Está en la página 1de 9

Autism kriteria : Gangguan interaksi social Gangguan komunikasi Gangguan prilaku (streotipik)

Anamnesis : Riwayat kehamilan : Konsumsi obat-obatan /alcohol / rokok ? Penyakit yang dialami saat kehamilan ? Kehamilan cukup bulan ? Perdarahan saat kehamilan ? Konsumsi makanan (gizi ibu) Riwayat persalinan Normal / Caesar ? BB lahir dan panjang lahir ?

CHAT (Checklist for autism in toodlers) A 1. Alo Anamnesis Apakah anak senang diayun-ayun atau diguncangguncang naik turun di paha anda ? 2. 3. Apakah anak tertarik (memperhatikan) anak lain ? Apakah anak suka memanjat-manjat, seperti memanjat tangga ? 4. Apakah anak suka bermain cilukba, petak umpet ? 5. Apakah anak pernah bermain seolah-olah membuat secangkir teh menggunakan mainan berbentuk cangkir dan teko, atau permainan lain ? 6. Apakah anak pernah menunjuk atau meminta Ya Tidak

sesuatu dengan menunjukkan jari ? 7. Apakah anak pernah menggunakan jari untuk menunjuk ke sesuatu agar anda melihat ke sana? Apakah anak dapat bermain dengan mainan yang 8. Kecil (mobil atau kubus) ? Apakah anak pernah memberikan suatu benda 9. B. 1. untuk menunjukkan sesuatu ? Pengamatan Selama pemeriksaan apakah anak menatap (kontak mata) dengan pemeriksa ? 2. Usahakan menarik perhatian anak, kemudian pemeriksa menunjuk sesuatu di ruangan pemeriksa an sambil mengatakan : Lihat itu ada bola (atau mainan lain)!. Perhatikan mata anak, apakah ia melihat ke benda yang ditunjuk, bukan melihat tangan pemeriksa ? 3. Usahakan menarik perhatian anak, berikan mainan gelas/cangkir dan teko. Katakan pada anak : Buat kan secangkir susu buat mama! 4. Tanyakan pada anak : Tunjukkan mana gelas! (Gelas dapat diganti dengan nama benda lain yang dikenal anak dan ada di sekitar kita). Apakah anak menunjukkan benda tersebut dengan jarinya? Atau sambil menatap wajah anda ketika menunjuk ke Ya Tidak

suatu benda? 5. Apakah anak dapat menumpuk beberapa kubus/ balok menjadi suatu menara ?

Interpretasi : 1. Risiko tinggi menderita autis : bila jawaban Tidak pada A5, A7, B2,B3, dan B4 2. Risiko rendah menderita autis : bila jawaban Tidak pada A7 dan B4

3. Gangguan perkembangan lain : bila jawaban Tidak jumlahnya 3 atau lebih untuk pertanyaan A1-A4, A6, A8-9, B1, B5 4. Normal : bila tidak termasuk dalam kategori 1, 2, dan 3 Tindakan : Dirujuk ke dokter anak (Ahli Tumbuh Kembang) bila : 1. Risiko tinggi menderita autis 2. Gangguan perkembangan lain Diagnosis banding : ADHD Gangguan pendengaran Retardasi mental

Tatalaksana : Psikoterapi Tujuan : Meningkatkan perilaku prososial Perilaku sosial dapat diterima Menurunkan gejala perilaku yang aneh

Memperbaiki komunikasi verbal dan nonverbal Bertahan hidup mandiri ketika dewasa Jenis-jenis :

Applied Behavioral Analysis (ABA) ABA adalah jenis terapi yang telah lama dipakai, telah dilakukan penelitian dan didisain khusus untuk anak dengan autisme. Sistem yang dipakai adalah memberi pelatihan khusus pada anak dengan memberikan positive reinforcement (hadiah/pujian).

Terapi Wicara Anak yang mengalami hambatan bicara dilatih dengan proses pemberian reinforcement dan meniru vokalisasi terapis,terapi bicara dalam upaya meningkatkan kemampuan komunikasi anak autis.

Terapi Okupasi Hampir semua anak autistik mempunyai keterlambatan dalam perkembangan motorik halus. Gerak-geriknya kaku dan kasar, mereka kesulitan untuk memegang pensil dengan cara yang benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuap makanan kemulutnya, dan lain sebagainya. Dalam hal ini terapi okupasi sangat penting untuk melatih mempergunakan otot -otot halusnya dengan benar.

Terapi Fisik /fisioterapi Terapi Sosial Terapi Bermain Terapi Perilaku Terapi Perkembangan Artinya anak dipelajari minatnya, kekuatannya dan tingkat perkembangannya, kemudian ditingkatkan kemampuan sosial, emosional dan Intelektualnya. Lebih mengajarkan ketrampilan yang lebih spesifik.

