Está en la página 1de 13

MAKALAH STRUKTUR BETON

PENGARUH PEGGUNAAN PASIR BESI TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON
DOSEN PENGAMPU : Taufiq Lilo Adi S, M.T.

DISUSUN OLEH : WIDI JULI BUDIARTO K 1509041

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL/BANGUNAN PEDIDIKAN TEKNK KEJURUAN FAKULAS KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga Makalah tentang Pegaruh Penggunaan Pasir Besi Sebagai bahan Tambah Pengganti Semen Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Tarik dapat berjalan dengan lancar Dengan terselesainya penulisan makalah ini kami ucapkan terima kasih atas bantuan dan petunjuk dalam pelaksanaan penyusunan laporan ini, yaitu kepada : 1. Bapak Ida Nugroho, ST.M.Eng selaku dosen pengampu mata kuliah Tehnologi Baja. 2. Kedua Orang tua kami beserta semua keluarga. 3. Rekan- rekan Pendidikan Teknik Sipil angkatan 2009. 4. Semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempura. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini dan kedepannya, serta semoga makalah ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Wassalammualaikum Wr. Wb Surakarta , 31 Agustus 2011

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Perkemangan teknologi dalam bidang kontruksi selalu mengalami pengembangan, hal ini tidak lepas dari tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas infrastruktur yang semakin maju. Seperti jembatan dengan bentang panjang, bangunan gedung bertingkat yang tinggi (terutama untuk kolom dan beton pracetak), tower, dan fasilitas yang lainnya. Beton merupakan salah satu pilihan sebagai bahan struktur dalam konstruksi bangunan. Sampai saat ini penggunaan beton sebagai bahan konstruksi bangunan dinilai masih memberikan serviceability yang lebih menyenangkan dibandingan dengan bahan konstruksi lainnya, terutama atas pertimbangan fleksibilitas dalam hal variasi bentuk dan ukuran sesuai yang diinginkan dan biaya pemeliharaannya. Berbagai macam penelitian telah dilakukan untuk menciptakan beton dengan kuat tekan yang tinggi. Pembuatan beton yang terus menerus sudah tentu memutuhkan material yang cukup bayak. Hal ini menyebabkan turunnya sumber daya alam yang tersedia untuk keperluan pembuatan beton. Sehingga pencariaan bahan alternative sebagai pengganti bahan-bahan beton terus dilakukan, baik terhadap material sisa industry maupun material lain yang dapat digunakan untuk mengganti atau mensubtistusi bahan beton, seperti semen, pasir atau kerikil, sebagai suatu inovasi untuk menanggulangi masalah tersebut, inovasi yang dilakukan harus disesuaikan dengan potensi yang ada di negara tersebut. Salah satu hasil dari sumber daya alam yang ada di Indonesia yaitu pasir besi. Secara umum pasir besi merupakan salah satu bahan baku dasar salam industry besi baja dimana keterdapatanya dapat dijumpai di daerah pesisir seperti di pesisir jawa, Sumatra, Sulawesi dan nusa teggara. Selain sebagai bahan baku industri baja, pasir besi juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam industi semen dalam pembuatan beton. Untuk memproduksi beton berkinerja tinggi deperlukan bahan halus yang ditentukan oleh ASTM sebagai subtitusi semen untuk mengurangi porositas beton. Pasir besi yang mempunyai kandungan Fe2O3, SiO2, MgO dan ukuran butiran 80-100 mesh berpotensi untuk digunakan sebagai pengganti semen dalam produksi beton berkinerja tinggi. Dengan meninjau hal-hal diatas maka kami memandang potensi pemanfaatan pasir besi sebagai bahan tambah pengganti.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan didepan, maka dapat disimpulkan permasalahannya adalah bagaimana pengaruh penggunaan pasir besi sebagai bahan tambah pengganti semen terhadap kuat tekan dan kuat tarik pada beton. C. Batasan Masalah Penulisan makalah ini akan dibatasi masalah agar kerja tdak terarah dan tidak meluas. Batasan-batasan masalah yag digunakan adalah hanya akan membahas pengaruh penggunaan pasir besi terhadap kuat tekan dan kuat tarik beton. D. Tujuan Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan pasir besi sebagai bahan tambah pengganti semen terhadap kuat tekan dan kuat tarik pada beton.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Beton Beton diperoleh dari pencampuran agregat halus, semen dan air serta kadangkadag bahan tambah lainnya. Semen jika diaduk dengan air akan terbentuk adukan pasta semen, sedangkan jika diaduk dengan air kemudian ditambah pasir maka akan menjadi mortar semen dan jika ditambah dengan kerikil atau batu pecah sehigga mengeras maka akan disebut beton. Kekuatan, keawetan dan sifat-sifat lain dari beton tergantung dari kualitas bahan dasar, perbandngan volume, cara pelaksanaan, cara pemadatan, pemeliharaanya, serta adanya bahan tambahan. Beton sering digunakan daam konstruksi bangunan dikarenakan mempunyai banyak sekali keuntugan diantaranya adalah : 1. Bahan pembentuk neton mudah didapat dengan harga reatif murah. 2. Beton tahan terhadap aus dan juga api atau kebakaran. 3. Meton segar mudah diangkut atau dicetak dalam betuk apapun degan ukuran seberapapun sesuai keinginan, cetakan dapat digunakan beberapa kali sehingga ekonomis dan menjadi lebih murah. 4. Perawatannya mudah dan murah. 5. Beton segar dapat disemprotkan dipermukaan beton lama yang retak maupun diisikan kedaam retakan beton dalam proses perbaikan dan dapat dipopakan sehingga memungkinkan untuk dituang pada tempat-tempat yang posisinya sulit. 6. Beton sangat kuat dalam menahan tekan dan mempnyai sifat tahan terhadap perkaratan dan pembusukan oleh kondisi lingkungan.bila dibuat dengan cara baik kuat tekannya sama dengan batuan alami. Beton juga mempunyai kelemahan yang perlu ditinjau oleh perencanaan dalam merencanakan struktur bangunan, antara lain : 1. Beton mempunyai kuat tarik rendah . sehgga mudah retak, oleh karena itu perlu diberi baja tulangan atau serat. 2. Beton sulit untuk kedap air sempurna, sehingga sealu dapat dimasuki air, air yang membawa kandungan garam dapat merusak beton. 3. Beton segar mengerut pada saat pengeringan dan beton keras mengembang jka basah sehingga dilatasi perlu diadakan pada beton yang panjang dan lebar untuk member tempat utuk susut dan pegembangan beton. 4. Beton bersifat getas (tidak daktail) sehigga harus dihitung dan didetai secara seksama agar seteah dikompositkan dengan baja tulangan menjadi bersifat daktail, terutama pada struktur tahan gempa.

