Está en la página 1de 26

PERENCANAAN PEGAWAI DI KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Perencanaan SDM Pada Jurusan Manajemen Administrasi Publik Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia

Disusun Oleh :

Herman Heris / 10.1.1.13.0.051

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMISTRASI LEMBAGA ADMISTRASI NEGARA BANDUNG 2011

DAFTAR ISI

Bab I 1.1. 1.2.

Pendahuluan Latar Belakang............................................... ............................... Metode Pengamatan..................................................................... 1 2

Bab II 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 2.5.

Landasan Teori Definisi Perencanaan SDM............................................................ Manfaat Perencanaan SDM......................................................... Tahap-tahap Perencanaan SDM.................................................. Kendala Perencanaan SDM.......................................................... Implementasi Perencanaan SDM................................................... 3 4 5 6 7

Bab III Keadaan Umum Kecamatan Kebomas Tahun 2011 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. Visi dan Misi SKPD Kecamatan Kebomas..................................... Struktur Organisasi........................................... ....................... Tugas Pokok dan Fungsi SKPD.................................................... Susunan Kepegawaian............................................................... 10 12 13 15

BAB IV 4.1. 4.2. 4.3. 4.4.

Rencana SDM Kecamatan Kebomas Tahun 2015 Perubahan Beban Tugas dan Rencana Tahun 2015 ....................... Struktur Organisasi Tahun 2015................................................. Keadaan SDM Tahun 2011 dan Rencana Kebutuhan SDM Tahun 2015 Upaya Pemenuhan Kebutuhan Pegawai...................................... 17 18 18 21

Bab V 5.1. 5.2.

Penutup Kesimpulan........................................................................................ Rekomendasi..................................................................................... 22 22

Daftar Pustaka

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Sebuah organisasi dalam mewujudkan eksistensinya dalam rangka mencapai tujuan memerlukan perencanaan Sumber daya manusia yang efektif. Suatu organisasi, menurut Riva i ( 2004:35) tanpa didukung pegawai/karyawan yang sesuai baik segi kuantitatif, kualitatif, strategi dan operasionalnya, maka organisasi/perusahaan itu tidak akan mampu mempertahankan keberadaannya, mengembangkan dan memajukan dimasa yang akan datang . Oleh karena itu disini diperlukan adanya langkah-langkah manajemen guna lebih menjamin bahwa organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai jabatan, fungsi, pe kerjaan yang sesuai dengan kebutuhan. Sebagaimana diketahui, masyarakat saat ini selalu menuntut adanya transparansi atas kinerja pemerintah serta berbagai kebijakan yang dilakukan. Sebagai upaya untuk menjawab tuntutan masyarakat tersebut, pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Pertanggungjawaban Instansi Pemerintah yang didasarkan pada ukuran efisien, efektif dan ekonomis. Di masa yang akan datang semua instansi pemerintah dituntut lebih profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Untuk memenuhi tuntutan tersebut diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mendapatkan pegawai seperti yang diharapkan, maka diperlukan perencanaan sumber daya manusia yang baik. Kantor Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik Jawa Timur sebagai suatu instansi pemerintah perlu melakukan perencanaan sumber daya manusia yang salah satu tujuannya untuk meningkatkan kinerja pegawai sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat dilakukan secara optimal. Dalam melakukan perencanaan sumber daya manusia, penting memperkirakan jumlah kebutuhan pegawai untuk setiap jabatan yang ada dalam organisasi. Mengestimasi kekurangan dan kelebihan karyawan di masa yang akan datang seharusnya menggunakan model kuantitatif dalam proses pengolahannya. Teknik perkiraan

kebutuhan pegawai pada penelitian ini dengan menggunakan analisis beban kerja, jumlah pegawai, kualifikasi kemampuan dan tingat pendidikan. Dengan informasi tersebut diharapkan dapat diambil keputusan yang tepat bagi kepentingan masa depan p ekerjaan dan dapat diputuskan kualifikasi dan jumlah pegawai yang diperlukan. 1.2. Metode Pengamatan Adapun metode-metode yang dilakukan dalam rangka memperoleh data-data dan informasi yang diperlukan dalam makalah ini adalah sebagai berikut: a) Pengamatan / observasi Metode observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap alat proses yang dijadikan objek permasalahan. Tinjauan dilakukan atas keadaan kepegawaian pada kantor Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik Jawa Timur yang telah ada, dari segi jumlah, tingkat pendidikan maupun kualifikasi yang dibutuhkan dimassa yang akan datang. b) Studi Literatur Metode studi literatur atau studi pustaka ini dilakukan dengan cara membaca buku-buku yang digunakan saat kuliah dan buku-buku pendukung yang telah tersedia di instansi. Informasi tersebut selanjutnya dibandingkan dengan keadaan nyata yang ada di lapangan. Metode ini dilakukan dengan mengadakan penelaahan buku-buku literatur, buku teks, catatan kuliah dan dari website juga dari data sekunder berupa dokumendokumen renja, renstra dan profil kantor Kecamatan Kebomas.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Definisi Perencanaan Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya. Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa: Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi . George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa: Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan,

pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat . Mondy & Noe (1995) mendefinisikan Perencanan SDM sebagai proses yang secara sistematis mengkaji keadaan sumberdaya manusia untuk memastikan bahwa jumlah dan kualitas dengan ketrampilan yang tepat, akan tersedia pada saat mereka dibutuhkan . Kemudian Eric Vetter dalam Jackson & Schuler (1990) dan Schuler & Walker (1990) mendefinisikan Perencanaan sumber daya manusia (HR Planning) sebagai; proses manajemen dalam menentukan pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisinya saat ini menuju posisi yang diinginkan di masa depan. Dari konsep tersebut, perncanaan sumber daya manusia dipandang sebagai proses linear, deng an menggunakan data dan proses masa lalu (short-term) sebagai pedoman perencanaan

