Está en la página 1de 7

Simulasi Sistem Pemantau BBM Pada Tangki Pendam SPBU Menggunakan Sensor Ultrasonik

Andra Arya Winalda1, Hermanto 2, Andy Triwinarko3 Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Batam Park Way, Batam Center, Batam, Kepulauan Riau 29461 1 andra.iwinalda@gmail.com, 2mantsoetoro@gmail.com, 3andy@polibatam.ac.id

Abstrak Pemantauan volume BBM (Bahan Bakar Minyak) pada tangki SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) saat ini masih dilakukan secara manual yaitu dengan memasukkan penggaris ukur yang dilumasi cairan tertentu yang akan berubah warna bila terkena cairan BBM. Pada Tugas Akhir ini penulis akan merancang Sistem Pemantau BBM menggunakan gelombang ultrasonik. Sistem terdiri dari transmitter dan receiver ultrasonik sebagai alat ukur pada tangki pendam. Kemudian jarak yang diterima oleh sensor dihitung oleh arduino yang diprogram menggunakan bahasa java untuk disampaikan ke komputer melalui kabel serial RS-232. Lalu data yang telah diterima akan diprogram kembali menggunakan pemrograman Visual C# untuk dihitung ke dalam satuan volume, setelah dihasilkan data tersebut akan tersimpan ke dalam DBMS MySQL yang kemudian ditampilkan kepada user. I. Pendahuluan I.1 Latar Belakang Saat ini, pengecekan kondisi BBM (Bahan Bakar Minyak) SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) masih dilakukan secara manual, yaitu dengan memasukkan penggaris ukur ke dalam tangki pendam. Penggaris ukur tersebut terbuat dari besi dan dilumasi cairan tertentu yang akan berubah warna jika terkena cairan BBM. Sistem tersebut tidak efektif bila dilakukan ketika hujan, karena air hujan dapat masuk ke dalam tangki sehingga bisa mengganggu kemurnian BBM dan tidak bisa mengetahui berapa sisa BBM yang ada di dalam tangki, kemudian untuk mengetahui volumenya maka petugas SPBU perlu menghitung secara manual. Adapun kekurangan lain dari pemeriksaan BBM secara manual adalah petugas SPBU tidak bisa mengetahui tingkat penyusutan BBM akibat penguapan dan tidak bisa mengetahui berapa jumlah BBM sebenarnya yang diterima dari agen sehingga bila terjadi kekurangan jumlah BBM dari yang telah dipesan, pihak SPBU tidak akan mengetahuinya. Berdasarkan permasalahanpermasalahan yang telah diungkapkan di atas, maka diperlukanlah Sistem Pemantau BBM Pada Tangki Pendam SPBU menggunakan gelombang ultrasonik yang bisa memberikan informasi tentang volume bahan bakar minyak pada tangki pendam, dapat memperkirakan jumlah penyusutan BBM akibat penguapan serta dapat mengetahui jumlah BBM yang diterima dari agen saat pengisian ulang.

I.2 Rumusan Masalah Dari pembahasan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dirumuskan masalahmasalah sebagai berikut : Sistem pengecekan jumlah BBM pada tangki pendam manual masih dilakukan secara sehingga

I.4 Tujuan Manfaat dan tujuan dari Pembuatan dan Perancangan Tugas Akhir : Memudahkan dalam memonitor BBM pada tangki SPBU. Mengetahui jumlah penyusutan BBM dalam tangki pendam. Saat pengisian ulang tangki pendam SPBU dapat melihat kesesuaian pesanan BBM dengan jumlah yang sebenarnya diterima. II Dasar Teori II.1 Tangki Pendam Tangki pendam adalah tangki yang biasa digunakan untuk menampung BBM yang ditanam di bawah tanah pada masingmasing SPBU. Karena tangki pendam itu diletakkan di bawah tanah maka memerlukan konstruksi yang kuat, seperti bahan baku fiberglass yang tahan korosi dan kuat terhadap tekanan air tanah. Bentuk dari tangki pendam ini bervariasi, ada yang berbentuk tabung tegak, tabung baring, dan kubus.

berbahaya dan merugikan. Jumlah BBM yang keluar tidak di monitor langsung pada tangki pendam sehingga jumlah penyusutan BBM tidak dapat diketahui. Saat pengisian ulang tidak diketahui berapa jumlah BBM yang diterima oleh SPBU dari agen, apakah sama dengan jumlah yang dipesan pesanan sehingga bisa terjadi ketidak sesuaian beberapa liter dari jumlah dengan jumlah yang sebenarnya diterima. I.3 Batasan Masalah