B. Pasir besi Secara umum pasir besi terdiri dari opak yang bercampur dengan butiranbutiran dari mineral on logam seperti, kuarsa, kalsit, feldspar, ampibol, piroksen, biotir dan tourmaline. Mineral tersebut terdiri dari magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit, limonit dan hematite. Titaniferous magnetit adalah bagian yang cukup pentin merupakan ubahan dari magnetit dan ilmenit. Mineral bijih pasir besi terutama berasal dari batuan basaltik dan andesitik volkanik. Kegunaan pasir besi ini selain untuk industri logam besi juga telah dimanfaatkan sebagai baha dasar untuk tita kering pada mesin fotokopi dan tinta laser, bahan utama untuk pita kaset, pewarna serta campuran untuk cat dan bahan dasar untuk magnet permanent. Bahan alternative, seperti pasir besi, bias dimanfaatkan untuk membuat beton. Sebab, umumnya limbah pabrik logam mengandung silica yang berdaya ikat. C. Kuat Tekan Beton Kuat tekan beton adalah besarnya beban persatuan luas, yang menyebabkan benda uji hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang di hasilkan oleh mesin uji. Kuat tekan beton ditentukan oleh perbandingan semen dan agregat halus, agregat kasar dan air air berbagai jenis campuran. Perbandingan air terhadap semen merupakan faktor utama dalam penentuan kuat tekan beton. Kaut tekan silinder beton dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

Dengan :

= Kuat tekan silinder beton (N/mm2) P = Beban maksimal (N) A = Luas penampang benda uji (mm)

