Está en la página 1de 8

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Klimatologi (disebut juga ilmu iklim) ialah ilmu yang mempelajari keadaan rata-rata cuaca yang terjadi pada suatu wilayah dalam kurun waktu yang lama.Cuaca merupakan keadaan fisik atmosfer pada suatu saat dan tempat tertentu dalam jangka pendek.Cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang lebih lama dikenal sebagai iklim.Stasiun klimatologi pertanian hendaknya dapat mengukur atau menaksir hubungan alamiah antara iklim, tanah, air dan tanaman. Tingkat ketelitian tergantungpada tujuan pengukuran data, segi teknik, dan seberapa jauh kemungkinan pelaksanaan pengumpulan data dapat dicapai.

1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan 1. Untuk mengetahui perbedaan iklim dan cuaca. 2. Untuk mengetahui macam, bagian, dan fungsi dari stasiun klimatologi 3. Untuk mengetahui fungsi pengambilan dan pengukuran data cuaca

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim. Ilmu ini mencoba melukiskan atau menguraikan dan menerangkan hakikat iklim, distribusinya terhadap ruang, serta variasinya terhadap waktu, hubungannya dengan berbagai unsur lain dari lingkungan alam dan aktivitas manusia ( Prawirowardoyo, 1996 ). Iklim dan cuaca di suatu tempat terbentuk dari ramuan berbagai unsur-unsur seperti suhu tekanan, kelembaban udara, presipitasi, penguapan, keawanan dan radiasi iklim adalah gabungan dari berbagai keadaan cuaca kadang ditemukan bahwa iklim adalah keadaan rata-rata dan cuaca (Hamzah, 2006). Perumusan model matematik untuk estimasi curah hujan dan korelasinya berdasarkan pada nilai-nilai dari peubah tersebut. Curah hujan sebagai peubah tergantung albedo dan temperatur puncak sebagai peubah bebas. Pemrosesan citra untuk mencari indeks kecerahan dikerjakan dengan perangkat lunak aldus photostyler , sedang proses dan statistik menggunakan program SPSS/PC ( Widodo dan

Gunawan,1999 ). Seluruh subjek klimatologi, baik murni maupun aplikasinya, sangat tergantung pada data-data yang diperoleh dan orang-orang yang menggunakan atau menginterpretasikan data-data tersebut. Ada kecenderungan bahwa; ketika mempelajari aspek-aspek dari aplikasi klimatologi; untuk menerima data-data dari pengukuran anasir cuaca, yang dipilih adalah data-data yang mendekati kondisi tempat pengamatan di mana iklim mikro yang berbeda kemungkinan ada di dekat tempat tesebut. Sebelum seseorang menerima atau mengolah data-data tersebut harus diingat dua sisi penting di sini yaitu alat-alat yang digunakan (batasan, ketelitian, kelebihan, serta kekurangan alat-alat tersebut) dan kesesuaiannya dengan elemen-elemen yang menghubungkannya. Masingmasing parameter iklim harus dipertimbangkan keakuratan atau ketelitiannya. Beberapa parameter digunakan untuk mengukur anasir-anasir cuaca. Anasir-anasir cuaca misalnya radiasi matahari, panjang penyinaran, suhu udara, arah angin, kecepatan angin, evaporasi, dan lain-lain (Griffiths, 1978).

BAB3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum Klimatologi Dasar Acara 1 yaitu Pengenalan Stasiun Meteorologi Pertanian Khusus Dan Peralatan Pengamatan Cuaca dilaksanakan pada hari selasa tanggal 11 oktober 2011 di ruang 5 Fakultas Universitas Jember. Pertanian,

3.2 Alat dan Bahan Alat : Penggaris Bulpoin Pensil Kertas A 4

Bahan : Data yang telah disiapkan oleh Asisten Praktikan

BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Hasil No Gambar 1 No Gambar 4

4.2 Pembahasan Alat-alat yang digunakan pada stasiun cuaca: Sangkar Meteo (Sangkar Cuaca) berfungsi untuk meletakkan alat pengukur suhu dan lengas udara. Sangkar cuaca terbuat dari kayu agar suhu

didalamnya sama dengan suhu lingkungan. Sangkar cuaca dibuat dengan tinggi1,2 meter dengan tujuan agar suhu didalam sangkar tidak terpengaruh oleh evaporasi tanah. Cara kerja sangkar cuaca hanya dengan meletakkan alat pengukur suhu dan lengas udara pada sangkar cuaca. Termometer berfungsi untuk mengukur suhu udara. Dalam stasiun cuaca digunakan dua termometer, yaitu termometer bola basah dan bola kering serta termometer maximum-minimum. Termometer bola basah-bola kering berfungsi untuk mengukur kelembapan udara.Cara kerjanya, dengan meletakkan sensor air pada termometer bola basah. Ombrometer berfungsi untuk mengukur curah hujan yang terjadi dalam satu hari. Cara kerja alat ini dengan menampung air hujan pada corong ombrometer. Lalu mengkonfersinya dengan rumus hingga diperoleh data curah hujan yang sebenarnya. Anemometer berfungsi untuk mengukur kecepatan angin. Cara kerjanya, penangkap angin yang ada diatas anemometer akan bergerak bila ada angin. Gerakan ini lalu direkam oleh spidometer sehingga diketahui jarak yang ditempuholeh putaran anemometer. Lalu, jarak dibagi dengan waktu pengamatan dan diperoleh data kecepatan angin. Data yang kami peroleh dapat menggambarkan kondisi lingkungan yang sebenarnya, karena data yang kami peroleh dapat dihitung dan