Dalam pembuatan sistem informasi SPBU ini terdapat beberapa batasan masalah sebagai berikut : Tidak menangani pembuatan
dan perakitan perangkat keras yang digunakan arduino maksimal seperti sensor ultrasonik, sudah yang dan RS-232 karena

tersedia di pasaran. Demo aplikasi dilakukan hanya berupa simulasi. Hanya bisa mengukur jarak 3 meter karena masih

Gambar II.1 Tangki Pendam Pada SPBU

II.2 Sensor Ultrasonik Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang memanfaatkan pancaran gelombang ultrasonik, sedangkan gelombang ultrasonik itu sendiri adalah gelombang dengan besar frekuensi gelombang suara yaitu lebih dari 20KHz. Sensor ini sangat cocok untuk

menggunakan sensor ping ultrasonik yang memiliki jarak tempuh yang kecil.

sejumlah aplikasi yang mengharuskan untuk melakukan pengukuran antara benda yang bergerak atau tidak bergerak[1]. Sensor ultrasonik ini terdiri dari rangkaian pemancar ultrasonik yang disebut transmitter dan rangkaian penerima ultrasonik disebut receiver.

fisik dari sensor ultrasonik terdapat pada gambar berikut :

Gambar II.2.2 Sensor Ultrasonik Gambar II.2.1 Pantulan Gelombang Ultrasonik

Sinyal ultrasonik yang dibangkitkan akan dipancarkan dari transmitter ultrasonik. Ketika sinyal mengenai benda penghalang, maka sinyal ini akan dipantulkan dan diterima oleh receiver. Kemudian sinyal yang diterima oleh rangkaian receiver dikirimkan ke rangkaian mikrokontroler untuk selanjutnya diolah untuk menghitung jarak terhadap penghalang. Penghalang disini adalah benda yang bersifat memantul, bukan benda yang bersifat meredam sinyal. Untuk menghitung jarak yang terukur dari waktu terima sensor dapat menggunakan persamaan sebagai berikut ini :

II.3 Arduino Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Perangkat kerasnya memiliki sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dan memiliki bahasa pemrograman sendiri[2]. Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang bisa diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai otak yang mengendalikan input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik.

jarak = t(s)x3, 44(m/ s) 2


Keterangan : Jarak = jarak yang ditempuh = t(s) = waktu tempuh = 344(m/s) = kecepatan suara Sensor ultrasonik ini dapat diperoleh di pasaran tanpa harus merakit komponen mentahnya terlebih dahulu. Jadi sensor tersebut bisa langsung digunakan ke dalam sistem sehingga bisa memanfaatkan waktu untuk hal yang lebih penting. Adapun bentuk

Gambar II.3 Arduino

II.4 RS-232 RS-232 adalah standar komunikasi serial yang didefinisikan sebagai antarmuka antara perangkat terminal data (bahasa Inggris: data terminal equipment atau DTE) dan perangkat komunikasi data (bahasa Inggris: data communications equipment atau DCE) menggunakan pertukaran data biner secara serial. Di dalam definisi tersebut DTE adalah perangkat komputer dan DCE sebagai modem walaupun pada kenyataannya tidak semua produk antarmuka adalah DCE yang sesungguhnya. Standar RS-232 mendefinisikan kecepatan 256 kbps atau lebih rendah dengan jarak kurang dari 15 meter, namun belakangan ini sering ditemukan jalur kecepatan tinggi pada komputer pribadi dan dengan kabel berkualitas tinggi, jarak maksimum juga ditingkatkan secara signifikan. Dengan susunan pin khusus yang disebut null modem cable, standar RS-232 dapat juga digunakan untuk komunikasi data antara dua komputer secara langsung. RS232 digunakan untuk menghubungkan perangkat mikrokontoroler (arduino) dengan komputer melalui port usb.

pengguna menulis dan mengedit program dalam bahasa Processing. Compiler adalah sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa Processing) menjadi kode biner. Bagaimanapun mikrokontroler sebuah tidak akan sebuah bisa

memahami bahasa Processing. Yang bisa dipahami oleh mikrokontroler adalah kode biner. Itulah sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini. Uploader adalah sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam memori di dalam papan arduino. Sebuah kode program arduino umumnya disebut dengan istilah sketch. Kata sketch digunakan secara bergantian dengan kode program dimana keduanya memiliki arti yang sama.
III Analisis dan Perancangan

