Perusahaan atau dengan Tanda Bukti FLN XXX f. Biaya Piknik/Rekreasi XXX 19. Bonus atas Prestasi Kerja yang Dibebankan pada - PPh Pasal 21 Senln, 12 !ull 2010 1A8LL AnuuAn 8LkCnSlLlASl llSkAL anangmury[gmall.com Palaman 6
NO URAIAN KOREKSI FISKAL POSITIF KOREKSI FISKAL NEGATIF KETERANGAN Tahun Berjalan 20. Pembagian Laba berupa Bonus, Tantiem, Gratifikasi, Jasa Produksi yang Dibebankan Laba Ditahan (Retained Earning) XXX PPh Pasal 23 (kepada Pemegang Saham 21. Biaya Seminar, Penataran, Kursus (Pendidikan) di Dalam Negeri. - 22. Honor/Uang Saku Pegawai yang Mengikuti Seminar dsb - PPh Pasal 21 23. Bea Siswa - 24. Sumbangan ke Karyawan dalam Bentuk Uang - PPh Pasal 21 25. Kendaraan Operasional Direksi :
a. Penyusutan 50% XXX b. Biaya Reparasi/Pemeliharaan 50% XXX c. Bahan Bakar/Oli dsb 50% XXX 26. Perumahan Perusahaan dan Asrama
a. Pegawai yang Menempati Tidak Diberi Tunjangan Perumahan
- Penyusutan Rumah XXX - Biaya Eksploitasi Rumah XXX b. Pegawai yang Menempati Diberi Tunjangan Perumahan Minimal Sebesar Biaya Penyusutan dan Biaya Eksploitasi
- Tunjangan Perumahan - PPh Pasal 21 - Biaya Penyusutan Rumah - - Biaya Eksploitasi Rumah - 27. Mess untuk Transit, Pendidikan (Sementara)
a. Biaya Penyusutan - b. Biaya Eksploitasi - 28. Sewa Rumah Pegawai yang Tidak Diberi Tunjangan Sewa Minimal Sebesar Sewa Rumah Tersebut XXX PPh Pasal 4 (2) Senln, 12 !ull 2010 1A8LL AnuuAn 8LkCnSlLlASl llSkAL anangmury[gmall.com Palaman 7
NO URAIAN KOREKSI FISKAL POSITIF KOREKSI FISKAL NEGATIF KETERANGAN 29. PPh Sewa Rumah Dibayar Perusahaan XXX 30. Diberikan Uang Sewa Rumah - PPh Pasal 21 31. Uang Pesangon - PPh Pasal 21 32. Upah Borongan Pekerjaan ke Orang Pribadi - PPh Pasal 21 33. Imbalan ke Pegawai yang Merupakan Pemegang Saham (25% Ke Atas)
a. Gaji yang Wajar - PPh Pasal 21 b. Imbalan di Atas Kewajaran XXX PPh Pasal 23 c. Deviden Terselubung PPh Pasal 23 - Premi Asuransi Jiwa XXX - Biaya Listrik, Telepon Rumah Pribadi XXX - Biaya Pemeliharaan Mobil Pribadi XXX - PPB Rumah Pribadi XXX - Pengeluaran Perusahaan untuk Keperluan Pribadi XXX - Pembagian Laba Secara Langsung/Tidak Langsung XXX 34. Gaji yang Dibayarkan ke Anggota/Sekutu Persekutuan, CV, Firma XXX 35. Beban Bunga a. Biaya Bunga untuk Memperoleh Penghasilan yang Merupakan Obyek Pajak - b. Bunga atas Pinjaman yang Digunakan untuk Membeli Saham yang Sudah Beredar atau untuk Melakukan Akuisisi Saham Milik Pemegang Saham (Penyertaan Dalam Negeri) bagi PT DN, BUMN/D, Koperasi, Yayasan :
- Dibebankan pada Tahun Ybs XXX Senln, 12 !ull 2010 1A8LL AnuuAn 8LkCnSlLlASl llSkAL anangmury[gmall.com Palaman 8
