Está en la página 1de 9

Sistem Transport Sel 1. Pengaturan tekanan osmotik sel 2. Endositosis 3. Eksositosis 4.

Sistem transport aktif dan pasif (difusi terfasilitasi) Osmosis Osmosis adalah perpindahan molekul air menyebrangi suatu membran semipermeabel Molekul air bergerak secara acak dengan menggunakan energi kinetik dalam jumlah tertentu.

Air suling terpisah oleh suatu membran semipermeabel Molekul air bergerak dari satu sisi membran ke sisi yang lain, tapi tidak terjadi Osmosis potensial osmosisnya = 0 Bila suatu senyawa terlarut dalam air, energi kinetik dari molekul air akan menjadi lebih rendah potensial osmosis air menjadi negatif Hal ini terjadi karena beberapa molekul air menempel pada permukaan molekul senyawa lain itu Molekul air selalu bergerak dari potensial osmosis kurang negatif ke potensial osmosis yang lebih negatif Net osmosis = LN MN Jika potensi osmosis larutan lebih negatif dibanding water potential sitoplasma (larutan bersifat hipotonis), akan terjadi endosmosis air akan masuk ke dalam sel dan menyebabkan haemolysis (sel akan pecah) Jika potential osmosis larutan lebih negatif dibanding water potential sitoplasma (larutan hipertonis), akan terjadi eksosmosis terjadi crenation (the cell will shrivel up) Jika potensial osmosis larutan sama dengan water potential sitoplasma (larutan isotonis) tidak terjadi osmosis Pada sel hewan, water potential sama dengan potensial osmosis sitoplasma. Pada sel tumbuhan berbeda Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang bisa menahan tekanan saat sel turgid. Hal ini dinamakan Potensial Tekanan Water potential sel tumbuhan sama dengan potensi osmosis sitoplasma ditambah dengan potensial tekanan dinding sel

W.P.= O.P. + P.P. Jika larutan hypotonis, terjadi endosmosis dan sel menjadi turgid Jika larutan hipertonis, terjadi eksosmosis dan menyebabkan terjadinya plasmolisis (membran sel lepas dari dinding sel. Sel tetap utuh. Jika larutan isotonis, tidak terjadi osmosis.

Perpindahan Senyawa Menembus Membran Sel Membran plasma memiliki fungsi ganda Mempertahankan senyawa yang terlarut di sitoplasma Memungkinkan pertukaran senyawa: Pasif Aktif

Proses Perpindahan Molekul Difusi sederhana melalui lipid bi-layer Difusi sederhana melalui channel air-protein Difusi terfasilitasi Transport Aktif Perpindahan Senyawa Menembus Membran Sel Senyawa tak bermuatan berpindah melalui difusi Senyawa bermuatan menggunakan 2 macam gradien Gradien kimia Gradien potensi listrik Keduanya bila bergabung dinamakan gradien elektrokimia

Difusi Kecepatannya tergantung pada polaritas dan ukuran molekul Polaritas diperkirakan dengan menggunakan koefisien partisi semakin tinggi kelarutannya dalam lemak, semakin tinggi kecepatan difusinya

Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat pula pergerakannya menembus membran Molekul yang mudah berdifusi (highly permeable) antara lain O2, CO2, NO dan H2O Molekul polar berukuran besar (gula, intermediet terfosforilasi) memiliki permeabilitas yang buruk padahal esensial bagi fungsi sel, sehingga harus ditransport secara aktif

Difusi Air Air bergerak menembus membran jauh lebih cepat dibanding solut Membrannya adalah membran semipermeabel Perpindahan air ini melalui osmosis Kompartemen dengan kadar solut lebih tinggi dinamakan hipertonis Kompartemen dengan kadar solut lebih rendah dinamakan hipotonis Difusi Ion Membran sel impermeabel terhadap Na+, K+, Ca2+ and Cl Channel ion memungkinkan transport ion-ion tersebut menembus membran sel Kebanyakan chanel memiliki bentuk buka-tutup Ada 2 macam pintu: Channel berpintu voltase Channel berpintu ligan Difusi Ion K+ Merupakan channel berpintu Voltase Semua channel ini memiliki arsitektur yang mirip memiliki ujung N- and C- yang berada dalam sitoplasma Satu channel tersusun oleh 4 subunit polipeptida yang identik Subunit-subunit tersebut tertata secara simetris disekitar pori Antara S5 dan S6 terdapat H5 (juga dinamakan P) tertanam ditengah-tengah dan membentuk pori Daerah P memiliki pentapeptida Thr-Val-Gly-Tyr-Gly yang merupakan filter selektif bagi ion K+ S4 memiliki muatan positif yang berperan sebagai sensor voltase

