Está en la página 1de 13

Jika Sering Mengantuk, Hipersomnia

REP | 19 April 2011 | 15:27 Dibaca: 1535 bermanfaat Komentar: 9 2 dari 2 Kompasianer menilai

Jangan anggap remeh jika sering mengantuk. Kantuk yang selalu datang, jelas akan mengganggu aktivitas, dan pada akhirnya akan menurunkan produktivitas. Kreativitas dan kemampuan analisa jelas menurun. Begitu pula dengan stabilitas emosi. Selalu mengantuk juga membahayakan jiwa, terutama jika mengendara atau mengoperasikan alat-alat berat. Kecelakaan kapal tanker Exxon Valdez dan pabrik Chernobyl menjadi contoh terpopuler kecelakaan akibat kantuk. Mengantuk sekali-sekali dan selalu mengantuk jelas berbeda. Selalu mengantuk walau tidur sudah cukup disebut kantuk berlebih atau hipersomnia. Ketika sering mengantuk cobalah periksa apakah Anda sudah cukup tidur? Orang dewasa pada umumnya butuh tidur 7-8 jam seharinya. Sementara kebutuhan tidur kelompok usia remaja-dewasa muda (akhir 20-an) adalah 8,5-9,25 jam perhari. Pada kelompok usia dewasa muda, jika sering mengantuk dan tidur 6-7 jam saja seharinya wajar jika masih mengantuk. Sebelum menebak-nebak atau terus mengonsumsi stimulan, cobalah untuk menambah jam tidur terlebih dahulu. Hipersomnia Seperti halnya insomnia, hipersomnia adalah salah satu gejala gangguan tidur. Seorang yang mengalami hipersomnia sebenarnya mudah sekali dikenali. Ciri-cirinya ia mengantuk walau sudah cukup tidur. Jika mengantuk karena tidur yang kurang, itu bukan hipersomnia. Gangguan-gangguan Tidur dengan Gejala Hipersomnia: Sleep Apnea merupakan gangguan tidur penyebab hipersomnia yang paling umum dan paling mudah dikenali. Cirinya mudah saja: mendengkur. Tetapi sleep apnea justru gangguan tidur yang paling berbahaya karena ia menyebabkan hipertensi, gangguan jantung, diabetes hingga stroke. Periodic Limb Movements in Sleep, Gerakan Periodik Tungkai saat Tidur ditandai dengan gerakan-gerakan kaki pada saat tidur. Gerakan telapak kaki biasanya dikenali oleh pasangan. Narkolepsi, sering disalah artikan oleh kebanyakan orang sebagai kantuk berlebih, hipersomnia. Sebenarnya hipersomnia hanyalah salah satu gejalanya saja. Gejala lainnya adalah katapleksi, hypnagogic hallucination dan lumpuh tidur. Lumpuh tidur dan hypnagogic hallucination di Indonesia dikenal sebagai fenomena ketindihan atau ereup-ereup. Sementara katapleksi adalah tubuh layu lumpuh setelah dipicu emosi yang kuat, terutama gembira.
Andreas Pasadja (http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/04/19/jika-seringmengantuk-hipersomnia/)

Hipersomnia
March 14th, 2012 ajat 0 Comments

Apa itu Hipersomnia? Seperti halnya insomnia, hipersomnia adalah salah satu gejala gangguan tidur. Seorang yang mengalami hipersomnia sebenarnya mudah sekali dikenali. Ciri-cirinya ia mengantuk walau sudah cukup tidur. Jika mengantuk karena tidur yang kurang, itu bukan hipersomnia. Bertambahnya waktu tidur sampai 25% dari pola tidur yang biasa. Penyebab Penyakit Hipersomnia Hipersomnia merupakan gejala yang seringkali menunjukkan kemungkinan adanya penyakit yang serius. Hipersomnia temporer (sementara) bisa terjadi pada seseorang yang sehat, selama beberapa malam atau hari setelah mengalami kurang tidur atau kelelahan fisik yang luar biasa. Hipersomnia yang berlangsung lebih dari beberapa hari bisa merupakan gejala dari: Kelainan psikis (misalnya kecemasan atau depresi yang berat). Pemakaian obat tidur yang berlebihan. - Kekurangan oksigen dan penimbunan karbondioksida di dalam tubuh sebagai akibat dari tidur apneu. Kelainan otak. Hipersomnia menahun yang mulai timbul pada usia dini bisa merupakan gejala dari narkolepsi. Gejala Penyakit Hipersomnia Penderita merasa sangat mengantuk dan sering ingin tidur atau bahkan tertidur bukan pada tempatnya dan bukan pada waktunya tidur. Pantangan Makanan Penyakit Hipersomnia Untuk pantangannya, cukup makanlah yg teratur, olahraga, dan perbanyak minum air putih.
http://www.beritasaya.com/kesehatan/hipersomnia/link/39052/

