Está en la página 1de 3

Peran Bibliotheca Alexandrina dalam Mendukung Revolusi Mesir 2011

Perpustakaan adalah entitas sosial: Perpustakaan dibangun untuk masyarakat dan didukung oleh masyarakat. Selain itu juga, telah dinyatakan oleh Asosiasi Perpustakaan Amerika bahwa Perpustakaan adalah pikiran dan jiwa dari komunitas dan pustakawan adalah pikiran serta jiwa dari perpustakaan. Berdasarkan alasan ini, perpustakaan perlu seirima dengan perubahan sosial. Karena perubahan sosial, ekonomi, dan politik yang luar biasa yang diakibatkan oleh revolusi Mesir 2011, maka perpustakaan Mesir perlu menjadi pikiran dan jiwa dari masyarakat Mesir yang baru. Untunglah, ada satu perpustakaan di Mesir, yakni Bibliotheca Alexandrina (rekonstruksi modern dari perpustakaan Alexandria di masa lalu) yang mengadakan beberapa kegiatan dan perhelatan yang mendukung revolusi setelah terjadinya aksi massa sejak 25 Januari 2011. Revolusi Mesir telah menimbulkan banyak dampak, baik maupun buruk, bagi masyarakat Mesir. Dampak buruk seperti kejutan kebebasan dan insiden kotrarevolusi. Untuk mendukung masyarakat dalam situasi tersebut, Bibliotheca Alexandrina (perpustakaan umum terbesar di Mesir) telah memainkan peran penting dengan cara mengadakan beragam kegiatan dan program. Tulisan ini mengidentifikasi aktivitas-aktivitas Bibliotheca Alexandrina (BA) yang mendukung masyarakat Mesir sejak awal revolusi, mengevaluasi kegiatan-kegiatan tersebut, dan memberikan saran untuk aktivitas-aktivitas di masa mendatang. Artikel ini diharapkan menjadi model yang dapat digunakan oleh perpustakaan-perpustakaan yang lain di Mesir untuk mendukung warga Mesir dan sebagai pemantik diskusi mengenai peran kepustakawanan di masa depan, manajemen perpustakaan, dan pembuatan kebijakan mengenai perpustakaan di Mesir. Artikel ini ditulis berdasarkan hasil wawancara dengan staf BA, merujuk ke website perpustakaan ini, dan video rekaman simposium-simposium yang diselenggarakan di perpustakaan. BA dilengkapi dengan tiga ruang besar dan sebuah ruang teater, yang memungkinkannya mengadakan simposium, konferensi, dan ceramah-ceramah secara serentak. Lagipula, kepala perpustakaannya menyatakan bahwa dialog adalah cara terbaik untuk mempromosikan pembangunan. Hasilnya, perpustakaan ini menyelenggarakan 18 simposium dalam kuartal pertama pada tahun 2011. Di bawah ini adalah deskripsi ringkas dari beberapa kegiatan yang signifikan. Konstitusi Mesir (8 Februari). Ismail Serageldin, direktur BA, mendiskusikan tentang pro-kontra konstitusi Inggris dan negara lainnya, sejarah konstitusi Mesir sejak 1919, dan pilihan-pilihan bagi Mesir ketika mereka mengubahnya. Revolusi 25 Januari (5 Maret). Mohammad Salim Al-Awa, kepala asosiasi untuk kebudayaan dan dialog Mesir, menjelaskan rincian mengenai revolusi kemudian membincangkan tentang apa yang diperlukan untuk mengawalnya hingga mencapai tujuan. Simposium kedua dengan tema yang sama diselenggarakan pada 16 Maret, menghadirkan Amr Hamzawy, direktur riset Carnegie Endowments Middle East Center di Beirut.