2.2. Manfaat Perencanaan Sumber Daya Manusia Pimpinan yang secara teratur melakukan proses pengembangan strategi sumber daya manusia pada organisasinya akan memperoleh manfaat berupa distinctive capability dalam beberapa hal dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan, seperti Yang sifatnya strategis yakni : 1) Kemampuan mendifinisikan kesempatan maupun ancaman bagi sumber daya manusia dalam mencapai tujuan bisnis. 2) Dapat memicu pemikiran baru dalam memandang isu-isu sumber daya manusia dengan orientasi dan mendisdik patisipan serta menyajikan perluasan perspektif. 3) Menguji komitmen manajemen terhadap tindakan yang dilakukan sehingga dapat menciptakan proses bagi alokasi sumber daya program-program spesifik dan aktivitas. 4) Mengembangkan sense of urgency dan komitmen untuk bertindak.

Kemudian yang sifatnya opersional : 1) Meningkatkan pendayagunaan SDM guna memberi kontribusi terbaik, 2) Menyelaraskan aktivitas SDM dengan sasaran organisasi agar setiap

pegawai/tenaga kerja dapat mengotimalkan potensi dan ketrampilannya guna meningkatkan kinerja organisasi, 3) Penghematan tenaga,biaya, waktu yang diperlukan ,sehingga dapat meningkatkan efisiensi guna kesejahteraan pegawai/karyawan.(Nawawi, 1997: 143) Adapun pola yang dapat digunakan dalam penyusunan strategi sumber daya manusia organisasi di masa depan antara lain , (Schuler & Walker, 1990) : y Manajer lini menangani aktivitas sumber daya manusia (strategik dan manajerial), sementara administrasi sumber daya manusia ditangani oleh pimpinan unit teknis operasional.

Manajer lini dan Biro kepegawaian/ sumber daya manusia saling berbagi tanggung jawab dan kegiatan, dalam kontek manajer lini sebagai pemilik dan sumber daya manusia sebagai konsultan.

Departemen sumber daya manusia berperan dalam melatih manajer dalam praktik-praktik sumber daya manusia dan meningkatkan kesadaran para manajer berhubungan dengan urusan HR.

2.3. Tahap-Tahap Perencanaan SDM Tahapan Perencanaan SDM Menurut Jackson dan Schuler (1990), perencanaan sumber daya manusia yang tepat membutuhkan langkah-langkah tertentu berkaitan dengan aktivitas perencanaan sumber daya manusia menuju organisasi modern. Langkahlangkah tersebut meliputi : 1) Pengumpulan dan analisis data untuk meramalkan permintaan maupun persediaan sumber daya manusia yang diekspektasikan bagi perencanaan bisnis masa depan. 2) Mengembangkan tujuan perencanaan sumber daya manusia 3) Merancang dan mengimplementasikan program-program yang dapat

memudahkan organisasi untuk pencapaian tujuan perencanaan sumber daya manusia 4) Mengawasi dan mengevaluasi program-program yang berjalan. Keempat tahap tersebut dapat diimplementasikan pada pencapaian tujuan jangka pendek (kurang dari satu tahun), menengah (dua sampai tiga tahun), maupun jangka panjang (lebih dari tiga tahun).

Rothwell (1995) menawarkan suatu teknik perencanaan sumber daya manusia yang meliputi tahap : 1) investigasi baik pada lingkungan eksternal, internal, organisasional: 2) forecasting atau peramalan atas ketersediaan supply dan demand sumber daya manusia saat ini dan masa depan;

3) perencanaan bagi rekrumen, pelatihan, promosi, dan lain -lain; 4) utilasi, yang ditujukan bagi manpower dan kemudian memberikan feedback bagi proses awal. Sementara itu, pendekatan yang digunakan dalam merencanakan sumber daya manusia adalah dengan action driven ,yang memudahkan organisasi untuk menfokuskan bagian tertentu dengan lebih akurat atau skill-need, daripada melakukan perhitungan numerik dwengan angka yang besar untuk seluruh bagian organisasi. Perencanaan sumber daya manusia umumnya. dipandang sebagai ciri penting dari tipe ideal model MSDM meski pada praktiknya tidak selalu harus dijadikan prioritas utama. Perencanaan sumber daya manusia merupakan kondisi penting dari integrasi bisnis dan strategik, implikasinya menjadi tidak sama dengan manpower planning meski tekniknya