dipertanggungjawabkan kebenarannya Meskipun ada beberapa data yang tidak benar. Kesalahan pengambilan data ini dikarenakan adanya kerusakan alat atau kesalahan dalam penggunaan alat. Misalnya pada termometer bola basah yang melakukan kesalahan dalam menunjukkan suhu, hal ini dikarenakan sensor yangada pada ujung termometer tidak bekerja dengan baik sehingga suhu yang ditunjukkan termometer tidak sesuai dengan suhu lingkungan. Panci Evaporasi Kelas A berfungsi untuk mengukur evaporasi (penguapan) yang terjadi di permukaan tanah akibat radiasi sinar matahari. Nilai evaporasidapat dikorelasikan dengan nilai transpirasi tumbuhan disekitar. Cara kerja alat ini dengan memasukkan air ke dalam panci hingga ketinggian kurang dari 5 cm dari mulut panci. Lalu tinggi permukaan air dihitung dengan

menggunakan jangka sorong atau mikrometer skrup, penghitungan selanjutnya dilakukan setiap pagi. Sushine Recorder berfungsi untuk mengukur lama penyinaran matahari. Cara kerjanya dengan mengarahkan alat kesinar matahari, lalu sinar matahari akan difokuskan pada satu titik dan dititik tersebut diletakkan kertas pengukur. Kertas pengukur akan terbakar dan data kertas terbakar menunjukkan lama penyinaran matahari. Pengambilan data dilakukan sekali dalam sehari. Dari data tersebut, dapat kita ramalkan cuaca yang akan terjadi. Cuaca daniklim memiliki perbedaan.Cuaca lebih bersifat temporal dan dalam lingkup yang kecil. Sedangkan iklim ditentukan oleh sifat cuaca rata-rata dan bersifat berkelanjutan (dalam lingkup yang luas). Pengambilan data cuaca berfungsi untuk meramalkan cuaca dan iklim yangakan terjadi dimasa yang akan datang. Dalam bidang pertanian, hal ini sangat berguna untuk menentukan kalender pertanian.Kita dapat menentukan komoditas yang cocok ditanam pada cuaca dan iklim tertentu, sehingga tidak terjadikegagalan panen atau kesalahan penanaman.

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 1. Cuaca adalah kondisi atmosfer atau udara disuatu tempat pada saat tertentu dan dalam waktu yang relatif singkat. 2.Iklim adalah kondisi udara disuatu wilayah pada periode waktu yang tertentu dan relatif lama. 3. Dalam bidang pertanian, pengambilan data cuaca berfungsi untuk menentukan kalender pertanian. (menentukan tanaman yang cocok ditanam pada musim tersebut) dan untuk mengukur digunakan berbagai alat yang sesuai dengan fungsinya.

5.2 Saran Hendaknya pengamatan dilakukan secara berkala atau secara

berkelanjutan dengan tujuan agar diperoleh data yang lengkap dan dalam kurun waktu yang lama. Apabila data telah lengkap, maka peta perubahan cuaca dan iklim dapat diramalkan dengan baik dan sempurna. Jika perubahan cuaca dan iklim dapat diramalkan, maka kerugian petani karena ketidak pastian cuaca dan iklim dapat diatasi.

DAFTAR PUSTAKA

Erlangga, D. 2008. Pembagian Iklim di Indonesia.htt p:// ela nk37. w or dpr es s. c om-/2008/11/03/pembagian-iklim-di-indonesia/ (3 November 2008)

Kadarsah. 2007.Mengenal Iklim Indonesia.http:// ka da r s a h. wor dpr es s. c om/2007/11/30/mengenal-iklim-indonesia/ (30 November 2007)

Soejono,M. 2008. Cuaca dan Iklim.htt p:// www. pet ua la nga n. c om/ ta g/ ikli mda n-cuaca/ (1 September 2008)

Taylor, B.1918. Cuaca dan Iklim Fakta dan Eksperimen Geografi. Yogyakarta: PT. Pelangi.

Yani, A.,Mamat Ruhimat. 2007.Menyingkap Fenomena Geosfer. Bandung: GrafindoMedia Pratama

También podría gustarte

  • Ikterus
    Ikterus
    Documento15 páginas
    Ikterus
    Henny Purwati Ningsih
    Aún no hay calificaciones
  • MUNTAH
    MUNTAH
    Documento20 páginas
    MUNTAH
    Henny Purwati Ningsih
    Aún no hay calificaciones
  • REFERATku
    REFERATku
    Documento24 páginas
    REFERATku
    Henny Purwati Ningsih
    Aún no hay calificaciones
  • Terjemahan
    Terjemahan
    Documento4 páginas
    Terjemahan
    Henny Purwati Ningsih
    Aún no hay calificaciones