Empat Jenis Gangguan Tidur


Empat Jenis Gangguan Tidur

Ada ratusan gangguan tidur yang bisa menyerang semua golongan usia, dan hampir semua (95 persen) gangguan tidur tidak terdiagnosis. Gangguan tidur sendiri merupakan suatu pola tidur yang mengganggu. Yang termasuk dalam gangguan tidur antara lain sulit tidur, sulit mempertahankan tidur, tidur pada saat yang tidak tepat, waktu tidur yang berlebihan, atau perilaku abnormal yang berkaitan dengan tidur. Gangguan tidur dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu : - Sulit Tidur (Insomnia) Insomnia adalah keadaan sulit tidur, sulit mempertahankan tidur, sering terbangun ketika tidur, bangun tidur terlalu dini. "Bisa bersifat sementara, jangka pendek (2-3 minggu), atau kronis. Faktor yang erat kaitannya dengan insomnia adalah penyakit, depresi, kecemasan (anxietas), stres, lingkungan yang menyulitkan tidur, kafein, alkohol, perokok berat, tidur siang, kebiasaan tidur terlalu dini atau menghabiskan waktu di tempat tidur ketika tidak ingin tidur." - Mudah Tertidur (Hipersomnia) Gangguan akibat tidur yang berlebihan disebut hipersomnia. Yang termasuk kelompok ini antara lain sleep apnea, narkolepsi, nocturnal myoclonus, obstructive sleep apnes (OSA), dan sebagainya. "Jika seseorang tidak dapat tidur dalam, tahap REM pun tidak akan terjadi. Dan ketika bangun, ia merasa lelah. Gejala utamanya mengantuk di siang hari," kata Dr. Andreas A. Prasadja. Narkolepsi merupakan keinginan tidur yang tidak tertahankan pada siang hari, meski tidur malamnya cukup. "Bisa menyerang laki-laki maupun perempuan dewasa dan muda. Sementara nocturnal myoclonus adalah keadaan dimana terdapat pergerakan periodik dari tungkai ke bawah ketika tidur. Ini berhubungan dengan rasa mengantuk yang berlebihan pada siang hari." - Parasomnia Yaitu gangguan perilaku saat tidur, yang umumnya terjadi pada anak-anak.

Penyebabnya biasanya saraf dan psikis (traumatis). Yang termasuk parasomnia antara lain sleep terror dan sleep walking. Sleep terror adalah mendadak bangun dari tidur dengan ketakutan, berkeringat, denyut jantung cepat dan bingung. Sementara sleep walking adalah berjalan ketika tidur dan tidak diingat/disadari oleh yang bersangkutan. "Umumnya menyerang anak usia 2-12 tahun. Penyebabnya bisa karena sindroma otak organik, reaksi terhadap obat, atau penyebab psikis," kata dr.Andreas, ahli kesehatan tidur dari Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran, Jakarta, ini. - Akibat jadwal tidur Gangguan tidur lain adalah gangguan yang berhubungan dengan jadwal tidur yang teratur. Misalnya ketika melakukan perjalanan ke wilayah yang berbeda zona waktunya, atau pada pekerja shift. Yang termasuk ini antara lain sleep state misperception (jumlah waktu tidur berbeda dari yang diduga), natural short sleeper (tidur lebih sedikit tapi tanpa gangguan), sindroma tidur-bangun yang tidak teratur. Kebanyakan gangguan tidur tak bisa dihindari, tetapi bisa dihubungkan dengan kondisi kesehatan, yang bisa lebih bisa dihindari. Misalnya, banyak penderita OSA yang ternyata memiliki berat badan berlebih (overweight). "Jika berat badan bisa dikurangi, gangguan tidur yang diderita pun bisa diatasi. Yang jelas, pola tidur yang baik merupakan pencegahan terbaik. Olahraga dan diet sehat juga membantu tidur Anda menjadi berkualitas," jelas Andreas. Jika gangguan tidur sudah tergolong parah, pengobatan bisa dilakukan dengan obat, alat, operasi, atau life therapy (perilaku). Pada gangguan tertentu, dilakukan terapi sinar. Tetapi tentu saja, cara yang paling mudah adalah dengan mengubah gaya hidup serta menambah pengetahuan tentang tidur.
http://www.mensa-group.com/media_center/healty_news/healty_news12.html (mensa group)

