Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
1. CITRA MARDIANA 2. ERLINA KUSUMASTUTI 3. HANAN FIZRIAH 4. IIS NURJANATI 5. LUCIA SEFTIANI 6. NUR KHASANNAH 7. RAGIL NOVRI 8. ROSI NUR JANNAH 9. SUCI WULAN SARI 10. WULAN AGUSTINA
Alkaline Phosphatase
PENDAHULUAN
ALP : Enzim yang menghidrolisis air pada suatu ester diphosphate & bekerja optimal pada larutan alkalis
d) ginjal, e) plasenta
b. Keganasan hati,
c. Penyakt hati infiltrative (granuloma), d. Absces hati. e. Penyakit tulang Osteitis deformans
Dalam keadaan fisiologis, ALP serum meningkat pada : a) bayi & anak-anak aktivitas osteoblastik (pembentukan sel tulang & aktif) b) ibu hamil ALP plasenta yg berpindah dr sirkulasi janin ke ibu
u/ menelusuri pnyebab peningkatan ALP yang tdk jelas dapat dilakukan pemisahan isoenzim ALP spesifik organ/jaringan. Isoenzim ALP digunakan u/ membedakan penyakit hati &
tulang.
ALP1 ALP2 menandakan penyakit disbbkan o/ hati menandakan penyakit disbbkan o/ tulang
Metode Pemeriksaan:
p-NPP (para-Nitrophenyl Phosphatase)
Prinsip Pemeriksaan :
p-NPP + H2O
alkaline Phosphatase
p-Nitrophenol + H3PO4
p-Nitrophenyl Phosphate dihidrolisis menjadi p-Nitropnenol dan Phosphate anorganik. Kecepatan hidrolisis p-NPP sebanding dengan aktivitas alkaline Phosphatase bila dibaca pada panjang gelombang 405 nm.
Serum (sampel) Alkaline phosphatase reagent yang terdiri dari: - p-Nitrophenylphosphate 10.0mM - Magnesium Ions 1.0mM - Buffer(pH10.10.1), - activator and binder Aquabidest
Aquabidest sesuai dg volume yg tertera pd label homogenisasikan dg baik . Larutan ini stabil selama 60 hari pd suhu 2- 8c & 7 hari pada suhu kamar (18 - 30 c)
Cara Kerja :
Masukan ke dalam tabung reaksi Larutan kerja (dihangatkan pada 37 C selama 5 menit) Test
1,0 mL
Serum 25 L Campur homogen dan hangatkan pada 30 C / 37 C selama 60 detik. Baca absorbance test (Abs. Test) setiap 60 detik selama 3 menit terhadap blanko udara pada 405 nm. Hitung nilai rata-rata dari selisih absorbancenya
Perhitungan :
Alkaline Phosphatase (IU/L) = (Abs.Test 2 Abs. Test 1) + (Abs. Test3 Abs.Test 2) X F 2 F = 2187
Nilai Normal :
Pada suhu 30C : 23 88 IU/L Pada suhu 37C : 35 123 IU/L
GAMMA GT
Pendahuluan Gamma GT
Gama-glutamil transferase, dahulu disebut gama-glutamil transpeptidase. Enzim ini untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Hanes dalam tahun 1950. Enzim ini ditemukan terutama di hati dan ginjal, sementara dalam jumlah yang rendah ditemukan dalam limpa, kelenjar prostat dan otot jantung.
Fungsi enzim ini ialah mengkatalisis pemindahan gugus gamma-glutamil dari suatu peptida yang mengandung gugus tersebut, misalnya glutation, ke peptida lain atau ke asam amino. GGT serum sangat bermanfaat sebagai penanda patologi hati, seperti ikterus obstruktif, metastatis kanker ke hati, atau kolestasis intrahepatik. Karena spesifitasnya untuk hati, maka GGT dapat digunakan untuk menentukan apakah peningkatan fosfatase alkali serum berasal dari hati atau tulang.
