Está en la página 1de 6

BAB I PENDAHULUAN

Anemia adalah kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal. Tingkat normal dari hemoglobin umumnya berbeda pada laki-laki dan wanita-wanita. Untuk laki-laki, anemia secara khas ditetapkan sebagai tingkat hemoglobin yang kurang dari 13.5 gram/100ml dan pada wanita-wanita sebagai hemoglobin yang kurang dari 12.0 gram/100ml. Hemoglobin adalah pigmen merah yang memberikan warna merah yang dikenal pada sel-sel darah merah dan pada darah. Secara fungsi, hemoglobin adalah senyawa kimia kunci yang bergabung dengan oksigen dari paru-paru dan mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel seluruh tubuh. Oksigen adalah penting untuk semua sel-sel dalam tubuh untuk menghasilkan energi. Pada saat terjadi anemia transportasi oksigen akan terganggu dan jaringan tubuh orang yang anemia akan mengalami kekurangan oksigen guna menghasilkan energi. Darah juga mengangkut karbon dioksida, yang adalah produk pembuangan dari proses produksi tenaga ini, kembali ke paru-paru darinya ia dihembuskan ke udara. Pengangkutan karbon dioksida kembali ke paru juga dilaksanakan oleh hemoglobin. Karbon dioksida yang terikat pada hemoglobin dilepaskan di paruparu dalam pertukaran untuk oksigen yang diangkut ke jaringan-jaringan tubuh. Sumsum tulang sebagai pabrik produksi sel darah juga bisa mengalami gangguan sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik dalam menghasilkan sel darah merah yang berkualitas. Gangguan pada sumsum tulang biasanya disebabkan oleh karena mestatase sel kanker dari tempat lain. Anemia pada dasarnya disebabkan oleh : 1. Pengurangan produksi sel darah merah atau hemoglobin, atau 2. Kehilangan atau penghancuran darah. Selain itu, bermacam-macam penyakit-penyakit sumsum tulang yang luas juga dapat menyebabkan anemia. Pada pasien dengan gagal ginjal mungkin

kekurangan hormon yang diperlukan untuk menstimulasi produksi sel darah merah oleh sumsum tulang (bone marrow).

1|Page

Anemia dapat diklasifikasikan berdasarkan morfologi, etiologi, atau patofisiologi. Berdasarkan etiologinya, terdapat beberapa jenis anemia diantaranya anemia defisiensi besi, anemia defisiensi vitamin B12 dan folat, dan anemia penyakit kronis. Anemia defisiensi besi dapat disebabkan asupan makanan yang tidak mencukupi, absorpsi gastrointestinal yang tidak cukup, kebutuhan besi yang meningkat (mis. pada saat kehamilan), kehilangan darah, dan penyakit kronik. Anemia defisiensi vitamin B12 dan folat dapat disebabkan asupan makanan yang tidak mencukupi, absorpsi yang menurun, dan pemanfaatan yang tidak mencukupi. Anemia penyakit kronis merupakan anemia hipoproliferatif yang berhubungan dengan proses infeksi atau inflamasi kronis, kerusakan jaringan, atau kondisi yang melepaskan sitokin proinflamasi. Patogenesis berdasarkan waktu hidup SDM yang pendek, rusaknya respon sum-sum, dan gangguan metabolisme besi. Tanda-tanda dan gejala tergantung pada onset, penyebab anemia, dan individu. Anemia onset akut dikarakterisasi dengan gejala kardiorespatori seperti takikardia, kepala terasa ringan dan sesak napas. Anemia kronis dikarakterisasi dengan rasa lelah, letih, vertigo, pusing, sensitif terhadap dingin, pucat, dan hilangnya skin tone. Orang dewasa normal dapat mentoleransi anemia lebih baik daripada orang yang sudah tua. Anemia defisiensi besi dikarakterisasi dengan rasa tidak enak pada lidah, penurunan aliran saliva, pagophagia (compulsive eating of ice). Anemia defisiensi vitamin B12 dan folat dikarakterisasi dengan kulit pucat, ikterus, dan atropi mukosa gastrik. Anemia vitamin B12 dibadakan dari abnormalitas neuropsychiatric (mis. mati rasa dan parestesia), yang tidak terdapat pada pasien dengan anemia defisiensi folat.

2|Page

BAB II PEMBAHASAN

A. URAIAN KASUS Ny. An (50 th) datang ke rumah sakit dengan keluhan badan lemas, sakit kepala, vertigo. Ny. An adalah penderita penyakit gagal ginjal kronik stage V dengan dialysis 1 x seminggu. Hasil pemeriksaan adalah sbb:

Tekanan darah RR HR Hb Serum kreatinin BUN

: 160/100 : 30 x permenit : 100 x permenit :9 : 3,5 : 80

Pertanyaan : 1. Menurut Anda apa jenis anemia Ny. An? 2. Pilihlah obat yang cocok bagi penderita?