Berkenalan dengan Gangguan Tidur


Dec14 Saat semua orang menikmati istirahat panjang di malam hari, tentulah sangat tidak nyaman jika kita terjaga sendiri tanpa bisa fidur pulas seperti orang orang lain. Jika tidak bisa tidur di malam hari dan berlangsung terus menerus, mulailah menganggap bahwa ini adalah hal serius. Jangan meremehkannya! Perlu diketahui bahwa gangguan tidur bukan hanya insomnia atau sulit untuk jatuh tertidur. Selain insomnia, masih ada hipersomnia atau sangat mudah jatuh tertidur, parasomnia atau seringkali mimpi buruk saat tidur, dan sleep disorder breathing atau gangguan tidur yang berkaitan dengan pola napas. Insomnia

Insomnia merup akan kelainan atau gangguan dalam tidur berupa kesulitan untuk fidur yang dialami berkali kali atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan Untuk tidur. Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat permasalahan psikologis dan/atau stres. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis terhadap sang penderita akan sangat diperlukan. Salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif. Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra produktif mengenai tidur, Sebagian besar penderita insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang untuk bisa beristirahat. Sayangnya, jenis jenis obat sedatif tersebut memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan psikologis berupa anggapan bahwa mereka tidak dapat tidur tanpa obat tersebut. Hipersomnia

Merupakan gangguan tidur yang lebih berbahaya daripada insomnia. Jika penderita insomnia mengalami susah tidur, penderita hipersomnia justru dengan mudahnya jatuh tertidur. Seorang penderita hipersomnia selalu mengalami rasa kantuk yang berlebihan di

siang hari yang berbeda dari orang orang yang merasa lelah atau mengantuk karena kurang atau terganggu tidurnya di malam hari, Walaupun penderita hipersomnia menyempatkan diri untuk tidur di siang hari, hal tersebut biasanya tidak akan memberikan rasa segar yang mereka inginkan. Penderita hipersomnia juga sering mengalami tidur panjang di malam hari dan mengalami kesulitan untuk bangun dari tidur panjang. Gejala gejala umum penderita hipersomnia adalah tingkat kecemasan yang tinggi, penurunan energi, mudah gelisah, lambat berpikir, lambat berbicara, kehilangan nafsu makan, halusinasi, dan kesulitan mengingat. Parasomnia Merupakan kategori gangguan tidur yang melibatkan gerakan abnormal dan tidak alami, perilaku, emosi, persepsi, dan mimpi yang terjadi pada saat jatuh tertidur tidur, antara tidur tahap, atau gairah dari tidurnya. Parasomnia sendiri terdiri dari NREM (gangguan tidur pada saat jatuh tertidur) dan REM (gangguan tidur seakan terjaga dari tidur). Parasomnia NREM Parasomnia NREM adalah gangguan fidur yang disebabkan oleh aktivitas fisiologis di mana pasien terjebak di antara kondisi tidur dan bangun. Secara khusus, gangguan ini melibatkan aktivitas dari sistem saraf otonom, sistem motor, atau proses kognitif selama ticur atau transisi tidur bangun. Berikut ini adalah beberapa gangguan tidur yang masuk dalam kategori Parasomnia NREM: Berjalan dalam TIDUR

Berjalan dalam ti dur timbul dari gelombang kesadaran yang terjaga. Kegiatan ini dapat menjadi jinak seperti duduk di tempat ticur, berjalan ke kamar mandi, dan membersrhkan, atau berbahaya seperti memasak, menyetir, sangat keras gerak gerik, atau bahkan pembunuhan. Seringnya penderita penyakit ini memiliki sedikit ingatan atau tidak ingat peristiwa yang mereka lakukan sama sekali, karena mereka tidak benar benar sadar. Meskipun mata mereka terbuka, ekspresi mereka redup dan kadang tampak berkaca kaca. Teror dalam TIDUR

Teror dalam tidur merupakan parasomnia NREM yang paling mengganggu karena biasanya sang penderita akan berteriak keras dan bangun dalam keadaan panik.

