Está en la página 1de 3

Evaluasi Semen Domba Tabel 1 Hasil evaluasi semen domba PARAMETER Makroskopis: 1. Volume 2. Warna 3. pH 4. Bau 5.

Konsistensi Mikroskopis: 6. Gerakan massa 7. Jarak antar kepala 8. Motlitas 9. Persentase hidup mati +++ Densum 85% Hidup = 84,07% Mati = 15,93% 10. Persentase abnormalitas Abnormal = 3,1% 3 ml Putih susu 6,4 Spesifik Kental HASIL

Secara umum hasil pemeriksaan makroskopis semen segar domba tersebut dalam keadaan baik. Hasil evaluasi makroskopis semen segar domba menujukkan bahwa volume total dari tiga kali ejakualat adalah 3 ml atau rata-rata volume per ejakulat adalah 1 ml. Kisaran volume semen per ejakulat pada domba adalah 0,2-1,2 ml (Hafez dan Hafez 2000). Semen domba mempunyai konsistensi yang kental karena volume ejakulat yang rendah akan tetapi konsentrasi spermanya tinggi. ph yang didapat masih berada dalam kisaran normal yaitu 6,4. Kisaran pH normal semen domba menurut Toelihere (1993) berkisar antara 5,9-7,3. Pemeriksaan mikroskopis yang dilakukan meliputi gerakan massa, jarak antar kepala, motilitas, persentase hidup mati, persentase abnormalitas. Pengamatan gerakan massa sperma terlihat sangat baik (+++). Pemeriksaan motilitas sperma menujukkan tingkat motil 85% dengan konsentrasi densum. Persentase sperma hidup

adalah 84,07%. Abnormalitas yang diperoleh dari hasil pengamatan adalah 3,1 %, hal ini menggambarkan bahwa semen domba yang diperiksa memiliki fertilitas yang tinggi. Menurut Hafez dan Hafez (2000) semen domba yang fertil secara normal tidak boleh memiliki spermatozoa abnormal lebih dari 15%.

Pengaruh penambahan bahan pengencer terhadap waktu penyimpanan dan motilitas spermatozoa semen domba sistem pool Penambahan pengencer dilakukan untuk memeperbanyak volume semen sehingga lebih banyak hewan yang dapat diinseminasi. Bahan pengencer yang digunakan antara lain sitrat-kuning telur-fruktosa, tris-kuning telur, dan susu skim. Pengamtan motilitas spermatozoa dialkukan setiap 12 jam. Hasil pengamatan ditampilkan pada Tabel 2. Tabel 2 Motilitas spermatozoa semen cair domba pada berbagai jenis pengencer Waktu pengamtan hari ke-1 hari ke-2 hari ke-3 hari ke-4 hari ke-5 malam pagi malam pagi malam pagi malam pagi malam SKTF 85 85 82 75 75 60 40 20 20 %motilitas TKT 85 84 80 78 75 63 50 25 10

SKIM 80 78 75 73 73 63 45 10 3

Berdasarkan data di atas dapat ditampilkan grafik seperti yang tertlihat pada grafik 1.

90 80 70 60 % motilitas 50 40 SKTF 30 20 10 0 malam pagi malam pagi malam pagi malam pagi malam hari ke1 hari ke-2 hari ke-3 hari ke-4 hari ke-5 TKT SKIM

Waktu pengamtan

Grafik 1 Motilitas spermatozoa semen cair domba pada berbagai jenis pengencer Pengamatan terhadap motilitas spermatozoa domba dalam tiga jenis bahan pengencer menujukkan bahwa bahan pengencer tris-kuning telur (TKT) merupakan yang terbaik dibandingkan dua jenis pengencer lainnya karena mampu

memperthankan motilitas spermatozoa hingga 50% pada hari ke-4 pengamatan. Tris kuning telur mengandung tris aminomethan netral yang memiliki garam dan asam amin serta mampu mempertahankan tekanan osmotik dan asam sitrat sebagai buffer, fruktosa seabagai sumber energi, dan kuning telur berfungsi dalam mendukung dan melindungi kelangsungan hidup spermatozoa karena mengandung zat-zat sperti glukosa, lesitin, lipoprotein, dan zat-zat lainnya. Kandungan lipoprotein dan lesitin dapat melindungi sperma terhadap cold shock (Toelihere1993). Daftar Pustaka Toelihere M R. 1993. Inseminasi Buatan Pada Ternak. Angkasa: Bandung. Hafez, E. S. E. and B. Hafez. 2000. Reproduction in Farm Animals. Philadelphia : Lippicott Williams & Wilkins.

También podría gustarte