Está en la página 1de 5

Perencanaan audit Document Transcript

1. Ismi Nur Cahyani K408104 Pend.Ekonomi-Akuntansi A PERENCANAAN AUDITINGA. PENGERTIAN Perencanaan audit adalah total lamanya waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk melakukan perencanaan audit awal sampai pada pengembangan rencana audit dan program audit menyeluruh Variabel ini diukur dengan menggunakan jam perencanaan audit. Keberhasilan penyelesaian perikatan audit sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan audit yang dibuat oleh auditor. 1. Menurut Standar pekerjaan lapangan pertama Profesional Akuntan Publik (SPAP) mensyaratkan adanya perencanaan yang memadai yaitu: Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya. (IAI, 2001). 2. Menurut Sukrisno Agoes dalam bukunya Auditing, menerangkan bahwa: Perencanaan dan supervise berlangsung terus menerus selama audit, auditor sebagai penanggung jawab akhir atas audit dapat mendelegasikan sebagian fungsi perencanaan dan supervise auditnya dalam kantor akuntannya (asisten). 3. Menurut Standar Auditing 316 dalam Standar Profesional AkuntanPublik (Ikatan Akuntan Indonesia, 2001) mensyaratkan agar audit dirancang untuk memberikan keyakinan memadai atas pendeteksian salah saji yang material dalam laporan keuangan. 4. Menurut SA Seksi 326 (PSA No. 07), Paragraf Audit No. 20 menyatakan bahwa Auditor pada hakikatnya harus dirumuskan dalam jangka waktudan biaya yang wajar . Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. Sifat , lingkup, dan saat perencanaan bervariasi dengan ukuran dan kompleksitas entitas, pengalaman mengenai entitas, dan pengetahuan tentang bisnis entitas. Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain: 2. a. Masalah yang berkaitan dengan bisnis entitas dan industri yang menjadi tempat entitas tersebut. b. Kebijakan dan prosedur akuntansi entitas tersebut. c. Metode yang digunakan oleh ent itas tersebut dalam mengolah informasi akuntansi yang signifikan, termasuk penggunaan organisasi jasa dari luar untuk mengolah informasi akuntansi pokok perusahaan. d. Tingkat risiko pengendalian yang direncanakan. e. Pertimbangan awal tentang tingkat materialitas untuk tujuan audit. f. Pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian (adjustment). g. Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan pengujian audit, seperti risiko kekeliruan atau kecurangan yang material atau adanya transaksi antar pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. h. Sifat laporan auditor yang diharapkan akan diserahkan (sebagai contoh, laporan auditor tentang laporan keuangan konsolidasian, laporan keuangan yang diserahkan ke Bapepam, laporan khusus untuk menggambarkan kepatuhan klien terhadap kontrak perjanjian)B. TAHAPAN-TAHAPAN Tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam perencanaan auditing agar auditing yang dilakukan mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan yaitu : Mendapatkan pemahaman Melaksanakan Menetapkan pertimbangan tentang bisnis dan bidang prosedur dan awal tentang tingkat usaha klien analitis materialitas Mendapatkan pemahaman Menetapkan strategi audit Mempertimbang tentang struktur awal untuk asersi-asersi kan resiko audit pengendalian intern klien Penjelasan : Seperti yang terlihat dalam urutan diatas, tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam perencanaan auditing yaitu : 3. 1. Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien Untuk dapat membuat perencanaan audit secara memadai, auditor harus memiliki pengetahuan tentang