III.1 Deskripsi Umum Sistem

Gambar II.4 Kabel Serial RS-232

II.5 IDE Arduino IDE (Interface Development Environment) Arduino adalah software yang digunakan dalam pemrograman arduino, ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java. IDE Arduino terdiri dari : Editor program adalah sebuah window yang memungkinkan

Gambar III.1 Deskripsi umum system

Jumlah bahan bakar minyak (BBM) pada tangki pendam dihitung oleh sensor ultrasonik, kemudian diprogram oleh arduino menggunakan bahasa Java agar mengetahui ketinggian BBM dalam tangki pendam. Lalu data ketinggian BBM pada tangki pendam tersebut diprogram di komputer menggunakan pemrograman visual C# untuk mengetahui jumlah volume BBM. Kemudian sistem menyimpan data tersebut ke dalam basis data MySQL yang kemudian akan ditampilkan ke petugas SPBU melalui tampilan dari visual C#. Sistem juga bisa menghitung pengurangan dan penjumlahan BBM yang dilakukan oleh petugas SPBU sehingga bisa memberikan informasi penyusutan dan penambahan volume BBM pada petugas SPBU. III.2 Use Case

III.3 Analisis Kelas

Gambar III.3 Analisis kelas

III.4 Sequence Diagram Menyimpan Penyusutan BBM

Gambar III.4 Sequence diagram menyimpan penyusutan BBM

III.5 Diagram Kelas


Sistem Pemantau BBM +harga_BBM +jenis_BBM

Gambar III.2 Use Case Diagram

+jarak_sensor +harga_BBM +volume_BBM +pengisian_ulang +harga_dalam_tangki

+pendapatan +massa_awal +massa_akhir +penyusutan +insert harga_BBM() +insert jenis_BBM() +hitung volume_BBM() +insert volume_BBM() +hitung harga_dalam_tangki() +insert harga _dalam_tangki() +hitung penyusutan() +insert penyusutan() +get harga() +view harga() +get jenis() +view jenis() +get volume() +view volume() +get harga _dalam_tangki() +view harga _dalam_tangki() +get penyusutan() +view penyusutan() +get pengisian ulang( ) +view pengisian ulang( )

Gambar III.6.2 Perancangan antarmuka isi ulang

Gambar III.6.3 Perancangan antarmuka laporan

Gambar III.5 Diagram kelas

IV Kesimpulan dan Saran IV.1 Kesimpulan

III.6 Perancangan Antarmuka

Setelah dilakukan tahap analisis, perancangan, dan implementasi sistem, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem yang dibuat berhasil melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Dapat memudahkan dalam pemantauan BBM pada tangki pendam SPBU. 2. Dapat menampilkan jumlah Dapat menampilkan jumlah Dapat menampilkan laporan penyusutan BBM dalam tangki pendam.

Gambar III.6.1 perancangan antarmuka perhitunga

3. 4.

isi ulang tangki pendam SPBU. aktifitas jual beli BBM.

IV.2 Saran Untuk pengembangan sistem ini di masa yang akan datang, maka saran yang bisa diberikan adalah agar sistem ini bisa digunakan secara multi tanki. Daftar Pustaka

1. http://www.parallax.com/tabid/768 /ProductID/92/Default.aspx. 2. http://www.indorobotika.com/ardu ino/apa-itu-arduino.html. 3. Budiharto, Widodo. 2004. Aplikasi e-Commerce Menggunakan Visual C#.NET. Yogyakarta: Andi. 4. Arbie. 2004. Manajemen Database Dengan MySQL. Yogyakarta: Andi. 5. http://id.wikipedia.org/wiki/ODBC .
6. om/ 7. http://www.parallax.com/Sto re/Sensors/ObjectDetection/tabid/176/Pr oductID/92/List/0/Default.aspx? SortField=ProductName,ProductName 8. Feri Djuandi, juli 2011 Pengenalan Arduino 9. http://arduino.cc/en/Main/ard uinoBoardDuemilanove http://hendawan.wordpress.c

También podría gustarte

  • Lap or An
    Lap or An
    Documento66 páginas
    Lap or An
    Beck Herman
    Aún no hay calificaciones
  • Biologi
    Biologi
    Documento6 páginas
    Biologi
    Beck Herman
    Aún no hay calificaciones
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Documento3 páginas
    Pendahuluan
    Beck Herman
    Aún no hay calificaciones
  • RAPAT AR
    RAPAT AR
    Documento1 página
    RAPAT AR
    Beck Herman
    Aún no hay calificaciones
  • Bab 3
    Bab 3
    Documento4 páginas
    Bab 3
    Beck Herman
    Aún no hay calificaciones