Está en la página 1de 17

08/03/2010

INFILTRASI DAN PERKOLASI


MINGGU KE-3

Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT

DAUR HIDROLOGI

Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT

08/03/2010

PENGERTIAN UMUM
Infiltrasi : Perpindahan air dari atas ke dalam permukaan tanah. Kebalikan dari infiltrasi adalah rembesan (seepage).

Perkolasi : Gerakan air ke bawah dari zona tidak jenuh, yang terletak di antara permukaan tanah sampai ke permukaan air tanah (zona jenuh). Terjadi pada kondisi lapangan (field capacity)
Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT 3

Daya Infiltrasi (fp) : Laju infiltrasi maksimum yang dimungkinkan, yang ditentukan oleh kondisi permukaan tanah, termasuk lapisan atas tanah. Satuan: mm/jam; mm/hr Daya Perkolasi (pp) : Laju perkolasi maksimum yang dimungkinkan Satuan : mm/jam
Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT

08/03/2010

Pemahaman proses infiltrasi dan perkolasi dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1 : Proses Infiltrasi dan Perkolasi

Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT

PROSES INFILTRASI
Proses infiltrasi meliputi beberapa proses sebagai berikut: Tahap ke-1 : Proses masuknya air hujan melalui pori-pori permukaan tanah Tahap ke-2 : Tertampungnya air hujan tersebut di dalam tanah Tahap ke-3 : Proses mengalirnya air tersebut ke tempat lain (bawah, samping, dan atas)
Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT 6

08/03/2010

Arti penting Infiltrasi dalam kehidupan sehari-hari


1. Proses limpasan permukaan (run-off), infiltrasi >> limpasan <<, banjir << 2. Pengisian kembali (recharge) lembab tanah (soil moisture) dan air tanah (ground water), infiltrasi >> perkolasi >> recharge >>

Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT

FAKTOR PENENTU INFILTRASI


a. Tipe, Tekstur dan struktur tanah Tanah remah akan memberikan laju infiltrasi (fp) yang >> daripada tanah liat. Tanah dengan pori-pori jenuh air mempunyai laju infiltrasi < dibandingkan tanah dalam keadaan kering. b. Kelembaban tanah Hal ini dapat dijelaskan dengan gambar berikut:
Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT 8

08/03/2010

Gambar 2 : Laju infiltrasi pada tanah kering dan basah


Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT 9

c. Pemampatan oleh curah hujan d. Tumbuh-tumbuhan Lindungan tumbuh-tumbuhan, seperti rumput atau hutan >> laju infiltrasi (fp) e.Lain-lain Rekahan-rekahan akibat kekeringan akan >> daya infiltrasi pada awal musim hujan, sedangkan udara yang terperangkap antara butir-butir tanah dapat << daya infiltrasi. Cara pengerjaan tanah yang tidak sesuai dengan konservasi tanah << laju infiltrasi

Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT

10

08/03/2010

Laju infiltrasi ditentukan oleh:


1. Jumlah air yang tersedia di permukaan tanah 2. Sifat permukaan tanah 3. Kemampuan tanah untuk mengosongkan air di atas permukaan tanah

Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT

11

Laju infiltrasi menurun selama waktu terjadinya hujan sebagai akibat: a. Pemampatan permukaan tanah oleh pukulan butir-butir hujan b. Tersumbatnya pori-pori oleh masuknya butirbutir yang lebih kecil c. Bertambahnya kelembaban tanah sehingga butiran-butiran tanah mengembang d. Terperangkapnya udara dalam pori-pori tanah
Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT 12

08/03/2010

fp Gambar 3 : Kurva laju infiltrasi

fo

t
Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT 13

Turunnya laju infiltrasi (fp) selama waktu hujan dengan intensitas konstan dimana i fp dapat dijelaskan pada Gbr. 4 berikut:

Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT

14

08/03/2010

Sedangkan laju infiltrasi akibat hujan terputus-putus (intermitten rainfall) dengan i fp dapat dilihat pd Gbr. 5

Gambar 5 : Kurva laju infiltrasi i fp


Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT 15

Gbr. 6 menunjukkan menurunnya laju infiltrasi akibat hujan dengan i fp

Gambar 6 : Kurva laju infiltrasi i fp


Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT 16

08/03/2010

RUMUS-RUMUS INFILTRASI
1.Rumus Horton Rumus : fp = fc + (fo fc) e-kt
dengan : fp = laju/kapasitas infiltrasi maksimum (mm/jam) fc = tetapan kapasitas infiltrasi (saat t mendekati nilai tak terhingga) fo = laju infiltrasi pada awal proses infiltrasi (mm/jam) k = tetapan untuk tanah t = waktu (jam)
Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT 17