NO URAIAN KOREKSI FISKAL POSITIF KOREKSI FISKAL NEGATIF KETERANGAN - Dikapitalisasi pada Harga Perolehan Investasi Saham - c. Biaya Bunga atas Pinjaman untuk Melakukan Penyertaan pada Perusahaan yang Baru Didirikan atau Mengambil Right Issue - d. Biaya Bunga Selama Masa Konstruksi Tidak Boleh Dibebankan pada Tahun Ybs Tetapi Menambah Harga Perolehan Aktiva Tetap - e. Biaya Bunga Jika Ada Penghasilan Bunga Deposito/Tabungan yang Sudah Dikenakan PPh Final, Tidak Semua Biaya Bunga Dapat Dibebankan
f. Biaya Bunga atas Pinjaman untuk Keperluan Pribadi XXX g. Pembayaran Bunga - Ke Bank-Bank di Indonesia - - Ke Bukan Bank - PPh Pasal 23 - Ke WP LN Non Tax Treaty - PPh Pasal 26 - Ke WP LN Tax Treaty - PPh Pasal 26 - Ke Pemegang Saham/Hubungan Istimewa
* Wajar - PPh Pasal 23 * Tidak Wajar (Selisihnya) Y PPh Pasal 23 36. Beban Sewa selain Tanah dan/atau Bangunan
a. Ke WP DN Orang Pribadi - PPh Pasal 23 b. Ke WP DN Badan/BUT - PPh Pasal 23 37. Beban Sewa Tanah dan/atau Bangunan
a. Ke WP DN Orang - PPh Pasal 4(2) Senln, 12 !ull 2010 1A8LL AnuuAn 8LkCnSlLlASl llSkAL anangmury[gmall.com Palaman 9
NO URAIAN KOREKSI FISKAL POSITIF KOREKSI FISKAL NEGATIF KETERANGAN Pribadi b. Ke WP DN Badan/BUT - PPh Pasal 4(2) 38. Biaya Royalti a. Ke WP DN - PPh Pasal 23 b. Ke WP LN Non Tax Treaty - PPh Pasal 26 c. Ke WP LN Tax Treaty - SKD Pasal 26 39. Jasa Manajemen-WPDN, Pemberian Jasa dengan Ikut Serta Secara Langsung Melaksanakan Manajemen - PPh Pasal 23 40. Jasa Teknik WPDN Pemberian Jasa dalam Bentuk Pemberian Informasi yang Berkenaan dengan Pengalaman di Bidang Industri, Perdagangan, Ilmu Pengetahuan : - PPh Pasal 23 a. Penelitian Tanah - b. Pembuatan Design Bangunan - c. Pengawasan Pelaksanaan Bangunan - d. Informasi Teknik : Gambar, Petunjuk Produksi, Perhitungan Dsb - e. Latihan Teknik - f. Informasi Bidang Manajemen - g. Jasa Rekruitment Pegawai - 40. Jasa Konstruksi a. Jasa Perencanaan Konstruksi - PPh Pasal 4(2) b. Jasa Pelaksanaan Konstruksi - PPh Pasal 4(2) c. Jasa Pengawasan Konstruksi - PPh Pasal 4(2) 41. Jasa Konsultan Selain Konsultan Hukum dan Pajak - PPh Pasal 23
42. Pembayaran Jasa ke Luar Negeri (Seluruh Pekerjaan Dilakukan di Luar Negeri)
a. Negara Non Tax Treaty - PPh Pasal 26 b. Negara Tax Treaty - SKT PPh Pasal 26 Senln, 12 !ull 2010 1A8LL AnuuAn 8LkCnSlLlASl llSkAL anangmury[gmall.com Palaman 10
NO URAIAN KOREKSI FISKAL POSITIF KOREKSI FISKAL NEGATIF KETERANGAN 43. Beban Litbang yang Dilakukan di Indonesia dalam Jumlah yang Wajar untuk Menemukan Teknologi/Sistem Baru bagi Pengembangan Perusahaan :
