Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
PENDAHULUAN
1
penderitanya. Oleh karena itulah disusun makalah ini untuk memberikan
informasi mengenai kutu tuma (Tunga penetrans).
1.4 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui
klasifikasi & morfologi kutu tuma, habitat, siklus hidup, gejala infestasi kutu tuma
serta pengobatan dan pencegahan kutu tuma.
2
BAB II
ISI
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Order : Siphonaptera
Keluarga : Hectopsyllidae
Genus : Tunga
Spesies : T. penetrans
3
Kutu menginfeksi kaki mamalia dan tetap di sana selama dua minggu
sambil mengembangkan telur, kadang-kadang menyebabkan iritasi intens. Setelah
itu, lesi kulit tampak seperti melepuh 5 sampai 10 mm dengan pusat titik hitam,
yang merupakan indikasi kaki terkena infeksi kutu ini. Kutu ini juga dapat
ditemukan pada spirakel pernafasan dan organ reproduksi. Jika kutu dibiarkan
dapat menyebabkan infeksi kulit atau komplikasi berbahaya lainnya.
4
Gambar. Siklus Hidup Kutu Tuma
Berbeda dengan kutu tuma jantan yang hanya memakan darah pada
hostnya, kutu tuma betina memanfaatkan hostnya untuk bertelur. Kutu tuma
betina melakukan penetrasi pada epidermis kemudian menembus stratum
korneum. Setelah mampu menembus stratum koreum, mereka bersembunyi pada
granulosum strata dan meninggalkan ekornya dibagian luar untuk membuang sisa
metabolisme dan bernafas sembari mengambil nutrisi dari pembuluh darah di
bawah kulit dan lapisan dermal kulit. Dalam 1-2 minggu berikutnya, perut kutu
tuma yang berisi sekitar 100-600 telur akan membesar (sekitar ukuran kacang
polong) dan siap melepaskan semua telurnya. Telur-telur ini tidak hanya berada
pada kulit hostnya namun juga akan jatuh ketanah. kutu betina kemudian mati
dengan tetap berada pada kulit inang. Dalam tiga sampai empat hari berikutnya,
telur menetas dan tumbuh menjadi kutu dewasa dalam waktu tiga sampai empat
minggu.
5
Gambar. Telur kutu tuma
6
Obat Topikal
obat anti-parasit topikal, seperti ivermectin (stromectol) dapat digunakan
untuk mengobati penyakit tungariasis ini.
Obat anti-parasit
Obat-obatan seperti niridazole telah berhasil digunakan untuk membunuh
kutu tertanam pada orang dewasa dan anak-anak.
Operasi
Jika kutu ini telah berkembang biak pada tubuh hospesnya dan obat-obatan
tidak mampu menanggulangi infeksi akibat kutu ini maka salah satu cara
yang dapat digunakan adalah dengan cara operasi. Operasi bertujuan untuk
mengeluarkan telur sehingga telur tidak dapat menetas kembali pada tubuh
hospesnya. Setelah pengangkatan telur kutu tuma, antibiotik topikal
berlaku untuk luka. Antibiotik spektrum luas dan suntikan tetanus juga
diberikan untuk mencegah infeksi sekunder.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah :
1. Kutu tuma (Tunga penetrans) adalah parasit Artropoda yang dapat
ditemukan di lingkungan tropis. Tungiasis adalah penyakit yang
disebabkan oleh kutu tuma (Tunga penetrans) yang biasanya menyerang
kaki hostnya.
2. Parasit ini hidup di tanah dan pasir. Untuk bereproduksi, kutu tuma
memerlukan host berdarah panas, seperti manusia, sapi, domba, kuda,
babi, tikus dan anjing.
3. Gejala infestasi kutu tuma antara lain gatal yang ekstrim, sakit pada
bagian kaki, peradangan pada bagian kaki, benjolan, luka atau nodul
(dalam bentuk bercak putih atau merah dengan bintik hitam) serta ulserasi,
terutama di infestasi berat.
4. Infeksi oleh kutu tuma dapat dicegah dengan cara memakai sepatu dan
penyemprotan insektisida di daerah yang terkena. Sedangkan untuk
pengobatan pilihan untuk infestasi kutu tuma meliputi: obat tropikal, obat
anti-parasit dan operasi.
3.2 Saran
Saya sarankan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi
mahasiswa agar kita mengetahui lebih banyak tentang kutu tuma, serta
penyebabnya agar kita dapat mencegah sebelum mengobatinya.