mencakup hal yang sama. Manpower planning menggambarkan pendekatan tradisional dalam upaya forecasting apakah ada ketidaksesuaian antara supply dan demand tenaga kerja, serta merencanakan penyesuaian kebijakan yang paling tepat. Integrasi antara aspek-aspek perencanaan sumber daya manusia terhadap pengembangan bisnis sebaiknya memastikan bahwa kebutuhan perencanaan sumber daya manusia harus dilihat sebagai suatu tanggung jawab ini. 2.4. Kendala-kendala Perencanaan Sumber Daya Manusia 1) Standar kemampuan SDM Standar kemampuan SDM yang pasti belum ada, akibatnya informasi kemampuan SDM hanya berdasarkan ramalan-ramalan (prediksi) saja yang sifatnya subjektif. Hal ini menjadi kendala yang serius dalam PSDM untuk menghitung potensi SDM secara pasti. 2) Manusia (SDM) Mahluk Hidup Manusia sebagai mahluk hidup tidak dapat dikuasai sepenuhnya seperti mesin. Hal ini menjadi kendala PSDM, karena itu sulit memperhitungkan segala sesuatunya dalam rencana. Misalnya, ia mampu tapi kurang mau melepaskan kemampuannya.

3) Situasi SDM Persediaan, mutu, dan penyebaran penduduk yang ku rang mendukung kebutuhan SDM perusahaan. Hal ini menjadi kendala pr oses PSDM yang baik dan benar. 2.5. Implementasi Perencanaan SDM Pemilihan teknik merupakan starting point dalam melaksanakan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan gaya manajeral, nilai dan budaya secara keseluruhan. Beberapa teknik perencanaan sumber daya manusia (Nursanti, 2002 : 61) dapat diimplementasikan dalam proses rekrutmen dan perencanaan karir. a. Rekrutmen Identifikasi kemungkinan ketidakcocokan antara supply dan demand serta penyesuaian melalui rekrutmen, sebelumnya dilihat sebagai alasan perencanaan manpower tradisional. Oleh karena itu diperlukan pendekatan baru yang mempertimbangkan kombinasi kompetensi karyawan melalui pengetahuan, keterampilan dan sikap dan pengalaman yang dimiliki. Perencanaan MSDM dapat dijadikan petunjuk dan memberikan wawasan masa yang akan datang bagi orang-orang yang diperlukan untuk m,enyampaikan produk-produk inovatif atau pelayanan berkualitas yang difokuskan melalui strategi bisnis dalam proses rekrutmen. b. Perencanaan Karir Hal ini membutuhkan pengertian proses-proses yang diintegrasikan pada karekteristik individual dan preferensi dengan implikasinya pada : budaya organisasi, nilai dan gaya, strategi bisnis dan panduan, struktur organisasi dan perubahan, sistem reward, penel itian dan sistem pengembangan, serat penilaian dan sistem promosi. Beberapa organisasi dewasa ini menekankan pada tanggung jawab individual bagi pengembangan karir masing-masing. Sistem mentoring formal maupun informal diperkenalkan untuk membantu pencapaian pengembangan karir. Seberapa jauh fleksibelitas dan efisiensi organisasi ditentukan oleh kebijakan pemerintah, baik fiskal maupun pasar tenaga kerja. c. Evaluasi Perencanaan SDM Perencana sumber daya manusia dapat digunakan sebagai indikator kesesuaian antara supply dan demand bagi sejumlah orang-orang yang ada dalam organisasi dengan

keterampilan yang sesuai : perencanaan sumber daya manusia juga berguna sebagai early warning organisasi terhadap implikasi strategi bisnis bagi pengembangan sumber daya manusia dengan melakukan audit terhadap SDM. Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam evaluasi perencanaan sumber daya manusia meliputi : a. Audit sederhana terhadap sasaran apaqkah memenuhi tujuan, kekosongan terisi, biaya berkurang, dan sebagainya. Sedangkan tingkat audit tergantung pada tujuan organisasi dan seberapa jauh analisis terhadap keberhasilan maupunb penyimpangan dapat dilakukan. b. Evaluasi sebagai bagian dari tinjauan prosedur organisasi lain sesuai standar penggunaan : y Prosedur total kualitas; perlu bagi kebutu8han pengawasan dan dapat menggambarkan atensi bagi ketidakcukupan SDM y Prosedur investasi manusia; perlu pengawasan bagi hasil pelatihan terhadap analisis kebutuhan pelatihan bagi seluruh karyawan berbasis kontinyuitas. y Pendekatan analitis bagi utilisasi sumber daya manusia dan pengawasan hasil

c. Evaluasi sebagai bagian dari audit komunikasi generalv atau survai sikap karyawan d. Dimasukkannya hal-hal berikut sebagai bagian audit yang lebih luas atau tinjauan fungsi SDM : y Nilai tambah yang diperoleh organisasi, misalnya dalam mengembangkan manusia atau pengurangan perpindahan tenaga kerja. y Dalam pemenuhan target departemen sumber daya manusia atau penetapan fungsi y Dalam pengwasan pencapaian equal opportunity target dalam hal

gender atau ras Sebagai bagian bentuk internal atau eksternal benchmarking komporasi dari perencanaan sumber daya manusia yang digunakan dan outcomes dalam bagian lain di organisasi yang sama

e. Melakukan review atas penilaian individu. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa tujuan perencanaan sumber daya manusia adalah memastikan bahwa orang yang tepat berada pada tempat dan waktu yang tepat, sehingga hal tersebut harus disesuaikan dengan rencana organisasi secara menyeluruh. Salah satu hasil evaluasi penerapan program jangkan panjang dapat ditujukan bagi perencanaan program suksesi.