a. Penyusutan Aktiva Tetap - b. Bahan yang Digunakan - c. Gaji/Honor Pegawai - PPh Pasal 21 d. Honor Konsultan - PPh Pasal 23 e. Biaya Konsultan yang Memborong Litbang yang Jumlahnya Cukup Material :
- Amortisasi - - Biaya Litbang - - Dilakukan di Indonesia - - Dilakukan di Luar Negeri XXX PPh Pasal 26 44. Sanksi Perpajakan : Denda, Bunga, Kenaikan XXX 45. PBB untuk Tanah/Bangunan Pabrik/Kantor - 46. PBB untuk Tanah/Bangunan yang Tak Digunakan untuk Usaha/ Milik Pribadi XXX 47. Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan :
a. Untuk Perolehan BKP/JKP Sesuai Pasal 6 - b. Masa Manfaat Lebih dari Satu Tahun dengan Penyusutan - c. Untuk Perolehan BKP/JKP Sesuai Pasal 9 XXX d. Faktur Pajak Standar yang Tidak Lengkap, Tidak Benar, Cacat XXX 48 Biaya Entertainment : a. Tidak Dibuat Daftar Nominatif XXX b. Dibuat Daftar Nominatif : Nomor Urut, Jenis, Nama Tempat, Alamat dan Jumlah Entertainment - Senln, 12 !ull 2010 1A8LL AnuuAn 8LkCnSlLlASl llSkAL anangmury[gmall.com Palaman 11
NO URAIAN KOREKSI FISKAL POSITIF KOREKSI FISKAL NEGATIF KETERANGAN Diberikan Relasi : Nama, Posisi, Nama dan Jenis Perusahaan. 49. Keperluan Pegawai Dibayar Perusahaan XXX 50. Keperluan Pegawai yang Merupakan Pemilik/Pemegang Saham Dibayar Perusahaan Merupakan Deviden Terselubung XXX PPh Pasal 23 51. Biaya Promosi : a. Didukung Bukti yang Sah - b. Tidak Didukung Bukti XXX 52. Kerugian Piutang bagi Perusahaan Bukan Bank/Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi
a. Penyisihan XXX b. Metode Langsung, Tidak Dibuat Daftar Nominatif XXX c. Metode Langsung, Dibuat Daftar Nominatif (Dilampirkan) : Nama, Alamat, Tanggal Pinjaman Diberikan, Jumlah Piutang dan Keterangan - 53. Rugi Selisih Kurs : a. Kurs Tengah BI Akhir Tahun - b. Pada Waktu Pembayaran - 54. Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Pembayaran Sewa Guna Usaha - PPh Pasal 23 55. Sewa Guna Usaha Dengan Opsi :
a. Penyusutan Aktiva Sewa Guna Usaha XXX b. Bunga Sewa Guna Usaha - c. Jumlah Pembayaran Sewa Guna Usaha XXX 56. Kerugian Pengalihan Harta a. Digunakan untuk Usaha - b. Tidak Digunakan untuk Usaha XXX Senln, 12 !ull 2010 1A8LL AnuuAn 8LkCnSlLlASl llSkAL anangmury[gmall.com Palaman 12
61. Beban Antar Jemput Karyawan - 62. Macam-Macam Biaya : a. Tidak Diperinci XXX b. Diperinci 63. Biaya Bea Siswa dalam Rangka GN-OTA yang Dikeluarkan Perusahaan, dengan Bukti Setoran/ Transfer keBRI a.n. Lembaga GN-OTA - 64. Bantuan Keluarga Pra Sejahtera Dibebankan Langsung ke Perkiraan "Laba Ditahan" XXX