Está en la página 1de 3

b. Tanah andosol adalah tanah yang berasal dari abu gunung api.

Tanah andosol terdapat di lerenglereng gunung api, seperti di daerah Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, dan Minahasa. Vegetasi yang tumbuh di tanah andosol adalah hutan hujan tropis, bambu, dan rumput.

Bahasa Jepang ando memiliki arti hitam mata kelam . - Tanah andosol : tanah berwarna hitam kelam, sangat jarang ber BO dan lempung amorf (terutama allophan) Ciri morfologi : - Warna hitam-hitam - Sangat poreous - Sangat gembur - Tidak liat - Tidak lekat - Struktur lemah/granulir - Terasa berminyak (smeary) karena ber BO 8-30% - pH 4,5 6,0 - WHC tinggi - Terasa seperti sabun (soapy) bila di remas Sifat Mineralogi : - Fraksi debu dan pasir halus berupa gelas fulkanik dengan mineral feromognesia - Fraksi lempung alojan atau halloysit Sifat Fisika Kimia : - BS rendah - KPK & KPA tinggi - Kadar C & N tinggi - P rend krn terfiksasi kuat - BJ < 0,85 - Kapasitas lapang > 15% Sifat Fisik Andosol yang baik : - WHC tinggi - Angka atterberg sangat tinggi - Selalu jenuh air jika tertutup vegetasi - Sangat gembur tapi mudah diolah - Permeabilitas sangat tinggi Mekanisme pembentukan alofan : (Egawa, 1965) karena saling presipitasi isoelektrik gel silika dan alumania. --> terjadi jika selama pelapukan gelas terbentuk Hidrogsida aluminium yang amorf bermuatan positif dan membentuk campuran gel dengan koloid silika yang elektro negatif. --> andosol ber BO banyak karena dekomposisi BO terhambat oleh hidrogsida Al yang amorf (Kosaka et.al. 1962).

Telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kadar residu pestisida Carbofuran dalam tanah andosol, dalam akar dan daun tanaman selada bokor, kadar Carbon, Nitrogen, Posfor dan pH tanah serta berat akar dan berat daun. Percobaan dilaksanakan di Rumah Kaca Jurusan Biologi Institut Teknologi Bandung dari Bulan Oktober 2000 - Pebruari 2001. Metode yang digunakan adalah eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial 3 masing-masing dua level yang diulang dua kali. Faktor pertama Carbofuran : 0 ; 90 mg/kg tanah, faktor kedua Posfor : 0 ; 900 mg/kg dan faktor ketiga Tanaman : 0 ; 1 pohon/kg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Posfor dan Tanaman selada bokor dapat menurunkan kadar residu Carbofuran dalam tanah sebesar 100% sedangkan yang tidak diberi Posfor dan tanpa Tanaman 28,61%. 2. Posfor dalam tanah andosol dapat meningkatkan kadar residu Carbofuran dalam akar sebesar 8,7% dan yang tidak diberi Posfor menurunkan 79,55%. Sedangkan dalam daun meningkat 54,12% dan yang tidak diberi Posfor sebesar 53,49%. 3. Carbofuran, Posfor dan Tanaman selada bokor dalam tanah andosol berpengaruh terhadap peningkatan kadar Carbon, Nitrogen dan Posfor pada 14 Hari setelah perlakuan (HSP) dan penurunan pada 28 HSP serta penurunan pH tanah pada 14 HSP dan peningkatan pada 28 HSP. 4. Carbofuran dan Posfor dalam tanah andosol berpengaruh terhadap peningkatan berat akar sebesar 30,38% dan berat daun 38,25% dibandingkan dengan yang tidak diberi Carbofuran dan Posfor.

7) Tanah andosol Tanah andosol terbentuk dari endapan abu vulkanik yang telah mengalami pelapukan sehingga menghasilkan tanah yang subur. Jenis tanah ini berwarna cokelat kehitaman, tersebar di pulau-pulau yang memiliki gunung api aktif, seperti diSumatra bagian Barat, Jawa , Bali, dan sebagian Nusa Tenggara. Tanah jenis ini banyak ditemukan di dataran tinggi bersuhu sedang hingga dingin. Oleh karena itu, jenis tanah ini banyak dikembangkan untuk tanaman perkebunan dan hortikultura.

También podría gustarte