Dalam kasus yang ekstrim, dapat menyebabkan kerugian fisik atau kerusakan harta benda, karena sang penderita bisa tanpa sadar memukul benda benda di sekelilingnya. BRUXISM Bruxism adalah penggilingan atau pengepalan gigi saat seseorang tidur. Gangguan Bruxism dapat menyebabkan masalah gigi, sakit kepala, dan nyeri rahang. Parasomnia REM Perilaku gangguan tidur Parasomnia REM adalah yang paling umum dari gangguan tidur parasomnia. Hal ini memungkinkan individu untuk bertindak secara nyata daIam mimpi mereka dan dapat menyebabkan cedera ulang memar, lecet dan patah tulang Untuk diri sendiri atau orang lain. Para penderita parasomnia REM dapat mengambil tindakan perlindungan diri dengan mengikat diri ke tempat tidur, menggunakan bantal barikade atau tidur di kamar kosong di atas kasur. Sleep Disorder Breathing (SDB)

SDB yang umum dijumpai adalah obstructive sleep apnea atau Obstructive Sleep Apnea (OSA), yaitu suatu bentuk gangguan tidur yang terkait dengan berhentinya napas selama 10 detik. Sleep apnea merupakan berhentinya bernapas saat tidur lebih dari 10 detik karena tertutupnya saluran pernapasan. Hal tersebut terjadi karena turunnya lidah dan pengenduran dari otot serta jaringan lunak saluran pernapasan. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara stroke dengan OSA. Penyempitan saluran pernafasan akan menurunkan saturasi oksigen lebih dari 3%, misalnya suplai oksigen ke otak dan juga melambatkan detak jantung. Waspadalah! Karena OSA bisa terjadi ratusan kali dalam satu malam dan kadang kadang tidak disadari oleh penderitanya.
http://dc435.wordpress.com/2011/12/14/berkenalan-dengan-gangguan-tidur/ (

Jangan Berlebihan Tidur, Berbahaya! December 10, 2011


Bagaimana tidur kamu hari ini? Merasa kurang atau berlebih? Sulit tidur atau insomnia memang tidak baik untuk kesehatan. Tapi kalau kelebihan tidur, atau istilahnya oversleeping (disebut juga hipersomnia) ternyata juga tak baik untuk tubuh kita. Nah, apa saja penyebab seseorang terkena oversleeping atau hipersomnia?

1. Sleep apnea, jenis gangguan tidur di mana orang berhenti bernapas untuk sesaat ketika tidur dan dapat menyebabkan meningkatnya kebutuhan tidur karena membuat siklus tidur normal terganggu. Penderita akan merasa lelah dan lemas meski telah tidur selama 10 jam. Gangguan pernapasan mulai terjadi karena dinding tenggorokan cenderung berhenti beraktivitas, sementara individu sedang dalam kondisi bersantai (tidur). Akibatnya, aliran udara di dalam tubuh berhenti dan seketika individu tersebut terbangun untuk bernapas. 2. Narcolepsy, masalah neurologis yang menyebabkan tidur berlebihan. Narcolepsy memengaruhi bagian otak yang mengontrol dan mengatur tidur. Penderita (narcolepsy) gagal untuk mengidentifikasi dan membedakan waktu tidur dengan waktu untuk tetap terjaga. Penderita dapat tertidur di mana saja dan kapan saja. 3. Stres dan depresi. Dua hal ini memang harus dihindari karena dapat menyebabkan banyak gangguan kesehatan jiwa, juga mental, tak terkecuali oversleeping. 4. Kelelahan. Kelelahan akibat bekerja terlalu keras, gangguan tidur, kehamilan, atau kekurangan tidur merupakan salah satu penyebab utama oversleeping. Ketika merasa lelah, kamu cenderung memutuskan tidur lebih lama, bahkan lebih dari sembilan jam, untuk mencoba agar segar kembali. Lantas, apa saja dampaknya bagi kesehatan?