bisnis kliennya agar memahami kejadian, transaksi, dan praktik yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan. Dalam hal ini yang perlu dilakukan adalah : a. Mereview kertas kerja tahun lalu Dalam penugasan audit ulangan, auditor bisa memperoleh pengetahuan tentang klien dengan cara mereview kertas kerja tahun yang lalu. Kertas kerja juga bisa menunjukkan masalah-masalah yang muncul dalam audit pada tahun lalu yang mungikin masih akan berlanjut pada audit tahun-tahun selanjutnya. b. Mereview data industry dan bisnis klien Informasi mengenai industri yang di dalamnya klien beroperasi dapat diperoleh dengan membaca data industri yang dikumpulkan oleh kantor akuntan dan berbagai publikasi (misalnya majalah) yang diterbitkan industri yang bersangkutan. c. Melakukan peninjauan ke tempat operasi klien Kegiatan ini dilakukan untuk melihat langsung fasilitas operasi dan perkantoran. Hal ini dikarenakan : 1) Dengan Peninjauan langsung ke pabrik, auditor akan mengetahui tata letak pabrik, proses operasi, dll 2) Auditor juga mendapat pengetahuan tentang jenis dan lokasi catatan akuntansi dan fasilitas PDE, dan kebiasaan para karyawan. d. Mengajukan pertanyaaan ke komite audit Komite audit dari dewan komisaris bisa memberi penjelasan penting kepada auditor mengenai bisnis dan industri klien. Komite audit juga bisa memberi informasi kepada auditor tentang perubahan-perubahan penting dalam manajemen perusahaan dan struktur organisasi. e. Mengajukan pertayaan ke manajemen Baik bagi klien baru maupun klien ulangan, diskusi dengan manajemen akan berguna bagi auditor untuk dapat mengetahui perkembangan terakhir 4. perusahaan yang mungkin berpengaruh signifikan pada audit yang akan dilakukan auditor. f. Menentukan adanya hubungan istimewa Prinsip akuntansi yang berlaku umum mencakup keharusan untuk membuat pengungkapan khusus dan dalam hal tertentu menetapkan perlakuan akuntansi khusus, untuk transaksi transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa yang telah teridentifikasi hendahknya diberitahukan kepada semua anggota g. Mempertimbangkan dampak dari pernyataan akuntansi dan auditing tertentu yang relevan Dampak dari sejumlah pernyataan yang dibuat oleh instansi berwenang tertentu seperti Bapepam atau pedoman yang diterbitkan oleh IAI auditor harus memperimbangkan khusus atas penyataan-pernyataan akuntansi dan penyataan standar auditing terbaru2. Melaksanakan prosedur dan analitis Evaluasi informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang masuk antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara data keuangan dan data non keuangan. Prosedur analitis mencakup perbandingan yang paling sederhana hingga model yang rumit yang mematikan berbagai hubungan dan unsur data. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam melaksanakan prosedur dan analitis yaitu : a. Mengidentifikasi perhitungan/perbandingan yang akan dibuat Jenis perhitungan dan perbandingan yang umum digunakan meliputi: 1) Perbandingan data absolut 2) Analisis Vertikal 3) Analisa Rasio 4) Analisa Trend b. Mengembangkan ekspektasi dan harapan Dasar pikiran yang melandasi penggunaan prosedur analitis dalam auditing ialah bahwa hubungan antar data bisa diperikrakan akan berlanjut seandainya tidak terjadi hal2 atau kondisi berbeda yang tidak diketahui. 5. Dalam mengembangkan ekspektasi selain menggunakan data keuangan juga digunakan data non-keuangan c. Melakukan perhitungan perbandingan Tahap ini menyangkut penumpulan data yang akan digunakan untuk menghitung jumlah-jumlah absolut dan selisih persentase antara jumlah tahun ini dengan jumlah tahun yang lalu, menghitung data common-size , dan rasio-rasio. d. Analisis data dan identifikasi perbedaan signifikan

