Está en la página 1de 3

BAB IV ANALISA

4.1

Analisa Sistem Dan Lingkungan Kerja Pada home industry pembuatan nasi goreng berebes ini lingkungan

kerjanya cukup nyaman karena dipandang dari segi manusia dan pekerjaannya tidak terdapat kebosanan yang dapat mengganggu kelancaran aktivitas kerja. Hal ini dipengaruhi oleh budaya kerja yang disiplin dan semua objek fisik seperti peralatan, perlengkapan, fasilitas dan benda-benda kerja yang digunakan oleh pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya dirasakan cukup ergonomis. Jika dipandang dari segi metode kerja yang digunakan yaitu pekerja menempatkan semua bahan dan peralatan sedemikian rupa sehingga dalam proses pembuatan nasi goreng berebes, tubuh tidak melakukan gerakan-gerakan yang sulit. Melakukan gerakan dengan seminimal mungkin sesuai dengan yang diperlukan sehingga tidak ada pemborosan gerakan. Analisis mengenai peralatan yang digunakan oleh pekerja dirasakan sudah cukup baik,. Setelah pekerjaan selesai dilakukan maka pekerja akan meletakkan alat-alat yang telah digunakan ditempat penyimpanan sehingga memungkinkan untuk mengambil secara mudah bila akan dipakai dalam pekerjaan selanjutnya. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan dalam efesiensi dalam bekerja. Pengaruh lingkungan kerja terhadap pekerja dirasa cukup baik karena lingkungan kerja dapat menunjang sistem kerja yang efisien dan dapat menghasilkan kegiatan yang optimal serta produktif. Mengenai temperatur diruangan dinilai cukup baik karena pertukaran udara yang bagus. Dalam bekerja, pekerja tidak merasa temperatur udara terlalu panas dan tidak terlalu dingin sehingga kondisi tubuh tetap terjaga dan meningkatkan gairah kerja. Sirkulasi udara ditempat kerja dirasakan cukup baik karena ventilasi yang ada menjamin pertukaran udara secara baik. 4.2 Pengukuran Pendahuluan Pada saat melakukan pengukuran pendahuluan kami memperoleh pengukuran yang diperlukan untuk work sampling adalah sebesar 40 kali dan banyaknya pengamatan yang telah kami lakukan adalah sebanyak 20 pengamatan

sehingga dapat disimpulkan bahwa kami masih mengalami kekurangan data sehingga masih dibutuhkan pengukuran sebanyak 20 kali pengamatan pada hari berikutnya. 4.3 Uji Kecukupan Data Setelah melakukan pengukuran pendahuluan dan ternyata data belum mencukupi maka kami melakukan pengukuran kembali pada hari berikutnya selama 2 hari. Sehingga didapat presentase produktif dari pembuatan batu batako adalah sebesar 0,92. Berdasarkan uji kecukupan data dan diperoleh nilai N =139. Karena pengukuran yang telah dilakukan adalah sebanyak 41 kali, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pengamatan sudah mencukupi karena N<N. 4.4 Uji Keseragaman Data Berdasarkan pengujian keseragaman data yang telah dilakukan diperoleh nilai BKA sebesar 1,79 dan BKB adalah 0,046 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data berada pada batas kontrol karena presentase produktif berada antara nilai batas kontrol atas dan batas kontrol bawah maka semua data dinyatakan seragam. 4.5 Analisa Perhitungan Faktor Penyesuaian Faktor penyesuaian yang pantas diberikan untuk operator pada pekerjaan pembuatan nasi goreng berebes adalah sebesar 1.05. nilai penyesuaian ini diperoleh dari mengambil rata-rata dari beberapa penyesuaian tiap elemen pekerjaan. Berdasarkan penyesuaian ini karena nilai P>1 maka dapat diambil kesimpulan bahwa operator bekerja cepat. 4.6 Analisa Perhitungan Faktor Kelonggaran Karena pekerjaan pembuatan nasi goreng berebes memiliki beban kerja yang berbedabeda maka faktor kelonggaran harus dihitung setiap elemen kerja, kemudian nilai faktor kelonggaran diperoleh dari penjumlahan faktor kelonggaran tiap-tiap elemen pekerjaan sehingga diperoleh nilai kelonggaran untuk pembuatan nasi goreng berebes adalah sebesar 19,5%.

4.7

Analisa Beban Kerja Untuk menghitung beban kerja kita terlebih dahulu harus menghitung

persen produktif dari setiap elemen kerja, jumlah menit pengamatan produktif tiap elemen kerja (Me), waktu siklus per output in unit (WSU), waktu normal per OIU (WNU), waktu baku per OIU (WBU), waktu baku total per elemen (WBTE). Dari hasil pengolahan data didapat waktu baku total (WBT) = 19,75 sehingga didapat waktu baku total (WBU) = 19,75, karena WBU total =

WBTE . Untuk menghitung beban kerja digunakan rumus :


WBU Total BK = Total Waktui Pengamatan 19,75 = 800 Jika : BK >1 BK =1 BK <1 = beban kerja tinggi = beban kerja normal = beban kerja rendah = 0.02 Menit

Dari hasil pengolahan data didapat perhitungan beban kerja = 0,02. karena beban kerja (BK) < 1 maka beban kerja dari pekarjaan tersebut dikatakan memiliki beban kerja rendah.

4.8

Analisa Perhitungan Waktu Baku Perhitungan waktu baku pada proses pekerjaan pembuatan nasi goreng

berebes yang dianggap dalam penyelesaian produk penuh yang bersangkutan sepenuhnya manually controlled, artinya kecepatan kerjanya sepenuhnya tergantung pada pekerja yang bersangkutan. Berdasarkan pengolahan data diperoleh waktu baku untuk pembuatan satu porsi nasi goreng berebes adalah selama 4,39 menit. Pekerja mampu menghasilkan produk dalam satu hari rata-rata sebanyak 100 porsi.

También podría gustarte