1. Diabetes. Penelitian menunjukkan, orang yang tidur lebih dari sembilan jam tiap malam berisiko 50 persen lebih besar terkena diabetes dibandingkan dengan mereka yang tidur tujuh jam per malam. Penelitian juga menemukan, oversleeping dapat mengindikasikan gangguan medis yang meningkatkan kemungkinan pengaruh diabetes. 2. Obesitas. Penelitian menunjukkan, mereka yang tidur selama 9-10 jam tiap malam 21 persen lebih mungkin mengalami obesitas daripada mereka yang hanya tidur selama 7-8 jam. 3. Sakit jantung. Sebuah penelitian menunjukkan, wanita yang tidur selama 9-11 jam tiap malam 38 persen lebih mungkin terkena penyakit jantung koroner. 4. Sakit kepala. Para peneliti meyakini, sakit kepala bisa merupakan efek dari oversleeping. Mereka yang tidur terlalu lama pada siang hari sering mengalami gangguan ketika hendak tidur pada malam harinya sehingga menyebabkan timbulnya sakit kepala pada keesokan hari. 5. Nyeri punggung. Ketika kamu berbaring di tempat tidur selama berjam-jam, sering kali timbul nyeri pada punggung. Orang yang menderita sakit punggung atau rentan terhadap sakit punggung pun dianjurkan dokter untuk tetap aktif bergerak, tidak sering berbaring atau tiduran. 6. Ini akibat paling parah: Kematian !!! Beberapa penelitian menemukan, orang yang tidur sembilan jam atau lebih tiap malam memiliki tingkat kematian lebih tinggi daripada mereka yang tidur tujuh hingga delapan jam per malam. Para peneliti berspekulasi, depresi dan rendahnya status sosial ekonomi (juga dikaitkan dengan tidur lebih lama) dapat dihubungkan dengan meningkatnya mortalitas (kematian). Jadi, bagaimana cara mengatasi oversleeping? Simak tipsnya: 1. Pilih nada atau suara alarm yang tepat. Memilih suara yang tepat penting artinya untuk mengembalikan kamu ke realitas, bahkan dari tidur yang paling dalam. 2. Jangan tergoda untuk tidur ringan atau snooze setelah terbangun. Hindarilah penggunaan tombol snooze pada alarm karena hanya akan mengacaukan jadwal alarm tidur kamu. 3. Pertahankan jadwal tidur secara teratur. Buatlah kebiasaan yang membuat tubuh kamu teratur untuk beristirahat dan kembali siap untuk beraktivitas pada hari berikutnya. Rencanakan program aktivitas hingga larut hanya pada saat kamu bebas dari tenggat pada keesokan harinya. 4. Berkonsultasi dengan dokter. Temuilah dokter jika kamu mengalami gejala oversleeping kronis. Hal itu penting untuk mengetahui gangguan atau penyakit yang menyebabkan kamu mengalami oversleeping. Bagaimanapun, semua tips di atas tidak akan berhasil bila kamu tetap bertahan dengan satusatunya penyebab, yaitu: Malas !!! :P http://forum.vivanews.com/aneh-dan-lucu/218064-jangan-berlebihan-tidur-berbahaya.html
GEJALA PENYAKIT SERIUSPada dasarnya hipersomnia hanyalah gejala dan bukan penyakit. Gangguan yang palingsering ditandai dengan gejala hipersomnia,