BAB III KEADAAN UMUM KECAMATAN KEBOMAS TAHUN 2011

3.1.

VISI DAN MISI SKPD kantor Kecamatan Kebomas

a. Visi Berdasarkan Undang-Undang nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional pasal 1 ayat 12, visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, penetapan visi sebagai bagian dari proses perencanaan pembangunan merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di daerah. Pada hakekatnya membentuk Visi organisasi adalah menggali gambaran bersama tentang masa depan ideal yang hendak diwujudkan oleh organisasi yang bersangkutan. Visi adalah mental model masa depan dengan demikian visi harus digali bersama, disusun bersama sekaligus diupayakan perwujudannya secara bersama, sehingga Visi menjadi milik bersama yang diyakini oleh seluruh elemen organisasi dan pihak-pihak terkait dengan upaya mewujudkan visi tersebut. Visi yang tepat bagi masa depan suatu organisasi diharapkan akan mampu menjadi akselerator bagi upaya peningkatan kinerja organisasi. Dengan memperhatikan arti dan makna visi serta melalui pendekatan membangun Visi bersama maka ditetapkan Visi kantor Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik tahun 20011 -2015 yakni: TERWUJUDNYA MASYARAKAT AGAMIS, DINAMIS DAN PARTISIPATIF MENUJU SEJAHTERA Untuk dapat menangkap arti dan makna dari Visi tersebut maka perlu diberikan penjelasan visi sebagai berikut: Makna yang terkandung dalam Visi Terwujudnya Masyarakat Agamis, Dinamis dan Partisipatif Menuju Sejahterah adalah suatu harapan yang memiliki tujuan untuk tahun 2011 -2015 agar semua lapisan masyarakat diwilayah Kecamatan

Kebomas dapat melaksanakan sistem pertumbuhan ekonomi kerakyatan secara dinamis, partisipatif memberikan akses sebesar besarnya secara adil dan merata sistem produksi maupun distribusi pengembangan di wilayah usahanya, serta masyarakat akan menerima dan mengakui serta menghormati pluralisme, batas diskriminatif berperannya lembaga ada, agama dan tokoh masyarakat yang mampu mewujudakan kesadaran hukum dan ketaatan terhadap Pranata Sosial yang berlandaskan pada pengembangan nilai-nilai budaya dimasyarakat. b. Misi Setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai satu organisasi instansi pemerintah harus memastikan agar Visi yang telah ditetapkan bersama dapat diupayakan perwujudannya. Untuk kepentingan itu harus disusun suatu tahapan yang secara umum akan terbagi kedalam dua tahapan yakni apa yang hendak dicapai dan bagai mana upaya untuk mencapainya. Salah satu unsur dalam tahapan tersebut adalah penetapan misi organisasi yang dalam hal ini adalah misi SKPD. Dalam rangka mewujudakan visinya maka ditetapkan misi yang diemban Kantor Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik Tahun 2011 -2015 sebagai berikut:

MISI I

: memberikan pelayanan prima dibidang teknis administrsi dalam penyelenggaraan tugas tata laksana pemerintahan umum.

MISI II

: Malaksanakan perencanaan strategis pembangunan segala bidang secara dinamis, partisipatif dan inofatif dalam pengembangan pelaksanaan pembangunan wilayah

MISI III

: Meningkatkan kesejahtaraan masyarakat dengan mencipatkan rasa nyaman, tentram, dan tertib dalam kerukunan umat beragama.

3.2.

Struktur Organisasi Susunan organisasi Kecamatan Kebomas mengacu pada Peraturan Daerah

Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik, terdiri dari: a. Camat : b. Sekretariat, terdiri dari : 1) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan ; 2) Sub Bagian Kepegawaian dan Keuangan; c. Seksi Pemerintahan; d. Seksi Pembangunan; e. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (KB); f. Seksi Pelayanan umum; g. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum;

sedangkan gambaran tentang bagan susunan organisasi Kecamatan Kebomas adalah sebagai berikut :

Bagan Struktur Organisasi Kecamatan Kebomas

3.3.

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD

A. Tugas Umum Dalam Peraturan Bupati Daerah Nomor 58 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Fungsi dan Tata Kerja Kecamtan, disebutkan bahwa Kecamatan merupakan perangkat daerah sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai kerja tertentu, dipimpin oleh camat yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris daerah, secara umum, sebagai berikut: Melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Kepala Daerah untuk menagani sebagian urusan pemerintahan dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi : a. Mengkoordinasi kegiatan pemberdayaan masyarakat ; b. Mengkkordinasi upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; c. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundangundangan; d. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; e. Mengkoordinasikan kecamatan; f. Membina penyelenggaraan pemerintahan kelurahan; g. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/ atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan kelurahan: Selain itu juga camat juga melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Kepala Dinas. B. Tugas Khusus Secara spesifik tugas dan fungsi Kecamatan telah diatur dalam Bupati Gresik Nomor 58 Tahun 2008 tentang Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Kecamatan , dengan ketentuan umum di dalamnya sebagai berikut : 1) Camat a. Melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Kepala Daerah dan membantu Kepala Daerah dalam memimpin penyelenggaraan pemerintahan, penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat

pembangunan, pembinaan kehidupan masyarakat, mengkoordinasikan UPT Diknas instansi vertical lainnya di Kecamatan. b. Jenis kewenangan pemerintahan Pemerintah Kabupaten Gresik yang dilimpahkan kepada Camat akan diatur dengan keputusan Kepala Daerah 2) Sekretaris Kecamatan Menyelenggarakan pembinaan administrasi dan memberikan pelayanan teknis administrative kepada unit kerja di lingkungan kecamatan. 3) Sub Bag Keuangan dan Pelaporan Menyelenggarakan pembinaan, fasilitasi, menyelenggarakan urusan perencanaan program, administrasi keuangan, anggaran dan pelaporan keuangan SKPD 4) Sub Bag Kepegawaian Melaksanakan pembinaan administrasi, fasilitasi, menyelenggarakan pendataan Kepegawaian dan Kepangkatan aparatur SKPD. 5) Seksi Pemerintahan Menyelenggarakan unsur pemerintahan umum, pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan Kelurahan dan Desa. 6) Seksi Ketentraman dan Ketertiban Melakukan pembinaan ketentraman dan ketertiban wilayah serta pembinaan anggota Satuan Polisi Pamong Praja. 7) Seksi Pemberdayaan Masyarakat Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi, menyelenggarakan urusan perencanaan program pembanguna Kecamatan, serta peningkatan pemberdayaan masyarakat di bidang perekonomian, produksi dan distribusi serta lingkungan hidup. 8) Seksi Kesejahteraan Sosial Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi serta peningkatan kesejahteraah sosial

9) Seksi pendudukan Menyusun program, kegiatan, pelayanan kependudukan pendataan

kependudukan dan proses rekomendasi dispensasi peraturan perundang undangan yang berlaku. 10) Kelompok Jabatan Fungsional Fungsional mempunyai tugas pokok pelaksanaan sebagian kegiatan kecamatan secara profesional sesuai dengan kebutuhan, dan Kelompok jabatan fungsional ini dalam melaksanakan tugas pokoknya bertanggung jawab kepada Camat. Sampai saat ini jabatan Fungsional yang berada di Kecamatan Kebomas PLKB dan Penyuluh Pertanian.

3.4.

Susunan Kepegawaian Secara keselurahan jumlah personil Kecamatan Kebomas sampai April 2011

adalah sebanyak 22 orang PNS dan 3 orang non PNS, terdiri dari 11 pegawai laki-laki dan 14 perempuan. Terdiri dari 2 eselon III.b (Camat dan Sekcam), 2 eselon IV.b (Kasubag Keuangan dan Kasubag Kepegawaian) dan 5 eselon IV.a (5 orang Kasi). Untuk non PNS adalah sopir, tenaga kebersihan dan staf PKK. 1) Pegawai Menurut Status, Pangkat dan Golongan Gol. IV-a Gol. III-d Gol. III-c Gol. III-b Gol. III-a : : : : : 1 Orang 6 Orang 2 Orang 3 Orang 2 Orang Gol. II-d Gol. II-c Gol. II-b Gol. II-a Non PNS : : : : : 1 Orang 2 Orang 4 Orang 1 Orang 3 Orang

2) Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan Mengacu pada klasifikasi status pegawai, maka tingkat pendidikan yang ditamatkan oleh pegawai Kecamatan Kebomas, adalah sebagai berikut : y y y y 3 Orang berpendidikan S-2 10 Orang berpendidikan S-1 1 Orang berpendidikan D-3 8 Orang berpendidikan SMA/sederajat

Tabel komposisi pegawai Kecamatan Kebomas tahun 2011 (PNS)


No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Nama Drs. Sabar, MM Drs. A. Zainal Arifin Tutik Sulistyowati, SH Thohirin Sunarsih, SH Drs. Dwi Anang S, MM Nuriani, SH, MM Soeryanti, SE Mulyani, SH Nur Aini Herman Heris Yuyun Widayati, SE Sri Wahyuni, SE Yuson, STP Tjaturiyani Ratna Tri S, A.Md Sri Nuryati, SE Mimik Purwandari Dian Rahmawati Dawam Anwar Suhardono Dodik, SH Tgl Lahir 08/11/1956 08/06/1970 03/03/1961 02/10/1964 10/12/1956 13/11/1967 24/03/1961 06/04/1959 30/01/1957 05/03/1987 15/07/1983 12/09/1970 20/11/1974 12/04/1987 21/02/1974 24/10/1981 27/03/1962 07/12/1969 05/11/1981 14/03/1987 23/08/1970 21/05/1979 Usia 55 41 49 47 55 44 49 51 53 23 28 41 37 23 36 30 48 42 30 23 41 32 TMT PNS 01/12/1980 01/12/1993 01/03/1985 01/03/1986 01/03/1979 01/03/1986 01/03/1981 01/03/1981 01/03/1981 01/03/2010 01/04/2006 01/02/1996 01/03/1997 01/01/2009 01/03/1997 01/01/2009 01/01/1981 01/01/2007 01/04/2006 01/04/2006 01/03/1986 01/01/2009 Jabatan Camat Sekretaris Camat Kasubag Keuangan Kasubag Kepegawaian Kasi Ekbang Kasi Pemerintahan Kasi Kesos Kasi Kependudukan Kasi Trantib Staf Sekretariat Bendahara Pengeluaran Bendahara Pembantu Staf Kepegawaian Staf Ekbang Staf Ekbang Staf Pemerintahan Staf Pemerintahan Staf Kesos Staf Kependudukan Staf Kependudukan Staf Trantib Staf Trantib Gol. IV.b III.d III.c III.c III.d III.d III.d III.d III.d II.a II.b III.b III.b III.a II.d II.c III.b II.b II.b II.b II.d III.a Esln III.b III.b IV.b IV.b IV.a IV.a IV.a IV.a IV.a Pend S2 S1 S2 SMU S1 S2 S2 S1 S1 SMU SMU S1 S1 S1 SMU D3 S1 SMU SMU SMU SMU S1 Pend. Khusus Diklat SPAMA Diklat Pim IV Diklat Pim IV Diklat Pim IV Diklat Pim IV Diklat Pim IV Diklat Pim IV Diklat Pim IV Diklat Pim IV

