Está en la página 1de 13

Disusun oleh: Akbar Septalia Zhinensis Adam M.

Aldani

Analisis laba kotor

pengertian

Laba kotor (gross profit) adalah selisih antara harga pokok penjualan dan penjualan. Analisis laba kotor adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari periode kesuatu periode, serta sebab-sebab berubahnya laba kotor tersebut antara dua atau lebih periode. Selanjutnya dengan mengetahui penyebabnya, dapat digunakan untuk memutuskan kebijakan kedepan yang berkaitan dengan laba tersebut.

Data yang dibutuhkan untuk melakukan analisis laba kotor


Target yang telah ditetapkan Pencapaian hasil laba pada periode tersebut Laba pada periode sebelumnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laba kotor


Berubahnya harga jual Berubahnya jumlah kuantitas barang yang dijual Berubahnya harga pokok penjualan

Analisis laba kotor untuk satu jenis produk

Untuk analisis laba kotor ini digunakan contoh kasus PD Candra Nikmat yang menjual satu jenis produk. Berikut ini disajikan data perubahan (selisih) laba kotor untuk tahun 2010 dan 2011
komponen Penjualan bersih Harga pokok penjualan Laba kotor Jumlah barang yang dijual Harga persatuan Harga pokok persatuan Tahun 2006 3000.000 650.000 2.350.000 1000unit 3000 650 Tahun 2010 4,500.000 960.000 3.540.000 1200unit 3750 800 kenaikan 1.500.000 310.000 1.190.000 200unit 750 150

keterangan

Terjadi peningkatan penjualan sebanyak Rp 1.500.000 HPP meningkat sebesar Rp 310.000 Laba kotor juga meningkat sebesar Rp 1.190.000 Jumlah barang yang dijual meningkat 200 unit Harga persatuan meningkat sebesar Rp 750 Harga pokok persatuan meningkat sebesar Rp 150

Sebab-sebab perubahan
1. Karena faktor penjualan Qt2(Pr2-Pr1) 1200unit(3750-3000)= 900.000 2. Karena jumlah kuantitas penjualan Pr1(Qt2-Qt1) 3000(1200unit-1000unit) = 600.000 3. Karena harga pokok penjualan Qt2(HPP2-HPP1) 1200unit(800-50) = 180.000 4. Karena jumlah kuantitas harga pokok HPP1(Qt2-Qt1) 650(1200unit-1000unit) =130.000

Laporan perubahan laba rugi


Laporan perubahan laba kotor akhir tahun 2011 dan 2010 1. Kenaikan penjualan diakibatkan: Kenaikan harga jual Rp 900.000 kenaikan kuantitas penjualan Rp 600.000 2. Kenaikan harga pokok penjualan diakibatkan: kenaikan harga pokok perunit Rp 180.000 kenaikan kuantitas harga pokok Rp 130.000 Total kenaikan laba kotor Rp 1.810.000

Perencanaan Laba Kotor


Perencanaan laba kotor untuk satu produk 2011
Jenis produk Kripik singkong Hurga jual unit 3600 Harga pokok unit 780 Laba kotor unit 2820

Budget laba kotor untuk satu produk secara Jenis Jml unit yg Laba kotor Laba kotor total produk dijual unit keseluruhan
Keripik singkong 1200 2820 3.384.000

Penjualan dan harga pokok penjualan secara Keseluruhan


Jenis produk Keripik singkong Total penjualan 4.320.000 HPP 936.000 Laba kotor keseluruhan 3.384.000

Keterangan: 1. Angka 4.320.000 diperoleh dari unit penjuala 1200 unit dikalikan dengan 3600 harga jual perunit. 2. Angka 936.000 diperoleh dari unit penjualan 1200 unit dikalikan dengan 780 harga pokok perunit.

Realisasi laba kotor Candra Nikmat


Berikut realisasi harga jual, hpp, dan laba kotor per unit untuk satu produk
Jenis produk Keripik singkong Harga jual unit Harga pokok unit 3750 800 Laba kotor unit 2950

Berikut adalah budget laba kotor candra nikmat untuk satu produk secara total
Jenis produk Keripik singkong Jumlah unit yang dijual 1200 Laba kotor unit 2950 Laba kotor keseluruhan 3.540.000

Penjualan dan harga pokok penjualan secara Keseluruhan


Jenis produk Keripik singkong Total penjualan 4.500.000 HPP 960.000 Laba kotor keseluruhan 3.540.000

Dari realisasi penjualan ini dapat dilihat perbedaan dengan anggaran yang telah ditetapkan yaitu:
Tahun 2011 Target Realisasi kenaikan persentase

penjualan
HPP Laba kotor Cost of sales ratio Gross profit ratio

4.320.000
936.000 3.384.000 22%

4.500.000
960.000 3.540.000 21%

180.000
24.000 156.000

4
2,5 4,4

78%

79%

kesimpulan
Dari data diatas dapat dilihat bahwa dibanding anggaran, penjualan realisasi 4% lebih tinggi (naik).dan harga pokok penjualannya 2,5% lebih tinggi dibanding anggarannya. Kenaikan penjualan lebih besar dibanding harga pokok penjualan. Oleh karena itu gross profit ratio juga mengalami

También podría gustarte