Difusi Terfasilitasi Banyak substrat yang secara selektif terikat pada protein yang tersisip pada membran sel yang dinamakan facilitative transporter Facilitative transporter ini memperantarai pergerakan solut pada 2 arah Tidak tergantung pada gradien konsentrasi Contohnya, transporter glukosa Transporter Glukosa Transpor yang berkesinambungan diperoleh melalui fosforilasi glukosa dan pengaturan gradien glukosa Glut 4 merupakan transporter glukosa yang responsif terhadap insulin Transpor Aktif Terjadi bila gradien konsentrasi amat kecil Membutuhkan energi yang berasal dari hidrolisis ATP Protein dalam transport aktif dinamakan pompa Dibantu enzim, misalnya Na+/K+ATP-ase yang dinamakan pompa natrium/kalium (sodiumpotassium pump) Memperantarai transpor ion pada 1 arah saja Pada setiap hidrolisis 1 molekul ATP 3 Na+ dipompa keluar 2 K+ dipompa masuk

Pompa Natrium/Kalium Perubahan konformasi protein akan merubah afinitasnya terhadap ion terjadi karena fosforilasi protein Proses ini memakan kira-kira 1/3 dari total energi sel hewan Central Dogma Sintesis Protein DNA merupakan materi genetik yang berada didalam inti sel. Replikasi DNA menghasilkan DNA baru. Transkripsi menghasilkan suatu RNA berdasarkan informasi dari DNA.

Translasi menghasilkan suatu protein berdasarkan informasi yang dibawa oleh RNA Central Dogma Sintesis Protein: from Gene to Protein

Transkripsi Transkripsi adalah proses pengubahan informasi pada DNA menjadi RNA, terjadi di dalam nukleus DNA berfungsi sebagai template (cetakan) pembuatan RNA dengan menggunakan bantuan enzim RNA polymerase. Proses: enzim RNA polymerase membaca nukleotida pada untai DNA template dengan arah 3 ke 5 dan membuat RNA

Molekul RNA dibuat dengan arah 5 ke 3. Transkripsi Molekul RNA dibuat dengan cara menggabungkan nukleotida yang merupakan pasangan dari dari DNA template. Perbedaan RNA & DNA DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) Biasanya berupai untai ganda Memiliki basa nitrogen berupa timin, adenin, sitosin dan guanin Gula berupa deoksiribosa Membawa informasi pengkode RNA Tidak bisa dikatalisis

RNA (Ribose Nucleic Acid) Berupa untai tunggal Memiliki basa nitrogen berupa urasil, adenin, sitosin dan guanin Gula berupa ribosa Membawa informasi pengkode protein Bisa dikatalisis

Perbedaan antara DNA dengan rNA terletak pada jumlah untaian, jenis gula, dan basa nitrogen

Jenis RNA
mRNA- messenger RNA kopian DNA, dihasilkan selama transkripsi, membawa informasi tentang asam amino penyusun protein tRNA- transfer RNA interpreter molecule, menerjemahkan kodon mRNA menjadi asam amino rRNA- ribosomal RNA merupakan bagian struktural ribosom (tempat terjadinya translasi) dan menjalankan fungsi katalisis

tRNA Merupakan penghubung antara antikodon dan asam amino rRNA Merupakan bagian dari ribosom Membantu penerjemahan mRNA menjadi asam amino

Tahapan Transkripsi Terjadi dalam 3 tahap: 1. Inisiasi 2. Elongasi 3. Terminasi Inisiasi Transkripsi Transkripsi dimulai dari ujung 3 dari suatu gen yang terdapat pada suatu sequence yang disebut promoter. Promoter mengikat TATA protein, suatu protein pengikat DNA yang nantinya akan menarik protein lain sehingga terbentuk kompleks transkripsi (transcription complex). Kompleks transkripsi akan dikenali oleh enzim RNA polymerase, yang akan segera berikatan dan memulai proses transkripsi.

