Está en la página 1de 6

Alhamdulillah Ucapan atau kalimah yang menunjukkan rasa syukur terimakasih, kasih sayang, cinta, hormat, khidmat, lega

dan bangga terhadap Allah. . Dari segala macam bentuk susunan kalimah yang berisi pujaan dan pujian yang dihadapkan manusia kepada Allah, Allah memilih satu yang paling Allah senangi, nyaitu Alhamdulillahi Rabbil aalamiin. Sabda Rasulullah s.a.w: Zikir paling utama ialah kalimah laa Ilaaha Illallaah, dan doa paling utama ialah kalimah Alhamdulillaahi Kalimah hamdalah berarti berdoa. Syaratnya ialah agar hati setiap orang yang menyebutnya harus ingat dan yakin bahwa Allah akan mengabulkan dan mendengarkannya. Diriwayatkan oleh Imam al Qurthuby di dalam tafsiran dan di dalam kitab Nawadirul Ushul, dari Anas r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. pernah bersabda: Sekiranya dunia dan seluruh harta kekayaan yang berada di atasnya diserahkan ke tangan seorang dari umatku, lalu orang itu berkata: Alhamdulillah, sungguh ucapan Alhamdulillah itu lebih berharga dari seluruh harta kekayaan itu. Tafsir ar Rahmaan ar Rahiim (ayat ke 2 dalam surah Al Fatihah) Rahim atau Rahmat mempunyai arti yang sama yaitu: pemberi Rahmat atau Maha Pengasih, Maha Penyayang. Rahmat Dunia Rahmat Alam Diterangkan oleh banyak surah-surah dalam Al Quran, beberapanya antara lain: Firman Allah:Dan kami jadikan dari tiap-tiap sesuatu yang hidup, apakah kamu tetap tidak mau beriman? (al Anbiya:30) Engkau lihat bumi itu kering tetapi apabila Kami turunkan atasnya air, lalu ia menjadi mekar dan segar (lunak dan subur), dan dapat menumbuhkan bermacam-macam tumbuh-tumbuhan yang menarik hati. (al Haj:5). Segala sesuatu tentang alam yang luas ini, kita akan kagum memikirkan kebesaran dan kebijaksanaan Allah yang menciptakan dan mengaturnya. (Dalam surah al Araf:53, al Muminun:14) Rahmat Kesehatan Jasmani dan Rohani Selain nikmat alam semesta, rahmat Allah yang sangat bernilai adalah kesehatan jasmani dan rohani. Sabda Rasulullah s.a.w:Siapa yang sehat badannya, senang hatinya (sehat rohaninya), dirumahnya ada makanan buat sehari, maka seakan-akan seluruh dunia ini berada dalam genggamannya.Mintalah kepada Allah akan keyakinan (agama yang benar) dan kesehatan, karena sesungungnya tidak ada sesuatu sesudah keyakinan yang lebih berharga daripada kesehatan.

Rahmat Islam dan Iman Rahmat terbesar yang tidak dapat dinilai dengan apapun. Sungguh beruntung sekali orang yang telah menerima dan merasa memiliki Islam dan Iman itu di dadanya. Sabda Rasulullah s.a.w: Beruntung orang yang telah meilhat akan Aku dan beriman dengan Aku, dan beruntung, beruntung, beruntung orang yang tidak melihat akan Aku tetapi beriman kepada Aku. Dijelaskan pula dalam surah al Baqarah 132-136 dan 140, tentang hal ini. Rahmat Akhirat Seluruh rahmat dan nikmat yang dituangkan Allah di permukaan bumi ini adalah sebahagian kecil dari rahmat Allah yang amat besar. Firman Allah:Katakanlah (hai Muhammad): Harta benda (kesenangan) dunia ini sedikit dan akhirat itu lebih baik bagi orang yang taqwa, dimana mereka tidak akan dianiaya (dirugikan) sekalipun sedikit. (an Nisa:77) Sabda Rasulullah s.a.w: Sejelek-jelek kedudukan manusia pada sisi Allah di hari kiamat ialah seorang yang mengorbankan akhiratnya untuk dunia lainnya. Ar Rahmaan berarti Allah Pemegang Kunci Rahmat Dunia , Ar Rahiim berarti Allah Pemegang Kunci Rahmat Akhirat. Menurut Hadis, Rasulullah s.a.w apabila berdoa paling sering menyeru dengan seruan: Ya Rahmaan Ya Rahiim. Tafsir Maaliki Yawmiddin (ayat ke 3 dalam surah Al Fatihah) Yang memiliki Hari Pembalasan. Dalam banyak ayat Al Quran dan Hadis, Allah dan RasulNya menegaskan bahwa kehidupan di dunia ini adalah kehidupan yang amat kecil artinya, amat terbatas waktunya. Penghidupan di dunia ini adalah ibarat setetes air, sedang penghidupan Akhirat adalah ibarat samudra luas. Dalam buku Samudra Al Fatihah (Bey Arifin), bab ini menjelaskan bahwa hal yang paling menakjubkan pada manusia, bukanlah jasmani atau tubuhnya tetapi rohaninya. Namun segala sesuatu yang gaib yang diciptakan oleh Allah hanya Allah sajalah yang mengetahuinya. Mereka bertanya kepada engkau tentang Roh. Katakanlah: Roh itu adalah rahasia Tuhanku. Dan tidaklah diberikan ilmu pengetahuan kepadamu kecuali sedikit saja. (al Isra:85) Tetapi kita sebagai orang yang ber Iman, harus percaya bahwa ada kehidupan sesudah mati, kehidupan kekal dan abadi roh manusia di alam barzakh dan alam akhirat. Pesan yang disampaikan adalah: Hindarkan dirimu dari sesal kemudian yang tak berguna. Dijelaskan dalam Kitab suci al Quran dan Hadis Nabi Muhammad s.a.w. Diantaranya: Surah as Sajdah 11-