BAB IV RENCANA SDM KECAMATAN KEBOMAS TAHUN 2015

Tema pokok yang dikedepankan pada bab ini pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari tugas dan fungsi Kecamatan yang merupakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu, dengan demikian baik gambaran tentang kondisi umum daerah maupun kondisi kepegawaian yang diinginkan untuk proyeksi ke depan, akan difokuskan pada pelaksanaan tuposi dari SKPD Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik. 4.1. Perubahan Beban Tugas dan Rencana Tahun 20 15 Memperhatikan dinamika lingkungan eksternal dan internal serta kecenderungan yang terjadi beberapa tahun terakhir, maka kedepan (2015), diperkirakan terdapat sedikitnya 3 tema penting yang akan menjadi isu sentral dan perhatian dari berbagai pihak yang juga akan berpengaruh terhadap proses penyelenggaraan pemerintahan daerah dan perencanaan pegawai di Kabupaten Gresik dan Indonesia pada umumnya. Adapun 3 (tiga) tema penting dimaksud, adalah : 1) Globalisasi yang semakin terbuka dalam segala bidang, khususnya dalam bidang ekonomi dan politik 2) Tuntutan yang semakin besar akan transparansi dan akuntabilitas pemerintah 3) Tuntutan peningkatan kinerja aparatur

Tabel Isu Sentral yang berpengaruh terhadap perubahan beban tugas dan perencanaan SDM Kecamatan Kebomas tahun 2015
No. 1. Perubahan Globalisasi yg semakin terbuka, khususnya dalam bidang ekonomi dan politik Sekarang Cukup Instensif Proyeksi 1 org staff IT Asumsi Kemajuan teknologi telematika akan semakin pesat Intensitas persaingan kegiatan ekonomi international akan semakin tinggi Aksesbilitas informasi akan semakin mudah diperoleh Tingkat kepedulian warga terhadap proses Pembangunan dan penyelenggaraan Pemerintahan akan semakin tinggi.

2.

Tuntutan transparansi, partisipasi dan akuntabilitas

Cukup mendesak

1 org pengurus barang

3.

Tuntutan peningkatan kinerja aparatur

Disorot

1 org staf kesos dan 2 org staf trantib

Masyarakat semakin kritis Reformasi birokrasi yg dilakukan pemerintah akan diterapkan

Secara tupoksi, pada tahun 2015 SKPD Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik diperkirakan tidak akan banyak berubah. Yaitu masih berpedoman pada Perbub 58/2008 tentang Rincian Tugas Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan. Hanya saja secara pembagian beban kerja, dan untuk memenuhi 3 dinamika perubah an lingkungan di atas, diperlukan penambahan di beberapa posisi yang dirasakan masih memerlukan penambahan jumlah pegawai, yaitu 2 (dua) orang pada posisi staf trantib, 1 (satu) orang pada posisi staf kesos, 1 (satu) orang staf yang khusus untuk menangani urusan teknologi informasi dan 1 (satu) orang staf pengurus barang. 4.2. Struktur Organisasi Tahun 2015 Struktur organisasi Kecamatan Kebomas berpedoman pada Perda Gresik Nomor 2 tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik, dan diperkirakan perda ini masih akan dipakai pada tahun 2015 ke depan. Oleh sebab itu diperkirakan struktur organisasi Kecamatan Kebomas tahun 2015 masih akan sama dengan struktur yang ada saat ini. Yaitu masih terdiri dari seorang Camat, seorang Sekretaris Camat, dua orang Kasubag dan lima orang Kepala Seksi. Hanya saja komposisi pemegang jabatannya saja yang akan terjadi sedikit perubahan dikarenakan akan ada pegawai yang pensiun pada tahun 2015. Disamping itu berdasarkan analisis beban kerja, analisis ketersediaan, persyaratan dan kebutuhan SDM dimasa yang akan datang, maka perlu diadakan penambahan pegawai pada beberapa posisi staf. 4.3. Keadaan SDM tahun 2011 dan Rencana Kebutuhan SDM tahun 2015 Keadaan SDM pada SKPD Kecamatan Kebomas pada saat ini berjumlah 22 orang PNS. Berdasarkan data kepegawaian yang ada, pada tahun 2015 akan ada 3 pegawai yang pensiun. Yaitu Camat, Kasi Pemerintahan dan Kasi Ketentraman dan Ketertiban. Maka perlu direncanakan penggantinya. Selain pergantian untuk posisi eselon dikarenakan pensiun, Kecamatan Kebomas merencanakan penambahan 4 orang staf baru. Yaitu untuk