diantaranya sleep apnea (dalam bahasa awam dikenal dengan ngorok) dan sindrom tungkai gelisah. Mereka yang tidurnya ngorok sebetulnya mengalami henti napas akibat adanya penyumbatan dijalan pernapasan.Kebutuhan oksigen yang tidak mencukupi inilah yang membuat tidurnya gelisah, tak nyenyak, dan akhirnya tak bugar saat bangun dipagi hari.Hipersomnia temporer atau sementara bisa terjadi pada seseorang yang sehat namunselama beberapa hari mengalami kurang tidur ataupun kelelahan fisik yang luar biasa.Sedangkan hipersomnia yang berlangsung lebih dari beberapa hari patut dicurigai sebagigejala adanya penyakit serius, seperti kelainan otak, hipertensi, diabtes, stroke, serangan jantung dan risiko kematian mendadak kala memasuki periode tidur paling dalam (sekitar pukul 2 3 dini hari). Bisa juga sebagai gejala adanya kelainan psikis, yaitu depresi,kecemasan berlebih, maupun pemakaian obat tidur yang berlebihan.7 Solusi Hipersomnia1. Jalani pemeriksaan polisomnografi yang tersedia dilaboratorium tidur. Lewat pemeriksaan ini, kualitas tidur bisa terbaca secara akurat hingga penanganannya jadiefektif yang didapat untuk tidur hanya 30 menit! Jadi, mata memang terpejam, tetapitubuh dan otak tetap aktif sepanjang malam.2. Jalani ritual sebelum tidur guna mencapai tingkat relaksasi.Antara lain denganmembaca bacaan ringan ditemani secangkir minuman hangat (bukan kopi atau minuman bersoda yang merangsang orang tetap terjaga), melakukan ritual ibadah, meditasi, yoga atau perawatan aromaterapi.3. Biasakan berperilaku tidur sehat dengan mengatur waktu tidur yang benar, yaknimengusahakan berangkat dan bangun tidur pada jam jam tertentu setiap hari. Pola tidur yang baik pasti memberikan kualitas tidur yang baik pula.4. Cukupi kebutuhan kuantitas tidur dengan memerhaikan jam biologis. Membiasakandiri beraktivitas melawan jam biologis jelas merupakan gaya hidup yang salah yanghanya akan berujung pada penumpukan utang jam tidur.Utang jam tidur hanya bisaditoleransiH i p e r s o m n i a m e r u p a k a n g e j a l a y a n g s e r i n g k a l i menunjukkan kemungkinan adanya penyakit yang s e r i u s Hipersomnia temporer (sementara) bisa terjadi pada seseorang yang sehat, selama beberapa malam atau hari setelah mengalami kurang tidur atau kelelahan fisik yang luar biasa.Hipersomnia yang berlangsung lebih dari beberapa hari bisa merupakan gejala dari:- Kelainan psikis (misalnya kecemasan atau depresi yang berat)- Pemakaian obat tidur yang berlebihan- Kekurangan oksigen dan penimbunan karbondioksida di dalam tubuh sebagai akibatdari tidur apneuKelainan otak.Hipersomnia menahun yang mulai timbul pada usia dini bisa merupakan gejala darinarkolepsi

Terapi Gangguan Tidur (Insomnia)


Terapi Gangguan Tidur (Insomnia)

Gangguan tidur dikenal oleh banyak kalangan masyarakat sebagai insomnia, namun gangguan tidur terbagi atas 2, yaitu dyssomnia yang berupa imsomnia, hipersomnia dan gangguan jadwal tidur jaga sedangkan parasomnia mencakup somnambulisme (sleepwalking), teror tidur (Night Terrors) atau mimpi buruk (Nightmare). Gangguan tidur merupakan gejala kelainan dari tidur yang mencakup jumlah, kualitas, waktu tidur atau kejadian-kejadian abnormal pada orang sedang tidur. Kelompok gangguan tidur adalah : 1. Dyssomnia Gangguan dalam jumlah, kualitas atau waktu tidur. Penderita dapat menderita satu dari tiga macam gangguan tidur ini, yaitu terlalu banyak, terlalu sedikit tidur atau gangguan dalam jadwal atau pola tidur yang disebabkan oleh hal-hal emosional, misalnya : a. Insomnia : Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau mempertahankan tidur, atau kualitas tidur yang buruk. b. Hipersomnia : Kebutuhan tidur berlebihan, tidak pernah merasa lelah istirahat, meski sudah tidur semalaman sebagian sulit untuk bangun pada pagi hari. c. Gangguan jadwal tidur jaga : Pola tidur-jaga dari individu tidak seirama dengan pola tidurjaga yang normal (banyak diderita pada pekerja yang kerja malam-siang). 2. Parasomnia Gangguan tidur berupa adanya kejadian-kejadian abnormal pada waktu tidur atau ketika baru bangun, banyak diderita oleh anak daripada orang dewasa dan jika mulai terjadinya sudah dewasa maka lebih kronis, contohnya : a. Somnambulisme (Sleepwalking) : Penderita tidak responsif terhadap orang lain yang