B. PENATALAKSANAAN Anemia merupakan sekelompok gangguan yang dikarakterisasi dengan penurunan hemoglobin atau sel darah merah (SDM), berakibat pada penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah. Anemia biasanya dideteksi atau paling sedikit dikonfirmasi dengan complete blood cell (CBC) count. Tes CBC mungkin diperintahkan oleh dokter sebagai bagian dari general check-up dan screening rutin atau berdasarkan pada tanda-tanda dan gejala-gejala klinis yang mungkin menyarankan anemia atau kelainankelainan darah lain. Berdasarkan dari uraian kasus di atas, dapat diketahui bahwa Ny. An menderita anemia kronis. Hal itu dapat dilihat dari gejala-gejala yang dialami oleh Ny. An seperti badan lemas, sakit kepala, dan vertigo. Anemia kronis

3|Page

sendiri dikarakterisasi dengan rasa lelah, letih, vertigo, pusing, sensitif terhadap dingin, pucat, dan hilangnya skin tone. Selain itu, Ny. An adalah penderita penyakit gagal ginjal kronik stage V dengan dialysis 1 x seminggu. Dari hasil pemeriksaan laboratorium ternyata Ny. An juga mangalami hipertensi. Jadi, obat yang cocok untuk Ny. An adalah epoetin alfa dan kombinasi inhibitor ACE dan AT-II Receptor Bloker (ARB). Pemilihan obat epoetin alfa didasarkan pada fungsinya sebagai hemopoietika. Hemopoietika atau zat-zat pembentuk darah adalah obat-obat yang khusus digunakan untuk merangsang atau memperbaiki proses pembentukan darah. Epoetin merupakan obat yang menstimulir pembentukan eritrosit dan khususnya digunakan oleh penderita anemia berat yang perlu menjalani dialisa akibat insufisiensi ginjal kronis. Faktor-faktor ini terlibat pada proliferasi dan diferensiasi sel-sel batang di sum-sum tulang belakang, yang bertumbuh menjadi eritrosit, lekosit, dan trombosit. Dosis awal yang diberikan adalah 50-100 unit/kg seminggu 3 kali. Jika hemoglobin tidak meningkat setelah 6-8 minggu, dosis dapat dinaikkan hingga 150 unit/kg seminggu 3 kali. Beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang penggunaan epoetin alfa antara lain : 1. Tekanan darah tinggi yang tidak diobati secara memadai atau tidak terkendali (monitor secara ketat tekanan darah, hemoglobin, dan elektrolit). Hentikan sementara pengobatan bila tekanan darah tidak terkendali. 2. Singkirkan faktor lain dari anemia (misalnya defisiensi asam folat atau vitamin B12) dan berikan suplemen besi bila diperlukan 3. Penyakit iskemik vaskuler 4. Trombositosis 5. Riwayat konvulsi 6. Penyakit ganas 7. Gagal hati kronis 8. Rasa menusuk seperti migraine adalah pertanda krisis hipertensi 9. Peningkatan dosis heparin mungkin diperlukan 10. Kehamilan dan laktasi

4|Page

Selain itu, diberikan juga vitamin B kompleks dan asam folat untuk menangani masalah anemia. Sedangkan pemilihan inhibitor ACE dan ARB sebagai antihipertensi didasarkan pada sifat emoetin alfa yang memiliki kontraindikasi hipertensi yang tak terkendalikan. Inhibitor ACE dan ARB berfungsi menurunkan tekanan darah dan juga mengurangi tekanan intraglomerular yang lebih lanjut menurunkan fungsi ginjal. Beberapa data menunjukkan bahwa kombinasi ACE dan ARB lebih efektif daripada penggunaan tunggalnya. Penggunaan kombinasi ACE dan ARB dikarenakan keduanya merupan antihipertensi yang lemah jika digunakan secara tunggal dan dapat menimbulkan hiperkalemia. Oleh sebab itu, perlu dikombinasikan untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi.

C. KESIMPULAN Berdasarkan keluhan gejala yang dialami oleh Ny. An dapat dipastikan Ny. An menderita penyakit anemia kronis. Dan berdasarkan riwayat penyakit dan hasil laboratorium yang diperoleh maka obat yang tepat untuk Ny. An adalah epoetin alfa, vitamin B kompleks, asam folat dan kombinasi ACE dan ARB.

5|Page

DAFTAR PUSTAKA http://www.blogdokter.net/2008/06/17/anemia/ http://www.totalkesehatananda.com/index.html http://yudhim.blogspot.com/2008/08/tentang-penyakit-anemi.html Sukandar, Elin Yulinah, dkk., 2008, ISO Farmakoterapi, PT. ISFI Penerbitan, Jakarta Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja, 2007, Obat-Obat Penting, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta

6|Page

También podría gustarte