Pada ikterus obstruksi, GGT lebih dini meninggi daripada enzim fosfatase alkali dan kenaikan kadarnya juga lebih tinggi. Pada hepatitis virus, GGT pun lebih cepat meninggi daripada enzim-enzim lainnya dan selama stadium penyembuhan kadar GGT masih terus tinggi. Maka dari itu, pemeriksaan GGT serum lebih tepat untuk mengetahui proses penyembuhan hepatitis virus Penginduksi sintetis enzim hati(alkohol, barbiturat, fenitoin) memiliki efek sekunder meningkatkan GGT serum GGT dapat digunakan dalam menentukan kepatuhan individu mengikuti progam rehabilitasi alkohol.
Aktivitas GGT dalam serum juga dapat meningkat oleh zat-zat yang dapat merusak jaringan hati seperti karbontetraklorida, etanol, streptokinase dan chlorpromazin. Azathioprin dan Ifosfamid juga dapat menyebabkan peninggian GGT dalam serum. Hal yang sama berlaku pula untuk preparatpreparat estrogen. Penyakit-penyakit lain yang dapat menyebabkan peninggian aktivitas GGT dalam serum adalah penyakit-penyakit pankreas dan jantung.
Pada pankreatitis akut GGT serum dapat meninggi sampai 10 kali dari normal, namun peninggian alfa-amilase dan lipase dalam serum masih mempunyai nilai diagnostik yang lebih besar. Pada karsinoma pankreas nilai GGT serum dapat mencapai 30 kali dari normal tanpa gejala-gejala yang menunjukkan kelainan pada hati Penyakit jantung juga disertai oleh peninggian aktivitas GGT dalam serum. Dalam klinik dapat dipakai untuk memperkuat diagnosis infark jantung Penyakit ginjal tidak disertai perubahan aktivitas GGT dalam serum. Oleh karena gamma-glutamil transferase dari sel-sel tubuh ginjal dikeluarkan ke dalam kandung air seni
Tujuan
Untuk mendeteksi keberadaan gangguan hepar Untuk memantau kadar enzim GGT hati selama terjadi gangguan hati dan selama pengobatan diberikan Untuk membandingkan kadar enzim ini dengan kadar enzim yang lain guna mengidentifikasikan disfungsi hati
Pembuatan larutan kerja Larutkan reagensia dengan pelarut aquabidest sesuai volume pada label botol dan campur dengan baik. Larutan ini stabil selama 21 hari pada suhu 2-8oC dan 3 hari pada suhu kamar (18-30oC) Absorbance larutan blanko reagensia harus < 0,85 bila dibaca terhadap aquabidest pada panjang gelombang 405 (400-420)nm. Bahan pemeriksaan Spesimen terbaik adalah serum (dari darah yang tidak hemolisis). -GT dalam serum stabil selama 7 hari pada suhu 2-25oC dan 1 tahun pada suhu -20oC.
Cara Kerja
Masukkan ke dalam cuvet Test Larutan kerja ( dihangatkan pada 30oC / 37oC selama 5 menit ) Serum 1,0 mL
50 L
Campur homogen dan hangatkan pada 30oC / 37oC selama 60 detik. Baca Absorbance test setiap 60 detik selama 3 menit terhadap blanko air/udara 405nm. Hitung nilai rata-rata dari selisih absorbance nya. Abs. Test / menit = ( Abs. Test 2 Abs. Test 1 ) + ( Abs. Test 3 Abs. Test 2 )
2
Faktor : 2211
Nilai Normal
30 oC Pria Wanita 8-37 ( IU/ L ) 6-24 ( IU / L) 37 oC 9-54 ( IU/L) 8-35 (IU/L)
Masalah Klinis
PENINGKATAN KADAR : sirosis hati, nekrosis hati akut dan subakut, alkoholisme, hepatitis akut dan kronis, kanker (hati, pankreas, prostat, payudara, ginjal, paruparu, otak), kolestasis akut, mononukleosis infeksiosa, hemokromatosis (deposit zat besi dalam hati), Diabetes Melitus, hiperlipoproteinemia tipe IV, infark miokard akut (hari keempat), CHF, pankreatitis akut, kolesistitis akut, epilepsi, sindrom nefrotik. Pengaruh obat : Fenitoin (Dilantin), fenobarbital, aminoglikosida, warfarin (Coumadin).