Berdasarkan kuat tekannya, beton dapat dibagi menjadi beberapa jenis seperti : Jenis Beton Beton sederhana (plain concrete) Beton ormal (beton biasa) Beton pra tegang Beton kuat tekan tinggi Beton kuat tekan sangat tinggi Kuat tekan (MPa) sampai 10 (MPa) 15 30 MPa 30 40 MPa 40 80 MPa >80 MPa

Besarnya kuat tekan beton juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Faktor air semen Jenis semen dan kualitasnya Jenis dan lekuk-lekuk bidang penurunan agregat Efisiensi perawatan Suhu Umur pada keadaan yang normal

D. Kuat tarik Beton Salah satu kelemahan beton adalah mempunyai kuat tarik yang sangat kecil. Nilai kuat tekan rendah dan tarik bahan beton tidak berbanding urus. Kuat tarik betonberpengaruh terhadap kemampuan beton di dalam engatasi retak awal sebelum dibebani. Kekuatan tarik ebih sulit diukur dibandngkan dengan kekuatan tean karena masalah pejepitan pada mesin. Ada sejumlah metode yang tersedia untuk menguji kekuatan tarik, dan yang paling seriing digunakan adaah tes pembelahan silinder atau tes brasil. Konstruksi beton yang dipasang mendatar sering menerima beban tegak lurus sumbu bahannya dan sering mengaami rekahan. Hal ini terjadi karena daya dukung betn terhadap gaya lentur tergantung pada jarak dan garis berat beton, makin jauh dari garis berat maka makin kecil daya dukungnya. Namun kekuatan tarik beton relative rendah, untk beton normal berisar antara 9% - 15% dari kuat tekan. Sehigga semakin besar kuat tekan suatu beton, maka akan semakin besar pua kuat tarik beahannya. Kuat tarik beton dapat dihitung dengan rumus :

Diamana : fst = Kuat tarik belah beton (N/mm2) P = Beban maksimum yang diberikan (N) D = Diameter banda uji silinder (mm) L = Panjang benda uji silinder (mm) E. Tahapan Pengujian Kuat Tekan dan Kuat Tarik Beton Untuk mengetahui pengaruh pasir besi pada beton, dilaksanakan berbagai tahapan, tahapan tersebut meliputi : 1. Pengujian Uji Bahan, dalam pengujian tersebut dilaksanakan beberapa tahapan, yaitu :

2. 3. 4. 5. 6. 7.

a. Pengujian Kadar Zat Organik Pengujian ini dilaksanakan karena pasir memiliki kemungkinan kotor akibat terkena lumpur atau zat organic sangat besar. Pasir sebagai agregat halus tidak boleh mengadung terlalu banyak zat organic, hal ini dapat dilihat dari percobaan warna Abram Haderdengan menggunakan larutan NaOH 3% sesuai standar ASTM 0-40. b. Pegujian Kadar Lumpur Pengujian ini mengetahui kadar lumpur agregat halus. Kadar lumpur agregat harus tidak boleh lebih dari 5% dari berat keringnya.apabila lebih, maka pasir harus dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan. c. Pengujian Specific gravity Pengujian ini mengacu pada ASTM C 128. Pengujina ini ditujukan agar mendapatkan : 1) Bulk specific grafity, yaitu perbandingan antara berat pesir dalam kodisi kering dengan volume pasir total. 2) Bulk specific SSD, yaitu perbandingan antara berat pasir jenuh dalam kondisi kering permukaan dengan volume pasir total. 3) Apparent specific grafity, yaitu perbandinganberat pasir dalam kondisi kering dengan volume butir pasir. 4) Absorbition, yaitu perbandingan antara berat air yang diserap dengan berat pasir kering. d. Pengujian Gradasi Pegujian ini bertujuan untuk mengetahui gradasi atau variasi diameter butiran pasir, prosentase dan modulus kehalusannya. Pengujian gradasi agregat halus menggunakan standar pengujian ASTM C 136. Perhitungan Rancang Campur Beton Pasir Replacement Pembuatan Adukan Beton Pembuatan Benda Uji Silinder Beton Perawatan Pengujian Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah

F. Contoh Pengujian Setelah kita mengetahui bagaimana langkah-langkah untuk mengetahui pengaruh dari batu pasir, maka setelah tu kita bias melaksanakan penelitian terhadap batu pasir. Adapun contoh untuk pegujian tersebut, yang mana pasir besinya di ambil dari pantai selatan Kabpaten Kulon Progo, yaitu : 1. Pegujian Kuat Tekan Pengujian kuat tekan ini dilakukan dengan Compression Testing Machine terhadap benda uji yang berumur 28 hari dengan memberikan tekanan terhadap benda uji yang diletakkan secara vertical sampai runtuh. Dari pengujian tersebut
8

akan diperoleh beban maksimum yaitu saat beton hancur menerima beban tersebut. Berikut adalah tabel hasil pengujian tekan beton tersebut : Kode Benda Uji Variasi Pasir Replecement Beban Maks (N) 520000 640000 600000 600000 650000 500000 650000 600000 670000 660000 630000 680000 770000 740000 750000 560000 560000 600000 Luas (mm) Kuat Tekan (MPa) 29,44 36,23 33,97 33,97 36,80 23,21 36,80 33,97 37,93 37,37 35,67 38,50 43,60 41,90 42,46 31,71 31,71 33,97 Kuat Tekan Rerata (MPa)

KTN-1 KTN-2 KTN-3 KTB1-1 KTB1-2 KTB1-3 KTB2-1 KTB2-2 KTB2-3 KTB3-1 KTB3-2 KTB3-3 KTB4-1 KTB4-2 KTB4-3 KTB4-1 KTB4-2 KTB4-3

0%

20%

40%

60%

80%

100%

17662,5 17662,5 17662,5 17662,5 17662,5 17662,5 17662,5 17662,5 17662,5 17662,5 17662,5 17662,5 17662,5 17662,5 17662,5 17662,5 17662,5 17662,5

33,22

35,39

36,23

37,18

42,65

32,46

Untuk benda uji KTB1-3 dianggap gagal karena X2 > X2 (0,95 ; (n-1)), seperti yang terlihat pada table berikut : Kode Benda Uji KTB1-1 KTB1-2 KTB1-3 Kuat Tekan (O) 33,97 36,80 23,21 Kuat Tekan Rerata (E) 35,39 (O-E)2/E X2 X2(0,95 ; (n-1))

0,057 0,057 1,415

0,510

0,103

Sedangkan dari hasil perhitungan, nilai kuat tekan dan prosentase perubahan dapat dilihat pada table berikut : Kaut tekan Beton Variasi Pasir 0% (MPa) A Variasi Pasir (%) 20 40 60 80 100 Kuat Tekan (MPa) B 35,39 36,23 37,18 42,65 32,46 Perubahan Kuat Tekan (MPa) B-A 2,170 3,020 3,963 9,436 -0,755 Prosentase Perubahan Kuat Tekan Beton (%) 6,53 9,09 11,93 28,41 -2,27

33,22

Dalam contoh hasil pengujian kuat tekan yang telah disajikan diatas, maka bisa dilihat bahwa nilai prosentase pasir besi pada angka 80% dari berat pasir total memberikan kuat tekan maksimum diatara kadar pasir besi yaitu 42,65 MPa dan meingkatkan kuat tekan sebesar 28,41% dibandingkan beton normal. Hal tersebut membuktikan bahwa pasir besi juga tepat sebagai filter(pengisi) pada campuran beton. Butiran pasir besi yang halus membuat pasir besi tersebut mampu mengisi pori-pori beton pada kadar pasir replacement yaitu 20-80% sehingga dapat meningkatkan kepadatan beton yang meningkatnya kuat tekan beton. Sedangkan penggunaan pasir besi pada prosentase 100% justru menurunkan kuat tekan. Hal ini dimungkinkan karena dengan penambahan pasir besi yang lebih banyak, justru akan membuat ori-pori baru yang mengakibatkan kepadatan beton berkurang, sehigga berakibat turunnya kuat tekan beton. 2. Pengujian Kuat Tarik Belah Untuk pengujian kuat tarik dilakukan pada benda uji yang telah berumur 28 hari diletakkan di atas mesin uji desak lalu diberi beban secara berangsur-angsur sampai silinder terbelah oleh gaya tarik horizontal. Berikut adalah hasil pengujian kuat tarik belah : Kode benda Uji KBN-1 KBN-2 KBN-3 Variasi Pasir replecement Beban Maks (N) 200000 220000 200000
10