Analisis hasil perhitungan dan perbandingan akan dapat menambah pengetahuan auditor tentang bisnis klien. Bagian penitng dari analisis adalah mengidentifikasi fluktuasi dalam data yang tidak diharapkan( unxpected) atau tidak adanay fluktuasi ayng diharapkan yang bisa memberi petunjuk meningkatnya risiko terjadinya salah saji. e. Menyelidiki selisih tak diharapkan yang signifikan Selisih tak diharapkan yang signifikan harus diselidiki. Hal ini biasanya menyangkut peninjauan kembali metoda dan faktor2 yang digunakan dalam mengembangkan ekspektasi dan mengajukan pertanyaan kepaa manajemen f. Menentukan pengaruh atas perencanaan audit Selisih signifikan yang tidak dapat dijelaskan alasan terjadinya, harus dipandang sebagai incikasi kenaikan resiko salah saji dalam rekening atau rekening-rekening yang tercakup dalam perhitungan atau perbandingan. 3. Menentapkan pertimbangan awal tentang tingkat materialitas 4. Mempertimbangkan resiko audit 5. Menetapkan strategi audit awal untuk asersi-asersi 6. Mendapatkan pemahaman tentang struktur pengendalian intern klienC. PROSEDUR PERENCANAAN AUDITING Prosedur yang dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam perencanaan dan supervisi biasanya mencakup review terhadap catatan auditor yang berkaitan dengan entitas dan pembahasan dengan personel lain dalam kantor akuntan dan personel entitas tersebut. Contoh prosedur tersebut meliputi: 6. 1. Me-review arsip korespondensi, kertas kerja, arsip permanen, laporan keuangan, dan laporan auditor tahun lalu. 2. Membahas masalah-masalah yang berdampak terhadap audit dengan personel kantor akuntan yang bertanggung jawab atas jasa nonaudit bagi entitas. 3. Meminta keterangan tentang perkembangan bisnis saat ini yang berdampak terhadap entitas. 4. Membaca laporan keuangan interim tahun berjalan. 5. Membahas tipe, lingkup, dan waktu audit dengan manajemen, dewan komisaris, atau komite audit. 6. Mempertimbangkan dampak diterapkannya pernyataan standar akuntansi dan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, terutama yang baru. 7. Mengkoordinasi bantuan dari personel entitas dalam penyiapan data. 8. Menentukan luasnya keterlibatan, jika ada, konsultan, spesialis, dan auditor intern. 9. Membuat jadwal pekerjaan audit. 10. Menentukan dan mengkoordinasi kebutuhan staff audit. 11. Melaksanakan diskusi dengan pihak pemberi tugas untuk memperoleh tambahan informasi tentang tujuan audit yang akan dilaksanakan sehingga auditor dapat mengantisipasi dan memberikan perhatian terhadap hal-hal yang berkaitan yang dipandang perlu. Auditor dapat membuat memorandum yang menetapkan rencana audit awal, terutama untuk entitas yang besar dan kompleks.D. ISI PERENCANAAN AUDIT Isi dari Audit Plan mencakup : 1. Hal-hal mengenai klien Pengetahuan tentang bisnis klien, membantu auditor dalam : a. Mengindentifikasi bidang yang memerlukan pertimbangan khusus. b. Menilai kondisi yang didalamnya data akuntansi yang dihasilkan,diolah, di review dan dikumpulkan dalam organisasi. 7. c. Menilai kewajaran estimasi, seperti penilaian atas persediaan, depresiasi, penyisihan piutang ragu-ragu, persentase penyelesaian kontrak jangka panjang. d. Menilai kewajaran representasi manajemene. Mempertimbangkan kesesuaian prinsip akuntansi yang diterapkan dan kecukupan pengungkapannya. 2. Hal-hal yang mempengaruhi klien Bisa didapat dari majalah-majalah ekonomi / surat kabar, antara lain : Business News , Ekonomi Keuangan Indonesia. Contoh : adanya peraturan-peraturan baru yang dapat mempengaruhi klien. 3. Rencana kerja auditor, hal-hal penting antara lain: a. Staffing b. Waktu pemeriksaan, 1) Waktu dimulainya suatu pemeriksaan 2) Berapa lama waktu pemeriksaan 3) Dead Line 4) Budget, baik dalam jumlah jam kerja maupun biaya