mencoba membangunkannya dan mereka lupa apa yang terjadi, penderita sering melakukan makan, membuka pintu maupun berjalan keliling rumah. b. Mimpi buruk (Nightmare) : mimpi buruknya terjadi berkali-kali dan mereka menjadi distres karena mimpinya atau gangguan yang terjadi pada tidurnya. c. Teror tidur : sering bangun sekonyong-konyong dan panik dan bukan karena mimpi buruk, terjadi gejala-gejala fisik selain adanya pengalaman psikologis yang berupa ketakutan. Gejala fisik itu berupa berkeringat, detak jantung cepat dan sesak nafas. Beberapa gejala penyebab gangguan tidur adalah : 1. Sering berubah-ubah jam tidur /jam kerja 2. Bekerja pada malam hari 3. Penggunaan obat terlarang atau alkohol yang berlebihan 4. Efek samping obat 5. Kerusakan pada otak (stroke) 6. Stres/depresi 7. Gangguan kecemasan 8. Dll Insomnia dalam ilmu pengobatan cina umumnya dan ilmu akupunktur khususnya disebut sebagai Se Ming, Se berarti hilang, Ming berarti tidur, etiologi : 1. Terlampau memeras otak, keinginan/harapan tidak tercapai sehingga Ci Limpa dan Jantung mengumpal, fungsi jantung terggangu, Sen yang disimpannya tak terpelihara baik, maka timbullah insomnia. 2. Pengumbaran nafsu birahi yang melemahkan Yin Ginjal. 3. Adanya api hati 4. Tidak teratur makan melukai limpa dan lambung. Akupunktur berkhasiat terhadap penyakit ini dan memberikan hasil yang baik. Dengan penambahan pengobatan dalam bidang mental (Psikoterapi) akan didapat hasil yang lebih

memuaskan. "Accurate" Health Center merupakan klinik pengobatan dalam bidang psikologi, akupunktur dan refleksiologi menyediakan berbagai jenis pengobatan terutama pengobatan dalam penyakit insomnia. "Accurate" Health Center dapat memberikan psikoterapi yang berupa terapi kognitif untuk mempengaruhi pikiran dan kebiasaan-kebiasaan untuk tidur dan dapat mengobati gangguan kecemasan (depresi) melalui hipnoterapi jika diperlukan.

Penerapan yang paling efektif untuk penyakit insomnia (sulit tidur) adalah dengan menggunakan terapi akupunktur yang bertitik pusat pada daerah kepala, muka dan dada. Daerah kepala merupakan tempat pusat otak berkerja sehingga dapat mempengaruhi pikiran termasuk kondisi pikiran pada saat tidur, daerah muka merupakan tempat beradanya panca indera sehingga mempengaruhi seluruh aktifitas pancar indera pada saat ingin tidur kemudian daerah dada merupakan pusat jantung yang dapat mempengaruhi alirah darah pada seluruh tubuh kita. Oleh sebab itu, pengobatan tersebut akan berpusat pada tiga tempat tersebut untuk mempengaruhi kondisi tidur. Pengobatan akan diterapkan melalui penggunaan akupunktur pada titik-titik yang bersangkutan dan kemudian akan dipadu juga dengan pijat pengobatan untuk melemaskan otot-otot, angin, darah tersumbat atau adanya darah-darah yang kurang lancar di daerah kepala, muka maupun dada yang dapat menyebabkan gangguan tidur atau insomnia. Titik-titik akupunktur yang sering digunakan untuk pengobatan insomnia adalah : 1. Titik utama : Shenmen, Neiguan, Sanyinjio 2. Limpu Xu dan kurang darah : Pishu, Xinshu, Yinbai 3. Jantung dan ginjal tidak seimbang : Xinshu, Shenshu, Taixi 4. Api Hati berkobar : Ganshu, Danshu, Wangu 5. Qi lambung tidak seimbang : Weishu, Zusanli Pengobatan "Accurate" Health Center merupakan pengobatan tradisional/alternatif secara alamiah dan tanpa efek samping. "Accurate" Health Center tidak menggunakan obat tidur/obat anti depresi atau sejenisnya. Kami akan memberikan terapi secara psikologis dan pengobatan tradisional, seperti akupunktur, pijat pengobatan atau refleksi kaki untuk mengobati penyakit insomnia, tidak ketergantungan dan dapat sembuh total (dalam kurun waktu yang lama walaupun tanpa berobat lagi). Pengobatan cukup seminggu 2 kali dalam seminggu dan dalam sebulan sudah dapat terlihat hasilnya. Hubungi "Accurate" Health Center untuk mendapatkan terapi insomnia. "Accurate" Health Center Medan Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak) Telp. (061) 7322480 Medan Website : http://www.accuratehealth.blogspot.com
http://clubandstore.com/blog.php?blog_id=64

También podría gustarte