Rumus Horton ini hanya berlaku untuk i fp. Parameter fo, fc, dan k harus ditentukan dengan menggunakan data pengamatan infiltrasi
Tabel 1. Perkiraan Parameter untuk Rumus Horton
Soil and Cover Complex Standart agricultural Peat Fine Sandy Clay fo fc (mm/jam) (mm/jam) 280 325 210 6 - 220 2 - 29 2 - 25 K Menit-1 1,6 1,8 2,0
18

Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT

08/03/2010

2. Rumus Kostiakov : fp = Kk t- Dengan : fp = laju/kapasitas infiltrasi maksimum (mm/jam) Kk = konstanta yang bergantung jenis tanah = konstanta yang bergantung jenis tanah Parameter Kk dan ditentukan dengan menggunakan data pengamatan infiltrasi
Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT 19

3. Rumus Holtan : fp = fc + k Fpn Dengan : fp = laju/kapasitas infiltrasi maksimum (mm/jam) fc = tetapan kapasitas infiltrasi n = koefisien (n = 1,387) k = konstanta yang bergantung jenis tanah Fp = luas bagian terarsir

Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT

20

10

08/03/2010

Gambar 7 : Infiltrasi Holtan

Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT

21

4. Rumus Philip Rumus : fp = fc + (a/2)1/2 . t-1/2 Dengan : a = parameter yang tergantung jenis tanah t = waktu (jam)

Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT

22

11

08/03/2010

PENGUKURAN INFILTRASI
1. Infiltrometer Digunakan untuk luasan lahan yang kecil Berupa cincin-cincin yang di masukkan ke dalam tanah Tabung diisi air, kemudian tinggi air pada cincin sebelah dalam akan menurun karena proses infiltrasi. Selanjutnya ditambahkan air kedalam cincin dalam untuk mempertahankan tinggi air di cincin dalam. Laju infiltrasi dapat dihitung dari banyaknya air yang ditambahkan ke dalam cincin sebelah dalam per satuan waktu.
Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT 23

Gambar 8 : Infiltrometer

Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT

24

12

08/03/2010

2. Test Plot Merupakan infiltrometer berskala besar Digunakan pada daerah yang luas Infiltrasi yang didapat < ada penguapan

Gambar 9 : Test plot


Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT 25

3. Test penyiraman (sprinkling test) Pada bidang seluas beberapa meter persegi, diberikan hujan tiruan dengan intensitas yang diketahui dan konstan sebesar i fp. Permukaan tanah dibuat miring, sehingga limpasan permukaan sebesar (i fp) dapat mengalir dan dapat dihitung

Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT

26

13

08/03/2010

Gambar 10 : Test Penyiraman


Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT 27

4. index (hubungan curah hujan dengan Limpasan Permukaan) Digunakan untuk memperkirakan besar kehilangan yang terjadi pada suatu DAS, Untuk menghitung besar hujan netto (efektif) yang mengakibatkan limpasan permukaan langsung (direct surface run off)
Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT 28

14

08/03/2010

indeks yaitu : intensitas kehilangan yang terbagi rata, yang harus dikurangkan dari intensitas hujan agar diperoleh limpasan permukaan langsung (direct surface run off) akibat hujan netto Hujan (I) - indeks = Limp. Perm (Q)
Hujan Netto/Efektif
Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT 29

Gambar 11 : index
Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT 30

15

08/03/2010

CONTOH SOAL : Diketahui curah hujan total sebesar 75 mm dan besarnya limpasan permukaan 33 mm. Tentukan besarnya index
i

i
18

25

20 12 10 15 5

20 14 1

7 3

(a)

(b)

Gambar 12 : Distribusi hujan jam-jaman


Hidrologi Dasar 31

Penyelesaian: a) Misal indeks => 7 mm/jam didapat: (18- indeks)+(25- indeks)+(12- indeks)+(10 indeks) = 33 Ternyata diperoleh indeks = 8 mm/jam, jadi indeks > 7 mm berarti pemisalan kita benar b) ????
Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT 32

16

08/03/2010

Gambar 13 : indeks soal (a)


Hidrologi Dasar-Dr.Eng Donny Harisuseno, ST., MT 33

Terima Kasih .

17

También podría gustarte