staf trantib (2 orang), staf kesos (1 orang), bendahara barang (1 orang) dan staf IT (1 orang). Untuk posisi staf trantib yang saat ini hanya berjumlah dua orang saja, dan untuk tuntutan kebutuhan jaminan pengamanan dan ketertiban wilayah Kecamatan Kebomas kedepan (tahun 2015), jumlah ini dirasakan masih kurang dan diperlukan sedikitnya dua orang pegawai tambahan. Demikian juga untuk staf kesos yang saat ini hanya ada satu orang. Minimal butuh tambahan satu pegawai lagi untuk memenuhi tuntutan peningkatan pelayanan dalam bidang kesejahteraan sosial masyarakat sesuai fungsi utama SKPD di masa datang. Diperlukan juga penambahan staf pengelola barang (bendahara barang) untuk memenuhi tuntutan akuntabilitas pengelolaan aset kantor. Selama ini bendara barang dipengang oleh salah satu staf yang juga merangkap sebagai pengurus barang. Selain itu, untuk memenuhi tuntutan globalisasi diperlukan penambahan satu orang staf yang khusus mengurusi urusan teknologi informasi yang ada di kecamatan Kebomas. Selama ini, di lapangan banyak dijumpai pegawai yang kurang bisa menguasai pemakaian peralatan dan teknologi. Hal ini berimbas pada terbengkalainya pemakaian dan pengembangan teknologi informasi yang ada di instansi kecamatan. Padahal dari analisa dinamika pada masa depan yang telah diuraikan diatas, pada tahun 2015 akan dirasa semakin urgen bagi kantor pemerintah di level apapun untuk merambah dunia IT baik untuk memperlancar proses pelayanan maupun untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi pelayanan secara online. Dibawah ini adalah tabel Keadaan SDM saat ini (2011), ketersediaan SDM tahun 2015 serta prasarat dan kebutuhan SDM di tahun 2015 pada SKPD Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik Jawa Timur.

Keadaan SDM Tahun 2011 (saat ini) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Nama Drs. Sabar, MM Drs. A. Zainal Arifin Tutik Sulistyowati, SH Thohirin Sunarsih, SH Drs. Dwi Anang, MM Nuriani, SH, MM Soeryanti, SE Mulyani, SH Nur Aini Herman Heris Yuyun Widayati, SE Sri Wahyuni, SE Yuson, STP Tjaturiyani Ratna Tri S, A.Md Sri Nuryati, SE Mimik Purwandari Dian Rahmawati Dawam Anwar Suhardono Dodik, SH thn 55 41 49 47 55 44 49 51 53 23 28 41 37 23 36 30 48 42 30 23 41 32 Jabatan Camat Sekretaris Camat Kasubag Keuangan Kasubag Kepegawaian Kasi Ekbang Kasi Pemerintahan Kasi Kesos Kasi Kependudukan Kasi Trantib Staf Sekretariat Bend. Pengeluaran Bend. Pembantu Staf Kepegawaian Staf Ekbang Staf Ekbang Staf Pemerintahan Staf Pemerintahan Staf Kesos Staf Kependudukan Staf Kependudukan Staf Trantib Staf Trantib Gol IV.b III.d III.c III.c III.d III.d III.d III.d III.d II.a II.b III.b III.b III.a II.d II.c III.b II.b II.b II.b II.d III.a Pend S2 S1 S2 SMU S1 S2 S2 S1 S1 SMU SMU S1 S1 S1 SMU D3 S1 SMU SMU SMU SMU S1 Pend. Khusus Diklat SPAMA Diklat Pim IV Diklat Pim IV Diklat Pim IV Diklat Pim IV Diklat Pim IV Diklat Pim IV Diklat Pim IV Diklat Pim IV thn 59 45 53 51 59 48 53 55 57 27 32 45 41 27 40 34 52 46 34 27 45 36

Ketersediaan SDM Tahun 2015 Jabatan Camat Sekretaris Camat Kasubag Keuangan Kasubag Kepegawaian Kasi Ekbang Kasi Pemerintahan Kasi Kesos Kasi Kependudukan Kasi Trantib Staf Sekretariat Bend. Pengeluaran Bend. Pembantu Staf Kepegawaian Staf Ekbang Staf Ekbang Staf Pemerintahan Staf Pemerintahan Staf Kesos Staf Kependudukan Staf Kependudukan Staf Trantib Staf Trantib Gol IV.b IV.a III.d III.d III.d IV.a IV.a IV.a III.d II.b III.a III.c III.c III.b III.a II.d III.c II.c II.c II.c III.a III.b Pend S2 S1 S2 SMU S1 S2 S2 S1 S1 SMU S1 Pend. Khusus Diklat SPAMA Diklat Pim IV Diklat Pim IV Diklat Pim IV Diklat Pim IV Diklat Pim IV Diklat Pim IV Diklat Pim IV Diklat Pim IV