Luas (mm) 141300 141300 141300

Kuat Tarik Belah (MPa) 2,83 3,11 2,83

Kuat Tarik Belah Rerata (MPa) 2,93

0%

KBB1-1 KBB1-2 KBB1-3 KBB2-1 KBB2-2 KBB2-3 KBB3-1 KBB3-2 KBB3-3 KBB4-1 KBB4-2 KBB4-3 KBB5-1 KBB5-2 KBB5-3

20%

40%

60%

80%

100%

210000 200000 220000 225000 205000 210000 230000 210000 205000 230000 220000 200000 210000 230000 200000

141300 141300 141300 141300 141300 141300 141300 141300 141300 141300 141300 141300 141300 141300 141300

2,97 2,83 3,11 3,18 2,90 2,97 3,26 2,97 2,90 3,26 3,11 2,83 2,97 3,26 2,83

2,97

3,01

3,04

3,07

3,02

Sedangkan dari hasil perhitungan, nilai kuat tarik belah dan prosentase perubahan dapat dilihat pada table berikut : Kaut Tarik Belah Beton Variasi Pasir 0% (MPa) A Variasi Pasir (%) 20 40 60 80 100 Kuat Tarik Belah (MPa) B 2,97 3,01 3,04 3,07 3,02 Perubahan Kuat Tarik Belah (MPa) B-A 0,05 0,08 0,12 0,14 0,09 Prosentase Perubahan Kuat Tarik Belah Beton (%) 1,61 2,82 4,03 4,84 3,23

2,93

Dalam contoh hasil pengujian kuat tarik belah yang telah disajikan diatas, maka bisa dilihat bahwa nilai prosentase pasir besi pada angka 80% dari berat pasir total memberikan kuat tekan maksimum diatara kadar pasir besi yaitu 3,07 MPa dan meingkatkan kuat tarik belah sebesar 4,84% dibandingkan beton normal. Sama halnya seperti kuat tekan beton, semakin tingginya nilai kuat belah beton meunjukkan bahwa pasir besi mampu menjadi filter (pengisi) yang mengisi poripori sehingga meningkatkan kepadatan beton.

11

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasa dari contoh pengujian yang dilakukan dalam penelitian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Pemakaian pasir besi sebesar 80% dari berat pasir total memberikan kuat tekan maksimum diatara kadar pasir besi yaitu 42,65 MPa dan dapat meingkatkan kuat tekan sebesar 28,41% dibandingkan beton normal. 2. Pemakaian pasir besi sebesar 80% dari berat pasir total memberikan kuat tekan maksimum diatara kadar pasir besi yaitu 3,07 MPa dan meingkatkan kuat tarik belah sebesar 4,84% dibandingkan beton normal. 3. Penggunaan pasir besi dapat meningkatkan kuat tekan dan kuat tarik belah karena secara mekanik gradasi pasir besi mampu mengisi pori-pori diantara butiranbutiran gradasi pesir normal sehingga meningkatkan kepadatan beton yang meningkatkan kepadatan beton yang mengaibatkan meningkatnya kuat tekan dan kuat tarik belah beton Pada pasir besi ini meningkatkan kuat tekan dan kuat tarik belah hingga 80%, hal ini dimungkikan karena selain sifat filler juga sifat kimiawi pasir besi yang mengandung SiO2 sehingga membantu kinerja semen sebagai bahan pengikat, higga dapat dihasilkan kuat tekan dan kuat tarik belah yang semakin tinggi seiring dengan meningkatnya prosentase subtitusi pasir besi. Sedangkan penggunaan pasir besi pada prosentase 100% justru menurunkan kuat tekan. Hal ini dimungkinkan karena dengan penambahan pasir besi yang lebih banyak, justru akan membuat pori-pori baru yang mengakibatkan kepadatan beton berkurang, sehigga berakibat turunnya kuat tekan dan kuat tarik belah beton.

12

DAFTAR PUSTAKA

Hapsari, R. N. A., 2011, Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Beton Menggunakan Pasir Tailing Eks Timah dan Pasir Besi, Skripsi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, UNS, Surakarta. Hadi, S., and Ahmad, 2010, Kuat Tekan Beton Dengan Pasir Besi Sebagai Bahan Tambah Pengganti Semen, Naskah Seminar Tugas Akhir, Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta.

13

También podría gustarte