pemeriksaan c. Jenis jasa yang diberikan 1) General Audit 2) Special Audit 3) Bantuan Adminstrasi 4) Menyusun Neraca / Laba Rugi 5) Perpajakan Hal-hal tambahan : a. Bantuan-bantuan yang dapat diberikan klien. 1) Mengisi formulir konfirmasi piutang, utang 2) Membuat schedule-schedule b. Time ScheduleE. ELEMEN-ELEMEN PERENCANAAN AUDIT Ruang lingkup dari perencanaan pemeriksaan ini adalah bervariasi sesuai dengan besarnya dan kompleksitas permasalahan objek yang diperiksa dan pengetahuan 8. mengenai jenis usaha objek yang diperiksa. Adapun elemen-elemen perencanaanaudit menurut Arens and Loebbecke(2000:219) adalah :1. Perencanaan Awal (Pra Plan) Beberapa hal penting yang terdapat dalam perencanaan awal ini adalah menyangkut informasi mengenai alasan klien untuk diaudit, menerima atau menolak klien baru maupun klien lama, mengidentifikasi alasan klien untuk diaudit, menentukan staf untuk penugasan dan memperoleh surat penugasan. Perencanaan awal itu terdiri dari hal-hal berikut ini : a. Menyelidiki klien baru Menyelidiki klien baru adalah hal yang penting bagi auditor sebelum mereka memutuskan untuk menerima atau menolak klien tersebut. Hal itu dilakukan dengan cara mengevaluasi prospek klien dalam lingkungan usaha, stabilitas keuangan dan hubungan klien dengan kantor akuntan terdahulu. Auditor pengganti diwajibkan untuk berhubungan dengan auditor sebelumnya dan harus mendapatkan izin dari klien sebelum komunikasi dilakukan. b. Melanjutkan klien lama Untuk melanjutkan klien lama juga harus di evaluasi untuk memutuskan apakah diterima atau tidak dapat dilanjutkan, penyebab tidak bisa dilanjutkannya pemeriksaan karena perselisihan sebelumnya, jika terjadi tuntutan hukum terhadap Kantor Akuntan Publik oleh klien. c. Mengidentifikasi alasan klien untuk diaudit Dua faktor utama yang mempengaruhi bahan bukti audit yang akan dikumpulkan adalah siapa pemakai laporan dan maksud penggunaan laporan. Auditor mungkin akan mengumpulkan lebih banyak bahan bukti audit jika laporan digunakan secara luas. d. Staf untuk penugasan Menentukan staf yang pantas untuk penugasan adalah penting untuk memenuhi standar auditing yang telah ditetapkan dan meningkatkan efisiensi audit. Pertimbangan yang mempengaruhi penyusunan staf adalah orang- orang yang diserahi tugas harus akrab dengan bidang usaha klien. 9. e. Memperoleh surat penugasan Tujuan dibuatnya surat penugasan adalah untuk mengurangi salah pengertian sehingga harus dibuat secara tertulis. Surat penugasan adalah kesepakatan antara KAP dengan klien, isi dari surat tersebut adalah menyatakan batasan dari penugasan, batas waktu, bantuan akan diberikan atau daftar rincian yang perlu disiapkan untuk auditor, serta honorarium.2. Memperoleh latar belakang informasi Auditor harus memiliki tentang ciri-ciri lingkungan kegiatan perusahaan klien yang akan diaudit yang berguna sebagai acuan dalam menentukan surat penugasan atau perlu tidaknya prosedur-prosedur audit khusus. Hal-hal yang harus dilakukan untuk memperoleh informasi sehingga dapat memahami latar belakang klien adalah dengan cara : a. meninjau lokasi pabrikdan kantor b. menelaah kebijakan-kebijakan penting perusahaan c. mengidentifikasi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa d. serta mengevaluasi kebutuhan akan spesialis dari luar.3. Memperoleh informasi tentang kewajiban sah/tentang undang-undang klien Faktor-faktor yang menyangkut lingkungan hukum industri klien mempunyai dampak besar terhadap hasil audit. Pengetahuan auditor untuk menafsirkan fakta yang berkaitan selama pekerjaan berlangsung akan meyakinkan bahwa pengungkapan yang semestinya telah dilaksanakan dalam laporan keuangan.