Isu Konstitusional dan Legitimasi (26 Maret). Mohammed Nour Farahat, profesor filsafat hukum di Universitas Zagazig, dan Tahany El-Gebaly, Hakim perempuan pertama di Mesir, menjelaskan tentang kelemahan-kelemahan konstitusi Mesir saat itu dan menekankan tentang pentingnya konstitusi baru. Badai Demokrasi di Negara-negara Arab (29 Maret). Sameh Seif El-Yazal, Direktur Institut Mesir untuk Kajian Strategis, berbicara perihal transformasi demokratik dan revolusi di Tunisia, Libya, dan Yaman. Peran Kaum Muda dalam Revolusi (1 April), menghadirkan seorang aktivis muslim berpengaruh dan penceramah di televisi Amr Khaled. Media dan Revolusi 25 Januari (April 30). Ayman Al-Sayyad, editor majalah Weghat Nazar, mendiskusikan mengenai bagaimana media di Mesir meliput tentang peristiwaperistiwa bersejarah. Pada 24 Februari perpustakaan mengadakan sebuah konferensi berjudul Pemuda: Perubahan Revolusi, yang mana 600 pemuda Arab dari Mesir, Lebanon, Tunisia, dan Aljazair mendiskusikan tentang tantangan-tantangan bagi negara-negara Arab yang mengalami pemberontakan dan harapan masyarakat bila revolusi usai. Ada tiga kegiatan berupa workshop di BA: Menulis tentang Revolusi, dipimpin oleh Iman El-Sebaey yang adalah seorang penulis, yang mana para partisipan menulis tentang revolusi 25 Januari serta dikaitkan dengan publikasi-publikasi tentang revolusi-revolusi yang pernah terjadi. Drafting the Mediterranean Sea, yang mana 20 penulis dan perwakilan think-tank dari Mediterrania bertukar gagasan dan pengalaman; serta workshop ketiga yang bertema Pemuda dan Lingkungan, untuk anak muda berusia 13 hingga 17 tahun. Sebagai tambahan, perpustakaan juga mengadakan tiga kegiatan lain; yakni sebuah pesta yang mana seorang penyanyi Mesir Hamza Namira yang menyanyikan lagu-lagu religius dan politis; memamerkan galeri foto untuk revolusi 25 Januari; serta menjadikan Civilizations Square, di depan ruang konferensi, sebagai peringatan bagi para martir revolusi. Perpustakaan ini juga mendokumentasikan revolusi dalam rupa gambar, dokumen informal dan resmi, dan benda-benda lain. Semua aktivitas ramai dihadiri, bahkan sejak simposium pertama yang diadakan pada 8 Februari, tak lama setelah aksi massa dimulai. Kebanyakan peserta adalah anak muda. Simposium yang paling diminati adalah yang menghadirkan aktivis muslim dan penceramah di televisi Amr Khaled, yang mana ruang diskusi utama dipenuhi peserta, begitu pula tiga ruang lain dan ruang teater, meski peserta ditarik biaya. Selain simposium yang menghadirkan Amr Khaled, semua kegiatan bersifat gratis dan terbuka bagi semua kalangan masyarakat. Lagipula, hampir semua simposium dapat diakses secata online, melalui rekaman video yang disiarkan oleh BA, bagi mereka yang tak dapat hadir secara langsung. Kegiatan-kegiatan tersebut dipromosikan melalui berbagai cara: melalui website BA, grup resmi perpustakaan ini di facebook dan twitter; dan melalui brosur serta poster yang diletakkan di pintu masuk perpustakaan, klus sosial, dan pusat-pusat kebudayaan di Alexandrina. Inilah bukti bahwa BA telah secara aktif dan efektif berpartisipasi dalam perubahan sosial selama revolusi, dengan berbagai kegiatan dengan narasumber-narasumber dan partisipan. 2

Menurut saya BA perlu melanjutkan kegiatan-kegiatannya yang mendukung pembangunan sosial Mesir, mengeksplorasi subyek-subyek penting bagi masyarakat Mesir di masa revolusi saat ini. Beberapa topik yang disarankan untuk simposium-simposium mendatang: pelajaran dari revolusi bagi anak-anak dan pemuda; bagaimana merawat jalinan antara masyarakat Mesir, khususnya antara muslim dan kristen, yang dibangun oleh revolusi; bagaimana mengatasi situasi pasca-revolusi yakni para anak muda pengangguran; dan bagaimana masyarakat Mesir mengandalkan pada sumber daya lokal untuk mendukung pembangunan ekonomi dan membayar hurang luar negeri. Kegiatan-kegiatan yang perlu didukung dengan daftar bacaan yang dipilih dari koleksi BA. Daftar itu perlu memuat sumber infomasi mengenai ekonomi, politik, Islam, gerakan Islam, pembangunan manusia, sejarah (khususnya Arab dan Islam), geografi, dan dunia Arab. Website perpustakaan perlu memasarkan daftar bacaan ini selama penyelenggaraan kegiatan-kegiatannya. BA perlu menjaring masyarakat Mesir di luar Alexandria, dan bahkan luar Mesir, untuk memberi mereka kesempatan untuk bertukar gagasan dan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan mereka. Perpustakaan-perpustakaan lain di Mesir perlu mengikuti BA dalam mendukung masyarakat Mesir untuk tahap revolusi berikutnya. Amany Zakaria El-Ramady bekerja di Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi di University of Alexandria di Mesir. Dapat dihubungi lewat amanyyy@hotmail.com

***
Catatan penerjemah: Tulisan ini merupakan terjemahan dari artikel berjudul "How the Bibliotheca Alexandrina Is Supporting the 2011 Revolution" yang ditulis oleh Amany Zakaria El-Ramady, dimuat dalam American Libraries Magazine, edisi "Fall 2011" yang dapat diakses melalui tautan berikut: http://americanlibrariesmagazine.org/archives/issue/fall-2011-digital-supplement. Karena keterbatasan penerjemah, sebagai perbandingan bagi yang berminat membaca versi asli, silahkan akses di: http://www.scribd.com/doc/69678564/How-the-Bibliotheca-Alexandrina-is-Supporting-the2011-Revolution

También podría gustarte