Terapi Visual Terapi Biomedik

Umumnya pada orang tua yang memiliki anak dengan autistik memerlukan bimbingan dan konseling Psikofarmakologi: Agonis serotonin-dopamin risperidone, dengan prinsip terapi dari dosis rendah kemudian ditingkatkan hingga mempunyai efek terapi yang adekuat. Dosis : 0,5-4 mg/hari. Diet Diet pada autism yaitu dengan pemberian probiotik, diet bebas jamur, diet bebas kasein, diet pemberian suplemen vitamin A, C, B6, B12, Mg, asam folat, dan omega 3. Pencegahan : Susu sapi : diusahakan untuk susu yang non laktosa atau diganti susu kedelai Makanan dari tepung terigu : diganti dengan tepung beras, tepung ketan, tepung tapioca, tepung maizena, dan tepung kacang hijau. Hindari : minuman manis dan makanan dengan pemanis, pengawet dan pewarna. Hindari permen, coklat, ice cream, soft drink dan banyak minum air putih. Hindari diri dari seafood yang terkontaminasi limbah industry

Jenis pangan yang dianjurkan : Sayur 1. Kacang panjang 2. Brokoli 3. Wortel 4. Asparagus 5. Bayam 6. Daun katuk Kacangan 1. Kacang panjang 2. Kapri 3. Kacang polong 4. Kacang tanah 5. Kacang kedelai 6. Kacang hijau Bijian 1. Beras putih 2. Beras merah 3. Beras ketan 4. Oat

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Anamnesis : Adanya gangguan perhatian Overactivity (aktivitas anak yang berlebihan, biasanya menyakiti orang lain dan merusak barang) Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH) (Abbreviated Conners Ratting Scale) No. 1. Kegiatan yang diamati Tidak kenal lelah, atau aktifitas yang Berlebihan 2. 3. 4. Mudah menjadi gembira, impulsive Mengganggu anak-anak lain Gagal menyelesaikan kegiatan yang telah dimulai, rentang perhatian pendek 5. Menggerak-gerakkan anggota badan atau kepala secara terus menerus 6. 7. Kurang perhatian, mudah teralihkan Permintaannya harus segera dipenuhi, mudah menjadi frustasi 8. 9. Sering dan mudah menangis Suasana hatinya mudah berubah dengan cepat dan drastis 10. Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan tak terduga Jumlah 0 1 2 3

Nilai total

Interpretasi Keterangan : Nilai 0 : untuk tidak pernah 1 : untuk kadang-kadang 2 : untuk seringkali 3 : untuk selalu (kapan saja, dimana saja) Interpretasi : Bila nilai total > 13 : GPPH (ADHD) Tindakan : rujuk ke dokter anak (Ahli Tumbuh Kembang) Diagnosis banding : Pervasive Development disorder (autis)

Tatalaksana : Psikofarmakologi Risperidon 2 mg 1x 1 tablet Alprazolam 0,5 mg 1x 1 tablet Pelatihan keterampilan sosial Edukasi orangtua dan support keluarga

Kuesioner Masalah mental emosional (KMME) No 1. Pertanyaan Apakah anak anda seringkali terlihat marah tanpa sebab yang jelas ? (mis. Banyak menangis, mudah tersinggung, atau bereaksi berlebihan terhadap hal-hal yang biasa dihadapinya 2. Apakah anak anda tampak menghindar dari teman-teman atau anggota keluarganya ? (spt ingin merasa sendirian, merasa sedih sepanjang waktu, kehilangan minat terhadap hal-hal yang biasa sangat dinikmati 3. Apakah anak anda perperilaku merusak dan menentang terhadap lingkungan sedkitarnya? (spt melanggar peraturan, mencuri, melakukan perbuatan yang berbahaya bagi dirinya, menyiksa binatang atau anak-anak yang lain) 4. Apakah anak anda memperlihatkan perasaan ketakutan atau kecemasan yang berlebihan yang tidak dapat dijelaskan asalnya dan tidak sebanding dengan anak lainnya? 5. Apakah anak anda mengalami keterbatasan oleh karena adanya konsentrasi yang buruk atau mudah teralih perhatiannya, sehingga mengalami penurunan dalam aktifitas sehari-hari atau prestasi belajarnya? 6. Apakah anak anda menunjukkan perilaku kebingungan sehingga mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan membuat keputusan? 7. Apakah anak anda menunjukkan adanya perubahan pola tidur? (spt sulit tidur, terjaga sepanjang hari, sering terbangun di waktu Ya Tidak

tidur oleh karena mimpi buruk, atau sering mengigau) 8. Apakah anak anda mengalami perubahan pola makan ? (spt kehilangan nafsu makan, makan berlebihan atau tidak mau makan sama sekali) 9. Apakah anak anda seringkali mengeluh sakit kepala, sakit perut, atau keluhan fisik lainnya ? 10. Apakah anak anda seringkali mengeluh putus asa atau berkeinginan Untuk mengakhiri hidupnya? 11. Apakah anak anda menunjukkan kemunduran perilaku atau kemampuan yang sudah dimilikinya? (spt mengompol kembali, atau tidak mau berpisah dengan orangtua / pengasuhnya) 12. Apakah anak anda melakukan perbuatan yang berulang-ulang tanpa alasan yang jelas ? (spt membentur-benturkan kepala) Interpretasi : Catatan : Bila ada jawaban Ya, kemungkinan anak mengalami masalah mental emosional Tindakan : rujuk ke dokter Ahli Jiwa

También podría gustarte