Está en la página 1de 3

Rangkuman Materi 1.

Larutan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Merupakan dispersi molekuler/larutan sejati dengan ukuran partikel kurang dari 1 milimikron (m). Termasuk campuran homogen (mempunyai komposisi yang sama antar komponennya). Antar komponennya tidak terdapat bidang batas (kontinu) sehingga tidak terbedakan lagi meskipun diamati dengan menggunakan mikroskop ultra. Transparan atau tembus cahaya dan stabil. Komponen larutan tidak dapat dipisahkan melalui penyaringan. Terdiri atas pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Dapat berupa padatan, cairan, maupun gas tetapi lebih umum berupa larutan berair (dengan pelarut air) Contoh: emas 24 karat, larutan garam, udara Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena zat terlarut dalam larutan dapat menghantarkan arus listrik, sehingga larutan yang terbentuk mengalami perubahan kimia dan mampu menghantarkan arus listrik. Dalam larutan elektrolit terbentuk ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion ini terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion) yang dapat menghantarkan listrik. Larutan elektrolit berupa larutan anorganik, yang mengandung sifat asam, basa, dan garam yang memiliki sifat menghantarkan listrik. Berdasarkan kemampuan menghantarkan listrik, larutan elektrolit dibedakan menjadi dua: o Larutan Elektrolit Kuat o Larutan Elektrolit Lemah Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat terlarut dalam larutan tidak dapat menghantarkan arus listrik dan tidak ada perubahan kimia, sehingga larutan tidak mampu menghantarkan arus listrik. Dalam larutan nonelektrolit tidak terbentuk ion, tetapi tetap berbentuk molekul. Larutan elektrolit berupa larutan yang berasal dari zat organik. Senyawa ionik merupakan senyawa yang atom-atomnya berikatan secara ionik. Senyawa ionik tersusun dari partikel berupa ion positif (kation dari unsur logam) dan ion negatif (anion dari atom unsur logam). Senyawa kovalen merupakan senyawa yangh atom-atomnya berikatan secara kovalen.

2. Larutan Elektrolit
1. 2.

3.

4. 5.

3. Larutan Nonelektrolit
1. 2.

3. 4. 1. 2.

4. Senyawa Ionik

5. Senyawa Kovalen
1.

2. 3.

Senyawa kovalen tersusun dari partikel berupa molekul yang terdiri dari unsur-unsur non logam. Senyawa kovalen terbagi menjadi dua: o Senyawa Kovalen Polar o Senyawa Kovalen Nonpolar Ciri-ciri senyawa kovalen polar: o Dapat larut dalam air. o Memiliki pasangan elektron bebas (bentuk tdk simetris). o Berakhir ganjil, kecuali BX3 dan PX5. Contoh : NH3, PCl3, H2O, HCl, HBr, SO3, N2O5, Cl2O5 Ciri-ciri senyawa kovalen nonpolar: o Tidak dapat larut dalam air. o Tidak memiliki pasangan elektron bebas (bentuk simetris). o Berakhir genap. Contoh : F2, Cl2, Br2, I2, O2, H2, N2, CH4, SF6, PCl5, BCl3 Cara menentukan kepolaran suatu senyawa: a. Jika senyawa kovalen biner (senyawa kovalen yang hanya terdiri dari 2 unsur) dan hanya 2 atom saja. Membuat rumus lewis dari suatu senyawa dan membandingkan nilai keelektronegatifan (nilai kemampuan atom menarik Pasangan Elektron Ikatan (PEI) ketika berikatan kimia). Jika nilai keelektronegatifan 2 atom tersebut berbeda, maka senyawa tersebut termasuk senyawa kovalen polar. Jika nilai keelektronegatifan 2 atom tersebut sama, maka senyawa kovalen tersebut termasuk senyawa kovalen nonpolar. b. Jika senyawa kovalen biner (senyawa kovalen yang hanya terdiri dari 2 unsur) dan lebih dari 2 atom. Membuat rumus lewis dari suatu senyawa lihat bentuk rumus lewisnya. Jika atom pusat memiliki PEB (Pasangan Elektron Bebas) dan strukturnya asimetris, maka senyawa tersebut termasuk senyawa kovalen polar. Jika atom pusat tidak memiliki PEB dan strukturnya simetris, maka senyawa tersebut termasuk senyawa kovalen nonpolar. Larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu bersifat asam, basa, dan netral (tidak bersifat asam ataupun basa). Cara mengetahui sifat larutan apakah asam, basa, atau netral dapat dengan menggunakan berbagai indikator. Indikator Asam Basa Netral Lakmus Merah Merah Biru Merah Lakmus Biru Merah Biru Biru Metil Merah (MM) Merah Kuning Kuning Metil Jingga (MO Merah Kuning Kuning Phenolphthalein Tidak Berwarna Merah Tidak Berwarna Skala indikator tingkat keasaman:

6. Polarisasi Ikatan Kovalen


1.

2.

3.

7. Asam, Basa, Garam


1. 2.

3.

4. 5.

a. Asam : 0 pH < 7 b. Netral : pH = 7 c. Basa : 7 < pH 14 Larutan asam mempunyai rasa asam dan memiliki sifat korosif (merusak logam, marmer, dan bahan-bahan lain). Asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. Dalam air, asam mengalami ionisasi berikut:

HxZ(aq) x H+ (aq) + Zx- (aq)


Keterangan: HxZ : rumus asam + x (di H ) : valensi asam + H : ion asam (berupa kation) xZ : ion sisa asam (berupa anion) Larutan basa mempunyai sifat pahit dan agak kesat. Basa adalah zat yang dalam air menyerap ion hidronium ketika dilarutkan dalam air. Selain itu, basa juga menghasilkan ion hidroksida (OH-). Basa merupakan hidroksi logam, dapat dirumuskan sebagai M(OH)x dan di dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut:

6. 7. 8.

M(OH)x (aq) Mx+ (aq) + x OH- (aq)


Keterangan: M(OH)x : rumus basa x (di OH ) : valensi basa Mx+ : nama kation OH : ion hidroksida (berupa anion) 9. Garam adalah senyawa ion, yang terdiri dari kation logam dan anion sisa asam. Kation garam berasal dari suatu basa, sedangkan anion garam berasal dari suatu asam. Jadi, suat garam mempunyai komponen basa (kation) dan komponen asam (anion). 10. Di dalam air, garam terbentuk dari ionisasi hasil pencampuran asam dan basa.

Asam HxZ
x H+ + Zx-

+ +

Basa M(OH)y
My+ + y OH-

Garam MZ

+ +

Air H2O

También podría gustarte