Persyaratan dan Kebutuhan SDM Tahun 2015 Jabatan Camat Kasi Ekbang Kasi Trantib Staf Trantib Staf Kesos Bend. Barang Staf IT Gol Min IV.a Min III.d Min III.d Min II.a Min II.a Min II.a Min II.c Pend Min S1 Min SMU Min SMU Min SMU Min SMU Min SMU Min D3 Pend. Khusus Dklat Pim III Diklat Pim IV Diklat Pim IV Diklat Barang JML 1 Orng 1 Orng 1 Orng 2 Orng 1 Orng 1 Orng 1 Orng 8 Orng

Total Kebutuhan penambahan SDM tahun 2015 : Ket : 3 Orang mengisi posisi yg telah pensiun (warna hijau) 4 Orang penambahan karena pengembangan

TOTAL SDM 2015 jadi (19 Orang + 8 Orang) :


S1 S1 S1 SMU D3 S1 SMU SMU SMU SMU S1

27 Orng

Jumlah Total ketersediaan SDM 2015 : 19 Orang Jumlah Total SDM tahun 2011 : 22 Orang ket: 3 Orang telah pensiun (huruf berwarna merah)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa persyaratan SDM tahun 2015 untuk posisi Camat adalah minimal golongan IV-a dengan pendidikan minimal S1 dan tentu saja dengan pendidikan khusus Diklat PIM III sebagai prasyarat eselon III. Sedangkan untuk posisi kasi trantib dan kasi Ekbang adalah minimal golongan III-d dan Diklat PIM IV sebagai prasayarat eselon IV. Kualifikasi yang diperlukan untuk pengadaan staf IT minimal berpendidikan D3 teknik informatika ataupun teknik komputer dengan IPK minimal 2,75 untuk perguruan tinggi negeri dan minimal 3,00 untuk perguruan tinggi swasta. Sedangkan untuk staf pengurus barang, harus dengan kualifikasi pernah mengikuti diklat pengadaan barang. Dan pernah menjadi pengurus barang minimal 2 tahun. Sedangkan untuk staf trantib dan kesos minimal berijasah SMU atau sederajat. 4.4. Upaya Pemenuhan Kebutuhan Pegawai Dalam upaya pemenuhan kebutuhan SDM di SKPD Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik didasarkan atas latar belakang pendidikan formal maupun pendidikan khusus, pengalaman kerja dan kemampuan atau kompetensi dari pegawai tersebut. Pengadaan pegawai ini, bisa didapat dari proses rekrutmen internal melalui proses mutasi, promosi ataupun dari rekrutmen eksternal melalui penerimaan pegawai negeri sipil melalui tes terbuka. SKPD Kecamatan Kebomas hanya berwenang sebatas merencanakan kebutuhan dan prasarat SDM pada masa yang akan datang yang akan diajukan kepada Badan Kepegawaian Kabupaten. Selebihnya BKD Kabupatenlah yang akan menentukan proses pemenuhannya melalui rekrutmen dari tes terbuka atau melalui proses mutasi kepegawaian.

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan Perubahan senantiasa terjadi. Perubahan internal dan eksternal, memaksa Kecamatan Kebomas merencanakan sumber daya manusiannya di masa yang akan datang agar tetap bisa mencapai tujuannya dan mampu mempertahankan

keberadaannya. Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat. Pada tahun 2015 Kecamatan Kebomas membutuhkan tambahan 7 orang pegawai. Yaitu 3 orang untuk menggantikan pejabat eselon yang pensiun yaitu camat, kasi ekbang dan kasi trantib. Serta penambahan 4 orang pegawai karena tuntutan pengembangan. Yaitu dua orang staf trantib, satu orang staf kesos, satu orang bendahara barang dan satu orang staf IT. Harus juga dilakukan analisis jabatan untuk mendapatkan kualifikasi yang diperlukan. Latar belakang pendidikan formal, kecocokan jurusannya maupun pendidikan khusus, pengalaman kerja dan kemampuan atau kompetensi dari pegawai tersebut harus sesuai dengan prasarat bidang tugas yang akan diemban. Hal ini harus dipenuhi agar pegawai mampu bekerja dengan optimal. Pengadaan pegawai ini, bisa didapat dari proses rekrutmen internal melalui proses mutasi, promosi ataupun dari rekrutmen eksternal melalui penerimaan pegawai negeri sipil melalui tes terbuka. 5.2. Rekomendasi Dirasakan penting juga akan adanya penambahan seksi bagian tersendiri yang mengurusi masalah teknologi informasi. Karena tuntutan jaman dewasa ini yang mewajibkan kita untuk merambah dunia maya termasuk juga dalam hal koordinasi antar instansi dan juga untuk menunjang kelancaran pelayanan bagi masyarakat.

Jadi tidak hanya penambahan staf IT saja tetapi perlu juga ditambahkan Kasubag Teknologi dan Informasi pada struktur organisasi instansi kecamatan. Tentu saja ini perlu adanya proses legislasi dari undang-undang tentang pemerintah daerah dan juga perda.

DAFTAR PUSTAKA

1. Rencana Strategis Kecamatan Kebomas tahun 2008 2. Rencana Kerja Kecamatan Kebomas tahun 2011 3. Daftar Urut Kepangkatan Kecamatan Kebomas

2013

4. http://www.scribd.com/doc/40163818/teori -perencanaan-sdm

También podría gustarte