Elongasi Transkripsi RNA polymerase membaca susunan gen sepanjang DNA template, lalu membawa nukleotida RNA pasangannya dan menyambungnya menjadi mRNA mRNA dibuat sama persis seperti pasangan DNA template-nya, dengan aturan pasangan basa protein yang sama, kecuali Urasil menggantikan Timin

Prosesing mRNA Kodon Semua organisme memiliki kode genetik yang sama Semua organisme menggunakan 20 asam amino yang sama Setiap kodon menyandi 1 asam amino Ada 3 kodon yang tidak menyandi asam amino. Ketiganya membawa perintah agar ribosom menghentikan translasi dan melepaskan protein yang telah terbentuk. AUG memiliki fungsi ganda: sbagai start kodon dan menyandi metionin. mRNA pada eukariot mengalami pemrosesan sebelum meninggalkan inti sel. Pemrosesan ini dinamakan splising, dengan menggunakan bantuan enzim splisosome Segmen yang tidak mengkode gen yang diinginkan (disebut intron), dipotong. Setelah intron hilang (hanya tertinggal exon), ditambahkan topi dan ekor pada ujungujungnya untuk melindungi mRNA dari degradasi saat memasuki sitoplasma.

Translasi Translasi adalah proses pembacaan mRNA dan perangkaian asam amino menjadi suatu protein.

Translasi Di dalam sitoplasma, ribosom menempel pada mRNA dan menerjemahkannya menjadi polipeptida. Proses ini melibatkan bantuan dari tRNA

Tahapan Translasi 1. Inisiasi : Translasi dimulai dari start kodon (AUG=methionine)

2. Elongasi: Ribosom menggunakan antikodon dari tRNA untuk membawa asam amino yang sesuai dengan yang dikode kodon, membentuk rangkaian asam amino yang makin lama makin panjang. 3. Terminasi: Translasi berhenti ketika ribosom membaca stop kodon (UAA, UAG atau UGA) Translasi: Inisiasi Ribosom membaca mRNA dan mencocokkannya dengan tRNA yang telah mengikat asam amino yang tepat. tRNA memiliki bagian antikodon pada satu ujung dan membawa 1 asam amino pada ujung yang lain.

Translasi: Inisiasi mRNA dan ribosom berikatan untuk memulai translasi

Translasi: Elongasi Ribosom bergerak sepanjang untaian mRNA dan membaca kodon. Ribosom memiliki 2 site/tempat yang bisa digunakan oleh molekul tRNA molecules to dock untuk mangkal, yaitu P site dan A site.

Translasi: Elongasi Ketika 2 molekul tRNA masing-masing membawa AA, ribosom menyatukan 2 AA tersebut dengan ikatan peptida , kemudian molekul tRNA yang pertama keluar dari ribosom. Selanjutnya molekul tRNA yang selanjutnya (ketiga) membawa AA ke ribosom sesuai dengan yang disandi kodon. Ketika molekul tRNA baru (keempat, kelima dst) memasuki ribosom, AA yang dibawanya ditambahkan ke rantai polipeptida.

Translasi: Terminasi Proses translasi selesai ketika terbaca stop codon pada mRNA. Stop codon menyandi bagian akhir dari rantai polipeptida. Stop codon = UAA or UAG Setelah terbaca stop codon, rantai polipeptida (protein) dilepaskan ke sitoplasma.

Setelah bebas, polipeptida mengalami cross-linkages proses pembentukan protein yang sesungguhnya.

Tingkatan Struktur Protein Struktur Primer rangkaian asam amino Struktur Sekunder heliks, koil, lembaran dari rangkaian asam amino Struktur Tersier lipatan protein yang terbentuk karena interaksi antara peptida tertentu. Struktur Kuartener struktur yang terbentuk karena interaksi antara beberapa protein.

Quiz 1 Tulislah B bila pernyataan berikut benar atau S bila salah 1. Proses transkripsi menghasilkan rangkaian asam amino yang akan diproses menjadi suatu protein. 2. DNA dan RNA terutama berbeda dalam hal jumlah untai, jenis gula dan basa nitrogen yang dimilikinya. 3. Peran tRNA dalam sintesis protein adalah membawa kode asam amino penyusun protein dalam bentuk kodon. 4. Inisiasi transkripsi terjadi ketika protein kompleks transkripsi mengenali TATA box pada promoter. 5. Elongasi transkripsi melibatkan peranan enzim RNA polimerase

Quiz 2 1. Jelaskan peranan ribosom dalam translasi 2. Jelaskan apa yang terjadi pada saat terminasi translasi

También podría gustarte