Está en la página 1de 7

Nama Kelompok : Ariel Eko Hendry Widyaswara W (30109289) Zulkarnaen

Isitilah demokrasi berasal dari Yunani Kuno yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan. Jadi Demokrasi itu sendiri merupakan suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi tidak langsung). Definisi demokrasi itu sendiri disebut juga sebagai "pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Maka kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi ada di tangan rakyat dan rakyat mempunyai hak, kesempatan dan suara yang sama di dalam mengatur kebijakan pemerintahan. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara(eksekutif,yudikatif dan legislatif).

1. 2. 3. 4.

5. 6.
7.

8.
9.

Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan). Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga negara). Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat penegakan hukum. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat. Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih) pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan, dan sebagainya).

Walau sudah berlangsung lebih dari satu dekade, demokratisasi (ekonomi dan politik) Indonesia bukan hanya liberal tetapi juga sedang sengkarut. 2. Mal-fungsi kelembagaan politik. Institusi dan instrumen demokrasi (parpol, eksekutif, dan legislatif ), di level nasional dan lokal, memang tumbuh namun alih-alih bekerja untuk kepentingan rakyat mereka justru bekerja untuk kepentingan elit oligarkis. 3. Demokratisasi birokrasi yang tersendat. 4. Massifikasi demokrasi prosedural. 5. Demokrasi didominasi arus informasi assymetrical (tidak berimbang/tidak setara).
1.

1.

2.
3.

4.
5. 6.

Presiden tidak cukup kuat untuk menjalankan kebijakannya. Rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat justru di tengah kebebasan demokrasi. Tidak berjalannya fungsi partai politik. Ketidakstabilan kepemimpinan nasional. Birokrasi yang politis, KKN, dan berbelit-belit. Banyaknya ancaman separatisme.

También podría gustarte