Dalam hal ini dokumen-dokumen hukum yang penting untuk diperiksa oleh auditor adalah Akta Pendirian Perusahaan, anggaran dasar perusahaan, masalah rapat dewan komisaris, para pemegang saham, komite audit dan para pejabat eksekutif termasukdidalamnya adalah ringkasan pokok mengenai keputusan yang dibuat olehdireksi dan pemegang saham serta dokumen mengenai kontrak penjualan maupun pembelian.4. Melaksanakan prosedur menurut penelitian persiapan Melakukan analisis ini sangat penting artinya karena dengan demikian keseluruhan kegiatan pemeiksaan dapat tergambar didalamnya. Prosedur analitis ini diantaranya : 10. a. Memahami bidang usaha klien b. Penetapan kemampuan satuan usaha untuk menjaga kelangsungan hidupnya c. Indikasi adanya kemungkinan kekeliruan dalam laporan keuangan dan d. Mengurangi pengujian yang terinci5. Menetapkan materialistis dan menetapkan resiko audit yang dapat diterima Besarnya salah saji dalam informasi akuntansi dapat membuat pertimbangan pengambilan keputusan terpengaruh. Tanggung jawab auditor adalah menetapkan apakah suatu laporan keuangan terdapat salah saji material, apabila auditor berpendapat adanya salah saji yang material ia harus memberitahukan hal ini pada klien, sehingga koreksi dapat dilakukan. Jika klien menolak untuk mengoreksi laporan keuangan tersebut maka auditor dapat memberikan pendapat dengan pengecualian. Ada lima langkah dalam menetapkan materialitas, dua langkah pertama diperlukan untuk merencanakan luas pengujian, sedangkan tigal angkah berikutnya untuk mengevaluasi hasil atau melaksanakan pengujian audit, langkahlangkah tersebut adalah: a. Menentukan pertimbangan awal mengenai materialitas b. Mengalokasikan pertimbangan awal mengenai materialitas kedalam segmen c. Mengestimasikan total salah saji dalam segmen d. Mengestimasikan salah saji gabungan e. Membandingkan estimasi gabungan dengan pertimbangan awalmengenai materialitas.6. Memahami struktur pengawasan intern dan menilai risiko kendali7. Mengembangkan program audit dan rencana audit Untuk melaporkan serta memberikan pendapat yang tepat maka auditor harus melakukan wawancara, melakukan pemeriksaan dan meneliti keaslian bukti- bukti. Guna mempermudah pelaksanaan maka auditor harus menyusun program yang direncanakan secara logis untuk prosedur-prosedur audit bagi setiap pemeriksaan. Program pemeriksaan juga merupakan suatu alat pengendalian dimana pemeriksa dapat menyesuaikan pemeriksaannya dengan anggaran dan jadwal yang telah ditetapkan dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam hal ini Ikatan Akuntansi Indonesia (2001:311.3) menyatakan bahwa: 11. Dalam perencanaan auditnya, auditor harus mempertimbangkan sifat,luas, dan saat pekerjaan yang harus dilaksanakan dan harus membuatsuatu program audit secara tertulis. Program audit membantu auditordalam memberikan perintah kepada asisten mengenai pekerjaan yangharus dilakukan. Bentuk program auditdan tingkat kerinciannya sangatbervariasi 12. DAFTAR PUSTAKAWahyu, Arif.Skripsi : HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN LABA, GOODCORPORATE GOVERNANCE DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNTERHADAP PERENCANAAN AUDIT .UNIVERSITAS TIMBUL NUSANTARA-IBEK.PSAP No.5Yandri.Materi kuliah:Perencanaan Audit.

También podría gustarte