12 dan Surah az Zumar 58-59. Untuk menghindarkan diri dari sesalan yang berkepanjangan, dalam surah az Zumar 54-55 dijelaskan: Dan kembalilah kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada Nya sebelum datang kepadamu azab itu, kemudian kamu tidak dapat ditolong lagi (54). Turutlah sebaik-baiknya (agama) yang diturunkan kepadamu dari Tuhan kamu, sebelum datang kepadamu azab dengan tiba-tiba, sedangkan kamu tidak sadar (55). Dalam bab ini (Buku Samudra Al Fatihah oleh Bey Arifin), Penulis juga menjelaskan secara detail, tentang tahapan-tahapan kehidupan setelah mati disertai kajian yang tertuang dalam Al Quran dan Hadis. Dan dalam kesimpulan bab ini, diuraikan tentang surah Al Waqiah tentang kejadian besar yaitu Kejadian Kiamat. Diterangkan pula dalam hadis, bahwa bagi siapa yang sering membaca surah ini akan mengakibatkan ketenangan hati dan jiwa menghadapi segala kemungkinan dalam hidup dan mati. Tafsir Iyyaka Nabudu wa Iyyaka Nastaiin (ayat ke 4 dalam surah Al Fatihah) Engkaulah yang kami sembah dan Engkaulah yang kami minta pertolongan Diterangkan dalam buku ini bahwa Al Fatihah terdiri dari 7 ayat. Ayat ini terletak persis ditengah. Tiga ayat sebelumnya untuk Allah, sedangkan tiga ayat sesudahnya untuk manusia (Hamba Allah). Iyyaka Nabudu artinya: Engkaulah yang kami sembah. Hanya untuk engkau sajalah kami beribadah. Tidak ada selain Engkau yang kami sembah, yang kami puja. Iyyaka Nastaiin artinya: Engkaulah yang kami mintai pertolongan. Hanya kepada Engkau sajalah kami minta bantuan, perlindungan, mohon rejeki, mohon keselamatan dll. Ayat ini mengandung 2 persoalan pokok yaitu Ibadah dan Doa. Ibadah terhimpun dalam 2 hal yaitu Cinta (hubb) dan Tunduk (Khudhu). Dan cinta serta tunduk ditujukan hanya kepada satu zat yaitu Allah semata. Ini yang dinamakan Tauhid. Bila kamu tanyakan kepada mereka: Siapakah yang menciptakan mereka? Mereka akan menjawab: Allah (ad Dukhan: 87) Berdoa (Istianah) terhimpun dalam 2 hal yaitu: berserah diri (tsiqah) dan menggantungkan harapan (itimad). Dan 2 hal ini tercakup dalam satu kata yaitu Tawakal. Tawakal inilah yang menjadi pengertian yang sedalam-dalamnya dari ayat iyyaka nabudu wa iyyaka nastaiin. Dijelaskan tentang hal ini dalam Al Quran surah: Hud:88, 123 dan al Mumtahanah:4 dan 8-9 Syarat-syarat beribadah dan berdoa kepada Allah s.w.t juga dijelaskan dalam buku ini, akan dikutip pada bagian lain. Tafsir Ihdinash-shiraathal-mustaqiim (ayat ke 5 dalam surat Al Fatihah)

Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus. Shiraathal-Mustaqiim artinya jalan yang lurus, jalan yang benar, jalan yang membawa kepada kebahagiaan dan keberuntungan, di dalam hidup di dunia dan lebih-lebih di dalam hidup di akhirat nanti. Rasulullah s.a.w menasehatkan kepada ummat beliau, agar sebanyak-banyaknya minta pertolongan atau berdoa kepada Allah. Mintalah kepada Allah segala perkara dari yang besar hingga yang sekecilkecilnya. Diantara berjuta-juta perkara besar dan kecil yang kita butuhkan maka Shiraathal mustaqiim adalah yang paling penting, paling besar dan paling mahal harganya dalam hidup manusia di dunia ini Allah berfirman dalam surat terakhir an Naba:Kami memperingatkan kamu akan kesengsaraan yang sudah dekat waktunya, di hari manusia akan melihat segala kesalahan yang pernah dilakukan dan orang kafir akan mengeluh: Alangkah baiknya kalau aku dahulunya menjadi tanah saja. Sebab itu hal yang pertama kita mohon dan minta kepada Allah adalah agar kita ditunjuki jalan yang lurus, benar, kepercayaan dan agama yang benar. Tafsir Shiraathal-ladzina Anamta Alaihim (ayat ke 6 dalam surat Al Fatihah) Yaitu jalan orang-orang yang engkau beri nikmat atas mereka Ditegaskan dalam ayat ini, yang dimaksud Allah jalan yang lurus adalah jalan yang ditempuh, dijalani atau digariskan oleh orang-orang yang telah mendapat nikmat dari Allah. Orang-orang yang mendapat nikmat yang dimaksud adalah Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul, atau orang yang bukan Nabi dan Rasul, tetapi mempunyai kepercayaan yang sama dengan pendapat atau kepercayaan Nabi dan Rasul. Firman Allah:Dan sesungguhnya Kami sudah mengutus pada tiap-tiap ummat seorang Rasul (yang memerintahkan/mengajarkan): Hendaklah kamu sembah Allah dan jauhi berhala-berhala. Tetapi di antara mereka manusia ada yang mengikuti petunjuk Allah dan adapula yang tetap atas kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi, lihatlah bagaimana kesudahannya orang-orang yang mendustakan itu. (an Nahl:36) Manusia yang menerima dan beriman dengan risalah yang dibawa Nabi-Nabi dan Rasul adalah manusia yang paling beruntung dan paling baik. Sedangkan mereka yang tidak percaya adalah manusia yang paling celaka. Firman Allah:Sesungguhnya orang-orang Kafir dari ahli Kitab dan orang-orang musyrik tempatnya di neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya, mereka adalah sejahat-jahatnya makhluk. (al Bayyinah 6).

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan pekerjaan yang baik, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. (al Bayyinah 7). Dalam bab ini, diuraikan tentang perjuangan dan keistimewaan Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad s.a.w dan menegaskan bahwa Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul penutup serta syariat dan ajarannya meliputi ajaran seluruh Nabi-Nabi dan Rasul. Kitab suci Al Quran adalah kesimpulan dari seluruh kitab-kitab suci yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad s.a.w Firman Allah:Tidaklah Muhammad s.a.w itu bapak seorang dari laki-laki kamu, tetapi ia adalah pesuruh Allah dan penutup segala Nabi. (al Ahzab:40) Dan pada akhir Bab ini diulas kembali, sabda Rasulullah s.a.w: Beruntung orang yang telah melihat akan Aku dan beriman dengan Aku, dan beruntung, beruntung, beruntung orang yang tidak melihat akan Aku tetapi beriman kepada Aku. Tafsir Ghairil-maghdhuubi Alaihim wa ladh-Dhaalliin (ayat ke 7 dalam surat Al Fatihah) Bukan mereka yang dimurkai atas mereka dan bukan pula mereka yang sesat Dalam bab ini banyak sekali mengulas ayat-ayat Al Quran tentang golongan orang-orang yang dimurkai Allah dan golongan orang-orang yang sesat. Salah satunya. Surah Al Maidah ayat 60: Katakan: Akan kuberitahukan hal yang lebih buruk dari pembalasannya di sisi Allah? Yaitu orang-orang yang dikutuk dan dimurkai Allah: diantaranya yang dijadikanNya kera, babi dan penyembah berhala. Mereka itu amat buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. Dalam dalam buku ini dikatakan, yang dimaksud golongan yang dimurkai oleh Allah (mahdhuubi Aalaihim) menurut adalah siapa saja yang berbuat keliru, salah dan dusta terhadap Allah dan Kitab-kitab Suci Nya. Dan golongan sesat (Dhaalliin) adalah siapa saja yang berbuat salah dan keliru dengan tak sadar. Amin Menurut sebagian besar ahli tafsir, surah al Fatihah adalah mengandung doa. Sebab itu Allah mengajarkan kepada Nabi Muhammad s.a.w setiap selesai membacanya agar menyebut amin yang berarti perkenankanlah Diriwayatkan oleh Imam al Bafhawy dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah s.a.w mengatakan Bila Imam selesai menyebut ayat terakhir dalam surah al Fatihah, hendaklah kamu (mamum) menyebut amin*, maka sesungguhnya para Malaikat turut menyebut amin. Maka barangsiapa yang tepat aminnya

dengan amin para Malaikat itu, maka Allah akan mengampuni dosanya yang terdahulu dan yang terbelakang. *) Mamum diperingatkan tidak mendahului Imam dalam meng amin kan bacaan al Fatihah dalam shalat berjamaah.

También podría gustarte