Está en la página 1de 2

Feminin

Mengenal CIN
dalam Paps Smear
Paps Smear dikenal sebagai salah satu metode deteksi dini untuk pemeriksaan kanker leher rahim. Dalam Paps Smear, ada yang disebut CIN (Cervical Intraepithelial Neoplasia). Apa hubungannya? Dr. Ady Sutjahjono, SpOG menjelaskannya untuk Anda. Smear yang tidak Adekuat
Hasil smear yang dinyatakan tidak adekuat bisa disebabkan karena banyak hal, misalnya proses pengiriman yang terlambat atau proses fiksasi yang terlalu singkat. Bila terjadi, sebaiknya dilakukan pengambilan sampel ulang. Yang penting Anda tahu, smear yang tidak adekuat bukanlah smear abnormal, melainkan tidak bisa dibaca. Jadi, Anda tak perlu cemas.

ApA Itu pAps Smear?


Smear adalah sampel yang diperoleh dari bagian luar cervix (leher rahim) sehingga memungkinkan deteksi dini kelainan yang bisa diobati sebelum menjadi kanker. Bagian leher rahim yang diambil untuk smear adalah sel permukaan. Hasil smear bisa normal, bisa juga abnormal (kemungkinan adanya kanker). Hasil smear yang abnormal bisa terjadi pada leher rahim yang sehat. Namun, hasil smear yang abnormal juga tidak langsung berarti akan menjadi kanker. Hanya saja harus diwaspadai sebelum berubah ganas. Beberapa hasil smear yang abnormal seringkali disebabkan oleh radang yang ditimbulkan oleh bakteri, parasit, atau jamur. terkadang smear dikatakan sebagai metode yang tidak adekuat sehingga menghasilkan kesimpulan yang abnormal. Dalam keadaan ini, smear perlu diulang.

HAsIl Smear ABNormAl = KANKer ?


Jika suatu hari Anda mendapat hasil smear yang abnormal, jangan cemas. sebab, sesungguhnya sebagian besar dari hasil abnormal tersebut tidak begitu saja mengartikan Anda telah terkena kanker. tujuan awal dari paps smear adalah deteksi dini. maka, hasil abnormal mungkin akibat radang atau tahap dini dari keadaan pre-kanker. Keadaan pre-kanker adalah keadaan bukan kanker yang bisa disembuhkan total. Namun, jaringan pre-cancerous bisa berkembang bila dibiarkan tidak ditangani. proses perubahan ini terjadi dalam waktu puluhan tahun. Keadaan pre-kanker ini dikenal dengan sebutan lain, yaitu CIN (Cervical Intraepithelial Neoplasia), atau NIs (Neoplasia Intra epitel Servik). Inilah hubungan antara paps smear dan CIN.

ApA Itu CIN?


Cervical Intraepithelial Neoplasia atau disingkat CIN adalah pra-kanker yang mengalami perubahan di leher rahim, yang diketahui keadaannya setelah pemeriksaan smear. proses perubahan di leher rahim terjadi hanya di lapisan paling luar

24

Feminin
saja dan tidak meluas ke mana-mana. CIN terdiri dari beberapa derajat menurut tingkat kelainannya. mulai dari CIN1 (perubahan ringan/ minor) sampai CIN3 (perubahan paling berat). Bila ditemukan CIN2 atau CIN3, perlu langsung diterapi sebelum berkembang lebih jauh. CIN dan kanker leher rahim disebabkan oleh infeksi virus yang disebut human papillomavirus (HpV). Hampir semua wanita yang mengalami CIN dan kanker leher rahim menderita infeksi HpV. Namun, sebaliknya, banyak juga yang menderita infeksi HpV ternyata tidak menderita CIN maupun kanker leher rahim. Ada juga kelainan yang jarang terjadi pada sel kelenjar leher rahim, yaitu Cervical Glandular Intraepithelial Neoplasia (cGIN) yang merupakan kondisi precancerous yang terjadi pada bagian dalam/ saluran leher rahim. penanganan cGIN biasanya sama dengan CIN.

metode dan Hasil Paps Smear


Cara mendapatkan gambaran kondisi sel permukaan mulut rahim bisa dengan thin prep (cervical samples), yaitu pengumpulan bahan sampel dalam wadah berisi cairan atau dengan meletakkan detektor elektronik di leher rahim yang kemudian akan dianalisa oleh komputer. setelah itu, hasil Paps Smear dilaporkan berdasar derajat kelainan mulai dari non spesifik, peradangan, borderline, hingga perubahan derajat ringan, sedang, dan berat. terminologi yang digunakan adalah CIN1 untuk perubahan ringan, CIN2 dan CIN3 untuk perubahan sedang dan berat. perubahan borderline perlu dilakukan pemeriksaan ulang setelah 3 bulan. Bila diperoleh hasil sama pada pemeriksaan ulang, maka dilakukan pemeriksaan ulang lagi setelah 3 bulan. terakhir, bila masih borderline, maka pasien dikirim untuk pemeriksaan kolposkopi. Bila dalam pemeriksaan ulang setelah 3 bulan pertama perubahannya menjadi lebih berat, maka pasien langsung dilakukan pemeriksaan lanjutan berupa kolposkopi atau biopsi (colposcopic-directed biopsy).

leher rahim normal

CIN1

CIN2

CIN3

peNGoBAtAN CIN
Banyak cara dapat dilakukan untuk mengobati perubahan sel leher rahim yang masih dalam tahap CIN. pilihan pengobatan bisa dilakukan dengan memotong sebagian dari leher rahim yang mengalami kelainan atau dengan cara merusak bagian leher rahim yang mengalami kelainan (ablasi). Jika pengobatan dilakukan dengan pembiusan lokal, Anda akan mengalami sedikit nyeri atau kram pada bagian tersebut setelah efek anestesi menghilang. Jika Anda mendapatkan pengobatan dengan teknik lletZ (loop treatment), maka Anda akan mengalami perdarahan ringan dari vagina selama beberapa minggu. perdarahan tersebut tidak akan lebih banyak dari perdarahan

haid dan perlahan akan semakin ringan. Intinya, Anda boleh yakin bahwa pada tahap CIN, kelainan servik dapat diobati sampai tuntas. untuk berkonsultasi mengenai kesehatan reproduksi, termasuk permasalahan servik, Anda bisa menghubungi bagian kebidanan dan kandungan rs puri Indah atau call center serta homepage rs puri Indah.

sumber: http://www.cancerscreening.nhs.uk/cervical/ screening.html http://www.oncolink.upenn.edu/ http://www.graylab.ac.uk/ referensi: http://www.bsccp.org.uk/index.asp?PageID=1

25

También podría gustarte